Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang permasalahan.

Penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) merupakan salah


satu unsur yang harus ada dalam suatu pemerintahan demokrasi.
Pemilihan umum di Negara-negara demokrasi dapat dipandang
sebagai awal dari paradigma demokrasi. Kebutuhan akan pentingnya
terwujud stabilitas Kamtibmas yang kondusif tentunya tidak hanya
menjadi keinginan dari aparat penegak hukum, dalam hal ini Polri,
tetapi juga bagi masyarakat itu sendiri, karena itu yang dibutuhkan
sekarang adalah bagaimana antara masyarakat dan Polri terjalin
suatu hubungan yang sinergis dalam mengupayakan terwujudnya
kondisi Kamtibmas yang stabil sehingga dapat mendukung
pembangunan nasional menuju masyarakat yang adil dan makmur.
Keamanan dan  ketertiban  masyarakat  adalah suatu  kondisi
dinamis  masyarakat  sebagai salah satu prasyarat  terselenggaranya
proses  pembangunan  nasional  yang ditandai  dengan  terjaminnya
keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum serta terbinanya
ketentraman yang mengandung kemampuan membina serta
mengembangkan potensi dan  kekuatan  masyarakat  dalam 
mencegah, menangkal,  dan menanggulangi  segala  bentuk 
pelanggaran  hukum  dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang
dapat meresahkan masyarakat.

Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi


dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya
proses pembangunan Nasional dalam rangka tercapainnya tujuan
Nasional yang ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban, dan
tegaknya hukum, serta terbinanya ketentraman yang mengandung
kemampuan membina serta mengembangkan potensi dan kekuatan
masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala
bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya
yang dapat meresahkan masyarakat. Kepolisian merupakan bagian
2

integral pemerintah dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban


masyarakat, menyadari sepenuhnya sudah saatnya institusi
Kepolisian menampilkan kinerja yang profesional sebagaimana yang
diharapkan masyarakat. Dalam salah satu tuntutannya adalah bahwa
setiap anggota Kepolisian wajib memahami dan menerapkan nilai-
nilai Hak Asasi Manusia (HAM), karena setiap anggota Kepolisian
merupakan perpanjangan tangan Negara selaku aparat penegak
hukum dalam tanggung jawabnya melayani, melindung, mengayomi
dan penegakan hukum seluruh warga masyarakat.

Korps Bimob Polri melaksanakan dan mengerahkan kekuatan


Brimob Polri guna  menanggulangi gangguan kamtibmas berkadar
tinggi, utamanya kerusuhan massa, kejahatan berorganisir bersenjata
api, bom, bahan kimia, biologi dan radiokatif bersama dengan unsur
pelaksana operasional kepolisian lainnya guna mewujudkan tertib
hukum serta ketentraman masyarakat diseluruh yuridis Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan tugas tugas lain yang dibebankan
padanya dan sebagai  Satuan pamungkas Polri yang memiliki
kemampuan spesifik Kemampuan Dasar Kepolisian, penanggulangan
Huru-Hara, dalam rangka Penangulangan keamanan dalam negeri
yang berkadar tinggi dan penyelamatan masyarakat.

Peranan Resimen Korsp Bimob Polri guna pengamanan Pilpres


dan Pileg terwujudnya harkamtibmas selama ini kurang berjalan
secara optimal sehingga tingkat kepuasan masyarakat menjadi
semakin menurun terhadap kinerja Polri, Hal tersebut disebabkan
karena kemampuan personel Resimen Korsp Bimob Polri guna
pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya harkamtibmas kondusif
dirasakan belum berjalan sesuai harapan, dikarenakan belum
meningkatnya dukungan Sumber Daya Manusia, dari aspek
kompetensi, dukungan anggaran, sarana dan prasarana serta metode
dan mekanisme kerja dalam pengamanan Pilpres dan Pileg

Mendasari pokok pembahasan tersebut penulis tertarik


menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk Karya Tulis Terapan ini
3

sebagai berikut "MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERSONEL


RESIMEN KORPS BRIMOB POLRI GUNA PENGAMANAN
PILPRES DAN PILEG TERWUJUDNYA HARKAMTIBMAS”
2. Permasalahan
a. Permasalahan
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas maka
akan timbul permasalahan “Bagaimana meningkatkan
kemampuan personel Resimen Korps Brimob Polri guna
pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya Harkamtibmas
?”.

b. Pokok-pokok persoalan
Dari permasalahan di atas maka dirumuskan persoalan-
persoalan yang perlu diangkat dalam penulisan Karya Tulis
Terapan ini dan dianalisa dengan teori manajemen menurut,
yang selalu dibutuhkan dalam suatu organisasi maka untuk
mempertajam pembahasan dirumuskan persoalan-persoalan
sebagai berikut adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan Sumber Daya Manusia Resimen Korps


Brimob Polri guna pengamanan Pilpres dan Pileg
terwujudnya Harkamtibmas kurang meningkat. ?

2) Dukungan sarana dan prasarana Resimen Korps Brimob


Polri guna pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya
Harkamtibmas kurang memadai ?

3) Mekanisme pelaksanaan tugas Resimen Korps Brimob


Polri guna pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya
Harkamtibmas kurang meningkat?

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penulisan Karya Tulis Terapan ini dibatasi


pada mengoptimalkan kemampuan personel Resimen Korps Brimob
Polri guna pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya Harkamtibmas
di tinjau dari aspek : Sumber Daya Manusia, sarana prasarana dan
4

mekanisme kerja dalam proses pemecahan masalah pada guna


pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya Harkamtibmas

4. Dasar penulisan.
a. Keputusan Kasetukpa Lemdiklat Polri Nomor : Kep / 27 / V / 2020
tentang pengesahan judul Karya Tulis Terapan Serdik SIP
Angkatan Ke-49 T.A. 2020
b. Surat Perintah Kasetukpa Lemdiklat Polri Nomor :
Sprin/119/III/Dik2.2/2020, tanggal 31 Maret 2020, tentang
penunjukan personil Lemdiklat Polri sebagai pembimbing Karya
Tulis Terapan Bagi siswa Pendidikan Sekolah Inspektur (SIP)
angkatan ke 49 T.A 2020.
c. Sprin Ka Setukpa Lemdiklat Polri Nomor : Sprin / 157 / IV / 2020,
tanggal 08 April 2020 tentang Penunjukan Personel Setukpa
Lemdiklat Polri Sebagai Panitia dan Pembimbingan Karya Tulis
Terapan bagi Siswa SIP Angkatan Ke – 49 T.A. 2020
d. Keputusan Ka Setukpa Lemdiklat Polri Nomor : KEP / 18 / IV /
2020, tanggal 26 April 2020 tentang Pengesahan Judul Karya
Tulis Terapan Siswa SIP Angkatan Ke – 49 T.A. 2020.

5. Maksud dan Tujuan

a. Maksud
Penulisan Karya Tulis Terapan ini memberikan gambaran
tentang mengoptimalkan kemampuan personel Resimen Korps
Brimob Polri guna pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya
Harkamtibmas.

b. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan Karya Tulis Terapan ini


adalah sebagai bahan masukan dilingkungan Polri umumnya
dan khususnya personel Resimen Korps Brimob Polri guna
pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya Harkamtibmas.
5

6. Metode dan Pendekatan


a. Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis
Terapan ini adalah metode Deskriptif Analisis yaitu dengan
menggambarkan permasalahan atau kelemahan berdasarkan
kenyataan yang ada dilapangan maupun berdasarkan data/
dokumen.

b. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis
Terapan ini adalah pendekatan empiris yaitu berdasarkan
pengalaman penulis selama bertugas di Resimen Korps Brimob
Polri dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

7. Sistematika
Dalam penulisan ini terdiri dari 3 (tiga) bab dengan sistematika,
sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN.

a. Berisikan latar belakang.


b. Permasalahan dan persoalan.
c. Ruang lingkup.
d. Maksud dan tujuan
e. Dasar penulisan.
f. Methode dan pendekatan.
g. Sistimatika penulisan
h. Pengertian-pengertian

BAB II PEMBAHASAN.
a. Kondisi saat ini.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi.

1) Internal

a) Kekuatan (Strenght)
b) Kelemahan (Weaknesses)
6

2) Eternal
a) Peluang (Opportunities)
b) Ancaman (Threats)
c. Kondisi yang diharapkan.
d. Upaya pemecahan masalah

BAB III PENUTUP.


a. Kesimpulan
b. Saran

8. Pengertian-pengertian
a. Meningkatkan, mempunyai arti “menaikkan (derajat, taraf dan
sebagainya)” maksudnya menaikkan atau mempertinggi derajat
atau taraf dari suatu keadaan yang semula rendah menjadi lebih
tinggi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, BP, 1990 : 553).
b. Kemampuan adalah. Kemampuan, adalah kecakapan atau
kesanggupan mengerjakan pekerjaan tertentu atau kecakapan di
bidang pengetahuan tertentu (W.J.S Poerwadarminta, Kamus
Umum Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional, Balai Pustaka, 2006 : 553)
c. Resimen Korps Brimob Polri adalah melaksanakan dan
mengerahkan kekuatan Brimob Polri guna  menanggulangi
gangguan kamtibmas berkadar tinggi, utamanya kerusuhan
massa, kejahatan berorganisir bersenjata api, bom, bahan kimia,
biologi dan radiokatif bersama dengan unsur pelaksana
operasional kepolisian lainnya guna mewujudkan tertib hukum
serta ketentraman masyarakat diseluruh yuridis Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan tugas tugas lain yang
dibebankan padanya dan sebagai  Satuan pamungkas Polri
yang memiliki kemampuan spesifik Kemampuan Dasar
Kepolisian, penanggulangan Huru-Hara, dalam rangka
Penangulangan keamanan dalam negeri yang berkadar tinggi
dan penyelamatan masyarakat
7

d. Pemilu adalah

e. Terwujudnya adalah arti wujud yaitu rupa dan bentuk yang


dapat diraba, adanya sesuatu benda yang nyata (bukan roh).
1) Menjadi wujud (benar-benar ada)
2) Menyatakan, melaksanakan perbuatan cita-cita dan
sebagainya
3) Menerangkan yaitu memperlihatkan dengan benda yang
konkrit (Depdikbud Balai Pustaka Jakarta,1995;1331)

f. Harkamtibmas adalah, menurut Pasal 1 Undang-undang


Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002
disebutkan bahwa pengertian Kamtibmas adalah: Keamanan
dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamis
masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya
proses pembangunan nasional dalam rangka tercapainnya
tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya keamanan,
ketertiban, dan tegaknya hukum, serta terbinanya ketentraman
yang mengandung kemampuan membina serta
mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam
menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala bentuk
pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang
dapat meresahkan masyarakat.
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/kamtibnas-keamanan-
ketertiban-masyarakat.
8

BAB.II
PEMBAHASAN

9. KONDISI KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA RESIMEN


KORPS BRIMOB POLRI GUNA PENGAMANAN PILPRES DAN
PILEG TERWUJUDNYA HARKAMTIBMAS SAAT INI.
Penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) merupakan salah
satu unsur yang harus ada dalam suatu pemerintahan demokrasi.
Pemilihan umum di Negara-negara demokrasi dapat dipandang
sebagai awal dari paradigma demokrasi. Di samping itu, Negara
demokrasi juga harus ada unsur pertanggungjawaban kekuasaan.
Baik dari pihak legislatif maupun eksekutif. Berdasarkan UU No.7
Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum, pemilihan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) juga dimasukkan
sebagai bagian dari suatu pemilihan umum. Namun, masyarakat
umumnya mengartikan pemilu kepada pemilu legislatif dan pemilu
presiden dan wakil presiden yang diadakan lima tahun sekali. Demi
untuk mewujudkan penyelenggaraan pemilu yang berkualitas dan
memiliki integritas tinggi maka perlu dilakukan penyempurnan
terhadap aturan yang telah ada melalui penambahan aturan,
penegasan maksud dan sinkronisasi antar peraturan perundang-
undangan yang ada salah satu diantaranya adalah melalui
pembuatan instrumen-instrumen komplain atas terjadinya
pelanggaran pemilu yang lengkap, mudah diakses, terbuka, dan adil.
Lebih penting lagi adalah memastikan bahwa aturan main yang
ditetapkan tersebut dijalankan secara konsisten. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum
anggota DPR, DPD dan DPRD serta Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-
undang Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Partai Politik bertujuan untuk
mendukung terselenggaranya Pemilu secara baik, aman dan lancar,
sehingga harapan seluruh elemen masyarakat dan elit Politik
9

senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan dalam


rangka mewujudkan kepentingan bersama yaitu situasi dan kondisi
kamtibmas yang kondusif.
Tindak Pidana Pemilu adalah tindak pidana kejahatan dan/atau
pelanggaran terhadap ketentuan tindak pidana Pemilu sebagaimana
diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017. Pelaksanaan
tugas pokok Polri dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tujuan
Polri sebagai mana dimaksud dalam pasal 4 Undang-undang No. 2
tahun 2002. Harapan masyarakat terhadap Polisi dalam
melaksanakan tugasnya benar-benar dapat memberikan
perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
Harapan tersebut tentunya memberikan dorongan yang kuat sebagai
penegak hukum dalam menjalankan amanah rakyat.

a. Data Kuantitas dan Kualitas sumber daya manusia Resimen


Korps Brimob Polri
Tabel. 1
Data personel Resimen Korps Brimob Polri
NO PANGKAT DSPP RIIL KET.
1 PAMEN 12 7
2 PAMA 61 42
3 BRIGADIR 545 462
4 TAMTAMA 977 913
5 PNS 89 63
Sumber data : Resimen Korps Brimob Tahun 2020

Tabel. 2
Data Personel Berdasarkan Dik Umum
No JENIS DIK UM JUMLAH KET
1 SMA/SMU 1078
2 SMK/STM 125
3 D-3 3
4 S-1 213
5 S-2 12
JUMLAH `1431
Sumber data : Resimen Korps Brimob Tahun 2020
10

Tabel. 3
Data Rekapitulasi Kejuruan dan kemampuan Anggota
Resimen Korps Brimob Polri
JENIS DIK, JUR, SUS,
NO JML
LAT/PUAN
1. FUNGSI BRIMOB 1415
2. FUNGSI INTEL -
3. FUNGSI PERENCANAAN -
4. FUNGSI OPS 1
5. FUNGSI SDM 4
6. FUNGSI LOGISTIK 3
7. FUNGSI PROPAM 1
8. FUNGSI TIK -
9. FUNGSI KESEHATAN -
10. FUNGSI KEUANGAN 4
11. SETUM/TAUD 1
12. BAHASA 2
13. FUNGSI RESKRIM -
JUMLAH 1431
Sumber data : Resimen Korps Brimob Tahun 2020

Ditinjau dari aspek pengetahuan, keterampilan serta sikap


dan perilaku personel Resimen Korps Brimob Polri guna
pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya Harkamtibmas.
kurang optimal, dihadapkan pada suatu tuntutan akan ilmu
pengetahuan dan keahlian serta strategi dalam mencapai tujuan,
antara lain :

a. Kurang meningkatnya pengendalian dan pengawasan


personel Resimen Korps Brimob Polri guna pengamanan
Pilpres dan Pileg dalam menyusun perencanaan tugas
operasional kepolisian pemilihan kepala Pilpres dan Pileg,
serta dalam menyelenggarakan administrasi manajemen
operasional Kepolisian dengan melaksanakan koordinasi
11

antara fungsi dan instansi/ lembaga terkait dalam rangka


pelaksanaan pengamanan kegiatan masyarakat dan atau
pemerintah.

b. Kurang meningkatnya dalam membuat laporan rutin dan


insidentil, pengelolaan administrasi fungsi, rencana
kegiatan, penetapan dan kontrak kinerja fungsi dan
melaksanakan tugas kepolisian lainnya. Kurang
Melaksanakan pengendalian operasi dan pengamanan
Kepolisian, mengumpulkan dan mengelolah serta
menyajikan data pelaporan operasi serta kegiatan
pengamanan. Pilpres dan Pileg
c. Kurang meningkatnya pelaksanaan pengendalian dari
atasan secara langsung masih belum maksimal, karena
kurangnya tanggung jawab dalam bertugas guna
mendukung pemilihan Kepala Pilpres dan Pileg, lebih
mementingkan kepentingan pribadi, dengan mengorbankan
kepentingan tugas atau nama baik kesatuan.

b. Dukungan sarana prasarana Resimen Korps Brimob Polri


guna pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya
Harkamtibmas belum memadai
Dukungan sarana prasarana Resimen Korps Brimob Polri
guna pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya Harkamtibmas
belum memadai. Dalam dunia usaha ataupun pekerjaan, untuk
mencapal hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi
sebagai salah satu sarana, sebab materi dan manusia tidak
dapat dipisahkan, tanpa material tidak akan tercapai hasil yang
dikehendaki. Dukungan sarana dan prasaran yang selama ini
mendukung kegiatan operasional Kepolisian Resimen Korps
Brimob Polri guna pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya
Harkamtibmas, dirasakan masih belum meningkat, belum
berjalan sesuai harapan.
12

c. Mekanisme pelaksanaan tugas Resimen Korps Brimob Polri


guna pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya
Harkamtibmas kurang optimal
Belum meningkatnya Metode dan mekanisme kerja yang
dilaksanakan oleh Resimen Korps Brimob Polri guna pengamana
Pilpres dan Pileg terwujudnya Harkamtibmas,antara lain :
1) Belum meningkatnya dalam proses pelaksanaan tugas
Korps Brimob Polri guna pengamana Pilpres dan Pileg
terwujudnya Harkamtibmas dari tahap perencanaan(
Planning) pengamanan tahapan Pemilu mulai dari proses
pelaksanaan distribusi logistik pemilu, masa kampanye,
penghitungan suara, pelantikan anggota DPR, DPRD
Provinsi dan Kabupaten/Kota.
2) Kurang meningkatnya rencana kemungkinan kontijensi
dan merumuskan program sistem pengamanan kota serta
seluruh satuan kewilayahan dapat mengantisipasi dan
mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam
pengamanan pemilu.
3) Dalam pengorganisasian (Organizing) belum berjalan
secara efektif dalam melaksanakan dan menginventarisir
personel, materiil dan anggaran yang akan digunakan
dalam pelaksanaan tugas pengamanan pemilihan Pilpres
dan Pileg dilaksanakan melalui, manfaat dan resikonya,
serta waktu, tempat dan biayanya.
4) Pelaksanaan (Actuating) belum berjalan optimal
diantaranya dalam hal melengkapi segala bentuk
administrasi dan dokumen pelaksanaan tugas sesuai
format yang berlaku, sebagai upaya untuk mencapai hasil,
dan melaporkan segala bentuk pelaksanaan kegiatan
secara berjenjang.

10. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


13

Analisis SWOT merupakan sebuah upaya pengidentifikasian


berbagai faktor secara sistematis yang dapat dipergunakan untuk
membantu merumuskan strategi suatu organisasi. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strengths) dan peluang (Opportunities) yang secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).
Analisis SWOT merupakan salah satu teknik analisis untuk mengkaji
personil Polri dalam suatu organisasi Polri secara keseluruhan. Dalam
mengkaji suatu organisasi perlu dilakukan analisis dengan melihat
faktor internal (yang muncul dari dalam organisasi) dan faktor
eksternal (yang ada atau datang dari luar organisai). Faktor-faktor
internal yang dapat dianalisis yaitu: Kekuatan (Strengths) dan
Kelemahan (Weaknesses) Sedangkan faktor-faktor eksternal, yaitu:
Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
mengoptimalkan kemampuan personel Resimen Kors Brimob Polri
guna pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya Harkamtibmas
adalah sebagai berikut :

a. Faktor Internal
Faktor lingkungan internal dapat bertindak sebagai
kekuatan maupun kelemahan organisasi adalah sebagai berikut :
1) Kekuatan (Strenght)
a) Adanya kebijakan dari pimpinan Polri serta piranti
lunak berupa Undang-undang, peratutan-peraturan,
juklak maupun juknis sebagai landasan payung
hukum dalam mendukung pelaksanaan tugas
b) Motivasi dari pimpinan kepada personel yang dapat
memacu semangat kinerja Resimen Korps Brimob
Polri guna pengamana Pilpres dan Pileg terwujudnya
Harkamtibmas
c) Polisi Promoter’ atau Polisi Profesional, Modern dan
Terpercaya. program prioritas, kebijakan dan
14

komitmen Kapolri dalam upaya membangun Polri


yang jauh lebih baik
d) Adanya motivasi dan dedikasi personel serta
semangat yang tinggi dalam Resimen Korps Brimob
Polri guna pengamana Pilpres dan Pileg terwujudnya
Harkamtibmas merupakan potensi yang harus
dikembangkan dengan memberikan keahlian dan
keterampilan serta berupa penghargaan kepada
personel dalam melaksanakan tugas sehingga
personel akan merasa dihargai.

e)

f)

2) Kelemahan ( Weakness)
a) Personel dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang
meliputi pengamana Pilpres dan Pileg, masih
kurangnya pemahaman terhadap tugas-tugas dalam
bertindak, belum dapat diminimalisir dan mencegah
untuk menurunkan angka kriminalitas
b) Masih lemahnya atau belum dipahaminya oleh para
anggota khususnya personel dalam melaksanakan
Standar Operasional Prosedur pelaksanaan tugas
dan senantiasa tidak menjaga keseimbangan antara
tindakan yang dilakukan dengan ancaman yang
dihadapi dalam rangka memelihara situasi Kamtibmas
yang kondusif.
c) Masih adanya personel yang melakukan kekerasan
dalam pengamana Pilpres dan Pileg dan melanggar
Hak Asasi Manusia oleh pengaduan masyarakat,
sehingga mempengaruhi kepercayaan masyarakat
terhadap kinerja Kepolisian
d) Pengawasan dan pengendalian dari unsur pimpinan
belum berjalan dengan baik, sehingga kedisiplinan
personel di lapangan masih kurang, apalagi ketika
15

terjadi benturan dengan para pelaku kerusuhan


massa yang dapat menimbulan korban pada kedua
pihak.

b. Faktor Eksternal
Faktor lingkungan eksternal dapat bertindak sebagai
peluang maupun kendala organisasi adalah sebagai berikut :

1) Peluang ( Opportunity)

a) Adanya kerja sama dukungan Instansi terkait, yaitu


seperti bentuk dukungan yang diberikan oleh pihak
TNI maupun unsur terkait dalam pemilihan umum
kepada Polri, pemelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat dalam pengamana Pilpres dan Pileg

b) Adanya teknologi Informasi yang semakin canggih


serta banyaknya sarana komunikasi dimana-mana,
sehingga memudahkan peranan untuk mengadakan
hubungan dengan kesaatuan pendukung dalam
melaksanakan komunikasi dan koordinasi dalam
menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat
dalam pengamana Pilpres dan Pileg

c) Harapan masyarakat sangat besar dalam proses


penegakan hukum maupun pengamana Pilpres dan
Pileg serta pemeliharaan kamtibmas agar
dilaksanakan secara profesional, modern dan
terpercaya.

d) Adanya dukungan dari Pemda setempat, dalam hal


ini telah adanya kerjasama berkelanjutan guna
penyelesaian tindak pidana pemilihan Kepala Daerah
dalam rangka terwujudnya supremasi hukum dengan
saling memberi informasi tentang tindak pidana
Pemilu Kada
16

2) Kendala (Threats ).
a) Krisis Politik dan ekonomi yang berkepanjangan
berdampak pada masyarakat sehingga
mempengaruhi dalam kehidupan masyarakat seperti
naiknya harga bahan pokok. Dengan demikian
masyarakat mudah dipengaruhi untuk diajak
kerjasama dalam kejahatan pelanggaran pemilu oleh
peserta pemilu dengan melegalkan segala cara untuk
mendapatkan sesuatu.
b) Keadaan sosial budaya karakteristik masyarakat
yang sebagian besar terdiri berbagai suku sehingga
sangat sulit untuk dideskripsikan secara jelas dan
terperinci. Terkadang dikarenakan sesuatu yang
seharusnya bisa menjadi sumber konflik, atau
perbuatan tindak pidana.
c) Faktor teknologi dan informasi, dengan
perkembangan dan kemajuannya di bidang ilmu
teknologi, telekomunikasi, serta transportasi yang
sangat pesat berimplikasi pada fenomena di bidang
kejahatan tindak pidana pemilu yang berkaitan
dengan tahapan pendaftaran pemilih, pendaftaran
peserta,
d) Minimnya pengetahuan serta rendahnya kualitas
pendidikan masyarakat akan tugas Polri dalam
memelihara keamanan, di mana banyak pemahaman
masyarakat bahwa Polri lebih berpihak kepada
Pemerintah dari pada kepentingan rakyat.
e)
17

11. KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA RESIMEN KORPS


BRIMOB POLRI GUNA PENGAMANAN PILPRES DAN PILEG
TERWUJUDNYA HARKAMTIBMAS YANG DIHARAPKAN.
Kehadiran Polisi tidak dapat digantikan dengan teknologi
secanggih apapun, seluruh kegiatan Polri dalam melindungi,
mengayomi dan melayani masyarakat akan menjadi tanpa makna,
tanpa didukung oleh partisipasi masyarakat yang secara sadar
mampu menjadi Polisi bagi diri sendiri dalam mengamankan
lingkungannya. Posisi Polri baik sebagai pembina Kamtibmas maupun
penegak hukum akan berperan dalam mewujudkan kelancaran
pembangunan nasional, hal ini akan terwujud apabila konsepsi
strategi dapat dijalankan dengan baik. Maka Polri dituntut bertindak
secara demokratis dengan mempercayakan dan menumbuhkan
kesadaran warganya untuk berperan aktif dalam merencanakan pola
pengamanan dan penertiban bagi kepentingan warga tersebut,
penyelenggaraan fungsi kepolisian melainkan sebagai subyek yang
menentukan dalam pengelolaan sendiri agar tercipta lingkunga yang
aman dan tertib. Redahnya kesadaraan masyarakat untuk terlibat
dalam upaya menjaga dan memelihara kamtibnas dapat menjadi
pemicu maraknya kasus-kasus kriminalitas di masyarakat. Oleh
karena itu yang dibutuhkan adalah adanya kebersamaan antara
aparat Polri dan masyarakat karena kebersamaan menjanjikan
kekuatan yang luar biasa, sesuatu yang besar hanya dapat diraih
melalui kebersamaan
Pengamanan pemilu, setidaknya tugas yang diemban Polri untuk
menjaga keamanan bangsa Dalam melaksanakan fungsi dan tugas
pokoknya, Polri selaku alat negara penegak hukum dengan
memberikan perlindungan, pengayom, dan pelayanan kepada
masyarakat serta penegakan hukum, dalam rangka menjaga
keamanan dan ketertiban dalam negeri yang pelaksanaanya
dilakukan oleh beberapa fungsi teknis Kepolisian yang melaksanakan
tugas dibidang preventif (pencegahan) yang pelaksanannya dengan
18

penggelaran anggota Polri berseragam ditengah-tengah aktivitas


masyarakat
Kemampuan personel Resimen Korps Brimob Polri guna
pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya Harkamtibmas,
diharapkan bekerja secara profesional, personel dapat dikatakan
profesional harus memiliki pengetahuan yang luas, dapat
menghasilkan suatu kualitas profesionalisme yang baik, maka faktor
yang utama dalam keprofesionalan adalah unsur manusianya di
samping faktor-faktor yang lain yang mendukung antara lain personel
yang baik, dukungan anggaran yang memadai, sarana dan prasarana
yang memadai serta metode dan mekanisme kerja menggunakan
strandar dan aturan yang berlaku disetiap organisai agar berjalan
sesuai harapan.
a. Meningkatnya Kemampuan Sumber Daya Manusia personel
Resimen Korps Brimob Polri guna pengamanan Pilpres dan
Pileg terwujudnya Harkamtibmas

Kemampuan Sumber Daya Manusia personel Resimen


Korps Brimob Polri guna pengamanan Pilpres dan Pileg
terwujudnya Harkamtibmas diharapkan meningkat memiliki
pengetahuan, keterampilan serta sikap dan perilaku dala
pelaksnaan tugas mempunyai keahlian serta strategi dalam
mencapai tujuan, antara lain :

1) Meningkatnya pengendalian dan pengawasan personel


Resimen Korps Brimob Polri guna pengamanan Pilpres
dan Pileg dalam menyusun perencanaan tugas operasional
kepolisian pemilihan kepala Pilpres dan Pileg, serta dalam
menyelenggarakan administrasi manajemen operasional
Kepolisian dengan melaksanakan koordinasi antara fungsi
dan instansi/ lembaga terkait dalam rangka pelaksanaan
pengamanan kegiatan masyarakat dan atau pemerintah
berjalan sesuai harapan.
19

d. Meningkatnya dalam membuat laporan rutin dan


insidentil, pengelolaan administrasi fungsi, rencana
kegiatan, penetapan dan kontrak kinerja fungsi dan
melaksanakan tugas kepolisian lainnya. Serta mampu
melaksanakan pengendalian operasi dan pengamanan
Kepolisian, dengan mengumpulkan dan mengelolah serta
menyajikan data pelaporan operasi serta kegiatan
pengamanan. Pilpres dan Pileg

2) Meningkatnya pelaksanaan pengendalian dari atasan


secara langsung masih belum maksimal, memiliki
tanggung jawab dalam bertugas guna mendukung
pemilihan Kepala Pilpres dan Pileg, lebih mementingkan
kepentingan kesatuan, dengan mengorbankan kepentingan
pribadi
a)

b. Meningkatnya dukungan sarana dan prasarana Resimen


Korps Brimob Polri guna pengamanan Pilpres dan Pileg
terwujudnya Harkamtibmas
Dengan meningkatnya dukungan sarana dan prasarana
Resimen Korps Brimob Polri guna pengamanan Pilpres dan
Pileg terwujudnya Harkamtibmas tentunya dapat memberikan
kontribusi atau hasil yang optimal dalam pelaksanaan tugas,
Adanya sarana dan prasarana yang modern dalam mendukung
pelaksanaan tugas tentunya sangat menunjang keberhasilan
Resimen Korps Brimob Polri, untuk itu diharapkan adanya
dukungan fasilitas dan instrumen-instumen pendukung lainnya
yang modern terutama sarana-prasarana dalam mendukung
pengamana Pilpres dan Pileg yang nantinya dapat memberikan
kepercayaan masyarakat

c. Optimalnya mekanisme pelaksanaan tugas Resimen Korps


Brimob Polri guna pengamanan Pilpres dan Pileg.
20

Mekanisme pelaksanaan tugas meningkat dengan melalui


tahapan Manajemen Operasional Prosedur (MOP), atau Standar
Operasinal Prosedur (SOP) berjalan sesuai apa yang
diharapkan khusunya pengamanan Pilpres dan Pileg
terwujudnya Harkamtibmas, dengan mengimplementasikan
fungsi-fungsi manajemen, melalui kegiatan sebagai berikut :
1) Perencanaan, (Planning). menyusun suatu
perencanaan dalam setiap kegiatan, meningkatnya
perencanaan dengan menetapkan standar kegiatan
pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya Harkamtibmas,
serta mampu menetapkan sasaran, waktu, personil,
anggaran yang akan digunaka dalam setiapa kegiatan
operasional Resimen Kors Brimob Polri guna pengamanan
Pilpres dan Pileg

2) Pengorganisasian (Organization). Menginventarisir


personil, materiil dan anggaran yang akan digunakan
dalam pengamanan Pilpres dan Pileg

3) Pelaksanaan (Actuating). Penggerakan yaitu untuk


menggerakan organisasi dalam pelaksanaan tugas dengan
perumusan dari pengembangan sistem dan metode
termasuk petunjuk-petunjuk dalam pelaksanaan
pengamanan Pilpres dan Pileg

4) Pengendalian pengawasan (controlling) dalam pengamanan


Pilpres dan Pileg berjalan atau tidak dan memantau segala
bentuk kegiatan telah dicapai kemudian menganalisa serta
adakan evaluasi secara berkala. Manfaat kemajuann
tehnologi untuk melaksanakan kegiatan seperti alat
perekam

12. UPAYA PEMECAHAN MASALAH


Kepolisian Negara Republik Indonesia secara kelembagaan
telah terpisah dari institusi ABRI sejak tanggal 1 April 1999. Implikasi
21

terpisahnya institusi Polri dari militer adalah kemandirian Polri sebagai


institusi yang bertanggungjawab terhadap kamtibmas dan keamanan
dalam negeri. Perubahan mendasar ini harus diikuti dengan reformasi
di tubuh Polri agar bisa mewujudkan perannya secara optimal. Untuk
mewujudkan profil Polri yang profesional telah dirumuskan Visi yang
ingin dicapai, yaitu: Terwujudnya Postur Polri yang profesional,
bermoral dan modern sebagai pelindung, pengayom dan pelayan
masyarakat yang terpercaya dalam melindungi masyarakat dan
menegakkan hukum. Visi tersebut merupakan cita-cita bersama yang
harus diwujudkan oleh seluruh komponen Polri.
Untuk mewujudkan visi Polri tersebut diatas telah disusun Grand
Strategi Polri 2005-2025 yang akan menjadi acuan segenap
pelaksanaan tugas-tugas Polri baik pada bidang operasional maupun
pada bidang pembinaan Trust Building (2005–2010) Partnership
Building (2011– 2015) Strive for Excelent (2016 – 2025) Upaya
mewujudkan kemandirian Polri dilakukan dengan mengadakan
perubahan-perubahan melalui tiga aspek yaitu Aspek Struktural.
Mencakup perubahan kelembagaan Kepolisian dalam
Ketatanegaraan, organisasi, susunan dan kedudukan. Aspek
Instrumental. Mencakup filosofi (Visi, Misi dan tujuan), Doktrin,
kewenangan, kompetensi, kemampuan fungsi dan Iptek. Aspek
kultural Adalah muara dari perubahan aspek struktural dan
instrumental, karena semua harus terwujud dalam bentuk kualitas
pelayanan Polri kepada masyarakat.
Upaya pemecahan masalah merupakan langkah-langkah yang
diambil dalam rumusan persoalan-persoalan sehingga didapatkan
langkah strategi tindakan awal yang akan dilaksanakan usaha
pemecahan masalah. Untuk mengoptimalkan kemampuan personel
Resimen Korps Brimob Polri guna pengamanan Pilpres dan Pileg
terwujudnya Harkamtibmas Resimen Korps Brimob Polri guna
pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya Harkamtibmas agar
berjalan sesuai harapan dengan upaya-upaya yang dilakukan.
22

a. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusi (SDM)


Resimen Korps Brimob Polri guna pengamanan Pilpres dan
Pileg terwujudnya Harkamtibmas.

Menurut Dr. E. Mulyasa, Mpd dalam bukunya kurikulum


berbasis kompetensi menjelaskan beberapa aspek atau ranah
yang terkandung dalam konsep kompetensi, yaitu :Pengetahuan
(Knowledge) yaitu kesadaran dalam bidang kognitif.
Kemampuan (skill) adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu
untuk melakukan tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
Sikap (Attitdue) yaitu perasaan senang atau tidak senang, suka
atau tidak suka atau juga reaksi terhadap suatu rangsangan
yang datang dari luar.
Sumber Daya Manusia merupakan sektor sentral dan
penting dalam rangka pencapaian tujuan di suatu organisasi,
karena dengan adanya kemampuan skill para pekerja dan
kualitas Sumber Daya Manusia dapat menggerakan perusahaan
dengan baik dan benar. Kemampuan teknologi juga merupakan
unsur penunjang penting dalam menggerakan organisasi. Maju
dan tidaknya organisasi tergantung pada pengelolaan Sumber
Daya Manusia ini dapat dilakukan dalam suatu organisasi itu
atau oleh suatu departemen tertentu..

Upaya yang dilakukan sebagai berikut :


1) Melaksanakan gelar operasi Kepolisian dalam
mengoptimalkan pelaksanaan fungsi teknis Kepolisian
guna mendukung Presiden dan Kepala Daerah maupun
anggota DPR, DPRD provinsi dan kabupaten/kota Presiden
dan Kepala Daerah dalam rangka terwujudnya situasi
Kamtibmas yang kondisif.
2) Melaksanakan gelar pasukan pengamanan Pemilu Kada
dengan berkoordinasi dengan berbagai instransi yang
terkait guna membangun sinergitas kemitraan dalam
mengoptimalkan pelaksanaan pengamanan pemilhan
23

Presiden dan Kepala Daerah dalam rangka terwujudnya


situasi Kamtibmas yang kondisif.
3) Membuat perencanaan pengamanan tahapan pemilu
mulai dari proses pelaksanaan distribusi logistik pemilu,
masa kampanye, penghitungan suara, pelantikan Presiden
dan Kepala Daerah maupun anggota DPR, DPRD provinsi
dan kabupaten/kota, serta rencana kemungkinan kontijensi
dan merumuskan program sistem pengamanan kota serta
seluruh satuan kewilayahan dapat mengantisipasi dan
mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam
pengamanan pemilu.
4) Melaksanakan program kerjasama dengan melakukan
koordinasi mengenai kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan guna membangun kepercayaan masyarakat
terwujudnya situasi kamtibmas yang kondusif.
5) Dalam pelaksanaan tugas selalu mewujudkan
kesadaran dan ketaatan hukum masyarakat untuk
menekan pengaruh faktor-faktor korelatif kriminogen
terhadap munculnya kejahatan dalam masyarakat.
6) Memberikan motivasi kepada personel agar percaya
diri dan bekerja secara profesional dan proporsional
memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan penuh
rasa simpatik serta menjaga sikap yang dapat merugikan
organisasi maupun diri sendiri
7) Melaksanakan pembinaan atau bimbingan teknik dalam
mendukung pelaksanaan operasi Kepolisian
penangulangan aksi unjuk rasa dalam pelaksanaan tugas
melengkapi segala bentuk administrasi dan dokum sesuai
format yang berlaku, tetap berpedoman pada Juklak
maupun Juknis, untuk mencapai hasil sesuai dengan
tujuan.
24

8) Melaksanakan anev, serta mengumpulkan dan


pengelolahan data, serta penyajian informasi dan
dokumentasi, agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai
dengan ketentuan dan memberikan solusi pemecahan
maslah (problem solving) apabila menemukan hambatan
dan kendala.
9) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian
dilaksanakan secara melekat untuk melakukan
pengawasan dan pengendalian terhadap personel selaku
pelaksana dilapangan secara proporsional dan
berkesinambungan dengan berpedoman kepada rencana
kegiatan yang telah dibuat apakah dapat mencapai target
atau selalu mengevaluasi hasil kerja personel.

b. Meningkatkan dukungan sarana dan prasaran Resimen


Korps Brimob Polri guna pengamanan Pilpres dan Pileg
terwujudnya Harkamtibmas

Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan dalam bukunya


berjudul “Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah”,
mengatakan bahwa unsur-unsur manajemen (tool of
management) terdiri dari : man, money, methods, material,
machine, and market, disingkat 6 M, antara lain sebagai berikut .
Methods yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam usaha
mencapai tujuan..
Upaya yang dilakukan sebagai berikut :

1) Melakukan koordinasi rencana kebutuhan dalam


pelaksanaan pengamanan pemilhan Presiden dan Kepala
Daerah dalam rangka terwujudnya situasi Kamtibmas yang
kondisif.

2) Mendata alat-alat yang tidal layak dipergunakan dalam


mendukung pengamanan pemilhan Presiden dan Kepala
Daerah dalam rangka terwujudnya situasi Kamtibmas yang
kondisif, sehingga dalam membuat perencanaan
25

penggusulan dukungan saranan prasarana tepat sasaran


sesuai denga kebutuhan

3) Mengusulkan pengadaan sarana yang dibutuhkan


sesuai kebutuhan pengamanan pemilhan Presiden dan
Kepala Daerah dalam rangka terwujudnya situasi
Kamtibmas yang kondisif.sarana mobilitas (kendaraan
bermotor roda dua dan roda empat, alat komunikasi) yang
disesuaikan dengan kebutuhan dalam pelaksanaan tugas
dalam mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif

4) Meningkatkan pemeliharaan terhadap sarana dan


prasarana yang menjadi inventaris kesatuan, sehingga
dapat memperpanjang usia pakai, serta selalu siap untuk
digunakan dalam keriatan pelaksanaan tugas pengamanan
pemilhan Presiden dan Kepala Daerah dalam rangka
terwujudnya situasi Kamtibmas yang kondisif.

c. Meningkatkan Mekanisme dalam Pelaksanaan Tugas


Resimen Korps Brimob Polri guna pengamanan Pilpres dan
Pileg terwujudnya Harkamtibmas

Mekanisme kerja harus meningkat dalam mendukung


pelaksanaan tugas Resimen Korps Brimob Polri guna
pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya Harkamtibmas.
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan dalam bukunya berjudul
“Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah”, mengatakan
bahwa unsur-unsur manajemen (tool of management) terdiri dari
: man, money, methods, material, machine, and market,
disingkat 6 M, antara lain sebagai berikut :Materials yaitu bahan-
bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Teori Motivasi
(Abraham Maslow) Penjelasan mengenai konsep motivasi
manusia menurut Abraham Maslow mengacu pada lima
kebutuhan pokok yang disusun secara hirarkis. Tata lima
tingkatan motivasi secara hirarkis.

Upaya yang dilakukan sebagai berikut :


26

1) Menyusun rencana kegiatan yang tepet dalam


pengamanan pemilhan Presiden dan Kepala Daerah
maupun anggota DPR, DPRD provinsi dan kabupaten/kota
dalam rangka terwujudnya situasi kamtibmas yang kondusif
agar proses berjalan sesuai dengan peratururan hukum
yang berlaku.
2) Melakukan pengorganisasian pelaksanaan tugas proses
penyidikan atau penindakan atau RPE (Read Planing
Execution) dengan membentuk Tim yang menguasai
sasaran dan modus operandi serta kemungkinana resiko
yang akan terjadi dalam pemilhan Presiden dan Kepala
Daerah maupun anggota DPR, DPRD provinsi dan
kabupaten/kota maupun penangulangan aksi unjuk rasa
anarkis
3) Menentukan kebijakan dalam penangulangan aksi-aksi
masa yang dapat mengganggu kamtibmas yang terjadi
agar tugas yang di laksanakan dapat berjalan sesuai
dengan harapan dengan menerapkan sistem dan metode
yang tepat serta memanfaatkan berbagai potensi atau
peluang pendukungnya.
4) Pengawasan dan pengendalian dilaksanakan secara
melekat selaku pelaksana dilapangan secara proporsional
dan berkesinambungan dengan berpedoman kepada
rencana kegiatan yang telah dibuat apakah dapat
mencapai target atau selalu mengevaluasi hasil kerja
personel Resimen Korps Brimob Polri guna pengamanan
Pilpres dan Pileg terwujudnya Harkamtibmas
27

BAB III
PENUTUP

13. Kesimpulan

Berdasarkan uraian terhadap permasalahan dan persoalan-


persoalan yang ditemukan sehingga diperoleh suatu kesimpulan
sebagai berikut :
a. Kurang meningkatnya Sumber Daya Manusia (SDM)
Resimen Korps Brimob Polri guna pengamanan Pilpres dan
Pileg terwujudnya Harkamtibmas, diharapkan meningkat dalam
melaksanakan tugas operasional kepolisian mendukung tugas
pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya Harkamtibmas yang
kondusif, oleh karena itu upaya yang dilakukan peningkatan
pengetahuan melalui upaya mengoptimalkan pendidikan umum,
pelatihan, kerjasama, koordinasi, sosialisasi, perubahan minset
& cultur set, wasdal, reward and punishment, sebagai sarana
dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat terhadap
kinerja Kepolisian dalam melaksanakan tugasnya
b. Sarana dan prasarana Resimen Korps Brimob Polri guna
pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya Harkamtibmas
belum memadai, di harapkan adanya peningkatan dukungan
sarana prasarana dalam pelaksanaan tugas, maka diupayakan
mengusulkan penambahan kepada bagian logistik Mabes Polri
agar ditindaklanjuti, dukungan penambahan/peningkatan sarana
28

dan prasarana dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas


pada Resimen Korps Brimob Polri guna pengamanan Pilpres
dan Pileg terwujudnya Harkamtibmas dalam rangka terwujudnya
situasi kamtibmas yang kondusif.
c. Mekanisme pelaksanaan tugas Resimen Korps Brimob Polri
guna pengamanan Pilpres dan Pileg terwujudnya Harkamtibmas
belum berjalan sesuai harapan, maka diharapkan meningkat
dalam melaksanakan mekanisme kerja sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur, dengan upaya melaksanakan
pengawasan pengendalian, analisa dan evaluasi pelaksanaan
tugas terhadap personel selaku pelaksana dilapangan secara
proporsional dan berkesinambungan dengan berpedoman
kepada rencana kegiatan yang telah dibuat apakah dapat
mencapai target atau selalu mengevaluasi hasil kerja personel
Resimen Korps Brimob Polri guna pengamanan Pilpres dan
Pileg terwujudnya Harkamtibmas yang kondusif.

14. Saran
Dari kajian, maka penulis memberikan beberapa saran kepada
pimpinan maupun organisasi kesatuan antara lain:
a. Disarankan kepada pimpinan agar memberikan kesempatan bagi
personil yang belum Dikjur/Dikbang atapun sekolah yang setara
dengan Sarjana agar di berikan kesempatan yang besar , agar
memiliki SDM yang unggul dalam Melayani masyarakat
b. Sarana dan Prasarana dilengkapi untuk menunjang
keberlangsungan tugas anggota, dan diadakan latihan rytin dalam
menggunakan senpi atau ranmor agar bisa lebih mahir bila tugas
dan terjun langsung di wilayah, sehingga anggota menjadi lebih
percaya diri.
c. Diberlangsungkannya konsulidasi setiap minggunya atau waktu
yang di tentukan untuk mengetahui kendala kendala yang terjadi
sehingga dapat mengetahui fakto faktor apa saja yang menjadi
29

terhambat program program pimpinan dan dapat langsung bisa di


atasi bila konsulidasi selesai di laksanakan.

Demikian Karya Tulis Terapan ini disusun dengan segala


kemampuan dan keterbatasan pada diri penulis dan merupakan
usaha yang maksimal. Harapan penulis kiranya bermanfaat sebagai
sumbang saran kepada Pimpinan terkait dengan ”meningkatkan
kemampuan personel Resimen Korps Brimob Polri guna pengamanan
Pilpres dan Pileg terwujudnya Harkamtibmas”

Anda mungkin juga menyukai