1. Dapat mengetahui kinerja sebuah fan apabila salah berfungsi dengan baik maka proses seluruh sistem tidak
satu blade sebuah fan mengalami kerusakan dapat bekerja secara semestinya. Dalam sejarah modern
2. Dapat mengetahui beban bantalan bearing yang harus desain dan penggunaan bearing yang terdokumentasi dengan
dipasang dan dipakai pada komponen fan tersebut. baik dimulai oleh Leonardo Davinci (23). Dia menggunakan
roller bearing untuk kincir angin dan penggilingan gandum
paten. Paten pertama tentang bearing didaftarkan di prancis
II. TINJAUAN PUSTAKA
400 tahun kemudian. Selanjutnya katalog bearing sebagai
2. 1 Fan komponen anti gesek telah digunakan secara luas dengan
Fan merupakan salah satu jenis mesin fluida yang variasi ukuran,variasi beban, variasi putaran yang sangat
berfungsi untuk memindahkan fluida (udara) dengan arah lebar.
dan kecepatan tertentu sesuai dengan rotor fan yang
digunakan. Kapasitas udara yang mampu dipindahkan oleh
fan sangat ditentukan oleh tipe fan. Kapasitas merupakan 2.2.1 Klasifikasi Bearing
jumlah gas yang dipindahkan oleh fan tiap satuan waktu, Secara umum bearing dapat diklasifikasikan
jika diukur dalam unit volume, maka kapasitas yang terjadi berdasarkan arah beban dan berdasarkan konstruksi atau
adalah kapasitas volumetrik yang biasanya dinotasikan mekanismenya mengatasi gesekan. Berdasarkan arah beban
dengan huruf Q dan kapasitas massa gas yang dipindahkan yang bekerja pada bantalan, seperti ditunjukkan pada
oleh fan adalah sebagai berikut : gambar 2.3, bearing dapat diklasifikasikan menjadi :
Bantalan radial/radial bearing : menahan
m=PxQ beban dalam arah radial
Bantalan aksial/aksial bearing : menahan
Efisiensi fan adalah perbandingan antara daya yang
dipindahkan ke aliran udara dengan daya yang dikirimkan beban dalam arah aksial
oleh motor ke fan. Daya aliran udara adalah hasil dari Bantalan yang mampu menahan beban dalam
tekanan dan aliran, dikoreksi untuk konsistensi unit. arah radial dan aksial
III. METODOLOGI
Metodologi penelitian adalah kerangka dasar dari
tahapan penyelesaian tugas akhir. Metodologi tersebut
mencakup semua kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
memecahkan masalah atau melakukan proses analisa
terhadap permasalahan skripsi ini. Tahapannya digambarkan
dalam flowchart berikut:
(b) Kondisi Bermasalah
Mulai
Selesai
Tabel 4.1 Perbandingan gaya yang terjadi pada blade Tabel 4.2 Perbandingan torsi dan momen puntir yang
putaran 100% terjadi pada blade
TORQUE (Nm)
FORCE (N)
BLADE CONDITION NORMAL TROUBLE SELISIH PERSENTASE BLADE CONDITION NORMAL TROUBLE SELISIH PERSENTASE
MX 161,6 15389,7 15228,1 9422,1
X 12.2 2875.9 2863.7 23558.0
30 Y 15.3 1006.9 991.6 6463.2 30 MY 208,9 12314,5 12105,5 5793,8
Z 29031.3 70448.6 41417.3 142.7 TZ 32605,2 32326,3 278,8 0,9
X 149.1 2984.1 2835.0 1900.9 MX 396,6 12893,3 12496,7 3150,8
25 Y 18.3 24600.8 24582.6 134517.7
Z 25769.8 2984.1 22785.7 88.4 25 MY 877,0 13752,5 12875,6 1468,2
735 X 70.6 1761.4 1690.9 2395.7 TZ 26872,3 27265,7 393,5 1,5
20 Y 219.6 595.7 376.1 171.3 MX 1364,3 3946,7 2582,4 189,3
735 Rpm
Z 31221.8 26500.9 4720.9 15.1
20 MY 415,4 9973,6 9558,3 2301,3
X 14.3 1738.0 1723.7 12012.5
15 Y 10.4 198.3 187.9 1807.9 TZ 26192,3 24261,1 1931,3 7,4
Z 27821.9 15229.5 12592.4 45.3 MX 145,3 13739,9 13594,6 9353,8
X 688.5 0.0 688.5 100.0 MY
15 4,5 9603,2 9598,7 214396,4
0 Y 64.9 0.0 64.9 100.0
Z 78955.6 0.0 -78955.6 -100.0 TZ 20422,6 17105,3 3317,3 16,2
MX 3867,9 0,0 3867,9 100,0
Pada tabel dibawah dapat dideskripsikan perbandingan gaya 5 MY 11857,1 0,0 11857,1 100,0
– gaya yang terjadi pada kondisi bermasalah yaitu kondisi 3 TZ 4021,7 0,0 4021,7 100,0
blade yang tidak sama pitchnya dengan kondisi normal lebih
jelasnya dapat dilihat dari grafik dibawah ini. Seharusnya momen (puntiran) yang terjadi pada blade untuk
sumbu x dan y idealnya bernilai nol atau kecil sekali, tetapi
pada kondisi tidak normal ada kenaikan momen (puntiran)
pada blade dengan sumbu x dan y yang besarnya naik lebih
100 persen. Kondisi tersebut akan menimbulkan kondisi
unbalance pada blade, akibatnya lama-kelamaan akan
menimbulkan kenaikan getaran dan bearing cepat rusak.
Dibawah ini grafik dari selisih kenaikan torsi (Ty) dan
momen puntir pada blade (Mx dan My)
Gambar 4.4 (a) Visualisasi tegangan geser kon- Gambar 4.5 Bentangan Induced Draft Fan
disi bermasalah
Metode yang digunakan untuk analisa distribusi tegangan
pada tumpuan komponen ID FAN adalah metode Teori Tiga
Momen, karena tumpuan yang terjadi lebih dari 2 tumpuan
yaitu ada tiga tumpuan. Dimana tumpuan tersebut sebagai
tempat bantalan atau bearing yang akan menerima gaya
akibat dari gaya-gaya yang bekerja pada ID FAN. Sebelum
melakukan analisa tegangan maka perlu dilakukan diagram
superposisi dari bentuk sistem ID FAN pada gambar 4.5
menjadi gambar superposisi seperti gambar 4.6 dibawah ini.