Radinal Mauludi
Narasumber : dr. Chyntia OM Jasirwan, Sp.PD-KGEH, Ph.D
§ HCC menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian akibat kanker.
§ Merupakan kanker kelima tersering di dunia pada laki-laki
§ Indisensi HCC pada laki-laki di Asia Tenggara menempati urutan kedua setelah
Asia Timur
§ Di Indonesia, HCC menempati urutan keempat sebagai kanker paling sering pada
laki laki setelah kanker paru, kolorektal, dan prostat.
§ Alkohol à 2 kali
§ Obesitas dan perlemakan hati
§ Hepatitis C kronik
§ Insiden HCC dengan HCV-related sirosis dilaporkan 2-8%
§ Paling banyak di Eropa Barat, Jepang, dan Amerika Utara.
80-90%
Dhanasekaran R, Bandoh S, Roberts LS. Molecular pathogenesis of hepatocellular carcinoma of therapupetic advaces. F1000Research. 2016;
5(F1000 Faculty Rev):879. Last updated: 17 JUL 2019
Dhanasekaran R, Bandoh S, Roberts LS. Molecular pathogenesis of hepatocellular carcinoma of therapupetic advaces. F1000Research. 2016;
5(F1000 Faculty Rev):879. Last updated: 17 JUL 2019
Hepatitis B Hepatitis C
•Bayi : <12 jam setelah dilahirkan, •Hingga saat ini belum ada
bulan ke-1, bulan ke-6
•Pencegahan primer: penyuntikan
•Jika ibu HbsAg + maka diberikan jarum suntik satu kali pakai
vaksin hep B dan imunoglobulin Hep B
•Skrining VHC dan VHB darah donor
(HBIg).
•Remaja/dewasa : pekerja kesehatan,
individu yang sering mendapat produk
darah, pasien dialisis, penerima
transplan, penghuni LP, pasangan
penderita Hep B, homo sexual,
promiskuitas.
§ Terapi Antiviral sebagai Pencegahan Karsinoma Sel Hati
b) Pasien hepatitis B kronik non-sirotik laki-laki berusia lebih dari 40 tahun dan
perempuan berusia lebih dari 50 tahun (rekomendasi 1B)
c) Pasien hepatitis B kronik non-sirotik yang memiliki riwayat karsinoma sel hati pada
anggota keluarga derajat pertama (rekomendasi 1A)
d) Pasien hepatitis C kronik non-sirotik dengan fibrosis hati lanjut (F3) (rekomendasi
1B)
e) Pasien sirosis hati, Child-Pugh C yang sedang menunggu transplantasi hati
(rekomendasi 1B)
REKOMENDASI : Populasi risiko tinggi yang direkomendasikan untuk menjalani
surveillans HCC :
- Pasien SH CP A-B
- Pasien Hep B kronik non sirotik, laki-laki usia > 40 tahun, perempuan usia > 50 tahun
- Pasien Hep B kronik non sirotik yg memiliki riwayat HCC pada anggota keluarga
derajat pertama
- Pasien Hep C kronik non sirotik dengan fibrosis hati lanjut (F3)
- Pasien SH CP C yang sedang menunggu transplantasi hati
Kriteria A Penyakit hati yang mendasari
- penyakit hati terkait hepatitis B
- penyakit hati terkait hepatitis C
- sirosis hepatis
Kriteria B Penanda tumor (cukup salah satu positif)
1. AFP ≥ 200ng/ml dan cenderung meningkat
2. PIVKA-II (≥ 40 mAU/mL) dan cenderung naik
Kriteria C Gambaran radiologi
Hipervaskular pada fase arteri dan washout pada fase vena porta pada pemeriksaan
CT Scan 3 fase dan MRI 3 fase
Catatan :
1. A+B+C – A+C – B+C à diagnosa Karsinoma Sel Hati dapat ditegakan
2. A+B atau B saja à sangat mencurigakan suatu Karsinoma Sel Hati diperlukan CT Scan 3 fase dan MRI 3 fase
3. C saja à dilanjutkan dengan biopsy hati
Bilamana didapatkan nodul dengan gambaran atipikal, khususnya nodul hipervaskular tanpa washout pada fase vena porta atau nodul
hipovaskular pada fase arterial, pasien harus menjalani pemeriksaan lanjutan.
§ Penyakit hati yang mendasari (satu faktor positif)
§ Penyakit hati terkait hepatitis B
§ Penyakit hati terkait hepatitis C
§ Sirosis hepatis
§ IHK: GPC-3 (glypican), heat shock protein (HSP) 70, glutamin sintase (GS)à bila
dua positif se 72% sp 100%.
§ Cost effective HSP70/GPC3+ se: 59%
§ Likelihood of decompensation
§ High: >30%
§ Intermediate: <30%
§ Low: 5%
•Tujuan: memberi efek
sitotoksisk kuat dan iskemia
jaringan tumor.
•Obat: doksorubisin,
mitomisin, epirubicin, 5-FU,
cisplatin
•Obat kemoterapi
diemulsikan dengan
lipiodol sebagai zat
pembawa ke sel tumor.