Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HUTANG JANGKA PANJANG


Dosen Pengampu : Fransicus Naiola SE., M.Acc

DISUSUN OLEH :

Nama : Neli Atci Sabuin


Nim : 1923755270
Kelas : 3A/D4

POLITEKNIK NEGERI KUPANG


JURUSAN AKUNTANSI
PRODI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan karunia-nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk
penyelesaian tugas dari mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah I
Makalah ini dapat terselesaikan tidak lepas karena bantuan dan dukungan dari
beberapa pihak yang dengan tulus dan sabar memberikan sumbangan baik berupa ide,
materi pembahasan dan juga bantuan lain-nya yang tidak dapat dijelaskan satu persatu
Makalah ini disusun untuk membantu proses pembelajaran mahasiswa khususnya
untuk mahasiswa Akuntansi Sektor Publik. Makalah ini membahas tentang “Hutang
Jangka Panjang” yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita
untuk mengembangkan minat belajar kita dan mempelajarinya
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu saya
berharap kepada Bapak dosen untuk memberikan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Dan juga saya berharap agar semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca

Penulis

Neli Atci Sabuin


DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar..............................................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Hutang Jangka Panjang...................................................................................2


B. Jenis-jenis Hutang Jangka Panjang...................................................................................7
C. Pengertian Wesel Bayar....................................................................................................11

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................................12
B. Saran.................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan makalah berjudul Hutang Jangka Panjang ini, kita dapat memahami
permasalahan ini. Hutang jangka panjang merupakan kewajiban yang dapat dibayar lebih
dari 1 tahun atau 12 bualan. Kewajiban jangka panjang juga sering disebut sebagai debt-
financing, artinya kegiatan pendanaan yang dilakukan dengan cara meminjam atau
berhutang. Dan akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari kelompok aktiva
lancar, seperti peralatan, gedung, tanah, investasi saham atau investasi obligasi jangka
panjang, dan sebagainya.
Hutang jangka panjang ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu hutang hipotik dan obligasi.
Dari jenis-jenis tersebut memiliki pengertian,pemahan dan cara mengerjakan yang
berbeda satu sama lain.

B. Rumusan Masalah
1.  Apa pengertian dari hutang jangka panjang ?
2. Apa saja jenis-jenis dari hutang jangka panjang ?
3. Apa yang dimaksud dengan wesel bayar?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari hutang jangka panjang
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari hutang jangka panjang
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan wesel bayar
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hutang Jangka Panjang


Hutang atau kewajiban jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang
harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 tahun) dihitung
dari tanggal pembuatan neraca. Kewajiban jangka panjang merupakan kewajiban yang
tidak memenuhi definisi kewajiban lancar. Hutang jangka panjang juga merupakan saran
pembiayaan yang menarik bagi debitor. Kreditor tidak akan memperoleh hak suara
istimewa dalam perusahaan debitor, dan perbitan hutang tidak menyebabkan dilusi
kepemilikan. Modal hutang lebih mudah diperoleh daripada modal ekuitas bagi banyak
perusahaan baru dan beresiko. Pembiayaan dengan hutang seringkali dapat memasok
modal untuk kegiatan perluasan dan pengambilaliahan sementara penerbitan saham baru
yang sulit diperoleh. Kemungkinan peningkatan laba dari perluasan ini bisa cukup
menarik perusahaan yang biasanya menghindari hutang untuk menambah tingkat
kewajiban.
Pada akhir perioda akuntansi bagian tertentu dari hutang jangka panjang berubah
menjadi hutang jangka pendek. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian untuk
memindahkan bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo menjadi hutang jangka
pendek.  Timbulnya Hutang Jangka Panjang saat skala operasional perusahaan
berkembang atau dalam membangun suatu perusahaan dibutuhkan sejumlah dana.
Dana yang diperlukan untuk Investasi dalam aktiva tetap yang akan memberikan manfaat
dalam jangka panjang sebaiknya diperoleh dari hutang jangka panjang atau dengan
menambah modal. Dalam hal ini perusahaan memiliki dua pilihan yaitu menarik hutang
jangka panjang atau menambah modal sendiri dengan mengeluarkan saham.

Tiga prinsip umum yang diikuti dalam pengukuran dan pencatatan sebagian besar
kewajiban jangka panjang dan beban bunga adalah :
1. Kewajiban jangka panjang dicatat pada nilai wajar barang atau jasa yang
diperoleh dengan mengadakan hutang. Suku bunga pasar adalah suku bunga
implisit dalam transaksi itu dan menyamakan nilai sekarang dari pembayaran kas
masa datang yang diperlukan dengan nilai wajar barang dan jasa.
2. Beban bunga periodik didasarkan atas suku bunga pasar pada tanggal penerbitan
hutang, dan saldo kewajiban pada awal periode pelaporan.
3. Nilai buku hutang jangka panjang pada tanggal neraca adalah nilai sekarang dari
semua pembayaran kas tersisa yang diperlukan, yang didiskontokan pada suku
bunga pasar ketika diterbitkan. Suku bunga yang digunakan untuk tujuan ini tidak
diubah selama jangka waktu hutang. Dalam operasional normal perusahaan,
rekening hutang jangka panjang tidak pernah dikenai oleh transaksi pengeluaran
kas. Pada akhir perioda akuntansi bagian tertentu dari hutang jangka panjang
berubah menjadi hutang jangka pendek. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian
untuk memindahkan bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo menjadi
hutang jangka pendek
Ada beberapa kelebihan menarik hutang jangka panjang melalui obligasi dibanding
menambah modal sendiri dengan mengeluarkan saham, yaitu :Keuntungan menarik
obligasi
a.  Pemegang obligasi tidak mempunyai hak suara dalam kebijakan perusahaan
sehingga tidak mempengaruhi manajemen.
b.  Bunga obligasi mungkin lebih rendah dibanding deviden yang harus dibayarkan
kepada pemegang saham.
c. Bunga merupakan biaya yang dibebankan pada perusahaan yang dapat
mengurangi kewajiban pajak sedangkan deviden adalah pembagian laba yang
tidak dapat dibebankan sebagai biaya.
Sebaliknya juga terdapat hal yang kurang menguntungkan antara lain :
a. Bunga obligasi adalah beban tetap baik dalam keadaan perusahaan mendapat laba
atau mengalami kerugian.
b. Jika perusahaan tidak mampu membayar obligasi yang jatuh tempo, pemegang
obligasi tetap mempunyai hak untuk menuntut pengembalian obligasi sedangkan
pemegang saham tidak mempunyai hak demikian karena pemegang saham adalah
pemilik perusahaan yang turut bertanggung jawab menanggung resiko kerugian
perusahaan.
B. Jenis-jenis Hutang Jangka Panjang
Secara garis besar hutang jangka panjang digolongkan pada dua golongan yaitu :
1. Hutang Hipotik
Hutang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang
dijaminkan dengan harta tetap. Dalam penjanjian disebutkan harta peminjam yang
dijadikan jaminan berupa tanah atau gedung. Jika peminjam tidak melunasi pada
waktunya, pemberi pinjaman dapat menjual jaminan tersebut yang kemudian
diperhitungkan dengan hutang. Adalah penyerahan tertulis mengenai hak atas
harta benda tak bergerak untuk menjamin pembayaran hutang dengan ketentuan
bahwa penyerahan itu akan dibatalkan setelah waktu pembayaran. Bahwasanya
hutang jangka panjang boleh membuat hipotek, dia juga bisa diangsur, dan lain-
lain. Yang menjadi contoh dari kewajiban jangka panjang ini adalah sewa/rental.
Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai amortisasi yakni pelunasan hutang
dengan angsuran berkala atau penyusutan atas aktiva berwujud dan tidak
berwujud seperti halnya goodwill, patent, dan lain-lain. Dalam amortisasi ada dua
metode yaitu bunga efektif dan garis lurus. Metode penentuan bunga dalam
amortisasi yang efektif di antaranya adalah biaya bunga obligasi dan diskon
obligasi atau amortisasi premium yang dirumuskan dengan premium obligasi
dibagi dengan jumlah bunga dalam, satu periode sedangkan metode garus lurus di
antaranya adalah matching principle dan amortisasi garis lurus.
2. Hutang Obligasi
Hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran
surat-surat obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi. Dalam surat
obligasi dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga pertahun, tanggal pelunasan
obligasi dan ketentuan lain sesuai jenis obligasi tersebut biasanya meliputi bond,
wesel jangka panjang, dan obligasi sewa. Bond biasanya berasal dari bunga
hutang wesel ditahan yang pada umumnya dikeluarkan oleh sebuah perusahaan,
lembaga tinggi, maupun agen pemerintahan sehingga banyak menarik investor
seperti halnya saham biasa yang dijual dengan jumlah kecil (biasanya dalam
ribuan dollar).
Bond dalam perusahaan mendatangkan keuntungan atau tidak. Di antara
keuntungan bond adalah tidak adanya pengaruh dari kontrol pemegang saham,
penyimpanan pajak, dan pendapatan/keuntungan yang diperoleh akan lebih besar
sedangkan kerugiannya adalah bunga harus dibayar sesuai periode yang dipakai
dan prinsip nilai akan dibayar ulang waktu jatuh tempo.
Tipe obligasi ada 6 yaitu: obligasi terjamin, obligasi tidak terjamin, obligasi
berjangka, obilgasi berseri, obligasi terdaftar, dan kupon obligasi. Jika dilihat dari
sudut pandang lain, obligasi ada dua yaitu obligasi yang dapat ditukar, yakni dia
bisa ditukar dengan saham biasa tergantung pilihan pemilik saham dan obligasi
tebus. Nilai pasar obligasi bisa dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah
jumlah dollar yang diterima, jangka waktu sampai jumlah kesemuanya diterima,
dan suku bunga pasar.
Penghilangan obligasi disebabkan oleh :
1. Terbatasnya nilai obligasi ketika jatuh tempo
2. Mempengaruhi pembayaran tunai
Untuk mengetahui gain atau loss dalam penyusutannya
Jika sebuah obligasi ditukar langsung dengan saham umum maka dia tidak akan
mengeluarkan gain atau loss karena hal itu tidak termasuk kas, melainkan non
cash.
Jenis-jenis Obligasi :
1. Obligasi berjangka (term bonds), yaitu semua obligasi dari satu emisi
(penerbit obligasi) yang memiliki tanggal jatuh tempo yang sama. Jike
berbeda-beda disebut obligasi berseri (serial bonds)
2.  Obligasi konvertibel (convertible bonds), adalah obligasi yang bisa
dipertukarkan dengan sekuritas lainnya, misalkan saham biasa.
3. Callable bonds, yaitu obligasi yang dapat ditarik atau ditebus sebelum jatuh
tempo.
4. Secured bonds, yaitu obligasi yang dijamin dengan kekayaan lain milik
perusahaan penerbit obligasi itu sendiri, jika tanpa dijamin disebut unsecured
bonds / junk bonds.
5. Obligasi syariah.
Istilah-istilah yang berkaitan dengan Obligasi:
a) Nilai pari atau nominal – Nilai yang tertera pada obligasi
b)  Nilai pasar wajar – nilai yang diminta oleh perusahaan dan dipengaruhi
oleh tingkat bunga pasar.
c) Bunga obligasi yang dinyatakan - nilai bunga yang tertera dalam obligasi.
d)  Bunga pasar obligasi – tingkat bunga obligasi yang diminta oleh pasar.

Penilaian obligasi saat diterbitkan


Pada saat penerbitan, obligasi dinilai sebesar kas yang diterima (proceeds),
yang dapat dihitung berdasarkan nilai sekarang (present velue) dari pengeluaran-
pengeluaran debitur obligasi di masa yang akan datang yang terdiri dari nilai jatuh
tempo obligasi dan beban bunga ini dipengaruhi oleh stated rate (SR) dan market
rate (MR)
 Jika MR = SR, berarti obligasi tersebut dinilai sebesar nilai parinya.
 Jika MR > SR, berarti obligasi tersebut dinilai kurang dari nilai parinya
atau kas yang di bawah nilai pari
 Jika MR < SR, berarti obligasi tersebut dinilai diatas nilai pari. Metode
amortisasi diskonto atau premium obligasi Salah satu karateristik obligasi
adalah bahwa pada saat tanggal jatuh tempo, obligasi akan dinilai sebesar
nilai premium.
Oleh karena itu diskonto atau premium yang muncul pada saat penerbitan
obligasi akibat selisih antara kas yang diterima dengan nilai nominalnya harus
dihapuskan, yaitu dengan cara diamortisasi setiap akhir periode setiap akhir
periode atau setiap tanggal pembayaran bunga. Pada saat tanggl jatuh tempo,
diskonto atau premium sudah harus habis diamortisasi sehingga nilai buku
obligasi sama dengan nilai nominalnya.
Ada 2 metode amortisasi yang bisa diterapkan dalam akuntansi, yaitu :
1. Metode Garis Lurus – besarnya amortisasi setiap periode sama
2. Metode bunga efektif – nilai amortisasi diskonto atau premium setiap periode
berbeda-beda.
Perlakuan akuntansi untuk penerbitan obligasi dengan tingkat bunga pasar (MR)
yang bervariasi:
  Obligasi dijual dengan nilai pari - SR = MR
 Obligasi dijual dengan diskonto – SR < MR
 Obligasi dijual dengan premium – SR > MR
Disposisi hutang obligasi
Disposisi atau terhapusnya hutang obligasi dari neraca bisa dengan dua cara,
yaitu:
1. Jatuh Tempo
Pada saat tanggal jatuh tempo, hutang obligasi sudah harus dilunasi sebesar
nilai parinya dan diskonto atau premium sudah harus diamortisasi sehingga
tidak ada keuntungan atau kerugian yang muncul.
a. Pembayaran Bunga
Hutang bunga                            xxx
Kas                                                           xxx
b. Pelunasan Obligasi
Hutang obligasi                          xxx
Kas                                                           xxx
2.  Pelunasan dini
Dimungkinkan sebuah obligasi dilunasi sebelum tanggal jatuh tempo
(callable bonds). Jika terjadi pelunasan dini atau pelunasan sebelum tanggal
jatuh tempo, maka masih ada premium atau diskonto yang belum habis
diamortisasi dan ada kemungkinan besarnya pelunasan lebih rendah atau
lebih tinggi dari nilai buku obligasi sehingga muncul keuntungan atau
kerugian akibat pelunasan dini.
a.  Pembayaran bunga
Beban bunga                                   xxx
Kas                                                                 xxx
Amortisasi diskonto                                     xxx
b. Pelunasan obligasi
Hutang obligasi                                xxx
Keg. Akibat pel. Dini                        xxx
Kas                                                                 xxx
Amortisasi diskonto                                                 xxx

Pelaporan hutang obligasi


Pada saat pelaporan di neraca, nilai hitung obligasi selalu dicatat sebesar nilai
bukunya, yaitu nilai nominal dikurangi diskonto yang belum diamortisasi atau
ditambah premium yang belum diamortisasi.

C. Pengertian Wesel Bayar (Note Payable)


Suatu janji tertulis tanpa syarat yang ditandatangani oleh seseorang untuk membayar
sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal yang telah ditetapkan dalam wesel bayar
tersebut dimasa yang akan datang.
Wesel  Bayar (Note Payable) biasaya diterbitkan oleh Perusahaan yang melakukan
pembelian barang secara kredit.
Wesel Bayar (Note Payable) diterbitkan untuk membayar pembelian barang tersebut
kepada supplier atau pemasok barang perusahaan.

Perbedaan antara Wesel Bayar (Note Payable) dengan Utang Usaha adalah :
1. Wesel Bayar (Note Payable) pada saat pelunasannya, perusahaan selain
membayar nilai Wesel Bayar (Note Payable) juga harus membayar biaya bunga
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dengan supplier (pemasok barang).
2. Utang Usaha pada saat pelunasannya, perusahaan hanya membayar jumlah utang
usaha kepada supplier (pemasok barang) sesuai jumlah Utang Usaha tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Utang jangka panjang merupakan adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus
dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 tahun) dihitung dari
tanggal pembuatan neraca. Hutang jangka panjang umumnya timbul apabila perusahaan
membutuhkan tambahan dana. Jenis-jenis Hutang jangka panjang meliputi : Hutang
Obligasi, Hutang Hipotek dan Hutang Wesel jangka panjang. Hutang hipotek dan hutang
wesel jangka panjang relatif sedikit cakupannya jika dibandingkan dengan Hutang
obligasi. Obligasi mengandung berbagai masalah dan variasi yang berpengaruh pula pada
akuntansinya sehingga cakupannya sangat luas.
DAFTAR PUSTAKA

James M. Reeve, Carl S. Warren, Jonathan E.D, ErsaTri Wahyuni, Gatot Soeprianto, Amir
Abadi Jusuf, Chaerul D. Djakman :Pengantar Akuntansi Adaptasi indonesia jilid 2 . Jakarta,
Salemba Empat 2010.

------, Akuntansi Hutang Jangka Panjang - ILMU PERHOTELAN. Artikel,

http://www.tasikhotel.com/2013/06/akuntansi-hutang-jangka- panjang.html..
 Di akses pada Senin, 11 Januari 2021 Pukul 14.35 WITA

Badri, Zulidamel. 2009. Hutang Jangka Panjang |. Artikel,


http://zulidamel.wordpress.com/2009/02/26/hutang-jangka-panjang/.
 Di akses pada Senin, 11 Januari 2021 Pukul 14.59 WITA

Anda mungkin juga menyukai