Pengertian
1. Arm
Adapun syarat dengan lafadz " ( " علي وجه اإلستعالءdari sisi orang yang
kedudukannya lebih tinggi ) persyaratan ini diperselisihkan, karena apakah
memang harus yang memerintah itu lebih tinggi dari yang di suruh? Padahal
ada sebagian uama yang mengatagorikan menjadi arm dua yaitu untuk doa
( permohonan ) dan iltimas (ajakan), yang pertama bisa di bilang perintah dari
kedudukannya lebih rendah kepada yang lebih atas, sedangkan yang kedua
dari orang sejajar. Jadi tidak ada tuntutan bahwa yang memerintah harus
tinggi kedudukannya.
2. Nahy
Nahy dari bahasa kebalikan dari arm, nahy bentuk masdar dari -نهي
ينهيyang artinya mencegah atau melarang4 sedangkan menurut istilah
nahy adalah نهباungkapan yang meminta agar sesuatu perbuatan di jauhi
yang di keluarkan oleh orang yang kedudukannya lebih tinggi kepada
orang yang kedudukannya lebih rendah5 tetapi dalam ulum al – Qur’an di
1
Ahmad. W.Munawwir, Al-Munawir, (Jakarta: pustaka Praja,1997), 38
2
Amir Syarifudin, Ushul Fiqih Jiid 2, (Jakarta:pt. Logos Wsacana Ilmu, 2001), 163
3
Jalal ad-Din al-Syuthi, a-Itqan fi Ulum A-Qur’an, (Beribut: MaktabahAshriyah,1998) J. 3, 242
4
Munawir…….. .734
5
Muhammad Adib, Tafsir Nusus .J.2 .377
sebutkan lebih sederhana yaitu tuntutan untuk meninggalkan sesuatu
perbuatan, atau mencegah untuk melakukan pekerjaan tertentu. 6 Dari
pengertian tersebut dapat di ambil benang merah, bahwa nahy harus
mengandung criteria.
a. Nahy harus berupa tuntutan
b. Tuntutan tersebut harus berupa meninggalkan
c. Tuntutan untuk, meninggalkan harus di tunjukan oleh sigh
nahy
B. Macam-macam bentuk Arm
Penggunaan kata amr bisa dikatagorikan mejadi dua yaitu secara
hakiki yang mengandung makna perintah dan majazi yaitu mengandung
makna lain selain perintah dan keluar dari makna asalnya yaitu asal dari arm
adalah untuk mewajibkan seperti أقيمو االصالةdalam ayat ini ada kewajiban
untuk mendirikan sholat . adapun makna arm ( perintah ) yang hakiki itupun
ada yang mengartikan musytarak karena di dalamnya terkandung makna
wajib, sunnah, atau bahkan mubah. Terlepas dari pendapat tu bahwa ketika
ada arm maka itu bisa menunjukkan beberapa kemungkinan makna karena
adanya petunjuk-petunjuk atau penjelasan, diantaranya adalah.
1. Untuk hukum badh atau sunnah, artinya arm yang ada bukan utuk
wajib. Umfama firman Allah Surah al-nur (24); 33 فكا تبو هم إن علمتم
فبهم خيراLafadz katabah كتا بهyaitu kemerdekaan dengan pembayaran c
هcilan yang di suruh dalam ayat terseut menimbulkan hukum nadh,
sehingga bagi yang menganggap tidak perlu maka tidak ada ancaman
2. Untuk suruhan bersifat mendidik (irsyad), sdperti dalam surah al-
Baqoroh (2); 282, tentang apa yang sebaiknya dilakukan seorang
setelah berlansung hutang piutang واستشهدوا شهيدينAyat ini mendidik
6
Muhammad bin Ali al-Syaukani, Irsyad al-Fuhul, ( beribut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1994), h.165, Al-
Syaukani, al-Itqan…….J . 3, ...243, Khalid bin Ustman as-Sabt, Qawaid…J . 2, h.506
umat untuk mendatangkan dua saksi pada saat berlansung transaksi
hutang piutang untuk kemaslahatan mereka.
3. Untukhukum ibadah atau boleh, seferti firman Allah dalam surah al-
Baqoroh (2): 60. Suruhan dalam ayat ini tidak mengandung tuntutan
apa-apa terhadap orang yang menerima arm tetapi meliankan hanya
seuatu kebolehan. Dan masih banyak macam-macam bentuk arm yang
lainnya.