Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN KONDISI

BATERAI MENGGUNAKAN MULTITESTER DAN


HIDROMETER

FRISDIANA DWIYULIAN (19050524029)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
LAPORAN PRAKTIKUM

Mata Kuliah : Praktek Kelistrikan Otomotif

Percobaan ke :1

Judul : Laporan Praktikum Pemeriksaan Kondisi Baterai


Menggunakan Multitester dan Hidrometer

Tanggal Pelaksanaan : 13 Februari 2021

Dosen Mata Kuliah : Dr. A. Grummy Wailandauw, M.Pd.,M.T.

Heru Arizal, S.Pd., M.M., M.Pd.

Nama Mahasiswa : Frisdiana Dwiyulian


1. TEMA :

Memeriksa baterai dengan multitester dan hydrometer.

2. TUJUAN :

Mahasiswa dapat mengetahui visual baterai, mengukur tegangan


menggunakan

Avometer dan mengukur berat jenis baterai menggunakan Hidrometer.

3. ALAT DAN BAHAN :

1. Hidrometer 1 buah
2. Multitester / Avometer 1 buah
3. Aki basah 1 buah
4. Wadah plastik besar 1 buah

4. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA :

Pada saat praktikum, saya menggunakan kacamata putih untuk mencegah air

elektrolit pada aki mengenai mata, namun saya tidak menggunakan sarung tangan
untuk

melindungi tangan saya sehingga jika terkena air elektrolit saya akan mencuci dengan

air dan sabun.

5. KAJIAN TEORI :

Baterai atau aki adalah penyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia,
yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke sistem starter, sistem
pengapian, lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan lainnya.
Gambar 5.1 Baterai

Bagian-bagian baterai

1. Kotak baterai berfungsi sebagai tempat diletakannya semua bagian-bagian aki.


2. Plat aki (positif dan negative) berperan dalam proses reaksi kimia saat baterai
bekerja.
3. Plat separator untuk menyekat plat positif dan negative.
4. Cell separator sebagai partisi sel adalah komponen yang memisahkan tiap-tiap
sel.
5. Cell connector berfungsi menghubungkan plat antar cell secara seri.
6. Larutan elektrolit sebagai zat yang akan bereaksi didaam aki.
7. Kutub baterai sebagai sebuah konduktor yang terpasang diujung plat baterai.
8. Tutup ventilasi sebagai tempat untuk mengisi larutan elektrolit pada tiap cell aki
dan ventilasi di tiap cell saat reaksi kimia terjadi.

Mulititester atau Avometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk


Mengukur arus listrik, tegangan dan hambatan pada benda. Avometer memiliki dua
jenis berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu avometer analog dan avometer digital
dimana memiliki bagian yang berbeda-beda.
Bagian – bagian Avometer Analog
Gambar 5.2 Avometer Analog
1. Skala pengukuran berfungsi untuk mengetahui hasil dari proses pengukuran
dengan melihat jarum berhenti di angka berapa.
2. Jarum meter berfungsi untuk menunjukkan hasil pengukuran.
3. Skrup pengatur jarum berfungsi untuk menyetel jarum tepat di angka nol.
4. Range selector berfungsi pengatur jarum yang akan diatur pada arus listrik,
tegangan atau hambatan.
5. Portable terdapat dua kabel yaitu kabel positif berwarna merah dan kabel negative
berwarna hitam.
6. Kalibrator berfungsi untuk kalibrasi pengukuran nilai hambatan.

Bagian – bagian Avometer Digital

Gambar 5.3 Avometer Digital

1. Display hasil pengukuran berfungsi menunjukkan hasil pengukuran.


2. Tombol fungsi untuk menyalakan avometer.
3. Knob selector berfungsi menyeleksi nilai besaran.
4. Portable terdapat dua kabel yaitu kabel positif berwarna merah dan kabel negative
berwarna hitam.

Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis elektrolit
pada baterai.

Gambar 5.4 Hidrometer

Bagian – bagian Hidrometer


1. Pipet berfungsi untuk menyedot cairan elektrolit dari aki ke tabung kaca.
2. Tabung kaca berfungsi untuk menampung cairan elektrolit yang telah tersedot
oleh pipet.
3. Pelampung berfungsi untuk mengukur berat jenis cairan elektrolit aki disertai
dengan skala dan keterangan baik buruknya cairan elektrolit.
4. Pickup tube berfungsi sebagai penyalur antara tabung kaca dengan cairan elektroit
pada aki.

6. PEMERIKSAAN/PENGUKURAN :
Mengidentifikasi baterai / aki

Gambar 6.1 Baterai


Gambar 6.2 Baterai

1. Baterai diletakkan di atas wadah plastic besar atau nampan untuk mencegah cairan
elektrolit pada baterai tercecer karena cairan elektrolit bersifat korosif.
2. Setelah itu mengamati keadaan fisik baterai dan membaca beberapa keterangan
yang tertulis pada baterai.

Mengukur tegangan pada baterai / aki menggunakan avometer

Gambar 6.3 Mengukur baterai menggunakan avometer


1. Siapkan alat dan bahan yaitu baterai dan avometer.
2. Bentuk sebuah rangkaian listrik antara baterai dengan avometer seperti pada
gambar 6.3.
3. Nyalakan avometer dan arahkan selector pada skala 50 DCV.
4. Tempelkan kabel merah pada kutub positif baterai dan kabel merah pada kutub
negative baterai.
5. Amati skala pada avometer dan catat hasil pengukurannya.

Mengukur berat jenis baterai pada baterai / aki menggunakan

Hydrometer
Gambar 6.4 Mengukur baterai menggunakan hydrometer

1. Siapkan alat dan bahan yaitu baterai dan hydrometer.


2. Buka sel pertama pada baterai.
3. Tekan pipet secara maksimal sebelum dimasukkan ke dalam baterai agar tersedot
maksimal.
4. Masukkan hydrometer ke dalam baterai.
5. Lepas pipet agar cairan elektolit masuk ke tabung kaca dan amati skala pada
pelampung dan keterangan baik buruknya baterai.
6. Catat hasil pengukurannya.
7. Lakukan langkah ketiga hingga langkah keenam sampai semua sel baterai terukur.

7. ANALISA :
Identifikasi baterai
Tabel 7.1. Hasil mengidentifikasi baterai

NO BAGIAN KETERANGAN
1. Merk GS Hybrid
2. Type baterai Basah
3. Code baterai 0959
36B20L
NS40ZL
4. Kapasitas 35 Ah
5. Tegangan baterai 12 Volt

Visual Baterai
Tabel 7.2. Hasil pemeriksaan visual baterai

NO. BAGIAN YANG DIPERIKSA KONDISI TINDAKAN


1. Kotak baterai (Retak/Bocor/Mengembang) baik -

2. Sel baterai (Mengembang/Mengkristal/Sel baik -


Rontok)

3. Terminal baterai (Korosi/Kendor/Kotor) baik -

4. Jumlah elektrolit(Kurang/Berlebih/Cukup) cukup -


5. Kabel baterai (Elastisitas Menurun/Isolator baik -
Pecah/Isolator terkelupas)

6. Pemegang baterai (Kendor/Berkarat/Lepas) baik -

Pemeriksaan tegangan baterai


Tabel 7.3 Hasil pemeriksaan tegangan baterai

NO. TEGANGAN BERMUATAN BERMUATAN TINDAKAN


BATERAI PENUH 13.00 KURANG < 12
V V
1. 13 Volt √ - -

Pengukuran berat jenis baterai


Tabel 7.4 Hasil pengukuran berat jenis baterai

SE BERAT Pengukuran BJ PADA TINDAKAN


L JENIS pada TEMPERATUR
KE (Kg/Liter) Temperature E 20℃ (Kg/Liter)
(℃)

1. 1300 30℃ 1.300,007 -


2. 1200 30℃ 1.200,007 -

3. 1275 30℃ 1.275,007 -

4. 1300 30℃ 1.300,007 -

5. 1275 30℃ 1.275,007 -

6. 1250 30℃ 1.250,007 -

Berat jenis rata-rata : 1.266,6736 Kg / liter


Perbedaan berat jenis antar sel : 1300 : 1200:1275:1300:1275:1250
Tindakan : Tidak ada
PENJELASAN
Sel 1 = S20 = 1300 + 0,0007 x (30-20) = 1300,007
Sel 2 = S20 = 1200 + 0,0007 x (30-20) = 1200,007
Sel 3 = S20 = 1275 + 0,0007 x (30-20) = 1275,007
Sel 4 = S20 = 1300 + 0,0007 x (30-20) = 1300,007
Sel 5 = S20 = 1275 + 0,0007 x (30-20) = 1275,007
Sel 6 = S20 = 1250 + 0,0007 x (30-20) = 1250,007

Berat Jenis Rata-Rata = (1300,007 + 1200,007 + 1275,007 + 1300,007 + 1275,007


+ 1250,007 ) : 6 = 1.266,6736 Kg/liter (pada suhu 20⁰)

8. KESIMPULAN :

 Pada visual baterai masih sangat bagus dan masih layak untuk digunakan
karena tidak ada kerusakan sedikitpun.
 Pada saat pemeriksaan tegangan didapatkan nilai 13 volt dimana baterai masih
bermuatan penuh
 Berat jenis baterai terdapat keterangan bagus dan nilai skala yang didapatkan
antara 1200-1300 sehingga tidak perlu tindakan lebih lanjut untuk mengisi
tegangan baterai.

9. DAFTAR PUSTAKA :

1. https://www.autoexpose.org/2018/02/komponen-aki-pada-
kendaraan.html
2. https://www.kitapunya.net/pengertian-dan-fungsi-baterai-aki/

Anda mungkin juga menyukai