Anda di halaman 1dari 70

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN


DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL

PELAKSANAAN KEGIATAN
DIREKTORAT RUMAH UMUM
DAN KOMERSIAL

TAHUN 2020
OUTLINE PEMBAHASAN

1 Struktur Organisasi Tugas dan Fungsi Direktorat RUK

2 Kebijakan dan Strategi Direktorat RUK

Program Sejuta Rumah 3

Fasilitasi Kemudahan Perizinan 4


Outline
Fasilitasi Penyediaan Lahan Perumahan 5

Kebijakan Hunian Berimbang 6

Bantuan Stimulan PSU Untuk Rumah Umum 7

Serah Terima Aset 8

2
DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL

1
STRUKTUR ORGANISASI
TUGAS DAN FUNGSI
DIREKTORAT RUMAH UMUM
DAN KOMERSIAL
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL
PERUMAHAN

SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL

BAGIAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM BAGIAN


PENGELOLAAN BARANG MILIK KELOMPOK JABATAN
NEGARA DAN BARANG DAN KOMUNIKASI KEPEGAWAIAN DAN FUNGSIONAL
PERSEDIAAN BENCANA PUBLIK UMUM

DIREKTORAT SISTEM DAN DIREKTORAT RUMAH


STRATEGI DIREKTORAT RUMAH DIREKTORAT RUMAH DIREKTORAT RUMAH DIREKTORAT
UMUM DAN
PENYELENGGARAAN SWADAYA SUSUN KHUSUS KEPATUHAN INTERN
PERUMAHAN KOMERSIAL

SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG


TATA TATA TATA TATA TATA TATA
USAHA USAHA USAHA USAHA USAHA USAHA

SUBDIREKTORAT KETERPADUAN SUBDIREKTORAT PERENC ANAAN SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT PEMBINAAN
DAN PENGEMBANGAN
PENYELENGGARAAN TEKNIS RUMAH UMUM DAN PERENCANAAN TEKNIS PERENCANAAN TEKNIS PERENCANAAN TEKNIS KEPATUHAN INTERNDAN
PERUMAHAN KOMERSIAL
RUMAH SWADAYA RUMAH SUSUN RUMAH KHUSUS MANAJEMEN RESIKO

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT DIREKTORAT
STRATEGI, PROGRAM
WILAYAH 1 WILAYAH 1 WILAYAH 1 WILAYAH 1 KEPATUHAN INTERN
DAN ANGGARAN

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
KEMITRAAN DAN
WILAYAH 2 WILAYAH 2 WILAYAH 2 WILAYAH 2
KELEMBAGAAN

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT


WILAYAH 3 WILAYAH 3 WILAYAH 3 WILAYAH 3

KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL

UPT / BALAI
4
TUGAS DAN FUNGSI DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL
05
01
Penyusunan Program, Anggaran dan Penyusunan Rencana Pengembangan Hunian
Rencana Teknik Pengembangan Hunian di
Bidang Penyediaan Rumah Umum Dan 06
Komersial Fasilitasi Penyediaan Tanah Untuk Pengembangan
Rumah Umum
02
Penyusunan Standar Dan Pedoman di Bidang 07
Penyelenggaraan Rumah Umum Dan Fasilitasi Kemudahan Perizinan Rumah Umum
Komersial
08
03 Fasilitasi Penyelesaian Pengaduan Bidang
Pemberian Bimbingan Teknik Dan Supervisi di Rumah Umum Dan Komersial
Bidang Penyelenggaraan Penyediaan Rumah
Umum dan Komersial 09
Fasilitasi Pengelolaan Barang Milik Negara
04
Pemberian Bantuan Rumah Umum di Bidang 10
Penyelenggaraan Rumah Umum Penyusunan Data Dan Informasi Penyelenggaraan
Di Bidang Rumah Umum Dan Komersial

11
Pelaksanaan Urusan
Tata Usaha Direktorat Sumber : Permen PUPR No 16 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis di Kementerian PUPR
5
05 DUKUNGAN BALAI PELAKSANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN

Dukungan dalam pelaksanaan


Pendataan PSR di Provinsi bagi kegiatan PHO dan FHO Bantuan PSU
perumahan yang dibangun oleh APBN,
APBD, Pengembang, masyarakat &CSR
01 05 di wilayah provinsi

Mengkoordinasikan dan memonitor Memfasilitasi Koordinasi Pelaksanaan


Serah Terima Aset pembangunan
Pengusulan Bantuan PSU yang
berada di wilayah provinsi 02 06 Bantuan PSU di wilayah provinsi.

Mengkoordinasikan dan memonitor Fasilitasi pembinaan pemda dan


Pelaksanaan Verifikasi, Pelaksanaan pengembang dalam
Kegiatan & monev Bantuan PSU yang
berada di wilayah provinsi
03 07 pembangunan rumah umum dan
komersial

Menyampaikan Hasil Pembangunan


Bantuan PSU kepada Direktur Rumah 02 08
Dukungan kegiatan fasilitasi
pendataan lahan & kemudahan
Umum dan Komersial
04 perizinan untuk perumahan

Sumber : Permen PUPR No 16 Tahun 2020


tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis di Kementerian PUPR
6
DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL

2
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
DIREKTORAT RUMAH UMUM
DAN KOMERSIAL
TUJUAN DAN SASARAN RENSTRA DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN

Tujuan & Sasaran


Renstra Direktorat Jenderal Perumahan
Tujuan
1
Meningkatkan pemenuhan
kebutuhan rumah layak huni,
terutama untuk Kelompok
Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR)
Sasaran
2
Meningkatnya kontribusi
terhadap pemenuhan
kebutuhan rumah layak
huni melalui :

Pembangunan Pembangunan Bantuan Stimulan Bantuan


Rumah Susun Rumah Khusus Rumah Swadaya PSU

51.340 10.000 813.350 262.345


Sumber :
Draft Renstra Ditjen Perumahan Unit Unit Unit Unit
Tahun 2020-2024
(status 3 Agustus 2020)
8
KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Kebijakan & Strategi


1 Kebijakan
Peningkatan akses masyarakat
terhadap hunian layak melalui
penyediaan rumah layak huni secara
kolaboratif
2 Strategi

STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3

Menyediakan sistem regulasi Mempercepat


Mengoptimalkan yang harmonis, penyediaan
penyediaan rumah memanfaatkan teknologi, rumah layak huni
layak huni dengan dan meningkatkan koordinasi melalui implementasi
melanjutkan Program untuk mendukung skema penyediaan
Sejuta Rumah kolaborasi antar stakeholder perumahan yang
dalam rangka memperkuat inovatif
Program Sejuta Rumah

Sumber :
Draft Renstra Ditjen Perumahan Tahun 2020-2024

9
STRATEGI 1

Pembangunan rumah susun,


terutama untuk MBR dan ASN, serta Pembangunan baru dan Pembangunan rumah khusus
untuk mendukung pengembangan peningkatan kualitas RTLH bagi MBR, bagi masyarakat terdampak
perkotaan (termasuk TOD), industry untuk mendukung penanganan bencana dan program
(KI/KEK), pendidikan, keagamaan, kumuh perkotaan,serta untuk pembangunan pemerintah /
Ibu Kota Negara (IKN), dan Kawasan mendukung pengembangan perbatasan / tertinggal / terluar,
pertumbuhan ekonomi lainnya fungsi pariwisata wilayah pesisir dan kebutuhan
khusus lainnya

Bantuan pembangunan PSU Mengoptimalkan


untuk mendukung pembangunan penyediaan rumah
perumahan bagi MBR, termasuk layak huni dengan
perumahan skala besar untuk melanjutkan Program
MBR dan perumahan yang Sejuta Rumah
dibangun berbasis komunitas

Sumber :
Draft Renstra Ditjen Perumahan Tahun 2020-2024
10
STRATEGI 2

01 Pemanfaatan tanah BMN/BMD/BUMN/BUMD dan penerapan pendekatan land banking untuk mendukung
pengembangan perumahan MBR dan millennials
02 Kolaborasi dengan pemda, dunia usaha, masyarakat, dan pemangku kebijakan lainnya dalam penyediaan
perumahan

03 Pendampingan pemda untuk percepatan implementasi kebijakan kemudahan perizinan pembangunan


perumahan

04 Penyusunan dan harmonisasi regulasi bidang perumahan, serta penyediaan kebijakan dan strategi nasional
penyelenggaraan perumahan

05 Penguatan implementasi standar keamanan dan kesehatan bangunan

06 Pembentukan balai perumahan di tingkat provinsi

07 Pengembangan klinik perumahan di daerah.


Menyediakan sistem regulasi
yang harmonis,
08 Pemanfaatan inovasi teknologi konstruksi dan material untuk memanfaatkan teknologi,
mendukung percepatan penyediaan perumahan bagi MBR dan meningkatkan koordinasi
untuk mendukung
09 Peningkatan kapasitas pemangku kebijakan melalui pembinaan
kolaborasi antar stakeholder
dan dukungan kegiatan penyelenggaraan perumahan
dalam rangka memperkuat
Peningkatan kompetensi dan profesionalisme sumber daya Program Sejuta Rumah
10
manusia bidang perumahan

11 Perlindungan konsumen dan pengembang perumahan Sumber :


Draft Renstra Ditjen Perumahan Tahun 2020-2024
11
STRATEGI 3

Mempercepat penyediaan rumah layak huni melalui implementasi skema penyediaan


perumahan yang inovatif

1 Dukungan pengoptimalan potensi pengembangan


perumahan berbasis komunitas/kelompok
masyarakat yang melibatkan pemerintah, pemerintah
daerah, masyarakat, dan dunia usaha Dukungan regulasi dan pembentukan
kelembagaan untuk mendukung sistem
rumah umum, terutama pada 6 kawasan
2 Dukungan pengembangan perumahan skala besar
dengan pendekatan hunian berimbang
metropolitan prioritas
6

3 Dukungan pengintegrasian hunian vertikal untuk MBR


Pembentukan dan pembinaan badan
layanan umum perumahan nasional dan
dengan simpul transportasi umum/TOD
daerah 7
4 Dukungan pengintegrasian rumah sewa (rental housing) Pengembangan sistem housing career
8
ke dalam public housing system
Penyusunan mekanisme insentif dan
5 Dukungan pengoptimalan skema pembiayaan alternatif disinsentif dalam penyediaan perumahan 9
(creative financing) dan micro finance untuk meningkatkan
keberdayaan masyarakat dalam pembangunan perumahan
Sumber :
secara swadaya Draft Renstra Ditjen Perumahan Tahun 2020-2024
12
TARGET RPJMN 2020 - 2024

BANTUAN PSU RUMAH UMUM


Anggaran
Rp 3,59 T - 262.345 Unit
2020 - 2024

Rp 54,37 Triliun
RUMAH SWADAYA Termasuk Dukungan
Rp 27,24 T - 813.350 Unit Manajemen dan Output Non-
Fisik Lainnya Sebesar
Rp. 3,29 T

PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN


Rp 20,02 T* - 51.340 Unit*
*) Termasuk pembayaran AP KPBU

PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS


Rp 2,14 T - 10.000 Unit

Sumber :
Draft Renstra Ditjen Perumahan Tahun 2020-2024 (status 3 Agustus 2020)
13
RENCANA TARGET RENSTRA DIREKTORAT RUK 2020-2024

262.345 Unit Rumah


Rp. 3.591,95 T

2020 2021 2022 2023 2024

8.500 unit 40.000 unit 55.000 unit 70.000 unit 88.845 unit
Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah
91,62 M 400 M 804,32 M 1.015,69 M 1.280,32 M 14
CAPAIAN BANTUAN PSU DIREKTORAT RUK 2015-2019
250,000
224,250

200,000 190,000
180,000

150,000

100,000

50,000 40,700 42,000


29,956 26,884 30,406
17,218 15,148

-
Target Th Realisasi Th Target Th Realisasi Th Target Th Realisasi Th Target Th Realisasi Th Target Th Realisasi Th
2015 2015 2016 2016 2017 2017 2018 2018 2019 2019

Keterangan TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TOTAL
Target 40.700 Unit 42.000 Unit 180.000 Unit 190.000 Unit 224.250 Unit 676.950 Unit
Renstra Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah
Review 29.956 unit 26.884 unit 17.218 unit 30.406 unit 15.148 unit 119.612 unit
Renstra Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah

Realisasi 29.956 unit 26.884 unit 17.218 unit 30.406 unit 15.148 unit 119.612 unit
Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah
DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL

3
PROGRAM
SEJUTA RUMAH
FILOSOFI DAN LATAR BELAKANG

Program Sejuta Rumah


1 Undang-Undang Dasar 1945 (Pasal 28 h Ayat 1) “Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan”
2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011
Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pasal 5 - Negara
bertanggung jawab atas penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman yang pembinaannya dilaksanakan oleh Pemerintah
( Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten / Kota )
3 Pada tahun 2015, Data Badan Pusat Statistik menunjukkan angka Backlog
11,4 Jt Kepemilikan dan 3,4 Jt Rumah Tidak Layak Huni

4 29 April 2015, Pemerintah mencanangkan PROGRAM SEJUTA RUMAH (PSR)

5 Target dan Misi Program Sejuta Rumah : Ketersediaan Rumah Layak Huni,
Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat, Kemudahan Memperoleh
Rumah, dan Menyasar Semua Kalangan

17
STRATEGI PELAKSANAAN

PROGRAM SEJUTA RUMAH

STRATEGI FASILITASI PEMERINTAH KONTRIBUSI

• Rumah Susun
Bantuan • Rumah Khusus
Pembangunan • Rumah Swadaya (PB/PK)
• Bantuan Stimulan PSU 20%
Rumah
Untuk MBR • K/L Lainnya
• Pemerintah Daerah

Pembangunan • KPR FLPP


Perumahan MBR • Selisih Suku Bunga
• Bantuan Uang Muka 30%
oleh Pelaku
• Kemudahan Perizinan*)
Pembangunan • Kerjasama Pembangunan Peru
(Subsidi) mahan

Pembangunan
perumahan oleh Kemudahan Perizinan (MBR)*)
Pelaku Pembangunan Perumahan 50%
Pembangunan (Swasta, Badan Usaha, Perorangan)
(Non-Subsidi)
*) PP 64/2016 Tentang Pembangunan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) 18
MONEV PRORAM SEJUTA RUMAH
STRATEGI MENDORONG PROGRAM SEJUTA RUMAH

PENGUATAN PASOKAN LAHAN UNTUK


PENYEDERHANAAN DAN PERUMAHAN
KEMUDAHAN PERIZINAN DAN NON
Pencadangan Lahan (Land Banking),
PERIZINAN PEMBANGUNAN
Konsolidasi Tanah, Pemanfaatan Aset
PERUMAHAN MBR
Tanah Negara/ Pemerintah, dan
Penghapusan, Penggabungan, Alokasi Lahan Perumahan dalam RTRW
Percepatan dan Kemudahan
Perizinan dan Non Perizinan
PP 64/2016
Tentang
Pembangunan
Perumahan
Masyarakat
Berpenghasilan
Rendah (MBR)
PROGRAM PENYEDIAAN DAN SISTEM
PEMBIAYAAN PERUMAHAN DUKUNGAN KEBIJAKAN DAN REGULASI

Rumah Susun Sewa, Rumah Khusus, Hunian Berimbang, PP Perumnas, Rumah Bebas
Rumah Swadaya (PK&PB), PSU PPN, Pembiayaan Sekunder Perumahan,
Perumahan, KPR FLPP, SSB, SBUM, Program Subsidi KPR, dan jaminan bebas
dan BP2BT asuransi untuk rumah bersubsidi

19 19
CAPAIAN PELAKSANAAN PROGRAM SEJUTA RUMAH

Capaian PSR
Per 3 Agustus 2020
203.818 Jumlah : 253.799 Unit
Status 31 Desember 2019

49.981

MBR NON MBR

75%

20
CAPAIAN PELAKSANAAN PROGRAM SEJUTA RUMAH (Status 3 Agustus 2020)

REALISASI 2020 REALISASI 2020


NO TARGET CAPAIAN INSTANSI PROGRAM Total (UNIT) Total (UNIT)
(27 Juli 2020) (3 Agustus 2020)
1. Pemerintah
Rumah Susun
Rumah Khusus
- PUPR Rumah Swadaya 5,838 5,838
DAK
Total 5,838 5,838
MBR MBR - K/L Lainnya 50,863 50,863
1
70% 80 % Rumah Susun 341 341
PB 12,063 12,063
- Pemda
PK 4,826 4,826
Total 17,230 17,230
2. Pengembang (Rumah Tapak) 122,918 127,242
3. CSR 2,645 2,645
4. Masyarakat
Total MBR 199,494 203,818
1. Pengembang Rumah Tapak 46,277 46,278
Non MBR Non MBR Rumah Susun 3,461 3,461
2
30% 20 % Total 49,738 49,739
2. Masyarakat 241 242
Total Non MBR 49,979 49,981
Total PSR 249,473 253,799

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan 21
DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL

4
FASILITASI KEMUDAHAN
PERIZINAN
LATAR BELAKANG PEMBERIAN KEMUDAHAN PERIZINAN

Masih ada 17,3% atau sekitar Pemerintah telah mengeluarkan PP


11,4 juta rumah tangga yang No. 64 Tahun 2016 tentang
tidak memiliki rumah atau Percepatan Pembangunan
tinggal di hunian non milik Perumahan MBR . PP ini merupakan
(sewa, kontrak, menumpang, pengaturan lebih lanjut Paket
dan tidak sama sekali memiliki Kebijakan Ekonomi (PKE) XIII
rumah tentang Perumahan untuk MBR

Kemudahan perizinan pembangunan


perumahan MBR yang dilaksanakan
LATAR Waktu pengurusan oleh para pelaku pembangunan /
pelaku konstruksi, diharapkan dapat
BELAKANG perizinan pembangunan berdampak pada hal-hal diantaranya :
perumahan MBR yang
selama ini rata-rata 1. Mengurangi biaya untuk pengurusan
perizinan hingga 70% (sumber: siaran pers
mencapai 769-981 hari kemenko perekonomian);
dapat dipercepat 2. Meningkatkan capaian Program Satu Juta
menjadi 44 hari Rumah;
3. Berdampak ganda (multiplier effect)
terhadap pertumbuhan ekonomi;
4. Menggerakkan sektor riil (industri terkait);
dan
5. Membuka lapangan kerja.

23
PENYEDERHANAAN PROSES PERIZINAN

Pembangunan Perumahan MBR


Tujuan Pelaksanaan
Fasilitasi Kemudahan Perizinan
Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XIII
Kemudahan Perizinan untuk Pembangunan Perumahan MBR Peraturan 1 Mengidentifikasi
Pemerintah Nomor 64 Tahun 2016, Permendagri Nomor 55 Tahun 2017, pelaksanaan implementasi
kemudahan perizinan
dan Surat Edaran Mendagri Nomor 648/1062/SJ tentang Percepatan pembangunan perumahan 2
Pembangunan Perumahan MBR di Daerah MBR di daerah Mengidentifikasi kondisi &
kendala dalam pelaksanaan
penerapan kemudahan

1 Sesudah 3 Memberikan masukan perizinan perumahan MBR


di daerah
dan arahan terhadap
33 11 2 Perkada maupun revisi
Biaya perizinan Perda terkait kemudahan
4
Tahap Tahap lebih
perizinan perumahan

70% hemat
MBR Memberikan pendampingan
Rp
(943 hari) (44 hari) kepada Pemda dalam
pengkajian kemudahan
perizinan pembangunan
Sebelum: perumahan MBR
Berdasarkan Perkiraan Jumlah
Perizinan yang dihilangkan
Bentuk Penyederhanaan dan digabungkan

Komponen Perizinan yang Perizinan yang Izin yang


penurunan biaya dipercepat digabungkan dihilangkan
• Surat pelepasan HAT • Proposal dengan surat
• Penghapusan biaya urusan • Pengukuran & pembuatan • Izin lokasi
izin lokasi pernyataan tidak sengketa
peta bidang tanah
• Penerbitan & pemecahan IMB • Kesesuaian RUTR/RDTR • Persetujuan gambar
• Penurunan biaya urusan
izin UKL/UPL (luas < 5 ha) • Evaluasi & penerbitan SK dengan advice planning masterplan
• Penghapusan biaya urusan
penetapan hak atas tanah • Pengesahan siteplan • Rekomendasi peil banjir
• Pemecahan sertifikat dengan izin lingkungan
rekomendasi peil banjir
• Pemecahan PBB
24
BENTUK FASILITASI KEMUDAHAN PERIZINAN

Melaksanakan Pendataan Pelaksanaan Perizinan di


01 Daerah

Sosialisasi dan Informasi Pelaksanaan


02
Perizinan di Daerah

Membantu koordinasi antar pihak


03 dalam Pelaksanaan Penyederhanaan
Perizinan

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan


04 Perizinan di Daerah

25
TAHAPAN PELAKSANAAN PERIZINAN

Berdasarkan Peraturan PP 64/2016 dan Permendagri 55/2017

7 hari Siteplan
IMB
Dinas PTSP

Proposal
7 Hari
SLF
7 Hari 3 Hari
Izin SPPL
Pemanfaatan
Tanah 1 Hari

Surat Pelepasan Pengukuran Penerbitan Penerbitan


Pertanahan

Hak Atas Tanah Bidang Sertifikat Sertifikat dan


Kantor

Tanah HGB Peralihan HAK


3 Hari
14 Hari 3 Hari
4 Hari
Pendapatan

Penerbitan Pemecahan
Daerah
Dinas

PBB PBB
1 Hari 3 Hari

26 26
TAHAPAN PELAKSANAAN PERIZINAN
Berdasarkan Peraturan Online Single Submission (OSS)
PP 24/2018 - Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
Syarat:
1. Sesuai peruntukkan RDTR
2. Berada pada KEK, KI, FTZ*
3. Pernah memiliki Izin Lokasi
4. Luas lahan <5 Ha (Perumahan MBR)
5. Untuk Proyek Strategis Nasional
Aktivasi akun SPPL
OSS Khusus untuk
Pembangunan
Izin Lokasi
Perumahan MBR
Tanpa Komitmen

Izin Izin Izin


NIB Lokasi Lingkungan IMB
10 hari 30 hari Usaha
Izin Lokasi Izin Lingkungan
Dengan Komitmen Dengan Komitmen

UKL/UPL **KEK: Kawasan Ekonomi Khusus


Pertimbangan Teknis
Pertanahan 10 Hari KI: Kawasan Industri
Dari Kantor Pertanahan FTZ: Free Trade Zone (Kawasan
10 Hari
Perdagangan Bebas dan Pela-
AMDAL buhan Bebas)
30 Hari
NIB: Nomor Induk Berusaha
IMB: Izin Mendirikan Bangunan
Persetujuan
Pemda
SPPL:Surat Pernyataan kesanggupan
Izin Lokasi Pengelolaan dan Pemantauan
dibatalkan 2 Hari Lingkungan
RDTR: Rencana Detail Tata Ruang
disetujui
ditolak atau tidak ada
jawaban s.d. 2 hari
27
DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL

5
FASILITASI PENYEDIAAN
LAHAN PERUMAHAN
LINGKUP PENYEDIAAN TANAH UNTUK PERUMAHAN

Aspek Fisik Tanah


Kesesuaian antara sifat-sifat fisik tanah dengan kriteria yang dibutuhkan untuk pembangunan
perumahan

3
Aspek Hukum Pertanahan
Ketersediaan tanah dari aspek penguasaan tanah baik secara administrasi hukum
pertanahan maupun dari kenyataan penguasaan fisik tanah di lapangan

Aspek Tata Ruang


ASPEK POKOK Kesesuaian rencana pembangunan bidang tanah dengan peruntukannya di dalam rencana
tata ruang, Rencana Pengembangan dan Pembangunan Perumahan dan Kawasan
Permukiman (RP3KP), Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLP2B)

Daya Dukung Prasarana Wilayah


Jalan, listrik, dan air bersih

3 Daya Dukung Lingkungan


Lingkungan yang tingkat pencemarannya masih di bawah ambang batas yang diterima
sebagai lingkungan hunian
ASPEK Prospek Pemanfaatan / Pemasaran
PENDUKUNG Perhitungan manfaat rumah / hunian bila selesai dibangun, baik keuntungan material
maupun non material (kenyamanan, nilai-nilai sosial, budaya)

29
READINESS CRITERIA LAHAN SIAP BANGUN UNTUK PERUMAHAN

Readiness Criteria
Lahan Siap Bangun Untuk Perumahan :
1 Legalitas Kepemilikan dan Penguasaan Tanah

2 Kesesuaian RTR sebagai kawasan Perumahan

3 Tidak sengketa atau dikuasai pihak lain

4 Ketersediaan akses dan daya dukung infrastruktur

5 Daya dukung lahan sesuai

Syarat Ketersediaan Tanah


untuk Perumahan :
Tanah Tidak Sedang Digunakan Untuk Kegiatan
Clean Ekonomi Lain atau Ditempati Orang Lain

Ukuran dan Batas-batas Sesuai dengan


Clear Sertipikat Kepemilikan Tanah
30
JENIS-JENIS TANAH POTENSIAL UNTUK PEMBANGUNAN PERUMAHAN
TANAH POTENSIAL UNTUK MODEL PENYEDIAAN TANAH
PEMBANGUNAN PERUMAHAN :
Pemberian hak atas tanah terhadap tanah yang dikuasai
Tanah Habis masa pakai 1 langsung oleh Negara
(ex.HGB/HGU)
Tanah Terlantar 2 Konsolidasi tanah oleh pemilik tanah

Tanah Aset Peralihan atau pelepasan hak atas tanah oleh pemilik
3 tanah
Tanah Hibah
Tanah Wakaf Pemanfaatan dan pemindahtanganan tanah barang milik
Tanah Reklamasi 4 negara atau milik daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Kerjasama Pemilik Tanah
Pengadaan Tanah 5 Pendayagunaan tanah negara bekas tanah terlantar

Konsolidasi Tanah Pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan


Areal Penggunaan Lain umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
6 undangan, yaitu bagi pembangunan rumah, perumahan,
dan kawasan permukiman diperuntukkan pembangunan
rumah umum, rumah khusus, dan penataan permukiman
kumuh.
7 Pendayagunaan Tanah Wakaf

Kerjasama Pemanfaatan Tanah Antara Pemilik Tanah


8 Dengan Pengembang 31
BISNIS PROSES PENDATAAN LAHAN UNTUK PERUMAHAN

IDENTIFIKASI dan
INVENTARISASI SURVEY dan
Subjek dan Objek VERIFIKASI KLASIFIKASI
Bidang Tanah Administrasi & Teknis Kesiapan Lahan

01 02 03
06 05 04

PENYAMPAIAN
PEMANTAUAN dan DATA KESIAPAN
DATA
EVALUASI Lahan
Kesiapan Lahan

32
DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL

6
KEBIJAKAN HUNIAN
BERIMBANG
URAIAN SINGKAT

TENTANG PEMBANGUNAN PERUMAHAN DENGAN HUNIAN BERIMBANG

menjamin tersedianya rumah mewah, rumah


KERANGKA PERATURAN 1 menengah, dan rumah sederhana bagi
masyarakat yang dibangun dalam satu
hamparan atau tidak dalam satu hamparan
UU 1/2011 Permenpera untuk rumah sederhana
(Psl. 34-37) 10/2012 jo
Permenpera mewujudkan kerukunan antar berbagai
PP 14/2016 7/2013 golongan masyarakat dari berbagai profesi,
(Psl. 21) 2 tingkat ekonomi dan status sosial dalam
1:2:3 *) perumahan, permukiman, lingkungan hunian,
dan kawasan permukiman
mewujudkan subsidi silang untuk penyediaan
Pembangunan Perumahan
dengan
3 prasarana, sarana, dan utilitas umum, serta
pembiayaan pembangunan perumahan
Hunian Berimbang

menciptakan keserasian tempat bermukim


4 baik secara sosial dan ekonomi; dan
PENGERTIAN
Perumahan dan kawasan permukiman yang dibangun secara berimbang 5 mendayagunakan penggunaan lahan yang
diperuntukkan bagi perumahan dan
dengan komposisi tertentu dalam bentuk rumah tunggal dan rumah deret
antara rumah sederhana, rumah menengah, dan rumah mewah, atau dalam kawasan permukiman
bentuk rumah susun antara rumah susun umum dan rumah susun komersial, atau
dalam bentuk rumah tapak & rumah susun umum
34
KOMPOSISI DAN LOKASI

SATU HAMPARAN TIDAK SATU HAMPARAN

< 3.000
SKALA BESAR
1:2:3 unit rumah

500 unit 1000 unit 1500 unit

100 unit 200 unit


100 unit 200 unit
≥ 3.000 unit rumah

300 unit 300 unit 300 unit

NON SKALA BESAR < 3.000 unit rumah


1:2:3 1:3 2:3
Pembangunan perumahan dengan hunian berimbang pada
100 unit
200 unit 300 unit selain skala besar tidak dalam satu hamparan dapat
200 unit 300 unit meningkatkan pembangunan rumah umum
100 unit 300 unit
1:3
1:2:3 2:3
Pembangunan perumahan dengan hunian berimbang pada skala besar
dalam satu hamparan dapat terbangun minimal 3.000 unit rumah, sehin
gga mendorong supply perumahan. Rumah Rumah Rumah
Mewah Menengah Sederhana 35
CONTOH PENERAPAN HUNIAN BERIMBANG

36
CONTOH PENERAPAN HUNIAN BERIMBANG

37
CONTOH PENERAPAN HUNIAN BERIMBANG

38
CONTOH PENERAPAN HUNIAN BERIMBANG

39
CONTOH PENERAPAN HUNIAN BERIMBANG

40
CONTOH PENERAPAN HUNIAN BERIMBANG

41
DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL

7
BANTUAN
STIMULAN PSU
UNTUK RUMAH UMUM
KEBIJAKAN PEMBERIAN BANTUAN PSU

Kebijakan :

Peningkatan akses masyarakat terhadap hunian layak melalui


1 penyediaan rumah layak secara kolaboratif

Peningkatan penyediaan perumahan yang sesuai


dengan tata ruang dan terpadu dengan layanan
2 infrastruktur dasar permukiman

Bantuan PSU merupakan stimulan bagi pelaku


pembangunan (pengembang, pemerintah daerah) untuk
3 membangun rumah bagi MBR.

Penerima manfaat bantuan PSU adalah Masyarakat


Berpenghasilan Rendah
4

43
KOMPONEN BANTUAN PSU

Komponen :
1 Pemberian Bantuan PSU untuk perumahan dengan rumah
terlayani sebanyak 50 – 1.000 unit berupa jalan lingkungan
(dalam rangka meningkatkan efisiensi pemberian
bantuan PSU sesuai dengan skala pelayanan perumahan)

2 Perumahan yang mempunyai rumah terlayani lebih dari 1.000 unit


Dapat mengusulkan komponen bantuan PSU berupa Jalan, Air minum
dan/atau TPS3R
(dalam rangka meningkatkan efektivitas pemberian bantuan
yang terintegrasi dengan sistem jaringan PSU di perumahan)

Persampahan (TPS 3R)


Jaringan Air Minum

Jalan Lingkungan

44
KOMPONEN BANTUAN PSU

1 TPS 3R
 Tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan,
pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang dan
pengolahan skala kawasan
 Kapasitas pelayanan minimal 200 unit rumah)
 TPS 3R berupa bangunan hanggar terbuka, dengan
ukuran = 12 x 6 m (72 m2).

2 Jaringan Air Minum


 Penyediaan jaringan air minum
 Bersumber dari PDAM maupun air tanah (Baik air tanah
dangkal dan dalam)
 Dilaksanakan secara langsung maupun komunal
 Jenis penampungan air di bawah tanah atau di tanah

45
KOMPONEN BANTUAN PSU

3 Jalan Lingkungan : (lebar bantuan 3-4 m)


a Jalan Beton Semen
Perkerasan beton semen menggunakan tulangan (besi f 8-
200) dan/atau wiremesh (minimal M-5), yang memiliki
kekuatan beton K-250, dengan ketebalan 15 cm

b Jalan Paving Blok


Kualitas paving block K-250-K-300, dengan ketebalan
paving block 8 cm

46
PERSYARATAN BANTUAN PSU UNTUK PERUMAHAN UMUM
BERDASARKAN PERMEN PUPR NO. 03/PRT/M/2018

Persyaratan
Persyaratan Lokasi
Administrasi
• Surat permohonan • Sertipikat induk; • Lokasi sesuai RTRW; • Rumah yang diusulkan
Bantuan PSU; • Akta pendirian • Lokasi telah memiliki sudah terbangun paling
• Surat-surat perusahaan; siteplan yang disahkan lama 1 Januari tahun
pernyataan • Izin Lokasi; pemda; sebelumnya s/d
pengembang/pemda • SBU/SIUJK; • Status tanah tidak verifikasi;
; • TDP, SIUP, SITU; sengketa; • Harga rumah sesuai
• Kuesioner; • NPWP • Daya tampung dengan ketentuan
• Siteplan pengesahan; perumahan minimal
• IMB; 100 unit rumah MBR
sesuai siteplan
• Jumlah rumah
terbangun minimal 50
unit saat verifikasi;

Persyaratan Teknis

• Penyediaan tanah untuk pembangunan PSU


• Kondisi rumah yang telah terbangun harus memenuhi
persyaratan paling sedikit meliputi: plafon terpasang;
dinding diplester luar dan dalam; dan lantai diaci.

47
FORMAT SURAT PERMOHONAN BANTUAN PSU

48
FORMAT SURAT PERMOHONAN BANTUAN PSU

49
FORMAT SURAT PERMOHONAN BANTUAN PSU

50
TAHAPAN PELAKSANAAN BANTUAN PSU

Pra Konstruksi Konstruksi Paska Konstruksi

Usulan DED
Serah Terima Aset
Jan – Nov T-1 Jan – Mar T-0 PSU

Verifikasi
Lelang
Administrasi
Jan – Nov T-1 Jan – Mar T-0

Pemanfaatan PSU
Verifikasi Perumahan MBR
Bantuan PSU Pelaksanaan
Teknis
Jun – Des T-1 Apr – Des T-0

Pembahasan
PHO / FHO
Hasil Verifikasi
Jun – Des T-1 Jun – Des T-0

Penetapan SK
Dirjen Monitoring dan
Jan – Mar T-0 Evaluasi
51
TAHAP PENJARINGAN USULAN

Januari – Maret (T-1) Januari – November (T-1)

Rapat Koordinasi
dalam rangka Pemasukan usulan
penjaringan usulan PSU melalui : PSU melalui SIBARU
RAKONREG PUPR, RAKORTEK
Ditjen. Perumahan, Tembusan
Rapat Koordinasi PSU PELAKU PEMBANGUNAN

Turut dihadiri oleh : GUBERNUR


BUPATI/WALIKOTA
1. Balai P2P
2. Dinas Kab/Kota KEMENTERIAN PUPR
3. Dinas Provinsi
4. Asosiasi Pihak Terlibat:
Pengembang • Direktorat RUK & Balai P2P
Perumahan • Pemerintah Daerah
• Pengembang Perumahan

Output:
Dokumen Pengajuan PSU
52
TAHAP PENJARINGAN USULAN

53
DAFTAR

Masuk ke website Sibaru


Pilih Registrasi Pengembang
www.sibaru.perumahan.pu.go.id/sibaruv2

www.sibaru.perumahan.pu.go.i
d/sibaruv2

Registrasi
Pengemb
ang

54
DAFTAR
Isi data Pengembang Cek email Anda
lalu Submit untuk Link Aktivasi

Submit

Silakan klik tautan berikut untuk mengak


tifkan akun Anda
Click here to activate your account.

54
DAFTAR

Setelah Aktivasi, silahkan ke Setelah berhasil login, Tampilan


loginsesuai User dan Pasword Beranda usulan
yang telah didaftarkan

56
UPLOAD

Pada Menu Usulan, Pilih Buat Pengajuan Baru, Isi Data


Pengajuan PSU Rumah Umum Perusahaan dan Lokasi
Perumahan

57
UPLOAD
Setelah Lengkap, Klik detail untuk upload
klik Simpan dokumen usulan

Simpa
n ! Detail

58
UPLOAD
Klik aksi untuk mengupload klik tombol “Choose File”,
dokumen dan klik tombol simpan untuk
menyimpan file yang akan
diupload

! Det
ail

59
KIRIM

Klik Kirim usulan setelah Usulan terkirim dan akan


melengkapi upload dokumen divalidasi admin

60
TAHAP VERIFIKASI ADMINISTRASI

Januari – November (T-1)

YANG DILAKUKAN :

• Memeriksa kebenaran dan keabsahan dokumen usulan


• Memeriksa kelengkapan dokumen usulan

METODE
• Dilakukan ONLINE melalui aplikasi SIBARU
• Dilakukan secara periodik per 3 BULAN

Output:
Daftar lokasi yang memenuhi syarat
administrasi sebagai dasar verifikasi teknis
61
TAHAP VERIFIKASI TEKNIS

Juni – Desember (T -1)

YANG DILAKUKAN :
1. Koordinasi dengan stakeholders (Balai, Pemprov, Pemkab/kota dan Pengembang) untuk
menyampaikan daftar lokasi usulan sekaligus memetakan jumlah maupun jalur verifikasi di setiap
Kab/Kota
2. Mengecek keabsahan dokumen usulan
3. Mencatat dan mengambil gambar jumlah rumah terbangun
4. Mengambil video/foto menggunakan drone
5. Mencatat dan mengambil gambar area yang akan dibangun PSU
6. Mengisi dan menandatangani Berita Acara Hasil Verifikasi dengan
Pengembang, Pemda, dan Balai P2P

PIHAK TERLIBAT METODE dan TOOLS


• Balai P2P • Kunjungan Lapangan
• Dinas Kab/Kota • Format kuisioner dan pendataan
• Dinas Provinsi
• Pengembang Perumahan
Output:
• Short list (daftar lokasi yang memenuhi syarat lokasi)

62
TAHAP PENETAPAN LOKASI
Januari – Maret (T-0)

Merupakan Penetapan Lokasi Penerima Bantuan PSU dengan SK Dirjen Perumahan

TOOLS OUTPUT

Data lokasi (lolos dan tidak lolos) SK lokasi

TAHAP SELANJUTNYA….

Dilaksanakan oleh
PENYUSUNAN DED Balai P2P

Melalui Penunjukan Langsung


PENGADAAN BARANG/JASA atau Lelang Umum oleh BP2JK

Dilaksanakan oleh
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
Balai P2P 63
PETA SEBARAN LOKASI JUMLAH UNIT RUMAH BANTUAN PSU TA 2020

KEP. RIAU KEP. BABEL KALBAR KALTENG KALSEL KALTARA KALTIM SULTENG GORONTALO
- 100 Unit - - 1.080 Uni - 50 Unit 325 Unit 255 Unit
t

ACEH SULUT
-
193 Unit
SUMATERA UTARA
MALUKU UTARA
- -
SUMATERA BARAT MALUKU
50 Unit -
RIAU PAPUA BARAT
254 Unit 100 Unit
JAMBI
PAPUA
50 Unit
482 Unit
BENGKULU SULTRA
1.738 -Unit 50 Unit
SUMATERA SELATAN
SULSEL
388 Unit 3.331 Unit
LAMPUNG SULBAR
-
-
DKI JAKARTA BANTEN JABAR JATENG 5.542
DIY Unit JATIM BALI 1.461 Unit
NTB NTT
- 782 Unit 1.609 Unit 456 Unit - 649 Unit - 1.250 Unit 60 Unit

JUMLAH
11.514 Unit
Status : 07 Juli 2020 64
HIBAH BANTUAN PSU

Penggunaan Barang yang menggunakan dana


Permen PUPR Nomor Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
untuk pembangunan Bantuan PSU wajib melakukan
03/PRT/M/2018
pengalihan PSU kepada Pemerintah Daerah atau
Pasal 27 ayat (1) instansi penerima bantuan melalui Hibah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Peraturan Pasal & Ayat Ketentuan


Peraturan Menteri Keuangan Nomor 246 Dikecualikan dari objek penetapan
/PMK.06/ 2014 status Penggunaan BMN adalah
BMN berupa:
tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggun Pasal 8 ayat (2)
c. Barang yang dari awal
aan Barang Milik Negara huruf c
pengadaannya direncanakan
untuk dihibahkan

• Pemerintah Daerah
KEMENTERIAN/ • Lembaga Sosial
ALIH
LEMBAGA BMN HIBAH • Lembaga Keagamaan
STATUS
• Organisasi Kemanusiaan
Alih Status: pengalihan Hibah: pengalihan kepemilikan BMN dari
kepemilikan BMN antar pemerintah pusat kepada pemerintah daerah atau
kementerian atau lembaga kepada pihak lain tempat meperoleh penggantian 65
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN BANTUAN PSU

PERMEN PUPR NOMOR 03/PRT/M/2018 PERMEN PUPR NO 16 TAHUN 2020

BALAI PELAKSANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN

Mengkoordinasikan dan memonitor Pengusulan Bantuan


PSU yang berada di wilayah provinsi

Mengkoordinasikan dan memonitor Pelaksanaan Verifikasi,


Pelaksanaan Kegiatan & monev Bantuan PSU yang
berada di wilayah provinsi

Menyampaikan Hasil Pembangunan Bantuan PSU kepada


Direktur Rumah Umum dan Komersial

Dukungan dalam pelaksanaan kegiatan PHO dan FHO


Bantuan PSU di wilayah provinsi

Memfasilitasi Koordinasi Pelaksanaan Serah Terima Aset


pembangunan Bantuan PSU di wilayah provinsi.

Fasilitasi pembinaan pemda dan pengembang dalam


pembangunan rumah umum dan komersial

Dukungan kegiatan fasilitasi pendataan lahan & kemudahan


perizinan untuk perumahan

66
DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL

8
SERAH TERIMA ASET
TAHAPAN SERAH TERIMA ASET

Objek Penghapusan aset


Proses serah (Objek sudah diserah
serah
terima Terimakan ke
terima 3 penerima manfaat)
1 2

68
SERAH TERIMA ASET

TAHAPAN SERAH TERIMA ASET


Proses Internal

Verifikasi Dokumen Direktur RUK membuat Sekjen PUPR Penandatanganan BAST


Permohonan Kelengkapan Serah Surat Permohonan Hibah memberikan persetujuan antara Dirjen Perumahan
Penerimaan Hibah Terima Aset Ke Dirjen Perumahan permohonan hibah dengan Kepala Daerah

Surat Pernyataan Ketua Tim Membuat Surat Dirjen Perumahan Dirjen Perumahan Menerbitkan SK
Menerima Hibah Permohonan Hibah Ke membuat surat membuat SK Penetapan Penghapusan
Dari Pemerintah Daerah Direktur RUK Persetujuan Permohonan Jenis dan Naskah Hibah
Hibah Ke Sekjen PUPR

69
DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai