INDONESIA
NPM : 1805081013
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia yang tiada henti-hentinya sehingga penulis masih diberi
kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Pancasila dengan judul
“Kesenjangan Sosial di Indonesia” yang diberikan oleh Bapak Ir. Setyanto, M.T sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW beserta kerabat dan sahabatnya.
Makalah ini mungkin masih banyak kekuarangan baik dalam segi penulisan
maupun materi. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik atas keterbatasan
makalah ini. Semoga tulisan dari makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
pembacanya.
Akhir kata terima kasih penulis mengucapkan kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan berupa dukungan baik secara moril maupun material demi
tersusunnya makalah yang bertemakan Pembangunan dan Budaya di Indonesia ini.
DAFTAR ISI
BAB I
Pendahuluan
BAB II
Pembahasan
BAB III
Penutup
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit jumlahnya. Hal ini
dikarenakan Indonesia terdiri atas pulau-pulau dan beragam suku dan budayanya.
antara lain kemiskinan, masalah pendidikan, dan lain-lain. Hal-hal simpel yang
semakin tertindas dan tidak ada keadilan dalam hal ini. Padahal dalam
pembukaan dan isi Undang-undang Dasar 1945 telah dikatakan bahwa kita harus
berlaku adil terhadap seluruh rakyat Indonesia, bahkan telah memberi amanat
lapangan pekerjaan serta Pendidikan masyarakat yang masih rendah, akan sangat
Maka dari itu, pemerintah tidak boleh menyepelekan masalah yang kompleks
seperti ini. Kinerja pemerintah yang cepat dan tepat sangat diperlukan. Dan
yang menarik serta bagus untuk dipaparkan dalam pengambilan judul ini.
Terjadinya tindakan yang sangat mencolok misalnya dalam kasus akhir-akhir ini
tentang bagaimana seorang koruptur besar yang mendapat fasilitas yang sangat
baik dalam tahanan, sedangkan pencuri ayam ditahan dengan tidak layak. Disini
sangatlah kelihatan perbedaannya antara orang kaya atau penguasa dengan orang
harmonis antara rakyat, wilayah dan pemerintah yang berdaulat akan menjadikan
suatu negara yang solid dan kuat. Selain itu, hal ini juga menjadi suatu
unsur/landasan pokok yang mutlak harus dipenuhi oleh setiap negara di dunia.
hanya dijadikan sebagai simbol atau lambang saja, itu semua tidak dijadikan
sebagai landasan atau pedoman yang kuat dalam berperilaku, berbangsa dan
kesalahan (penyimpangan) maka hukum ditegakan secara sangat adil dan divonis
dengan hukuman yang sesuai, sementara ketika seorang yang kaya melakukan
ini. Masalah – masalah tersebut dapat dikaji berdasarkan daerah – daerah kecil.
atau utang luar negeri rendah. Hal ini nyatanya makin berkembang dan menjadi
negara ataupun orang-orang mampu yang tentu saja sangat berbanding terbalik
dengan keadaan masyarakat yang kurang mampu atau bahkan masyarakat yang
tidak mampu. Di saat pinggiran kota harus bergelap-gelapan karena tidak ada
sudut kota. Di saat penduduk miskin harus membangun rumah seadanya dan
(Dumairy, 1996). Tidak teratasinya masalah tersebut menjadi salah satu faktor
kehidupan lainnya. Kondisi ini memerlukan perhatian khusus tidak hanya dari
pemerintah namun dari setiap anggota masyarakat yang diharuskan untuk sadar
dengan lingkungan ekonominya. Kinerja pemerintah yang cepat dan tepat sangat
bumi pertiwi ini hubungan antara si kaya dan si miskin sangat jauh.
tanggung jawab pemerintah serta segera diselesaikan dengan cara yang paling
tepat. Selain itu, hal ini juga haruslah menjadi perhatian semuanya mulai dari
masyarakat kelas atas, kelas menengah bahkan kelas bawah itu sendiri.
Sosial serta cara terbaik dalam menyelesaikan permasalahan yang sudah tak
lazim ini.
B. Rumusan Masalah
sosial ini ?
C. Tujuan
a) Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud Kesenjangan Sosial secara
mendalam.
c) Mengetahui apa yang menjadi faktor-faktor atau penyebab utama kenapa
Kesenjangan Sosial.
e) Pandangan penulis dalam mengatasi serta mencari solusi terbaik untuk
D. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut :
Metode dan teknik penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah
metode studi pustaka dan deskriptif. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data
dan informasi yang bersifat teoritis yang kemudian data tersebut akan dijadikan dasar
atau pedoman untuk melihat adanya ketidaksesuaian antara teori dengan kenyataan
sebagai penyebab dari permasalahan yang dibahas dalam makalah ini. Sumber-sumber
yang dijadikan sebagai rujukan untuk studi pustaka dan deskriptif diperoleh dari
berbagai sumber bacaan baik itu buku, koran, artikel maupun situs – situs yang ada di
internet.
BAB II
PEMBAHASAN
sekunder, seperti sarana pengembangan usaha, sarana perjuangan hak azasi, sarana
adalah suatu keadaan ketidak seimbangan sosial yang ada di masyarakat yang
kata “senjang” yang berarti tidak simetris, tidak sama bagian yang di kiri dan yang
perbedaan yang sangat mecolok. Atau dapat juga diartikan suatu keadaan dimana
orang kaya mempunyai kedudukan lebih tinggi dan lebih berkuasa dari pada orang
miskin.
Indonesia dan masyarakat di dunia yang disebabkan oleh perbedaan dalam hal
kualitas hidup yang sangat mencolok. Fenomena ini dapat terjadi pada negara
misalnya dalam aspek keadilanpun bisa terjadi. Antara orang kaya dan miskin
sangatlah dibedaan dalam aspek apapun, orang desa yang merantau dikotapun ikut
terkena dampak dari hal ini,memang benar kalau dikatakan bahwa “Yang kaya
yang terlalu mencolok antara yang “kaya” dan yang “miskin”. Banyak orang kaya
yang memandang rendah kepada golongan bawah,apalagi jika ia miskin dan juga
Disaat banyak orang-orang miskin kedinginan karena pakaian yang tidak layak
mereka pakai,namun banyak orang kaya yang berlebihan membeli pakaian bahkan
tak jarang yang memesan baju dari para designer seharga 250.000 juta, dengan
harga sebanyak itu seharusnya sudah dapat memberi makan orang-orang miskin
yang kelaparan.
pembukaan UUD 1945 bahkan telah memberi amanat kepada pemerintah untuk
yang memang sudah menjadi tanggung jawab mereka,tapi dari kasus-kasus yang
sekarang ini tentang para anggota pemerintahan yang melakukan korupsi dapat
jera.
misalnya dalam aspek keadilanpun bisa terjadi. Antara orang kaya dan miskin
sangatlah dibedakan dalam aspek apapun, orang desa yang merantau dikotapun
ikut terkena dampak dari hal ini, memang benar kalau dikatakan bahwa “yang
kaya makin kaya, yang miskin makin miskin”. Adanya ketidak pedulian terhadap
sesama ini dikarenakan adanya kesenjangan yang terlalu mencolok antara yang
“kaya” dan yang “miskin”. Banyak orang kaya yang memandang rendah kepada
golongan bawah, apalagi jika ia miskin dan juga kotor, jangankan menolong,
Salah satu permasalahan di negri ini adalah kesejahteraan yang tidak merata.
rakyat kecil. Hal yang sama yang terjadi di Indonesia ini. Didukung dengan data
pertumbuhan jangka panjang. Jika hal ini tidak segera diatasi akan berpengaruh ke
Kondisi Ind saat ini dapat dibilang tenang dan tidak terlihat kemungkinan
akan ada terjadinya masalah sosial. Budaya Jawa yang masih tertanam berupa
sabar dan ikhlas menerima semuanya, memberikan efek baik ditengah – tengah
terealisasikan, lama – lama akan menumpuk dan menimbulkan masalah baru yang
Stiglitz dalam bukunya The Great Devide: Unequal Societies and What We Can
adalah sebuah “choices” (pilihan-pilihan). Peraih Nobel Ekonomi tahun 2011 ini,
menyebut kesenjangan ekonomi sebagai gejala sadar yang dibentuk para elite
yang sekaligus penerima manfaat paling besar dari tatanan ekonomi. Jadi, secara
singkat dapat dikatakan bila kesenjangan ekonomi adalah “produk” dari proses
politik yang berulang dan menjadi struktur, sehingga akibatnya sulit diubah.
Pemahaman secara mendalam tentang pola konsumsi sangat penting. Sebab, lewat
kebijakan yang tepat sehingga konsumen tidak dirugikan alias tidak menjadi
miskin. Deaton telah banyak menginspirasi banyak peneliti dan periset tentang
terbesar pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) yang erat berkaitan dengan
konsumsi. Namun, pengaruh pajak ini sangat berbeda pada setiap individu. Warga
perkonomian.
Yang kedua adalah kurangnya lapangan pekerjaan, seperti data yang dilansir
Agustus 2014- Agustus 2016 berada dalam kisaran 2,7 – 4,1 persen dan fluktuatif
cenderung menurun. Pada Agustus 2016 TPT D.I. Indonesia mencapai 2,72
persen, mengalami penurunan 1,35 poin dibanding TPT Agustus 2015 sebesar
4,07 persen. Angka ini lebih rendah dibanding TPT Nasional sebesar 5,49 persen
pada Agustus 2016. Berdasarkan data tersebut bisa dilihat bahwa tingkat
karakteristik tenaga kerja di Indonesia adalah laju pertumbuhan tenaga kerja lebih
Keinginan masyarakat untuk memiliki anak lebih dari dua dengan berbagai
macam alasan/ perspektif lama yaitu “Banyak anak banyak rejeki”. Apalagi hal itu
Badan Pusat Statistik (BPS) 2016, dari enam provinsi di Pulau Jawa, tiga di
13,20 persen, Jawa Tengah (13,15 persen) dan Jawa Timur (12 persen).
yakni Jawa Barat (9,50 persen), Banten (7 persen), dan DKI Jakarta (3,5 persen)
Keterkaitan dengan Aspek Kehidupan Lainnya
adalah determinan sosial kesehatan yang terlalu penting untuk tidak mendapat
perhatian serius. Dalam laporan berjudul “Does Income Inequality Cause Health
terutama sebagai tindak lanjut debat antara para peneliti yang dipicu terbitnya
kesehatan yang ditulis Wilkinson dan Picket berjudul “The Spirit Level: Why
More Equal Society Almost Always Do Better” (2009a) dan “Income Inequality
indikator kesehatan dan sosial seperti usia harapan hidup, angka kematian ibu dan
kekerasan (termasuk pembunuhan) yang hampir selalu lebih baik di daerah dan
masyarakat yang lebih setara atau yang rendah tingkat kesenjangan ekonominya.
Contohnya Angka Kematian Bayi. Pada Tahun 2013 angka kematian bayi sebesar
11,8 per 1000 kelahiran hidup dan meningkat menjadi 14,19 per 1000 kelahiran
hidup pada Tahun 2014 . Namun demikian apabila dibandingkan dengan target
MDGS sebesar 23 / 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 Kota Indonesia sudah
bahwa upaya menurunkan jumlah kematian bayi belum menunjukkan hasil yang
optimal. Penyebab kematian bayi sangat komplek , tidak hanya disebabkan dari
faktor medis atau faktor pelayanan kesehatan saja akan tetapi juga sangat di
pengaruhi oleh faktor sosial ekonomi kultural dan religious , sehingga sangat di
perlukan peningkatan peran lintas sektor dalam upaya penurunan kematian bayi di
Kota Indonesia. Menurut data yang dilansir oleh MetroTV News (30/12/2015).
Yang kedua dalam segi kriminalitas banyak rakyat miskin yang terpaksa
judi, dll. Tingkat kriminalitas menrurut data BPS di DI Indonesia meningkat 16,55
persen pada 2015 ketimbang setahun lalu. Polda INDONESIA mencatat 6.619
menerima saja dengan keadaan yang ada disini. Contohnya adalah di lingkungan
sekolah sendiri, jika salah seorang teman melihat fasilitas yang digunakan
mayoritas temannya, hal ini akan menimbulkan ketidak percaya dirian individu
Yang keempat adalah tingkat kemiskinan yang jika tidak segera diberikan
solusi akan terus meningkat setiap tahunnya. Seperti yang dilansir dari data Badan
Jika pada Maret 2014, angka kemiskinan berada pada 544,9 ribu jiwa, maka pada
Maret 2015 tercatat sebanyak 550,23 ribu jiwa atau naik 7,16 persen.
Yang kelima hal ini juga secara kasat mata menyebabkan pengaruh besar
terhadapa pendidikan. Akan terjadi banyak anak yang putus sekolah dikarenakan
masalah biaya dan sosialnya yang tidak menerima keadaan mereka. Menurut data
Badan Pusat Statistik dalam Data Strategis Indonesia 2015 menunjukkan, rerata
lama sekolah di Indonesia naik dari tahun ke tahun, namun masihlah jauh dari
target Wajib
Belajar 12 Tahun. Rerata lama sekolah pada 2013 adalah 8,72 tahun, naik
dari tahun sebelumnya, yakni 8,63 tahun. Kemudian pada 2014 rerata lama
sekolah naik menjadi 8,84 tahun. Menurut kabupaten/kota, rerata lama sekolah
terendah pada 2014 masih Kabupaten Gunungkidul (6,45 tahun) disusul kemudian
Kabupaten Kulon Progo (8,20 tahun). Alih-alih mengurangi beban ekonomi orang
tua dengan tidak meneruskan sekolah, hal ini justru menjerat anak dalam lingkaran
kemiskinan. Ini jelas merupakan kerugian baik bagi anak, orang tua, masyarakat
maupun bangsa. Untuk itu, diperlukan penanganan yang holistik atau menyeluruh
semakin melebar. Keadilan antara orang miskin dengan orang kaya dalam hal
memanfaatkan sumber daya yang ada harus ditegakkan .Hal – hal tersebutlah yang
banyak hal yang bisa dikembangkan dari banyak sektor khususnya pariwisata dan
tersebut.
Generasi muda adalah penerus bangsa dimasa yang akan mendatang. Ada
baiknya jika masalah yang sudah terlanjur terjadi dapat diselesaikan. Maka peran
seharusnya lebih menanamkan nilai – nilai yang akan mereka gunakan di masa
lingkungan perkotaan. Memang benar jika dikatakan bahwa yang kaya semakin
kaya dan yang miskin semakin miskin. Hal ini jelas-jelas mencederai rasa keadilan
serta bertolak belakang dengan kebersamaan dan kesetaraan sosial. 10 Selain itu,
kesenjangan sosial tidak sesuai dengan pancasila sila kelima yang berbunyi
“Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Inilah tugas dan peran dari
generasi muda di masa depan yang harus terus belajar mengenai perekonomian
berkemungkinan terjadi di masa depan dan menuntaskan maslah yang terjadi masa
lalu.
Hal ini akan menjadi bekal mereka untuk menghadpai segala macam persoalan
yang ada. Masa depan bergantung sekali terhadap bibit generasi masa sekarang.
Hal ini dilakukan agar keadilan, dan kesejahteraan bisa terwujud yaitu sebagai
tanggung jawab kita bersama maka mulailah dengan diri kita sendiri yang peduli
dengan sesama.
B. Faktor-Faktor Kesenjangan Sosial
rendah (keterampilan),
Kesenjangan Sosial dapat muncul sebagai akibat dari nilai-nilai kebudayaan yang
dianut oleh sekelompok orang itu sendiri. Akibatnya, nilai-nilai luas, seperti
apatis, cenderung menyerah pada nasib, tidak mempunyai daya juang, dan tidak
Kesenjangan Sosial tipe ini muncul karena masyarakat itu terkungkung dalam
kebudayaan kemiskinan.
Kedua, faktor-faktor yang berasal dari luar kemampuan seseorang
(eksternal). Hal ini dapat terjadi karena birokrasi atau ada peraturan-peraturan
untuk memanfaatkan kesempatan dan peluang yang tersedia. Dengan kata lain,
Kesenjangan Sosial bukan terjadi karena seseorang malas bekerja atau tidak
oleh suatu golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat itu tidak dapat
perlindungan hukum.
Disaat banyak anak-anak jalanan yang tak punya tempat tinggal dan tidur
dijalanan, namun masih banyak orang yang berleha-leha tidur di hotel berbintang,
banyak orang diluar sana yang kelaparan dan tidak bisa memberi makan untuk
anak-anaknya tapi lebih bnyak pula orang kaya sedang asyik menyantap berbagai
kedinginan karena pakaian yang tidak layak mereka pakai, namun banyak orang
kaya yang berlebihan membeli pakaian bahkan tak jarang yang memesan baju dari
para designer seharga 250.000 juta, dengan harga sebnyak itu seharusnya sudah
diperdebatkan tetapi diselesaikan. Akan tetapi penulis yakin : “du chocs des
opinion jaillit la verite”. “ Dengan benturan sebuah opini maka akan munculah
keadilan ditegakkan kesejateraan bukan lagi menjadi sebuah impian akan tetapi
Menurut Robert Chambers bahwa inti kemiskinan terletak pada kondisi yang
d. Kerentaan
e. Ketidakberdayaan
Menurut Lewis (1983), budaya kemiskinan dapat terwujud dalam berbagai
konteks sejarah, namun lebih cendrung untuk tumbuh dan berkembang di dalam
a) Sistem ekonomi uang, buruh upahan dan sistem produksi untuk
keuntungan
tak terampil
prakarsa pemerintah
e) Sistem keluarga bilateral lebih menonjol daripada sistem unilateral, dan
mobilitas vertical, dan sikap hemat, serta adanya anggapan bahwa rendahnya
syarat-syarat obyektif dari masyarakat yang lebih luas, sekali budaya tersebut
berkembang bila sistem-sistem ekonomi dan sosial yang berlapis-lapis rusak atau
berganti, seperti masa pergantian feodalis ke kapitalis atau pada masa pesatnya
struktur ekonomi dan sosial pribumi diobrak, sedangkan atatus golongan pribumi
tetap dipertahankan rendah, juga dapat tumbuh dalam proses penghapusan suku.
Budaya kemiskinan cendrung dimiliki oleh masyarakat strata sosial yang lebih
rendah, masyarakat terasing, dan warga urban yang berasal dari buruh tani yang
dalam kehidupan masyarakat. Saat melihat berita pagi ini tentang kemewahan
banyak uang, sungguh membuat saya cukup terkejut. Bagaimana tidak? Penjara
yang seharusnya menjadi tempat hukuman bagi mereka yang bersalah, serta
mewah. Hal ini sungguh ironi. Disaat rakyat negeri ini masih berjuang agar
kemiskinan di negeri kita bisa lebih menyusut, para lakon di atas malahan hidup
dari para sipir penjara. Namun, seorang koruptor yang mencuri miliaran rupiah
yang cukup istimewa dari pihak penjara tersebut. Apalagi kalau bukan uang yang
menjadi hal yang paling utama? Bagi mereka, uang bisa membeli apapun. Bahkan
bisa membeli hukum sekalipun. Namun, bagi rakyat kecil yang tidak memiliki
Kesenjangan sosial seperti inilah yang selalu menjadi momok dan juga penyakit di
dalam situasi tersebut memiliki aspirasi-aspirasi yang rendah sebagai salah satu
a) fatalisme,
lebih dahulu (ataupun secara bersamaan) berusaha untuk secara berarti mengubah
Kemiskinan struktural menurut Selo Sumarjan (1980) adalah kemiskinan
yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat
itu tidak dapat ikut menggunakan sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia
bagi mereka.
masyarakat yang penyebab utamanya bersumber pada struktur sosial, dan oleh
karena itu dapat dicari pada struktur sosial yang berlaku dalam masyarakat itu
b) Petani yang tanah miliknya begitu kecil sehingga hasilnya tidak cukup untuk
c) Kaum buruh yang tidak terpelajar dan tidak terlatih (unskilled labourerds),
dan
d) Para pengusaha tanpa modal dan tanpa fasilitas dari pemerintah (golongan
ekonomi lemah).
Beberapa ciri kemiskinan struktural, menurut Alpian (1980) adalah
a) Tidak ada atau lambannya mobilitas sosial (yang miskin akan tetap hidup
kemewahannya),
c) Struktur sosial yang berlaku telah melahirkan berbagai corak rintangan
kemiskinan akan bisa dilakukan bilamana struktur sosial yang berlaku itu
tradisional,
ketimpangan
pedesaan; dan
Adam Malik (1980) mengemukakan bahwa untuk mencari jalan agar struktur
masyarakat Indonesia dapat diubah sedemikian rupa sehingga tidak terdapat lagi
Pada hakekatnya perbedaan antara si kaya dengan si miskin tetap akan ada,
dalam sistem sosial ekonomi manapun. Yang lebih diperlukan adalah bagaimana
sosial.
Sudjatmoko (1984) berpendapat bahwa, pembangunan yang semata-mata
struktural.
prilaku pola mencari nafkah dari pertanian ke non pertanian, tetapi proses ini akan
lamban dan harus diikuti dengan pertumbuhan yang tinggi. Kemiskinan tidak
dapat diatasi hanya dengan membantu golongan miskin saja, tanpa menghadapi
Indonesia adalah laju pertumbuhan tenaga kerja lebih tinggi ketimbang laju
kaya dan yang miskin semakin miskin. Hal ini jelas-jelas mencederai rasa keadilan
A. Melemahnya wirausaha
semangat untuk mengembangkan usaha untuk lebih maju. Hali ini dikarenakan
B. Terjadi kriminalitas
judi, dll.
3. Lemahnya Pendidikan
masyarakat dan timbul akibat adanya perbedaan. Kini, kesenjangan sosial terjadi
sosial dalam masyarakat. Kesenjangan sosial dalam lingkup ini sangat dipengaruhi
oleh faktor demografi, ekonomi, dan faktor pendidikan sendiri. Faktor demografi
terlihat pada jumlah penduduk dalam piramida muda. Faktor ekonomi tergambar
semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Sedangkan faktor pendidikan
sekolah maka semua orang memiliki kesempatan yang sama di dalam pendidikan.
Pada dasarnya eksistensi sekolah tidak bisa terlepas dari pengaruh penikmatnya,
yang bergantungan pada status sosial nya. Dengan begitu, mereka akan bergaul
dengann orang-orang atas golongan sosial mereka berasal. Oleh karena itu,
sekolah tidak bisa terlepas dari budaya lingkungan sosial tersebut dan dapat
Sejak masih berada di sekolah dasar, peserta didik sudah dituntut untuk
berprestasi agar masuk dalam ranking di kelas. Sehingga sejak dini mereka mulai
menjanjikan posisi sosial di depan. Hal ini terjadi karena adanya sebuah
kesenjangan pada suatu lembaga pendidikan sekolah. Hal inilah yang menjadi
pembagian kelas. Hal tersebut justru menjadi ajang diskriminasi antara siswa satu
dengan siswa lain, dan akan menimbulkan rasa tidak percaya diri. Kasus lain,
hanya bisa dihuni oleh siswa-siswa dari keluarga golongan menengah keatas, atau
menjadi sebuah alat seleksi sosial bagi siswa karena ada kualifikasi atau syarat
lengkap dan memadai seperti LCD-proyektor, laptop, dan lain-lain, tentu hal
dalam peserta didik yang tidak merata dan tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan serta tidak sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat. Jika hal
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
pendidikan dan fasilitas yang digunakan antara sekolah yang bertaraf orang kaya
dan masyarakat yang kurang mampu dan sekolah yng terletak di kota dan di
pelosok negeri, sehingga tidak sesuai dengan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang
pembelajaran.
Edukasi
Jika dilihat dari segi edukasi ataupun latar belakang pendidikan dalam
contoh yang paling mendasar dapat dengan mudah kita temui realita di sekitar
kehidupan lingkungan kita, pada umumnya anak pusat perkotaan akan memiliki
keunggulan mutu baik dari segi ketersediaan bahan penunjang materi ajar,
ketersediaan tenaga ajar yang memadai serta berbagai fasilitas pendidikan lain
yang maksimal namun biasanya kendala mereka justeru terbentur pada mentalitas
anak didik yang kurang dapat memanfaatkan fasilitas yang ada dan pendidikan
justru tak jarang sering terkalahkan dengan berbagai hiburan hedon khas pusat
pinggiran, dengan tentu saja materi ajar serja guru pengajar dan fasilitas
pendidikan yang umumnya terbelakang namun kita jumpai semangat anak didik
hiraukan betapa sulit kemungkinan medan dan juga seberapa jauhpun jarak yang
musti mereka tempuh demi dapat menuntut ilmu di sekolah dan bertemu dengan
kawan dan guru untuk belajar bersama demi harapan masa depan yang semakin
gemilang.
Faktor yang mempengaruhi yang harus diperbaiki dalam pendidikan menurut
1. Ideologi
hak
pendidikan.
2. Sosial Ekonomi
mencapai
3. Sosial Budaya
pendidikan
4. Perkembangan IPTEK
dan
5. Psikologi
Kalau dilihat dari sumber daya alam di Indonesia sangatlah kaya hampir
merata memiliki sumber daya alam yang berlimpah seperti Papua (tambang emas),
Kalimantan (batu bara), Sumatera (Gas), dll. Sumber daya alam sarat akan kaya
dari sumber daya hayati dan non-hayati. Tidaklah bisa dipungkiri pula bahwa
tidak baik maka akan terjadi perusakan lingkungan dan merugikan masyarakat
oleh perusahaan asing yang tidak memihak pada pendapatan daerah. Hal
daerah. Apabila dapat memanfaatkan suber daya alam dengan baik, laju
kalangan baik atas maupun bawah maka akan terjadi keadilan dan menuju
kemakmuran, namun sebaliknya kalau memihak pada kalangan atas maka akan
cepat maju dibandingkan dengan warga asli, ketimpangan sosial dapat terjadi.
Ketimpangan tersebut terjadi karena ada ketidak setaraan antar dua kelompok
sistem peradilan. Dengan sistem peradilan yang baik, akan menjamin persamaan
hukum bagi seluruh anggota masyarakat. Hasilnya tidak ada lagi perbedaan
hukum karena perbedaan status sosial dan ekonomi seseorang. Sistem peradilan
yang baik juga meniadakan korupsi, kolusi, dan nepotisme yang berujung pada
kesenjangan sosial
6. Pengaruh Globalisasi
sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Dengan
yang tidak mampu memnafaatkan globalisasi secara tepat tidak akan mampu
ketertinggalan.
Masyarakat yang mampu menyikapi dan memanfaatkan globalisasi secara
tepat akan mencapai kemajuan. Sementara itu, masyarakat yang tidak mampu
(benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi
oleh wilayah. Dengan adanya globalisasi inilah yang membawa masyarakat pada
sikap materialisme.
mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam alam
biologis.
b. Pelit atau kikir adalah sikap seseorang yang tidak mau rugi atau sulit
d. Mengukur reladi atau pergaulan hanya dari sisi untung dan rugi, tanpa mau
b. Bersyukur atas segala hal yang kita dapat dan kita miliki dalam hidup kita,
keinginan/harapan kita.
d. Menerima diri apa adanya. Selain cara untuk menghindari diri sikap
materialisme.
7. Pengaruh Globalisasi
kerjaan, serta segala hal yang berkaitan dengan penduduk. Perbedaan kondisi
Jumlah
Komposisi
ketimpangan sosial maka kali ini kita akan membahas tentang komposisi
yakni interaksi sosial antara satu wilayah lingkungan dengan rata-rata pekerja
lapangan akan memicu lebih banyak interaksi antar beragam masyarakat yang
lebih cuek dengan sekitar dan pastinya fokus mereka lebih kepada tumpukan
hampir tak berbeda jauh dengan masalah jumlah kependudukan, akan tetapi
peminat yang tinggi dari berbagai daerah bisa memicu berbagai macam
dimaksimalkan, dan ini menjadi suatu jurang pemisah yang amat nyata bagi
sebagai tenaga kerja wanita yang dikirim keluar negeri. Selain itu, saat ini wanita
masih dianggap sebagai manusia kedua yang hanya bekerja di sumur, kasur, dan
dapur saja. Hal ini diperkuat oleh pandangan masyarakat yang tradisional dengan
berpegang teguh pada pandangan wanita tidak ada guna untuk disekolahkan
setinggi-tingginya.
Wanita lebih bertanggung jawab terhadap keluarga dan segala kegiatan yang
langsung dalam bidang ekonomi dan politik (sebagai kegiatan publik) yang
domestik tersebut, yang dianggap sebagai kegiatan yang “kurang” penting dalam
suatu nilai dan ukuran sosial budaya yang kemudian pilihan-pilihannya ditentukan
Kedudukan wanita karenanya dibingkai oleh tatanan yang terpusat pada laki-
dibangun untuk menyatakan bahwa tempat laki-laki adalah di duia kerja dalam
tangga dan merawat anak. Dalam kerangka inilah definisi siapa itu wanita dan
Tidak ada pilihan hidup bagi gadis-gadis selain menjadi istri dan ibu bagi suami
yang menjadi juara kelas tapi tidak dapat menanak nasi. Keluarga yang mempuyai
dan mempelajari soal dapur. Para ibu yang mempunyai gadis sangat khawatir
nilainya bagi seorang wanita adalah apabila ia berhasil menikah dan mempunyai
anak.
Sesuatu yang berada di luar dapur, anak, rumah tangga, diangagp bukan sebagai
tentang bagaimana menjadi wanita yang ideal, yang sesuai dengan tatanan sosial.
Yang sangat penting adalah institusi ini telah menegaskan suatu bentuk hubungan
mengakar dalam institusi tersebut yang telah menjadi dasar dari gambaran
ditonjolkan. Proses semacam ini merupakan konstuksi yang secara terus menerus
menegaskan suatu realitas objektif yang memiliki daya paksa. Apa yang diajarkan
dalam keluarga dan institusi lain dapat berarti sesuatu yang memang dihasilkan
oleh keluarga itu sendiri dan pada saat yang sama juga merupakan artikulasi dari
nilai dan norma yang berlaku secara sosial. Perbedaan domestik dan publik
ditentukan oleh proses pemaknaan yang bersumber dari dunia makna (univers of
orang yang memiliki ciri tertentu telah memberi warna dalam keterlibatan
ideologi yang memberi kemungkinan dan batas. Ideologi ini terwujud dalam etos
publik yang sesuai dengan sifat wanita. Dapat dilihat kecenderungan bahwa
wanita bahwa wanita ternyata terlibat dalam sektor-sektor yang sudah terpola dan
organisasi dan memiliki posisi formal. Sebaliknya, orang yang menerima perintah
(wanita) adalah orang yang terasing dari cita-cita organisasi dan teridentifikasi
sebagai pekerjaan marginal, maka proses marginalisasi itu merupakan proses yang
televisi, dan dikuatkan secara sosial pada saat kedudukan marginal itu merupakan
realitas objektif. Realitas ini disahkan oleh nilai-nilai dan norma-norma yang
itu merupakan pilihan-pilihan yang dilakukan oleh wanita sendiri, sebagai hasil
merupakan awal dari proses stratifikasi sosial itu sendiri. Di Indonesia hal ini
didukung oleh adanya pola perjalanan sekolah anak yang berbeda dari kalangan
Dengan adanya ketimpangan sosial ini banyak sekolah yang tidak berkualitas,
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar
berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang, dan
Pendidikan menjadi hal yang paling sering menjadi sorotan, karena lewat
memiliki kemampuan ilmu pengetahuan yang dengan ilmu pengetahuan itu dapat
Seorang pemerhati pendidikan Prof. Eko Budihardjo, ironi yang justru terjadi
dengan pendidikan di negara yang begitu luas ini adalah pendidikan yang tidak
Indonesia yang berada jauh dari jangkauan pemerintah pusat. Bukan hanya antar
daerah, tetapi antar kota pun terdapat kesenjangan pendidikan yang sebenarnya
Jika dilihat dari segi edukasi ataupun latar belakang pendidikan dalam contoh
yang paling mendasar dapat dengan mudah kita temui realita di sekitar kehidupan
lingkungan kita, pada umumnya anak pusat perkotaan akan memiliki keunggulan
mutu baik dari segi ketersediaan bahan penunjang materi ajar, ketersediaan tenaga
ajar yang memadai serta berbagai fasilitas pendidikan lain yang maksimal namun
biasanya kendala mereka justeru terbentur pada mentalitas anak didik yang kurang
dapat memanfaatkan fasilitas yang ada dan pendidikan justru tak jarang sering
terkalahkan dengan berbagai hiburan hedon khas pusat kota yang mengganggu
dengan tentu saja materi ajar serja guru pengajar dan fasilitas pendidikan yang
umumnya terbelakang namun kita jumpai semangat anak didik yang begitu
betapa sulit kemungkinan medan dan juga seberapa jauhpun jarak yang musti
mereka tempuh demi dapat menuntut ilmu di sekolah dan bertemu dengan kawan
dan guru untuk belajar bersama demi harapan masa depan yang semakin
gemilang.
3. Ketimpangan di bidang Kesehatan
Hal yang tidak begitu jauh berbeda pula terjadi pada kondisi kesehatan
masyarakat yang senantiasa berbeda dan timpang yang pada umumnya dapat
dibandingkan dengan wilayah pusat dan pinggiran kota, wilayah pusat dengan
beragam alat kesehatan memadai segala penyakit dapat diatasi sejak dini namun
umumnya segala keluhan penyakit datang dari beragam makanan instan kurang
sehat yang menjadi konsumsi utama masyarakat kota dengan tingkat kesibukan
Sedangkan dalam wilayah pinggiran tentulah berbagai tenaga serta alat medis
masih sangat terbatas demi memberi pertolongan pada terjadinya beragam keluhan
penyakit, pada umumnya konsumsi makanan dengan bahan berbahaya dari segi
kimia masih dapat dikendalikan namun fokus utama pencetus penyakit pada
akan kebersihan pribadi dan lingkungan yang masih sulit diusahakan demi
tercapainya kesehatan yang maksimal, hal ini juga memicu beragam macam
penyakit berbeda yang menjadi ciri khas dari wilayah yang berbeda.
Ketimpangan sosial di bidang kesehatan dapat muncul, dikarenakan
kesehatan yang kurang, pelayanan kesehatan yang kurang memadai maupun faktor
buruk pada semua bagian masyarakat, termasuk warga kelas menengah dan kelas
atas.
bahwa dalam dua dasawarsa terakhir jurang antara si kaya dan selebihnya orang
Ketimpangan di Indonesia, diukur dengan indeks Gini, naik dari 0,30 pada
tahun 2000 ke 0,41 tahun 2015. Gini, dikembangkan oleh Corrado Gini dari Italia
pada 1912, mengukur pemerataan penghasilan dari skala nol hingga satu. Nol
artinya pemerataan sempurna dan satu artinya seluruh penghasilan di negara itu
fisik dan mental, serta meningkatnya kekerasan yang berdampak pada seluruh
masyarakat.
Banyak riset menunjukkan semakin lebar ketimpangan antara yang kaya dan
miskin, maka semakin buruk masalah sosial dan kesehatan di masyarakat tersebut.
Masalah kesehatan dan sosial yang lebih buruk artinya ada lebih banyak orang
dengan penyakit fisik dan mental, lebih banyak orang yang melakukan kekerasan,
dan rasa saling percaya yang rendah di masyarakat. Situasi ini memberi peluang
kesempatan mereka mendapatkan kehidupan yang lebih baik daripada orang tua
mereka.
antara yang kaya dan miskin bisa membantu mengatasi masalah kesehatan dan
sosial tersebut. Mereka menyimpulkan ketimpangan dan ketidakadilan meracuni
daya baik dari segi alam maupun manusia yang mampu menopang pergerakan
suatu roda perekonomian, pada umumnya wilayah pusat perkotaan adalah suatu
yang ada lebih besar ketimbang apa yang bisa diusahakan oleh para penduduk dari
wilayah pinggiran, tentunya hal ini juga tak terlepas dari kucuran modal yang
penduduk miskin anya memiliki sumber daya dalam jumlah yang terbatas dan
kualitasnya rendah
2. Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia karena
kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitas juga rendah,
Pada masyarakat modern yang rumit kemiskinan menjadi suatu masalah sosial
merasa dirinya miskin karena kurang makan, pakaian atau perumahan, tetapi
karena harta miliknya dianggap tidak cukup untuk memenuhi taraf kehidupan
yang ada. Persoalan menjadi lain bagi mereka yang turut dalam arus urbanisasi
disebabkan tidak
timbulnya masalah ini adalah karena salah satu lembaga kemasyarakatan tidak
dengan burh tani. Fasilitas yang diberikan pemerintah yang dikemas dalam
kalangan para petani pemilik dan penggarap. Kredit usaha tani misalnya terutama
diberikan kepada petani pemilik dan penggarap, dan bukan kepada buruh tani,
keran menurut ketentuan yang berlaku dana itu dikucurkan dengan sistim
penyuluhan peningkatan usaha tani juga lebih ditunjukan kepada petani pemilik
dan penggarap, dan bukan kepada buruh tani. Di samping itu, keanggotaan
kelompok tani dan koperasi pertanian juga lebih diprioritaskan untuk para petani
pemilik dan penggarap daripada buruh tani. Karena itu, mereka hanya
pemerintah. Karena itu posisi mereka benar-benar berada pada puncak strata, dan
Kesenjangan sosial lain terjadi antara petani pemilik atau penggarap yang
petani pemilik atau penggarap yang tidak mempunyai akses. Mereka yang
manipulasi dan keterpurukan usahatani akibat dari kolusi yang mereka lakukan
cara.
terus menerus merugi. Tetapi mereka tidak memiliki alternatif lain, karena
penggusuran. Tetapi bagi mereka pilihan itu masih dianggap lebih baik
membuahkan hasil seperti diharapkan, karena banyak petani yang kurang berani
mengambil resiko akibat modal dan akses mereka terbatas. Kerugian bukan
hanya membuat usaha mereka bangkrut, tetapi hidup dan kehidupan bisa semakin
Hambatan lain adalah tiadanya organic link antara pengusaha besar dan
keterkaitan antara letak proyek dengan ruang pengembangan ekonomi yang lebih
luas terutama dengan kota. Infrastruktur dan fasilitas terkesan dibangun semata-
mata hanya untuk kepentingan proyek itu sendiri, tanpa memperhatikan jarak
ideal dengan kota dalam fungsinya sebagai pasar atau saluran distribusi hasil
produksi. Masalah itu sebenarnya juga pernah dijawab dengan strategi pusat
berkaitan dengan kehendak konsumen dan yang bisa dipenuhi produsen. Tetapi
strategi pusat pertumbuhan semacam itu ternyata juga kurang begitu efektif.
(orang kota), padahal mereka terlibat program sejak awal. Implikasi dari strategi
sebenarnya telah berkorban besar bagi kepentingan survival negeri ini. Betapa
melambung, biaya tanam dan upah pemeliharaan semakin mahal. Tetapi harga
secara ketat. Nilai hasil pertanian semakin tidak imbang dengan biaya produksi,
dan petani terus menerus merugi. Karena itu tidak terlalu berlebihan apabila
dinyatakan bahwa petani tidak pernah henti dieksploitasi, dan tidak pernah
memperoleh santunan yang memadai. Hak asasi petani terabaikan dan tanpa ada
pembelaan yang memadai. Benar memang ada pula petani yang diuntungkan
sehingga kehidupannya agak lebih baik. Tetapi di samping petani dalam kategori
kerja milik petani miskin. Kegiatan mereka sebagai pemilik traktor, penggilingan
padi, dan penebas ditenggarai menciptakan posisi petani gurem menjadi semakin
marginal.
Rezim penguasa di negeri ini telah berganti beberapa kali, namun satu hal
yang tetap lestari adalah harga produksi pertanian (terutama pangan) terus
petani? Boleh jadi begitu, tetapi sesungguhnya ada keuntungan politik apabila
pangan dapat dicukupi dan dengan harga yang murah (terjangkau). Pertama,
mereka. Kepercayaan semacam itu akan membuat situasi politik lebih stabil, dan
adalah komponen penting bagi penentuan upah. Apabila harga pangan mahal,
maka mudah diperkirakan upaya akan tinggi , dan itu berarti perkembangan
industri dan usaha jasa kurang kompetitif. Itulah sebabnya tidak berlebihan jika
banyak dinikmati oleh kelas menengah atas (terutama perkotaan) serta kalangan
antarbangsa tanpa ada batasan ruang dan waktu. Hal ini menyebabkan terjadinya
pertumbuhan bidang ekonomi. Persaingan ketat terjadi pada pasar dan tenaga kerja
secara global hal ini dikarenakan sistem kapitalisme yang mengakar, kapitalisme
dan stratifikasi penduduk dunia, dimana adanya globalisasi bagi kaum kaya dan
lokalitas bagi kaum miskin, sebagai wujud dari ketimpangan global. Ketimpangan
kehidupan masyarakat:
1. Dunia yang mereka alami dan kehidupan mereka cenderung tidak aman
dan tidak stabil. Pekerjaan dan kesejahteraan tidak pernah dijamin; setiap
setiap hari mereka hidup dengan kondisi ini. Pekerjaan utama mereka
adalah berjuang untuk bertahan hidup di dunia yang sangat tidak stabil.
2. Dunia ini berhubungan erat dengan bahaya ada bahaya serta ancaman
yang diberikan sedikit kehormatan dari dunia luar dan dibuat merasa tidak
rendah diri, harga diri yang buruk, rasa malu dan aib. Semua ini adalah
sebagian besar orang, dan orang sakit dan orang miskin yang menderita
televise.
5. Jika mereka dilihat, mereka seringkali diatasi melalui lensa amal dan
menjadi “orang miskin yang jelek”, orang yang “pantas miskin”, “imigran
yang kotor”, berada “di kelas bawah”, “menyimpang”. Tampak atau tidak
kehidupan mereka.
Selain itu, dampak sosial kehidupan juga dapat ditinjau dari konsekuensi
komunitas lokal adalah suatu hukum dimana bertempat tinggal masyarakat yang
hidup dan melakukan aktivitas kehidupan berada di daerah pedalaman yang tidak
sibuk dengan keramaian. Penduduk lokal disebut juga dengan masyarakat desa
menilai sebagai penduduk yang harmonis,rukun, dan damai yang dijuluki sebagai
hubungan yang erat dan solidaritas yang tinggi, tata ruang kurang teratur, sarana
dan prasarana kurang lengkap, jiwa swadaya masyarakat cukup tinggi dan proses
terjadinya bermula dari satu kumpulan masyarkat yaitu adanya aturan, organisasi,
kemudian penentuan batas wilayah dan hidup masyarakatnya tidak merata, ada
yang memiliki tanah luas dan sempit, tergantung kerajinan dalam membuka
hutan.
Kehidupan penduduk lokal dipengaruhi oleh latar belakang ekologis baik itu
Komunitas lokal merupakan suatu unit dan atau kelompok pada suatu
masyarakat pada wilayah yang sama dimana anggotanya memiliki pikiran yang
sama, dan tujuan yang sama yaitu ingin maju meniggalkan ketertinggalan
mereka. Menurut Jim Ife dan Frank Tesoriero (2008) komunitas bersifat
efektif, juga konsisten dengan suatu perspektif HAM karena hak dan kewajiban
komunitas.
jenis yaitu
- penduduk lokal perladangan
suatu tempat, dengan sawah yang berada disekitar tempat itu dalam melakukan
aktivitas kehidupan. Apada tipe ini masyarakat sangat kuat dengan adat atau
koperasi bidang produksi hasil pertanian para petani akan dapat lebih banyak
pemberdayaan, di antaranya:
yang dialaminya.
bentuk ketergantungan.
6. Demokrasi, yakni adanya hak yang dimiliki semua pihak untuk
pemberdayaan.
berkepentingan.
Dalam hal ini untuk mengatasi dampak ketimpangan komunitas lokal akibat
dan usaha dan penguatan kelembagaan kelompok yang tidak berdaya (kelompok
orang miskin).
Perkembangan globalisasi yang ditandai dengan liberalisasi perdagangan
yang sifatnya lintas batas negara (bonderless world). Salah satunya adalah isu
perlindungan produk komunal khas ini diawali dengan sebuah realitas di mana
negara-negara maju guna kepentingan ekonomi mereka. Hal ini seperti kasus
yaitu CV. Arvis Sanada untuk tidak menggunakan kata gayo pada kemasannya
oelh karena gayo adalah baagian dari merk dagangnya. Perlindungan komunal
dan khas ini adalah dalam konteks sistem perdagangan dunia yang dikenal
burh tani. Fasilitas yang diberikan pemerintah yang dikemas dalam bentuk
para petani pemilik dan penggarap. Kredit usaha tani misalnya terutama diberikan
kepada petani pemilik dan penggarap, dan bukan kepada buruh tani, keran menurut
ketentuan yang berlaku dana itu dikucurkan dengan sistim agunan. Fasilitas-
fasilitas lain seperti subsidi pupuk dan obat-obatan serta penyuluhan peningkatan
usaha tani juga lebih ditunjukan kepada petani pemilik dan penggarap, dan bukan
kepada buruh tani. Di samping itu, keanggotaan kelompok tani dan koperasi
pertanian juga lebih diprioritaskan untuk para petani pemilik dan penggarap
daripada buruh tani. Karena itu, mereka hanya memperoleh fasilitas yang disubsidi
pemerintah, tetapi juga mendapatkan lebih banyak informasi mengenai inovasi
pertanian.
terutama disalurkan melalui pemimpin formal pedesaan. Dalam konteks ini, mereka
itu posisi mereka benar-benar berada pada puncak strata, dan sangat dominan dan
terjadi antara petani pemilik atau penggarap yang mempunyai yang mempunyai
akses dengan pemimpin formal pedesaan dan petani pemilik atau penggarap yang
tidak mempunyai akses. Mereka yang mempunyai akses kerapkali justru menjadi
biang keladi pelbagai bentuk manipulasi dan keterpurukan usahatani akibat dari
kolusi yang mereka lakukan dengan pemimpin formal pedesaan. Mereka mampu
menuai keuntungan besar meskipun dengan cara menekan dan merugikan pihak
lain.
Sementara itu, di kalangan petani pemilik dan penggarap yang tidak
cara.
terus menerus merugi. Tetapi mereka tidak memiliki alternatif lain, karena
penggusuran. Tetapi bagi mereka pilihan itu masih dianggap lebih baik
kurang berani mengambil resiko akibat modal dan akses mereka terbatas.
Kerugian bukan hanya membuat usaha mereka bangkrut, tetapi hidup dan
atau saluran distribusi hasil produksi. Masalah itu sebenarnya juga pernah
pasar yang tidak terlalu jauh dengan kawasan industri pedesaan. Pasar ini
(orang kota), padahal mereka terlibat program sejak awal. Implikasi dari
desa, yang dihuni oleh orang kota dengan latar belakang ekonomi kuat.
Dari uraian yang telah dipaparkan nampak bahwa selama ini petani
sebenarnya telah berkorban besar bagi kepentingan survival negeri ini. Betapa
melambung, biaya tanam dan upah pemeliharaan semakin mahal. Tetapi harga
secara ketat. Nilai hasil pertanian semakin tidak imbang dengan biaya produksi,
dan petani terus menerus merugi. Karena itu tidak terlalu berlebihan apabila
dinyatakan bahwa petani tidak pernah henti dieksploitasi, dan tidak pernah
memperoleh santunan yang memadai. Hak asasi petani terabaikan dan tanpa ada
pembelaan yang memadai. Benar memang ada pula petani yang diuntungkan
sehingga kehidupannya agak lebih baik. Tetapi di samping petani dalam kategori
kerja milik petani miskin. Kegiatan mereka sebagai pemilik traktor, penggilingan
padi, dan penebas ditenggarai menciptakan posisi petani gurem menjadi semakin
marginal.
Rezim penguasa di negeri ini telah berganti beberapa kali, namun satu hal
yang tetap lestari adalah harga produksi pertanian (terutama pangan) terus
petani? Boleh jadi begitu, tetapi sesungguhnya ada keuntungan politik apabila
pangan dapat dicukupi dan dengan harga yang murah (terjangkau). Pertama,
membuat situasi politik lebih stabil, dan akan mengurangi tekanan keinginan
penentuan upah. Apabila harga pangan mahal, maka mudah diperkirakan upaya
akan tinggi , dan itu berarti perkembangan industri dan usaha jasa kurang
maka para pengusaha dapat menekan ongkos produksi, sehingga mereka dapat
1. Dampak Positif
masing.
e) Mendorong manusia untuk lebih pandai bersyukur atas apa yang
2. Dampak Negatif
1. Menomorsatukan pendidikan
c) Terjadinya Kemiskinan
pembangunan
yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin semakin miskin
ekonomi,politik,hukum
masyarakat
kecumbuan sosial
& Pedesaan
Koruptor yang memakan uang rakyat hingga milyaran rupiah hanya ditahan
selama 3 tahun sedangkan orang yang maling ayam dapat ditahan hingga belasan
tahun.
Tidak adanya fasilitas transportasi yang cukup layak untuk penderita cacat.
Orang yang berpenampilan dengan pakaian mahal dan bagus diperlakukan
dengan sangat baik oleh pelayan berbeda dengan orang yang berpenampilan
biasa saja.
Hal ini di sebabkan oleh berbagai faktor, Diantaranya Adalah Tingkat daya Beli
Masyarakat Desa lebih rendah, Pendidikan yang tidak merata, Pelayanan yang
tidak sama antara Desa dan kota misalnya saja Kesehatan. Karena keterbatasan
transportasi, sarana dan prasarana Desa lebih rendah daripada kota, serta
Pergi ke Jakarta tanpa bekal Pendidikan apapun, semakin tahun Kota jakarta
yang menjadi basis ekspor dengan orientasi pasar dalam negeri (domestik)
pertaniannya.
Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir kemarau
panjang dsb, sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain
Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah
didapat
Kota memberikan kesempatan untuk menghindarkan diri dari control sosial yang
Lalu, adakah solusi untuk kesenjangan antara perkotaan & pedesaan? Apakah
itu? Tentu saja, ada. Dan itu adalah dengan meningkatkan taraf hidup
dan kultur kekerabatan dan tradisi/adat istiadat, tetapi jika ditelisik lebih dalam
lagi, juga disebabkan karena faktor sosial politik dan geografi daerah yang tidak
menguntungkan bagi daerah pedesaan. Kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri
Secara internal masyarakat pedesaan harus mulai terbuka dengan dunia luar,
yang dimiliki tentu sangat penting dalam rangka menjaga kearifan lokal, tetapi
masyarakat desa harus memiliki misi dan visi jelas dan terukur sehingga mereka
dapat mengambil inisiatif untuk merubah nasib mereka. Tanpa perubahan mind set
yang selama ini memang telah mengakar kuat pada masyarakat desa, tentunya
mereka akan sulit untuk keluar dari belenggu keterbelakangan karena salah satunya
mata pencaharian yang tidak jauh berbeda biasanya tidak memiliki motivasi yang
tinggi untuk bersaing satu sama lain. Kalau pun diantara penduduk desa ada
Selain itu, Pemerintah juga harus membuat kebijakan yang diluar masyarakat
berikut :
menguntungkan.
2. Akses terhadap pendidikan, informasi dan kesehatan gratis harus menjadi
dengan efektif.
masyarakat pedesaan baik dari aspek etnik, suku, agama, gender dan
Beberapa solusi di atas tentu dapat menjadi input bagi pemerintah dalam
membuat kebijakan terutama berkaitan dengan peningkatan tarap hidup desa agar
menjadi lebih baik. Dengan demikian, desa yang selama ini identik dengan
keterbelakangan lambat laun dapat mengalami akselerasi secara cepat menjadi desa
Indonesia merupakan negara yang besar dan salah satu negara yang memiliki
dari keramaian. Dan Indonesia adalah suatu negara yang tingkat korupsinya sangat
Indonesia mampu menjadi negara yang maju dan menjadi negara yang mampu
menyejahterakan masyarakatnya.
Kerana Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat kaya dan melimpah
tetapi kenapa masih terjadi kesenjangan sosial yang sangat mencolok. Ini menjadi
pertanyaan besar yang perlu adanya jawaban dan titik terang Dalam hal ini
masyarakat serta meminimalis kesenjangan sosisal. Banyak hal yang bisa dilakukan
tindak kriminal.
pembukaan UUD 1945 dan beberapa bab yang ada dilamnya bahkan telah
tanggung jawab mereka, tapi dari kasus-kasus yang sekarang ini tentang para
sendiri.
“hukuman” yang sebenarnya, banyak dari mereka masih tetap hidup mewah
jera.
namun dalam beberapa kasus soal korupsi KPK dinilai masih tebang pilih dalam
menemukan titik terang dan seolah-olah mengakiri kasus itu. Pemerintah harus
selalu berbenah diri karena dengan meminimaliskan (KKN) yang terjadi mampu
Masih banyak mafia hukum merajarela di Indonesia itu yang semakin membuat
nasib seorang masyarakat kecil yang hanya mencuri ayam misalnya, mereka
melakukan dengan seenak mereka kadang juga mereka menyiksa dengan tidak
yang sangatlah mencolok antara pihak kaya atau pihak yang mempunyai penguasa
tertera di atas. Dari beberapa program di atas, memang sudah hampir secara
pemerintah yang banyak berporos pada sektor ekonomi di kota-kota besar sehingga
Alasan diatas diperkuat dengan keadaan Indonesia saat ini yang sedang
mengalami :
pada 2015 indeks gini mencapai 0,402 dan pada tahun lalu menjadi 0,391.
Meskipun turun tipis, tapi angka ini dinilai masih sangat riskan.
Menurut dia, Indonesia saat ini telah memasuki era industri 4.0, sebuah era
Sehingga jika SDM tidak siap, maka ketimpangan akan terus terjadi.
and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati juga berpendapat sama. Menurut
“87% pekerja ada di luar kota, oleh karena itu saat ini ada program
vokasi dari pemerintah harus didesain betul, harus dilihat dahulu potensi
perusahaan," katanya.
Yulius mengatakatan saat ini pemerintah telah melakukan 3 kebijakan
sedang mengalami :
Keputusan untuk kerja sambil kuliah atau sekolah sebenarnya memiliki risiko
mahasiswa yang bekerja pada warung nasi atau sebagai tukang bangunan,
kuliah dan kerja, apalagi jika pekerjaan tersebut bersifat terikat, akan sering
dihadapkan pada berbagai kendala. Salah satunya seperti jadwal kerja bentrok
dengan jadwal kuliah, atau kelelahan karena stamina telah terkuras ketika
bekerja. Belum lagi dengan atasan yang suka pemarah, sehingga akan
tamatan SLTA saja sudah sangat mengagumkan. Apalagi bisa menempuh dan
dapat selembar ijazah di perguruan tinggi tentu luar biasa walaupun dengan
IPK minim. Kalau dalam bahasa Aceh, hana pat pakek, apalagi pada 2014 ini
Dengan syarat mempunyai IPK 3,0 dan nilai Toefl minimal 500.
untuk mencapai IPK 3,0 dan nilai Toefl 500? Sangat mustahil bisa
sekolah dan guru kurang peka dengan situasi anak orang miskin. Gedung
sangat berat wali murid dalam mengeluarkan rupiah untuk membeli buku.
Kemauan mereka untuk bersekolah meski terbatas dalam segala hal mesti
diapresiasi.
Sedangkan anak orang kaya, semuanya serba ada. Fasilitas belajar
tersedia, sehingga tidak sulit bagi anak orang berada bersaing dari segi prestasi
di sekolah. Sebab itu, prestasi anak orang miskin tidak bisa merta dipaksa
untuk sama dengan anak orang kaya. Terkadang guru atau pihak sekolah
kurang sabar ketika melihat prestasi para peserta didik. Para peserta didik tidak
siswa tersebut perlu diberikan perhatian ekstra. Meski tidak dapat dipungkiri
juga bahwa ada begitu banyak anak-anak orang miskin yang lebih berprestasi
di sekolah.
Pola pikir yang sama berlaku juga bagi paradigma umum dalam
Padahal pendidikan adalah salah satu kunci untuk keluar dari belitan
dan Indonesia umunya yang kurang memberi tempat bagi anak-anak keluarga
miskin secara ekonomis dan miskin dari segi prestasi. Kelompok miskin dan
bodoh ini akan terus berkutat dengan kemiskinan dan kebodohannya, karena
Kesempatan pendidikan bagi golongan ini sangat luas dan terbuka. Setiap
Lebih dari itu ada dalil manajemen pendidikan dimana input yang baik, lalu
dengan proses yang baik, maka output pun juga baik. Buktinya,
sekolah/kampus favorite lebih banyak dihuni oleh anak-anak orang kaya dan
pintar.
Kedua, anak pintar dan miskin. Golongan ini juga masih punya
perlu dewi fortuna. Informasi beasiswa harus terus dicari, tes-tes penyaringan
perlu diikuti, lebih baik bila ada silaturahmi. Tapi bagaimanapun juga, jumlah
Ketiga, anak bodoh tapi kaya. Golongan ini, kesempatan pendidikan yang
menjadi haknya hampir sama dengan golongan kedua di atas. Biasanya, anak-
anak orang kaya dan otaknya tumpul, tidak bisa diterima di sekolah negeri
atau PTN favorit melalui jalur biasa yang menyeleksi calon siswa atau
untuk urusan praktis, kini orang kaya masih bisa menyekolahkan anaknya
yang bodoh itu di sekolah bertaraf internasional, asalkan melalui jalur luar
biasa. Dengan kata lain, anak kaya tapi bodoh masih bisa mencicipi lembaga
anak-anak miskin dan bodoh amat terbatas. Biasanya orang tua mereka hanya
miskin, bersekolah di sekolah miskin, dan lulus dalam keadaan miskin dengan
kesempatan kerja yang sempit dan minim. Maka, sejak awal mereka telah
bangunannya reot, gurunya juga malas masuk karena gajinya kecil, lalu
siswanya dihuni oleh anak-anak miskin, maka jelas kualitas pendidikan yang
dihasilkan sekolah swasta tersebut jauh dari harapan ideal. Mereka yang
biayanya.
Bandingkan dengan sekolah negeri atau PTN favorite yang diajar oleh
para guru yang intelek, yang lembaganya selalu dapat proyek dan bantuan,
fasilitas juga terjamin, baik dari pemerintah dan sponsor, lalu para peserta
didik pun terdiri dari para siswa/mahasiswa pilihan yang telah diseleksi secara
perguruan tinggi semacam ini bagaikan surga yang hampir dipastikan mampu
mencetak generasi masa depan yang berkualitas, berprestasi, mapan dan kaya.
cukup jauh dalam dunia pendidikan yang sengaja diciptakan oleh pemerintah,
semacam ini, bila dibiarkan, maka hingga kapan pun pemerintah tidak akan
Selain itu, kewajiban memberi hak pendidikan yang sama bagi semua
warga negara, hanya diberikan pada segelintir orang yang kebetulan cerdas
dan punya uang. Sementara, anak-anak miskin dan bodoh, mereka akan tetap
miskin dan bodoh yang jumlahnya semakin tahun semakin besar. Tepat jika
dikatakan: “Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin”, dan “yang
Alasan diatas diperkuat dengan keadaan Indonesia saat ini yang sedang
mengalami :
ekonomi desa, serta mengembangkan kawasan pedesaan. Ada 2 (dua) hal yang
work), yang diwajibkan untuk didanai dengan Dana Desa dalam APBDes.
dengan upah yang dibayarkan secara harian mencapai 2,4 triliun Rupaih dari
desa, program padat karya tunai antara lain mencakup program percepatan
peningkatan tata guna air irigasi (P3TGAI), operasi dan pemeliharaan (OP)
irigasi, pengembangan
desa bisa membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas dan mengentaskan
kemiskinan, serta agar dana desa juga dapat diperkuat dengan program
tenaga kerja lokal dan teknologi lokal desa. Pengerjaan program padat karya
secara swakelola oleh masyarakat desa dan 30 persen dari nilai proyek tersebut
wajib digunakan untuk membayar upah buat masyarakat yang bekerja, dan
harus dibayar harian atau mingguan. Program padat karya tunai tidak hanya
berasal dari anggaran dana desa, melainkan adanya juga alokasi anggaran
pola pembangunan antara desa dan kota. Jika kita lihat data tentang stunting,
Data resmi dari BPS Maret 2017, warga miskin di desa 13,93% dan di kota
kecuali pada 2018. Total dana desa yang sudah dikucurkan sejak 2015 sampai
2018 mencapai Rp 187,74 triliun. Kita bisa bayangkan jika uang ini dikelola
tepat sasaran, tidak akan ada lagi gizi buruk, pengangguran, kesenjangan
Belum lagi seorang kepala daerah yang tidak bersinergi dengan desa.
jalan kabupaten dan provinsi terhubung dengan baik. Masih banyak kepala
tepat waktu.
Selama 3 tahun pertama, target untuk mengentaskan kemiskinan di desa
masih jauh dari harapan. Data Indeks Desa Membangun sebagai tolok ukur
dan sangat tertinggal mencapai 60% dari total desa. Bahkan, di Papua
Republik ini.
kerja sama.
Sasaran dari program ini adalah keluarga yang mengalami gizi buruk,
laki usia produktif yang tidak harus berpengalaman. Upah mereka dibayarkan
daerah.
terisolir.
kerja, data tenaga kerja lokal, identifikasi sumber daya lokal, dan pengadaan
serta pengawasan.
Kelemahan yang terjadi di desa sering terjadi pada proses perencanaan.
Kesimpulan
keseimbangan lingkungan adalah ciri-ciri sebuah desa itu sudah maju dan
mandiri. Jika sudah maju dan mandiri maka migrasi, urbanisasi, serta
kesenjangan sosial.
Alasan diatas diperkuat dengan keadaan Indonesia saat ini yang sedang
mengalami :
UN tahun 2008 akan ditambah dari tiga mata pelajaran, menjadi enam
dengan kenaikan standar nilai kelulusan pula, tentunya ini dirasa berat bagi
para siswa.
mengarahkan siswa untuk belajar lebih banyak dan intensif dengan begitu
belum tentu, karena kelulusan itu tergantung dari bagaimana siswa itu
mengajar. Bimbingan Belajar pun hanya mampu di ikuti oleh para siswa
Ketika ruang untuk mencari pekerjaan makin sulit di dapat dan iklim
Lembaga Bimbingan Belajar pun berawal dari kejelian melihat celah dan
dan 9,1 %. Ini berarti bahwa investasi dalam pendidikan merupakan upaya
menerapkan banyak ‘ inovasi ‘ untuk menarik minat para siswa. Mulai dari
Pendidikan memang lahan ekonomi yang tidak perna tandus. Bagi yang
siswa, yaitu dengan menarik biaya kepada para siswa. Disinilah terjadi
pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian public atau dengan
Meski itu bagian dari strategi penjualan, efek psikologisnya bagi siswa
Belajar berani memberikan garansi uang kembali jika siswa tidak bisa
(KTSP) yang diterapkan saat ini, bahwa dunia pendidikan dituntut lebih
menekankan afektif dan psikomotorik untuk siswanya,tidak hanya aspek
kognitif saja.
untuk berkreativitas dalam hal membaca buku pelajaran. Para siswa hanya
secara sistematis kepada generasi yang sedang tumbuh sekarang dan juga
sebagai mana yang tercantum dalam salah satu kode etik guru
lebih
tinggi.
tindakan manusia.
Dari implikasi biaya yang dikenakan pada setiap siswa yang akan
Selain itu pihak pemerintah pun harus melihat dampak buruk yang
Negara itu tidak akan dapat mengembangkan apa pun,baik sistem politik
suatu kebijakan dalam proses belajar mengajar yang memiliki proses yang cerah
yang berhati mulia dan berotak cerdas, berwawasan luas, sehingga keinginan untuk
Alasan diatas diperkuat dengan keadaan Indonesia saat ini yang sedang
mengalami :
Sumber daya manusia sebagai potensi yang terkandung dalam diri manusia
manusia karena adanya teknologi. Kini kita merasa dunia semakin menyusut,
dengan kecanggihan teknologi kita tidak tersekat lagi oleh ruang dan waktu.
Dengan teknologi kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja dan kapan saja
dan dimana saja. Tetapi dibalik kecanggihan dan perubahan yang terjadi dapat
menuntut kita untuk senantiasa belajar agar tidak gagap terhadap perubahan.
organisasi
fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan
organisasi. Disamping itu, manusia adalah makhluk Tuhan yang kompleks dan
unik serta diciptakan dalam integrasi dua substansi yang tidak berdiri sendiri
yaitu tubuh ( fisik / jasmani) sebagai unsur materi, dan jiwa yang bersifat non
antara pemimpin dengan para pekerja (staf) yang ada di bawahnya. Hubungan
eksistensinya dilingkungan tugas yang lebih luas dan kompetetif pada masa
yang akan datang. Sumber Daya Manusia adalah potensi yang merupakan
organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam
persaingan global yang selama ini kita abaikan. Indonesia adalah negara
dengan jumlah penduduk yang sangat padat, kira-kira terdapat 232,516.8 juta
jiwa lebih penduduk di Indonesia, dengan jumlah penduduk yang sangat besar,
Indonesia memliki potensi sumber daya manusia yang sangat besar dari segi
pada peringkat 108 di dunia dari segi kualitas sumber daya manusia.
penguasaan IPTEK, karena sikap mental dan penguasaan IPTEK yang dapat
yaitu:
jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998)
sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada
hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur
2. Tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur
lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Sampai dengan tahun 2000 ada
kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak
Dalam hal ini, pendidikan untuk semua (education for all) menjadi pekerjaan
kualitas. Upaya tersebut yaitu seperti melakukan gerakan pendidikan anak usia
tahun mendatang.
Pendidikan juga harus mampu melahirkan generasi bangsa yang memiliki jiwa
dan pikiran besar untuk membangun negerinya. Di sisi lain, yang juga perlu
Pendidikan sebagai jalan kemajuan negeri ini harus menjadi komitmen dan
kesadaran bersama.
Generasi muda Indonesia jangan merasa kalah dengan bangsa asing.
Dengan level kualitas yang dimiliki, generasi muda Tanah Air memiliki
kualitas yang hampir sama dan mampu bersaing di level internasional. Hanya
saja, terkadang generasi muda Indonesia memiliki kelemahan dalam tiga hal
yaitu komunikasi dalam Bahasa Inggris, inovatif dan jiwa kewirausahaan, dan
terakhir soft skill yang mencakup penilaian terhadap kemampuan diri sendiri.
menuntut kita untuk senantiasa belajar agar tidak gagap terhadap perubahan.
aspek kepribadian dan sikap mental, penguasaan ilmu dan teknologi, serta
Kesimpulan
Indonesia seutuhnya.
dimulai dari diri sendiri, sebagai generasi muda hanya bisa melakukan
langkah menuju terciptanya generasi emas sebagai sumber daya manusia yang
Selain itu, kita juga harus bersikap lebih peduli dan kritis terhadap segala
Alasan diatas diperkuat dengan keadaan Indonesia saat ini yang sedang
mengalami :
Maret 2017 menempatkan Indonesia di urutan 113 dari 188 negara. Ini
terlalu signifikan.
135,4 persen. Angka harapan hidup naik 5,8 tahun. Kesenjangan turun
dapat direduksi dengan otda. Sayang, 10 tahun lebih otda, belum mampu
Tenggara Timur dan Barat (25). Kemudian Maluku dan Sumatra masing-
masing 14.
bagian timur masih tetap banyak yang miskin (105). Hal ini memperkuat
pembangunan daerah terpencil menjadi salah satu solusi. Paling tidak, ini
penting.
berhasil signifikan.
Banyak daerah dimekarkan supaya memacu ekonomi dengan
sementara daerah induk juga stagnan. Hal ini membuat kesenjangan dan
dan air bersih juga terjadi antarwilayah. Di mana penduduk di Jakarta rata-
Akses Rendah
perkotaan.
Desa banyak tergantungpada kpta karena minim akses permodalan,
juga untuk memacu ekononi daerah sesuai janji otda untuk meningkatkan
2016 mencapai 27 juta jiwa atau 10,7 persen dari total penduduk.
Kasus kemiskinan semakin pelik jika dikaitkan dengan target
penurunan 10,5 persen untuk tahun ini dan 10 persen tahun depan. Di sisi
menjadi 214 triliun tahun lalu. Problem ini tidak hanya menjadi tantangan
kepala daerah baru hasil pilkada serentak, tapi juga pemerintah pusat agar
pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla merupakan salah satu cara untuk
harga barang dan jasa di setiap wilayah pun dapat sama dan terjangkau.
kesehatan.
beasiswa dengan sasaran sekitar 9,6 juta anak kurang mampu, seperti
pada rumah sakit, klinik dan puskesmas telah menjadi perhatian khusus
itu harus mengalami kenaikan. Hingga pada akhirnya, subsidi BBM itu
sektor. Untuk itu, Presiden mengajak jajarannya untuk bisa bekerja lebih
Indonesia.
memang turun 250 ribu orang, menjadi tinggal 10,7% dari total penduduk
dari batas atas target pemerintah untuk 2016, yakni 10,6%. Salah satu
Indonesia tercatat sebanyak 27,76 juta orang atau sebesar 10,7%. Bila
28 juta atau sebesar 10,86%, selama enam bulan terjadi penurunan sebesar
0,25 juta orang. Secara komposisi menurut kota dan desa dapat dilihat
bahwa masih ada disparitas yang tinggi antara kota dan desa, dari
kesejahteraan sosial hanya sedikit menurun dari 0,41 menjadi 0, 39. Meski
menurun, kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin masih saja ada,
Upaya pemerataan
Ada beberapa cara yang tengah ditempuh pemerintah untuk mewu-
dalam 2 tahun ke depan, antara lain melakukan kebijakan retribusi aset dan
legalisasi tanah. Ini dianggap penting karena rakyat akan semakin mudah
konsesi untuk rakyat, yang berkaitan dengan tanah-tanah adat dan sertifikat
para petani lebih dimudahkan dalam hal kepemilikan tanah. Karena selama
ini lebih dari 80% tanah yang digarap petani bukanlah tanah milik sendiri
Artinya, selama ini hasil pertanian yang digarap petani hanya 40-60 persen
setengah Pulau Jawa sebanyak 80% hanya dimilki para taipan pemilik
modal kelas atas. Dengan upaya pembagian lahan dari pemerintah ini
pertanian.
rakyat kecil dan kurang mampu, semakin besar jumlahnya dan semakin
sudah mulai dan akan terus memberikan asuransi pertanian dan perikanan
semakin ‘bankable’.
Diharapkan target pemerintah tahun ini bukan lagi dalam hitungan ribuan,
Menarik kita intip kembali masalah kemiskinan di Indonesia yang pada tahun
2005 jumlahnya 35,100 juta jiwa ( 15,97 % ), tahun 2006 jumlahnya 39,300 juta jiwa
World Bank penduduk Indonesia yang masih dibawah garis kemiskinan sebanyak 49
% pada tahun 2007 atau berpendapan di bawah 2 dollar AS per hari ( ketentuan garis
Memang terjadi suatu perbedaan antara BPS dan World Bank, dikarenakan
indicator yang digunakan untuk menghitung garis kemiskinan pun berbeda. Sampai
sekarang masih terjadi perdebatan antara para pengamat ekonomi tentang metodologi
kesejahteraan umum mencerdaskan bangsa. Jiwa dan semangat Pasal 33 UUD 1945
menghendaki agar semua produksi dan faktor produksi serta hak-milik perseorangan
dan kebaikan.
Namun semuanya itu tinggal dalam impian, tidak pernah terwujud dalam
MPR dan semua anggotanya sama sekali tak punya kepekaan sosial. Menghabiskan
uang milyaran rupiah untuk kunjungan beberapa hari ke luar negeri di tengah-tengah
rakyat banyak yang kesulitan mendapatkan uang seribu rupiah satu hari dianggap
wajar. Tak pernah terbayangkan berapa jumlah para orang terlantar dapat
pembenarannya adalah bahwa dengan kunjungannya ke luar negeri itu akan mengalir
modal dari luar negeri triliyunan rupiah untuk membuka lapangan kerja dan untuk
Benar hanya orang-orang besar saja yang lebih banyak menikmati kekayaan
alam dan hasil bumi Indonesia. Merekalah yang telah menikmati surga Indonesia dan
surga dunia. Sedikit sekali pejabat-pejabat yang bermental baik. Betapa tidak di
tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan ini masih banyak orang-orang kaya
dengan belanja mewah bahkan super mewah seolah tidak perduli dengan di
teriak tentang ambruknya perekonomian dan makin miskinnya rakyat yang sudah
setara dengan negara miskin di Afrika penjualan mobil mewah seperti Jaguar
berharga di atas Rp 1 milyar Bentley Aarnage Roll Royce atau Ferrari dan sejenisnya
terus meningkat tiap tahun. Hal ini ditandai dengan derasnya impor mobil mewah.
“Untuk tahun ini dari bulan Januari sampai Juli jumlahnya hampir 4.000 unit” kata
Mengendarai mobil semewah itu plus segala aksesori yang melekat dalam gaya
satu yang diburu termasuk pejabat negara yang “kaya mendadak.” Hal itu tampak
pada beberapa anggota DPR yang sebelum pemilu hidupnya biasa-biasa saja tapi
tiba-tiba bisa memiliki mobil mewah Lexus misalnya. Ada pula yang dulunya biasa
naik bus kota menurut Komisi Penyelidikan Kekayaan Pejabat Negara kini memiliki
sampai US$ 30 juta di Amerika Serikat. Artinya dari bunganya saja sebesar 5% per
tahun ia bisa menghasilkan US$ 15 juta. Puluhan kali lipat dari gaji seorang presiden
di AS. Wauw bukan main. Selama pejabat dan penyelenggara negara serta orang-
orang superkaya lainnya tak punya mental kepekaan sosial maka tak akan pernah
meremehkan hukum dan membuktikkan bahwa hukum di Indonesia dapat dibeli oleh
uang. Dalam kenyataan ini sangat terlihat Kesenjangan Sosial yang mencolok di
Indonesia bagaimana tidak ? Gayus yang jelas merugikan uang negara yang besar
diberi kebebasan yang leluasa serta memperoleh fasilitas tahanan yang baik,
sedangkan orang yang hanya mencuri ayam dihukum secara berlebihan dan
diperlakukan tidak baik. Para penegak hukum seolah-olah berkukuh pada UUD bila
yang melakukan pelanggaran orang kecil yang tak mempuyai kekuasaan, Sedangkan
kekuasan dan uang, UUD hanya dianggap sebagai formalitas belaka. Di Indonesia
Memang sulit untuk menghilangkan Kesenjangan Sosial ini, akan tetapi apabila
kita punya tekad dan usaha yang keras segala sesuatupun pasti bisa dicapa, istilah
mengatakan bahwa “tiada diding yang tak retak” atau dalam istilah sunda sering
moral-moral yang kuat, cermat dalam berpikir dan cerdas dalam berbagai hal
kebaikan, baik itu dalam hal religi, pendidikan, sosial, ekonomi, politik dan lain-
lain. Dengan kata lain kita harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang sangat
tetpati sumber daya manusia (SDM) kita sudah seharusnya memiliki prinsip-prinsip
Disisi lain negara dan rakyat juga harus memliki hubungan yang harmonis, hal
ini bisa ditandai dengan terjadi komunikasi yang secara aktif dan partisipatif antara
rakyat dan pemerintah khususnya. Hal ini bisa terjadi ketika pemerintah senantiasa
membangun dan menetapkan sehingga suatu kebijakan atau keputusan yang benar-
benar berasal dari publik atau rakyat sehingga mereka juga merasakan kebijakan
atau keputusan tersebut, serta diperlukan juga sosialisasi kepada publik atau rakyat
tentang aturan/kebijakan yang berkaku beserta sangsi yang tegas bagi yang
melanggarnya baik itu dari oknum pemerintah maupun dari masnyarakat sipil itu
sendiri.
Adapun pendapat lain saya yang terpapar sebagai berikut :
Arti "Kesenjangan Sosial" kalau secara harafiah adalah sesuai kedua suku
sosial bukanlah hal baru, dan bukanlah hal aneh; karena sejak jaman purbakala,
Bayangkan: Jika semua orang adalah "kaya", lantas siapa yang mau
tangga, dsb?
Lebih parah lagi, jika semua orang kaya raya, lantas siapa yang mau buka
Apa yang harus ada akan pasti ada. Dan siapa yang akan jadi apa akan
Ideologis.
dengan bumbu yang merasuk sukma, dan menimbulkan kebencian sosial, serta
"orang besar" atau aktor intelektual pengobar isu Kesenjangan Sosial bermain
pada "kolam" yang lebih besar, yakni isu "Nasionalisasi Assets": rampas harta
istilah untuk rhetorika atau public opinion building belaka; dalam prakteknya,
adalah "dikelola" oleh kroni kroni perampas assets, untuk kepentingan mereka
sendiri!
Ujungnya apakah Kesenjangan Sosial teratasi dengan trick
perampokan tsb?
Tentu tidak
Hanya berganti wajah saja, dari yang semula milik orang kaya "A",
Sedangkan rakyat miskin, akan tetap miskin, dan kembali miskin, setelah
Lantas, apakah kesenjangan sosial dibiarkan begitu saja tidak perlu diatasi?
Kesenjangan Sosial harus diatasi, namun tidak bisa dipunahkan, hanya bisa
memperkecil "jurang"nya.
kedokteran: sebelum bisa "mengobati", maka perlu akurasi diagnosa agar bisa
PENUTUP
A. Kesimpulan
masyarakat sehingga menjadikan suatu perbedaan yang sangat mecolok baik itu
Kesenjangan Sosial ini disebabkan karena adanya faktor internal yang ada
dalam setiap individu manusia itu sendiri (rendahnya keterampilan, inovasi dan
kreatifitas, etos kerja yang buruk dan lain-lain) dan faktor eksternal yang berasal
dari luar akan tetapi sangat mempengaruhi suatu individu (kebijakan pemerintah,
budaya luar yang buruk, kehidupan lingkungan yang buruk dan lain-lain).
Kesenjangan sosial terjadi akibat banyaknya rakyat miskin dan pengangguran
untuk hidup bergabung dengan orang lain, maka terbentuklah berbagai macam
kelompok sosial.
Ada 6 tipe pengklasifikasian kelompok sosial, yakni Dari Sudut Pandang
Terdapat kelompok sisoal yang tidak teratur, yakni Kerumunan dan Publik.
yang mempunyai sifat kekeluargaan dan yang kedua adalah masyarkat kota yang
cenderung sendiri-sendiri.
publik.
Dalam hal ini sudah seharusnya pemerintah tanggap serta mencari solusi
Undang-Undang Dasar 1945 sudah tertera dengan jelas bahwa pemerintahlah yang
daya manusia yang unggul, bermoral tinggi dan berdaya saing (berkualitas &
dan kesehatan.
B. Saran
Untuk penulis sendiri diharapkan jadi generasi muda yang unggul
(berkualitas & berkuantitas ) dan berdaya saing dalam berbagai hal , serta dapat
menjadi insan yang berbakti kepada orang tua, bangsa dan negara serta tidak lupa
yang sudah ada dengan seadil-adilnya bahkan bila perlu menegakkan hukum
mencontoh para aparatur pemerintah yang menyimpang karena masih ada yang
Kepada seluruh pembaca penulis berpesan bahwa kita harus rubah pola pikir
dengan “ jangan memikirkan apa yang sudah diberikan negara untuk kita, tapi
DAFTAR PUSTAKA
http://alisarjuni.blogspot.com/2013/06/kesenjangan-sosial.html
http://fire-blood.blogspot.com/2012/05/kesenjangan-sosial.html
http://pustaka-makalah.blogspot.com/2011/03/kesenjangan-sosial.html
wartawarga.gunadarma.ac.id/.../kesenjangan-sosial-yang-mengakar/ - Bandung
http://cigadoggoblog.blogspot.com/2012/06/bab-i-pendahuluan.html
http://www.isomwebs.net/2013-04/contoh-makalah-tentang-kesenjangan-sosial/
http://catatankuliahfethamrin.blogspot.com/2013/01/makalah-tentang-
kemiskinan-dan.html
http://rzaharani.blogspot.co.id/2012/05/kesenjangan-sosial.html