Anda di halaman 1dari 19

Nama : Reza Wira Juanda Jayadinata

NPM : A10180144
Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis

Tugas pertemuan ke-2 Komunikasi Bisnis

Esai (hal 36)


1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi antarpribadi?
komunikasi antar pribadi adalah dimana orang - orang yang terlibat dalam
komunikasi menganggap orang lain sebagai pribadi bukan sebagai objek.
2. Perbedaan komunikasi antarpribadi dan komunikasi bisnis
a) Komunikasi antarpribadi:
 Kepentingan pribadi
 Masalah pribadi
 Informal
 Tidak standar, fleksibel
 Tidak standar
 Tanpa kop surat
 Tanpa stempel
 Surat keluarga
b) Komunikasi Bisnis :
 Kepentingan bisnis
 Masalah bisnis
 Formal/baku
 Standar
 Standar
 Dengan kop surat
 Dengan stempel
 Surat bisnis

3. Tujuan komunikasi antarpribadi dan berikan contoh!


a) Tujuan Komunikasi Antarpribadi
 Menyampaikan informasi (ketika seseorang
menyampaikan informasi kepada teman sekantornya
tentang rencana bersepeda santai ke tempat wisata
sekaligun untuk menyegarkan pikiran )
 Berbagi Pengalaman (ketika seseorang berbagi
pengalaman yang sangat berharga dengan orang lain
tentang proses menuju sukses)
 Melakukan Kerjasama (seseorang melakukan kerja sama
atau saling membantu antara seseorang dengan orang
lain di dalam mengerjakan suatupekerjaan tertentu.)
 Menceritakan Kekecewaan (ketika seseorang yang
berbagi kesedihannya tentang pemecatan
perkerjaannya dikarenakan wabah covid 19)

b) Tujuan Komunikasi Bisnis


 Tujuan Komunikasi Bisnis Secara Umum
Komunikasi Bisnis bertujuan untuk mendukung tujuan bisnis
agar lebih efektif dan efisien dalam rangka memperbaiki
pengelolaan bisnis. (mengadakan rapat atau diskusi demi
meningkatkan kinerja kantor)
 Tujuan Komunikasi Bisnis Secara Khusus
Komunikasi Bisnis bertujuan untuk menciptakan interaksi atau
hubungan di dalam perusahaan, hubungan antara perusahaan
dengan konsumen, perusahaan dengan lembaga pemerintah,
sesama dunia usaha, serta dengan lingkungan sehingga tercipta
hubungan yang harmonis yang ditandai oleh tercapainya tujuan
bisnis juga semakin meningkatnya pertumbuhan bisnis.
(melakukan kerja sama antar perusahaan)

4. Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow


 Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling
mendasar dari hierarki Maslow. Kebutuhan ini disebut
juga sebagai kebutuhan primer, seperti makan, minum,
pakaian, dan tempat tinggal. Manusia akan memenuhi
kebutuhan fisiologis terlebih dahulu sebelum ia beranjak
ke kebutuhan berikutnya. Sebab, kebutuhan fisiologis
merupakan kebutuhan yang paling kuat dan mendesak
pemenuhannya.
 Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan yang
menempati posisi kedua dari hierarki Maslow.
Kebutuhan rasa aman ini meliputi kebutuhan keamanan
dan perlindungan dari bahaya fisik dan emosi.
Kebutuhan ini didapatkan setelah kebutuhan fisiologis
terpenuhi. Kebutuhan rasa aman dipenuhi untuk
mendukung pemenuhan kebutuhan lain agar bisa terus
berjalan dengan baik.
 Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang
menempati posisi ketiga dari hierarki Maslow.
Kebutuhan sosial ini meliputi kebutuhan kasih sayang,
rasa memiliki, bersosialisasi, penerimaan, dan
persahabatan. Manusia sejatinya adalah makhluk sosial,
tidak mengherankan jika manusia membutuhkan
sosialisasi dalam menjalani hidupnya. Sebab dalam
menjalani hidupnya, manusia senantiasa membutuhkan
bantuan dari orang lain.
 Kebutuhan penghargaan
Kebutuhan penghargaan merupakan kebutuhan yang
menempati posisi keempat dari hierarki Maslow. Dalam
buku Perilaku Organisasi (2018) karya Timotius Duha,
dijelaskan bahwa kebutuhan penghargaan meliputi
faktor-faktor internal seperti harga diri, otonomi, dan
prestasi serta faktor-faktor eksternal seperti status,
pengakuan, dan perhatian.
Kebutuhan penghargaan atau disebut juga kebutuhan
harga diri merupakan hak untuk memperoleh dan
kewajiban untuk meraih atau mempertahankan
pengakuan dari orang lain. Pengakuan akan diperoleh
seseorang apabila telah sukses dalam memenuhi
kebutuhan sosialnya. Kebutuhan ini bisa menjadi sangat
ambisius apabila yang memenuhi kebutuhan ini adalah
seseorang yang sering mencari status.
 Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang
menempati posisi tertinggi dari hierarki Maslow.
Kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk
mengembangkan potensi yang ada pada diri sendiri,
kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan diri, serta
kebutuhan untuk menjadi orang yang lebih baik.
Kebutuhan ini umumnya jarang dipenuhi oleh
seseorang. Sebagian besar orang-orang hanya fokus
pada kebutuhan fisik, rasa aman, sosial, dan harga diri.
Kebutuhan ini biasanya hanya dipenuhi oleh orang-
orang yang ingin menaklukkan kemampuan dirinya dan
yang berani menerima tantangan dari luar. Tujuan
utama pemenuhannya adalah untuk memperoleh
kepuasan batin dan meningkatkan kepercayaan diri.

5. Teori dua-faktor Herzberg


 Teori Dua Faktor Herzberg (Teori Motivator – Hygiene) 
Teori Dua Faktor Herzberg atau sering disebut juga
dengan Teori Motivator-Hygiene adalah Teori Motivasi
yang dikemukakan oleh Psikolog Amerika Serikat yang
bernama Frederick Herzberg pada tahun 1959 mengenai
variabel-variabel yang dianggap diinginkan untuk
mencapai tujuan dan kondisi buruk yang harus
dihindari.  Dikatakan sebagai Teori Dua Faktor karena
pada teori ini pada dasarnya terdiri atas dua faktor yang
mempengaruhi Motivasi seseorang dalam bekerja,
kedua faktor tersebut adalah faktor Motivator dan
faktor Hygiene
 Teori Dua Faktor Herzberg (Motivator – Hygiene)
Dua faktor yang diidentifikasikan oleh Herzberg adalah
faktor Motivator dan Hygiene :

1. Faktor Motivator
Kehadiran faktor Motivator akan menyebabkan
karyawan bekerja lebih keras. Faktor Motivator ini dapat
ditemukan di dalam pekerjaan itu sendiri. Contohnya
seperti Prestasi kerja, Pengakuan, sifat Pekerjaan itu
sendiri, Tanggung Jawab dan Peluang untuk
pertumbuhan. Menurut Herzberg, ketidakhadiran Faktor
Motivator ini tidak akan mengakibatkan ketidakpuasan
kerja yang berarti, namun adanya faktor motivator akan
memberikan kepuasan yang tinggi bagi karyawannya.

1) Prestasi : Pekerjaan harus memberi karyawan


rasa prestasi. Ini akan memberikan perasaan
bangga karena telah berhasil melakukan sesuatu
yang sulit tetapi bermanfaat.
2) Pengakuan : Pekerjaan harus memberikan
pujian dan pengakuan atas keberhasilannya
kepada karyawan. Pengakuan ini harus datang
dari atasan atau rekan-rekan kerja mereka.
3) Pekerjaan itu sendiri : Pekerjaan itu sendiri
harus menarik, beragam dan memberikan
tantangan yang cukup untuk membuat
karyawan tetap termotivasi.
4) Tanggung jawab : Karyawan harus “memiliki”
pekerjaan mereka. Mereka harus menganggap
diri mereka bertanggung jawab atas
penyelesaian.
5) Pengembangan Karir : Peluang promosi harus
ada untuk karyawan.
6) Pertumbuhan : Pekerjaan harus memberi
karyawan kesempatan untuk mempelajari
keterampilan baru. Ini bisa terjadi baik di
tempat kerja atau melalui pelatihan yang lebih
formal.

2. Faktor Hygiene
Tidak adanya faktor Hygiene akan menyebabkan
karyawan bekerja kurang keras. Ketidakhadiran Faktor
Hygiene ini juga akan menyebabkan ketidakpuasan bagi
pekerjanya. Contoh faktor Hygiene diantaranya seperti
kebijakan perusahaan, pengawasan, gaji, kondisi kerja,
keselamatan dan kesehatan tempat kerja, hubungan
dengan kolega, tempat kerja fisik serta hubungan antara
atasan dan bawahan. Namun adanya faktor Hygiene
tidak banyak berpengaruh terhadap kepuasan kerja bagi
karyawannya. Faktor Hygiene ini pada dasarnya tidak
ada pekerjaan itu sendiri, tetapi ada pada sekitar
pekerjaan tersebut. Faktor ini sering diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia menjadi Faktor Kesehatan atau
Faktor Higienis.

1) Kebijakan perusahaan : Perusahaan harus adil


dan jelas bagi setiap karyawan. Mereka juga
harus setara dengan pesaing-pesaingnya.
2) Pengawasan : Pengawasan harus adil dan
sesuai. Karyawan harus diberikan otonomi dan
tentunya dalam ruang lingkup yang sewajarnya.
3) Hubungan : Hubungan yang sehat, ramah dan
pantas harus ada di antara rekan kerja, atasan
dan bawahan.
4) Kondisi kerja : Peralatan dan lingkungan kerja
harus aman, cocok untuk tujuan dan higienis
(sehat dan bersih).
5) Gaji : Struktur pembayaran harus adil dan
masuk akal. Gaji atau upah juga harus
kompetitif dengan organisasi lainnya dalam
industri yang sama.
6) Keamanan : Penting bagi karyawan untuk
merasa bahwa pekerjaan mereka aman dan
mereka tidak berada di bawah ancaman PHK..

6. Asumsi teori X dan Y yang dikemukakan oleh Douglas McGregor

Teori X
Teori X ini menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan yang bekerja pada
suatu perusahaan secara alami tidak termotivasi dan tidak suka bekerja.
Dengan asumsi dan anggapan demikian, maka manajemen akan cenderung
menggunakan gaya otoriter dalam mengoperasikan perusahaannya.
Menurut Teori X ini, manajemen harus secara tegas melakukan intervensi
untuk menyelesaikan suatu masalah atau pekerjaan. Gaya Manajemen ini
menyimpulkan bahwa pekerja pada dasarnya :
1) Tidak suka bekerja.
2) Perlu diawasi, dipaksa, diperingatkan untuk mengerjakan pekerjaannya.
3) Membutuhkan pengarahan dalam melaksanakan tugasnya.
4) Tidak menginginkan adanya tanggung jawab.
5) Tugas yang diberikan harus diawasi setiap langkah pengerjaannya.

Menurut pengamatan Douglas McGregor, karyawan yang bertipe X ini


sebenarnya hanya minoritas, namun untuk mengendalikan sebuah
perusahaan yang memiliki jumlah karyawan yang banyak atau perusahaan
manufaktur yang berskala besar, manajemen teori X ini mungkin diperlukan.

Teori Y

Teori Y ini menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan yang bekerja pada
suatu perusahaan menyenangi pekerjaannya, termotivasi, kreatif, bangga
terhadap hasil kerjanya yang baik, bekerja penuh dengan tanggung jawab
dan senang untuk menerima tantangan. Dengan asumsi dan anggapan
demikian, maka manajemen akan cenderang menggunakan gaya
manajemen partisipatif. Teori Y ini beranggapan bahwa karyawannya :
1) Bertanggung jawab penuh atas semua pekerjaannya dan memiliki
motivasi yang kuat untuk mengerjakan semua pekerjaan yang
diberikan kepadanya.
2) Hanya memerlukan sedikit bimbingan atau bahkan tidak
memerlukan bimbingan dalam menyelesaikan tugasnya.
3) Beranggapan bahwa pekerjaan adalah bagian dari hidupnya.
4) Dapat menyelesaikan tugas dan masalah dengan kreatif dan
imajinatif.

Dalam organisasi atau perusahaan yang mengadopsi gaya manajemen


berdasarkan Teori Y ini, semua karyawan terlibat dalam pengambilan
keputusan dan memiliki lebih banyak tanggung jawab.

7. Gaya Kepemimpinan

 Gaya Kepemimpinan Transformasional.


 Sering diidentifikasi sebagai gaya yang paling efektif. Gaya ini pertama kali
dijelaskan pada akhir 1970-an oleh Bernard M. Bass.
 Karakteristik kunci dari gaya kepemimpinannya adalah kemampuan untuk
memotivasi dan menginspirasi pengikut serta mengarahkan perubahan
positif dalam kelompok.
 Pemimpin transformasional cenderung cerdas secara emosional, energik,
dan bergairah.
 Berkomitmen membantu organisasi mencapai tujuannya dan membantu
anggota kelompok memenuhi potensi mereka.
 Menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dan kepuasan anggota yang lebih baik
daripada gaya kepemimpinan lainnya serta peningkatan kesejahteraan
anggota kelompok.
 Gaya Kepemimpinan Transaksional.
 Memandang hubungan leader-follower sebagai suatu transaksi, dengan
menerima posisi sebagai anggota kelompok dan individu tersebut setuju
untuk mematuhi pemimpin.
 Transaksi berfokus pada pengikut menyelesaikan tugas-tugas dan
termotivasi bekerja dengan baik untuk menerima hadiah.
 Menciptakan peran yang jelas, anggota tahu apa yang harus mereka lakukan
dan apa yang akan mereka terima sebagai ganti untuk menyelesaikan tugas-
tugas ini.
 Memungkinkan para pemimpin untuk menawarkan banyak pengawasan dan
arahan jika diperlukan.
 Kelemahan terbesarnya adalah gaya transaksional cenderung melumpuhkan
kreativitas dan pemikiran out-of-the-box.

8. Gaya Kepemimpinan Situasional

 Apa Itu Kepemimpinan Situasional


Situational leadership atau kepemimpinan situasional
adalah leadership style (gaya kepemimpinan) yang
digunakan seorang leader yang berbeda-beda,
disesuaikan dengan tingkat perkembangan para
pengikutnya atau follower readiness.
 Contoh :
Seorang manajer yang ingin menjalin hubungan erat
dengan tim sekaligus mengembangkan potensi mereka,

Bahan Diskusi Hal 36

1. Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya anda tak dapat lepas dari proses komunikasi.
Ambillah salah satu bentuk komunikasi yang pernah anda alami, dengan melakukan
identifikasi mulai dari pengirim,penyampai pesan, saluran komunikasi yang
digunakan, penerima pesan, dan umpan balik. Disampingitu,identifikasi berbagai
hambatan atau gangguan yang muncul dalam komunikasi.
2. Dalam suatu percakapan dengan tiga orang atau lebih, coba perhatikan jenis
feedback yang anda terima dari ketiga teman anda. Apakah metode yang mereka
gunakan antara yang satu dengan lainnya berbeda? Apakah setelah anda
memperoleh feedback dari masing-masing, bagaimana pengaruhnya terhadap
komunikasi anda lebih lanjut? Apakah ada sesuatu yang bermanfaat bagi anda?
3. Dalam pergaulan sehari-hari, ada yang berpendapat bahwa mengobrol dengan
sesama jenis memungkinkan komunikasi bisa lebih lancar. Namun ada juga yang
berpendapat sebaliknya,justru mengobrol dengan lawan jenis menjadikan
komunikasi lebih hidup,komunikatif. Bagaimana menurut pendapat anda, jelaskan?

JAWABAN
1. Bentuk komunikasi percakapan dengan teman sekelas ialah yang paling sering
dialami oleh mahasiswa, dapat berupa interaksi langsung maupun lewat perantara
seperti aplikasi chatting. Jenis komunikasi ini lebih banyak berkutat tentang
pembahasan materi yang disampaikan oleh dosen, perihal tugas, keseharian
mereka, dan pembicaraan lainnya.
Dalam tahapan pertama komunikasi ini biasanya orang yang memulai akan
menyampaikan suatu gagasan, bisa berupa hal-hal yang diketahuinya ataupun ide-
ide yang diperoleh dari berbagai sumber. Kedua, pengirim/peyampai pesan biasanya
merubah ide atau gagasan menjadi suatu pesan, hal ini bisa berupa gerak tubuh,
ekspresi wajah, majas, dan sejenisnya. Itu dilakukan karena tidak semua ide dapat
diterima dan diserap dengan semurna oleh lawan bicaranya. Setelah mengubah ide
menjasi pesan dilkukanlah pemindahan pesan melalui berbagai saluran media, bisa
media tulisan atau lisan.
Keempat ialah tahapan dimana penerima menerim pesan. Suatu komunikasi akan
terjadi apabila pesan yang disampaikan dapat diterima oleh penerima, seperti
halnya pidato yang disampaikan oleh seorang tokoh. Akan dapat disebut komunikasi
apabila para audiens dapat mendengar dan memahami isi pidato tersebut.
Lalu penafsiran dari penerima adalah hal yang penting, karena dalam komunikasi hal
terpenting ialah pesan dapat ditafsirkan oleh penerima dan tersimpan di dlam
pikiran mereka. Terakhir ialah feedback kepada si pengirim pesan, tahap akhir dari
komunikasi ialah tanggapan oleh penerima yang bisa menjadi patokan bagi pengirim
pesan menilai ke efektifitasan suatu pesan yang disampaikan.
Selain tahap-tahap dalam terjadinya komunikasi ada hal yang dapat menjadikan
kacaunya suatu komunikasi, yaitu masalah dalam pengembangan pesan, masalah
penyampaian, masalah penerimaan pesan, dan masalah penafsiran pesan.
2. Dalam percakapan antara tiga orang atau lebih, feedback yang diterima oleh
penyampai pesan ialah beragam. Bisa berupa mimik wajah, gerak tubuh, dan
tanggapan langsung yang serius oleh penerima pesan. Ex: Komunikator
menyampaikan suatu pesan kepada teman-temannya perihal suatu permasalahan
yang terjadi di dalam organisasi mereka.
Setelah mendapatkan feedback, suatu komunikasi biasanya akan lebih hidup dan
dapat berlanjut pada hadirnya informasi-informasi baru dan manfaat dari
penyampaian pesan yang efektif dan feedback yang didapat ialah dapat menjadi
masukan dan informasi yang mungkin akan berguna bagi komunikan ataupun
komunikator.

3. Menurut pendapat kami, komunkasi yang terjadi antara sesama jenis maupun lawan
jenis ialah sama-sama dapat membuat komunikasi lebih hidup tergantung dari topik
yang dibahas dan ketertarikan pada topik tersebut. Tetapi, komuniksi dengan lawan
jenis biasanya dapat menciptakan suatu chemistry, dikarenakan adanya perbedaan
perasaan, sudut pandang suatu masalah, dan dapat menciptakan rasa ketertarikan
dalam pembicaraan dikarenakan dua hal tersebut. Dan dalam komunikasi antara
sesama jenis biasanya akan ditemukan banyak persamaan sudut pandang dan cara
tanggap dari suatu permasalahan.

Soal TUGAS (hal 36)

1. Dalam komunikasi antarpribadi yang terjadi dalam suatu organisasi bisnis maupun
nonbisnis, terkadang dapat menimbulkan kesalahpahaman berkomunikasi. Dalam dunia
praktis, coba Anda perhatikan :
a.    Bagaiman proses komunikasi antarpribadi terjadi?
b.    Apa hambatan-hambatannya?
c.    Bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut!
2.    Setiap orang tentu saja memiliki berbagai macam kebutuhan hidup yang harus dipenuhi
untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Coba identifikasi berbagai kebutuhan hidup Anda
sebagaimana teori yang dikemukakan oleh Abraham Maslow! Buatlah dalam bentuuk
piramida.
3.    Cara menunjukkan rasa simpati atas terjaadinya musibah atau bencana disuatu daerah
dapat dilakukan berbagai macam cara. Menurut Anda, bagaimana masyarakat di daerah
Anda menunjukkan rasa simpatinya kepada orang lain yang sedang ditimpa musibah atau
bencana tersebut! Berikan contohnya!
4.    Dalam kaitannya dengan musibah gempa dan tsunami yang terjadi di Mentawai dan
letusan gunung Merapi, coba sebutkan beberapa alamat situs baik dalam negeri maupun
luar negeri yang menunjukkan rasa simpatinya atas musibah tersebut! Dalam bentu seperti
apa mereka menunjukkan rasa simpatinya atas musibah tersebut? Berikan contohnya!

·         JAWABAN :
1.      Kesalahpahaman berkomunikasi :
a.  Pengertian proses dapat diartikan sebagai rangkaian atau peristiwa yang sedang
berlangsung untuk mencapai suatu hasil tertentu. Proses komunikasi itu sendiri merupakan
rangkaian kegiatan atau peristiwa ketika pesan mulai disampaikan sendiri sampai terjadinya
tindakan sebagai pengaruh  dari pesan itu atau tidaknya perubahan pada sasaran.
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antar dua orang atau lebih yang terjadi dalam
bentuk kontak langsung. Sebagai suatu proses, komunikasi antar pribadi merupakan
rangkaian tindakan , kejadian dan kegiatan yang terjadi secara terus menerus. Dengan kata
lain, komunikasi antar pribadi bukanlah suatu hal yang statis, tetapi suatu yang dinamis.
Artinya, segala sesuatu yang tercangkup dalam komunikasi antar pribadi selalu dalam
keadaan berubah, yakni para pelaku, pesan maupun lingkungannya. Kadangkala perubahan-
perubahan ini kita tidak sadari atau kita tidak perhatikan, namun yang jelas selau terjadi
perubahan. Proses komunikasi antar pribadi dapat digambarkan sebagai proses yang sirkuler
dan terus menerus. Arti proses sekuler adalah bahwa setiap orang yang terlihat dalam
komunikasi antar pribadi bertindak sebagai pembicara sekaligus sebagai pendengar dan
sebagai aktor sekaligus rektor. Sedangkan sebagai proses yang terus-menerus, diartikan
bahwa komuniaksi berlangsung tanpa henti, sehingga batasan awal dan berakhirnya
komunikasi antar pribadi menjadi tidak jelas. Cara yang paling baik dalam menerangkan
komunikasi antar pribadi sesuai dengan paradima yang dikemukakan oleh Harlord Lasswell
yang dikenal dengan model komunikasinya berupa ungkapan verbal adalah dengan
menjawab pertanyaan who, says, what, in wich channel, to whom, with what effect (Effendy,
1993 : 10). Dalam proses komunikasi antar pribadi dipergunakan lambang-lambang sebagai
media. Lambang sebagi media terdapat dalam komunikasi antar pribadi dapat dibagi atas
dua bagian yaitu :
ü  Lambang verbal yaitu penggunaan bahasa sebagi media. Bahasa merupakan lambang yang
dapat mewakili kenyatan yang konkrit dan objektif dalam dunia sekeliling kita, disamping
juga dapat mewakili hal-hal yang abstrak.
ü  Lambang non verbal yaitu dimana proses komunikasi yang berlangsung dengan gejala
yang menyangkut gerak-gerik, sikap, ekspresi dan gejala lain yang sama.
b.      Hambatan-hambatan komunikasi antarpribadi :
Komunikasi antar personal adalah komunikasi yang dilakukan antara 2 orang atau lebih.
Dalam komunikasi antar personal terdapat beberapa hambatan yang ada, hambatan-
hambatan tersebut antara lain sebagai berikut :
1)      Bahasa
Dalam komunikasi,  peranan bahasa sangat penting karena bahasa merupakan salah satu
alat bahasa verbal yang digunakan dalam berkomunikasi. Bila dalam suatu komunikasi ada
kesalahpahaman yang terjadi yang disebabkan oleh bahasa itu akan menjadi hambatan
dalam komunikasi.
2)      Budaya
Budaya juga sangat penting dan berpengaruh. Bila dalam komunikasi ada perbedaan latar
budaya dan tidak terdapat titik temu antar satu dengan yang lain hal ini dapat menjadi
bomerang dalam proses komunikasi sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman antar
personal yang dapat membuat perpecahan.
3)      Kebenaran yang semu
Maksud dari kebenaran yang semu adalah benar tidak dan salahpun juga tidak. Dan dalam
kata-kata yang digunakan ada bumbu kebohongan di dalamnya. Dalam sebuah komunikasi
harus ada kejelasan ataupun kejujuran agar ada keterbukaan antar personal.
4)      Penipuan
Hambatan komunikasi yang lain adalah penipuan. Dalam sebuah komunikasi bila terjadi
penipuan akan merusak keakraban yang sudah terjadi dan sudah terpelihara selama ini.
5)      Tujuan yang tidak jelas
Dalam komunikasi harus ada kejelasan dalam berhubungan agar ada tujuan yang pasti,
apabila tidak ada tujuan yang jelas akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya miss
komunikasi yang dapat memecahkan hubungan antar sahabat ataupun hubungan antar
personal yang lainnya.
6)      Salah paham
Terkadang di dalam suatu komunikasi terjadi salah paham dalam interpretasi, respon, dan
asumsi. Dan ini membuat suatu kesalahpahaman dalam berkomunikasi sehingga dari
kesalahpahaman ini bisa terjadi perusakan suatu komunikasi. Selain itu, apabila
kesalahpahaman terus berlanjut dalam suatu hubungan komunikasi, hubungan komunikasi
antar personal tersebut bisa pecah atau ada pemutusan hubungan.
7)      Sisi historis atau pengalaman
Setiap orang pasti memiliki pengalaman sendiri-sendiri. Apabila dari pengalaman orang yang
satu dengan yang lain tidak ada titik temu maka terjadi kesalahpahaman. Dan bila orang
yang bersangkutan tidak segera memperbaiki bisa saja terjadi perusakan yang berakhir
dengan pemutusan suatu hubungan atau komunikasi.
8)      Menganggap enteng lawan bicara
Dalam suatu komunikasi atau hubungan kita harus bisa menghormati antar personal agar
tercipta suatu hubungan yang harmonis. Tapi apabila tidak ada rasa saling menghormati
maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya pemutusan hubungan.
9)      Mendominasi pembicaraan
Komunikasi dua arah akan berhasil bila kita saling mengisi dan melengkapi. Bila ada seorang
yang lebih mendominasi suatu pembicaraan, komunikasi tersebut tidak akan efektif dan
tidak akan berjalan dengan lancar.
10)  Pihak ketiga
Ketika terjadi komunikasi dua arah jangan sampai ada pihak ketiga yang datang karena pihak
ketiga atau orang yang tidak diundang dapat merusak suatu komunkasi yang sudah terbina
dari awal. Hal ini dapat terjadi karena pihak ketiga tidak tahu dari awal apa yang terjadi
dalam komunikasi dua arah yang sebelumnya dan bisa merusak sedikit demi sedikit
komunikasi atau hubungan yang sudah tercipta sebelumnya.
Pada tiap personal terjadi proses komunikasi yang bertujuan untuk mengenali satu dengan
lainnya, maka dari itu komunikasi yang terjalin harus terdapat pengertian serta kepercayaan
antar personal, selain itu terdapat beberapa komponen yang harus dijaga untuk menjaga
hubungan komunikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat mengakibatkan
perusakan atau pemutusan.
c.       Cara mengatasi hambatan :
Ada beberapa cara untuk mengatasi hambatan komunikasi, antara lain:
1)      Gunakan umpan balik (feedback).
Setiap orang yang berbicara memperhatikan umpan balik yang diberikan lawan bicaranya
baik bahasa verbal maupun non verbal, kemudian memberikan penafsiran terhadap umpan
balik itu secara benar.
2)      Pahami perbedaan individu atau kompleksitas individu dengan baik.
Setiap individu merupakan pribadi yang khas yang berbeda baik dari latar belakang
psikologis, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan. Dengan memahami, seseorang dapat
menggunakan taktik yang tepat dalam berkomunikasi.
3)      Gunakan komunikasi langsung (face to face).
Komunikasi langsung dapat mengatasi hambatan komunikasi karena sifatnya lebih persuasif.
Komunikator dapat memadukan bahasa verbal dan bahasa non verbal. Disamping kata-kata
yang selektif dapat pula digunakan kontak mata, mimik wajah, bahasa tubuh lainnya dan
juga meta-language (isyarat diluar bahasa) yang membuat komunikasi lebih berdaya guna.
4)      Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah.
Kosa kata yang digunakan hendaknya dapat dimengerti dan dipahami jangan menggunakan
istilah-istilah yang sukar dimengerti pendengar. Gunakan pola kalimat sederhana (kanonik)
karena kalimat yang mengandung banyak anak kalimat membuat pesan sulit dimengerti.

2.      Membuat piramida kebutuhan hidup :


·      Hierarki Kebutuhan Maslow
·      Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa hierarki kebutuhan maslow memiliki
5 tingkatan, yakni :
1.      Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan paling dasar yang lebih berhubungan pada
kebutuhan fisik, seperti kebutuhan makanan, minuman, tempat berteduh, seks, tidur, dan
oksigen. Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan yang memiliki potensi besar untuk
menuju ke tingkat kebutuhan berikutnya. Misalnya, ketika manusia merasa lapar, maka akan
mengabaikan atau menekan dulu kebutuhan lain. Manusia akan memuaskan rasa lapar
tersebut dengan mencari makanan dan minuman. Untuk manusia yang sudah mapan,
sebuah rasa lapar merupakan gaya hidup. Mereka sudah memiliki cukup makanan, tetapi
yang mereka rasakan ialah citarasa dari makanan yang mereka inginkan. Berbeda dengan
manusia yang belum mapan, ketika merasa lapar, mereka tidak mementingkan cita rasa,
tekstur, bau, ataupun temperatur. Kebutuhan Fisiologi berbeda dengan kebutuhan lain
karena kebutuhan fisiologi memiliki dua hal. Pertama, kebutuhan fisiologi merupakan
kebutuhan yang harus dipenuhi atau minimal dapat diatasi, sep

erti pada kebutuhan makan manusia. Setelah selesai makan mereka akan merasa kenyang
dan kemungkinan bisa merasa mual ketika dihadapkan dengan makanan lagi. Kedua,
kekhasan dari kebutuhan psikologis ini ialah kebiasaan yang diulang-ulang. Pada saat
seseorang tersebut telah memenuhi rasa laparnya, selanjutnya rasa lapar tersebut akan
muncul kembali dan terus berulang-ulang, mereka akan memenuhi kebutuhan tersebut.
Pada kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi tidak terus menerus muncul. Dalam manajer
implikasi, kebutuhan psikologis bisa ditujukan kepada kebutuhan psikologi karyawan.
Perusahaan harus memberikan gaji yang sesuai dengan kebutuhan karyawannya. Selain itu,
perusahaan juga memberikan kebutuhan waktu makan dan istirahat yang cukup.

2.      Kebutuhan Akan Rasa Aman


Setelah kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi, maka ada kebutuhan rasa aman, seperti rasa
aman fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan, dan kebebasan dari berbagai ancaman,
teroris, penyakit, takut, cemas, atau bencana alam. Apabila kebutuan fisiologi perlu dipenuhi
secara total, sedangkan kebutuhan akan rasa aman tidak bisa terpenuhi secara total.
Manusia tidak bisa dapat terlindungi dari berbagai ancaman meteor, kebanjiran, atau
ancaman dari orang lain. Menurut Maslow, orang-orang yang tidak merasa aman
mempunyai tingkal laku yang berbeda. Mereka akan bertingkah laku seperti orang yang
memiliki ancaman besar. Orang yang merasa tidak aman otomatis akan mencari kestabilan
dan akan berusaha keras menghindari hal-hal atau keadaan yang asing atau yang tidak
diharapkan. Dalam manajer implikasinya kebutuhan ini, manajer dapat memberikan jaminan
keamanan kepada karyawan, seperti lingkungan yang aman, tempat yang higienis, atau
jaminan pensiun, sehingga mereka merasa aman baik dalam lingkungan ataupun finansial.
3.      Kebutuhan Akan Rasa Memiliki dan Kasih Sayang
Setelah dua kebutuhan di atas terpenuhi, selanjutnya akan muncul kebutuhan akan rasa
memiliki-dimiliki dan kasih sayang. Manusia akan mencari sahabat, pasangan, keturunan,
dan kebutuhan untuk dekat dengan keluarga. Seseorang yang cintanya sudah relatif
terpenuhi tidak akan merasa panik ketika menolak cinta dan ketika ada seseorang yang
menolak dirinya, ia juga tidak merasa hancur. Maslow berpendapat bahwa kebutuhan cinta
merupakan cinta yang memberi dan cinta yang menolak. Kita perlu memahami cinta,
mengamalkannya, menciptakannya, dan mengajarkannya. Dalam manajer implikasinya,
kebutuhan ini berhubungan dengan kebutuhan sosial. Manajer perlu mendorong tim untuk
mengatur kegiatan sosial. Dari kegiatan sosial tersebut akan menciptakan persahabatan dan
keluarga. Dengan begitu kebutuhan akan kasih sayang dapat terpenuhi.
4.      Kebutuhan Akan Penghargaan
Setelah tiga kebutuhan di atas terpenuhi, manusia akan mengejar kebutuhan akan
penghargaan, seperti menghormati orang lain, status, ketenaran, reputasi, perhatian, dan
sebagainya. Menurut Maslow, kebutuhan akan penghargaan juga terbagi atas dua tingkatan,
yaitu tingkatan yang rendah dan tinggi. Tingkatan rendah yaitu kebutuhan untuk
menghormati orang lain, kebutuhan status, ketenaran, reputasi, perhatian, apresiasi,
martabat, dan dominasi. Kebutuhan yang tinggi ialah kebutuhan harga diri seperti perasaan,
keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian, dan kebebasan. Maslow
berpendapat, apabila kebutuhan harga diri sudah teratasi, maka manusia siap memenuhi
kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi lagi. Dalam manajer implikasinya, kebutuhan ini
berhubungan erat dengan kebutuhan harga diri. Manajer harus memberi reward untuk
karyawan yang mampu mencapai atau melebihi target mereka. Manajer juga bisa
mempromosikan kepada karyawan untuk menempati kedudukan yang lebih tinggi. Hal ini
akan membuat karyawan memiliki harga diri dan kebutuhan atas penghargaan terpenuhi.
5.      Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan tingkatan kebutuhan yang paling tinggi. Kebutuhan ini
melibatkan keinginan yang terus-menerus untuk mencapai potensi. Menurut Maslow,
kebutuhan ini ialah kebutuhan yang dimiliki manusia untuk melibatkan diri sendiri untuk
menjadi apa yang sesuai keinginannya berdasarkan kemampuan diri. Manusia akan
memenuhi hasratnya sesuai dengan kemamuan yang dimiliki pada dirinya. Dalam manajer
implikasinya, manajer dapat menantang karyawan dalam pekerjaannya, sehingga
ketrampilan dan kreatifitas karyawan dapat meningkat dan terpakai sepenuhnya. Bukan
hanya itu, peluang berkembang juga perlu diberikan agar karyawan dapat mengembangkan
kariernya. Manajer bisa membuat tantangan tersebut sebagai dorongan kepada karyawan.
Dengan begitu, tumbuh motivasi karyawan untuk memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri.
Itulah lima kebutuhan Maslow yang akan terus ada selama manusia hidup. Lima kebutuhan
tersebut berjenjang dari mulai yang mendesak hingga muncul dengan sendirinya. Ketika
kebutuhan yang mendesak sudah dapat terpenuhi, maka dengan sendirinya kebutuhan-
kebutuhan yang lebih tinggi akan muncul. Dari implikasi pada setiap kebutuhan, bukan
hanya dapat terjadi pada bidang manajer saja. Tingkatan kebutuhan Maslow juga dapat
terjadi pada setiap individu. Hierarki kebutuhan maslow bisa digambarkan menggunakan
piramida untuk memudahkan tingkatan kebutuhan dari yang terkecil sampai terbesar.
Tingkatan kebutuhan tersebut juga tidak bisa terlewati, setiap kebutuhan akan mencapai
tingkatan secara teratur. Manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan yang paling besar apabila
kebutuhan yang terkecil belum terpenuhi. Misalnya, manusia tidak bisa mendapatkan
kebutuhan rasa memiliki atau kasih sayang sebelum kebutuhan psikologisnya terpenuhi,
begitu pun seterusnya. Di samping itu, kebutuhan psikologis merupakan kebutuhan yang
paling dasar. Manusia harus mendapatkan kebutuhan psikologis untuk mencapai kebutuhan
lain. Kebutuhan tersebut berasal dari fisik setiap individu, sehingga menjadi kunci utama
untuk melangkah mencapai kebutuhan selanjutnya. 
3.   Menunjukkan rasa simpati kepada orang lain yang sedang sakit, ditimpa bencana atau
musibah :
Simpati adalah suatu proses kejiwaan di mana seorang individu merasa tertarik pada
seseoang atau sekelompok orang karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya
yang sedemikian rupa. Biasanya untuk para tetangga saya mereka akan melakukan tindakan-
tidakan seperti memberi bantuan kepada orang yang sedang dan lainnya, mereka semua
mempunyai cara tersendiri untuk menyampaikan rasa simpati kepada orang lain antara yang
satu dan yang lainnya sangat mengalami keakraban yang baik, dengan itu rasa simpati
ditunjukkan untuk mempererat hubungan kekerabatan dan lain sebagainya. 

·         Ketika sakit (Seseorang akan mengatakan) :


Untuk  gea, aku  telah  mendengar  bahwa  kamu  sedang tidak  baik,
Aku  berdoa  untuk  kesembuhan mu, semoga lekas
membaik  dan  membuat  doa  ku  menjadi  kenyataan, ku kirimkan salam hangat
dan  berharap  kamu  akan  segera  sembuh. Temanmu Gugus
·         Membantu korban bencana alam
·         Menjenguk orang sakit
·         Menolong orang yang kesusahan
·         Turut berbahagia atas keberhasilan orang lain
·         Turut berduka cita atas meninggalnya (seseorang)
·         Merasa kasihan terhadap anak-anak jalanan.
·         Memberi uang kepada pengemis.
·         Menjenguk teman yang sedang sakit. 

4.    Rasa simpati dari dalam negeri maupun luar negeri yang ditunjukkan untuk korban
tsunami yang terjadi di mentawai dan letusan gunung merapi :
1. Rakyat Gaza Palestina Bantu Korban Mentawai dan
Merapi Sumber: https://www.dakwatuna.com/2010/11/01/9805/rakyat-gaza-palestina-
bantu-korban-mentawai-dan-merapi/#ixzz4tfKeJAgJ 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook
2.      Bantuan Jerman Selama Bencana Tsunami 
3.      Thursday, 28 October 2010. Bencana alam tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera
Barat serta letusan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta masih
menyisakan duka bagi ayah, ibu, anak, istri, kerabat, dan tetangga para korban. Air mata
mereka yang ditinggalkan masih membasah hingga kemarin. Namun, duka itu juga ikut
dirasakan oleh seluruh bangsa Indonesia. Simpati dan empati disampaikan bagi warga di
pengungsian maupun keluarga korban. Semua berharap mereka tabah menghadapi cobaan
ini. Sebab, duka itu pasti akan berlalu dan berganti semangat untuk menjalani kehidupan
yang lebih baik.
Sumber: http://www.seputarindonesia.com/edisicetak/content/view/360545/3/
4.      http://www.tempointeraktif.com/hg/kesra/2010/10/29/brk,20101029-287977,id.html
5.      http://www.jpnn.com/read/2010/10/29/75733/Pemerintah-Tak-Akan-Mengemis-
Bantuan-Asing–
6.      http://cetak.kompas.com/read/2010/10/29/0354485/dengarlah.tante.memanggilmu…
7. http://www.detiknews.com/read/2010/10/29/023906/1478269/10/bayi-18-bulan-
selamat-dari-gulungan-tsunami-mentawai?n991102605
8.      http://cetak.kompas.com/read/2010/10/29/02502116/tenaga.dan.alat.evakuasi.minim
9.      http://cetak.kompas.com/read/2010/10/29/02514366/awan.panas.dan.gempa.muncul
.lagi
10.  http://www.detiknews.com/read/2010/10/29/012307/1478257/10/kisah-di-balik-
keberanian-relawan?n991102605
11.  http://www.jpnn.com/read/2010/10/29/75721/Jakarta-Dianggap-Tak-Siap-Hadapi-
Gempa-#
12.  http://www.detiknews.com/read/2010/10/29/001620/1478248/10/korban-tsunami-
mentawai-capai-394-jiwa-312-hilang?n991103605
13.  http://nasional.vivanews.com/news/read/185559-sby-menangis-saat-bertemu-korban-
tsunami
14.  http://kampus.okezone.com/read/2010/10/27/373/387167/para-guru-siap-tangani-
anak-stres-korban-merapi

SOAL ESAI (Halaman 56 - 57)


1. Peranan penting Komunikasi dalam Organisasi
-Komunikasi vertikal
Bentuk komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang terjadi dari atas ke bawah dan se
baliknya. Artinya komunikasi yang disampaikan pimpinan kepada bawahan, dan dari bawaha
n kepada pimpinan secara timbal balik.

Fungsi komunikasi ke bawah digunakan pimpinan untuk:


a. Melaksanakan kebijaksanaan, prosedur kerja, peraturan, instruksi, mengenai
b. Pelaksanaan kerja bawahan,menyampaikan pengarahan doktrinasi, evaluasi, teguran.
c. Memberikan informasi mengenai tujuan organisasi, kebijaksanaan-kebijaksaan organisasi,
insentif.

-Komunikasi diagonal
Bentuk komunikasi ini sering disebut juga komunikasi silang. Berlangsung dari seseorang kep
ada orang lain dalam posisi yang berbeda. Dalam arti pihak yang satu tidak berada pada jalur
struktur yang lain.

Fungsi komunikasi diagonal digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level berbeda tetapi
tidak mempunyai wewenang langsung kepada pihak lain.

2. 3 peran manajerial menurut Mintzberg


Peran interpersonal: Peran hubungan personal terdiri atas : (a). Figur kepala (figur head): m
anajer mewakili organisasi untuk kegiatan-kegiatan di luar organisasi. (b). Pemimpin (leader):
manajer mengoordinasikan, mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan-bawah
annya. (c) Penghubung (liaison): manajer menghubungkan personal di semua tingkatan man
ajemen

Peran informational: Peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untu
k menerima informasi yang paling mutakhir dan sebagai penyebar (disseminator) informasi k
e seluruh personel di organisasi. Peran infromasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara
(spokesman)untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yang dimilikinya.

Peran decisional: Yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entrepreneur, sebagai orang
yang menangani gangguan, orang yang mengalokasikan sumber daya organisasi, dan negosia
tor jika terjadi konflik dalam organisasi.

3. Kegiatan organisasi yang berkaitan dengan pertukaran Informasi


a) Menetapkan tujuan
b) Membuat dan melaksanakan keputusan
c) Mengukur prestasi kerja
d) Merekrut dan mengembanagkan staf
e) Pelayanan pelanggan
f) Negosiasi dengan pemasok
g) Memproduksi produk
h) Berinteraksi dengan peraturan yang ada

4. Apa yang dimaksud dengan Upward, Downward, Lateral, Diagonal Communication?


a) Upward Communication
Komunikasi ke atas (upward communication) adalah penyampaian informasi dari bawah
an ke atasan. Biasanya hal ini terjadi saat karyawan kita ingin menyampaian usulan, ide, kelu
han, pengaduan, laporan. Apa yang disampaikan oleh anak buah kita ini bisa jadi sebuah info
rmasi yang penting guna pengambilan kita sebagai atasan. Namun kita tetap perlu mencerm
ati dan memvalidasinya kembali, tentunya pencatatan data bisa menjadi bahan pembanding
nya. Arah komunikasi demikian harus tetap hidup guna perputaran informasi khususnya bagi
Anda para atasan yang tidak terjun langsung ke ranah operasional.

b) Downward Communication
Komunikasi ke bawah (downward communication) adalah penyampaian informasi dari a
tasan ke bawahan sesuai dengan struktural di organisasi. Penggunaan komunikasi ini sangat
efektif untuk penyampaian instruksi, pengarahan, pengontrolan kepada anak buah. Komunik
asi dapat tertulis maupun lisan yang dapat disesuaikan dengan konteks serta kontennya. Ko
munikasi ke bawah harus Anda perbanyak porsinya terutama pada karyawan Anda yang bar
u bergabung.

c) Lateral Communication
Komunikasi lateral atau horisontal terjadi antar rekan kerja. Anggota tim dan departem
en harus berkomunikasi untuk memperluas hubungan kerja mereka. Karena jalur otoritas tid
ak berseberangan, maka komunikasi lateral ini lebih cepat daripada komunikasi ke atas atau
ke bawah secara hirarkis

d) Diagonal Communication
Komunikasi diagonal (diagonal communication) adalah komunikasi yang dilakukan antar
individu atau kelompok pada bagian berbeda dan tingkatan yang berbeda pula. Komunikasi
diagonal banyak terjadi pada organisasi berskala besar dimana ketergantungan antar depart
emen yang berbeda sangat besar. Kelebihan dari komunikasi ini dapat mempercepat penyeb
aran informasi. Namun ada kelemahan dari komunikasi ini karena penyebaran informasi tida
k sesuai dengan jalur rutin dan struktur organisasi yang sudah ada.

5. Lima tujuan pokok Downward Communication menurut Katz dan Kahn


Menurut Katz dan Khan, komunikasi kebawah mempunyai lima tujuan pokok, yaitu:
a. Memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu
b. Memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan
c. Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional
d. Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada karyawan
e. Menyajikan informasi mengenai aspek idiologi dalam membantu organisasi menanampe
ngertian tentanng tujuan yang ingin dicapai.

6. Perbedaan saluran komunikasi formal dan saluran komunikasi informal


a) Pengertian
Komunikasi formal sendiri merupakan suatu komunikasi yang didasarkan pada sistem a
tau hierarki dari organisasi, dimana biasanya akan menunjukkan posisi seseorang dalam orga
nisasi tersebut.

Sedangkan komunikasi informal merupakan suatu proses komunikasi yang berjalan tanpa m
emperdulikan sistem atau hierarki suatu organisasi, oleh sebab itu komunikasi informal juga
tidak memperdulikan posisi seseorang dalam organisasi.

b) Sifat
Pola komunikasi formal dalam organisasi harus berjalan sesuai dengan strukturnya, dan
harus dijalankan atau dijaga dengan baik. Seperti orang yang memiliki posisi tinggi didalam o
rganisasi harus di hormati atau diperlakukan secara formal, oleh sebab itu setiap komunikasi
yang berlangsung juga harus dengan komunikasi formal.

Hal tersebut berbeda dengan komunikasi informal. Dimana komunikasi informal sendiri tida
k memperdulikan sistem atau hierarki dari organisasi, oleh sebab itu komunikasi informal leb
ih bersifat tidak struktural.

Artinya bahwa komunikasi informal bisa berjalan kapan saja dan bagaimana saja sesuai deng
an kondisi yang ada tanpa memperdulikan struktur yang berlaku dalam organisasi, maupun
posisi seseorang dalam organisasi tersebut.
c) Situasi
Komunikasi formal sendiri akan banyak dijalankan atau berlangsung dalam situasi formal ata
u resmi saja, sebagai contoh seperti dalam pertemuan-pertemuan resmi, meeting perusahaa
n atau organisasi, dan lain sebagainya. Dimana dalam situasi resmi tersebut komunikasi yang
berlangsung harus secara resmi, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Sedangkan untuk komunikasi informal dapat berlangsung dalam situasi yang tidak resmi sep
erti komunikasi yang berjalan pada kehidupan biasa sehari-hari. Selain itu, bahasa yang digu
nakan juga tidak perlu formal dan hanya menggunakan bahasa sehari-hari saja.

7. Diagram Upward Communication beserta kelemahannya

Kelemahannya :

- Memungkinkan bahawan hanya menyampaikan informasi/laporan yang baik-baik saja.


- Informasi yang negative cenderung tidak disampaikan.
Hal ini karena menurut bawahan akan menyelamatkan posisinya serta mendapatkan rasa a
ma dalam organisasi tersebut.

8. Keuntungan menggunakan saluran Downward Communications dalam suatu Organisasi


Keuntungan menggunakan saluran downward communications dalam suatu organisasi yaitu
sangat efektif untuk penyampaian instruksi, pengarahan, pengontrolan kepada anak buah.

9. Kelebihan Diagonal Communication


Kelebihan diagonal communications dibandingkan dengan bentuk komunikasi lainnyaya
itu penyebaran informasi bisa menjadi lebih tepat dan cepat ketimbang bentuk komunikasi t
radisional. Memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu m
enyelesaikan masalah dalam organisasi.

10. Keterbatasan atau Kelemahan penggunaan saluran komunikasi formal dalam suatu org
anisasi
Beberapa keterbatasan atau kelemahan penggunaan saluran komunikasi formal dalam suatu
organisasi yaitu :
a. Keterbatasan untuk masuk dalam suatu proses
b. Banyak jalur yang harus dilalui
c. Alur pemberian gagasan yang rumit
d. Distorsi pesan
e. Berlangsung lambat

11. Alasan saluran komunikasi nonformal penting bagi suatu organisasi


Alasan saluran komunikasi nonformal penting artinya bagi suatu organisasi yaitu karena dala
m suatu organisasi untuk mencapai tujuan membutuhkan komunikasi nonformal maupun fo
rmal karena jika tidak terdapat komunikasi yang baik tujuan organisasi tidak akan tercapai.

Contohnya : Perwakilan sebuah perusahaan akan menginstruksikan pekerja untuk bekerja le


bih giat. Ini lebih memudahkan karena adanya komunikasi nonformal.

12. Bagaimana menangani pesan-pesan rutin yang menumpuk?


A. Mengurangi jumlah pesan
a) Manajer perlu menentukan skala prioritas pesan.
b) Satu halaman surat butuh sumber uang/bahan,waktu dan tenaga
c) Sepucuk surat merupakan investasi berharga

B. Instruksi yang jelas


a) Manajer mempunyai tanggung jawab khusus untuk membuat setiap orang dalam organisa
si tahu apa yang harus dilakukan
b) Komunikator dalam organisasi sudah seharusnya memahami kebutuhan dan tujuan secar
a keseluruhan

C. Mendelegasikan tanggung jawab


a) Tujuan organisasi bisa tercapai bila manajer mempunyai kepercayaan bahwa orang lain da
pat menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepada mereka
b) Manajer harus bisa mendelegasikan pekerjaan komunikasi kepada bawahannya.

D. Melatih petugas
a) Komunikator yang baik akan selalu melakukan latihan-latihan yangteratur dan terencana d
engan baik
b) Organisasi dianjurkan untuk memberikan pelatihan bagi komunikator.

13. Beberapa keterampilan khusus yang diperlukan dalam Komunikasi Bisnis


Beberapa keterampilan khusus yang diperlukan dalam komunikasi bisnis yaitu :
a. Membaca
b. Mendengarkan
c. Membuat percakapannya menarik
d. Melakukan wawancara
e. Berdiskusi dengan kelompok-kelompok kecil
f. Berpidato dan berprestasi
g. Menulis surat, memo, dan laporan.

BAHAN DISKUSI (Halaman 56 - 57)


1. Peran komunikasi dalam menetapkan keanggotaan untuk masing-masing kelompok
Komunikasi dapat menghubungkan antara satu orang dengan yang lainnya, dan antar b
agian dalam organisasi. Dalam menetapkan keanggotaan dalam suatu organisasi, Komunikas
i merupakan hal yang penting. Yang harus dilakukan adalah komunikasi dengan bertatap mu
ka dan setiap individu harus mencari solusi dan menyampaikan pesan itu melalui pendapatn
ya, hal ini sudah merupakan suatu bentuk komunikasi. Melakukan musyawara dengan komu
nikasi antar bagian dalam organisasi. Pesan yang disampaikan juga harus dapat dimengerti ol
eh penerima pesan dengan baik dan benar untuk mencapai tujuan itu.

2. Mana yang lebih penting antara Downward Communication atau Upward Communicati
on?
Komunikasi downward communication lebih penting karena menurut pendapat saya se
mua kegiatan dalam organisasi dapat berjalan baik ketika selalu ada pengendalian yang baik
juga. Komunikasi ini pada umumnya lebih berkaitan dengan tanggung jawab dan wewenang.
Tujuan dari komunikasi ini adalah menyampaikan informasi, mengarahkan, mengoordinasi,
memotivasi, memimpin, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

3. Tindakan yang perluh diambil ketika mendapatkan karyawan pada jam kerja lebih bany
ak ngobrol daripada melakukan tugas-tugasnya?
Dalam hal ini seorang manajer perluh mengetahui peran apa yang perluh diambil dalam
kasus seperti ini. Menurut saya peran yang diambil adalah peran komunikasi antar pribadi, h
al ini untuk dapat menjaga keseimbangan dalam kerja, karena manajer harus mencari solusi
terbaik dengan memangil karyawan tersebut dan memberikan pengarahan dan motivasi ten
tang bagaimana menjalankan tugas sebagai karyawan yang baik untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.

4. Langkah-langkah yang perluh diambil dalam menangani isu tentang penjualan bakso ya
ng menggunakan daging babi.
Ketika ada isu yang beredar tentang hal ini, maka perlu secepatnya diambil langkah penyela
matan. Langkah-langkah itu antara lain :
a. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti media massa untuk menghentikan pe
mberitaan itu karena berita itu tidak benar
b. Mencari tau pengaruh beredarnya isu untuk mendapat kepastian
c. Memusatkan perhatian untuk menyelesaikan isu yang sedang beredar
d. Mengumumkan kepada masyarakat bahwa itu hanya sebuah isu yang tidak benar untuk k
embali memulikan kepercayaan masyarakat

5. Cara yang dilakukan dalam meredam kasus biscuit yang beracun sehingga menyebabkan
kematian
Dalam meredam kasus ini upaya pertama yang harus dilakukan adalah tindakan penyela
matan dengan menarik semua produk dari masyarakat, setelah itu melakukan identifikasi ter
hadap penyebab terjadinya kasus itu. Sebagai pemilik perusahan harus dengan jiwa besar sia
p menerima semua resiko yang terjadi. Untuk dapat mengendalikan kondisi ini perluh denga
n terbuka menjelaskan masalah ini dimasyarakat sedetail mungkin. Dalam situasi krisis kom
unikasi seperti ini ada beberapa hal yang perluh dilakukan, antara lain :
· Menyiapkan tim yang terampil dalam penanganan kasus ini
· Manajemen puncak harus segera bertindak
· Ciptakan sebuah pusat informasi
· Menceritrakan kejadian itu secara menyeluruh
· Menunjukan keseriusan dalam penangan kasus

Anda mungkin juga menyukai