Anda di halaman 1dari 34

Mengapa Perokok Lebih Rentan

Terkena COVID-19 ?

DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR, FAPSR


Ketua Umum PDPI

PERHIMPUNAN DOKTER PARU INDONESIA


Radikal,
Zat kimia lain

Tar, nikotin dan karbon


monoksida (CO)

Hoffmann D, Chemichal Research in Toxicology 2001; 14: 767-90


Fowles J, The Chemical Constituents in Cigarettes and Cigarette Smoke, New Zealand; 2000.
Kandungan rokok dan efeknya

Adiksi/ketagihan
• Nikotin Gangguan pembuluh darah

• TAR (karsinogen) Penyebab kanker

• CO (karbon Sifat toksik, mengikat Hemoglobin


darah 300x lebih kuat dari pada
monoksida) oksigen
 Berhubungan dengan gangguan
pembuluh darah

• RADIKAL,oksidatif Peradangan kronik , infeksi


dan bahan lain
Environmental tobacco
smoke/secondhand smoke
(PEROKOK PASIF)

• Individu yang tidak secara


langsung merokok tetapi
terpajan oleh asap rokok baik
oleh asap yang berasal dari
asap utama (mainstream
smoke) setelah diekshalasikan
oleh perokok maupun oleh
asap yang berasal dari asap
sampingan (sidestream smoke)

Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008


Apa itu COVID-19

• COVID-19 adalah penyakit infeksi yang


disebabkan oleh Coronavirus Severe Acute
Respiratory Syndrome-CoV-2 (SARS-CoV-2).
• COVID-19 adalah nama penyakit
• SARS-CoV-2 adalah virus penyebabnya
 dapat menyebabkan PNEUMONIA
Apa itu Coronavirus?
• Coronavirus merupakan virus Zoonotic  transmisi dari hewan
ke manusia
• Coronavirus merupakan RNA virus, bersirkulasi di hewan, seperti
unta, kucing, dan kelelawar.
• Hewan dengan coronavirus dapat berkembang dan menginfeksi Gambaran mikroskopik 2019-nCoV

manusia  kasus MERS dan SARS serta kasus outbreak saat ini
(2019-nCoV)
• Epidemi dua betacoronavirus  SARS dan MERS  10.000
kasus (tingkat kematian 10 % untuk SARS dan 37% untuk MERS)
• Kode genetik 2019-nCoV mirip Corona virus SARS-like Kelelawar,
dan mungkin bermutasi sebelum menginfeksi manusia 
setelah diteliti lebih lanjut  mirip coronavirus di ular (Ular
makan kelelawar). Ular di jual di Pasar Tradisional di Wuhan.

Sumber gambar: https://www.gisaid.org/fileadmin/_processed_/csm_betacoronavirus_Wuhan_Jan_2020_a80d7aa623.png


Apa itu Pneumonia ?

Patogen Penyebab Pneumonia

• Pneumonia adalah radang paru karena mikroorganisme, tidak


termasuk oleh krn TB
• Klasifikasi: CAP; HAV; VAP
Salah satunya: Coronavirus
• Pneumonia dapat menyerang siapa aja, terbanyak pada balita
dan lanjut usia
Sumber gambar:
- https://i.pinimg.com/236x/7c/10/c8/7c10c8a776e53a6cc5ed4d710c0da622--bronchitis-death.jpg
- https://wittysparks.com/pneumonia-causes-symptoms-treatment/]
- https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-pneumonia-atau-bronkopneumonia/15438
MEKANISME PENULARAN

Tranmisi dari manusia ke manusia:


• Via droplet saluran napas seperti batuk dan bersin
• Kontak dekat personal (menyentuh atau jabat tangan)
• Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus
disana dan ketika menyentuh mulut, hidung, atau mata
sebelum mencuci tangan
https://ewn.co.za/2020/01/23/nicd-has-measures-in-place-to-detect-coronavirus-in-sa
http://tuberculosisomg.blogspot.com/p/transmission.html
MEKANISME INFEKSI COVID-19

• Virus SARS-COV-2 masuk ke saluran napas


atas  bereplikasi di sel epitel saluran napas
atas  menyebar ke saluran napas bawah.

• Protein S pada virus berikatan dengan reseptor


di sel host yaitu ACE-2 (angiotensin-
converting enzyme 2). Reseptor ACE-2, juga
ditemukan :
• Usus
• Ginjal
• Pembuluh darah

• Selanjutnya translasi replikasi gen dari RNA


genom virus  replikasi dan transkripsi

https://ewn.co.za/2020/01/23/nicd-has-measures-in-place-to-detect-coronavirus-in-sa
http://tuberculosisomg.blogspot.com/p/transmission.html
COVID-19
dapat
mengenai
organ apa
saja?
MEROKOK DAN RISIKO COVID-19 ??
• Studi Liu W dkk menunjukkan merokok meningkatkan
risiko pneumonia COVID-19.1 Penderita COVID-19 (laki-laki)2

• Merokok meningkatkan risiko infeksi COVID-19?


• Penelitian di China : 58% penderita COVID-19 58,3 Data dalam %
60
adalah laki-laki ( Rata-rata merokok laki-laki 20x 41,7
daripada perempuan).2 50

40
• Indonesia : proporsi perokok laki-laki Covid-19 30
lebih banyak ?.3
20

10

• Merokok berisiko mengalami COVID-19 yang berat. 0

• Risiko mengalami COVID-19 yang berat adalah Merokok Tidak merokok


2x lipat pada perokok dibanding bukan perokok.4

1. Liu W dkk. Chinese Med J. 2020


2. Guan et.al. New England J Med. Feb. 2020
2. Pre-eliminary data penderita COVID-19 (laki-laki) di salah satu RS Rujukan di Jakarta
3.Zhao et al. Impact of COPD and smoking history on severity of COVID-19. systemic review and metanalysis
Merokok  Infeksi covid-19 lebih berat
• Penelitian Metanalisis dari 12 riset oleh 17,8
Patanavanich dkk.1 18
16
• Terdapat hubungan merokok dan perburukan 14

COVID-19 (Odds Ratio 2.25, 95% CI 1.49-3.39, 12


10
9,3

p=0.001) 8
6

• Ada 9.025 pasien (878 pasien mengalami 4


2

perburukan COVID-19) 0

Merokok Tidak pernah


• 17,8% perokok vs 9,3% tidak pernah merokok.
merokok

1.Patanavanich et.al. Smoking is Associated with COVID-19 Progression: A Metaanalysis


https://www.researchgate.net/publication/340703153_Smoking_is_Associated_with_COVID-19_Progression_A_Meta-Analysis
Merokok  Infeksi covid-19 lebih berat
• Terdapat bukti-bukti : Risiko Perawatan ICU Perokok dan Bukan Perokok

• Pasien yang merokok memiliki risiko 12,3%


lebih tinggi untuk komplikasi berat dan 14

risiko meninggal karena COVID-19. 12

10

8
4,7%
• Riset pada > 1,000 pasien di China 6

4
(Publikasi : New England Journal of 2

Medicine) menemukan bahwa perokok 0

dengan COVID-19 lebih sering Perokok Bukan Perokok


membutuhkan perawatan intensif (ICU)
dibanding bukan perokok (Gambar)

https://www.livescience.com/coronavirus-covid-19-risk-and-
smoking.html
MENGAPA MEROKOK BERISIKO COVID-19 ??

Terjadi gangguan sistem imunitas Merokok meningkatkan regulasi


saluran napas dan paru akibat reseptor angiotensin-converting
asap rokok enzyme-2 (ACE2)

Merokok sering memegang mulut saat


Perokok yang sudah lama berisiko
menghisap rokok dengan tangannya
penyakit kronik seperti jantung,
TANPA cuci tangan (risiko tangan
diabetes, PPOK  komorbid
terkontaminasi)

http://www.emro.who.int/tfi/know-the-truth/tobacco-and-waterpipe-
users-are-at-increased-risk-of-covid-19-infection.html
1.MEROKOK  Gangguan Imunitas saluran napas dan paru

A. FUNGSI SILIA SAL. NAPAS


TERGANGGU KARENA ASAP ROKOK

• Pergerakan silia menurun sampai 50%


hanya dengan 2-3 kali hisapan asap rokok

• Eliminasi/bersihan bahan berbahaya di


saluran napas menurun

B. MEROKOK MENYEBABKAN GANGGUAN


PADA SEL IMUNITAS
Merokok menyebabkan gangguan imunitas
saluran napas dan paru
• Merokok :
Meningkatkan risiko infeksi saluran ASAP ROKOK
napas dan paru termasuk virus
GANGGUAN BERSIHAN
• Resiko terkena Infeksi Perokok aktif/ MUKOSILIER
bekas perokok lebih tinggi dibanding bukan
perokok
MUKUS DAN RACUN
TERTAHAN

INFEKSI
Rokok menyebabkan gangguan sel imunitas

Kemampuan
imunitas
tubuh
melawan
infeksi virus
dan bakteri
menurun

Oncotarget, advances publications 2016.


Nikotin meningkatkan risiko infeksi sal. napas

Penelitian pada laboratorium :


• Nikotin menekan migrasi sel leukosit pada tempat
peradangan/infeksi, hal ini meningkatkan titer virus (influenza)
pada paru

Kesimpulan :
• Nikotin menekan migrasi leukosit dan hal ini berkontribusi
lambatnya penyembuhan luka serta meningkatkan insidens infeksi
pernapasan pada perokok.

Seddigheh Razani-Boroujerdi et.al Cellular Immunology. 2004;230(1):1-9


INFEKSI cenderung lebih berat

INFEKSI LEBIH BERAT


Contoh foto rontgen bukan perokok dan perokok yang terkena COVID-19

Pasien Perempuan, Pasien Laki-laki,


bukan perokok perokok
2. Merokok meningkatkan regulasi reseptor angiotensin-
converting enzyme-2 (ACE2)

• Merokok meningkatkan regulasi reseptor angiotensin-


converting enzyme-2 (ACE2)1
• Reseptor ACE2 berada pada sel pneumosit tipe-2
• Paru seorang perokok mengandung 40% -50% reseptor
ACE2 lebih banyak dibanding bukan perokok.2
• Kita ketahui reseptor ACE2 merupakan tempat masuk
coronavirus SARS-CoV-2
 risiko COVID-19 meningkat

1. J. Clin. Med. 2020, 9, 841


2. https://www.livescience.com/coronavirus-covid-19-risk-and-smoking.html
Penelitian Pertama tentang ACE2 pada perokok.

• Peneliti Kanada, pasien yang merokok atau dengan PPOK memiliki


kadar lebih tinggi ACE2 pada saluran napas bawah.
• Peningkatan signifikan kadar ekspresi ACE2 pada pasien perokok aktif
(2.77 ± 0.91 vs. 1.78 ± 0.39 pada bukan perokok; P = 0.024).
• Kadar ACE2 pada bekas perokok antara bukan perokok dan perokok
aktif (2.00 ± 1.23).
• Penelitian ini menunjukkan saat ini merupakan waktu terbaik untuk
berhenti merokok untuk melindungi diri dari infeksi COVID-19

https://www.cidrap.umn.edu/news-perspective/2020/04/studies-smoking-
age-other-factors-raise-risk-covid-19-death
Jaringan paru dengan pewarnaan
untuk reseptor ACE2.
Perokok aktif dengan PPOK

COPD-CS= Perokok aktif dengan PPOK


(A) Epitel saluran napas dengan silia
(B) Panah merah = sel type-2 pneumocytes dan
panah hitam macrophages alveolar dengan
reseptor ACE2.

NLFS = Perokok dengan fungsi paru normal


(C) dan (D) menunjukkan gambaran yang sama
dengan COPD-CS

NC = Normal
(E) dan (F) tidak terlihat area ACE2

Pada jaringan paru manusia terbukti ada ekspresi


ACE2 pada perokok dengan PPOK.
J. Clin. Med. 2020, 9, 841
Penelitian lain :
• Penelitian Wang dkk
• Menunjukkan terdapat hubungan ACE2 dengan merokok dan Covid-19.1

• Hal ini kemungkinan juga terjadi pada pengguna rokok sisha


“waterpipe smoking “ 2 dan yang mengganti menjadi rokok
alternatif saat ini seperti rokok elektronik, dan “heat-not-burn”
IQOS . Hal ini penting sekali untuk mengenali bahwa alat-alat
tersebut tidak aman.

1. Wang, J.; Lou, Q.; Chen, R.; Chen, T.; Li, J. Susceptibility Analysis of COVID-19 in Smokers Based on ACE2. Preprints 2020.
2. Meo SA. Int. J. Environ. Res. Public Health 2014, 11, 9638–9648.
Bagaimana dengan Rokok elektronik dan Sisha
VAPING SISHA

VAPING membuat paru lebih Saling berbagi produk tembakau,


rentan terjangkit virus dan seperti sisha dapat menularkan
penyakit. virus kepada orang lain.
Bagian-bagian alat sisha (seperti
Vaping juga melemahkan daya selang dan badan botol ) dapat
tahan tubuh meningkatkan risiko ini karena
bagian-bagian tersebut jarang
dibersihkan sehingga menjadi
sarang virus.

WHO,2020
3.Merokok  menyebabkan komorbid

• Merokok meningkatkan risiko penyakit-penyakit


kronik yang merupakan komorbid
• Pasien dengan komorbid berisiko tinggi terinfeksi
COVID-19
• Risiko COVID-19 derajat berat dan kematian juga
meningkat pada pasien COVID-19 dengan
komorbid terutama kardiovaskuler dan respirasi
COVID-19
PENYAKIT KOMORBID

Gagal Jantung

Hipertensi

Jantung Koroner

PPOK Risiko Infeksi


ASMA
Infeksi Lebih Berat
ROKOK Diabetes

Gagal Ginjal Risiko Kematian


Kanker

Stroke
Case fatality rate dengan komorbid pada COVID-10

Penyakit paru = 6,5%


Kardiovaskuler = 16,5% 23%

Wang Y et.al. J Med Virol.2020.10.1002/jmv.25748


Data komorbid pasien COVID-19 yang meninggal :
(Data 1 RS Rujukan di Jakarta)

USIA LANJUT = 36,9 %

HIPERTENSI = 30,4%

CHF = 4,3 %

Asma = 2,2 %

Data dalam persen


4. Merokok
 risiko terinfeksi
COVID-19 tidak
langsung lewat tangan

“ Sering meletakkan tangan


ke mulut saat merokok
dapat mentransfer virus ke
dalam tubuh “
KESIMPULAN
• Merokok meningkatkan risiko terinfeksi COVID-19, memperberat
infeksi COVID-19 dan meningkatkan risiko kematian COVID-19.
• Ada 4 hal yang dapat menjelaskan mengapa merokok meningkatkan
risiko terinfeksi COVID-19 :
• Merokok menyebabkan gangguan pada sistem imunitas
• Merokok meningkatkan regulasi reseptor ACE2
• Merokok menyebabkan terjadinya komorbid
• Aktivitas merokok meningkatkan transmisi virus ketubuh melalui media
tangan yang sering memegang area mulut saat merokok.

“ Saat ini merupakan waktu terbaik untuk berhenti merokok untuk


melindungi diri dari infeksi COVID-19 “
33
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai