Anda di halaman 1dari 1

wacana I Tawuran remaja masih sering terjadi. Tawuran menjadi salah satu bukti kenakalan remaja.

Tawuran terjadi sehingga remaja mencari jati diri. Mereka ingin diakui. Oleh karena itu, mereka keluar di
jalanan. Tawuran yang mereka lakukan meresahkan masyarakat. Luka hingga risiko kematian menjadi
akibat buruk tawuran.
Soal 1234

pidato 2. Indonesia kaya akan budaya adiluhung. Budaya tersebut terdiri atas budaya fisik dan budaya
lisan. Sayangnya, budaya adiluhung itu terkikis oleh kemajuan zaman. Banyak budaya Indonesia yang
hilang. Generasi muda Indonesia sudah jarang mengenal budaya Indonesia. Mereka lebih senang
mempelajari budaya asing. Budaya asing dianggap lebih keren. Masalah ini harus segera diatasi. Perlu
diadakan kembali pengenalan budaya Indonesia kepada genersi muda. Tentu kita tidak ingin budaya kita
punah, kan? Oleh karena itu, saya mengajak teman-teman untuk melestarikan budaya Indonesia. Kalau
belum mampu mempelajari, cintai dan apresiasi budaya Indonesia
soal 5678

Teman-teman yang berbahagia, sekiranya hanya ini yang dapat saya sampaikan. (….) apabila ada ucapan
saya yang kurang berkenan di hati teman-teman, saya mohon maaf.
Soal 910

kutipan cerpen 3. Aku dan Bapak masih dalam perjalanan ke ladang ketika dari arah depan terdengar
seseorang berteriak-teriak. " Mati aku! Mati aku!" kami bergegas menuju suara tersebut. Kami
menemukan Lik Timin nglesot di pematang. Tangannya memukul-mukul tanah. "Kenapa, Min? tanya
Bapak. " Rusak!' Ia meraung. " Rusak kang!" Apanya yang rusak?' Bapak mengejar. "jagung ludes!"
Ludes? jagungmu?" jagung kita! kita?" Tanpa menunggu Lik Tamin mengiakan, Bapak melesat. Aku
pontang-panting menyusul, meninggalkan Lik Timin yang masih menelungkup di tanah. Sebentar
kemudian, kami sudah sampai di ladang.
Soal 11,12,13,14

1) Hari jam satu malam. 2) Cuaca gulita dan murung. 3) Hujan terus turun selembut embun, namaun
cukup membasahkan. 4) Hati-hati Kasim memimpin anak buahnya menuruni tebing yang curam dan
licin. 5) Ia sendiri berjalan sangat hati-hati. Ia menggendong seorang bayi pada panggulnya sebelah kiri.
Soal 15,16,17

cukup, kata si kakak sepupu. Jelek." Opik terkejut juga mendengar komentar kakak sepupunya. Tapi Opik
sudah tahu bahwa si kakak sepupu memang selalu begitu, apa adanya. Kalau jelek dibilang jelek. Kalau
bagus dibilang bagus. Karena itu Opik justru senang karena penilaian yang jujur seperti itulah yang akan
membawa kemajuan baginya yang ingin belajar membaca puisi secara baik.
Soal 18,19,20

Anda mungkin juga menyukai