Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PERILAKU

HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN


MANAJEMEN KESEHATAN DALAM KELUARGA

Nama anggota:
1. Mochammad Ryan Fauzi (A01802446)
2. Muhammad Ikhwan Alfarid (A01802447)
3. Muhammad Rizky Bazzano (A01802448)
4. Mustika (A01802449)

KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2020

LAMPIRAN KEPERAWATAN KELUARGA

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA


STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. W
2. Alamat Dan Telepon : , Prembun, Kebumen
3. Komposisi Keluarga :
No. Nama Jenis Kelamin Hub. Dg KK TTL/Umur Pendidikan
1. Tn. W Laki-laki Ayah 22-04-1982/37 Tahun Belum Tamat SD
2. Ny. Y Perempuan Ibu 29-05-1988/31 Tahun Tamat SD
37 Th A 31
3. An. Perempuan Anak 19-08-2008/11 Tahun Belum Tamat SD
Th
4. An. J Laki-laki Anak 11-07-2014/5 Tahun Belum Sekolah
5. An. A Perempuan anak 04-04-2018/1 Tahun Belum Sekolah
Genogram :

Tn. W Ny. Y

11 5 Th 1
Th Th
An. A An. J An. A

Keterangan :
: Laki-Laki

: Perempuan

: Klien Binaan
4. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. W merupakan Tipe Keluarga Inti (Nuclear Family) yang terdiri dari ayah, ibu,
dan anak. Jumlah anggota keluarga ada 5 orang. Tn. W sebagai Kepala Keluarga. Tn. W
sebagai ayah, Ny. Y sebagai ibu, An. J sebagai anak.
5. Suku :
Keluarga Tn. W berasal dari suku Jawa-Indonesia. Kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah kesehatan. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang
sakit langsung dibawa ke rumah sakit dengan pembayaran umum. Bahasa yang
digunakan dalam keseharian keluarga Tn. W adalah bahasa Indonesia dan bahasa jawa.
6. Agama :
Seluruh anggota keluarga Tn. W adalah beragama islam dan melaksanakan salat 5 waktu.
Keluarga mengikuti secara rutin acara pengajian yang diselenggarakan oleh masjid terdekat.
7. Status Sosek Keluarga
Ny. Y mengatakan bahwa sumber pendapatan keluarga diperoleh dari Tn. W sebesar Rp.
700.000 per bulan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk keluarganya.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ny. Y mengatakan bahwa Tn. W dan Ny. Y saat mengisi luang waktu dengan menonton
televise dirumah bersama anak-anak mereka. Untuk rekreasi di luar rumah keluarga Tn. W
pergi ke Waduk Sempor, tempat terdekat di sekitar rumah.
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
9. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu tahap perkembangan anak usia pra sekolah.
Tugas perkembangan anak pra sekolah :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
2) Membantu anak bersosialisasi
3) Beradaptasi dengan bayi baru lahir, anak lain juga terpenuhi
4) Mempertahankan pernikahan yang memuaskan
5) Membagi waktu, individu, pasangan dan anak
6) Merencanakan kegiatan dan waktu stimulus tumbuh kembang anak
10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
- Membagi waktu, individu, pasangan dan anak
11. Riwayat keluarga inti :
Di dalam keluarga Tn. W, Ny. T mengatakan tidak ada yang memilki penyakit menurun
ataupun penyakit yang menular.
12. Riwayat keluarga sebelumnya :
Di keluarga Tn. W tidak mempunyai riwayat penyakit menurut atau genetic dan juga penyakit
menular.

III. Lingkungan
13. Karakteristik rumah :
Rumah yang ditempati Tn. W bersama dengan keluarganya adalah milik sendiri dengan skala
m2 . Tipe rumah permanen dengan jumlah 2 ruangan kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur untuk
memasak, 1 ruang keluarga untuk menonton televisi dan tempat untuk santai keluarga, 1
kamar mandi dan wc serta letaknya dekat dengan dapur. Jumlah jendela 3 pasang jendela,
penerangan di rumah Tn. W di setiap ruangan rumah memakai lampu listrik pada malam hari,
sedangkan di siang hari pencahayaan menggunakan sinar matahri. Keluarga Tn. W memiliki
halaman depan di depan rumah tetapi agak sempit karena rumah Tn. W berdampingan dengan
rumah yang lain. Rumah tampak berantakan karena biasa digunakan untuk beraktifitas anak-
anaknya.
14. Denah Rumah
Dapur

Kamar Ruang
Tidur 2 Keluarga

Kamar
Ruang
Tidur 1
Tamu
Utara
Halaman Depan
Rumah

15. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :


Tetangga Tn. W yang ada disekitar rumah adalah tetangga yang ramah tamah. Ny. Y juga sering
bercengkrama dengan tetangga jika ada waktu luang untuk sekedar bercerita denga tetangga dekat.
16. Mobilits geografis keluarga :
Ny. W mengatakan bahwa keluarga Tn. W merupakan penduduk asli desa sampang
kecamatan sempor kabupaten kebumen. Saat ini hanya Tn. W yang sedang merantau ke
Jakarta untuk mencari nafkah untuk keluarga Tn. W.
17. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Ny. W mengatakan bahwa Tn. W jarang sekali ada dirumah, satu tahun sekali baru bisa
pulang ke rumah tetapi jika sudah berada dirumah, Tn. W berinteraksi dengan tetangga dekat
rumah dan meluangkan waktu untuk beraktifitas dengan keluarga maupun bermain dengan
anak-anaknya.

18. Sistem pendukung keluarga :


Jumlah anggota keluarga Tn. W ada 5 orang, di dalam rumah tidak ada P3K, layanan
kesehatan yang biasanya digunakan oleh keluarga ini adalah Puskesmas dan Rumah Sakit.
Ny. W mengatakan tidak memiliki asuransi kesehatan seperti KIS atau BPJS.
IV. Struktur Keluarga
18. Pola komunikasi kelurga :
Keluarga Tn. W tidak melarang An. J dalam menggunakan gadget hanya saja diberikan waktu
2 jam perhari dan lebih dibebaskan untuk berinteraksi dengan teman-teman di dekat rumah
keluarga Tn.W. An. J sering bermain pasir dan terkadang bermain denga feses kucing dengan
teman sebayanya, Ny. Y belum bisa mengatasi An. J untuk menghindarkan menyentuh feses
kucing di pasir tersebut.
19. Struktur kekuatan keluarga :
Keluarga Tn. W mengatakan bahwa anggota saling member dukungan satu sama lain ketika
ada masalah di rumah Tn. W. Keluarga akan mencari jalan keluar dan dimusyawarahkan
bersama untuk menyelesaikan masalah tersebut.
20. Struktur peran :
1. Peran Formal
- Tn. W berperan sebagai kepala keluarga dan sebagai peadagang.
- Ny. W berperan sebagai ibu dari An. J serta kakak dan adik An. J.
- Ny. W juga berperan menjadi ibu rumah tangga yaitu yang bertanggung jawab
sekaligus mengurus rumah.
- An. J berperan sebagai anak
2. Peran Informal
Keluarga Tn. W tidak berperan dibidang lain dalam masyarakat Karena keluarga Tn. W
sudah cukup berperan di dalam rumah serta Tn. W merantau ke Jakarta.
21. Nilai dan norma budaya :
Di keluarga Tn. W menerapkan nilai dan norma budaya yang ada di daerah sampang.
V. Fungsi Keluarga
22. Fungsi afektif :
Keluarga Tn. W saling menyayangi, saling menghormati, saling peduli, saling memperhatikan
terhadap satu sama lain dan bisa saling menghargai pendapat masing-masing anggota
keluarga.

23. Fungsi sosialisasi :


Hubungan antar anggota di keluarga Tn. W termasuk baik. Tn. W yang sedang merantau
berkomunikasi dengan anak-anaknya lewat telepon selular. Sedangkan Ny. Y tidak
membatasi jam bermain An. J dengan sebayanya asalkan sesuai jam yang sudah di terapkan.
24. Fungsi perawatan keluarga :
- Ny. Y selalu mengikuti acara posyandu yang diselenggrakan oleh puskesmas maupun
bidan desa.
- Ny. Y setiap anak-anak mengalami gejala-gejala sakit langsung dibawa ke bidan atau
rumah sakit terdekat.
- Ny. Y belum mengetahui tentang tumbuh kembang anak usia 2,5-5 tahun atau pra
sekolah.
25. Fungsi Reproduksi
Ny. Y ditinggal merantau suami di Jakarta. Dirumah hanya bersama anak-anak saja.
26. Fungsi Ekonomi :
Ny. Y mengatakan bahwa keluarga Ny. Y mendapat penhasilan dari Tn. W yang bekerja di
Jakarta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
VI. Stress dan Koping
27. Stressor jangka pendek :
Keluarga Tn. W memikirkan cara untuk memenuhi kebutuhan bersama anak-anak dan istri
selain bekerja. Mencari waktu khusus untuk berinteraksi dengan keluarga.
28. Stressor jangka panjang :
Tn. W sedang memikirkan biaya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya.
29. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah :
Keluarga Tn. W menerima semua kondisi dengan sabar dan lapang dada. Jika ada masalah
dalam keluarga maka akan diselesaikan dengan berdiskusi dan dengan keterbukaan antara
anak dan orang tua. Pengambikan keputusan ada di tangan Ny. Y .
30. Strategi koping yang digunakan
Di keluarga Ny. Y untuk mengatasi suatu masalah dengan berdiskusi dan keterbukaan antar
anggota keluarga sehingga mencapai keputusan yang baik.
31. Strategi adaptasi disfungsional
Ny. Y mengatakan jika ada masalah, keluarga Ny. Y tidak menggunakan suara tinggi dan
saling memukul atau dengan kekerasan melainkan dengan berbicara baik-baik dengan kondisi
yang sedang tidak emosional.

VII. Harapan Keluarga


Keluarga berharap selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT serta diberi. Pelayanan kesehatan
sangat membantu keluarga Ny. Y serta keluarga Ny. Y diberikan rezeki oleh Allah SWT.
VIII. Pemeriksaan Fisik
Ny. Y
 TTV :
- TD : 120/80
- N : 80/menit
- Suhu : 360 C
- RR : 20 X/menit
 Kepala : tidak ada benjolan, rambut bersih
 Mata : fungsi pinglihatan masih baik
 Hidung : simetri, tidak ada darah atau luka
 Mulut : mukosa bibir lembab, mulut tidak berbau menyengat
 Leher : tidak ada pembesaran

POHON MASALAH KELUARGA

Pendidikan
Perilaku Hidup Kesehatan
Bersih Sehat

Ketidakmampuan
Faktor Penguat dalam pemeliharaan
Kualitas Hidup
rumah

Kesehatan Faktor Lingkungan


ANALISA DATA
No. Data Fokus Diagnosa Keperawatan
1 Ds : Ketidakefektifan manajemen kesehatan
Ny. Y mengatakan bahwa Ny. Y belum mengetahui dalam keluarga
cara mengatur lingkungan bermain anak
Do :
Ny. Y tampak khawatir dengan An. J ketika sedang
bermain pasir yang baru diketahui terdapat feses
kucing.
2 Ds : Ketidakmampuan koping keluarga
Ny. Y belum mengetahui tentang tumbuh kembang
An. J secara berurutan.
Do :
Ny. Y tampak kebingungan ketika perawat member
pertanyaan tentang tumbuh kembang anak pra
sekolah

SKORING DAN PRIORITAS MASALAH


Problem : Ketidakefektifan manajemen kesehatan dalam keluarga
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
1. Sifat Masalah
Tidak/ kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 1 2 Resiko
2
Keadaan sejahtera
1
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah:
2 2
Mudah 1
Sebagian 1 Sebagian
Tidak dapat diubah 0

3. Potensi masalah untuk


dicegah
Tinggi 3 1 2 Cukup
Cukup 2
Rendah 1
Segera
4. Menonjolnya masalah
Masalah berat, harus ditangani 1 2
Ada masalah tapi tidak perlu
2
ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
JUMLAH 7
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS BAYLON MAGLAYA
1.Ketidakefektifan manajemen kesehatan dalam keluarga
2.Ketidakmampuan koping keluarga
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DIAGNOSIS
NOC NIC
KEPERAWATAN
DATA TTD
KODE DIAGNOSIS KODE HASIL KODE HASIL

Data Pendukung Masalah Kesehatan Keluarga


Pola pemeliharaan 00078 Ketidakefektifan 1602 Keluarga mampu mengenal 5510 Keluarga mampu
kesehatan keluarga manajemen masalah mengenal masalah
tidak adekuat kesehatan dalam Pengetahuan : proses penyakit Pengajaran : individu
keluarga
00078 Ketidakefektifan 1606 Keluarga mampu 5310 Keluarga mampu
manajemen memutuskan masalah memutuskan masalah
kesehatan dalam Berpartisipasi dalam Membangun harapan
keluarga memutuskan perawatan
kesehatan
00078 Ketidakefektifan 1305 Keluarga mampu merawat Keluarga mampu merawat
manajemen anggota keluarga yang sakit anggota keluarga yang
kesehatan dalam Penyesuaian psikososial sakit
keluarga perubahan hidup 7110 Peningkatan keterlibatan
keluarga
00078 Ketidakefektifan 0902 Keluarga mampu 4920 Keluarga mampu
manajemen memodifikasi lingkungan memodifikasi lingkungan
kesehatan dalam Komunikasi Mendengar aktif
keluarga
00078 Ketidakefektifan 1603 Keluarga mampu 8100 Keluarga mampu
manajemen memanfaatkan fasilitas memanfaatkan fasilitas
kesehatan dalam kesehatan kesehatan
keluarga Perilaku mencari pelayanan Rujukan
kesehatan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Ke Tgl dan waktu Implementasi Evaluasi Formatif Paraf

1. Ketidakef 21 September - Memberikan - Ny. Y mampu


ektifan 2019 pengetahuan mendengarkan dengan
manajemen tentang perilaku baik tentang perilaku
kesehatan dalam hidup bersih sehat hidup bersih dan sehat
keluarga (PHBS) denga baik
- Libatkan ibu dan - Ny. Y mengajak anak-
anak dalam perilaku anak untuk
hidup bersih sehat memperhatikan apa
yang disampaikan
oleh perawat.

EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA

Tanggal
Diagnosa ke.. Evaluasi Sumatif TTD dan Nama Terang
dan waktu
1.Ketidakefektifan 21 Keluarga Ny.Y mampu
manajemen kesehatan September memahami pengetahuan tentang
dalam keluarga 2019 perilaku hidup bersih sehat dan
memodifikasi lingkungan yang
kurang sehat.

12
PRE PLANNING
KEPERAWATAN KELUARGA

Pertemuan ke 3 Tanggal 22 September 2019

I. Latar Belakang
A. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Pernyataan Ny. Y yang khawatir tentang media permainan An. J dengan Pola
pemeliharaan kesehatan keluarga tidak adekuat
A. Masalah keperawatan
Pola pemeliharaan kesehatan keluarga tidak adekuat
B. Satuan Acara Penyuluhan

13
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT)

Topik : Keperawatan Keluarga

Pokok bahasan : Perilaku Hidup Bersih Sehat

Sasaran : Keluarga An. J

Tempat : Rumah An. J Di Desa Sampang Kecamatan Sempor Kabupaten


Kebumen

Hari/tanggal : Kamis, 05 September 2019

Waktu : 15.00 WIB

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan, sasaran mampu memahami dan mengaplikasikan
materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan masyarakat mampu :
1. Memahami pengertian tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat)
2. Mengenali PHBS di Rumah Tangga
3. Mengetahui Manfaat Rumah Tangga Sehat
4. Mengetahui Penggunakan Air Bersih
5. Mengetahui Mencuci Tangan Menggunakan Air Bersih Dan Sabun
6. Mengetahui Rumah Bebas Jentik
C. Sasaran
Keluarga An. J Di Desa Sampang Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

D. Setting Tempat
14
Keterangan :

: Mahasiswa/Penyuluh

: Anggota keluarga Ny. T


Anggota keluarga Ibu P

E. Materi
(Terlampir)
F. Media
Leaflet dan Lembar Balik
G. Metode
Ceramah
H. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Keluarga


1. 5 menit Pembukaan : o Menjawab salam
o Mengucapkan salam o Mendengarkan
o Menjelaskan nama dan akademi o Mendengarkan
o Menjelaskan topik dan tujuan pendidikan o Menjawab
kesehatan
o Menanyakan kesiapan keluarga yang akan
mendapatkan penyuluhan
2. 20 menit Pelaksanaan : o Mendengarkan
1. Penyampaian materi
a. Memahami pengertian tentang PHBS
(Perilaku Hidup Bersih Sehat)
b. Mengenali PHBS di Rumah Tangga
c. Mengetahui Manfaat Rumah Tangga
Sehat
d. Mengetahui Penggunakan Air Bersih
e. Mengetahui Mencuci Tangan
Menggunakan Air Bersih Dan Sabun
f. Mengetahui Rumah Bebas Jentik

Memberikan kesempatan keluarga untuk


15
menyimak mengenai materi yang sudah di
sampaikan
3. 10 menit Evaluasi : o Menjawab
o Menanyakan kembali hal-hal yang sudah o Pemahaman tentang
dijelaskan mengenai PHBS (Perilaku PHBS (Perilaku Hidup
Hidup Bersih Sehat) Bersih Sehat)
o Memberikan kesempatan kelurga untuk
memahami apa saja yang sudah di
sampaikan
4. 5 menit Penutup o Mendengarkan
o Menutup pertemuan dengan o Menjawab salam
menyimpulkan materi yang telah di bahas
o Memberikan salam penutup

I. Materi Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat)


a) PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di masyarakat.
b) PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
c) Manfaat Rumah Tangga Sehat
o Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
o Anak tumbuh sehat dan cerdas.
o Anggota keluarga giat bekerja.
o Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
d) Penggunakan Air Bersih
o Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk
o Minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur,
mencuci pakaian, dan sebagainya, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar
dari sakit.
16
1. Syarat-Syarat Air Bersih : Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui
indera kita, antara lain (dapat dilihat, dirasa, dicium, dan diraba) :
- Air tidak berwarna harus bening/jernih.
- Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan
kotoran lainnya.
- Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan
tidak pahit, harus bebas dari bahan kimia beracun.
- Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau belerang.
2. Manfaat Menggunakan Air Bersih
- Terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus,
kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan.
- Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
3. Di Mana Dapat Memperoleh Sumber Air Bersih
o Mata air
o Air sumur atau air sumur pompa
o Air ledeng/perusahaan air minum
o Air dalam kemasan
4. Cara menjaga kebersihan sumber air bersih
o Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah
paling sedikit 10 meter.
o Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemaran.
o Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga
bangunannya agar tidak rusak seperti lantai sumur tidak boleh retak,
bibir sumur harus diplester dan sumur sebaiknya diberi penutup.
o Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air di sekitar
sumber air, tidak ada bercak-bercak kotoran, tidak berlumut pada
lantai/dinding sumur. Ember/gayung pengambil air harus tetap bersih
dan tidak diletakkan di lantai (ember/gayung digantung di tiang sumur).
5. Penggunaan Air Minum Untuk Di Konsumsi
Meski terlihat bersih, air belum tentu bebas kuman penyakit. Kuman penyakit
dalam air mati pada suhu 100 derajat C(saat mendidih).
e) Mencuci Tangan Menggunakan Air Bersih Dan Sabun

17
o Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan.
o Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa
menimbulkan penyakit.
o Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa
sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
a. Waktu Mencuci Tangan
o Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang
binatang, berkebun.
o Setelah buang air besar.
o Setelah menceboki bayi atau anak.
o Sebelum makan dan menyuapi anak.
o Sebelum memegang makanan.
o Sebelum menyusui bayi.
b. Manfaat Mencuci Tangan
o Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan
o Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typhus,
kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),
flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
o Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
c. Cara Mencuci Tangan Yang Benar
o Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun.
o Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung
tangan.
o Setelah itu keringkan dengan lap bersih.
f) Rumah Bebas Jentik
Rumah Bebas Jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik
secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.
1) Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB)
Adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat
penampungan air) yang ada di dalam rumah seperti bak mandi WC, vas bunga,
tatakan kulkas, dan lain-lain. Diluar rumah seperti talang air, alas pot kembang,

18
ketiak daun, lubang pohon, pagar bambu dan lain-lain yang dilakukan secara
teratur setiap minggu.
2) Yang melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala
 Anggota rumah tangga
 Kader
 Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
 Tenaga pemeriksa jentik lainnya
a) Yang Perlu Dilakukan Agar Rumah Bebas Jentik
o Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus
(Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).
o PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong
nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam Berdarah Dengue,
Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah) di tempat-tempat
perkembangbiakannya.
o 3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
o Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak
mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum
burung.
o Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak
kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air
hujan. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat
menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang
dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek dan lain-
lain.
 Plus Menghindari gigitan nyamuk, yaitu:
o Menggunakan kelambu ketika tidur.
o Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya obat
nyamuk : bakar, semprot, oles/diusap ke kulit, dan lain-lain.
o Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam kamar
o Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai
o Memperbaiki saluran dan talang air yang rusak
o Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempat-tempat
yang sulit dikuras misalnya di talang air atau di daerah sulit air
19
o Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air,
misalnya ikan cupang, ikan nila, dan lain-lain
o Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya, Zodia, Lavender,
Rosemerry, dan lain-lain.
b) Manfaat Rumah Bebas Jentik
- Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit dengan
perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi
- Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar seperti
Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Chikungunya, atau Kaki
Gajah.
- Lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat.
c) Cara Pemeriksaan Jentik Berkala
o Mengunjungi setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja untuk
memeriksa tempat yang sering menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk/tempat penampungan air di dalam dan di luar rumah serta
memberikan penyuluhan tentang PSN kepada anggota rumah tangga.
o Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik.
o Jika ditemukan jentik, anggota rumah tangga diminta untuk ikut.
o menyaksikan/melihat jentik, kemudian langsung dilanjutkan dengan PSN
melalui 3 M atau 3 M plus
o Memberikan penjelasan manfaat dan anjuran PSN kepada anggota rumah
tangga Mencatat hasil pemeriksaan jentik pada Kartu Jentik Rumah
(kartu yang ditinggalkan di rumah) dan pada Formulir pelaporan ke
Puskesmas.

J. Daftar Pustaka
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. 10 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di
Rumah Tangga. Jakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai