Anda di halaman 1dari 6

Nama : Murdayana

NIM : 2015968

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi

1. a. 1. Y = C + I + G
=150 + 0,65 Yd + 95
= 245
Y- 0,6Y = 245
0,35Y = 248
Ye = 700

Pend ijeksi laborat I= S


95 = -150 + 0.35 Y
95 + 150 = 0,35 y
275 = 0,35 y
Ye = 700

Konsumsi Leseimbangan
Ce = 150 + 0,65 Y
C e= 150 + 0,65 ( 700 )
C e=150 + 455
Ce = 605
Jadi besarnya konsumsi adalah 605

Tabungan Keseimbangan
Se = -Co + ( I-c) Ye
= -150 + 0,35 y
= -150 0,35 (700)
Se= 95
c. impas pendapatan
inpas pendapata terjadi pada pendapatan sama dengan konsumsi atau Y =C karea
Y = 150 + 0,65 Y
Y – 0,65 Y =150
0,35Y =150
Y = 428,57
d.

2. Jelaskan Perbedaan antara konsep kewilayahan dan konsep kewarganegaraan dalam


perhitungan pendapatan nasional

Konsep Kewilayahan / GDP (Gross Domestic Product)


Merupakan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh penduduk yang berada
di dalam wilayah hukum suatu negara, tanpa memperhatikan apakah penduduk tersebut
warga negara dari negara yang bersngkutan. GDP dihitung dari barang dan jasa yang
dihasilkan oleh warga negara Indonesia ditambah dengan barang dan jasa yang dihasilkan
oleh warga negara asing yang berada di Indoneisa. Semua orang yang menghasilkan
barang dan jasa yang berada di dalam wilayah indonesia

Konsep Kewarganegaraan /GNP (Gross National Product)


Merupakan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk warga negara suatu
negara, baik yang berada di dalam negero maupun di luar negeri. GNP dihitung dari
barang dan jasa yang dihasilkan oleh orang Indonesia di Indonesia, ditambah dengan
barang dan jasa yang dihasilkan oleh orang Indonesia di luar negeri.

3. Sebutkan dan jelaskan transaksi yang seharusnya masuk dalam perhitungan pendapatan
nasional

Kegiatan perhitungan pendaptan nasional sendiri dianggap sebagai salah satu tolak ukur
terpenting yang dimana akan memberikan sebuah penilaian terhadap beagaimana sebuah
kegiatan ekonomi yang terjadi dan dicapai pada sebuah negara. Biasanya, dalam
melakukan perhitungan pendapatan nasional sendiri adalah dengan cara melakukan
pengeluaran terhadpa produk netto dan juga pendapatan itu itu sendiri.
pendapatan nasional adalah jumlah barang barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
pend suatu negara dalam periode terntu biasanya satu tahun.

a. Produk Domestik Bruto (GDP)


Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) adalah suatu jumlah
total barang dan jasa yang berhasil diproduksi oleh unit-unit eknomi di dalam
negeri atau domestik dalam satu periode, yaitu dalam satu tahun.
GDP = Pendapatan Masyarakat Dalam Negeri + Pendapatan Asing Dalam Negeri
Barang dan jasa yang telah diproduksi oleh badan usaha asing di dalam negeri
juga termasuk di dalam Gross Domestic Product (GDP). Sebagai contoh, suatu
perusahan Y milik Jepang memiliki cabang di Indonesia, maka hasil produksinya
termasuk dalam GDP.

b. Produk Nasional Bruto (GNP)


Produk Nasional Bruto (Gross National Product) adalah suatu total jumlah
produk, baik barang maupun jasa, yang diproduksi oleh masyarakat suatu negara
dalam periode tertentu, umumnya dalam satu tahun. Produksi tersebut termasuk yang
dapat dihasilkan oleh warga negara tersebut di luar negeri, misalnya pengusaha
Indonesia yang beroperasi di negara lain.
GNP = Pendapatan WNI Dalam Negeri + Pendapatan WNI Luar Negeri – Pendapatan
Asing Dalam Negeri

c. Produk Nasional Netto (NNP)


Produk Nasional Netto (Net National Product) ialah jumlah total Produk Nasional
Bruto dikurangi dengan penyusutan barang modal. Penyusutan ini merupakan
penggantian barang modal bagi peralatan yang digunakan untuk kegiatan produksi.
Biasanya berupa suatu taksiran sehingga bisa terjadi kekeliruan walaupun relatif
kecil.

NNP = GNP – Depresiasi ( Penyusutan Barang Modal )

d. Pendapatan Nasional Netto (NNI)


Pendapatan Nasional Netto (Net National Income) adalah suatu pendapatan yang
dihitung berdasarkan jumlah balas jasa yang diperoleh masyarakat pemilik faktor
produksi.
NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung

e. Pendapatan Perseorangan (PI)


Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah suatu jumlah total pendapatan
yang diperoleh oleh masing-masing orang dalam masyarakat, termasuk penghasilan
yang didapatkan tanpa harus bekerja, misalnya PNS yang mendapatkan uang pensiun.

PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment

Transfer Payment adalah semua penerimaan yang bukan dari hasil balas jasa
produksi, tapi diambil dari suatu pendapatan nasional tahun sebelumnya. Misalnya
pada dana pensiun, tunjangan pengangguran, dan lain-lain.

f. Pendapatan yang Siap Dibelanjakan (DI)


Pendapatan yang Siap Dibelanjakan (Disposable Income) adalah suatu penghasilan
yang sudah dikurangi dengan pajak langsung sehingga dapat dibelanjakan atau
disimpan dalam bentuk investasi.
DI = PI – Pajak Langsung
Pajak langsung adalah suatu pajak yang tidak bisa dialihkan kepada pihak lain,
misalnya pajak penghasilan.

4. a. Definisi Inflasi
Inflasi adalah proses meningkatnya harga harga secara umum dan terus menerus
dalam jangka waktu lama. Proses meningkatnya harga tersebut tidak terjadi pada jenis
barang tertentu, akan tetapi meliputi barang barang lain, sehingga disebut harga
secara umum/ indeks harga kosumen. Sehingga apabila kenaikan harga barang itu
terjadi pada satu jenis barang saja , maka itu tidak dapat dikatakan sebagai inflasi,
namun dikatakan sebagai kenaikan dalam satu jenis barang saja.
Inflasi tidak terjadi hanya dalam periode atau waktu tertentu saja sehingga apabila
kenaikan harga terjadi pada momen tertentu ( misalkan lebaran, natal) maka itu tidak
dapat disebut sebagai inflasi . konsep inflasi itu dihitung berdasarkan jangka waktu
tertentu ( bulanan, kuartalan. triwulan, tahunan) sehingga inflasi itu bisa dikatakan
sebagai sebuah kecenderungan (apakah naik/turun). Dengan adanya inflasi, kita bisa
mendapatkan sebuah gambaran bahwa inflasi bisa menggambarkan daya beli
masyarakat. Daya beli masyarakat ini bisa dihitung apabila inflasi terjadi kenaikan/
barang harga naik, maka dari situ daya beli masyarakat akan menurun . Apabila harga
itu naik, maka kemampuan uang untuk dibelanjakan itu akan mengalami penurunan
sebaliknya apabila harga mengalami penurunan/ deflasi, maka daya beli masyarakat
akan mengalami kenaikan.

b. Jelaskan penggolongan inflasi berdasarkan tingkat keparahannya


1) Inflasi ringan : < 10% setahun
Inflasi dikatakan bersifat ringan adalah inflasi yang tingkatnya atau besarannya
kurang dari 10% per tahun
2) Inflasi sedang : 10 -30 % setahun
Infasi dikatakan sedang apabila tingkat inflasi itu adalah antara 10- 30% pertahun
3) Inflasi berat : 30- 100% setahun
Inflasi dikatakan berat apabila inflasi itu berada pada level 30- 100% setahun
4) Inflasi tinggi (hyperinflation) : >100% setahun
Inflasi dikatakan tinggi apabila inflasi ini berada pada tingkat lebih dari 100%
setahun.

c. Jelaskan dampak tingginya angka inflasi terhadap masyarakat


Dampak negatif dari inflasi antara lain perekonomian negara menjadi kacau
dan lesu, ketidakstabilan pada proses produksi yang menyebabkan harga barang dan
jasa mengalami peningkatan, semangat kerja masyarakat menurun dan malas untuk
menabung atau berinvestasi karena harga barang terus mengalami perubahan,
terjadinya kesenjangan masyarakat karena pendapatan tidak mampu mengikuti
kebutuhan karena kenaikan harga. Misalnya, untuk masyarakat yang memiliki
penghasilan tetap, seperti PNS atau kaum buru akan kewalahan dengan perubahan
harga barang, inflasi akan menyebabkan mereka rugi karena penghasilan yang tetap itu
membuat mereka mendapatkan barang dan jasa lebih sedikit dari biasanya.
Apabila masyarakat yang mendapatkan penghasilan dari keuntungan, seperti
pedagang, maka inflasi justru memberi keuntungan bagi mereka. Daya beli masyarakat
sangat menurun, sementara tingkat penghasilan tetap, dan harga harga naik lebih
banyak. Banyak masyarakat menjadi miskin karena daya belinya menurun. Selain itu,
pada dunia perbanka, adanya inflasi menyebabkan nilai mata uang menurun dan
membuat masyarakat enggan menabung dan berinvestasi.

Anda mungkin juga menyukai