Anda di halaman 1dari 15

SPEKTROSKOPI

INFRARED
KELOMPOK 2
Dosen pengampuh : Suhenro, M.Si., Apt.
REVIEW JOURNAL

• Judul
Isolasi dan Identifikasi Saponin dari Ekstrak Leunca (Solanium ningrum L) Secara Spektrofotometri Infra Merah
Nama jurnal
Jurnal Ilmiah Sains
• Volume dan halaman
21(2):166-169
Tahun
Oktober 2021
• Penulis
Aden Dhana Rizkita, Sintia Ayu Dewi, Emas Agus Prastyo Wibowo, Ilham Maulana
Reviewer
Kelompok 2
REVIEW JOURNAL

• Latar Belakang

Indonesia sebagai negara tropis memiliki keanekaragaman hayati yang kaya, salah satunya adalah tumbuhan obat.
Salah satu tanaman yang sering digunakan sebagai obat tradisional adalah daun leunca (Solanum nigrum L) yang secara empirik
digunakan sebagai obat tipoid, menurunkan panas tubuh, dan tekanan darah tinggi Daun leunca memiliki kandungan kimia seperti
saponin, polifenol, sodium, calcium, miasin, fosfor, folat, dan magnesium. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Raditya Prima
Istiaji tentang uji fitokimia estrak daun leunca yang berpotensi sebagai imunostimulan sehingga muncul pemikiran baru ketika
diidentifikasi menggunakan instrument penunjang seperti spektrofotometer infra merah, akan lebih memastikan kebenaran kandungan
saponin pada daun leunca tersebut
REVIEW JOURNAL

• Tujuan penulis
untuk mengidentifikasi senyawa (komponen) saponin pada ekstrak Daun Leunca secara spektrofotometri Infra merah
• Permasalahan
apakah pada ekstrak daun leunca terdapat kandungan saponin secara spektrofotometri infra merah
• Objek penelitian
Leunca (Solanium ningrum L)
Metodologi penelitian
penelitian yang dilakukan berupa penelitian eksperimental yang merupakan penelitian laboratorium menggunakan
alat Spektrovotometri Infra merah. Ektrak daun Leunca (Solanium ningrum L) diekstraksi dengan 3 jenis pelarut yaitu etanol 95%,
dietil eter, n-butanol. Kemudian dilakukan uji pendahuluan saponin, lalu identifikasi menggunakan spektrofotomeri infra merah
REVIEW JOURNAL

• Hasil penelitian
Hasil pengukuran spektrofotometri infra merah menunjukkan ekstrak daun leunca mengandung beberapa gugus
fungsi sebagai berikut :
REVIEW JOURNAL

• Hasil penelitian
REVIEW JOURNAL

• Kelebihan
Adapun kelebihan dari jurnal ini yaitu dijelaskan detail tentang penjelasan mengenai hasil analisis spektrum gugus
fungsi ekstrak daun leunca menggunakan spektrofotometri infra merah
• Kekurangan
kurangnya penjelasan mengenai hubungan gugus fungsi senyawa saponin dengan penyakit tertentu
DEFINISI SPEKTROFOTOMETRI IR

Spektroskopi inframerah pada dasarnya merupakan teknik spektroskopi yang digunakan untuk
mengidentifikasi gugus fungsi dalam suatu senyawa. Namun, dalam perkembangannya, metode ini diterapkan pula dalam
identifikasi dan kendali mutu obat-obat herbal. Dalam spektroskopi inframerah, radiasi yang dilewatkan melalui sampel
akan diserap oleh molekul-molekul dalam sampel ketika energi radiasinya sesuai dengan energi vibrasi molekul tersebut.
Besarnya radiasi yang diserap inilah yang digunakan untuk keperluan analisis.
PENGGOLONGAN PANJANG GELOMBANG IR:

Panjang gelombang radiasi inframerah dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

- daerah inframerah jauh (far-infrared, 400-40 cm-1)

- daerah inframerah tengah (mid-infrared, 4.000-400 cm-1), dan

- daerah inframerah dekat (near-infrared, 14.000-4.000 cm-1)

Analisis obat herbal biasanya menggunakan radiasi pada daerah inframerah tengah (NIR), sehingga
tekniknya dinamakan near-infrared spectroscopy (NIRS).
Pada spektrum inframerah, bilangan gelombang Bilangan gelombang, kadang disebut dengan
diplot pada sumbu X dan persen transmitansi (%T) frekuensi, sebanding dengan energi radiasi.
diplot pada sumbu Y Persen transmitansi dapat dinyatakan juga sebagai
absorbansi, yaitu intensitas serapan oleh molekul
sampel.
Hubungan absorbansi dan transmitansi dinyatakan dengan persamaan berikut:
Skema Spektroskopi Inframerah
ANALISIS KUALITATIF
DAN KUANTITATIF
DENGAN NIRS
Sejak 1990an, penggunaan near infrared spectroscopy (NIRS) dalam analisis obat, makanan,
pertanian, industri petroleum, dan lingkungan telah berkembang dengan pesat. NIRS memberikan
beberapa keunggulan dalam kaitannya dengan kendali mutu (quality control) dan klasifikasi
produk/sampel, serta analisis kualitatif dan kuantitatif obat-obat herbal. Pengembangan NIRS lebih
lanjut akan memperkuat pengawasan mutu dan pengendalian produk obat-obat herbal.
KEUNGGULAN NIRS (NEAR
INFRARED SPECTROSCOPY)

1. kecepatan analisis . NIRS adalah teknik non-destruktif dan melibatkan


persiapan sampel yang sederhana. Bahkan, sampel padat dan cair
dalam berbagai jenis kemasan dapat diuji tanpa perlakuan yang rumit
karena daya tembus serat optik yang lebih baik dalam NIRS

2. NIRS juga memberikan akurasi yang dapat diterima, baik dalam analisis
kualitatif maupun kuantitatif, untuk memenuhi persyaratan kendali mutu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai