R8 - Titrasi Pengendapan
R8 - Titrasi Pengendapan
Menentukan normalitas
02 AgNO3 setelah dibakukan
04
PRINSIP
Sebagai dasar titrasi, suatu reaksi kimia harus terjadi secara sempurna membentuk hasil reaksi.
Salah satu rekasi yang dapat memenuhi persyaratan adalah gabungan dua ion membentuk
garam sukar larut. Kelarutan garam yang terbentuk merupakan faktor utama yang
mempengaruhi kesempurnaan reaksi. Metode titrasi argentometri dilakukan dengan
penambahan AgNO3 berlebih yang menyebabkan proton H+ pada gugus amin sekunder teofilin
akan lepas dan N akan berikatan dengan Ag (reaksi substitusi). Kelebihan AgNO3 dititrasi
dengan KSCN dan digunakan indicator Fe(NH4)SO4. Setelah semua Ag+ terendapkan,
kelebihan KSCN akan bereaksi dengan Fe(NH4)SO4 membentuk Fe(SCN)3 yang berwarna
merah
PROSEDUR PEMBAKUAN
Dipindahkan sampel ke
Disiapkan sampel yang Dilakukan pemanasan
dalam Erlenmeyer 500
sudah dikeringkan pada penangas hingga
mL, ditambahkan 50 mL
sebelumnya larutan homogen
air dan 8 mL NH4OH 6N
Dilakukan pencampuran
pada larutan tersebut dan Ditambahkan 20 mL
Aliquot 10 mL
dipanaskan kembali pada AgNO3 0.1 N
penangas selama 15 menit
Ketika larutan masih Campuran
Endapan tersebut
dalam keadaan Air bilasan diasamkan dengan
dibilas dengan 10 mL
hangat, saring ditambahkan ke ditambahkan 5 mL
air hangat sebanyak
endapan yang dalam filtrat asam nitrat
3x
terbentuk konsentrat
Hasil pembakuan Kalium Tiosianat 0,1 N Hasil pembakuan Perak Nitrat 0,1 N
N KSCN = 0,0847 N
Kadar Teofilin
AgNO3 yang ditambahkan pada sampel memiliki volume berlebih, oleh karena itu tidak
semua AgNO3 bereaksi dengan sampel. Untuk mengetahui sisa AgNO3 yang tidak
bereaksi dengan sampel maka campuran dititrasi dengan KSCN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mencari mol AgNO3 berlebih yang ditambahkan pada Mencari mol KSCN yang dibutuhkan untuk titrasi
sampel
• AgNO3 0,0966 N yang ditambahkan pada • KSCN 0,0847 N yang diperlukan 12,075 ml → B
sampel 20 ml → A mmol mmol
• A mmol = 0,0966 x 20 = 1,932 mmol → untuk • Bmmol = 0,0847 x 12,075 = 1,02275 mmol →
aliquot 10 ml untuk aliquot 10 ml
• untuk 50 ml sampel = 1,932 x 5 = 9,666 mmol • untuk 50 ml sampel = 1,02275 x 5 = 5,11375
mmol
A adalah mol AgNO3 berlebih • Mencari massa teofilin dan galat (Massa
B adalah mol KSCN yang bereaksi dengan teofilin sebenarnya = 901,9 mg)
AgNO3 sisa, yang tidak bereaksi dengan sampel
0,1 mmol teofilin ~ 18,02 mg teofilin
|820,3605−901,9|
Galat = x 100 % = 9,04 %
• Mencari mol AgNO3 yang bereaksi dengan 901,9
sampel
Mol AgNO3 yang bereaksi dengan sampel
= C mmol = mol sampel
C = A-B
C = 9,666 - 5,11375 = 4,5525 mmol
Pembahasan
Metode Volhard
Metode Fajans
Titrasi argentometri - Titrasi kembali, tirasi langsung
- Dilakukan pada pH 7-10
Titran : AgNO3 atau SCN- - Dilakukan dalam suasana
- Titrasi langsung asam
Indikator
→ Metode Fajans
Pembahasan
• Endapan yang muncul pada pembakuan AgNO3
berasal dari Ag+ bereaksi dengan Cl- menghasilkan
endapan AgCl
• Endapan yang muncul pada pembakuan KSCN
berasal dari Ag+ bereaksi dengan CNS-
menghasilkan endapan AgCNS Galat yang dihasilkan dapat disebabkan oleh :
• Pemanasan dilakukan pada teofilin untuk
• Kurang telitinya praktikan dalam melakukan
menyempurnakan dan mempercepat pengendapan
pengukuran
• Endapan disaring dan dicuci untuk memisahkan
sisa AgNO3 yang tidak bereaksi dengan teofilin
• Titik akhir titrasi yang sudah terlewati
• Titrasi pengendapan metode Volhard dilakukan
dalam suasana asam, oleh karena itu dalam
tahapan sebelum titrasi ditambahkan larutan HNO3
pekat.
• NH4OH ditambahkan untuk untuk menghasilkan
larutan bening dan tidak berwarna
Reaksi
Ag
+ → + HNO3 + AgNO3