Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat diperlukan dalam kehidupan ini.
Sumber daya air secara garis besar meliputi air permukaan dan air tanah. Air permukaan akan
lebih mudah tercemar dibandingkan dengan air tanah, karena air permukaan lebih mudah
terkontaminasi dengan sumber-sumber pencemaran. Dengan semakin meningkatnya kegiatan
pembangunan di berbagai bidang dan adanya pertambahan penduduk dari tahun ke tahun,
maka kebutuhan air sesuai dengan penggunaannya pun juga semakin meningkat.
Pembangunan yang semakin meningkat diikuti dengan peningkatan pencemaran lingkungan
yang berasal dari buangan limbah industri, rumah tangga dan kegiatan pertanian, yang
mengandung bahan-bahan/zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta
mengganggu kelestarian lingkungan.
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan
dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas
di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang
masih terpengaruh aktivitas daratan. Daerah aliran sungai (DAS) merupakan suatu kesatuan
ekosistem dimana organisme dan lingkungannya berinteraksi secara dinamik dan memiliki
ketergantungan satu sama lain dalam setiap komponennya. Kondisi hidrologi DAS dapat
terpengaruh akibat terjadinya perubahan penggunaan lahan. Selain itu kualitas air DAS yang
melewati daerah perkotaan juga dipengaruhi oleh perkembangan kota/perubahan penggunaan
lahan seperti perkembangan industri dan perkembangan pemukiman di wilayah DAS.
Apabila fungsi dari suatu DAS terganggu, maka sistem hidrologi akan terganggu,
penangkapan curah hujan, resapan dan penyimpanan airnya sangat berkurang, atau memiliki
aliran permukaan (run off) yang tinggi. Vegetasi penutup dan tipe penggunaan lahan akan
kuat mempengaruhi aliran sungai, sehingga adanya perubahan penggunaan lahan akan
berdampak pada aliran sungai.
Adanya peningkatan degradasi fungsi DAS mendorong tumbuhnya kesadaran untuk
mengenali kegiatan pelayanan lingkungan yang dapat dilakukan untuk menjaga fungsi DAS
tersebut. Pola penggunaan lahan secara signifikan berpengaruh terhadap fungsi DAS seperti
kualitas air, debit air, pengendali erosi dan sedimentasi di daerah hilir. Namun demikian, para
pengelola lingkungan di daerah hulu seringkali hanya menerima sebagian kecil insentif,
sedangkan keuntungan lebih banyak diterima di daerah hilir.
Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau
mediatumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan bareng dan
jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan
sertamanajemen untukmewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan
masyarakat.15 Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pertanian, Perkebunan adalah segala
kegiatan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia, sarana produksi, alat dan
mesin, budi daya, panen, pengolahan, dan pemasaran terkait tanaman perkebunan.
Kelapa sawit adalah tumbuhan industri/ perkebunan yang berguna sebagai penghasil minyak
masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Pohon Kelapa Sawit terdiri dari dua spesies
yaitu elaeis guineensis dan elaeis oleifera yang digunakan untuk pertanian komersil dalam
pengeluaran minyak kelapa sawit. Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon, tingginya dapat
mencapai 0- 24 meter. Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya
kecil, apabila masak berwarna merah kehitaman. Daging dan kulit buah kelapa sawit
mengandung minyak. Minyak kelapa sawit digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun,
dan lilin. Hampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak, khususnya sebagai salah satu
bahan pembuatan makanan ayam.
Perubahan tata guna lahan dalam skala massive (misalnya karena pembukaan kawasan
perkebunan skala besar, seperti perkebunan sawit, pembukaan kawasan permukiman dan
industri) dapat menyebabkan air hujan yang seharusnya meresap ke dalam tanah (dalam
bentuk infiltrasi dan perkolasi), akan berubah menjadi limpasan aliran permukaan (surface
flow) yang umumnya mengalir ke sungai dan ke danau. Sehingga dapat mempengaruhi
keseimbangan air dan lingkungan disekitarnya. Perubahan tata guna lahan yang relatif luas
pada kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat menyebabkan terganggunya siklus
hidrologi.. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan sumber daya air di suatu DAS.
PT. Argo Abadi Cemerlang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
perdagangan barang dengan jasa dagangan utama adalah hasil perkebunan (kelapa
sawit/kopi/karet/coklat), distributor, dan ekspor-import. Perusahaan ini berdiri pada tanggal
29 Mei 2006. PT. Agro Abadi Cemerlang merencanakan untuk mengembangkan perkebunan
kelapa sawit serta pabrik pengolahannya yang terletak di Kecamatan Meliau dan Toba
Kabupaten Sanggau, dengan luas ± 8.100 Ha, dan berdasarkan perhitungan luasan kebun
yang akan dikelola maka kapasitas pabrik terpasang 60 Ton TBS/jam. Dalam pengoperasian
perkebunan kelapa sawit, PT. Argo Abadi Cemerlang membutuhkan air dengan jumlah yang
cukup besar dan kontinu sepanjang tahun sehingga perkebunan ini menggunakan Sungai
Dawak sebagai sumber air baku. Sungai Dawak melintas di Kecamatan Meliau Kabupaten
Sanggau Provinsi Jawa Barat. Secara administrasi, daerah aliran Sungai Dawak melewati
area perkebunan kelapa sawit milik PT. Argo Abadi Cemerlang.

Tujuan
Tujuan dari kajian ini adalah menyusun analisa neraca air untuk mengkaji keseimbangan
antara ketersediaan dan kebutuhan air untuk kebutuhan air baku. Air yang dimanfaatkan
adalah air permukaan dari aliran Sungai Dawak dengan memperhitungkan Analisa hidrologi
dan hidrolika.

Ruang Lingkup Kajian


Adapun ruang lingkup dari kajian ini adalah :
a. Validasi data debit harian
b. Analisa ketersediaan air baku dari lokasi intake dengan debit andalan 95%;
c. Analisa kebutuhan air baku berdasarkan kapasitas pompa pengambilan debit dan
rencana pengembangannya;
d. Analisa neraca air per bulan selama satu tahun.
e. Analisa tata guna lahan pada DAS
f. Analisis hidrolika
g. Analisis kebutuhan air
h. Analisis kondisi hulu dan hilir

Anda mungkin juga menyukai