Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL ANALISIS KIMIA TERPADU II INI AKAN

DISEMINARKAN DAN TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL


JANUARI 2020

Menyetujui,

Pembimbing kimia analisis terpadu II

FiFI YARNI
NIP.

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Yang Maha
Esa yang telah meberikan nikmat dan karunia kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan proposal Kimia Analisis Terpadu II ini dengan judul
“Pembuatan dan Analisis Sabun Mandi Cair Berbasis Minyak Kelapa
dengan Penambahan Exstrak Buah Mengkudu” (Morinda Citrifolia) tepat
pada waktu yang telah ditentukan.

Penghargaan dan terima kasih penulis berikan kepada kedua orang tua dan
keluarga yang selalu mendoakan dan mendukung penulis baik moral maupun
materil. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada ibu Fifi Yarni sebagai
pembimbing dalam melakukan proyek Analisis Terpadu II ini yang telah
memberikan arahan kepada penulis. Serta kepada semua pihak yang telah
membantu yang tidak memungkinkan untuk disebut satu persatu, penulis ucapkan
terima kasih banyak atas bantuan, kritik, dan saran yang sangat membantu
selesainya proposal analisis kimia terpadu II ini.

Proposal Kimia Analisis Terpadu II ini ditulis sebagai pedoman untuk


melaksanakan praktikum Kimia Analaisis Terpadu II yang merupakan salah satu
syarat untuk dapat menyelesaikan studi di Sekolah Menengah Kejuruan – SMAK
Padang.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna, dan
banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca yang agar proposal ini dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Padang, Januari 2020

Penulis
Monica Wulandari

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan Penelitian 2

1.3 Manfaat Penelitian 3

1.4 Batasan Masalah 3

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 4

2.2 Persiapan Sampel 4

2.3 Parameter Uji 4

2.4 Alat dan Bahan 4

2.5 Prosedur Kerja 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sabun merupakan senyawa kimia yang dihasikan dari reaksi lemak atau
minyak dengan alkali. Sabun juga merupakan garam-garam monovalen dari asam
karboksilat dengan rumus umunya RCOOM, R adalah rantai lurus  (alifatis)
panjang dengan jumlah atom C bervariasi, yaitu antara C12 – C18 dan M adalah
kation dari kelompok alkali atau ion amonium (Austin, 1984).
Sabun cair adalah reaksi saponifikasi menggunakan minyak dan lemak
yang mempunyai kandungan asam oleat tinggi dan perbandingan yang tajam
antara kalium, digunakan dalam kombinasi dengan soda kaustik untuk
memproduksi cairan yang setara normal warnanya agak gelap dan mempunyai
bau yang kuat (Poucher’s, 464).
Indonesia adalah Negara agraris yang kaya akan buah-buahan.
Diantaranya adalah buah mengkudu yang selalu ada setiap musim. Produk dari
buah mengkudu telah banyak di produksi oleh beberapa produsen dalam dan luar
negri dalam bentuk jus dan kapsul buah mengkudu. Jumlah biji mengkudu yang
dihasilkan cukup besar yaitu 20%-25% dari total berat buah (Faizal, 2010).
Mengkudu mempunyai macam-macam kandungan yakni zat anti bakteri,
zat-zat aktif yang terkandung dalam sari buah mengkudu itu dapat mematikan
bakteri penyebab infeksi, seperti Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii,
Stephylococcus aureus, Bacillus subtillis, dan Escherichia coli. Zat anti bakteri
ini juga dapat mengontrol bakteri pathogen (mematikan) seperti Salmonella
montivideo, S. scotumuelleri, S. typhi, dan Shigella dusenteriae, S. flexnerii, S.
pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus. Scolopetin merupakan senyawa
scolopetin sangat efektif sebagai unsur anti perdagangan dan anti-alergi.
Xeronine diserap sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein-protein yang tidak
aktif, mengatur struktur dan bentuk sel yang aktif (Bangun, 2002).

Sedangkan didalam biji kemungkinan terdapat minyak asam capron dan

1
asam kaprilat. Pada umumnya buah yang digunakan sebagai obat adalah buah
yang matang yaitu dengan cara pengambilan ekstrak mengkudu dengan cara
dipress. Didalam buah mengkudu terdapat biji yang dibuang begitu selesai
dipakai. Ekstrak mengkudu sebanyak 1% (v/b) dapat menghambat perkembangan
Sitophilus Zeamais. Daya insektisida dari ekstrak ini adalah menghambat proses
perteluran dan mengurangi nafsu makan dari serangga, selain itu juga dapat
menghambat perkembangan bakteri B. Sthearothermophillus. dengan zona
hambatan sebesar 7,75 mm. Zat yang lain yang berfungsi sebagai antimikroba,
terutama bakteri dan jamur, adalah antrakuinon dan skopoletin (Rahmawati,
2009).
Sejak zaman dahulu buah mengkudu di yakini bisa membunuh bakteri baik
dalam tubuh maupun luar tubuh, khasiat buah mengkudu juga mengandung
vitamin E dan protein yang sangat tinggi sehingga mampu merawat kulit secara
alami. Buah mengkudu sering sekali di pakai untuk lulur dan masker wajah oleh
kaum dari suku dayak pedalaman, kandungan anti Aging dan anti UV nya juga
bisa mengurangi penuaan pada kulit wajah (Kang Amir, 2018)
Dengan demikian buah mengkudu yang mengandung anti bakteria, dapat
digunakan sebagai salah satu bahan tambahan dalam pembuatan sabun mandi
cair.senyawa dari golongan Buah mengkudu juga mengandung senyawa flavonoid
yang diduga memiliki aktifitas anti bakteri Dengan ini dapat meminimalisir
limbah dari buah mengkudu yang berserakan di pasar. Analisis sabun mandi cair
ini mengacu pada (SNI 06-4085-1996)

Salah satu minyak kelapa yang di dapat dari pengolahan produk kelapa
adalah minyak kelapa murni atau yang biasa di sebut Virgin Coconut Oil (VCO).
Dari segi ekonomi minyak kelapa murni mempunyai harga jual yang lebih tinggi
dibanding minyak kelapa biasa yang di olah secara tradisional dengan
memenasakan santan atau mengendapkan santan dalam waktu yang lama sehingga
menghasilkan bau yang tenggik akibat kadar air yang masih tinggi. Minyak kelapa
murni atau VCO merupakan modifikasi proses pembuatan minyak kelapa
sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang
lebih rendah, berwarna bening, berbau harum serta mempunyai daya simpan yang
cukup lama yaitu 12 bulan (ketaren,1986). Adapun manfaat minyak kelapa yaitu

2
mengobati jerawat karna minyak kelapa murni mengandung asam laurat yang
dapat mengurangi perdangan dan melawan bakteri terhadap jerawat, pelembab
kulit, untuk scrub, menghilangkan noda hitam karna minyak kelapa mengandung
vitamin E yang mampu menyamarkan bekas noda jerawat, mengapus makeup
(Rizzaq Aynur Nugroho 2019)

1.2 Tujuan Penelitian


1. Sebagai salah satu syarat untuk lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan
SMAK Padang dalam bentuk praktikum Analisis Terpadu II
2. Mengetahui kualitas atau mutu sabun mandi yang dibuat
3. Untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat di SMK-SMAK
Padang dengan cara melakukan pengujian terhadap produk yang di
buat.
4.

3
1.3 Manfaat Penelitian
Dapat mengembangkan ilmu dari produksi sabun cair dari buah mengkudu,
serta mengaplikasikan ilmu kewirausahaan dalam bentuk proyek kecil yang akan
dibesarkan, serta meningkatan nilai ekonomis.

1.4 Batasan Masalah


Pada pembuatan dan analisis sabun mandi dari buah mengkudu (Morinda
Citrifilia) ini, penulis membatasi masalah pada penetapan kadar air, uji minyak
pelikan, uji bilangan peroksida, uji viskositas, uji asam lemak bebas.

4
BAB II
PELAKSANAAN PENELITIAN

2.1Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal ………………..di


Laboratorium SMK-Sekolah Menengah Analis Kimia Padang.

2.2 Pengambilan Bahan Baku

Bahan baku buah mengkudu didapatkan dari pedagang buah mengkudu


yang berada di Pasar Raya Kota Padang, dan Pasar Bandar Buat Kota Padang,
Sumatera Barat.

2.3 Parameter

1. Uji minyak pelikan


2. Uji bilangan peroksida
3. Uji kadar air
4. Uji viskositas
5. Uji zat aktif dari sabun (saponifikasi)

2.4 Alat dan Bahan


A. Alat
B. Alat
a. Gelas
1. Batang pengaduk
2. Buret 50 ml
3. Cawan Petri
4. Corong
5. Erlenmeyer 250mL

5
6. Erlenmeyer Tutup Asah 250 mL
7. Gelas Piala 50 mL, 250 mL,500mL,1 Liter
8. Gelas Ukur 100 mL
9. Kaca Arloji
10. Labu Ukur 50 mL, 100 mL
11. Lampu Spritus
12. Pendingin Tegak
13. Piknometer
14. Pipet Gondok 10 mL
15. Pipet Takar 1 mL, 10 mL
16. Pipet Tetes
17. Tabung reaksi
18. Viskometer Oswald
19. Batang pengaduk
20. Buret 50 mL
21. Botol Bekas reagen H2SO4
22. Cawan Petri

b. Non Gelas
1. Autoklaft
2. Bola Hisap
3. Botol Semprot
4. Cawan Penguap
5. Desikator
6. Hot plate
7. Inkubator
8. Blender
9. Neraca Analitik Digital
10. Neraca Teknis
11. Oven
12. Penangas air
13. Rak tabung reaksi

6
14. Spatula
15. Standar + Klem
16. Wadah atau panic
17. pH Meter

7
B. Bahan
1. Asam stearat
2. Aquades
3. Bibit Wangi
4. Ekstrak buah mengkudu
5. Etanol 96%
6. Sukrosa
7. Gliserin
8. NaOH 50%
9. Minyak Kelapa Sawit
10. TEA
11. Olive Oil
12. Alkohol 70%
13. HPMC
14. Indikator phenolptalein
15. Kapas
16. Kertas pembungkus
17. Kertas saring
18. KOH
19. Larutan Buffer pH 4, pH 7, pH 10 (sebagai bahan kalibrasi alat)
20. Batu didih
21. BHT
22. Biang parfum
23. Larutan HCl 0,1 N
24. Larutan KOH 0,1 N
25. Larutan pengencer PW (Pepton Water)
26. Larutan pengencer PW (Pepton Water)
27. Minyak jarak
28. Minyak kelapa

8
2.5 Prosedur Kerja
2.5.1 Prosedur Pembuatan Produk
2.5.1.1 Pembuatan Ekstrak buah mengkudu (Jurnal)
1. Menyiapkan buah mengkudu yang sudah matang
2. Memeras buah mengkudu yang matang dengan sarung tangan
kemudian disaring
3. Dan memasukannya pada Erlenmeyer

2.5.1.2 Pembuatan Minyak Kelapa


1. Disiapkan buah kelapa lalu dikupas, ambil daging nya
2. Parutlah daging kelapa dengan parutan.
3. Hasil parutan lalu dicampur dengan air matang, lalu diperas dan
disaring hingga menghasilkan santan.
4. Tuangkan air santan ke penggorengan dengan nyala api yang kecil.
5. Aduk santan secara perlahan – lahan secara terus menerus.
6. Ambil botol atau wadah, lalu tuangkan minyak kelapa yang sudah
jadi.

2.5.1.3 Pembuatan Sabun Mandi Cair


1. Dibuat campuran soap base
(a) Ditimbang minyak kelapa sebanyak 75 gram dalam gelas piala
(b) Dipanaskan minyak kelapa hingga suhu 70ºC dan
dipertahankan pada suhu tersebut.
(c) Ditimbang KOH sebanyak 19 gram dalam gelas piala yang
berbeda
(d) Ditambahkan aquades sebanyak 57 ml pada gelas piala yang
berisi KOH, lalu diaduk hingga homogen
(e) Dimasukkan larutan KOH ke dalam minyak kelapa yang telah
dipanaskan
(f) Diaduk menggunakan magnetik stirrer selama 20 menit hingga
campuran menjadi tebal dan padat.

0
2. Dipanaskan campuran soap base dalam pen

3. angas air selama 3 jam dan diaduk setiap 30 menit sekali


4. Ditimbang 50 gram soap base yang telah dipanaskan
5. Dimasukkan soap base ke dalam 50 ml aquades yang telah
mendidih
6. Diaduk campuran hingga larut dengan pemanasan stabil pada suhu
50ºC dengan heater magnetik stirrer
7. Setelah kira – kira hampir larut, ditambahkan larutan asam sitrat (a
sam sitrat sebanyak 0,46 gram dilarutkan dalam 1,84 ml aquades) y
ang telah mendidih.
8. Lalu diaduk campuran selama 1 jam, kemudian ditambahkan eksta
k buah mengkudu
9. Setelah selesai diaduk, kemudian disaring hingga diperoleh sabun c
air yang diinginkan.

2.5.2 Prosedur Analisis Produk

2.5.2.1 Uji minyak pelikan


1. Sampel diambil 1 ml dimasukan kedalam tabung reaksi, kemudian
tambahkan 5 ml KOH 0,5 N dalam alcohol dan panaskan dalam pe
nanggas air
2. Kemudian tambahkan air, jika larutan menjadi keruh menandakan
adanya minyak pelikan
3. Kadar minyak pelikan dihitung dari sisa yang tidak tersabunkan

1
2.5.2.2 Uji bilangan peroksida (SNI 01-3s55-1998)
1. Timbang ke dalam Erlenmeyer 250 ml, sebanyak 0,3 - 5,0 gram
2. Tambahkan 10 ml kloroform dan larutkan contoh dengan cara
menggoyangkan Erlenmeyer dengan kuat
3. Tambahkan 15 ml asam asetat glasial dari I ml larutkan kalium
iodida jenuh.
4. Tutuplah segera Erelenmeyer tersebut dan kocok selama I
menit, kemudian simpan selama kira-kira 5 menit ditempat
gelap
5. Tambahkan 75 ml air suling dan kocok dengan kuat
6. Titar dengan larutan standar natrium tiosulfat 0,02 N dengan
larutan kanji sebagai indikator.
7. Lakukan penetapan blanko
8. Lakukan penetapan duplo
9. Hitung bilangan peroksida

2.5.2.3 Uji kadar air (Jurnal)


1. Menimbang dengan teliti ± 5 g contoh dengan
menggunakan botol timbangan,
2. Memanaskan dalam lemari pengering (oven) pada suhu 105 ℃
selama 2 jam
3. Menghitung kadar air

KadarAir  W 1W 2 x100%


W

Keterangan :
W1 = berat contoh + cawan (gram)
W2 = berat contoh + cawan setelah pengeringan (gram) W = berat
contoh (gram)

2
2.5.2.4 Uji Kekentalan Viskositas menggunakan Viskositas Ostwold
(Jurnal)

1. Disiapkan alat dan bahan


2. Dituangkan sampel (sabun cair) ke dalam gelas piala 250 ml
3. Kemudian sampel dimasukkan ke viskositas ostwold
4. Hisap menggunakan bola hisap sampai batas garis M, lalu biarkan
cairan sampel mengalir sampai batas garis N (sampel dihidupkan
stopwatch)
5. Dicatat waktu akhirnya
6. Lakukan 3x percobaan

2.5.2.5 Bahan aktif

1. Timbang 10 gram contoh, masukan kedalam gelas pialakemudian


tambahkan 50 ml air suling , beberapa tetes larutan penunjuk metil
jinggadan asam klorida 10 % sampai semua lemak dibebaskan yang
di tunjukan timbul nya warna merah.

2. Masukan dalam corong pisah. bila ada endapaj jangan di masukan


kedalam corong pemisah.

3. Larutan diendapan tuangkan dengan pelarut petroleum ater ataudietil


ater atau heksana, diulangi sampai pelarut berjumlah lebih kurang
100 ml.

4. Pelarut dikocok dan dicuci dengan air suling sampai tidak bereaksi
asam (lihat dengan kertas kongo). Pada tiap pencucian dipakai 10 ml
air suling.

5. Pelarut dikeringkan dengan natrium sulfat kering, saring dan


masukkan kedalam labu lemak yang telah diketahui bobotnya
beserta batu didih (W1).

6. Pelarut disuling dan labu lemak dikeringkan pada suhu 105 oC


sampai bobot tetap (W2)

3
Perhitungan :

Bahan aktif untuk bahan dasar sabun (asam lemak jumlah) =

w2  w1
x100%
w
Keterangan =

4
5

Anda mungkin juga menyukai