PROPOSAL PENELITIAN
diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Mata Praktikum Metodologi Penelitian
pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember
Dosen Pengampuh
Prof. Dr. Ir. Rudi Wibowo, M.S
Dr. Ir. Joni Murti Mulyo Aji, M.Rur.M
Oleh
Eka Indriani Rhomadhoni
NIM 171510601053
Pengumpulan data
Penyajian data
Reduksi data
Kesimpulan dan verifikasi
Gambar 3.1 Skema komponen dalam analisis data (model interaktif)
1. Langkah pertama yang perlu dilakukan saat menggunakan model Miles dan
Huberman yaitu pengumpulan data. Data dikumpulkan dari hasil lapang yang
dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mendapatkan
data primer dan sekunder. Saat melakukan kegiatan wawancara terhadap
narasumber, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang
diwawancarai, bila jawaban yang diwawancarai dan belum memberikan hasil
yang memuaskan, maka peneliti melanjutkan pertanyaan selanjutnya hingga
diperoleh data yang dianggap kredibel terkait permasalahan yang diangkat dalam
penelitian. Kegiatan pengumpulan data dapat diperoleh dari wawancara dengan
petani terkait dengan saluran dan kinerja rantai pasok terasi di pesisir pantai
Puger.
2. Langkah kedua yaitu reduksi data. Reduksi data merupakan kegiatan merangkum
untuk memilih hal-hal yang pokok, fokus pada hal-hal yang penting kemudian
mencari tema dan pola yang akan digunakan. Hal itu dilakukan karena data yang
diperoleh dari hasil lapang jumlahnya cukup banyak dan catatan lapangan berupa
huruf, angka, dan simbol yang tidak tersusun dengan rapi sehingga sangat sulit
dipahami. Data yang didapat dari catatan lapang kebanyakan tidak penting dalam
penelitian yakni simbol-simbol seperti #, @, u/ dan sebagainya. Reduksi data
yang digunakan yaitu untuk menjawab rumusan masalah yang pertama terkait
saluran rantai pasok terasi pada pesisir pantai Puger Jember. Reduksi data yang
digunakan yaitu untuk menjawab rumusan masalah yang kedua terkait kinerja
rantai pasok terasi pada pesisir pantai Puger Jember.
3. Langkah ketiga adalah penyajian data. Penyajian data yaitu menyajikan data
dalam bentuk uraian singkat, metode penyajian data diperoleh dari tahapan
reduksi yang sebelumnya dilakukan yang selanjutnya akan diubah dalam bentuk
tabel, diagram, atau grafik. Data tersebut dapat dibagi atau dikelompokkan
kedalam bentu yang lebih sederhana sehingga terdapat hubungan data-data
tersebut untuk menjawab rumusan masalah. Penyajian data yang digunakan
untuk menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu terkait dengan saluran rantai
pasok terasi pada pesisir pantai Puger Jember. Penyajian data yang digunakan
yaitu untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga terkait kinerja rantai pasok
terasi pada pesisir pantai Puger Jember.
4. Penarikan kesimpulan dan verifikasi merupakan langkah terakhir dalam analisis
data kualitatif. Kesimpulan awal bersifat sementara sehingga perlu menemukan
bukti-bukti yang kuat pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Apabila peneliti
menyimpulkan dengan bukti yang valid maka kesimpulan tersebut kredibel.
Kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah pertama hanya di lakukan teknik
wawancara yaitu terkait kemasan agroindustri udang yang lebih menarik.
Kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua yang didapatkan dari
pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data yaitu terkait saluran rantai
pasok terasi pada pesisir pantai Puger Jember. Kesimpulan untuk menjawab
rumusan masalah ketiga yang di yaitu mengenai kinerja rantai pasok terasi pada
pesisir pantai Puger Jember.
Setiap komponen yang ada dalam kegiatan metode analisis tersebut saling
memiliki keterkitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu salah satu
komponen yang ada tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pengumpulan data, karena
analisa data dapat dilakukan pada saat sebelum, selama dan setelah kegiatan
pengumpulan data dilakukan di lapangan.
Observasi
Dokumentasi
Informan 1
Manajer Perusahaan
Wawancara
Informan 2
Bebas Terpimpin
Tenaga kerja
Informan 3
pemasaran
3.7 Terminologi
1. Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan perikanan yang cocok
dibudidayakan oleh petani agroindustry terasi di Puger Jember.
2. Pengembangan agroindustri merupakan suatu kegiatan untuk mencari nilai
tambah dengan menaikkan kualitas terasi di pesisir pantai Puger Jember.
3. Kinerja merupakan suatu fungsi kemampuan pekerja dalam menerima tujuan
pekerjaan pada tingkat petani udang di pesisir pantai Puger.
4. Rantai pasok merupakan aliaran siklus yang lengkap mulai bahan mentah hingga
pendistribusian kepada konsumen yang ada pada pesisir pantai Puger Jember.
5. Kongnitif merupakan perubahan atau peningkatan pengetahui petani terasi di
pesisir pantai Puger Jember.setelah menerapkan inovasi tersebut.
6. Interaksi sosial adalah hubungan antara orang secara individual, antar kelompok,
dan orang perorangan dengan kelompok yang mana saling berkomunikasi secara
langsung yang ada pada pesisir pantai Puger Jember.
7. Penelitian kualitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bersifat deskripsi atau
penggambaran untuk meneliti permasalahan yang terjadi di Kota Jember Jawa
Timur.
8. Purposive sampling merupakan penentuan daerah penelitian secara sengaja di
Jember Jawa Timur yang berdasarkan pengetahuan keadaan produksi udang oleh
peneliti.
9. Popolasi merupakan keseluruhan obyek yang diteliti yaitu seluruh petani dan
pengusaha produksi udang di Jember Jawa Timur.
10. Sampel adalah kelompok petani udang dan pemilik perusahaan sekaligus manajer
perusahaan serta satu orang tenaga kerja yang menangani produksi dan satu
orang tenaga kerja yang menangani bagian pemasaran yang ada di pesisir pantai
Puger Jember.
11. Informan merupakan seseorang yang dapat dipercaya dan mampu memberikan
kejelasan pada pesisir pantai Puger Jember..
12. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari narasumber sehingga
peneliti memperoleh informasi jelas pada pesisir pantai Puger Jember.
13. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi terkait dan
dipergunakan untuk memperkuat data primer yang ada pada pesisir pantai Puger
Jember.
14. Wawancara merupakan kegiatan mencari informasi kepada responden petani
udang pesisir pantai Puger Jember.dengan memberikan daftar pertanyaan untuk
menjawab permasalahan yang telah ditetapkan oleh peneliti.
15. Kuisioner (panduan wawancara) merupakan alat bantu yang digunakan peneliti
dalam melakukan interview dengan informan di pesisir pantai Puger Jember.
16. Dokumentasi merupakan hasil rekaman suara atau gambar hasil penelitian yang
dilakukan peneliti di pesisir pantai Puger Jember.
17. Data reduksi adalah mereduksi data untuk memilih hal yang pokok dan
memfokuskan data yang penting dari data mentah yang didapat langsung dari
petani terasi di pesisir pantai Puger Jember.
18. Data display adalah penyajian data yang menggunakan tabel atau gambar untuk
menyusun penelitian sehingga di peroleh data yang akurat pada pesisir pantai
Puger Jember.
19. Key informan adalah orang yang dipilih dalam penelitian sebagai responden yang
mengetahui tentang berbagai informasi terkait saluran dan kinerja rantai pasok
terasi di pesisir pantai Puger Jember.
20. Observasi merupakan kegiatan pengamatan yag dilakukan secara langsung dan
memperoleh informasi di pesisir pantai Puger Jember.
21. Wawancara merupakan proses pertukaran informasi antara peneliti dengan pihak
yang terlibat dalam inovasi di pesisir pantai Puger Jember.
22. Metode analisis Miles dan Huberman merupakan model analisis yang dilakukan
dengan melalui beberapa tahap analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan yang diproleh petani terasi di
pesisir pantai Puger Jember.
DAFTAR PUSTAKA
Pantow, Julita G.L., Suhaeni, S. & Wassak, M. 2016. Analisis Usaha Budidaya
Ikan Nila pada CV. Tiga Mas di Desa Talawaan Kecamatan Talawaan
Kabupaten Minahasa Utara. Akulturasi. 4(7): 541-548.
Badan Pusat Statistik Indonesia , 2014. Statistik Indonesia Tahun 2012-2015. Jakarta
Pusat : Badan Pusat Statistika (2012-2016).
Badan Pusat Statistik Indonesia , 2014. Statistik Indonesia Tahun 2012-2015. Jakarta
Pusat : Badan Pusat Statistika diolah Pusdatin (2014).
Erlando, G., Rusliadi dan Mulyadi. 2015. Increasing Calcium Oxide (CaO) to
Accelerate Moulting and Survival Rate Vannamei Shrimp (Lito-penaeus
vannamei). Aquaculture Technology Laboratory. 2(2): 1-7.
Marimin, dkk. 2013. Teknik Dan Analisis Pengambilan Keputusan Fuzzy Dalam
Manajemen Rantai Pasok . Bogor: PT Penerbit IPB Press.
Kasno, A., A. Winarto., Sunardi. 1993. Kacang Tanah, Malang: Balai Penelitian
Tanaman Pangan.
Triyanti, R. & Yusuf.R 2015.Analisis Manajemen Rantai Pasok Lobster (Studi Kasus
di Kabupaten Simeulue, Aceh). Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi
Kelautan dan Perikanan. Jakarta Utara.
E. Septina. 2017. Pemetaan Pertanian Potensial Dalam Pengembangan Agroindustri
Unggulan Di Kabupaten Kepulauan Meranti. Gontor Agrotech Science. 3(1):
111-140.
S. Ilham., E. Susanti., L. Hakim., 2018. Strategi Rantai Pasok Udang Vaname Studi
Kasus Pada Pt. Aryazzka Indoputra Kabupaten Aceh Besar. Mahasiswa
Pertanian Unsyiah. 3(4): 342-354.
A. Teuku., A. H. Hamid., dan Indra. 2018. Analisis Efisiensi Kinerja Rantai Pasok
Ikan Tuna Pada Cv. Tuah Bahari Dan Pt. Nagata Prima Tuna Di Banda Aceh.
Marine Fisheries. 9(2): 168-181.
Suwandi., A. Rohanah., dan Adian Rindang. 2017. Uji Komposisi Bahan Baku Terasi
Dengan Menggunakan Alat Pencetak Terasi. Keteknikan pertanian. 5(1): 196
171.
E. Anthon dan A. Manzilati. 2018. Identifikasi Dan Efisiensi Kinerja Rantai Pasok
Ikan Cakalang Di Tanawangko Kabupaten Minahasa. Sosek KP. 13(1): 4-6.
P.D. Indrie., P. Kindangen., A. Tumbel dan J. Massie. 2018. Influence Analysis of
Supply Chain Management and Supply Chain Flexibility to Competitive
Advantage and Impact on Company Performance of Fish Processing in Bitung
City. Research in Business, Economics and Management. 10(1): 1783-1790.
P. Ratna. 2015. Analisis Nilai Tambah Produk Perikanan Lemuru Pelabuhan Muncar
Banyuwangi. JITI. 14(1): 13-23.
S. M. Nur. 2018. Mana Jemen Risiko Pelabuhan Rakyat Guna Mendukung Rantai
Pasok Nasional. Rekayasa Sipil. 14(2): 73-78.
Subroto, A.M., Kawel. L., Sumaruaw.J. 2015. Evaluasi Kinerja Supply chain
management pada produk beras di desa panasen kecamatan kakas. EMBA,
3(1): 653-662.
Gumilang, G.S. 2016. Metode Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bimbingan dan
Konseling. Fokus Konseling, 2(2): 144-159.