Proposal Tugas Akhir Perancangan Sistem Kendali Menggunakan PLC Pada Mesin Feeder Valve Plate Departemen Tube Extruder Plant B PT RDHWJ
Proposal Tugas Akhir Perancangan Sistem Kendali Menggunakan PLC Pada Mesin Feeder Valve Plate Departemen Tube Extruder Plant B PT RDHWJ
Diajukan oleh
RAFLI YULIANTO 1702048
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
RAFLI YULIANTO 1702048
Disahkan
Tangerang, 24 Februari 2020
Menyetujui,
Koordinator Mentor
Mentor, Koordinator Mentor,
Politeknik Gajah Tunggal,
Mengetahui,
Direktur Politeknik Gajah Tunggal
ii
PERANCANGAN SISTEM KENDALI MENGGUNAKAN PLC PADA
MESIN FEEDER VALVE PLATE DEPARTEMEN TUBE EXTRUDING
PLANT B PT RDHWJ
INTISARI
iii
DESIGN OF CONTROL SYSTEM USING PLC IN THE FEEDER VALVE
PLATE DEPARMENT TUBE EXTRUDING PLANT B PT RDHWJ
ABSTRACT
Many industrial processes that were originally done by humans, are now
starting to be replaced by machines that are automatically driven by only giving
commands / programs or just simple / semi-automatic buttons. This is intended for
the efficiency of human labor and the effectiveness of completion time, due to the
increasingly rapid progress of HR (Human Resources) so that it is no longer
possible to do work manually with large labor.
With what happened written above, we have to find a solution or alternative
to meet those needs, one way is to make a machine that moves continuously and
with great power. This final project aims to plan, make, and test the Valve Plate
Feeder machine for automation purposes in the extruder department which still
requires a lot of human labor for a relatively simple process.
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................. 2
1.3. Pertanyaan Penelitian ......................................................... 2
1.4. Batasan Masalah................................................................. 3
1.5. Tujuan Penelitian ............................................................... 3
1.6. Manfaaat Penelitian ............................................................ 3
v
3.2.8. Menentukan Alat dan Bahan ................................ 18
3.2.9. Menjalankan Simulasi .......................................... 18
3.3. Alat dan Bahan Penelitian ................................................ 19
3.4. Konsep Sistem Kendali .................................................... 19
3.5. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................... 20
3.6. Jadwal Penelitian.............................................................. 20
Daftar Pustaka............................................................................................. 21
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Proses pembuatan ban dalem diawali dari melakukan extruding yaitu proses
menghomogenkan compound yang dibawa dari Plant Mixing. Setelah masuk
proses extruding, compound akan menjadi green stick yang kemudian dilakukan
proses splicing yaitu proses penyatuan kedua ujung dari green stick. Hasil dari
proses splicing ini adalah green tube yang berikutnya akan melewati proses
pemasakan atau proses curing dimana hasil akhirnya yaitu tube akan diperiksa
bagian FI untuk berikutnya dikemas dan dikirim ke gudang penyimpanan.
Pada proses extruding, terdapat proses lain yaitu cementing valve.
Cementing valve adalah proses pelapisan valve dengan menggunakan cement
agar valve dapat menempel dengan baik pada green stick. Dari proses ini akan
dihasilkan output yang sederhana, yaitu valve yang sudah di-cement namun pada
aktualnya proses ini memerlukan man power yang cukup banyak.
Karyawan cementing valve bekerja selama 5 hari di hari Senin sampai
dengan Jum’at yang akan memproduksi kebutuhan valve proses extruding untuk 7
hari. Karyawan cementing terdiri dari satu (1) orang leader, lima (5) orang
operator booking, dan sembilan (9) orang operator prepare valve.
Dari formasi karyawan tersebut dapat dilihat bahwa operator prepare valve
adalah yang memiliki man power paling banyak, yang mana proses tersebut
memliki output sederhana yaitu valve yang diletakkan ke nampan yang
selanjutnya akan di letakkan di conveyor untuk di lanjutkan ke proses berikutnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan melakukan perancangan valve
feeding plate otomatis yang akan membantu karyawan dan akan membantu
meningkatkan hasil produksi proses cementing.
2
2. Bagaimana cara mendesain sistem kendali yang sesuai dengan kebutuhan
perancangan mesin tersebut?
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penutup tampungan
sampah yang
membuka otomatis
memanfaatkan
gerakan motor servo
yang terkait dengan
pintu penampung
PURWARUPA TEMPAT
tampungan sampah
SAMPAH PENDETEKSI
1 Muchlis Yoni, 2019 dimana servo akan
LOGAM DAN NON
membuka setelah
LOGAM OTOMATIS
sensor proximity
induktif mendeteksi
objek sampah untuk
logam dan sensor optik
mendeteksi untuk
objek sampah non
logam.
Sistem penggerak
untuk lengan
PERANCANGAN
pengambil tumpukan
MESIN PENGIKAT
sendok digunakanlah
Tigor Caraka, Roche SENDOK BESERTA
2 motor stepper karena
Alimin, 2018 LENGAN PENGAMBIL
memiliki karakteristik
SENDOK TIGA AXIS DI
kelebihan yaitu
PT. X
memiliki respon yang
baik terhadap mulai,
4
stop, dan berbalik
arah, memberikan torsi
penuh pada saat mulai
bergerak. Selain itu
posisi motor stepper
dan pergerakannya
dapat ditentukan
secara presisi.
Sistem counter
PERANCANGAN
panjang tread dengan
SISTEM COUNTER
memanfaatkan sensor
PANJANG TREAD
photoelectric sebagai
MENGGUNAKAN
pendeteksi adanya
SENSOR PROXIMITY
Ricky Nurjaman, tread, sedangkan
3 SWITCH BERBASIS
2018 sensor proximity
PROGRAMMABLE
switch berfungsi untuk
LOGIC CONTROLLER
mendeteksi putaran
(PLC) MITSUBISHI
dari objek metal yang
SERI Q DI PLANT H PT
terpasang pada roll
A
konveyor.
Tabel 2.1 Kajian Sebelumnya
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Programmable Logic Controller
Programmable Logic Controller (PLC) adalah komputer elektronik
yang mudah digunakan yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe
dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam. Definisi Programmable Logic
Controller menurut Capiel (1982) adalah sistem elektronik yang
beroperasi secara digital dan didesain untuk pemakaian di lingkungan di
industri, sistem ini menggunakan memori yang dapat di progaram untuk
penyimpanan secara internal intruksi-intruksi yang mengimplementasikan
fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan,
dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-
5
modul I/O digital maupun analog. Berdasarkan namanya konsep PLC
adalah sebagai berikut :
1. Progammable menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk
menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-
ubah fungsi atau kegunaanya.
2. Logic menunjukkan kemampuan dalam memproses masukkan
secara aritmatik dan logic, yakni melakukan operasi membandingkan,
menjumlahkan, mengalikan,membagi, mengurangi,negasi,AND,OR,
dan lain sebagainya.
3. Controller menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan
mengatur proses sehingga menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Komponen-komponen utama dari suatu PLC adalah sebagai berikut:
2.2.1.1. Unit CPU
Merupakan bagian yang berfungsi sebagai otak bagi sistem.
CPU berisi mikroprosesor yang menginterpretasikan sinyal-sinyal
input dan melaksanakan tindakan-tindakan pengontrolan sesuai
dengan program yang telah tersimpan, lalu mengkomunikasikan
keputusan-keputusan yang diambilnya sebagai sinyal kontrol ke
output interface. Scan dari program umumnya memakan waktu 70
ms , tetapi hal tersebut tergantung dari panjang pendeknya program
serta tingkat kerumitannya
6
(Sumber : Quick Time Engineering inc, 2018.)
7
Gambar 2.2 Memory PLC
(Sumber : Jago Otomasi, 2016.)
2.2.1.3. Unit Input/Output
Unit Input/output menyediakan antarmuka yang
menghubungkan sistem dengan dunia luar, memungkinkan
dibuatnya sambungan-sambungan/koneksi antara perangkat-
perangkat input, semisal sensor, dengan perangkat output, semisal
motor dan selenoida, melalui kanal-kanal input/output. Demikian
pula, melalui unit input/output, program-program dimasukkan dari
panel program. Setiap titik input/output memiliki sebuah alamat
unik yang dapat digunakan oleh CPU.
Unit input/output atau sering disingkat dengan Unit I/O
adalah komponen PLC yang paling penting. Komponen ini
berfungsi untuk menyediakan antarmuka yang menghubungkan
sistem dengan dunia luar.Keadaan tersebut memungkinkan untuk
dibuat sambungan-sambungan antara perangkat-perangkat input,
seperti sensor, dengan perangkat output, seperti motor dan
selenoida, melalui panel-panel yang tersedia.Demikian pula, melalui
unit input/output, program-program dimasukkan dari panel
program.Masing-masing point input/output memiliki sebuah alamat
spesifik yang dapat digunakan oleh CPU untuk mengaksesnya.
8
Gambar 2.3 Modul Input/Output PLC
(Sumber : Iebhe, 2009.)
2.2.1.4. Unit Programmer
Komponen programmer merupakan alat yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan PLC. Programmer mempunyai
beberapa fungsi yaitu :
a. RUN, untuk mengendalikan suatu proses saat program
dalam keadaan aktif.
b. OFF, untuk mematikan PLC sehingga program dibuat
tidak dapat dijalankan.
c. MONITOR, untuk mengetahui keadaan suatu proses
yang terjadi dalam PLC.
d. PROGRAM, menyatakan suatu keadaan dimana
programmer/ monitor digunakan untuk membuat suatu
program.
2.2.2. GX Works 2
9
diprogram dengan menggunakan perintah yang akan dimasukan. Pada
software GX Works 2 dapat mengetahui troubleshooting pada program yang
sudah dibuat. Pada software GX Works2 ini hanya digunakan untuk PLC
merek Mitsubishi dengan berbagai tipe seperti : PLC tipe Q, tipe A, tipe FX.
GX Works 2 memakai bahasa pemrograman standar internasional terbasuk
bahasa Squential Function Chart (SFC), Instruction List (IL), Ladder Logic,
Function Block Diagram (FBD) dan Structured Text (ST).
10
Gambar 2.5 Motor AC
(Sumber: https://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-motor-induksi-3-fasa/)
2.2.4. Inverter
Inverter adalah suatu konverter yang merubah sistem tegangan
DC menjadi tegangan AC dengan nilai tegangan dan frekuensi sesuai
dengan kebutuhan. Jika tegangan DC dapat diatur, maka inverter
dengan rasio tegangan DC dan AC yang tetap dapat digunakan. namun
bila tegangan DC masukan tidak dapat diatur, pengaturan tegangan
keluaran inverter dapat diperoleh dengan menggunakan metode
pengaturan modulasi lebar pulsa. (Surya, 2004).
Bentuk gelombang tegangan output dari sebuah inverter yang
ideal membentuk gelombang sinusoida, namun biasanya bentuk
gelombang yang dihasilkan tidak membentuk gelombang sinusoida
yang sempurna dan memiliki kandungan harmonik. Untuk mengurangi
nilai kandungan harmonik pada suatu inverter dapat dilakukan dengan
cara teknik switching.(Rashid, 1988).
11
Gambar 2.6 Inverter
(Sumber: http://Inverterdrive,com)
12
2.2.6. Motor Vibrator
Vibrator motor adalah alat mekanis untuk menghasilkan getaran.
Getaran sering dihasilkan oleh motor listrik dengan massa yang tidak
seimbang pada driveshaftnya. Vibrator motor digunakan dalam berbagai
aplikasi industri baik sebagai komponen maupun sebagai bagian peralatan
tersendiri.
Vibrator motor terutama digunakan untuk membantu wadah,
seperti pengisian hopper agitator dalam pemakaian. Vibrator motor
terutama digunakan untuk menyelesaikan extruder pelat lantai berlubang
yang sudah dikeringkan sebelumnya, dan juga dapat digunakan sebagai
sumber getaran untuk peralatan getaran lainnya.
13
cocok untuk target yang terbuat dari plastik, sedangkan sensor
proksimitas induktif memerlukan target logam.
14
penggeraknya, dan sedangkan hidrolik menggunakan cairan oli sebagai
tenaga penggeraknya. Dalam pneumatik tekanan udara inilah yang
berfungsi untuk menggerakkan sebuah cylinder kerja. Cylinder kerja
inilah yang nantinya mengubah tenaga/tekanan udara tersebut menjadi
tenaga mekanik (gerakan maju mundur pada cylinder).
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Observasi Lapangan
Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi kemungkinan-
kemungkinan permasalahan yang ada
Studi Lapangan
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
16
A
Menjalankan Simulasi
Selesai
17
orang, padahal disana hanyalah proses sederhana yaitu memasukkan valve
ke dalam loyang sebanyak 60 valve.
18
3.3. Alat dan Bahan Penelitian
No Alat dan Bahan Jumlah
1 Modul PLC Q Series 1
2 Proximity 6
3 Motor AC 1
4 Motor Vibrator 1
5 Inverter 1
6 Motor Servo 6
Tabel 3.1 Alat dan Bahan
(Sumber: Data hasil penelitian, 2020)
Panel
Proximity PLC
Inverter
Motor Motor
Motor AC Servo Vibrator
19
3.5. Waktu dan Tempat Penelitian
Kajian ini dilakukan di area Plant B, tepatnya di departemen Tube Extruder
bagian cementing valve. Waktu penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 24
minggu, yaitu sejak tanggal 20 Januari 2020 sampai dengan Juli 2020 untuk
pelaksanaan pembuatan laporan, presentasi, perancangan, dan simulasi program.
20
DAFTAR PUSTAKA
[1] Yoni, Muchlis (2019), Purwarupa Tempat Sampah Pendeteksi Logam dan
Non Logam Otomatis
[2] Caraka, Tigor. Dkk (2016), PERANCANGAN MESIN PENGIKAT
SENDOK BESERTA LENGAN PENGAMBIL SENDOK TIGA AXIS DI
PT. X, Jurnal Teknik Mesin, Vol. 16, No. 2, Oktober 2016, 57-63
[3] Nurjaman, Ricky (2018), PERANCANGAN SISTEM COUNTER
PANJANG TREAD MENGGUNAKAN SENSOR PROXIMITY
SWITCH BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
(PLC) MITSUBISHI SERI Q DI PLANT H PT A
[4] P.Croser (1994), Pneumatik Tingkat Dasar. PT Nusantara Cybernetic Eka
Perdana: Jakarta
[5] J.P.Hasebrink, R.Kobler (1989), Fundamentals of Pneumatic Control
Engineering –Textbook. Festo Didactic: Esslingen.
[6] Bolton, William. (2004), Programmable Logic Controller (PLC) Sebuah
Pengantar (3rd ed). Jakarta: Erlangga.
[7] Krist, Thomas dan Dines Ginting. (1993), Dasar-Dasar Pneumatik.
Jakarta: Erlangga.
21