Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ANALISIS KETIMPANGAN EKONOMI MENURUT


VARIABEL INEFISIENSI BARANG-BARANG PUBLIK
DAN KETIDAKADILAN DI MASYARAKAT

Oleh

1. Ivander Laurent Erlangga (372019063)


2. Leni Luvita Sari (372020032)
3. Natasha Alexandra Bhisa (372020044)
4. Mayshiela Mega Pramesthi (372020028)
5. Syaloomita Chairudin (372020005)

PRODI HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVESITAS KRISTEN SATYA WACANA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyusun Makalah Pengantar Ekonomi
Politik internasional yang berjudul “Analisa Ketimpangan Ekonomi Menurut
Variabel Inefisiensi Barang-Barang Publik dan Ketidakadilan di Masyarakat”.
Dengan baik Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai Tugas Pengantar
Ekonomi Politik Internasional di Prodi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Komunikasi Univesitas Kristen Satya Wacana
Melalui Kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan materi
maupun pikiran. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dan perlu pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pihak pembaca demi kesempurnaan Makalah
ini. Akhir kata yang dapat kami sampaikan semoga gagasan pada Makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


System ekonomi neoklasik diawali dari pandangan yang sungkan terhadap
persaingan bebas sehingga hal ini mengundang campur tangan pemerintah
untuk memulihkan kegagalan dari system ini. Kegagalan pasar seperti
inevisiensi, kebutuhan barang public yang tidak bisa di sediakan oleh
produsen, dan ketidakadilan yang tidak bisa diterima baik secara moral
maupun sosial menjadi pusat perhatian pemerintah untuk bisa mengatasi
masalah ini.
Kegagalan pasar juga tercermin dalam masalah-masalah makro ekonomi,
kaitannya adalah melalui siklus bisnis yang mengatur hubungan pemerintah
dan produsen swasta terkait perumusan harga, ketersediaan sumberdaya,
permintaan barang di pasar. Indicator-indikator diatas punya banyak pengaruh
bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Merujuk pada fakta-fakta diatas penulis tertarik untuk mengkaji lebih
dalam bentuk tulisan ilmiah dengan judul. “Analisis Ketimpangan Ekonomi
Menurut Variabel Inefisiensi Barang-Barang Publik dan Ketidakadilan di
Masyarakat”
.
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dikaji dalam beberapa rumusan
masalah yaitu:
1. Apa yang menjadi bentuk dari situasi yang tidak adil dan bagaimana
pemerintah mengatasi masalah tersebut ?
2. Bagaimana inevisiensi barang publik bisa terjadi dalam system
ekonomi, dan seperti apa bentuk campur tangan pemerintah?

1.3. Tujuan
Ingin mengetahui lebih dalam mengenai “Analisis Ketimpangan Ekonomi
Menurut Variabel Inefisiensi Barang-Barang Publik dan Ketidakadilan di
Masyaraka
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Ketidakadilan

Ketidakadilan merupakan suatu kondisi saat suatu kelompok atau individu


diperlakukan berbeda dan dipinggirkan di masyarakat. Situasi tersebutlah yang
kemudian menjadi bentuk dari terjadinya kesenjangan dalam kehidupan social,
dimana kesenjangan social merupakan suatu kondisi yang tidak seimbang di
dalam kehidupan masyarakat, baik itu secara personal maupun kelompok, yang
mana di sana juga terjadi bentuk ketidakadilan distribusi berbagai hal yang
dinilai penting dalam suatu tatanan masyarakat.

Kesenjangan social yang kita sering jumpai adalah kesenjangan social


yang terjadi dalam masyarakat penduduk kota dan desa. Berbagai faktor yang
dapat menyebabkan adanya kesenjangan social ini seperti dengan adanya
perbedaan jumlah ketersediaan sumber daya alam disetiap wilayah, kebijakan
pemerintah, pengaruh globalisasi, faktor demografis dan faktor letak serta
kondisi dalah suatu wilayah.

Contoh yang dapat diambil dari kasus kesenjngan social adalah


kesenjangan yang terjadi dalam wilayah ibukota Jakarta dan wilayah pedesaan
di Jawa Tengah. seperti kita ketahui bahwa berbgai ketimpangan terjadi seperti
dalam tingkat pendidikan, fasilitas umum yang didapatkan oleh penduduk,
dimana di wilayah ibukota Jakarta tingkat kemajuan hal-hal tersebut lebih
meningkat secara pesat, dan berbanding terbalik dengan perkembangan atau
kemajuan yang ada dalam wilayah pedesaan atau wilayah pelosok yang ada di
Jawa Tengah. Hal ini terkadang embuat penduduk yang berada di pedesaan
Jawa Tengah megeluh dan merasa ketidakadilan pemerintah dalam pembagian
barang public yang seharusnya dapat diterima secara rata di berbagai wilayah.
Selain beberapa faktor yang telah disebutkan diatas, dapat diambil
kesimpulan bahawa faktor lain yang dapat menyebabkan ketimpangan tersebut
adalah adanya kemajuan ekonomi yang berbeda. Dalam hal ini pemerintah
merupakan actor yang penting yang terlibat daalam peningkatan kemajuan
setiap wilayahnya. Dengan adanya ketimpangan tersebut, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa pemerintah lebih memfokuskan pembanguan atau
peningkatan ekonomi didaerah perkotaan di Jakarta dibandingkan dengan di
pedesaan di Jawa Tengah.

Adanya ketimpangan atau kesnjangan social yang terjadi mengakibtkan


jug beberapa dampak yang dirasakan oleh masyarakat, salah satunya adalah
target pasar yang tidak jelas seperti, a pabila suatu perusahaan mempunyai target
pasar untuk masyarakat kelas bawah, maka tentunya perusahaan akan mengalami
kerugian karena daya beli mereka akan cenderung menjadi tidak menentu dan begitu
juga sebaliknya.

Lalu, beberapa solusi yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah:

1. Pihak pemerintah harus fokus dalam mendorong adanya


peningkatan serta perbaikan infrastruktur desa, khususnya pada
beberapa desa yang kondisi geografisnya tidak menguntungkan.
2. Pihak pemerintah harus memprioritaskan akses pendidikan,
informasi dan kesehatan gratis sehingga pembangunan yang terjadi
di dalamnya bisa terwujud.
3. Pemerintah harus memberikan modal bagi masyarakat desa agar
mereka mempunyai pendapatan lain, jadi tidak hanya pada sektor
pertanian. Adanya bantuan modal tersebut pastinya akan sangat
membantu masyarakat karena mereka akan mampu mendirikan
usaha. Sehingga, pendapatan ekonomi masyarakat di dalamnya
bisa meningkat, khususnya pada masyarakat desa yang memiliki
tanah gersang dan tidak mendukung untuk menanam pertanian.
2.2. Barang Publik

Pembangunan dan pengembangan fasilitas adalah salah satu tugas dan


kewajiban yang harus dilakukan oleh pemerintah di sebuah kota . Namun tidak
bisa dipungkiri lagi pemerintah lebih banyak memfokuskan pengembangan
perekonomian diperkotaan,daerah pedesaan biasanya hanya berperan dalam
mempersiapkan barang pangan atau keperluan untuk menopang kegiatan
ekonomi.

Memang bila dibandingkan dengan pedesaan,kemajuan dan aktivitas


perekonomian lebih tinggi dan lebih berkembang di perkotaan,karena disitulah
pasti semua masyarakat melakukan aktivitas pekerjaan . adanya perbedaan
antara pengembangan di kota dan di desa membuat adanya kesenjangan
ekonomi antara desa dan kota

Kebanyakan fokus pemerintah ada di pembangunan fasilitas di kota,hal


ini tidak dilakukan tanpa alasan tentunya karna di kota cenderung menjadi titik
perekonomian jadilah pemerintah mengusahakan adanya fasilitas umum yang
memadai yang mendukung aktivitas masyarakat disana. .Salah satu
pengembangan yang baru-baru ini ada yaitu MRT (Moda raya terpadu).
Masalah transportasi di jakarta sudah sangat menjadi fokus utama pemerintah
dengan adanya MRT ini diharapkan dapat menjadi terobosan baru dalam
masalah kemacetan di jakarta.

Namun,kenyataan yang terjadi di perkotaan belum bisa dirasakan


sampai ke daerah karna cenderung pembangunan ada di kota,belum banyak
daerah yang mempunyai fasilitas umum yang memadai untuk keberlangsungan
hidup.

Bentuk Campur tangan pemerintah dalam usahanya memeratakan


pembengunan:
 Pemerintah bertindak sebagai wadah dalam menyediakan fasilitas umum
seperti jalan raya,gedung negri,dll.
 Pemerataan pembangunan baik fasilitas umum baik di daerah maupun
kota.
 Dana pembangunan yang disediakan untuk daerah digunakan secara
transparan untuk membangun fasilitas yang memadai di daerah-daerah.
 Pemerintah banyak membuka peluang-peluang usaha atau tempat kerja
bagi masyarakat pedesaan.
 Menggunakan sumber daya yang ada di pedesaan untuk digunakan sebagai
penopang perekonomian di pedesaan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Pada hakekatnya kegagalan pasar bergantung pada bagaimana


pemerintah menjalankan roda ekonomi suatu negara, bergandengan dengan
system apa yang sedang berlaku disana. Pengaruh politik dalam dunia
ekonomi mempunyai pengaruh besar dalam berputarnya perekonomian
negara. politik dalam ekonomi berkaitan erat dengan prioritas pembangunan
pusat kota, apabila pemusatan ini masih terus menjadi pusat pembangunan
maka pemerataan pembangunan tidak akan pernah terlaksana dan keadilan
tidak akan pernah terwujud.

Ketersediaan produk-produk barang public yang tidak bisa di sediakan


oleh produsen membuat pemerintah ikut andil dalam menyediakan fasilitas
public, Langkah ini dilakukan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.

3.2. Saran

Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi saran dari kami,


kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha swasta sangat di perlukan agar
indicator-indikator pertumbuhan ekonomi bisa tercapai. Usaha meningkatkan
peniingktan pertumbuhan ekonomi pemerintah punya kekuasaan untuk
meretribusi pendapatan dari para elit swasta melalui penerapan pajak-pajak
yang progresif.
DAFTAR PUSTAKA

Lufkin Bryan. 2017, “Ternyata kita keliru melihat ketidaksetaraan dan


kesenjangan social” https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-40694775. 2
Februari 2021.

Ibnuismail. 2020, “Kesenjangan Sosial Adalah: Pengertian, Faktor,


Dampak, dan Solusinya” https://accurate.id/ekonomi-keuangan/kesenjangan-
sosial-adalah 2 Februari 2021.

Darwadi Hakim Salman. 2020, “Sosiologi – Masalah Sosial di


Masyarakat. Retrieved” https://pahamify.com/blog/sosiologi-masalah-sosial-di-
masyarakatf/#:~:text=Kesenjangan%20sosial%20merupakan%20salah%20satu,
%2C%20yang%20membeda%2Dbedakan%20masyarakat.&text=Ketidakadilan
%20adalah%20suatu%20kondisi%20saat,berbeda%20dan%20dipinggirkan%20di
%20masyarakat. 2 Februari 2021.

Anda mungkin juga menyukai