Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SISTEMATIKA FILSAFAT
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat dan Teori Pendidikan
yang dibina oleh:
Dr. Ahmad Samawi M.Hum

Di susun oleh:
1. Kusifatul Muna (200153603711)
2. Syifa Syauqiah (200153403698)
3. Rizqi Nur Aini (200153603691)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRA SEKOLAH
PROGRAM STUDI S1 PGPAUD
Februari 2021

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
Filsafat dan Teori Pendidikan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah
kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Sistematika Filsafat” dapat diselesaikan karena


bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah tentang “Sistematika Filsafat” ini dapat
menjadi referensi bagi pihak yang tertarik dan kami juga berharap agar pembaca
mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah bertema Sistematika Filsafat ini masih memerlukan


penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan
saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Terima kasih.

Malang, 13 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan Makalah..................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan Makalah................................................................................5
BAB 2................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
2.1 Sistematika Filsafat Menurut Para Filsuf............................................................6
2.2 Ontologi..............................................................................................................6
2.3 Epistemologi.......................................................................................................7
2.4 Aksiologi.............................................................................................................8
2.5 Sistematika Filsafat Menurut Lapangan Pendidikan..........................................9
BAB III...........................................................................................................................10
KESIMPULAN..............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistematika adalah ilmu yang mempelajari keanekaragaman kehidupan di


Bumi, baik pada masa lalu maupun sekarang, serta hubungan antara makhluk hidup
sepanjang sejarah. Hubungan tersebut divisualisasikan dalam bentuk pohon evolusi
(kladogram, pohon filogenetika).

Filsafat merupakan induk dari segala ilmu pengetahuan yang mencakup semua
ilmu-ilmu khusus. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya ilmu-ilmu khusus itu
satu demi satu memisahkan diri dari induknya, yaitu filsafat. Diawali oleh matematika
dan fisika yang melepaskan diri, kemudian diikuti oleh ilmu-ilmu lainnya. Pada akhir-
akhir ini, psikologi melepaskan diri dari filsafat. Setelah filsafat dipisahkan oleh ilmu-
ilmu khusus, ternyata filsafat tidak mati. Akan tetapi, hidup dengan corak baru sebagai
ilmu istimewa yang memecahkan berbagai macam masalah yang tidak terpecahkan oleh
ilmu-ilmu khusus.

Sitematika filsafat ialah hasil berpikir dari segala sesuatu yang ada yang sudah
tersusun secara sistematis. Sistematis filsafat dibagi menjadi tiga macam yang menjadi
lahan kerja filsafat,yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang sudah dibuat, dapat dirumuskan dengan pertanyaan,
sebagai berikut:
1. Apa saja sistematika filsafat ?
2. Bagaimana sistematika filsafat menurut para filosof ?
3. Bagaimana sistematika filsafat menurut lapangan pendidikan ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui tentang sistematika filsafat.


2. Untuk mengetahui tentang sistematika filsafat menurut para filosof.

4
3. Untuk mengetahui tentang sistematika filsafat menurut lapangan pendidikan.

1.4 Manfaat Penulisan Makalah

1. Dapat mengetahui tentang sistematika filsafat.


2. Dapat mengetahui tentang sistematika filsafat menurut para filosof.
3. Dapat mengetahui tentang sistematika filsafat menurut lapangan pendidikan.

5
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Sistematika Filsafat Menurut Para Filsuf

Sistematika Filsafat yang berasal dari dua kata, yaitu "Sistematika" yang artinya
struktur sedangkan "Filsafat" sendiri artinya mencari atau mengkaji ilmu sedalam-
dalamnya. Dari keterangan tersebut arti dari sistematika filsafat ialah sebuah uraian
yang menyangkut seluruh permasalahan tentang filsafat yang secara sistematis.

Sistematika filsafat menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut:


1. The Liang Gie membagi filsafat sistematis menjadi:
a. Metafisika (filsafat tentang hal ada).
b. Epistemologi (teori pengetahuan).
c. Metodologi (teori tentang metode).
d. Logika (teori tentang penyimpulan).
e. Etika (filsafat tentang pertimbangan moral).
f. Estetika (filsafat tentang keindahan).
g. Sejarah filsafat.
2. Plato membedakan lapangan-lapangan filsafat ke dalam tiga macam cabang yaitu:
dialektika, fisika dan etika.
3. Arsitoteles merumuskan pembagian filsafat kedalam empat macam cabang yaitu:
logika, filsafat teoritis, filsafat praktis dan filsafat poetika (kesenian).

2.2 Ontologi

Ontologi terdiri dari dua suku kata, yakni ontos dan logos. Ontos berarti sesuatu
yang berwujud dan logos berarti ilmu. Jadi ontologi dapat diartikan sebagai ilmu atau
teori tentang wujud hakikat yang ada. Dengan kata lain, ontologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang hakikat sesuatu yang berwujud (yang ada) dengan berdasarkan
pada logika semata. Ontologi sebagai cabang filsafat yang membicarakan tentang
hakikat benda bertugas untuk memberikan jawaban atas pertanyaan “apa sebenarnya-

6
realitas benda itu? Apakah sesuai dengan wujud penampakannya atau tidak?” “Apakah
kedudukan ilmu dalam ruang yang ada ini?” “Benarkah ilmu itu ada?”.

Dari teori hakikat ontologi ini kemudian munculah beberapa aliran dalam filsafat, antara
lain:
1. Materialisme. Aliran ini mengatakan bahwa, hakikat dari segala sesuatu yang ada, itu
adalah materi. Suatu yang ada (yaitu materi) hanya mungkin lahir dari yang ada.
2. Idealisme (spiritualisme). Aliran ini mengatakan bahwa, hakikat pengada (kenyataan)
itu justru rohani (spiritual). Rohani adalah dunia ide yang lebih hakiki dibanding materi.
Aliran ini menjadi jawaban atas kelemahan dari materialisme.
3. Dualisme. Aliran ini mempersatukan antara materi dan ide. Aliran ini berpendapat
bahwa hakikat pengada (kenyataan) dalam alam semesta ini terdiri dari dua sumber,
yaitu materi dan rohani.
4. Agnotitisme. Aliran ini adalah pendapat dari filsuf yang mengambil sikap skeptis, yaitu
sikap ragu atas setiap jawaban yang mungkin benar dan yang mungkin pula tidak.

2.3 Epistemologi

Epistomologi berasal dari kata episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang
berarti ilmu. Jadi epistemologi adalah ilmu yang membahas tentang pengetahuan dan
cara memperolehnya. Epistemologi disebut juga teori pengetahuan, yakni cabang
filsafat yang membicarakan tentang cara memperoleh pengetahuan, hakikat
pengetahuan dan sumber pengetahuan. Dengan kata lain, epistemologi adalah suatu
cabang filsafat yang menyoroti atau membahas tentang cara, teknik, atau prosedur
mendapatkan ilmu dan keilmuan. Objek telaah epistemologi  adalah mempertanyakan
bagaimana sesuatu itu datang dan bagaimana mengetahuinya, bagaimana
membedakannya dengan yang lain. Jadi, bisa dibilang, epistemologi  adalah yang
merumuskan atau membuktikan kebenaran yang sudah didapat dari kajian ontologi.

Dalam epistemologi  muncul beberapa aliran berpikir, yaitu :


1. Empirisme, yang berarti pengalaman (emperia), dimana pengetahuan manusia
diperoleh dari pengalaman inderawi.

7
2. Rasionalisme, tanpa menolak besarnya manfaat pengalaman indera dalam kehidupan
manusia, namun persepsi inderawi hanya digunakan untuk merangsang kerja akal. Jadi,
disinilah akal berada diatas pengalaman inderawi.
3. Positivisme, merupakan sintesis dari empirisme dan rasionalisme. Dengan mengambil
titik tolak dari empirisme, namun harus dipertajam dengan eksperimen, yang mampu
secara objektif menentukan validitas dan reabilitas pengetahuan.
4. Intuisionisme, intuisi tidak sama dengan perasaan, namun merupakan hasil evolusi
pemahaman yang tinggi yang hanya dimiliki manusia. Kemampuan ini yang dapat
memahami kebenaran yang utuh, yang tetap dan unik.

2.4 Aksiologi

Aksiologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang orientasi atau nilai
suatu kehidupan. Aksiologi disebut juga teori nilai, karena ia dapat menjadi sarana
orientasi manusia dalam usaha menjawab suatu pertanyaan yang amat fundamental,
yakni bagaimana manusia harus hidup dan bertindak? Teori nilai atau aksiologi ini
kemudian melahirkan etika dan estetika. Dengan kata lain, aksiologi adalah ilmu yang
menyoroti masalah nilai dan kegunaan ilmu pengetahuan itu.

Aspek nilai aksiologi ada kaitannya dengan baik dan buruk (etika), indah dan jelek
(estetika).
A. Etika
Etika disebut juga filsafat moral (moral philosophy), yang berasal dari kata ethos
(Yunani) yang berarti watak. Moral berasal dari kata mos atau mores (Latin) yang
artinya kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia istilah moral atau etika diartikan kesusilaan.
Objek material etika adalah tingkah laku atau perbuatan manusia, sedang objek formal
etika adalah kebaikan atau keburukan,  bermoral atau tidak bermoral.

B. Estetika
Estetika disebut juga dengan filsafat keindahan (philosophy of beauty), yang berasal
dari kata aisthetika atau aisthesis (Yunani) yang artinya hal-hal yang dapat diserap
dengan indera atau serapan indera. Estetika membahas hal yang berkaitan dengan
refleksi kritis terhadap nilai-nilai atas sesuatu yang disebut indah atau tidak indah.

8
2.5 Sistematika Filsafat Menurut Lapangan Pendidikan

filsafat pendidikan adalah suatu pendekatan dalam memahami dan memecahkan


persoalan-persoalan yang mendasar dalam pendidikan, seperti dalam menentukan tujuan
pendidikan, kurikulum, metode pembelajaran, manusia, masyarakat, dan kebudayaan
yang tidak bisa dipisahkan dari dunia pendidikan itu sendiri. Filsafat pendidikan juga
sebagai suatu lapangan studi mengarahkan pusat perhatiannya dan memusatkan
kegiatannya pada dua fungsi normative ilmiah, yaitu pendekatan progresif dan
tradisional. Aliran filsafat pendidikan memiliki dua kelompok yaitu kelompok
tradisional yang meliputi  aliran paranialisme, essensialisme, idialisme, dan realisme.
Sedangkan kelompok progesif meliputi progressivisme, rekontruksionisme, dan
eksistensialisme.

9
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Sistematika Filsafat Menurut Para Filsuf Sistematika Filsafat yang berasal dari dua
kata, yaitu "Sistematika" yang artinya struktur sedangkan "Filsafat" sendiri artinya
mencari atau mengkaji ilmu sedalam-dalamnya. Dari keterangan tersebut arti dari
sistematika filsafat ialah sebuah uraian yang menyangkut seluruh permasalahan tentang
filsafat yang secara sistematis. Dengan kata lain, ontologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang hakikat sesuatu yang berwujud (yang ada) dengan berdasarkan pada logika
semata. Aliran ini adalah pendapat dari filsuf yang mengambil sikap skeptis, yaitu sikap
ragu atas setiap jawaban yang mungkin benar dan yang mungkin pula tidak.
Epistemologi Epistomologi berasal dari kata episteme yang berarti pengetahuan dan
logos yang berarti ilmu. Epistemologi disebut juga teori pengetahuan, yakni cabang
filsafat yang membicarakan tentang cara memperoleh pengetahuan, hakikat
pengetahuan dan sumber pengetahuan. Dengan kata lain, epistemologi adalah suatu
cabang filsafat yang menyoroti atau membahas tentang cara, teknik, atau prosedur
mendapatkan ilmu dan keilmuan.

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa : Konsep sistematika filsafat


menempuh tiga tahap, yaitu :

a. Ontologi

b. Epistemologi, dan

c. Aksiologi.

DAFTAR PUSTAKA

Adib, M. (2015). Filsafat Ilmu; Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu
Pengetahuan. In Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anwar, saeful. 2007. Filsafat ilmu Al-Ghazali dimensi ontologi dan aksiologi. Bandung:
pustaka setia.

10
Ummah, F. (2016). Filsafat Ilmu Dalam Bidang Pendidikan. Jurnal Tafsir Syariah IAIN
Madura Emiel, January 2015, 1–9.

Widodo, S.A. (2015). Pendidikan dalam Perspektif Aliran-Aliran Filsafat. Yogyakarta: Idea
Press.

11

Anda mungkin juga menyukai