Anda di halaman 1dari 2

KEKUDUSAN MENURUT IMAMAT 19

RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa umat Allah harus hidup dalam kekudusan?


2. Bagaimana umat Allah mencapai kekudusan ?

TUJUAN MASALAH

1. Menjelaskan alasan umat allah harus hidup dalam kekudusan


2. Menjelaskan cara umat Allah mencapai hidup kudus

PEMBAHASAN

Kekudusan biasanya menunjukkan sesuatu (atau seseorang) yang telah dipisahkan dari
tengah-tengah lingkungan untuk maksud kudus.1 Menutrut kamus besar bahasa
Indonesia,kekudusan didefenisikan sebagai kesucian, kudus atau murni.2 Dalam bahasa ibrani :
kekudusan adalah “Qadosy” berarti terpisah (dikhususkan) atau terpotong dan digunakan
terhadap keadaan terlepasnya seseorang atau suatu benda (supaya Tuhan dapat memakainya dan
dengan demikian terhadap keadaan orang atau objek yang dilepas itu).3

Kudus menggambarkan transendensi Allah. YHWH, kerena kekudusan-Nya berdiri


bertentangan dengan ilah-ilah (Kel. 15:11) demikian juga dengan seluruh ciptaan. Istilah
kekudusan juga menunjuk kepada hubungan, dan mengandung arti ketentuan Allah untuk
memelihara kedudukan-Nya sendiri terhadap makhluk-mahkluk bebas lainnya.4 Kekudusan
Allah sangat berhubungan dengan umat yang dipilihNya. Pemilihan/ perjanjian adalah ungkapan
unik tentang kekudusan Allah. Karena Allah kudus maka Allah juga menuntut umat-Nya untuk
hidup kudus (Im. 11:44)

Dari pengertian di atas kita dapat simpulkan bahwa alasan umat Israel harus hidup kudus
adalah karena mereka adalah umat yang dikhususkan Allah (Imamat 11:44) dan karena Allah
yang memilih mereka adalah Allah yang kudus maka Ia menuntut umat pilihan-Nya agar hidup
dalam kekudusan sebagai gambaran bahwa Allah sendiri adalah kudus. Allah adalah Allah yang
kudus, dan Israel sendiri tidak kudus, tetapi menjadi kudus karena Israel dikhususkan bagi
Allah . seperti di katakana Edmond Jacob, Allah adalah kudus dan itulah sebabnya Ia memilih

1
Alkitab edisi study
2
Pusat pembinaan dan pengembangan bahasa,/KBBI (Jakarta: balaipustaka ,1996) 537
3
_Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Ensiklopedia Masa Kini JIlid I (Jakarta: Inter-versity Press, 1993)
617
4
R.A. Finlayson, Kudus dalam Ensiklopedia Alkitab Jilid I, J.D. Douglas, Jakarta: YKBK, 1992, hlm. 617
untuk mengikat perjanjian; manusia, sebaliknya, dapat menjadi Kudus hanya dengan mengambil
bagian dalam perjanjian itu “(Jacob,90).5

5
William Dyrness, Tema-Tema Dalam Perjanjian Lama (Malang: Gandum Mas, 1990 ) 36-37

Anda mungkin juga menyukai