Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

SKOLIOSIS

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


OPERASIONAL
PROSEDUR ………………………………
Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal
ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal
(leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang).Skolisis
PENGERTIAN merupakan penyakit tulang belakang yang menjadi bengkok ke
samping kiri atau kanan sehingga wujudnya merupakan
bengkok benjolan yang dapat dilihat dengan jelas dari arah
belakang
Untuk memberikan asuhan pada pasien dengan skoliosis.
TUJUAN
Pasien dengan scoliosis
INDIKASI
Dokter
PETUGAS Bidan

PERSIAPAN PASIEN -

-
PERALATAN

PROSEDUR A. SIKAP
PELAKSANAAN 1. Menyambut dan memberi salam pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menutup sampiran
4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
5. Menayakan tujuan kedatangan / keluhan pasien
B. ISI (Penatalksanaan)
1. Observasi
Pemantauan dilakukan jika derajat skoliosis
tidak begitu berat, yaitu < 25o pada tulang yang masih
tumbuh atau <50o pada tulang yang sudah berhenti
pertumbuhannya. Rata-rata tulang berhenti tumbuh
pada saar usia 19 tahun. Pada pemantauan ini,
dilakukan kontrol foto polos tulang punggung pada
waktu-waktu tertentu. Foto kontrol pertama dilakukan
3 bulan setelah kunjungan pertama ke dokter. Lalu
sekitar 6-9 bulan berikutnya bagi yang derajat < 20o
dan 4-6 bulan bagi yang derajatnya >20o.
2. Orthosis
Orthosis dalam hal ini adalah pemakaian alat
penyangga yang dikenal dengan nama brace. Biasanya
indikasi pemakaian alat ini adalah :
1) Pada kunjungan pertama, ditemukan derajat
pembengkokan sekitar 25o
2) Terdapat progresifitas peningkatan derajat
sebanyak 25o
Jenis dari alat orthosis ini antara lain :
- Milwaukee
- Boston
- Charleston bending brace
Alat ini dapat memberikan hasil yang cukup
signifikan jika digunakan secara teratur 23 jam
dalam sehari hingga masa pertumbuhan anak
berhenti.
3. Operasi
Tidak semua skoliosis dilakukan operasi. Indikasi
dilakukannya operasi pada skoliosis adalah :
- Terdapat progresifitas peningkatan derajat
pembengkokan >40-45o pada anak yang sedang
tumbuh
- Terdapat kegagalan setelah dilakukan pemakaian alat
orthosis
- Terdapat derajat pembengkokan >50o pada orang
dewasa
Risiko Operasi :
- Operasi skoliosis adalah operasi besar dimana
risiko tidak berhasil dan komplikasi bisa
diperhitungkan antara 50% sampai 1%.
Komplikasi operasi yang dapat timbul adalah
kehilangan darah, paru-paru terluka, tulang-tulang
iga patah, lever dan jantung terganggu, bahkan
sampai terjadi kelumpuhan
- Risiko-risiko ini harus sedapat mungkin
diperkecil dengan alat-alat yang canggih dan
pengetahuan struktur ilmiah dari tulang.
Dibedakan dengan 10 tahun yang lalu, risiko
operasi skoliosis di Jerman sekarang ini sangatlah
minimal (di bawah 1%), dibandingkan dengan di
negara-negara lainnya.
C. TEKNIK
1. Menerapkan tekhnik pencegahan infeksi
2. Komunikatif, menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti
3. Tenang dan percaya diri
4. Mendokumentasikan hasil tindakan dengan benar
1. Corwin, Elizabeth. J. 2007. Buku Saku Patofisiologi Edisi 3.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: EGC.
2. Doenges,M.E., Geissler,A.C., (2000).Rencana Asuhan
Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumntasian Perawatan Pasien. (edisi 3)
Philadelphia : F.A.Davis Company dexa media jurnal
kedokteran dan farmasi
3. Nurjannah I., Proses Keperawatan Nanda, Noc & Nic, 2012,
Mocomedia, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai