KELAS A / KELOMPOK IV
PENDAHULUAN
2012).
ruang lingkup dunia farmasi yang cukup luas, maka mudah dipahami
bahwa ilmu resep tidak dapat berdiri sendiri tanpa kerja sama yang
baik dengan cabang ilmu lain, seperti fisika, kimia, biologi dan
Tetes hidung adalah obat tetes hidung (OTH) adalah obat tetes
I. 3 Manfaat percobaan
I. 4 Prinsip percobaan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi hidung
(Herawati,2016):
rongga hidung.
oleh
mudah digerakan.
e. Nasal sticks
C. Syarat-Syarat Tetes Hidung
a. Visikositas
b. Isotonis
c. Isohidris
tenggorokan.
obat mata.
a. Viskositas
b. Isotonis
dektrosa.
c. Isohidris
oleh proetz dan yang lain. Hasil penelitian ini telah diumumkan
(Martin,1971:913-915)
aktif untuk waktu lama dalam larutan NaCl 0,9% pada suhu
0,2-0,3%.
sillia.
d. Minyak-Minyak
g. Larutan Kokain
permukaan.
h. Larutan Efedrin
menguap lainnya
j. Antibiotik
menghentikan aksi.
k. Atropin
l. Natrium Sulfarthiazol
n. Larutan Timerosol
tinggi.
cilia.
d. Minyak
sulfat.
g. Larutan kokain
rektal tidak praktis. Pemberian obat pada pasien yang mual dan
obat.
dimana obat diabsorpsi dengan baik atau sedikit lebih baik dari
di hidung.
G. Cara Penggunaan Tetes Hidung
hidung.
dua paha.
a. Cuci tangan
b. Bersihkan hidung
c. Tengadahkan kepala
a.Cuci tangan
dengan cepat
paha
e. Cuci botol alat semprot dengan air hangat (jangan sampai air
setelah digunakan
FORMULASI SEDIAAN
Tiap 10 ml mengandung :
NaH2PO4 0,56 %
Na2HPO4 0,284 %
NaCl
pH sediaan : 6,5
2011).
A. Natrium Diklofenak
340).
(Oktiwilianti, 2015).
perut.
kemanjurannya.
larutan isotonik.
karbida tertentu.
Rumus struktur :
pembuatan
Rumus struktur :
Dipengaruhi cahaya
Rumus struktur :
Pemerian :
etanol
1. Oxymetazoline HCL
0,05
= x 5=0,0025 g
100
2. NaH2PO
0,01
= x 5=0,0005 g
100
3. Na2HPO4
0,284
= x 5=0,0142 g
100
4. Benzalkonium Klorida
0,56
= x 5=0,028 g
100
5. NaCL
0,56
x 100=0,28
100
b. Per batch
digunakan = 10 x 10 = 100 ml
7. Oxymetazoline HCL
0,05
= x 100=0,025 g
100
8. NaH2PO
0,01
= x 100=0,005 g
100
9. Na2HPO4
0,284
= x 100=0,142 g
100
0,56
= x 100=0,28 g
100
11. NaCL
0,56
x 100=0,28
100
B. Perhitungan Tonisitas
1. Natrium diklofenak
2
E = 17 =0,106
318,1
2. Benzalkonium klorida
E=0,16
0,9
x 60=0,54−12,6=(−12,06)
100
a. Perhitungan PTB
0,52−a . c
W¿
0,576
0,52−0,22066
¿
0,576
Ketetapannya 0,52)
2. Perhitungan Catyline
a. Vial
BM
W ¿ ¿)] x
Fd
0,05 0,26
¿¿ ( x 2) +¿ ) +¿ ¿) + ( x 3)
295,84 119,98
¿ ¿ (0,011562) ¿ x 29,22
¿ 0,56799
¿ 0,5 g/100 ml (Hipertonis, karena lebih besar dari
ketetapannyannya 0,031)
= 0,0693 gram
= 0,1386 gram
= 0,693 gram
= 0,00066 gram
= 132 ml
terlihat.
sediaan
wadah.
pH
pH 6.0
BAB IV
IV. 1 Hasil
Alasan pemilihan zat aktif yaitu ditinjau dari khasiat zat aktif
antiinflamasi
pelarut.
sediaan. Antara lain uji pH, uji kejernihan dan warna serta uji
kebocoran.
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
pada sediaan Natrium diklofenak adalah uji pH, uji kejernihan dan
warna, dan uji kebocoran. Sediaan yang kami buat tidak memenuhi
V.2 Saran
Aulia, Fajar Putri. 2011. Obat Tetes Hidung. Universitas Islam Bandung :
Bandung.
Dwi, Ningsih Fitriyani. 2018. Teknologi Sediaan Steril Obat Tetes hidung.
Institut Sains dan Teknologi Nasoinal : Jakarta.
Oktiwilianti, Winda. 2015 Uji Aktivitas Anti Inflamasi Dari Ekstrak Etanol
Daun Dan Buah Asam Jawa (Tamarindus indica Linn.) Serta
Kombinasinya Terhadap Tikus Wistar Jantan. Universitas Islam
Bandung : Bandung.
Hitung pHnya