2020 - Buku Pedoman DMO
2020 - Buku Pedoman DMO
KATA PENGANTAR
OM Swastyastu
Puji Anggayubagya kami haturkan atas waranugraha Ida sang Hyang Widhi Wasa/Ranyig Hatala
langit yang senantiasa memberikan kekuatan hidup pada kita semua.
Dalam masa perjalannya, KMHDI sebagai organisasi kaderisai berupaya untuk terus menempa
diri dalan setiap kesempatan. Proses pendidikan yang dijalani tidak bisa selalu disamakan dengan
pendidikan formal, tetapi lebih pada pendidikan mental dan karakter. Kenapa hari ini pendidikan
kaderisasi itu menjadi sangat penting adalah karena untuk membentuk kader yang mempuni dalam
melaksanakan swadharmanya. Bagi KMHDI, hanya ada dua hal yang harus dilakukan dalam lingkup
hidup ini, yakni dharma agama dan dharma negara.
Tantangan yang dihadapi organisasi adalah sebuah persoalan di dalam masyarakat dan bangsa.
persoalan itu tentunya menjadi bagian KMHDI untuk turut serta dan terlibat dalam penyelesaianya.
Sehingga diperluakan sarana yang layak berupa materi sebagai bekal kader KMHDI untuk aktif dalam
setiap kondisi. Tentu meteri pendidikan kader KMHDI juga harus relevan dengan perkembangan isu
dan wacana. Berangkat dari problematika yang ada di masyarakat tersebut, maka kami pengurus
Pimpinan Pusat KMHDI periode 2018-2020 melakukan perbaikan Buku Panduan Diklat Manajemen
Organisasi (DMO) yang disusun oleh pengurus Pimpinan Pusat KMHDI periode 2016-2018.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam buku ini, dengan semangat
yang menggelora akan hausnya pendidikan, kami yakin buku panduan ini kan membantu kader KMHDI
untuk terus berproses meningkatkan kualitasnya. Semoga buku panduan kaderisasi ini dapat
dipergunakan oleh seluruh kader KMHDI.
OM Shanti Shanti Shanti OM
Jakarta, 01 April 2020
Edisi Pertama
Penyusunan : Konferensi Pendidikan Kaderisasi Nasional (Konfrendiknas) KMHDI, tanggal 8 - 11
Maret 2018 di Jakarta
Penetapan : Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) X KMHDI, tanggal 1 April 2018 di Jakarta
Edisi Kedua
Penyusunan : Konferensi Pendidikan Kaderisasi Nasional (Konfrendiknas) II KMHDI, tanggal 28
Februari - 3 Maret 2020 di Jakarta
Penetapan : Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) XIII KMHDI, tanggal 1 April 2020 di Jakarta
Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran yang dapat digunakan sebagai acuan oleh pemateri agar materi
pembelajaran yang disampaikan sesuai dengan tujuan dari materi tersebut. Silabus menjelaskan judul,
materi pokok dan sub materi, tujuan pembelajaran, metode penyajian, alokasi waktu, evaluasi, dan
referensi materi.
Materi
Materi adalah bahan ajar yang digunakan sebagai sumber pokok referensi oleh pemateri sebelum
disampaikan kepada peserta. Pemateri dapat mengembangkan materi yang dituliskan dalam buku ini,
namun harus sesuai dengan silabus yang sudah ditetapkan.
PILIHAN
WAJIB POKOK
KT2
KT3
KADERISASI BERJENJANG
1.1 PENDAHULUAN
Sistem kaderisasi KMHDI adalah sebuah sistem yang menggabungkan beberapa sub unit
kaderisasi dan menjadi satu kesatuan yang utuh dengan standarisasi yang ditetapkan untuk mencapai
tujuan organisasi. Kaderisasi KMHDI menganut sistem pendidikan partisipatif, dimana seorang kader
dididik dan juga dilatih secara bersamaan dengan mengedepankan partisipasi peserta didik.
Adapun tujuan kaderisasi KMHDI adalah:
1) Menanamkan nilai-nilai ideologi KMHDI kepada mahasiswa Hindu untuk mencapai tujuan
organisasi;
2) Menjamin regenerasi dan keberlangsungan KMHDI;
3) Meningkatkan kualitas generasi muda Hindu;
Berpacu pada visi dan misi organisasi, nilai-nilai kaderisasi KMHDI juga dapat diperoleh melalui
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi, karena setiap kegiatan tersebut mengedepankan
nilai-nilai religius, nasionalis, humanis, dan progresif. Contoh kegiatan yang dimaksud misalnya
kepanitiaan, seminar, diskusi, dan lain - lain.
Selama kegiatan DMO dilaksanakan peserta akan dilatih untuk dapat memahami bagaimana
menjalankan manajemen organisasi dan kegiatan. Sehingga mekanisme pelatihan akan dilakukan
dengan memberi pembekalan (materi) dan praktik secara langsung. Setiap materi DMO memiliki
keterkaitan satu sama lainnya, sehingga sebelum mengikuti kegiatannya peserta wajib memahami alur
materi DMO yang akan diperoleh. Berikut ini adalah alurnya:
GBHO GBPK
Struktur Organisasi
Rekomendasi
Program Kerja
Kalender Job
Description
Evaluasi
Materi pelatihan yang didapatkan selama DMO adalah poin-poin yang ada di dalam garis putus-
putus, namun menjadi sangat penting untuk dijelaskan keterkaitan materi DMO dengan komponen-
komponen organisasi yang lainnya agar peserta dapat memahami secara jelas dimana dan bagaimana
pengaplikasian materi DMO dalam manajerial organisasi dan kegiatan.
Agar peserta dapat memahami proses manajerial organisasi dan kegiatan secara komperhensif,
DMO juga menambahkan beberapa materi yang memiliki kaitan penting dengan materi-materi yang
ada di atas, diantaranya:
1. Administrasi Kesekretariatan
2. Administrasi Keuangan
3. Proposal dan Laporan Pertanggungjawaban
4. Permusyawaratan KMHDI dan Tenik Persidangan
SILABUS
ANALISIS SWOT
Materi Pokok dan Sub Materi 1. Pengertian Analisis SWOT
2. Jenis – Jenis Analisis SWOT
a. Model Kuantitatif
b. Model Kualitatif
Tujuan Pembelajaran 1. Peserta mampu memahami pengertian Analisis SWOT serta
penerapannya.
2. Peserta dapat mempraktikan cara membuat Analisis SWOT
dengan berbagai model.
Metode Penyampaian Monolog dan Diskusi
Waktu 90 Menit
Evaluasi Praktik
Referensi 1. David J. Schwartz. 1996. The Magic of Thinking Big
Prentice-Hall inc.
2. Suad Husnan , Dr, MBA dan Suwarsono, Drs, MA. 1994.
Studi Pelayakan Proyek. UPP. AMP YKPN: Yogyakarta,
3. CM.Lingga Purnama. MM. 2001. Strategic Marketing Plan,
PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
4. Supanto, Fajar. 2019. Manajemen Strategi Organisasi
Publik dan Privat. Empatdua Media: Malang
SILABUS
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KERJA (GBPK)
Materi Pokok dan Sub Materi 1. Pengertian GBPK
2. Bagian-bagian GBPK
3. Contoh GBPK
4. Hubungan antara GBPK dengan Struktur, Rekomendasi,
dan Program Kerja
Tujuan Pembelajaran 1. Peserta memahami pengertian GBPK
2. Peserta memahami bagian-bagian dari GBPK
3. Peserta memahami hubungan antara GBPK dengan
Struktur, Rekomendasi, dan Program Kerja
4. Peserta dapat membuat GBPK
Metode Penyampaian Monolog dan Diskusi
Waktu 60 Menit
Evaluasi Praktik
Referensi Mahardika, Made. 2019. Buku Pedoman Organisasi 2. Jakarta:
PP KMHDI.
2.1 PENDAHULUAN
Garis-Garis Besar Program Kerja (GBPK) adalah gambaran kerja yang dijadikan acuan oleh
pengurus untuk membuat program kerja dalam satu periode kepengurusan. GBPK dirancang untuk
mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga KMHDI. GBPK KMHDI ditetapkan dalam forum Sabha/Lokasabha, namun harus dipahami
bahwa tidak setiap anggota KMHDI memahami permasalahan yang ada di organisasi. Maka dari itu
sebelum dibahas pada forum Sabha/Lokasabha perlu dibuat rancangan GBPK yang disusun oleh SC
yang kemudian akan dibahas dan ditetapkan dalam forum Sabha/Lokasabha.
Penyusunan GBPK wajib mengacu pada:
1. Visi dan misi organisasi
Visi: Sebagai wadah pemersatu dan alat pendidikan kader mahasiswa Hindu Indonesia
Misi : Memperbesar jumlah mahasiswa Hindu yang berkualitas
2. Tujuan organisasi
a) KMHDI bertujuan menumbuhkembangkan semangat religiusitas, humanism, nasionalisme,
dan progresifitas mahasiswa Hindu Indonesia dalam rangka turut serta berperan aktif dalam
pembangunan umat dan masyarakat nasional
b) KMHDI bertujuan untuk memelihara dan mengembangkan semangat persatuan dan
kesatuan bangsa yang berkeadilan sosial
c) KMHDI bertujuan menggali dan mengembangkan potensi mahasiswa Hindu Indonesia
3. Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO)
GBHO adalah haluan arah gerakan organisasi secara nasional yang disusun melalui forum
Mahasabha. Pada dasarnya penyusunan GBHO juga memiliki skema yang sama dengan
penyusunan GBPK, hanya saja GBHO disusun dan berlaku secara nasional.
4. Kondisi objektif organisasi
Penggambaran kondisi objektif organisasi dilakukan melalui analisis SWOT dan wajib dilakukan
secara komperhensif.
Pendahuluan
Kondisi Objektif
Organisasi
Sasaran
Pokok-pokok Program
Kerja
Pelaksanaan
a. Pendahuluan
Pendahuluan ini meliputi latar belakang, tujuan, dan dasar pemikiran dibentuknya GBPK.
b. Kondisi Objektif Organisasi
Gambaran kondisi objektif organisasi disusun menggunakan metode analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, Threat) yang bersifat deskriptif dan mengacu pada kondisi
kepengurusan satu periode sebelumnya.
c. Sasaran
Sasaran merupakan targetan umum kepengurusan ke depan yang harus dicapai. Sasaran
tersebut meliputi sasaran ke dalam (target umum bagi internal organisasi) dan sasaran ke luar
(target umum bagi eksternal organisasi yaitu, masyarakat, bangsa dan negara).
d. Pokok-Pokok Program Kerja
Pokok-pokok program kerja organisasi digunakan sebagai kerangka acuan untuk menetapkan
kebijakan organisasi. Dalam menyusun pokok-pokok program kerja perlu memperhatikan kondisi
objektif organisasi berdasarkan analisis SWOT. Hasil analisis inilah yang selanjutnya dijabarkan
secara umum, mengandung targetan, segmentasi, dan strategi yang akan digunakan.
e. Pelaksanaan
GBPK pada dasarnya digunakan sebagai haluan pengembangan organisasi yang
pelaksanaannya dituangkan dalam Program Kerja (Proker) organisasi. GBPK akan menjadi
landasan utama dalam penyusunan program kerja pada Rapat Kerja Cabang/Daerah dan
pertanggungjawabannya akan dilaporkan pada saat Sabha/Lokasabha.
III. SASARAN
Internal
7) Terbentuknya kader KMHDI yang memiliki pemahaman utuh terhadap sistem
kaderisasi KMHDI.
Eksternal
8) Meningkatkan interaksi dan komunikasi yang positif antara KMHDI dengan
organisasi Hindu
SILABUS
PROGRAM KERJA
Materi Pokok dan Sub Materi 1. Pengertian Program Kerja
2. Jenis – jenis Program Kerja
3. Membuat Program Kerja
4. Hubungan Program Kerja dengan Kalender Kegiatan dan Job
Description
Tujuan Pembelajaran 1. Peserta memahami pengertian Program Kerja.
2. Peserta memahami jenis-jenis program kerja.
3. Peserta memahami cara membuat program kerja.
4. Peserta dapat mengetahui hubungan antara program kerja
dengan kalender kegiatan dan Job Description
Metode Penyampaian Monolog dan Diskusi
Waktu 90 Menit
Evaluasi Praktik
Referensi Yoga, I Gede Kirtana, Putu Winarta dan Made Ayu Nita T.D 2019.
Buku Pedoman Organisasi 2. Jakarta: PP KMHDI.
SILABUS
ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN KMHDI
Materi Pokok dan Sub Materi 1. Pengantar Administrasi Kesekretariatan KMHDI
2. Administrasi Surat – Menyurat
3. Kearsipan KMHDI
4. Inventarisasi Organisasi
Tujuan Pembelajaran 1. Peserta dapat memahami pengertian dan fungsi administrasi
kesekretariatan KMHDI.
2. Peserta dapat memahami dan membedakan fungsi setiap
jenis-jenis surat yang dikeluarkan oleh KMHDI.
3. Peserta dapat melakukan pencatatan kearsipan KMHDI.
4. Peserta dapat membuat inventarisasi organisasi.
Metode Penyampaian Monolog dan Diskusi
Waktu 90 Menit
Evaluasi Praktik
Referensi Nuaba, I Kadek Andre dan Ni Nyoman Puspita Sari. 2018. Buku
Pedoman Administrasi KMHDI Edisi Perubahan 1. Jakarta: PP
KMHDI.
TOTAL Rp 28.360.000
TOTAL Rp 3.710.000
5.3 PEMBUKUAN
Pembukuan adalah pencatatan transaksi keuangan meliputi penjualan, pembelian, pendapatan,
dan pengeluaran oleh organisasi. Pembukuan dilakukan setiap setelah melakukan transaksi baik
langsung oleh bendahara ataupun pengurus lainnya sehingga hasil dari pencatatan transaksi
keuangan dapat ditampilkan secara detail dan komprehensif. Hal-hal yang dibutuhkan dalam
melakukan pencatatan keuangan antara lain: nota/struk/kuitansi transaksi dan buku kas dalam bentuk
jurnal berkolom dengan format excel (Format dapat dilihat pada tabel 5.3). Teknis pembukuan
transaksi keuangan dalam KMHDI menggunakan terminologi debet sebagai pemasukan dan kredit
sebagai pengeluaran.
Keterangan:
1. Eksekutor = Nama penerima uang atau yang melakukan transaksi
2. Total saldo akhir = Saldo awal + Total Debet – Total Kredit
Ex: Rp 24.424.000 = Rp. 15.000.000 + Rp. 27.750.000 – Rp. 18.326.000
**Total saldo akhir (ex: Rp 24.424.000) harus sama dengan jumlah saldo satu kolom di atasnya, apabila tidak sama maka terjadi kekeliruan dalam
penghitungan sebelumnya.
28 | SATYAM EVA JAYATE
5.4 LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan organisasi yang dilaporkan minimal dua
kali dalam suatu periode kepengurusan (Rakor dan Sabha/Lokasabha/Mahasabha) dengan tujuan
untuk menggambarkan kinerja organisasi. Laporan keuangan KMHDI terdiri dari laporan posisi
keuangan dan laporan aktivitas serta melampirkan jurnal umum.
2. Jurnal Umum
Jurnal umum adalah jurnal yang berisi catatan seluruh transaksi keuangan baik pemasukan
maupan pengeluaran dalam suatu periode tertentu. Jurnal umum dibuat berdasarkan hasil dari catatan
pada pembukuan dengan menambahkan COA (Kode akun & Nama Akun) seperti pada penjelasan
tabel 6.4 sebelumnya.
b. Jurnal Umum
Jurnal umum terdiri dari 8 kolom yang masing-masing memiliki fungsi pencatatan yang berbeda.
Atau untuk mempermudah dalam memahami, jurnal umum dibuat dari Format Pembukuan
seperti tabel 5.3 dan ditambahkan CoA Kepanitiaan seperti pada tabel 5.5.
KODE
TANGGAL EKSEKUTOR KETERANGAN NAMA AKUN DEBET KREDIT SALDO
AKUN
15-Sep-17 Dana awal kegiatan MPAB XII dari pengurus PC KMHDI XXX Rp 1.000.000
17-Sep-17 Agus 4 buah tinta printer 301 KESEKRETARIATAN Rp 360.000 Rp 640.000
17-Sep-17 Agus 1 rim kertas HVS A4 70 gr 301 KESEKRETARIATAN Rp 50.000 Rp 590.000
17-Sep-17 Agus 1 kotak amplop 301 KESEKRETARIATAN Rp 36.000 Rp 554.000
25-Sep-17 Mita Keuntungan penjualan canang 202 DANA USAHA Rp 550.000 Rp 1.104.000
SUMBANGAN
30-Sep-17 Mita Sumbangan dari Bli Gede 203 Rp 2.000.000 Rp 3.104.000
ALUMNI
PENDAPATAN
02-Okt-17 Mita Dana proposal dari PT. Sejahtera 201 Rp 5.000.000 Rp 8.104.000
PROPOSAL
09-Okt-17 Komang Sewa 100 buah kursi 302 PERLENGKAPAN Rp 500.000 Rp 7.604.000
09-Okt-17 Dana 2 buah spanduk 3x1 m 303 PUBDEKDOK Rp 150.000 Rp 7.454.000
10-Okt-17 Rani Konsumsi peserta 304 KONSUMSI Rp 1.500.000 Rp 5.954.000
TOTAL Rp 7.550.000 Rp 2.596.000 Rp 5.954.000
PENDAPATAN
201 PENDAPATAN PROPOSAL Rp 5.000.000
202 DANA USAHA Rp 550.000
203 SUMBANGAN ALUMNI Rp 2.000.000
JUMLAH PENDAPATAN Rp 7.550.000
PENGELUARAN
301 KESEKRETARIATAN Rp 446.000
302 PERLENGKAPAN Rp 500.000
303 PUBDEKDOK Rp 150.000
304 KONSUMSI Rp 1.500.000
JUMLAH PENGELUARAN Rp 2.596.000
Keterangan:
1) Kolom „pendapatan‟ disusun berdasarkan jumlah pemasukan per akun (CoA) yang diambil
dari kolom „debet‟ pada jurnal umum.
2) Kolom „pengeluaran‟ disusun berdasarkan jumlah pengeluaran per akun (CoA) yang diambil
dari kolom „kredit‟ pada jurnal umum.
3) Kolom terakhir berisi tiga sub kolom yang teridiri dari „jumlah surplus/defisit‟, „dana awal‟,
dan „sisa dana‟.
Jumlah Surplus/Defisit = (Jumlah Pendapatan) – Jumlah Pengeluaran)
Sisa Dana = (Jumlah Surplus/Defisit + Dana Awal)
**Jumlah sisa dana harus sama dengan total saldo akhir pada jurnal umum, apabila tidak sama
maka terjadi kekeliruan dalam penghitungan
PENDAPATAN
201 PENDAPATAN PROPOSAL Rp 25.000.000
202 DANA USAHA Rp 2.750.000
JUMLAH PENDAPATAN Rp 27.750.000
BEBAN
301 OPERASIONAL SEKRETARIAT Rp 700.000
302 BEBAN SEKRETARIS Rp 616.000
303 BEBAN BENDAHARA Rp 360.000
304 BEBAN ORGANISASI Rp 5.000.000
305 BEBAN KADERISASI Rp 6.500.000
306 BEBAN LITBANG Rp 150.000
307 BEBAN DDI Rp 3.000.000
308 BEBAN LAIN-LAIN Rp 2.000.000
JUMLAH BEBAN Rp 18.326.000
Aktiva
Aktiva Lancar
102 Kas 24.424.000
103 Piutang -
Jumlah Aktiva Lancar 24.424.000
Aktiva Tidak Lancar
121 Tanah dan Bangunan -
124 Inventaris 14.050.000
126 Investasi -
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 14.050.000
Jumlah Aktiva 38.474.000
Kewajiban
221 Hutang -
Jumlah Kewajiban -
Lampiran
Pencatatan Nilai
Aset
Lampiran Nota
Keterangan:
1. Laporan Posisi Keuangan : lihat gambar 5.3
2. Lampiran Aktivitas : lihat gambar 5.2
3. Lampiran Jurnal Umum : lihat tabel 5.8
4. Lampiraan Pecatatan Nilai Aset : lihat lampiran 1
5. Lampiran Nota : Nota-nota/ kuitansi/ bukti transaksi disusun
berdasarkan urut tanggal dari tanggal terlama hingga terbaru, misalnya transaksi pada
tanggal 1 Januari 2018 diarsipkan pada lembar paling bawah dan kemudian pada lembar
atasnya diarsipkan tanggal 3 Januari 2018, lembar lebih atasnya tanggal 5 Januari 2018
dan begitu seterusnya.
Pencatatan Inventaris adalah aktifitas yang bertujuan untuk pendataan ulang dan pencatatan
yang akan menghasilkan data aset, serta mendokumentasikannya baik aset berwujud maupun aset
tidak berwujud yang dimana aset tersebut digunakan sebagai modal, kekayaan, serta alat penunjang
aktifitas organisasi.
Pencatatan aset harus dilakukan secara rutin dan terjadwal tujuannya adalah untuk memberikan
data serta informasi terhadap aset – aset yang dibeli sedetail dan selengkap mungkin dengan rapih
serta akuratnya pencacatan aset terhadap fisik aset yang dimiliki organisasi dapat meminimalisir
pembelian aset yang tidak perlu sehingga dapat menghemat keuangan organisasi. Selain itu
pencatatan nilai asset juga dapat dijaddikan sebagai pedoman untuk menghitung kekayaan organisasi.
Adapun contoh pencatatan daftar asset yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
KUITANSI
KUITANSI/BUKTI PEMBAYARAN
Cap
ttd Cap ttd
PD/PC Materai**
Panitia
Ni Made Dwi stuti Komang Paramita Lestari
Bendahara PD KMHDI XXXX Bendahara Panitia TOT
** Jika pembayaran kurang dari Rp. 1.000.000 maka pada tanda tangan penerima dana dibubuhkan
materai 3000.
Jika pembayaran lebih dari Rp. 1.000.000 maka pada tanda tangan penerima dana dibubuhkan
materai 6000.
SILABUS
PROPOSAL KEGIATAN DAN
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPJ)
1. Pengertian Proposal
2. Hubungan Proposal dengan Analisa SWOT, GBPK, Program
Kerja dan Job Description.
Materi Pokok dan Sub Materi
3. Sistematika Penulisan Proposal
4. Pengertian LPJ
5. Struktur Dasar Penyusunan LPJ
1. Peserta memahami pengertian Proposal
2. Peserta mengetahui hubungan antara Proposal dengan
Analisa SWOT, GBPK, Program Kerja dan Job Description.
3. Peserta memahami sistematika penulisan Proposal
Tujuan Pembelajaran
4. Peserta dapat membuat Proposal Kegiatan.
5. Peserta dapat memahami Pengertian LPJ
6. Peserta dapat mengetahui Struktur Dasar LPJ
7. Peserta dapat membuat LPJ
Metode Penyampaian Monolog dan Diskusi
Waktu 90 Menit
Evaluasi Praktik
1. Nuaba, I Kadek Andre, dan Ni Nyoman Puspita Sari. 2018.
Buku Pedoman Administrasi Kesekretariatan KMHDI. Ed.
Referensi Perubahan 1. Jakarta: PP KMHDI.
2. Dharma W, Rai. 2020. Buku Pedoman Organisasi Jilid 2.
Jakarta: PP KMHDI.
2. Dasar Pemikiran
3. Tujuan AD/ART, GBHO/GBPK
4. Tema
5. Konsep Kegiatan
6. Sasaran/Peserta Kegiatan
7. Waktu dan Tempat Program Kerja dan Kalender Kegiatan
Pelaksanaan
8. Anggaran Dana
Job Description
9. Susunan Panitia
10. Jadwal Kegiatan
11.Lampiran
Gambar 6.1 Bagan Hubungan antara Proposal dengan Langkah-langkah Perencanaan Sebelumnya
Cover
Pengantar
Isi LPJ
Lampiran
Gambar 6.3 Bagan Susunan Laporan Pertanggungjawaban
Kegiatan Bentuk Umum yang dimaksud menggunakan format pelaporan ini misalnya Masa
Penerimaan Anggota Baru (MPAB), Diklat Manajemen Organisasi (DMO), Training Of Trainer (TOT),
Diklat- Diklat Organisasi, Bakti Sosial dan sebagainya.
6.4.2 Pengantar
Pengantar dalam penyampaian LPJ adalah unsur-unsur pendukung pelaksanaan kegiatan yang
dibuat secara tertulis. Adapun susunan lembar pengantar adalah sebagai berikut:
a. Kata Pengantar
b. Daftar Isi
b. Daftar Lampiran
c. Deskripsi Pengisi Acara Pembukaan
Dalam setiap pembukaan suatu kegiatan pada umumnya terdapat pentas seni berupa tari-tarian
ataupun kegiatan kesenian lainya. Deskripsi yang dimaksud adalah penjelasan dari pentas seni
SILABUS
MUSYAWARAH KMHDI DAN TEKNIK PERSIDANGAN
1. Pengertian Musyawarah
2. Jenis – Jenis Musyawarah dalam KMHDI
Materi Pokok dan Sub Materi 3. Pengertian Persidangan
4. Jenis-jenis Persidangan
5. Aturan-aturan dalam Persidangan
1. Peserta memahami pengertian musyawarah
2. Peserta dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis
musyawarah dalam KMHDI
Tujuan Pembelajaran
3. Peserta memahami pengertian Persidangan
4. Peserta memahami aturan-aturan dalam persidangan
5. Peserta dapat mempraktikan jalannya sebuah persidangan.
Metode Penyampaian Monolog dan Diskusi
Waktu 60 Menit
Evaluasi Praktik
1. Dewiyana, N. K. Hanny. 2020. Buku Pedoman Organisasi
Jilid 1 Edisi Revisi. Jakarta: PP KMHDI.
2. Dharma W, Rai. 2020. Buku Pedoman Organisasi Jilid 2
Edisi Revisi. Jakarta: PP KMHDI.
3. Ketetapan Mahasabha XI KMHDI Nomor:
Referensi II/TAP/MAHASABHA XI/KMHDI/IX/2018 tentang Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KMHDI.
4. Ketetapan Rapimnas-XII KMHDI Nomor : I/TAP/RAPIMNAS-
XII/KMHDI/XII/2019 tentang Tugas Pokok dan Fungsi
(Tupoksi) PP, PD, PC, Komisariat KMHDI dan Mekanisme
Pembentukan PD, PC, Komisariat KMHDI.
Contoh Penulisan Pasal Tanpa Ayat dan Poin Dalam Materi Persidangan
Pasal 8
Anggota KMHDI yang telah mencapai umur lebih dari 30 tahun atau telah melebihi tiga tahun
purna studinya sebagai mahasiswa, namun yang bersangkutan masih sedang menjabat dalam
kepengurusan KMHDI maka keanggotaannya dapat diperpanjang sampai habis masa
jabatannya dan tidak dapat dipilih lagi sebagai pengurus KMHDI.
Contoh Penulisan Pasal Dengan Ayat dan tanpa Poin Dalam Materi Persidangan
Pasal 6
(1) Anggota KMHDI adalah Mahasiswa Hindu Indonesia yang sedang atau telah
menyelesaikan studinya, dan memenuhi persyaratan keanggotan sebagaimana dimaksud dalam
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan peraturan organisasi. (2) Keanggotaan KMHDI
bersifat aktif.
c. Presidium Sidang
1. Presidium Sidang merupakan pimpinan yang bertugas memimpin sidang permusyawaratan
KMHDI dengan komposisi personalia berjumlah ganji (3 atau 5 atau 7).
2. Khusus dalam persidangan Mahasabha/Lokasabha/Sabha/Muskom terdapat dua jenis
presidium sidang yaitu Presidium Sidang Sementara (PSS) dan Presidium Sidang Tetap
(PST) dengan tujuan untuk menjaga netralitas persidangan, karena dalam
permusyawaratan ini terdapat proses penerimaan atau penolakan laporan
pertanggungjawaban pengurus.
3. Presidium Sidang Presidium Sidang Sementara adalah pimpinan sidang yang bertugas
dalam sidang Pleno pertama dimana komposisi dan personalianya ditentukan sepenuhnya
oleh Steering Committee (SC) atau panitia pengarah permusyawaratan KMHDI sampai
dengan diputuskannya jadwal acara, tata tertib, komposisi dan personalia Presidium Sidang
Tetap.
4. Presidium Sidang Tetap adalah pimpinan sidang yang dipilih dari dan oleh peserta
Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang dipandu oleh Presidium Sidang Sementara
7.4.4 Interupsi
Interupsi adalah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang karena adanya
masukan yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan sidang tersebut.
a. Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara setelah mendapat
ijin dari Presidium Sidang
b. Interupsi diatas interupsi hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan
c. Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan mengendalikan
jalannya persidangan, maka Panitia Pengarah (SC) diberikan wewenang untuk mengambil alih
jalannya persidangan, atas permintaan Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang
Macam macam interupsi antara lain:
a. Interuption of order, bentuk interupsi yang dilakukan untuk meminta penjelasan atau memberikan
masukan yang berkaitan dengan jalannya persidangan. Misalnya saat pembicaraan sudah
melebar dari pokok masalah maka seseorang berhak mengajukan interuption of order agar
persidangan dikembalikan lagi pada pokok masalahnya sehingga tidak melebar dan semakin
bias.
b. Interruption of information, bentuk interupsi berupa informasi yang perlu diperhatikan oleh
seluruh peserta sidang termasuk pimpinan sidang. Informasi bisa internal (misalnya informasi
7.4.6 Sanksi-Sanksi
Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban serta melanggar aturan yang
ditentukan dalam tata tertib persidangan akan dikenakan sanksi dengan mempertimbangkan saran,
dan usulan peserta.
8.1 UMUM
Diklat manajemen Organisasi (DMO) adalah salah satu kegiatan kaderisasi KMHDI yang
merupakan bagian kaderisasi pokok yang harus dilalui oleh anggota KMHDI. Setelah seorang resmi
menjadi anggota KMHDI melalui proses MPAB, seorang anggota tersebut wajib mengikuti DMO
sebagai langkah awal untuk dapat mengikuti pendidikan kaderisasi di KMHDI.
DMO) harus didesain sebagai sebuah kegiatan yang mampu mencapai target/output yang
diinginkan. Sehingga Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) DMO ini diharapkan dapat menjadi standar
acuan dalam melaksanakan kegiatan ini. Dalam arti yang lebih spesifik, penyelenggara DMO dapat
mengembangkan konsep maupun teknis pelaksanaanya namun tidak merubah standar aturan yang
telah ditetapkan dalam JUKLAK Diklat Manajemen Organisasi (DMO) ini.
8.2 OUTPUT
Target pencapaian Diklat Manajemen Organisasi (DMO) adalah menciptakan kader yang
mampu memanajemen organisasi dan kegiatan organisasi KMHDI.
8.3 TUJUAN
Adapun tujuan pelaksanaan Diklat Manajemen Organisasi (DMO) adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan pemahaman dalam manajemen organisasi;
b. Meningkatkan pemahaman di bidang administrasi.
c. Dapat mengaplikasikan teori organisasi dalam bentuk kegiatan organisasi.
8.6 MATERI
Materi Diklat manajemen Organisasi terdiri dari 7 materi pokok yang wajib disampaikan kepada
peserta Diklat Manajemen Organisasi (DMO), diantaranya:
a. Analisa SWOT
Registrasi
Evaluasi
Kehadiran?
Memenuhi Syarat
8.7.1 Registrasi
Sebelum mengikuti Diklat Manajemen Organisasi (DMO), peserta wajib melakukan registrasi ke
panitia yang dilakukan sebelum acara pembukaan.