Anda di halaman 1dari 4

Nama : Abdul Aziz Al Wahid

NPM : 6331120001

Prodi : Administrasi Bisnis Internasional V

BAB I

1. A. Komunikasi Verbal

Komunikais verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak

lain baik tertulis (written) maupun lisan (oral).

contoh komunikasi verbal yakni: penyampaian pesan melalui surat, memo, teknologi komunikasi modern, rapat pimpinan,

briefing kepada karyawan, wawancara kerja, dan presentasi.

B. Komunikasi Nonverbal

Berdasarkan teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata, mereka telah menggunakan komunikasi

nonverbal dalam gerakan-gerakan tubuh, bahasa tubuh (body language) sebagai alat untuk berkomunikasi dengan

orang lain.

Contoh sederhana komunikasi nonverbal : sikap seseorang yang secara spontan mengerutkan dahi, raut muka yang

berubah, atau mata berkedip-kedip tanpa disengaja dan tak pernah direncanakan sebelumnya.

2. a. Menyediakan / memberikan informasi

b. Mengatur alur suatu percakapan

c. Mengekspresikan emosi

d. Member sifat, melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan – pesan verbal.

e. Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain

f. Mempermudah tugas – tugas khusus


4. A. Persepsi

B. Ketepatan

C. Kredibilitas

D. Pengendalian

E. Keserasian

5. A. Dalam menyampaikan pesan

B. Dalam mengembangkan pesan

C. Dalam menerima dan menafsirkan pesan

BAB II

1. Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau

lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2004) Menurut Devito (1989), komunikasi

interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau lebih.

2. Perbedaan antara Komunikasi Antarpribadi dan Komunikasi Bisnis Uraian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi

Bisnis Orientasitujuan Kepentingan pribadi Kepentingan bisnis Pokok bahasan Masalah pribadi Masalah bisnis

Bahasa yang digunakan Informal bahasa campuran Formal baku Format penulisan Tidak standar fleksibel Standar

Gaya penulisan Tidak standar Standar Kertas surat yang digunakan Tanpa kop surat Dengan. Tujuan Komunikasi

Bisnis Secara Khusus Komunikasi Bisnis bertujuan untuk menciptakan interaksi atau hubungan di dalam perusahaan

hubungan antara perusahaan dengan konsumen perusahaan dengan lembaga pemerintah sesama dunia usaha serta

dengan lingkungan sehingga tercipta hubungan yang harmonis yang ditandai oleh tercapainya tujuan bisnis.

3. Frederick Herzberg mengembangkan teori dua faktor, kedua faktor tersebut disebut ketidakpuasan (dissatisfiers)

dan kepuasan (satisfiers) atau hygine motivator atau faktor intrinsik – ekstrinsik. Hasil penelitian Hezberg

menyangkut teorinya ada dua kesimpulan: Pertama, ada seperagkat kondisi ekstrinsik dalam kontek pekerjaan yang

menghasilkan ketidakpuasan di antara pegawai jika kondisi ini tidak terpenuhi. Jika kondisi ini terpenuhi, hasilnya

tidak perlu memotivasi pegawai. Kondisi inilah yang disebut ketidakpuasan atau faktor hygiene karena dibutuhkan

paling tidak mempertahankan tingkat no dissatisfaction meliputi gaji, keamanan kerja, kondisi kerja, status, prosedur

perusahaan, kualitas supervise teknis. Kedua, seperangkat kondisi intrinsiik si pekerja jika ada akan membangun
tingkat motivasi yang kuat yang hasilnya adalah kinerja pekerjaan yang baik. Jika kondisi ini tidak terpenuhi, maka

pekerjaan tidak terbukti memberikan tingkat kepuasan yang tinggi. Faktor ini disebut kepuasan atau motivator yang

meliputi achievement, pengakuan, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri dan kemungkinan tumbuh. Hezberg

menyatakan bahwa ada faktor-faktor tertentu di tempat kerja yang menyebabkan kepuasan kerja, sementara

seperangkat faktor terpisah menyebabkan ketidakpuasan. Kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja tindakan

independen satu sama lain.

4. Teori X

Menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan secara alami tidak termotivasi

dan tidak suka bekerja. Dengan asumsi dan anggapan demikian, maka manajemen akan cenderung menggunakan

gaya otoriter dalam mengoperasikan perusahaannya. Menurut Teori X ini, manajemen harus secara tegas melakukan

intervensi untuk menyelesaikan suatu masalah atau pekerjaan. Gaya Manajemen ini menyimpulkan bahwa pekerja

pada dasarnya :

1. Tidak suka bekerja.

2. Perlu diawasi, dipaksa, diperingatkan untuk mengerjakan pekerjaannya.

3. Membutuhkan pengarahan dalam melaksanakan tugasnya.

4. Tidak menginginkan adanya tanggung jawab.

5. Tugas yang diberikan harus diawasi setiap langkah pengerjaannya.

Teori Y

Menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan menyenangi pekerjaannya,

termotivasi, kreatif, bangga terhadap hasil kerjanya yang baik, bekerja penuh dengan tanggung jawab dan senang

untuk menerima tantangan. Dengan asumsi dan anggapan demikian, maka manajemen akan cenderang menggunakan

gaya manajemen partisipatif. Teori Y ini beranggapan bahwa karyawannya :

1. Bertanggung jawab penuh atas semua pekerjaannya dan memiliki motivasi yang kuat untuk mengerjakan

semua pekerjaan yang diberikan kepadanya.

2. Hanya memerlukan sedikit bimbingan atau bahkan tidak memerlukan bimbingan dalam menyelesaikan

tugasnya.

3. Beranggapan bahwa pekerjaan adalah bagian dari hidupnya.

4. Dapat menyelesaikan tugas dan masalah dengan kreatif dan imajinatif.

Dalam organisasi atau perusahaan yang mengadopsi gaya manajemen berdasarkan Teori Y ini, semua karyawan

terlibat dalam pengambilan keputusan dan memiliki lebih banyak tanggung jawab.
5. salah satu teori psikologi yang berguna untuk memicu munculnya motivasi pada seorang individu dalam memenuhi

kebutuhan mereka sehari-hari. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow diperkenalkan pada tahun 1943 melalui “A Theory of

Human Motivation” melalui acara Psychological Review. Seperti yang sudah kami katakan diawal, bahwa secara garis

besar Abraham Maslow berpendapat untuk memenuhi kebutuhan tingkat atas, seorang individu haruslah memenuhi

kebutuhan tingkat bawahnya terlebih dahulu dan menggunakan keinginan tersebut sebagai hal untuk memotivasi mereka.

Konsep teori ini berawal dari pengamatan terhadap perilaku monyet yang dilakukan oleh Abraham Maslow. Dari

pengamatan tersebut, Abraham Maslow mendapatkan sebuah kesimpulan berupa ada beberapa kebutuhan yang akan

lebih diutamakan dicapai oleh seorang individu daripada kebutuhan lainnya.

contoh: air adalah hal yang sangat penting untuk menopang kehidupan manusia. Hal inilah yang dijadikan permisalan

oleh Abraham Maslow dalam menyusun teori hierarki kebutuhannya.

Anda mungkin juga menyukai