Anda di halaman 1dari 38

U U F / ETIK

FARMASI

FAKHREN KASIM
CURICULUM VITAE
NAMA : Drs. FAKHREN KASIM, MH.Kes., Apt
TPT LAHIR : BUKITTINGGI
STATUS : K/3
ALAMAT : Kompl. Marinir Rangkapan Jaya Baru –
DEPOK 16434
PDDK UMUM : FF , APT UNAND , S-2 Hk.Kes Soegrijapranata
PEND LAIN : SEPAMILWA, DIKPAFUNG I/II, SUSJEMEN STRA
PENG. KERJA : 1987 – 2017 : Staff , Ops, Dik, Profesi
- Purn. 011217
JAB. Terakhir : Kasubdis Matkes Dinas Kesehatan TNI AL
(Purnatugas Des 2017)
Tugas Lain : - SBJ 1988, 2001 - AJ 1993
- Satgas Nunukan 2002
Populasi Dunia (2017)
Dunia yang memiliki 195 Negara jumlah penduduk 7.405.107.650 jiwa
(menurut CIA World Factbook untuk Tahun 2017).
1. China
4. Indonesia
• Jml Pdd : 1.379.302.771 jiwa • Jml Pdd : 260.580.739 jiwa
Luas Wilayah : 9.596.961 km2 Luas : 1.904.569 km2
Rasio : 18,6% x Populasi Dunia Rasio : 3,5% x Populasi Dunia
Kepadatan pdd : 145 per km2 Kepadatan pdd : 137 jiwa per km2
2. India 5. Brasil
• Jml Pdd : 1.281.935.911 jiwa • Jml Pdd : 207.353.391 jiwa
Luas Wilayah : 3.287.263 km2 Luas Wilayah : 8.514.877 km2
Rasio : 17,3% x Populasi Dunia Rasio : 2,8% x Populasi Dunia
Kepadatan pdd : 390 jiwa per km Kepadatan pdd: 24 jiwa per km2
3. Amerika Serikat (USA) 6. Pakistan
• Jml Pdd : 326.625.791 jiwa • Jml Pdd : 204.924.861 jiwa
Luas Wilayah : 9.826.675 km2 Luas Wilayah : 796.095 km2
Rasio : x Populasi Dunia Rasio : 2,8% x Populasi Dunia
Kepadatan pdd : 33 jiwa per km2 Kepadatan pdd: 257 jiwa per km2
7. Nigeria 9. Rusia
• Jumlah : 190.632.261 jiwa • Jumlah : 142.257.519 jiwa
Luas : 923.768km2 Luas : 17.098.242km2
Rasio : 2,6% x Populasi Dunia Rasio : 1,9% x Populasi
Kepadatan pdd : 206 jiwa Dunia
per km2 Kepadatan pdd : 8 jiwa per
8. Bangladesh km2
• Jumlah : 157.826.578 jiwa 10. Jepang
Luas : 143.998km2 • Jumlah : 126.451.398 jiwa
Rasio : 2,1% x Populasi Dunia Luas : 377.915km2
Kepadatan pdd : 1.096 jiwa Rasio : 1,7% x Populasi
per km2 Dunia Kepadatan pdd : 335
jiwa per km2
10 Negara penduduk sedikit
6. San Marino Ibukota : San Marino
Jml Pddk: : 33.779 jiwa (2018)
1. Vatikan Ibukota : Vatican City Luas wilayah : 61 km2
Jml Pddk: 1.000 jiwa (2017) 7. Liechtenstein Ibukota : Vaduz
Luas wilayah : 0.44 km2 Jml Pddk: : 37.547 jiwa (2018)
2. Nauru Ibukota : Nauru Luas wilayah : 160 km2
Jml Pddk:: 9.692 jiwa (2018) 8. Saint Kitts and Nevis
Luas wilayah : 21 km2
Ibukota : Basseterre
3. Tuvalu Ibukota : Funafuti
Jml Pddk: : 52.094 jiwa (2018)
Jml Pddk : 11.147 jiwa (2018)
Luas wilayah : 261 km2
Luas wilayah : 26 km2
9. Kepulauan Marshall
4. Palau Ibukota : Melekeok
Jml Pddk: : 21.516 jiwa (2018) Ibukota : Majuro
Luas wilayah : 459 km2 Jml Pddk:: 73.684 jiwa (2018)
5. Monako Ibukota : Monako Luas wilayah : 181 km2
Jml Pddk: : 30.727 jiwa (2018) 10. Dominika Ibukota : Roseau
Luas wilayah : 2 km2 Jml Pddk: : 74.027 jiwa (2018)
Luas wilayah : 751 km2
INDONESIA
• Consist more than 17,504 islands with
total area 1,910,931.32 km2
• Pacific & Indian ocean, through 6,400
km, about 1.9 million sq km of the land
area
• Population 237.641.326 (BPS, 2010)
• Population 264 jt (2017) ke empat dunia
1 X PERTEMUAN
= 100 MENIT
Metode Perkuliahan :

1. Ceramah & Tanya Jawab


2. Diskusi Umum & Diskusi Kelompok
3. Penugasan /Studi Kasus /Penugasan Lapangan :
a. Rangkuman Kuliah Tiap Minggu
b. Penugasan Individu Mingguan
c. Penugasan Kelompok
d. Penugasan Lapangan (optional, sbg tugas
akhir MK)
Perkuliahan
• Tatap Muka 7 x sebelum UTS, 7 x sebelum UAS

Penilaian :
 Kehadiran (min = 80%) 10 %
 Penugasan(rutin& Akhir 20 %
 UTS 30 %
 UAS 40 %
RENCANA PEMBELAJARAN
SEMESTER (RPS)

1 (satu) semester/2 SKS


Capaian Pembelajaran Lulusan
1. Mahasiswa yang taat hukum ,disiplin (S1)dan etika
profesi apoteker dengan rasa tanggung jawab, jujur
dan demokratis
2. Mampu menganalisis (C1) peraturan perundang-
undangan, disiplin dan etika profesi
3. Dijadikan dasar dan dimanfaatkan dalam
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
mengikuti kegiatan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian oleh instansi pemerintah
4. Melaksanakan praktik kefarmasian secara
professional, legal dan etik sebagai Apoteker
secara individu maupun kelompok dengan benar
5. Mampu menyampaikan hasil-hasilnya berdasarkan
kaidah dan etika masyarakat ilmiah.
Mingg Bentuk
u Kemampuan Akhir Bahan Kajian Pembelajar
Ke- an
1-2 Mhs dapat menerapkan
1. Ketentuan Ceramah,
1.

dan mengikuti perkuliahan Tanya Jawab


Perkuliahan secara
2. Kefarmasian Penugasan
cermat
2. Mhs mampu 3. Pembentukan
menjelaskan Pengertian Per-UU-an
Kefarmasian secara
umum
3. Mhs mampu
menjelaskan Pengertian,
Format dan Hirarki Per-
UU-an
Minggu Bentuk
Kemampuan Akhir Bahan Kajian
Ke- Pembelajaran

3-5 Mhs mampu menyadari Registrasi / Ceramah,


pentingnya dan notifikasi Tanya Jawab
membandingkan Per- pengadaan, Penugasan
UU-an dan ketentuan produksi dan Diskusi
terkait registrasi / distribusi Kelompok &
notifikasi , pengadaan, antara obat– Presentasi
produksi dan distribusi obat tradisio
antara obat – obat nal-kosmetika-
tradisional – kosmetika- PKRT / Alkes
PKRT/Alkes,
Minggu Bentuk
Kemampuan Akhir Bahan Kajian
Ke- Pembelajaran

6 Mhs mampu menyadari Pengamanan dan Ceramah, Tanya


pentingnya dan Peredaran, Jawab
menggunakan Per-UU-an Penyimpanan, Penugasan
dan ketentuan terkait Pemusnahan, dan
Narkotika, Psikotropika & Pelaporan
Prekursor dalam praktik Narkotika,
kefarmasian Psikotropika dan
Prekursor
7 Mhs mampu menyadari 1. Perlindungan Ceramah, Tanya
pentingnya dan Konsumen Jawab
menggunakan Peraturan Penugasan
Perundangan Tentang
Perlindungan Konsumen
Dalam Bidang Kefarmasian
Ming
Bentuk
gu Kemampuan Akhir Bahan Kajian
Pembelajaran
Ke-
9-11 Mhs mampu menyadari Pelayanan Ceramah,
pentingnya dan Kefarmasian Tanya Jawab
membandingkan Per- Penugasan
UU-an dan ketentuan Diskusi
terkait praktik Kelompok &
kefarmasian di rumah Presentasi
sakit, Apotek,
Puskesmas, Klinik
Minggu Bentuk
Kemampuan Akhir Bahan Kajian
Ke- Pembelajaran
12 Mhs mampu menyadari Disiplin dan Etika Ceramah, Tanya
pentingnya dan Profesi Tenaga Jawab
menerapkan Per-UU-an, Kefarmasian Penugasan
Disiplin dan Etika Profesi DIskusi
dan ketentuan terkait Kelompok dan
Tenaga Kesehatan / Tenaga Presentasi
Kefarmasian
13 Mhs mampu menyadari Periklanan , tata cara Ceramah, Tanya
pentingnya dan menerapkan Jawab
Per-UU-an, Periklanan Penugasan
DIskusi Kelompok
dan Presentasi
Minggu Bentuk
Kemampuan Akhir Bahan Kajian
Ke- Pembelajaran
14 Mhs mampu Peran, Tupoksi Ceramah,
menjelaskan peran, & Kegiatan Tanya Jawab
tugas pokok,fungsi dan Ditjen Penugasan
kegiatan instansi Farmalkes dan
pemerintah dlm Dinkes Propinsi
pelaks. Bin, Was dan & Kab/Kota
Dal praktik serta BPOM
kefarmasian sesuai
Per-UU-an
Minggu Bentuk
Kemampuan Akhir Bahan Kajian
Ke- Pembelajaran
15 Mhs mampu Permasalahan Studi Kasus
mendeteksi dan
permasalahan, pelanggaran
mensolusi dan
Per-UU-an,
mencegah terjadinya
permasalahan beserta Disiplin dan
sanksi terkait Etik Profesi
pelanggaran Per-UU- dalam praktik
an, Disiplin dan Etik kefarmasian,
Profesi dalam praktik
kefarmasian, serta
upaya pencegahannya
Daftar Referensi
• Pengantar Ilmu Hukum & Etika
• Pharmacy Ethics,de Etik Apoteker Indonesia dan Negara lain
• UU no 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangan dan peraturan
pelaksanaannya
• Ordonansi Obat Keras 419/1949
• UU 5/1997 tentang Psikotropika
• UU No 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen
• UU No 13/ 2003 tentang Tenaga Kerja
• UU 35/2009 tentang Narkotika
• UU 36/2009 tentang Kesehatan
• UU 44/2009 tentang Rumah Sakit,
• UU 33/2014 tentang Jaminan Produk Halal
• UU 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan
• PP 20 Tahun 1962 tentang Sumpah Apoteker
• PP 32/1996 tentang Tenaga Kesehatan
• PP 72/1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi
• PP 51/2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
• PP 44 Tahun 2010 Prekursor
• PP 25 Tahun 2011 tenang Wajib Lapor Pecandu Narkotika
• PP 40 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan narkotika
• PERPRES 54/’10 Jo 70/’12, 4/2015 : Pengadaan Sektor Pemerintah
• PMK 168/2005 Prekursor farmasi
• PMK 1010 & 1120 / 2008 tentang Registrasi Obat
• PMK 1175/2010 tentang Industri Kosmetika Jo 63/2013
• PMK 1176/2010 tentang Notifikasi Kosmetika
• PMK 1189-2010 Produksi Alkes & PKRT
• PMK 1190-2010 Registrasi Alkes & PKRT
• PMK 1799 / 2010 tentang Industri Farmasi Jo 16/2013
• PMK 889/2011 tentang Registrasi Tenaga Kefarmasian
• PMK 1148/2011 tentang Pedagang Besar Farmasi dan PMK 34/2014 dan
30/’17 tentang Perubahan PMK 1148/2011 tentang Pedagang Besar
Farmasi
• PMK 006/2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisonal
• PMK 007/2012 tentang Registrasi Obat Tradisional
• PMK 31/2016 tentang perubahan PMK 889/2011 tentang Registrasi
Tenaga Kefarmasian
• PMK 10/’13 impor - ekspor narkotika
• PMK 9 /2014 tentang Klinik
• PMK 26/’14 Rencana kebutuhan narkotika, psikotropika, precursor
• PMK 56/2014 tentang Klasifikasi & Perizinan Rumah Sakit
• PMK 75 / 2014 tentang Puskesmas
• PMK 03/’15 Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, Dan
Prekursor Farmasi
• PMK 72/2016 tentang perubahan PMK 58 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
• PMK 73/2016 tentang perubahan PMK 35 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
• PMK 74/2016 tentang perubahan PMK 30 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
• PMK 9/2017 tentang Apotik
• PMK 20/2017 : CPAKB & CPPKRTB
• PMK 26, 2018: Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Kesehatan
• Peraturan / Keputusan Badan BPOM terkait :
– Pemasukan dan Pengeluaran bahan untuk Sediaan Farmasi
– Registrasi / Notifikasi Sediaan Farmasi
– Cara Pembuatan Sediaan Farmasi yang Baik
– Cara Distribusi Sediaan Farmasi yang baik
– Tatacara Penyusunan Peraturan perundangan dilingkungan BPOM

• Referensi / peraturan baru yang dimuat dalam : JDIH.pom.go.id/ ; www.binfar.depkes.go.id


• ( farmalkes)
Pokok Bahasan
Pengantar : Perkuliahan,
Kefarmasian, Per-UU-an, Disiplin
dan Etik
TUJUAN PERKULIAHAN 2 X PERTEMUAN

1. Mhs dapat mengkuti perkuliahan sesuai


dengan materi dan metode yang direncanakan
2. Mhs dapat menjelaskan pengertian farmasi,
hukum, disiplin dan etik
3. Mhs dapat menjelaskan Ciri, Hirarki dan
sistematika per-UU-an
4. Mhs dapat menjelaskan dan memberikan
contoh jenis, hirarki dan muatan per-UU-an
kefarmasian.
MATERI PERKULIAHAN

1. PENGANTAR KULIAH
2. PENGANTAR KEFARMASIAN
3. PENGANTAR PER-UU-AN, DISIPLIN &
ETIKA
4. PER-UU-AN TERKAIT KEFARMASIAN
5. TUGAS MINGGUAN
PENGANTAR
KULIAH
10 AREA STANDAR KOMPETENSI APOTEKER
INDONESIA (PERSYARATAN PRAKTIK)

1. Praktik kefarmasian secara professional dan etik


2. Optimalisasi penggunaan sediaan farmasi
3. Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan
4. Pemberian informasi sediaan farmasi dan alat
kesehatan
5. Formulasi dan produksi sediaan farmasi
6. Upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat
7. Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
8. Komunikasi efektif
9. Ketrampilan organisasi dan hubungan interpersonal
10. Peningkatan kompetensi diri

10 AREA, 42 UNIT, 317 ELEMEN


10 STANDAR KOMPETENSI APOTEKER
1. Praktik kefarmasian secara professional dan etik :
1.1. Menguasai Kode Etik Yang Berlaku Dalam Praktik
Profesi (Memahami dan menghayati penerapan kode
etik pada praktik profesi)
1.2. Praktik Legal Sesuai Ketentuan Regulasi (Mampu
melakukan praktik kefarmasian secara legal sesuai
ketentuan regulasi )
1.3. Praktik Profesional dan Etik (Mampu melakukan
praktik kefarmasian secara profesional dan etik)
Peraturan perundang-undangan &
Etika Kesehatan
Deskripsi MK :
Perkuliahan ini mempelajari peraturan perundang-undangan Indonesia di
bidang kesehatan khususnya profesi kefarmasian dan yang terkait disertai
contoh-contoh penerapan, pelanggaran dan sanksinya; Hak dan kewajiban
apoteker dalam pekerjaan/ praktik kefarmasian, disiplin, etika dan moral
dibidang kesehatan, khususnya farmasi; dan sanksi terhadap pelanggarannya
Pustaka :
1. Troy, B.D (ed.) 2006, Remington : The Science and Practice of Pharmacy, 21st. Ed.,
Lippincott Williams & Wilkins
2. Buku Pengantar Hukum
3. Buku-2 terkait pekerjaan / praktik kefarmasian
4. Peraturan Perundangan / Kebijakan Kesehatan / Kefarmasian, dll
5. Etika, Pharmacy Ethic, Kode Etik Apoteker, Pedoman Disiplin Apoteker, DLL
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa
diharapkan dapat MENERAPKAN:
Profesi kefarmasian, hak dan tanggung
jawab Apoteker dalam pekerjaan/praktik
kefarmasian serta bagaimana
mengembangkan sikap profesional seorang
Apoteker, etika dan peraturan perundang-
undangan yang mengatur pekerjaan/praktik
kefarmasian di Indonesia berikut sanksi
terhadap pelanggarannya
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan Pengertian, Pembentukan, Hirarki & Format Per-uu-an,
Disiplin Dan Etik dalam Praktik Kefarmasian
2. Menjelaskan Peraturan Perundangan Yang Mengatur Pelaksanaan, Dan
Pengawasan Pengadaan, Produksi Dan Distribusi Sediaan Farmasi, PKRT
Dan Alkes
3. Menjelaskan Peraturan Perundangan Yang Mengatur Pelaksanaan, Dan
Pengawasan Narkotika, Psikotropika & Prekursor (NPP)
4. Menjelaskan Hak Dan Kewajiban Konsumen Dan Penyedia Barang/ Jasa
Serta Tata Cara Klaim Hukum Dan Sanksi
5. Menjelaskan Peraturan Perundangan Yang Mengatur Pelaksanaan, Dan
Pengawasan Pelayanan Kefarmasian
6. Menerapkan Pekerjaan / Praktik Kefarmasian Profesi Berdasarkan
Prinsip-prinsip Profesionalisme, Dan Mengindahkan Disiplin Dan Etika
Profesi.
PENGANTAR
KEFARMASIAN
Terminologi terkait Farmasi
• PHARMACY
• PEKERJAAN / PRAKTIK KEFARMASIAN
• Pharmaceutical science, Pharmaceutical Practice
• Pharmaceutical industry, Hospital Pharmacy
• Procurement, Production/Manufacturing,
Distribution, Pharmaceutical service/ care,
• Pharmaceutical, Medicine, Drug, Cosmetic,
Cosmeceutical, Traditional Medicine, Medical
Devices
• Health care, Public & Private Health, Regulatory
33
PROFESIONALISME
PROFESIONAL
PROFESI
PELAYANAN KESEHATAN & KEFARMASIAN

SDM
SARANA
SOP, DLL LAIN-2
OBAT / ALKES
MEDIS FARMASI
PELAYANAN KESEHATAN
KOSMETIK
PEKERJAAN / PRAKTIK KEFARMASIAN
• Pembuatan termasuk pengendalian mutu
sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian atau
penyaluran obat, (pengelolaan obat),
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat serta pengembangan obat,
bahan obat dan obat tradisional
• PENGADAAN, PEMBUATAN, DISTRIBUSI,
PELAYANAN
KOMODITI & BIDANG FARMASI
• Obat  Industri / manufaktur
• Obat tradisional  Distribusi
• Kosmetik  Retail / Pelayanan
• Makanan – minuman
• PKRT  Regulasi, Pembinaan
• Bahan berbahaya Pengawasan
 Lembaga Pendidikan
• Bahan
 Lembaga Penelitian
• Sediaan
 TNI / POLRI
• Produk
 Dll
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai