Anda di halaman 1dari 12

KULTUR MIKORIZA

Bidang Botani-Biologi
FMIPA ITS
TEKNIK KULTUR JAMUR
MIKORIZA ARBUSKULA (JMA)
• METODE BIAKAN POT :
Bahan dan alat:
tanaman inang, spora JMA, akar yang
berasosiasi dengan JMA dan potongan
hifa, pot, tanah berpasir/ zeolit, air,
Hyponex, botol semprot, autoclave
Tanaman inang : Sorgum, jagung (dalam
bentuk biji)
CARA KERJA

• Media tanah disterilkan dengan autoclave


( suhu 90°C) selama 1 jam
• Media tanah dicampur dengan spora JMA atau
akar yang berasosiasi dengan JMA lalu diletakkan
di dalam pot.
• Benih / biji tanaman inang diletakkan di atas
media tanah + JMA kemudian ditutup dengan
tanah steril.
• Penyiraman dilakukan sampai kapasitas lapang.
• Nutrisi Hyponex diberikan dengan cara
disemprotkan melalui tanah.
• Pemeliharaan kultur selama1-2 bulan
KULTUR EKTOMIKORIZA
• BAHAN : Tubuh buah jamur Media agar ( Melin-Norkrans):
Ekstrak Malt 3g
Amanita, Boletus, d-Glukosa 10 g
Cortinarius, Laccaria, {NH4)2HPO4 0,25 g
Lactarius, Pisolithus, KH2PO4 0,5 g
Rhizopogon, Scleroderma, MgSO4.7H2O 0,15 g
Suillus, dan Tricholoma. CaCl2 0,0,05 g
FeCl3 1,2 ml
Tiamina HCl 100 µg
Akuades 1000 ml
Agar-agar 20 g
pH setelah sterilisasi 5,5-5,7
CARA KERJA

• Tubuh buah disterilkan dengan desinfektan lalu


dipotong-potong dengan scalpel ( 2-5 mm2) secara
aseptis.
• Potongan tersebut dipindahkan ke media agar
dalam tabung atau cawan petri.
• Diinkubasi selama 10-14 hari pada suhu
20 0C atau suhu kamar.

Pengamatan dilakukan setelah tumbuh miselia,


menggunakan mikroskop stereo.
Peremajaan dilakukan setelah 3-4 minggu.
Uji Viabilitas Fungi Mikoriza

Sebelum diperlakukan, mikoriza


ditumbuhkan pada akar jagung (sebagai
umpan) selama 1 bulan. Selanjutnya
dilakukan uji kualitas inokulum dengan
metode MPN (Feldman & Idzack, 1992).

Inokulum dengan kualitas bagus :


Glomus 60 spora / gram tanah
Gigaspora 30 spora / gram tanah
Uji viabilitas mikoriza
Pengamatan infeksi mikoriza

Pengecatan akar dengan metode Philip & Hayman


(1970) yang telah dimodifikasi, sebagai berikut :

Akar tanaman dipotong dan ditimbang sebanyak 1


gram, lalu dicuci bersih dengan akuades.
Kemudian direndam dalam botol flakon yang
berisi KOH 10 % selama 5 hari. Selanjutnya akar
tersebut dipindah ke dalam botol flakon yang
berisi akuades dan 10 tetes asam laktat.
Perendaman dilakukan selama 24 jam. Akar
dikeluarkan dan dicuci dengan akuades
selanjutnya direndam dalam larutan laktogliserol
dan trypan blue 0,05 %, selama 1-2 menit.
Kemudian dimasukkan dalam botol flakon yang
berisi gliserol dan siap dilakukan pengamatan
dengan mikroskop.
Perhitungan persentase infeksi mikoriza
vesikular arbuskular dengan metode gridline
intersects (Kormanik & Mc.Graw, 1982),

• Akar yang telah diwarnai, diambil secara acak,


dipotong sepanjang 1 cm, lalu disusun berderet
pada slide mikroskop sebanyak 30 akar. Tiap
perlakuan dilakukan replikasi sebanyak 20 kali.

• Persentase akar yang terinfeksi dihitung


berdasarkan rumus
% infeksi akar = jumlah contoh akar yang terinfeksi x 100 %
jumlah seluruh contoh akar yang diamati
Hasil pengamatan mikoriza

Pewarnaan mikoriza :
Tryphan blue
Acid fuchsin
Safranin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai