Anda di halaman 1dari 10

OPTIMALISASI KANIT SOSBUD INTELKAM

POLRES METRO BEKASI GUNA

PENYELENGGARAAN PENGGALANGAN INTELIJEN

GUNA MEWUJUDKAN KETERTIBAN AKSI UNJUK RASA

DALAM RANGKA TERPELIHARANYA KEAMANAN MASYARAKAT

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Upaya Polres Metro Bekasi dalam mewujudkan keamanan dan


ketetiban masyarakat yang kondusif dihadapkan pada pergesaran nilai-
nilai sosial dan norma hukum pada suatu negara akibat globalisasi dan
pembauran nilai sosial dari suatu negara dengan negara lain dengan
pemahaman yang membabi buta terhadap globalisasi, terjadi pengkerdilan
terhadap peran negara dan akhirnya tata kehidupan masyarakat, baik
ekonomi, sosial dan budaya akan ditentukan oleh “pasar”.

Kondisi ini mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap


kemampuan Polres Metro Bekasi mewujudkan keamanan dan ketertiban
dalam berunjuk rasa di wilayah Kabupaten Bekasi. Penilaian masyarakat
Kabupaten Bekasi atas kemampuan Polres Metro Bekasi dalam
mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat dapat mempengaruhi
kondisi dan situasi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan bagi
Polres Metro Bekasi dalam melaksanakan tugas pokoknya. Maraknya
unjuk rasa yang terjadi dan disertai dengan perbuatan melanggar hukum
adalah gambaran sebuah kondisi yang tidak menguntungkan bagi Polres
Metro Bekasi dalam upayanya memelihara kamtibmas, melindungi,
melayani, mengayomi dan menegakkan hukum di wilayah Kabupaten
Bekasi. Guna mengubah kondisi yang tidak menguntungkan tersebut
Optimalisasi Kanit Sosbud Intelkam Polres Metro Bekasi agar melakukan
penyelenggaraan penggalangan pembinaan kepada masyarakat, kegiatan
dan tindakan yang dilakukan secara berencana dan terarah oleh
organisasi-organisasi khusus untuk membuat, menciptakan dan atau
merubah kondisi dan situasi unjuk rasa yang awalnya tidak tertib di
wilayah Kabupaten Bekasi dalam waktu tertentu menjadi unjuk rasa yang
tertib.

2. Pokok Persoalan

Permasalahan pokok yang dibahas dalam naskah ini adalah


bagaiamana mengoptimalkan penyelenggaraan penggalangan
sebagai suatu kegiatan operasi Intelejen guna mewujudkan
ketertiban aksi unjuk rasa dalam rangka terpeliharanya keamanan
masyarakat

3. Ruang Lingkup

Optimalisasi Kanit Sosbud Intelkam Polres Metro Bekasi agar


melakukan penyelenggaraan penggalangan pembinaan kepada
masyarakat, kegiatan dan tindakan yang dilakukan secara berencana dan
terarah oleh organisasi-organisasi khusus untuk membuat, menciptakan
dan atau merubah kondisi dan situasi unjuk rasa yang awalnya tidak tertib
di wilayah Kabupaten Bekasi dalam waktu tertentu menjadi unjuk rasa
yang tertib.

4. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari penulisan Naskah Karya Perorangan
ini adalah sebagai berikut:
a. Maksud
Maksud penyusunan NKP ini adalah memberikan gambaran
pelaksanaan tugas Kanit Sosbud Sat Intelkam Polres Metro
Bekasi dan upaya optimalisasinya dalam menangani unjuk rasa
buruh di wilayah hukum Polres Metro Bekasi dalam rangka
mewujudkan situasi kamtibmas di Kab Bekasi.
b. Tujuan
Tujuan penyusunan NKP ini adalah untuk memenuhi
persyaratan seleksi SIP TA. 2021.

5. Metode Pendekatan

Metode yang dipergunakan dalam menyiapkan naskah ini adalah


metode deskriptif-analisis dengan pendekatan kesisteman yang
komprehensif, integral, dan holistik yang bersumber pada desk-study
mengenai upaya optimalisasinya dalam menangani unjuk rasa buruh di
wilayah hukum Polres Metro Bekasi dalam rangka mewujudkan situasi
kamtibmas di Kab Bekasi.

6. Sistematika
Sistematika dari Naskah Karya Perorangan ini adalah sebagai
berikut:
a. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, pokok-pokok persoalan,
ruang lingkup, maksud dan tujuan, metode dan pendekatan
serta sistematika yang berkaitan dengan tulisan ini.

b. BAB II KONDISI SAAT INI


Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran mengenai
pelaksanaan tugas Kanit Sosbud Sat Intelkam Polres Metro
Bekasi dan upaya optimalisasinya dalam menangani unjuk rasa
buruh di wilayah hukum Polres Metro Bekasi dalam rangka
mewujudkan situasi kamtibmas di Kab Bekasi.

c. BAB III KONDISI YANG DIHARAPKAN


Bab ini akan menjelaskan tentang kondisi-kondisi yang
diinginkan terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
Kanit Sosbud Sat Intelkam Polres Metro Bekasi dan upaya
optimalisasinya dalam menangani unjuk rasa buruh di
wilayah hukum Polres Metro Bekasi dalam rangka
mewujudkan situasi kamtibmas di Kab Bekasi.

d. BAB IV PEMECAHAN MASALAH


Bab ini akan menguraikan tentang pelaksanaan tugas Kanit
Sosbud Sat Intelkam Polres Metro Bekasi dan upaya
optimalisasinya dalam menangani unjuk rasa buruh di
wilayah hukum Polres Metro Bekasi dalam rangka
mewujudkan situasi kamtibmas di Kab Bekasi.
e. BAB VII PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan rekomendasi terkait strategi


Kanit Sosbud Sat Intelkam Polres Metro Bekasi dan upaya
optimalisasinya dalam menangani unjuk rasa buruh di wilayah
hukum Polres Metro Bekasi dalam rangka mewujudkan situasi
kamtibmas di Kab Bekasi.

.
BAB II
KONDISI SAAT INI

Dalam mewujudkan situasi kamtibmas, Polres Metro Bekasi justru

dihadapkan pada situasi kegamangan dalam menangani banyaknya

konflik sosial akibat unjuk rasa, maraknya aksi kejahatan dan serangan

balik dari para pelaku kejahatan yang memandang Polri khususnya Polres

Metro Bekasi dalam melaksanakan tugas pokoknya.Tugas Polres Metro

Bekasi dalam memelihara keamanan tidak cukup hanya memenuhi aspek

legalitas/yuridis namun juga memerlukan dukungan legitimasi dari

masyarakat. Sadar dengan tantangan tugas yang makin berat pada era

globalisasi, Polres Metro Bekasi dihadapkan pada tantangan perubahan

paradigma demokrasi masyarakat di Kabupaten Bekasi yang memandang

kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum sebagai bentuk

kebebasan hak yang dapat digunakan tanpa batas. Pandangan

kebebasan yang tanpa batas itu pada kegiatan aksi penyampaian

pendapat dimuka umum/ unjuk rasa (Unras) disalah artikan sehingga

mengakibatkan ketidak tertiban dan berakhir anarkhis. Ironisnya Ketika

unjuk rasa tidak tertib dan berakhir bentrok dengan pengunjuk rasa

seringkali masyarakat disuguhkan pada pemberitaan media yang

menempatkan Polri pada posisi yang kurang menguntungkan. Beberapa

aksi unjuk rasa anarkhis yang muncul kepermukaan merupakan bentuk

protes sosial atas ketidak adilan dan ketidak berdayaan masyarakat

mengendalikan diri.
BAB III

KONDISI YANG DIHARAPKAN

Dalam melaksanakan penggalangan pembinaan kepada


masyarakat, Kanit Sosbud Polres Metro Bekasi harus membangun dan
mengoptimalkan kemampuan penggalangan kemampuan Kualitas sumber
daya yang dimiliki oleh anggota Sat Intelkam Polres Metro Bekasi, dalam
hal ini, penggalangan dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Ketrampilan ( s k i l l )  

Lemahnya ketrampilan anggota dalam menguasai teknik


penggalangan yaitu :

1) perang Urat Saraf (PUS) atau Operasi Penggalangan


Psikologis:

2) propaganda melalui penyebaran pernyataan atau gagasan-


gagasan;

3) kampanye berbisik untuk melawan isu negatif;

4) penyebaran rumor ke dalam lingkungan kelompok masyakat


tertentu untuk menimbulkan keraguan terhadap loyalitas
kelompok;

5) penggunaan isu;

6) penggunaan gossip untuk menciptakan pengingkaran kelompok


terhadap integritas pimpinan kelompok;

7) mempengaruhi pikiran oknum atau kelompok yang menentang


penegak hukum;

8) memanfaatkan kelemahan atau kerawanan ekonomi


untukmempengaruhi sasaran;

9) melakukan kegiatan untuk menimbulkan ketidakstabilan atau


tindakan melawan aturan atau hukum di kalangan kelompok-
kelompok sasaran.

b. Pengetahuan (Knowledge)

1) Lemahnya kemampuan deteksi dan peringatan dini serta


analisis Intelijenterhadap berbagai fenomena dan peristiwa
serta kasus terkait maraknya aksi unjuk rasa. 

2) Pengetahuan tentang sasaran kelompok dan perorangan minim


yang kontraterhadap para pengunjuk rasa minim.

3) Lemahnya pengetahuan anggota tentang kondisi sasaran yang


dapat digunakansebagai media penekan.

4) Pengetahuan anggota terhadap daya terima


masyarakat/lingkungan dan orang-orang yang dapat
mempengaruhi sasaran minim.

5) Pengetahuan tentang metode pengamanan kegiatan


penggalangan minim.

c. Sikap perilaku (A t t i t u d e )

1) Masih ditemukan perilaku anggota penggalangan yang tidak


memperhatikan faktor keamanan perorangan, kegiatan dan
keamanan bahan keterangan dalam melakukan penyebaran
pesan. 

2) Rasa takut yang ” berlebihan” dari personil pada saat


menjalankan teknik dan taktik penggalangan.

3) Kurangnya kepekaan dari personil dalam menentukan media


yang efektif menyampaikan pesan kepada sasaran.
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH

Dari point tersebut diatas Kanit Sosbud mempunyai peran penting


dalam menentukan atau mengarahkan anggota dalam melaksanakan tugas
dilapangan, dengan memperkuat asupan informasi tentang kondisi
psikologis sasaran sebelum melakukan penggalangan sehingga ESTOM
(emosi, sikap, tingkah laku, opini dan motivasi) agar sasaran dapat
dipengaruhi. Selain itu Kanit Sosbud Polres metro Bekasi harus melakukan
pelatihan secara bertahap dengan sasaran nyata untuk mendapatkan
personil yang memiliki kemampuan menyusup pada sasaran
penggalangan, Hal ini penting mengingat keberhasilan melakukan
penyusupan sangat mempengaruhi tahapan penggalangan. Kanit Sosbud
juga harus memberikan masukan kepada anggotanya bahwa dengan
memanfaatkan kewenangan penegakkan hukum yang dimiliki oleh Polri
dan lembaga lainnya adalah merupakan taktik untuk mempengaruhi objek
penggalangan dengan melibatkan media massa untuk mendorong
masyarakat luas agar mengetahui dampak positif apabila aksi unjuk rasa
dapat berjalan dengan tertib dan tidak mengganggu situasi ketertiban saat
unjuk rasa berlangsung sehingga menciptakan situasi kamtibmas yang
aman dan kondusif di wilayah Kabupaten Bekasi.

Kanit Sosbud juga harus mendorong personilnya untuk mengasah


kemampuan pencatatan terhadap semua informasi penting tentang sasaran
kelompok dan perorangan yang pro dan kontra serta Menugaskan personil
yang bertugas untuk menginfentarisir dan membuat profile lengkap sasaran
dan kondisinya yang dapat digunakan sebagai media penekan.

Misalnya perilaku/kebiasaan sasaran yang menyimpang serta


Membekali personil dengan pengetahuan pengamanan orang, kegiatan
dan bahan keterangan.
BAB V

PENUTUP

7. Kesimpulan

Dalam mahal ini mewujudkan unjuk rasa yang tertib,


penyelenggaraan penggalangan intelijen perlu dioptimalkan. Melalui
penggalangan diharapkan mampu membuat, menciptakan, mengubah
suatu kondisi dalam masyarakat sehingga mencapai keadaan yang
menguntungkan terhadap pelaksanaan tugas pokok Polri khususnya pada
Polres Metro Bekasi dalam memelihara Kamtibmas di wilayah Kab Bekasi
namun dalam pelaksanaannya, optimalisasi penyelenggaraan intelijen
masih mengalami persoalan yaitu :

1) Masih maraknya unjuk rasa menjadi salah satu indikator bahwa


pelaksanaan  penggalangan  dengan  sasaran  perorangan 
dankelompok  yang  sering  melakukan  unjuk rasa belum
optimal. Hal itu disebabkan karena masih banyaknya kelompok
pengunjuk rasa, karakteristik pengunjuk rasa yang keras, dan
lemahnya pembinaan kepadapara  pengunjuk  rasa.  Upaya 
yang  dilakukan  adalah  melakukan 
pendataan dan pemetaansasaran perorangan maupun
kelompok pengunjuk rasa, membina dan menguji jaringan
informasi, melakukan operasi penggalangan, mengoptimalkan
profesionalisme penegak hukum, dan bekerjasama dengan
pengemban tugas intelijen negara lainnya.

2) Metode penggalangan yang dilakukan belum terencana dan


terarah dengan baik, penggalangan dengan sasaran orang
dilaksanakan secara terbuka, kemampuan penyusupan belum
ada, taktik penggalangan yang minim. Upaya yang dilakukan
adalah memperkuat basis data tentang sasaran penggalangan,
membentuk unit penggalangan, mengalokasikananggaran
penggalangan, mempertajam dan membina jaringan informasi.

3) Kemampuan Sumber Daya Manusia melakukan penggalangan,


kemampuan Sumber Daya Manusia Sat Intelkam Polres Metro
Bekasi dalam melakukan penggalangan terhadap orang
maupun kelompok pengunjuk rasa dirasa belum optimal
maupun kelompok pengunjuk rasa belum optimal, hal itu 
disebabkan  kurangnya  keterampilan, pengetahuan  dan
kemampuan memecahkan masalah. Upaya yang dilakukan
adalah memberikan kursus, pelatihan tentang teknik dan taktik
penggalangan serta memanfaatkan media massa, dan
pengaruh orang dalam mempengaruhi, menggerakkan dan
mengendalikan sasaran.

8. Rekomendasi

Memberikan rekomendasi kepada Kapolres Metro Bekasi melalui


Kasat Intelkam Polres Metro Bekasi agar memberikan pelatihan tentang
penggalangan kepada seluruh anggota Sat Intelkam serta mengalokasikan
anggaran penggalangan kedalam DIPA pada tahun anggaran yang akan
datang.

Anda mungkin juga menyukai