Disusun untuk melengkapi tugas kegiatan Diklat Penguatan Kepala Sekolah Tahun 2020
Disusun Oleh :
SHODIQUN, S.Pd.I
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran berlangsung sebagai suatu proses saling mempengaruhi
antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran
dikatakan berhasil dan berkualitas apabila sebagian besar peserta didik terlibat
secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut diatas, upaya guru dalam mengembangkan keaktifan
belajar siswa sangatlah penting, sebab keaktifan belajar siswa menjadi penentu
bagi keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan.
Seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar tidak hanya dituntut
untuk memiliki kemampuan dalam pengalaman teoretis tapi juga harus
memiliki kemampuan praktis. Kedua hal ini sangat penting karena seorang
guru dalam pembelajaran bukanlah sekedar menyampaikan materi semata
tetapi juga harus berupaya agar mata pelajaran yang sedang disampaikan
menjadi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipaham bagi
siswa. Apabila guru tidak dapat menyampaikan materi dengan tepat dan
menarik, dapat menimbulkan kesulitan belajar bagi siswa, sehingg mengalami
ketidaktuntasan dalam belajarnya. Kualitas dan keberhasilan pembelajaran
juga sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketetapan guru dalam memilih
dan menggunakan metode pembelajaran.
Untuk menciptakan situasi yang diharapkan seorang guru harus
mempunyai syarat-syarat yang diperlukan dalam mengajar dan membangun
pembelajaran peserta didik agar efektf, saling bekerjasama dalam belajar
sehinggga tercita suasana yang nenyenangkan dan saling menghargai
(demokrasi).
SMK PLUS AL HADI adalah Lembaga dibawah Yayasan Al Hadi
yang sebagian besar siswa-siswinya bermukim di pondok pesantren Al Hadi,
dimana sehari-hari melakukan aktifitas di asrama sehingga siswa-siswi merasa
jenuh dalam melakukan pembeljaran dan ingin mendapatkan hal- hal yang baru
2
diluar kelas. oleh karena itu hal tersebut menjadi suatu permasalahn yang harus
sekolah carikan solusi dan rencana tindak lanjut untuk kemajuan sistem
pembelajaran di sekolah.
B. Rumusan Masalalah
Dari uraian permasalahan yang telah diuraikan diatas salah satunya adalah
kejenuhan siswa sehingga mempengaruhi daya serap peserta didik terhadap
pembelajaran, maka dapat kami tarik rumusan masalah sebagai berikut :
- Bagaimanakah cara menghilangkan kejenuhan dalam proses belajar
mengajar di dalam kelas?
3
BAB II
STRATEGI & LANGKAH MENGATASI MASALAH
4
panitia yang telah terpilih, guna mejalankan tugasnya dengan baik dan
penuh tanggung jawab.
Selanjutnya Kepala sekolah megumpulkan seluruh panitia guna
rapat koordinasi pembagian tugas kepanitiaan. Seluruh panitia mulai
bekerja mempersiapkan pelaksanaan kegiatan workshorp tersebut. Bagian
sekretaris menyusun undangan, daftar hadir, Menyusun draft monitoring
evaluasi serta panduan atau juklak workshorp yang lengkap dan dibagikan
kesemua guru sebagai pedoman pelaksanaan. Bagian bendahara kegiatan
menyusun rencana anggaran biaya (RAB) yang diperlukan dalam
melaksanakan worshorp dan membuat laporan pertanggung jawaban
setelah kegiatan ini selesai. Adapun sekbid kegiatan menyusun tata tertib,
jadwal pelaksanaan acara supaya bisa berjalan dengan lancar dan bekerja
sama dengan sie dokumentasi untuk pengambilan bukti pelaksanaan
kegiatan disisi lain seksi acara juga Berkoordinasi dengan nara sumber agar
bisa memutuskan jadwal atau waktu kegiatan dilaksankan.
4. Pelaksanaan Kegiatan
Adapun rencana pelaksanaan kegiatan workshorp “ Outdoor Study
(Pembelajaran Di Luar Kelas) sebagai stimulus peningkatan daya serap
peserta didik dalam belajar ” ini akan dilaksanakan pada :
Hari : Selasa – Rabu
Tanggal : 24 – 25 Desember 2019
Waktu : Pukul 08.00 – 15.00
Tempat : Gedung SMK Plus Al Hadi.
Kegiatan tersebut diawali dengan seluruh peserta mengisi daftar hadir yang
disediakan panitia, kemudian memasuki ruangan sekolah, pukul 08.00
dilakukan pembukaan yang dihadiri oleh Ketua Yayasan, Ketua Komite,
pengawas sekolah, guru, dan nara sumber. Setelah kegiatan dibuka oleh
ketua Yayasan, kegiatan selanjutnya adalah istirahat dilanjutkan
pemaparan materi oleh pemateri dari dosen INSTITU AGAMA ISLAM
NAHDLATUL ULAMA’ (IAINU) TUBAN kemudian dilanjutkan dengan
tanya jawab. Pada hari berikutnya kegiatan ini adalah praktek pembelajaran
5
diluar kelas (outdoor study). Kegiatan ini dilakukan oleh masing-masing
guru secara individu, di bimbing dengan tanya jawab sama pematerinya,
sampai pada akhirnya kegiatan ditutup dengan doa bersama
5. Hasil Kegiatan
Sesuai tujuan penyelesaian masalah belajar yaitu “Outdoor Study
(Pembelajaran Di Luar Kelas) Sebagai Stimulus Peningkatan Daya Serap
Peserta Didik Dalam Belajar”, terbukti efektif, menarik, menyenangkan
dan utamanya dapat mengurai kejenuhan belajar sehingga peserta didik
bisa lebih menikmati pembelajaran, meningkatkan motivasi aktif berpikir,
menumbuhkan sikap kooperatif pada peserta didik, menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan, serta menumbuhkan sikap percaya diri pada peserta
didik. Dengan demikian peserta didik juga lebih mengenal alam sekitar
serta dapat berpendapat serta bekerjasama dengan teman lainnya. Selain
keaktifan pada waktu pelaksanaan kegiatan belajar outdoor studiy tersebut,
psikologi anak yang sudah terpuaskan dengan suasana belajar outdoor
study berdampak signifikan pada pelajaran bahkan hari berikutnya.
6. Faktor Pendukung
Adapun faktor pendukung keberhasilan pembelajaran outdoor study
antara lain :
1. Dukungan masyarakat.
2. Tenaga pendidik yang aktif dalam mengesksplorasi kemampuan.
3. Akses tempat luar sekolah yang memadai sesuai tema diskusi
pelajaran terkait.
4. Didukung dengan adanya sarana dan prasarana untuk melaksanakan
kegiatan tersebu.
7. Faktor Penghambat
Disamping memiliki faktor-faktor pendukung sebagaimana disebutkan di
atas, namun pelaksanaan kegiatan workshop peningkatan mutu penilaian
bagi guru ini tentunya juga terdapat beberapa faktor yang dinilai bisa
6
menghambat keberlangsungan kegiatan maupun implementasi program
yang dapat kami jabarkan antara lain sebagai berikut
1. Ada guru yang tidak bisa mengikuti kegiatan tersebut
2. Adanya sebagian guru yang masih belum bisa menyesuaikan metode
yang telah diberikan.
8. Monitoring dan Evaluasi
Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan kegiatan, tentunya
tidak telepas dari kegiaatan monitoring dan evaluasi. Kegiatan ini
dilakukan selama pelaksanaan workshorp dan kemudian setelah selesai
juga diadakan evaluasi. Untuk menjalankan kegiatan monitoring dan
evaluasi ini tentunya menggunakan panduan yang telah disusun oleh
panitia. Dalam penerapannya, monitoring dan evaluasi ini dilakukan untuk
mengetahui ketercapaian kegiatan mulai dari persiapan administrasi,
kemudian selama pelaksanaan sampai pada hasil kegiatan.
9. Refleksi
Dari pelaksanaan kegiatan workshorp peningkatan mutu penilaian
ini dapat direfleksikan sebagai berikut :
a. Peserta diklat sebagian besar antusias mengikuti guna pentingnya
peningkatan kompetensinya.
b. Pelaksanaan workshorp lebih terkoordinir dengan adanya kepanitiaan
dan ditunjang dengan sarana prasana yang ada.
c. Dalam pengerjaan tugas workshorp dari pemateri masih belum
semuanya dikerjakan dengan benar sesuai arahan.
d. Pengawas sekolah dan yayasan sebagai pembina perlu melakukan
pemantauan dan bimbingan yang terus menerus kepada guru agar
mengetahui perkembangan Lembaga Pendidikan yang dibinanya
10. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Adapun Rencana Tindak Lanjut adanya kegiatan workshorp ini adalah
1. mempraktekan hasil workshop agar pembelajaran bisa lebih efektif dan
efesian.
2. Mengadakan workhop lanjutan
7
BAB III
KESIMPULAN
8
Daftar Pustaka