Anda di halaman 1dari 20

 KONSERVASI DAERAH ALIRAN SUNGAI

(DAS)
 1.Tujuan konservasi
 sumber daya yang hidup untuk tata kelola proses-proses
ekologi penting dan system pendukung kehidupan
,pengawetan keaneragaman genetika , dan jaminan
kesinambungan pemanfaatan spesies dan ekosistem-
ekosistem.

 Pengawetan lingkungan mencakup kepentingan ekologi


dengan menjaga fungsi keseluruhan lingkungan hidup
perlindungan terhadap hutan,untuk memastikan kelestarian
ketersediaan air,perlindungan terhadap muara-muara sungai
yang menjadi jalan pasokan unsur hara dari hulu bagi
kepentingan perkembangan zoo dan phyto baik pada habitat
muara yang tidak tercemar.
Hutan disamping menjadi habitat bagi satwa dan flora ,juga
menjaga kesinambungan hubungan antara tanah dan air,
membantu menjamin ketersediaan air.

Salah satu aspek konservasi adalah kemampuan untuk


pemulihan dan regenerasi.

Populasi-populasi satwa dan tetumbuhan yang menyusut


dapat pulih jumlahnya yang berlebihan , apabila dilindungi
dengan baik dalam habitatnya.

Pemulihan tetumbuhan tergantung pada proses suksesi


ekologi yaitu tetumbuhan dengan berbagai tingkat toleransi
terhadap kondisi ekstrim menempati lahan kritis,

Pemulihan satwa yang terancam punah hanya dapat


terjadi apabila masih terdapat keaneragaman genetika dan
sepanjang spesies itu dilindungi. Dan spesies yang telah punah
akan lenyap selamanya.
Yang diperlukan dan pemanfaatannya menggantikan bahan-
bahan baru (recycling) Sumber daya alam dapat digolongkan
sebagai
 Dapat diperbaharui/renewable yaitu sumber daya
kehidupan seperti : hutan , satwa liar dan semacamnya
yang berkemampuan melakukan regenersai dengan cara
reproduksi /berkembang biak.

 Tak dapat diperbaharui yaitu mineral atau sumber


daya bahan bakar fosil. Tetapi ada aspek-aspek konservasi
tertentu yang berlaku khusus bagi sumber tak terbaruhi.
Tak dapat diperbaharui yaitu mineral atau sumber daya bahan bakar fosil. Tetapi
ada aspek-aspek konservasi tertentu yang berlaku khusus bagi sumber tak terbaruhi:
 Memperbaiki suatu sumber daya yang tadinya tidak
ekonomis untuk dikembangkan yang biasanya tergantung pada
kemajuan teknilogi (beneficiation).

 Memaksimalkan tindakan-tindakan menghindari


produksi limbah yang berlebihan dan meningkatkann hasil
guna sumber daya (maximization)

 Penggantian yang menyangkut pemanfaatan sumber daya


yang mudah didapat sebagai pengganti sumber daya yang
langka (substitution).

 Menentukan kegunaan yang paling tepat dari suatu


sumber daya memanfaatkan sumber daya itu untuk
penggunaan tersebut (allocation).
 Sebagai sumber daya alam, Tanah merupakan suatu kombinasi
komponen hidup dan tidak hidup, yang terdiri dari gas-gas atmosfir
, air, organisme hidup maupun mati dan bahan-bahan mineral.

 Tanah juga merupakan produk interaksi antara lingkungan hidup


dan tidak hidup.

 Komponen hidup di dalam tanah adalah terbaharui dalam batas


tertentu , sedangkan mineral komponen tak terbaharui.Selama
komponen hidup dalam tanah berada dalam kondisi sehat dan terus
berfungsi, mineral dalam tanah akan didaur ulang dari
tanah,melewati organisme hidup yang berada didalmnya, dan
kembali ke tanah menyusul proses pelepukan dan penguraian
organisme yang mati.

 Hampir semua kehidupan diatas tanah tergantung


kepadanya, tanah harus dijaga selalu dalam kondisi terbaharui,
dicegah dari erosi berlebihan, yang menghabiskan kesuburan.
Sebaliknya bahan bakar fosil memerlukan jutaan tahun
untuk terbentuk sedang pemanfaatannya begitu cepat mengurangi
ketersediaannya sehingga bagi kepentingan manusia bahan bakar
fosil dapat dianggap sebagai sumber daya tak terbaharui.

Kehidupan dibumi tergantung pada berfungsinya biosfir


dengan baik.Tujuan akhir dari konservasi adalah menjaga agar
biosfir tetap dalam kondisi sehat.

Aspek tertentu dari Konservasi seperti pencegahan


polusi adalah tindakan yang perlu segera dilaksanakan, misalnya
polusi sumber daya air oleh limbah industri dan pertanian,
kerusakan lingkungan hutan oleh hujan asam dan perambahan tak
terkendali.
2. RENCANA PENANGANAN DAS
 MELESTARIKAN SUMBER DAYA AIR
 Air sebagi sumber daya tidak dapat habis, karena
jumlahnya dalam biosfir tidak terpengaruh dan tidak rusak
oleh aktifitas dan pemanfaatan oleh manusia.

 Agar dapat dimanfaatkan,air harus terdapat pada tempat


khusus dan mempunyai kualitas tertentu dan dianggap
sebagai terbaharui, dan sering sebagai sumber daya yang
langka, mempunyai masa daur ulang tergantung pada lokasi
dan penggunaannya.

Karena waktu ulang yang mungkin sangat panjang


dan tergantung pada frekuensi pergantian musim kering
dengan musim hujan yang sangat sedikit mendatangkan air,
sumber daya air semacam itu dapat dianggap tak terbaharui.
PENANGANAN EROSI
 Tanah tidak dikelola dengan efektif. Yang diolah untuk
penanaman mengalami erosi oleh angin dan yang dibiarkan
gundul pada lereng telah terkikis oleh air hujan.

 Erosi dan deposisi hasil erosi (sedimentasi) adalah proses alami
normal dalam pembentukan dan pemeliharaan tanah yang
keberadaannya tergantung pada proses erosi.

 Persoalan konservasi pada tanah terjadi oleh erosi

 Pada kasus –kasus yang berat erosi akan membentuk guies


dalam yang mengikis tanah dan makin menjalar ke hulu dan
membesar sehingga dapat menghabiskan seluruh lapisan tanah
yang menutup permukaan lereng.

 Proses erosi khususnya di daereh tropic sangat hebat karena


curamnya lereng dan curah hujan yang lebat akan mengikis
permukaan lahan yanh tersingkap oleh pertanian.
JENIS - JENIS EROSI YANG TERJADI PADA DAS
 Longsoran tebing kolam waduk
 Longsoran tebing waduk seharusnya tidak boleh terjadi karena
dapat menimbulkan lonjakan elevasi air waduk yang dapat
melimpasi dan menghancurkan tubuh bendungan (tipe urugan),
dan/atau abutmentnya.Karena penjenuhan lereng atau akibat
terjadinya surutan cepat air waduk yang tidak dapat cepat diikuti
oleh air pori pada lereng waduk.

 Erosi alur dan tebing anak –anak sungai


 Aanak-anak sungai pemasok air waduk umumnya berjenis
jeram/torrential atau berjalin /braided dengan kecepatan aliran
yang deras karena curamnya lereng aliran , dan mempunyai
kapasitas transport sedimen yang besar. Kemampuan angkut ini
akan dipenuhi dengan produk erosi DAS.
 Pada daerah tropika basah terjadi kemrosotan kesuburan
tanah dengan cepat oleh penanaman menerus serta
pencucian lahan oleh air yang meresap dan run off yang
cukup besar

 Kesuburan tanah dapat dipulihkan dengan meningglkannya


dan membuat tetumbuhan hutan alami tumbuh kembali.

 Pada peremajaan permukaan tanah, oleh deposisi dan


pelapukan sampah hutan, mineral-mineral akan tertimbun
kembali diatas permukaan tanah.

 Rotasi tanaman ternyata juga dapat memelihara kondisi


tanah dan mencegah berkembangnya serangga dan hama
yang menyukai sejenis tanaman .

 Pada system rotasi penanaman biji-bijian digilir dengan sayur


mayor berdaun dan tanaman pakan ternak yang biasanya
berupa polon-polongan yang dapat memulihkan kandungan
nitrogen dalam tanah oleh aktifitas bakteri dalam
perekerannya.
 Tanah pada daerah DAS menyerap dan meresap air hujan dan
kemudian dilepaskan ke dalam alur-alur aliran dan sungai yang
kemudian dimanfaatkan bagi pertanian dan keperluan manusia
lainnya.

 Penyerapan dan peresapan air hujan akan berlangsung optimal


apabila tanah dipertahankan dapat mendukung tumbuhnya
pepohonan dan semak-semak serta kehidupan satwa liar.

 Tetapi akibat erosi berlebihan yang terjadi pada permukaan tanah


DAS hasil erosinya akan memasuki badan-badan air(sungai,waduk).

 Menurunnya kapasitas resap dan serap DAS terhadap air hujan,


dan memebesarnya run off, mengganggu stabilitas pemanfaatan air
dan dapat menimbulkan ancaman bencana banjir.

 Sedimen hasil erosi akan banyak terbawa masuk ke danau-danau dan


waduk-waduk yang akan memperkecil daya volume
simpan/tampungnya serta merangsang tumbuhnya gulma air yang
akan menambah penguapan air dari dalamnya.
 Dengan tertutupnya permukaan oleh tanaman ,tingkat
penguapannya akan membesar 1,5 sampai 2 kali lipat berupa
evapotranspirasi dari permukaan dedaunan gulma yang jauh
lebih luas dari permukaan air bebasnya.

 Makin banyaknya angkutan sedimen yang terbawa debit


sungai,bersama dengan makin besarnya ratio atau
perbandingan Qmax/Qmin yang akan terjadi pada sungai itu
akan merusak stabilitas alur sungainya.

Qmax adalah debit dominan sungai yaitu debit


maximum yang mampu ditampung oleh kapasitas aliran
sungai. Qmax dapat diambil sama dengan Q dengan masa ulang
1 atau 2 tahun.Q min adalah debit terendah yang terjadi pada
musim kemarau.

Makin besarnya ratio atau perbandingan Qmax / Qmin sungai


terjadi karena mengecilnya daya serap musim DAS sehingga
Makin besarnya ratio atau perbandingan Qmax / Qmin sungai
terjadi karena mengecilnya daya serap musim DAS sehingga

Membesarnya run off pada musim hujan →


membesarnya luapan keluar alur yang berasal dari kelebihan
debit terhadap Qmax.

 Berkurangnya resapan air ke dalam aquifer.

 Mengecilnya aliran effluent yang keluar dari aquifer di


musim kemarau sebagai debit minimum → mengecilnya Qmin.
 Sistem irigasi merupakan penggunaan air yang boros oleh
banyaknya kehilangan karena penguapan dan kebocoran
dalam penghantaran dan penyimpanannya.Dengan demikian dan
kelebatannya tetumbuhan penutup diatas DAS harus
dipertahankan luas, dijaga dari pembalakan dan penyusutan
oleh kultivasi berlebihan yang juga akan berakibat rusaknya tanah.

 Teknik tata kelola dalam DAS pada daerah dua musim yang
berbeda (kemarau dan hujan) mengatur penyebaran antar waktu
dalam DAS, dengan membuat waduk-waduk penampung air yang
berlebihan dimusim hujan untuk pemanfaatan pada musim
kemarau. Tanpa pengaturan yang tepat ,akan sering terjadi banjir
dan penggenangan dimusim hujan, serta kekreringan pada musim
kemarau.

 Gangguan terhadap hutan memepercepat aliran air dalamnya


dan mengurangi peresapan, penyerapan dan penyaringan
air.Pembalakan dan perambahan liar yang kini banyak terjadi pada
beberapa DAS mengakibatkan sering terjadi banjir banding dengan
air yang sangat keruh ke daerah hilirnya
KERUSAKAN LINGKUNGAN DAS
 Kerusakan lingkungan suatu DAS kebanyakan disebabkan oleh
akumulasi dampak yang terjadi misalnya meningkatnya
angkutan sedimen, sampah kekayuan /organic ,bahan
kimia,kenaikan suhu,kerusakan flora dan fauna (ekosistem),
terjadinya peningkatan erosi ,berkurangnya daya resap dan
serap serta bertambahnya debit puncak run off dan konsentrasi
sedimen dalam alur-alur pematusnya.

 Beberapa aktifitas pemicu terjadinya dedampak diatas


misalnya aktifitas pemanfaatan lahan,pembalakan dan lain-
lain ini berarti dampak lingkungan yang terjadi pada suatu DAS
biasanya ditimbulkan oleh berbagai pengaruh dan aktifitas dan
bersifat kumulatif.
Produksi sediment akan menurun dalam beberapa tahun setelah
pembalakan/penggundulan karena menurunnya atas lahan .Tetapi
pada beberapa tahun kemudian erodibilitas akan bertamabah
besar lagi oleh pelapukan lapisan atas.Sedimentasi dari beberapa
tahap ini makin menyebabkan bertambahnya transport maupun
agradasi sedimen dalam alur run off dari DAS.

 Berkurangnya daya resap dan daya serap yang


ditimbulkan juga akan menambah dan sinergetik dengan proses erosi
lahan pada DAS dan akan lebih banyak lagi menyumbang sedimen tipe
bedlod.

 Terjadinya gullies dan longsoran lereng / tebing pada


DAS yang mengalami degradasi akan menimbulkan peningkatan debit
puncak pada anak sungai pematus DAS, menimbulkan destabilisasi
pad alur –alur ordo rendah ini yang kemudian menimbulkan agradasi
di hilirnya dan menurunnya kapasitas alir alur dan menambah
frekuensi banjir.hilangnya ikatan perakaran akan menimbulkan
longsoran tebing dan agradasi yang makin hebat.
MENGATISIPASI SEDIMENTASI WADUK
 Suspended load/sedimen layang dengan butiran yang
lebih kasar kira-kira beberapa per seratus sampai dengan
beberapa per puluhan millimeter, yang diangkut dalam
suspensi / keadaan melayang kedalam waduk sebagian besar
akan terendap di bagian hilir kolam waduk bersama dengan
sebagian kecil wash load.

 Air yang memasuki waduk membawa angkutan sedimen hasil


erosi pada DAS yang kemudian sebagian akan mengendap di
dalam waduk berupa:
 Bed load/ sedimen dasar dengan besar butiran yang lebih
kasar dari sedimen layang, menggelincir dan bergulingan (
translating and rolling),pada dasar sungai.Hampir semua
sedimen dasar alur sungai Wash load / sedimen cuci yang
berbutir sangat halus .Sedimen ini bersumber pada
permukaan DAS ,terutama hasil lapukan karena perubahan
suhu , diangkut oleh air dalm bentuk koloidal ,sehingga sukar
mengendap dalam waduk ,mengalir ke hilir bersama air.
SEDIMEN YANG MEMASUKI WADUK
 Erosi pada permukaan DAS khususnya disebabkan oleh
kekuatan air dan gravitasi , dan juga dapat disebabkan oleh
gerakan angin. Jumlah keseluruhan dari erosi pada DAS disebut
jumlah kotor /gross yield erosi. Sebagian dari jumlah kotor erosi
akan diendapkan dalam penghalang buatan atau alam pada DAS,
pada bantaran banjir ataupun alur aliran sisanya yang disebut
sediment yield/produksi sedimen akan mencapai titik
pengukur/control.
MELAKUKAN SURVEI PADA LAJU SEDIMENTASI WADUK
 Faktor-faktor yang menentukan kuantitas produksi
sedimen suatu DAS :

 1. Tinggi curah hujan dan intensitasnya

 2. Jenis tanah dan formasi geologi

 3. Tetumbuhan penutup

 4. Tata guna lahan

 5. Topografi DAS

 6. Erosi lahan tinggi, kemiringan lereng lahan,berat jenis dan


alur patusan alam, bentuk dan luas.

 7. Run off koefisien run off dari DAS.


MENGENDALIKAN SEDIMENTASI BERLEBIHAN DALAM WADUK
 Waduk penyimpanan air akan mengalami sedimentasi dari
gasil erosi pada DAS, suatu proses alami yang tidak dapat
dihindari. Pengendapan ini akan secara bertahap mengurangi
kapasitas volume simpan waduk sampai suatu saat ke depan
akan mengakhiri umur layan yang direncanakan.

 Tetapi jika selama masa layanannya,terjadi pengendapan


lebih besar dari yang diharapkan , karena produksi
sedimen yang berlebihan akibat degradasi DAS, proses ini akan
memperpendek umur layanannya.Tindakan dasar yang dapat
dilakukan untuk pengendalian sedimentasi berlebihan dalam
kolam waduk adalah:

 Menghambat masuknya sedimen ke dalam kolam Waduk.


 Mengurangi kuantitas sedimen yang memasuki kolam,jadi
mengurangi produksi sedimen kotor.
 Membuang sedimen yang masuk ke dalam kolam waduk.

Anda mungkin juga menyukai