Anda di halaman 1dari 15

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Dokumen Usulan Teknis

PENGADAAN JASA KONSULTANSI


PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN KAPAL PENGAWASAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN

Disusun Oleh :
PT. DHARMA KREASI NUSANTARA
Bab IV. Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK & Fasilitas Pendukung

IV.1. Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK Kegiatan

IV.1.1. Tanggapan Dan Saran Terhadap Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jumlah pulau sebanyak kurang lebih
17.504 buah dan dengan panjang garis pantai sekitar 81.000 km (terpanjang
kedua di dunia setelah Kanada) adalah merupakan negara kepulauan terbesar di
dunia. Dengan kurang lebih 2/3 dari seluruh wilayahnya merupakan wilayah
perairan (dengan luas sekitar 5,8 juta km2), potensi maritim bagi Indonesia
sangat besar guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Dengan keadaan lautan yang seluas ini maka konsekuensinya Indonesia harus
dapat mengendalikan dan mengamankan seluruh wilayah lautan yang
dimilikinya.
Posisi silang yang terletak diantara dua benua dan dua samudera, menjadi posisi
yang sangat strategis dan diharuskan dapat menjamin kelacaran alur pelayaran.
Hal tersebut menjadi mengakibatkan perlu adanya kapal yang dapat memelihara
sarana bantu pelayaran (SBNP).

Latar belakang dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan menyebutkan,


Kapal Negara Kenavigasian (KNK) merupakan ujung tombak dalam
melaksanakan perawatan dan pemeliharaan Sarana Bantu Navigasi pelayaran
(SBNP), selain berfungsi sebagai pengangkutan, pengangkatan,
pemeliharaan/perawatan pelampung suar beserta penjangkarannnya, juga
digunakan sebagai kapal pengantar gilir tugas penjaga menara suar dan
melaksanakan tugas SAR dan tugas-tugas pemerintahan lainnya. Untuk
pengendalian jenis ukuran dan mutu kapal KNK, sudah saatnya Direktorat
Kenavigasian menyusun dan menetapkan Standarisasi Rancang Bangun Kapal.

Disamping itu kapal-kapal Kenavigasian yang akan digunakan juga memiliki


kemampuan teknis yang memadai sesuai dengan kebutuhan daerah
operasionalnya. Kapal tersebut akan ditugaskan untuk melaksanakan perawatan
dan pemeliharaan Sarana Bantu Navigasi pelayaran (SBNP).

Tim konsultan telah melakukan pendalaman terhadap subtansi kegiatan yang


dimaksud tersebut diatas. Dalam latar belakang tersebut, telah sangat jelas
menggambarkan pentingnya kegiatan ini.

X-1
IV.1.2. Tanggapan Dan Saran Terhadap Maksud Dan Tujuan

Dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan menyebutkan bahwa maksud dari
pelaksanaan kegiatan Penyusunan Standar Dan Kriteria Desain Kapal Induk
Perambuan adalah dapat memenuhi persyaratan-persyaratan teknis pembangunan
kapal, operasionalisasi dan regulasi yang berlaku nasional maupun internasional
serta persyaratan Biro Klasifikasi Indonesia.

Adapun tujuan pelaksanaan pekerjaan ini yaitu:


a. Adanya Standar Dan Kriteria Desain Kapal Induk Perambuan dengan bahan
menggunakan material pelat baja (steel plate) agar kapal yang dibangun dapat
memenuhi persyaratan-persyaratan teknis, operasionalisasi dan regulasi yang
berlaku nasional maupun internasional sebagai acuan dalam pembangunan
kapal tersebut.
b. Agar pelaksanaan pekerjaan pembangunan kapal ini dapat diselesaikan sesuai
dengan yang tertuang dalam spesifikasi teknis dan persyaratan Biro Klasifikasi
Indonesia.
c. Agar kapal yang dibangun menggunakan desain yang baik, mudah dioperasikan
oleh kru Direktorat Kenavigasian Kementerian Perhubungan / user friendly dan
memenuhi standar perawatan kapal.
d. Agar kapal yang dibangun ini menggunakan bahan dan peralatan yang bermutu
baik sesuai dengan persyaratan teknik dan regulasi yang berlaku, serta
menggunakan teknologi dan peralatan mutakhir, dan model yang terkini.
e. Agar pelaksanaan pembangunan kapal ini harus memenuhi persyaratan dan
kaidah-kaidah pembangunan kapal Induk Perambuan dengan memenuhi
ketentuan standar Badan Klasifikasi anggota IACS / classification rules and
regulation.

Tim konsultan telah melakukan pendalaman terhadap subtansi kegiatan yang


dimaksud tersebut diatas. Menurut pandangan tim konsultan, maksud dan tujuan
hasil dari pekerjaan ini adalah Untuk mendapatkan hasil rancangan yang baik
dan handal, sesuai persyaratan-persyaratan teknis, operasionalisasi dan regulasi
yang berlaku nasional maupun internasional sebagai acuan dalam pembangunan
kapal, sehingga kondisi laut tidak menjadi kendala bagi kapal untuk melakukan
tugas dan fungsinya. Untuk menyelasaikan kegiatan ini maka beberapa metode
yang digunakan adalah studi literatur, survey lapangan, kajian hidrodinamika
secara numerik yang divalidasi melalui metoda uji model fisik di kolam uji
hidrodinamika.

X-2
IV.1.3. Tanggapan Dan Saran Terhadap Sasaran Kegiatan

Di dalam KAK disebutkan bahwa sasaran Pekerjaan Jasa Konsultan Penyusunan


Standar Dan Kriteria Desain Kapal Induk Perambuan dapat digunakan sebagai
acuan dalam pembangunan Kapal Negara Kenavigasian juga dipakai oleh
Direktorat Kenavigasian dalam menyusun rencana kerja dan mengevaluasi
setiap kegiatan pembangunan.
1. Pembuatan informasi (report) untuk dasar membangun kapal.
2. Sebagai analisis agar dapat mengkalkulasi biaya dalam membangun kapal.

Pada dasarnya bagian ini menegaskan bahwa keluaran dari kegiatan ini adalah
tersusunnya Standar Dan Kriteria Desain Kapal Induk Perambuan sesuai dengan
standar badan klasifikasi anggota IACS / classification rules and regulation. Dan
pada akhirnya, dari hasil Standar Dan Kriteria Desain Kapal Induk Perambuan dari
sisi konstruksi dan sistemnya dapat dibuat.

IV.1.4. Tanggapan Dan Saran Terhadap Ruang Lingkup Pekerjaan

Lingkup kerja yang akan dilaksanakan oleh konsultan seperti yang termuat di
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan, yakni :
Konsultan akan melaksanakan pekerjaan jasa perencanaan teknik “Verification
Design” untuk pembangunan kapal Induk Perambuan dengan bahan menggunakan
material pelat baja (steel plate).
Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi:

Penyusunan perencanaan teknik pembangunan kapal yang meliputi;


1) Melaksanakan pengumpulan data mengenai kebutuhan perencanaan desain
kapal yang akan dibangun dan peralatan yang sesuai dengan
memperhatikan:

(1) Kondisi perairan laut yang menjadi wilayah operasi kapal, sehingga
kapal yang dibangun cocok dioperasikan di wilayah tersebut dengan
baik,

(2) Kesesuaian kapal untuk dioperasikan sehingga tugas-tugas menjamin


kelancaran alur pelayaran dan pemeliharaan alat-alat SBNP dapat
terlaksana dengan baik.

X-3
(3) Penentuan spesifikasi teknis kapal yang akan dibangun disesuaikan
dengan kebutuhan operasionalnya, dibuat dengan desain, peralatan dan
perlengkapan terkini serta menggunakan teknologi modern.

2. Melakukan perhitungan perancangan kapal yang dilengkapi dengan


pembuatan desain kapal dengan mengacu pada modern ship design. Adapun
perhitungan pradesain yang dilakukan meliputi sebagai berikut :
- Penentuan Koefisien bentuk, Ukuran Utama dan Displacement Kapal.
- Perhitungan daya jelajah Kapal (Endurance) dan kapasitas tangki-tangki.
- Perhitungan Free Board (awal).
- Perhitungan awal Tenaga Mesin dan kecepatan Kapal.
- Perhitungan awal besarnya Tonnage untuk ukuran Kapal yang didapat
pada rancangan awal.
- Pembuatan desain meliputi perhitungan dan gambar-gambar sebagai
berikut:
- Performance :
1) Perhitungan Stabilitas dan Trim :
a. Diagram Koefisien (Hull Form Coefficient Curves);

b. Diagram Panto Carena & Bonjean (Cross & Bonjean Curves);

c. Diagram Hidrostatik (Hydrostatic Curves);

d. Diagram Kebocoran (Floodable Length curve);

2) Perhitungan Estimasi Kecepatan Kapal dan Tenaga Mesin Induk;

Lambung Kapal (Hull Construction) :


1). Rencana Umum (General Arrangement);

2). Rencana Garis (Lines Plan);

3). Potongan Melintang (Midship Section Construction);

4). Konstruksi Profil (Profiles Construction);

5). Konstruksi sekat (Transversal Bulkheads);

6). Konstruksi Ceruk haluan dan buritan (Fore and After Peak Const.);

7). Kemudi dan Poros Kemudi (Rudder and Rudder Stock);

8). Pondasi Mesin Induk (Main Engine Foundation);

9). Konstruksi Bangunan Atas (Superstructure Arrangement);

Permesinan, Propulsi dan Sistem (Machinery, Propulsion & System) :


1) Rancangan Kamar Mesin (Engine Room Lay Out);

X-4
2) Baling-baling dan Poros Baling-baling (propeller & shafting
Arrangement);

3) Sistem Pemadam Kebakaran (Fire Extinguisher System);

4) Diagram Pipa :

a. Pipa Bilga

b. Pipa cuci Deck.

c. Pipa bahan bakar.

d. Pipa pendingin air laut.

e. Pipa gas buang mesin induk dan bantu.

6) Diagram Jaringan Listrik


a. Diagram Jaringan Penerangan

b. Diagram Jaringan Navigasi.

c. Diagram Jaringan Komunikasi.

3. Melakukan analisis kualitas hidrodinamis atau olah gerak kapal dengan teknik
modern yang disebut CFD (Computational Fluid Dynamic) dan dilanjutkan
dengan pelaksanaan uji model pada kolam pengujian (towing tank) dari
sejumlah model yang terpilih untuk mendapatkan tenaga penggerak yang
minimum;

4. Melakukan pembuatan Spesifikasi Teknis yang akan menjadi dasar dalam


pelaksanaan pembangunan kapal;

5. Menentukan volume pekerjaan (Bill of Quantity) dan Engineer Estimate, Jadwal


Pelaksanaan Pekerjaan (Construction‟s Schedule) dan tahapannya
(Construction‟s Stages).

Tim konsultan telah melakukan pendalaman terhadap subtansi kegiatan yang


dimaksud tersebut diatas. Dari beberapa tahap pelaksanaan pekerjaan yang
tertuang di dalam KAK, tim konsultan akan melaksanakannya dengan inovasi-
inovasi sesuai dengan hasil koordinasi dan konsultasi dengan pihak pemberi
kerja.

Bentuk inovasi-inovasi yang dikembangkan dalam pekerjaan ini, konsultan


sebagai penyedia jasa perencanaan memberikan pelayanan yang terbaik sesuai

X-5
dengan kemampuan dan pengalaman. Selain itu diperlukan juga gagasan-
gagasan baru dalam setiap kegiatan pekerjaan sehingga didapatkan inovasi-
inovasi dalam hasil desain itu sendiri maupun dalam hal proses perencanaan
yang baru dikembangkan oleh konsultan, maupun juga metode-metode
perencanaan yang sudah ada tetapi disesuaikan dengan kondisi pekerjaan yang
ada.

Perencanaan tidak dapat lepas dari software dan handware computer. Pada
dewasa ini perkembangan software dan hadware computer sudah semakin pesat,
sehingga penggunaan software dan handware computer yang terkini dapat
membantu proses perencanaan, perhitungan, analisa serta penggambaran teknik
yang lebih cepat, komprehensif dan lebih baik.

Dalam proses perencanaan ini juga dapat ditambahkan gambar 3D dari kapal
sehingga dalam pemaparan kepada Satker Pengembangan Kenavigasian Pusat,
Kementerian Perhubungan dapat lebih komprehensif.

IV.1.5. Tanggapan Dan Saran Terhadap Alih Pengetahuan

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan menyebutkan bahwa dalam rangka


persamaan persepsi atas hasil kegiatan ini, maka Penyedia Jasa akan
berkoordinasi dengan Pengguna Jasa di dalam rangka alih pengetahuan.

Tim konsultan telah melakukan pendalaman terhadap subtansi kegiatan yang


dimaksud tersebut diatas. Menurut pandangan dan penilaian tim konsultan,
bahwa hasil-hasil pelaksanaan yang berupa gambar desain kapal, spesifikasi
teknis, Rencana Anggaran Biaya dan dokumen pembangunan kapal serta
dokumen pendukung lainnya menjadi panduan dalam pelaksanaan Pekerjaan
Jasa Konsultan Penyusunan Standar Dan Kriteria Desain Kapal Induk
Perambuan selanjutnya akan dikoordinasikan sebagai bagian dari alih informasi
dan alih pengetahuan dari tim konsultan kepada pihak pemberi kerja.

X-6
IV.1.6. Tanggapan Dan Saran Terhadap Keluaran (Output)

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan, dalam kegiatan ini
diharapkan memiliki keluaran (output), yakni :

Output dari Pekerjaan Jasa Konsultan Penyusunan Standar Dan Kriteria Desain
Kapal Induk Perambuan tersebut yakni :
1. Memberikan gambaran lengkap (detail) kepada Satker Pengembangan
Kenavigasian Pusat, Kementerian Perhubungan tentang desain/rancang bangun
kapal yang dihasilkan.

2. Dokumen desain (tahapan preliminary design) kapal beserta soft copy desain
format autocad, yang selanjutnya menjadi “Hak Milik” Satker Pengembangan
Kenavigasian Pusat, Kementerian Perhubungan.

3. Dokumen spesifikasi teknis standar Kapal Induk Perambuan dan daftar


peralatan/permesinan, dan estimasi biaya pembangunan

Tim konsultan telah melakukan pendalaman terhadap subtansi kegiatan yang


dimaksud tersebut diatas. Dalam mencapai hasil yang sesuai dengan kriteria desain
utama yang diharapkan perlu adanya test atau uji model ulang oleh galangan,
sehingga diperoleh data besar resistan yang lebih akurat. Data yang Jauh lebih
akurat dan dapat dihandalkan ini digunakan untuk melakukan perhitungan tenaga
penggerak yang akan dipakai pada kapal.

IV.1.7. Tanggapan Dan Saran Terhadap Metodologi / Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan menyebutkan bahwa metodologi /


metode pelaksanaan pekerjaan ini dipergunakan agar memperoleh hasil sesuai
dengan harapan. Adapun langkah-langkah pendekatan sesuai dengan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) Kegiatan, yakni :

1. Seluruh metodologi yang digunakan dalam pekerjaan ini harus memiliki


dasar teori yang cukup dan disosialisasikan kepada Pengguna Jasa;

2. Mengumpulkan data sekunder yang terkait dengan Perencanaan Kapal


Induk Perambuan;

3. Menggali sumber-sumber informasi dari kepustakaan yang relevan;

4. Kunjungan ke Survei ke Distrik Navigasi antara lain : Surabaya,


Banjarmasin, Samarinda, Tanjung Pinang, dan Sorong, serta pihak lain
yang terkait dan relevan;

X-7
5. Diskusi intensif dengan Stakeholder khususnya Satker Pengembangan
Kenavigasian Pusat, Kementerian Perhubungan maupun pihak lain;

6. Melakukan presentasi / asistensi / diskusi dengan Tim Pendamping


(Counter part) maupun Panitia Pengarah (Steering Committee) dalam setiap
tahapan pelaporan hasil pekerjaan serta dapat menghadirkan nara sumber
yang terkait/relevan dan melakukan analisis perbandingan (comparative
analysis) mengenai lembaga atau instansi lain dalam rangka perbaikan dan
penyempurnaan hasil pekerjaan;

Tim konsultan telah melakukan pendalaman terhadap subtansi kegiatan yang


dimaksud tersebut diatas. Menurut pandangan dan penilaian tim konsultan,
implementasi terhadap langkah-langkah pendekatan tersebut diatas, melalui
beberapa inovasi-inovasi yang bertujuan untuk memberikan hasil yang optimal
dari pelaksanaan kegiatan.

IV.1.8. Tanggapan Dan Saran Terhadap Jangka Waktu Pelaksanaan

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan menyebutkan bahwa jangka waktu


pelaksanaan pekerjaan penyusunan sesuai jadwal adalah selama 210 (Dua ratus
sepuluh) hari kalender terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah Kerja
(SPK).

Tim konsultan telah melakukan pendalaman terhadap subtansi kegiatan yang


dimaksud tersebut diatas. Menurut pandangan dan penilaian tim konsultan,
bahwa pelaksanaan pekerjaan selama 210 (Dua ratus sepuluh) hari kalender
merupakan waktu yang sesuai untuk melaksanakan kegiatan, hanya saja
konsultan harus konsisten dengan jadwal pelaksanaan yang telah dibuat.

IV.1.9. Tanggapan Dan Saran Terhadap Pelaporan

Dalam kegiatan ini, pelaporan yang dibuat dan disusun oleh konsultan sebagai
pihak kedua sesuai jadwal waktu, jenis dan jumlah laporan yang telah
ditentukan, yang harus disampaikan penyedia jasa kepada pemberi kerja
meliputi:

1. Laporan Pendahuluan (Inception Report)

X-8
Merupakan laporan pertama yang harus diserahkan sebelum melakukan
survei lapangan. Laporan ini berisi penjabaran dari kerangka acuan yang
meliputi :

- Latar Belakang
- Maksud dan Tujuan
- Sasaran
- Metodologi
- Organisasi dan Personil
- Rencana Kerja
- Jadwal Pekerjaan
- Deliverable
- Laporan Mobilisasi personil dan peralatan
- Sistematika laporan akhir

Dilampiri dengan:
- Rencana dan realisasi perkembangan prestasi pekerjaan jasa konsultan
dalam bentuk barchart / kurva-S

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya diserahkan kepada


pemberi tugas 3 (tiga) minggu setelah Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) diterbitkan sejak kontrak dinyatakan berlaku efektif sebanyak 5
(lima) eksemplar.

2. Laporan Antara (Interim Report)

Laporan ini berisi antara lain :

- Laporan hasil survey terhadap lokasi untuk memperoleh gambaran


daerah operasional dalam pembuatan standarisasi desain;

- Basic Ship Design dan Resistance Theory yang menjadi dasar dalam
pelaksanaan pekerjaan;

- Perhitungan-perhitungan pra desain untuk pembuatan kapal;

- Gambar-gambar Utama Kapal.

- Soft Copy gambar desain format Autocad dan analisa perhitungan.

Laporan Antara harus diserahkan paling lambat 4 (empat) bulan setelah


SPMK diterbitkan setelah penandatanganan kontrak sebanyak 5 (lima)
eksemplar

X-9
3. Laporan Draft Akhir (Draft Final Report)

Laporan ini merupakan dari rancangan laporan akhir setelah melalui


serangkaian perubahan dengan Tim Pengarah dalam softcopy dan
hardcopy yang berisi :

a. KONSEP DESAIN
- Rencana Umum
- Rencana Garis
- Hidrostatik dan Bonjean
- Rencana Kapasitas
- Perhitungan Lambung Timbul
- Perhitungan GT dan NT
- Perhitungan Tahanan dan Daya Mesin
- Lengkung Lengan Stabilitas Bentuk
- Stabilitas Awal
- Rencana Keselamatan
- Kurva Kebocoran
b. DESAIN KONSTRUKSI
- Potongan Melintang
- Rencana Konstruksi
- Konstruksi Geladak
- Konstruksi Sekat Melintang dan Memanjang
- Bukaan Kulit
- Linggi dan Ceruk Haluan
- Linggi dan Ceruk Buritan
- Kemudi dan Poros Kemudi
- Pondasi Mesin
- Konstruksi Alas Ganda/Tunggal
- Konstruksi Bangunan Atas dan Rumah Geladak
- Konstruksi Palka dan Penutupnya (Bila ada)
- Sistem Sambungan Las
- Jangkar dan Rancangan Peralatan Jangkar
- Dewi-Dewi
- Konstruksi Tiang Mast

c. DESAIN SISTEM PERMESINAN PERPIPAAN


- Rancangan Kamar Mesin
- Diagram Sistem Pipa Bilga

X - 10
- Diagram Sistem Pipa Ballas
- Diagram Sistem Pipa Air Tawar
- Diagram Sistem Pipa Air Laut
- Sistem Pipa Duga, Udara dan Limpah
- Shafting Arrangement
- Sistem Pemadam kebakaran
- Sistem Kemudi
d. DESAIN LISTRIK
- Sistem Saluran Listrik (LIGHTING ARRANGMENT)
- Ballans Daya
- Diagram Instalasi Listrik
- Diagram Papan Hubung Utama
e. Hasil analisis kualitas hidrodinamis atau olah gerak kapal dengan
teknik modern yang disebut CFD (Computational Fluid Dynamic)
dan dilanjutkan dengan pelaksanaan uji model pada kolam pengujian
(towing tank) dari sejumlah model yang terpilih untuk mendapatkan
tenaga penggerak yang minimum.
f. Draft spesifikasi teknis yang akan menjadi dasar dalam pelaksanaan
pembangunan Kapal Induk Perambuan (Bouy Tender Vessel)

Pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas harus sudah selesai sebelum 6


(enam) bulan setelah terbit SPMK sebanyak 5 (lima) eksemplar

4. Laporan Akhir (Final Report)

Laporan ini merupakan perbaikan dari rancangan laporan akhir setelah


melalui serangkaian perubahan dengan Tim Pengarah dalam softcopy dan
hardcopy yang berisi :
Keseluruhan gambar-gambar perencanaan kapal serta perhitungan-
perhitungan lanjutan serta dokumen spesifikasi teknis dari ukuran (GT)
kapal yang dilengkapi dengan bill of quantity dan engineer estimate, Soft
Copy gambar desain format Autocad dan analisa perhitungan serta lain-
lain seperti yang terdapat pada lingkup pekerjaan.

Pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas harus sudah selesai dilaksanakan 7


(tujuh) bulan setelah terbit SPMK dan harus menyerahkan Laporan Akhir

X - 11
dengan jumlah 5 (lima) eksemplar, Flash Disk berisikan softcopy
Laporan yang telah diselesaikan beserta bahan presentasi sebanyak 10
(sepuluh) buah, dan Gambar desain Kapal Induk Perambuan dengan
jumlah 72 (tujuhpuluh dua) lembar

Tim konsultan telah melakukan pendalaman terhadap subtansi kegiatan yang


dimaksud tersebut diatas. Menurut pandangan dan penilaian tim konsultan
terkait dengan jenis pelaporan, jumlah pelaporan dan jangka waktu penyerahan
laporan telah sesuai dengan keluaran (hasil yang diharapkan) dan dapat
dijadikan sebagai gambaran dari kemajuan tahap pelaksanaan pekerjaan.

IV.2. Tanggapan Dan Saran Terhadap Personil Pelaksana Kegiatan

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan menyebutkan bahwa kebutuhan dan


kualifikasi tenaga ahli beserta tenaga pendukung dalam kegiatan ini, terdiri dari :

a. Tenaga Ahli

Tenaga ahli yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah para
profesional yang memiliki kualifikasi dan pengalaman sebagai berikut :

Kualifikasi / Org/ Jumlah


No Klasifikasi
Pengalaman Profesional Bln (orang)
1 Pimpinan Tim Magister (S2) dengan Basic 7 1
(Team Leader) Sarjana (S1) dalam bidang
Produksi dan Material
Kelautan memiliki
pengalaman profesional
minimal 5 tahun atau
Sarjana (S1) dalam bidang
bangunan atau permesinan
kapal dan memiliki
pengalaman profesional 10
tahun
2 Ahli Optimasi, S-1 Teknik Perkapalan 7 1
Perancangan Kapal dengan pengalaman
minimal 5 (lima) tahun
3 Ahli Kekuatan dan S-1 Teknik Perkapalan 7 1
Konstruksi Kapal dengan pengalaman
minimal 5 (lima) tahun
4 Ahli Analisis S-1 Teknik Perkapalan 6 1

X - 12
Kualifikasi / Org/ Jumlah
No Klasifikasi
Pengalaman Profesional Bln (orang)
Hidrodinamika dan dengan pengalaman
CFD minimal 5 (lima) tahun
5 Ahli Permesinan dan S-1 Teknik Sistem 6 1
Propulsi Kapal Perkapalan / Teknik
Permesinan Kapal dengan
pengalaman minimal 5
(lima) tahun
6 Ahli Produksi Kapal S-1 Teknik Perkapalan 6 1
dengan pengalaman
minimal 5 (lima) tahun
7 Ahli listrik kapal (S1) dalam bidang Sistem 6 1
Perkapalan / Teknik Listrik
berpengalaman minimal 5
(lima) tahun

b. Tenaga Pendukung

Tenaga Pendukung yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan ini


diantaranya sebagai berikut:

Kualifikasi / Org/ Jumlah


No Klasifikasi
Pengalaman Profesional Bln (orang)
1 Ahli Teknik Pendidikan Minimal DIII 6 1
Informatika Teknik Informatika yang
memiliki pengalaman
dibidangnya minimal 5
(lima) tahun
2 Ahli Model & minimal DIII Teknik 6 1
Pengujian Perkapalan dengan
Hidrodinamika pengalaman minimal 3
(tiga) tahun
3 Ahli Visualisasi 3D kualifikasi DIII dalam 5 1
bidang teknik dan
memiliki pengalaman
minimal 3 tahun serta
memiliki sertifikat
keahlian yang relevan
4 Operator CAD DIII dalam bidang teknik 5 3
dan memiliki pengalaman
minimal 3 (tiga) tahun
serta memiliki sertifikat

X - 13
Kualifikasi / Org/ Jumlah
No Klasifikasi
Pengalaman Profesional Bln (orang)
keahlian yang relevan
5 Administrasi DIII yang memiliki 7 1
pengalaman dibidangnya
minimal 3 (tiga) tahun
6 Sekretaris DIII yang memiliki 7 1
pengalaman dibidangnya
minimal 3 (tiga) tahun

Tim konsultan telah melakukan pendalaman terhadap subtansi kegiatan yang


dimaksud tersebut diatas. Dengan cukup penting dan strategisnya pekerjaan ini,
maka diperlukan tenaga ahli yang memiliki kemampuan dan kualifikasi di
bidangnya untuk melaksanakan pekerjaan ini agar sesuai dengan keluaran
(output) yang diharapkan oleh pihak pemberi kerja. Dari uraian dalam KAK,
dapat dinyatakan bahwa jumlah dan kualifikasi personil pelaksana dirasakan
telah mampu untuk mengakomodir keseluruhan proses pelaksanaan pekerjaan.

X - 14

Anda mungkin juga menyukai