OLEH :
NIM : 5183240012
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
nikmat,rahmat dan anugerah yamg selalu diberikan kepada penulis hingga dapat
menyelesaikan tugas critical book report ini. Penulis berterimakasih kepada ibu dosen
yang bersangkutan yang telah membimbingnya
Didalam tugas yang telah penulis selesaikan ini terdapat identitas dari dua buku
tersebut,ringksan, analisis kritikal beserta kelebihan dan kelemahan dari masing masing
buku tersebut.
Semoga critical book report penulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dan
dapat menjadi panduan bagi semua pembaca yang membutuhkan . jika ada keliruan
yang ataupun kesalahan yang dalam critical book report penulis ini , mohon kritik dan
sarannya agar critical book report ini benar benar berguna bagi pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN
Kata Pengantar..............................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................ii
1.2.Tujuan........................................................................................................................2
1.3. Manfaat.....................................................................................................................2
3.1. Keunggulan..............................................................................................................7
3.2. Kekurangan..............................................................................................................7
BAB V PENUTUP.......................................................................................................8
4.1. Kesimpulan..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
penulis melakukan CBR ini untuk menambah ilmu dan membahas lebih dalam
cara mengelola bahan pangan yang bergizi dan diminati oleh masyarakat Indonesia
sendiri. Dengan adanya inisiatif negara atau seseorang dalam mengolah bahan pangan
pokok untuk mengantikan beras maka ketergantung akan beras tidak semakin pesat
sehingga masyarakat itu dapat memiliki berbagi jenis makanan poko bahkan sangat
beragam lah sumber makanan pokoknya sehingga pemerataan sumber pangan di
indonesia ini semakin meningkat dan sumber kemakmuran itu tetap terpenuhi.
Oleh karena itulah penulis mencoba untuk menulis CBR ini untuk mendalami
permasalahan dalam pengelolaan sumber bahan pangan pokok di kalangan masyakat.
Adapun CBR ini, penulis menggunakan buku dengan identitas sebagai berikut.
1. Buku Utama
Judul : Kuliner dan Gizi
Pengarang/editor : Dr.Erli Mutiara, M.si
Penerbit : Universitas Negeri Medan
Kota terbit : Medan
Tahun terbit : 2020
Tebal buku : 142 + Halaman
ISBN :-
4
2. Buku Pembanding
Judul : Pengembangan Kuliner
Pengarang/editor : 1. Sa’diah Multi Karina, M.Kes.
2. Endang Titi Amrihati, SKM., M.Kes.
Penerbit : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Kota terbit : Medan
Tahun terbit : 2017
Tebal Buku : 294 + cover
ISBN :-
5
4. Mengkritisi satu topik materi kuliah Kulinari dan Gizi tentang bagaimana
pengolahan bahan pangan untuk kesehatan.
1.3 Manfaat
1. Untuk menambah wawasan tentang ‘pangan nusantara karakteristik dan prospek
untuk percepatan divertivikasi pangan’.
2. Untuk melatih mencari kekurangan dan kelebihan dari dua buku.
3. Agar pembaca lebih mudah untuk memahami isi buku dan dapat lebih kritis.
4. Dengan adanya Critical Book Report tentang ‘pangan nusantara karakteristik dan
prospek untuk percepatan divertivikasi pangan’ akan membuat pembaca lebih
mudah mempraktekkan dari wawasan yang diketahui sehingga hidup lebih sehat.
6
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
7
Batasan modifikasi resep merupakan upaya melakukan perubahan suatu
resep yang sudahada, dengan berbagai alasan dan tujuan. Secara umum
modifikasi resep untuk :
a) Membuat variasi resep baru menjadi resep baru
b) Untuk kepentingan gizi dan kesehatan : pengaturan diet dengan tujuan
diet.
c) Untuk meningkatkan cita rasa , bentuk dan penampilan makanan
d) Untuk meningkatkan mutu layanan makanan dan daya terima
masakan.
e) Untuk melatih kemampuan pengetahuan dan keterampilan kuliner.
8
Umur
Berat badan
Aktivitas
Kebiasaan makanan
Ketersediaan pangan setempat.
13 pesan umum gizi seimbang
1) Makanalah anekaragam makanan
2) Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
3) Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan
energi
4) Makanlah sumber karbohidrat , setengah dari kebutuhan energi
5) Gunakan garam beryodium
6) Makanlah makanan sumber zat besi
7) Beri ASI pada bayi sampai umur 6 bulann dan tambahan MP-Asi
sesudahnya.
8) Biasakan makan pagi
9) Minumlahair bersih, aman dan cukup jumlahnya
10) Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
11) Hinndari minuman beralkohol
12) Makanlah makanam yang aman bagi kesehatan.
13) Bacalah label pada makanan yang dikemas.
VI. Konseo Dasar Menu Seimbang
Menu seimbang adalah konsumsi makanan untuk memenuhi konssumsi
zat gizi. Kekurangan gizi pada salah satu makanan dengan pemberian
makanaan seimbang dapat dicukupi oleh makanan lain. Untuk pemberian
makanan seimbang dengan makanan yang beranekaragam sangat dibutuhkan
dalam memenuhi kebutuhan gizi.
Manfaat menyusun menu yaitu untuk kegiatan menyusun menu adalah
sebagai berikut.
1) Dapat disusun hidangan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh.
2) Variasi dan kombinasi hidangan dapat diatur sehingga dapat
menghindari kebosanan yang disebabkan pengulangan jenus bahan
makanan dan cara pengolahan
3) Susunan hidangan dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan atu
biaya yang tersedia.
4) Menghemat waktu dan tenaga. Perencanaan menu dapat disesuaikan
dengan kondisi , sehingga sudah dapat diperkirakan waktu dan tenaga
yang dibutuhkan.
9
5) Menu yang terencana dengan baik, karena menu makan yang baik
mengajar pola makan yang baik.
VII. Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil
Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat
gizi dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh , dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman makanan, aktivitas fisik , perilaku
hidup bersih dan memantau berat badan secara teraturdalam rangka
mempertahankan berat badan untuk menimbulkan masalah gizi.
Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil :
a) Memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin
b) Mencapai status gizi ibu hamil dalam keadaan normal, sehingga dapat
menjalani keahilan yang baik dan aman.
c) Membentukjaringan tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu
d) Mengatasi masalah selama hamil
e) Ibu memperolah energi yang cukup yang berfungsi untuk menyusui
setelah kelahiran bayi.
Gizi seimbang bagi ibu hamil, sangat penting untuk keperluan diri sendiri dan
juga janinnya . keadaan gizi juga sangat penting mempengruhi keadaan gizi
ibu dan janin, pertumbuhan dan perkembangan janin seta persiapan laktasi
ibu. Sehingga kebutuhan makan ibu sangat meningkat. Makanan tersebut
digunakan untuk pembentukkan janin, persiapan pembentukan ASI, tumbuh
kembang bayi selanjutnya untuk kesehatan ibu.
VIII. Gizi seimbang untuk Ibu menyusui
Kebutuhan gizi ibu menyusui meningkat dibandingkan dengan tidak
menyusui dan masa kehamilan. Ibu dalam 6 bulan pertama menyusui dan
masa kehamilan membutuhkan tambahan energi sebesar 500 kal/hari untuk
menghasilkan jumlah susu normal. Sehingga kebutuhan total energi selama
menyusui akan meningkat menjadi 2400 kl/hari yang akan digunakan untuk
memproduksi ASI dan aktivitas ibu sendiri yang pelaksanaanya dapat dibagi
menjadi 6 kali makan ( 3 kali makanan utama, 3 kali makanan selingan)
sesuai dengan pedoman gizi seimbang yang diajukan.
Pantangan ibu menyusui :
a) Hindari mengkonsusi alkohol. Konsumsi minuman beralkohol dimasa
menyusi dapat menghambat pelepasan oksitosin yaitu hormon yang
menyebabkan kontraksi sel sekitar alveoli sehingga akn menggangu
produksi dan kualitas asi yang dihasilkan.
b) Jangan minum obat-obat kimia dengan sembarangan tanpa
sepengetahuan dokter atau tenaga kesehatan , karena bbeberapa zat
yang terkandung dalam obat dapt meresap kedalam air susu.
c) Hindari nikotin karena nikotin dapat meracuni bay
10
d) Ibu menyusui dianjurkan untuk membatasi kopi,teh dan soda.
IX. Menu Seimbang pada Balita
Yang perlu diperhatikan dalam pemberian makan balita adalah :
a) Gula dan garam. Konsumsi garam untuk tidak lebih dari 1/6 jumlah
masksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1 gram.
b) Porsi makan. Porsi makan balita berbeda dengan orang dewasa.
Mereka membutuhkan makanan dengan sumber energi yang lengkap
sumber gizinya dalam jumlah yang kecil namun sering.
c) Kebutuhan energi dan nutrisi. Bahan makanan sumber energi seperti
karbohidrat , protein,lemak,vitamin,mineral,dan air wajib dikonsumsi
anak setiap hari.
d) Susu pertumbuhan. Susu sebagai salah satu sumber kalsium , juga
penting untuk balita. Sedikitnya balita butuh 350 ml/12 oz per hari.
Susu pertumbuhan merupakan susu lengkap giziyang mampu
memenuhi kebutuhan nutrisi anak 12 buln ke atas.
X. Gizi seimbang pada Anak Sekolah
Anak pada usia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan
paling pesat kedua setelah masa balita. Dimna kesehatan optimal akan
menghasilkan pertumbuhan yang optimal juga .
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduannya yaitu : fisik dan
mentl anak. Makanan yang kaya akan nutrisi diperlukan untuk memenuhi
pertumbuh kembangan otak dan organ-organ lainnya yang dibutuhkan anak
untuk mencapai hasil pendidikan yng optimal , untuk itu kluarga adalah piak
pertama yang harus memperhatikan asuhan gizi anak.
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikn semua
zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh.
Pedoman Umum Gizi Seimbang ( PUGS) hendak diterapkan menyusun menu
anak-anak. Makanan diterapkan dengan kandungan gizi seimbang , cukup
energi dan zat gizi sesuai dengan gizi anak-anak yang dianjurkan.
.
XI. Gizi Seimbang pada Remaja
Dilihat dari siklus kehidupan masa remaja, merupakan masa yang paling
sulit dilalui individu. Masa ini dapat dikatakn sebagai masa yang paling
praktis bagi perkembangan dan tahap-tahap selanjutnya. Perubahan ciri
kanak-kanak menuju pada pendewasaan.
Pada umumnya remaja kurang suka makan makanan yang kurang bergizi
seperti ggoren-gorengan , coklat, permen dan es. Sehingga makanan
beranekaragam tidak dikonsumsi.kebanyakkan remaja umumnya
menginginkan tubuh yang ideal , sampai rela diet mati-matian untuk
menurunkan berat badan. Kriteria makanan sehat seimbang untuk remaja .
11
1) Cukup kuantitas
2) Proporsional
3) Cukup kualitas
4) Sehat dan higenis
5) Makanan segar bukan suplemen
6) Makanan golongan nabati lenih sehat daripada golongan hewani.
7) Cara masak jangan berlebihan.
8) Teratur dalam penyajian
9) Frekuensi 5 kali sehari.
10) Minum 6 gelas air sehari.
12
c) Mer ubah nilai gizi, namun terdapat pula teknik masak tertentu dapat
mengurangi nilai gizi bahan makanan yang di masak.
d) Mematikan mikroorganisme dalam bahan makanan, melalui
pemberian panas.
Hal utama yang harus saudara ingat dari terhadap hasil dari memasak
ialah dipengaruhi oleh besarnya pemberian panas, dan lama pemberian
panas. Ketrampilan ini hanya dapat anda peroleh melalui pengalaman praktek
yang sering dilakukan. Pada penjelasan di atas di sebutkan bahwa manfaat
memasak salah satunya adalah merubah nilai gizi, namun terdapat pula teknik
masak tertentu dapat mengurangi nilai gizi. Saudara inilah yang menjadi
pembeda anda sebagai ahli gizi dengan seorang Juru Masak. Konsep
penyelamatan Nilai Gizi juga menjadi perhatian saudara. hal ini yang menjadi
pertimbangan saudara dalam memberikan asuhan makanan dan asuhan gizi
bagi klien anda dikemudian hari.
13
sehingga menjadi acuan dalam memproduksi suatu masakan, gunanya agar mutu
dari makanan yang dihasilkan , serta menjadi pengawasan atas biaya, produksi
dan porsi yang dihasilkan. Penulisan resep banyak cara, pada food srvices, tata
cara menulis resep yang tersusun dalam tabel dimana bahan yang digunakan
ditulis secara berurutan sesuai dengan urutan perlakuan, serta terdapat keterangan
mengenai posi, hasil akhir, cara menyajikan, bias di beri nilai gizi.
IV. Menimbang Berat Kotor, Menghitung Persen Berat yang Dapat Dimakan
dan Mengukur Bahan makanan
Untuk mendapatkan makanan yang enak, sehat, bergizi dan aman
dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah komposisi bahan makanan,
kualitas bahan makanan dan kebersihan bahan makanan. Komposisi bahan
makanan jika tidak tepat dapat mempengaruhi hasil masakan terutama pada
masakan kue-kue yang tergantung kepada ketepatan jumlah bahan makanan
Kualitas bahan makanan dapat dilihat dari segar atau tidaknya bahan makanan
yang digunakan. Kualitas bahan makanan ini akan berpengaruh kepada rasa dan
penampilan makanan juga kandungan gizi makanan. Sedangkan kebersihan bahan
makanan berpengaruh terhadap keamanan makanan.
Oleh karena itu sebelum memulai memasak sebaiknya bahan makannan
yang akan digunakan harus timbang dahulu, setelah itu di bersihkan yaitu dengan
cara membuang bagian-bagian yang tidak dapat dimakan seperti kulit, biji, daun
yang layu atau tua, akar, batang, sisik ikan dan lain sebagainya. Untuk mengetahui
berapa persen dari bahan makanan tersebut yang dapat dimakan , kita dapat
menghitung dengan rumus : berat bersih dibagi berat kotor dikali seratus persen.
Persen BDD ini diperlukan jika kita akan membeli bahan makanan dalam jumlah
banyak dan memperkirakan berapa berat bahan makanan yang harus dibeli.
14
Maksud hiasan (garnish) pada suatu hidangan adalah untuk memberi daya tarik
serta keindahan pada hidangan tersebut. Kedua faktor ini akan mempengaruhi
penglihatan kita, sehingga menimbulkan selera yang akhirnya berkeinginan untuk
segera mencicipi hidangan yang disajikan.
15
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Isi Buku
Kata kuliner adalah unsur serapan bahasa Inggris culinary berhubungan dengan
memasak dan dapur, merupakan seni dalam membuat masakan, sehingga seni
kuliner dimulai dari seni memilih bahan makanan, mempersiapkan, memasak,
hingga menyajikan makanan menjadi hidangan yang menarik. Orang yang bekerja
memasak disebut sebagai chef.
Gizi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari makanan yang berhubungan
dengan kesehatan, sehingga dasar inilah dilakukan penggabungan 2 kata tersebut
dalam mata kuliah yang pernah Saudara pelajari, sehingga Gizi kuliner merupakan:
1. Ilmu dalam melakukan penerapan prinsip gizi yang dikombinasikan dengan
pengetahuan ilmiah (sains) makanan dan ditampilkan melalui penguasaan
keterampilan bidang kuliner.
2. Hasil yang terbentuk dari penggabungan Ilmu Gizi dan Ilmu pengetahuan
ilmiah (sains) bahan makan dan lain-lain maka akan tercipta makanan tidak
hanya enak, bergizi dan sehat sehingga akan tercipta perilaku makan yang
sehat. Secara luas hal yang dipelajari dalam gizi kuliner adalah serangkaian
pemahaman dan kegiatan dalam membuat makanan yang meliputi; a)
Pemilihan bahan makanan, b Persiapan bahan makanan sebelum diolah, c)
Penyimpanan bahan sebelum dan sesudah di masak d) Pengolahan dan
pemasakan makanan. e) Penggunaan alat masak, alat kompor, sampai
dengan alat menghidangkan yangtepat f) Presentasi/penyajian makanan yang
baik kesehatan dan sanitasi makanan.
Hal utama yang harus saudara ingat dari terhadap hasil dari memasak
ialah dipengaruhi oleh besarnya pemberian panas, dan lama pemberian panas.
Ketrampilan ini hanya dapat anda peroleh melalui pengalaman praktek yang sering
dilakukan. Pada penjelasan di atas di sebutkan bahwa manfaat memasak salah
satunya adalah merubah nilai gizi, namun terdapat pula teknik masak tertentu dapat
mengurangi nilai gizi. Saudara inilah yang menjadi pembeda anda sebagai ahli gizi
dengan seorang Jur Masak. Konsep penyelamatan Nilai Gizi juga menjadi perhatian
saudara. hal ini yang menjadi pertimbangan saudara dalam memberikan asuhan
makanan dan asuhan gizi bagi klien anda dikemudian hari.
Suatu contoh beberapa zat gizi hilang saat makanan dimasak.
Menggunakan metode memasak yang berbeda dapat membantu mengurangi
kerugian. Misalnya mengukus sayuran daripada mendidih. Banyak Vitamin yang
sensitif terhadap berbagai unsur dan mudah hancur saat terkena panas, udara, air,
atau minyak goreng. Pengecualiannya adalah vitamin K dan vitamin B niasin, yang
sangat stabil dalam makanan.
16
Untuk mengurangi hilangnya Vitamin A dan E yang larut dalam lemak,
masak dengan sedikit minyak sedikit menjadi pilihan yang bijak, misalnya
memanggang. Untuk mengurangi hilangnya vitamin C yang larut dalam air dan
mengandung oksigen, buah dan sayuran harus dimasak dengan menggunakan
sedikit air dan waktu memasak yang tidak terlalu lama.
Panas yang berlebihan akan menyebabkan makanan menjadi kering, gosong,
menyusut bahkan hancur, sebaliknya bila panas kurang tepat, menyebabkan lama
memasak, zat gizi berkurang, aroma makanan yang diinginkan tidak timbul,
menyerap minyak, sehingga ketrampilan ini yang membedakan hasil masakan
berbeda satu sama lain.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam hal ini , kelompok lain yang mengolah bahan pangan sumber karbohidrat
non beras, non terigu, perlu didukung dan dibina melalui produk tepung dan buah
inilah pengolahannya akan lebih fleklsibel baik waktu maupun jenis produknya.
Selain itu didalam bentuk tepung , distribusi dan pemasarannya menjadi lebih mudah.
Dengan mengambil studi kasus survei potensi ubi, umbi dab buah serta biji-bijian
sumberkarbohidrat diharapkan secara nasional dapat melakukan hal yang sama untuk
mendukung keberhasilan pembangunan ketahanan pangan dan dasar kebijakan yang
harus dibuat untuk itu.
4.2. Saran
Dengan adanya critical book report ini semoga pembaca dapat mengetahui
tentang sistem pencernaan dan dengan critical book report adanya ini, pembaca dapat
lebih menambah wawasan akan memilih buku yang dijadikan referensi dalam proses
pembelajaran.
Dimasa sekarang ini, bagi pemula perlu terlebih dahulu memahami apa itu
pangan nusantara, karena semakin majunya jaman banyak sekali olahan-olahan
makanan yang kita tidak ketahui kandungannya apa saja dan informasi yang cukup
jelasnya. Pada buku ini materinya sangat bermanfaat sehingga kita dapaat mengetahui
informasi yang di berikan. Semoga hasil dari critical book report ini dapat
bermanfaatbagi pembaca dan kalangan umum.
DAFTAR PUSTAKA
18
Sadiah multikarina dan endang titi amrihati.2017.Pengembangan Kuliner.Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
Mutiara Erli .2020. Kuliner dan Gizi. Universitas Negeri Medan. Medan
19