Oleh
Grup SGD A9
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya dan karunia-Nya kami SGD A9 sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas
Student Project ini dengan baik dan lancar dengan judul “Aterosklerosis pada Penyakit
Jantung Iskemik”.
Tugas Student Project ini dapat terselesaikan dengan bantuan dan dorongan dari
semua pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih
atas bimbingannya kepada:
1. Dr. dr. I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi, Sp. PA(K) selaku fasilitator yang telah tulus
ikhlas dan penuh kesabaran membimbing SGD A9 sehingga Student Project dapat
terselesaikan dengan tepat waktu.
2. dr. Ni Made Mahastuti, M. Biomed, Sp. PA selaku evaluator yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan masukan kritik dan saran demi perbaikan Student Project
ini.
Kami menyadari bahwa dengan mengerjakan tugas Student Project ini tidak terlepas
dari banyak bantuan yang dengan tulus memberikan saran dan kritik sehingga tugas ini dapat
terselesaikan dengan lancar.
Tak ada gading yang tak retak maka dari itu kami menyadari bahwa tugas Student
Project ini tidak sepenuhnya sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan
yang kami miliki. Oleh karena itu, kami SGD A9 mengharapkan segala bentuk saran dan
kritik yang sopan demi memperbaiki segala kesalahan dan kekurangan yang kami kerjakan di
Student Project ini.
Kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima berbagai masukan.
Kami juga berharap tugas Student Project dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi
pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ iv
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
1.3. Manfaat Penulisan................................................................................. 2
1.3.1.Manfaat Teoristis................................................................................ 2
1.3.2.Manfaat Prakti..................................................................................... 2
BAB 2. PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
2.1. Aterosklerosis........................................................................................ 3
2.1.1. Definisi Aterosklerosis....................................................................... 3
2.1.2. Penyebab Aterosklerosis.................................................................... 3
2.1.3. Patogenesis Aterosklerosis................................................................. 4
2.1.4. Gambaran Makroskopis Aterosklerosis............................................. 5
2.1.5. Gambaran Mikroskopis Aterosklerosis.............................................. 6
2.2. Penyakit Jantung Isklemik.................................................................... 6
2.2.1. Definisi Penyakit Jantung Iskemik.................................................... 6
2.2.2. Mekanisme Iskemik oleh Aterosklerosis........................................... 7
2.2.3. Gambaran Klinis................................................................................ 8
2.2.4. Gambaran Makroskopis..................................................................... 8
2.2.5. Gambaran Mikroskopis...................................................................... 8
2.2.6. Pencegahan dan Tata Laksana........................................................... 9
BAB 3. KESIMPULAN .......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 11
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Berbagai negara sering dihadapkan dengan beragam masalah kesehatan salah satunya
di Indonesia. Masalah kesehatan yang dimaksud adalah penyakit menular dan penyakit tidak
menular. Satu diantaranya yang tergolong dalam penyakit tidak menular yaitu penyakit
kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular menjadi masalah terbesar di dunia karena dominan
sebagai penyebab utama kematian. Berdasarkan data dari World Health Organization
(WHO), tingkat kematian akibat penyakit kardiovaskular diperkirakan mencapai 31% dari
total kasus penyebab kematian lainnya, yaitu mencapai 17,9 juta jiwa per tahunnya.
Penyakit kardiovaskular meliputi sekelompok gangguan pada jantung, pembuluh
darah, dan penyakit pembuluh darah otak. Penyakit kardiovaskular dapat digolongkan
menjadi dua jenis yaitu penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis dan penyakit
kardiovaskular lainnya (WHO, 2017). Penyakit jantung iskemik atau penyakit arteri koroner
sebagai salah satu penyakit yang ditimbulkan oleh aterosklerosis. Sementara untuk penyakit
kardiovaskular lainnya terdiri dari penyakit jantung bawaan, kardiomiopati, penyakit jantung
rematik, dan aritmia jantung (Sastrawan, 2019).
Aterosklerosis sebagai dasar patofisiologi penyakit jantung iskemik merupakan
kondisi inflamasi kronis akibat adanya peningkatan yang tidak normal pada kadar kolesterol
sehingga di dalam dinding pembuluh darah terjadi akumulasi kolesterol. Pembentukan
sumbatan berupa plak yang dapat memicu kerusakan pembuluh darah disebabkan oleh
adanya akumulasi kolesterol. Plak tersebut dapat mengeras apabila terbentuk di arteri hingga
dapat mempersempit lumen arteri yang berdampak pada kurangnya aliran darah menuju otot
jantung sehingga timbullah penyakit jantung iskemik (Selvia & Vradinatika, 2020). Terdapat
faktor risiko adanya aterosklerosis yakni hipertensi, obesitas, diabetes militus, jenis kelamin,
usia, rokok dan displidemia. Aterosklerosis merupakan penyakit inflamasi kronik yang sudah
ada sejak dekade awal kehidupan. Penyakit ini sering timbul tanpa adanya gejala. Oleh
karena itu, diperlukan pemeriksaan yang dapat berguna untuk mendeteksi aterosklerosis dan
memprediksi penyakit jantung koroner sejak awal sehingga dapat memberikan kewaspadaan
pada diri sendiri dan klinisi.
1
1.2.Tujuan
1. Untuk memahami pengertian aterosklerosis penyakit jantung iskemik
2. Untuk memahami mekanisme aterosklerosis penyakit jantung iskemik
3. Untuk memahami bagian-bagian aterosklerosis penyakit jantung iskemik
4. Untuk memahami kegunaan aterosklerosis. penyakit jantung iskemik
5. Untuk memahami interaksi obat aterosklerosis penyakit jantung iskemik
6. Untuk memahami efek samping aterosklerosis penyakit jantung iskemik
1.3.Manfaat
1.3.1.Manfaat Teoristis
1. Sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Sebagai bahan untuk perpustakaan.
3. Sebagai acuan dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
4. Sebagai contoh penelitian ilmu pengetahuan selanjutnya.
1.3.2.Manfaat Praktis
A. Untuk Universitas
Dengan adanya penulisan ini menjadi salah satu bahan ajar yang bersumber
dari universitas. Selain itu, mampu bersaing dengan universitas lain dalam
bidang penelitian mahasiswa.
B. Untuk Mahasiswa
Dengan adanya penulisan ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam
mengoptimalkan pemahaman materi mengenai aterosklerosis penyakit
jantung iskemik lebih spesifik.
C. Untuk Pembaca
Dengan adanya penulisan ini, diharapkan pembaca dapat menambah wawasan
mengenai pemahaman tentang aterosklerosis penyakit jantung iskemik secara
efektif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Aterosklerosis
2.1.1 Definisi Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan suatu penyakit yang terjadi pada dinding arteri yang
disertai dengan rekrutmen dan akumulasi leukosit, akumulasi lipid ekstra sel, migrasi
dan proliferasi miosit, pembentukan sel busa, yang disebabkan oleh multi faktor dari
beberapa patogenesis yang bersifat progresif yang ditandai adanya deposit massa
lemak, kolesterol, kalsium, kolagen, dan produk buangan sel, sehingga menimbulkan
pengerasan dan penebalan pada dinding pembuluh arteri yang melibatkan arteri besar,
yaitu aorta, arteri yang bercabang besar, dan arteri sedang untuk menyuplai daerah otak,
organ utama, jantung, dan daerah ekstremitas (Fitriana, 2016).
3
Aterosklerosis merupakan penebalan dinding yang melibatkan darah dan
kandungan materi di dalamnya, endotel vaskular dan vasa vasorum. Biasanya daerah
yang sering terjadi aterosklerosis yaitu di daerah aorta dan arteri koronaria (Oliver,
2019). Aterosklerosis dikenal sebagai penyakit radang kronis yang diakumulasi dari
sel lipid di lapisan intimal arteri (Aziz & Yadav, 2019). Ada 3 tahapan pathogenesis
pada atheroma yaitu inisiasi, progresi, dan komplikasi (Prameswari, 2019).
Inisiasi diawali dengan perekrutan leukosit monokuler ke tunika intima. Lesi awal
yang sering muncul akibat adanya peningkatan fokal kandungan lipoprotein disebut
dengan fatty streak (Prameswari, 2019). Secara khusus, low-density lipoprotein (LDL)
memiliki apolipoprotein B yang berhubungan dengan aterosklerosis. Interaksi ini
yang membuat keluarnya partikel kaya lipid tersebut dari intima menjadi lambat.
Antioksidan plasma mengasingkan lipoprotein dalam ruang ekstraselular intima
sehingga sangat rentan dalam modifikasi oksidatif dan menyebabkan timbulnya
oksisterol, hidroperoksida, produkaldehida, lisofosfolipid dari pemecahan fosfolipid
dan asam lemak. Akumulasi leukosit juga merupakan ciri utama dari pembentukan
lesi awal aterosklerosis. Dalam atheroma yang berkembang terdapat beberapa jenis
sel inflamasi, yaitu sel dendritik, makrofag, sel mast, serta limfosit T dan B. Jalur
dalam oksidasi lipoprotein yang menginduksi pelepasan sitokin dari dinding
pembuluh darah dapat memberikan akses tambahan antara perekrutan leukosit dan
4
akumulasi lipoprotein. Endotel dapat mengeluarkan nitrat oksida (NO) yang
disebabkan oleh adanya peningkatan shear stres. Selain menjadi vasolidator, NO
dapat bertindak sebagai anti-inflamasi lokal dengan cara membatasi ekspresi molekul
adhesi lokal. Untuk memproduksi enzim antioksidan yaitu superoxide dismutase,
shear stres bisa melakukannya dengan menstimulasi endotel. Oleh karena adanya
peristiwa hemodinamik tersebut, lesi aterosklerosis sering terjadi pada lokasi yang
mengalami gangguan aliran atau shear stress rendah. Fagosit mononuclear akan
mengalami maturase menjadi makrofag kemudian menjadi cell sarat lemak setelah
menetap di dalam intima (Oliver, 2019).
Setelah melalui tahap inisiasi, terjadi tahap progresi. Ateroma yang sedang
terbentuk akan ikut terakumulasi pada otot polos. Sel pada otot polos ini kaya akan
kolagen yang berguna untuk melindungi stabilitas plak. Maka dari itu, jika terjadi
penurunan aktivitas sintesis sel otot polos dapat membahayakan stabilitas plak. Jika
terjadi kekurangan sel otot polos pada lokasi rupture, maka itu akan berkaitan dengan
proses apoptosis. Dengan terbentuknya ateroma sering kali menyebabkan kalsifikasi
yang dapat mempengaruhi stabilitas plak. Plak ateromatosa ini tersusun dari beberapa
komponen seluler seperti makrofag, sel otot polos, sel T, matriks ekstraseluler
(kolagen, serat elastis, proteoglikan, dan lipid). Plak tersebut memiliki pelindung
fibrosa yang tersusun dari kolagen dan sel otot polos (Oliver, 2019).
Tahap terakhir yaitu komplikasi yang terjadi ketika plak yang stenosis lama-
kelamaan menyebabkan oklusi pembuluh darah, menurunkan aliran darah, dan jika
menutupi lumen sebesar 70% dapat menyebabkan iskemia pada miokardium. Selain
itu juga dapat terjadi rupture plak yang diakibatkan oleh inflamasi, penurunan sintesis
matriks, serta remodelling pelindung fibrosa dan inti lipid. Hal lain yang mungkin
terjadi adalah ruptur plak. Selain itu juga ada faktor lain yang menyebabkan
instabilitas plak seperti vasospasme, aliran yang rendah, dan penurunan aktivitas
fibrinolitik (Oliver, 2019).
5
(LDL) yang dioksidasi oleh makrofag dengan cara scavenger receptor. Kemudian
terbentuknya plak dan menyebabkan gangguan stabilitasnya, inflamasi dari trombus
menjadi bagian mekanisme PAK. Tergabungnya ketebalan dari atheroma dan lapisan
sumbatan dapat mempengaruhi bedanya gambaran kelinis. Fibrosa yang berbentuk
jenis padat merupakan PLAK atau sedikit lipid ekstrasel maupun di bagian intinya
tidak ada sama sekali. Pasien dengan angina stabil dapat di temukan Plak jenis ini.
Vulnerable plaque atau disebut juga plak tidak stabil memiliki inti lipid tebal dengan
sumbatan lapisan fibrosa tipis atau tidak ada sama sekali. (Lintong, 2013). Penyakit
Aterosklerosis dapat diketahui karena adanya lesi pada bagian tunika intima yang di
disebut dengan ateroma. Plak dari ateromatosa ini merupakan lesi yang meninggi
termasuk dari inti lipid (kolesterol dan kolesterol ester, dengan debris nekrotik) yang
ditutupi oleh tutup yang di sebut fibrosa. Plak dari aterosklerotik mampu
menyebabkan lumen dari pembuluh darah terhambat secara mekanis dan rentan
pecah, dapat mengakibatkan trombosis. Plak mampu melemahkan tunika yang
mendasari media, terkadang menyebabkan terbentuknya aneurisma (Oliver, 2019).
6
2.2.1 Definisi Penyakit Jantung Iskemik
Penyakit jantung iskemik disebabkan oleh perfusi korener yang relatif tidak
adekuat dibandingkan dengan kebutuhan miokardium akibatnya dari perpaduan oklusi
arteri koronaria karena aterosklerois yang telah berlangsung lama. (Robbins, 2018)
Asteroklerosis dapat mengenai setiap arteri koronaria, sirkumfleksa, densenden baik
kanan maupun kiri dan arteri koronaria baik kombinasi maupun secara tunggal. Secara
klinis plak tertletak beberapa centimeter di arteri koronaria densenden dan area
sirkumfleksa kiri , yang berasal dari aorta dan sepanjang koronaria kanan. (Robbins, 2018)
7
Pada lumen pembuluh koronaria, sekitar 70% tetap ditutupi oleh pembuluh
obstruksi yang sering kali bersifat asimtomtis, walaupun saat beraktivitas. Berikutnya
sebagai perbandingan, pada stenosis kritis menimbulkan gejala pada kondisi dengan
kebutuhan yang meningkat yang nantinya tentu mengakibatkan seperti nyeri dada,
oleh karena itu pasien yang memiliki gejala seperti itu di diagnosa menderita angina
stabil. Hal ini disebabkan oleh lesi yang menutupi lebih dari 70% lumen.(Robbins,
2018)
9
b. Pencegahan primer
c. Pencegahan sekunder
d. Pencegahan tersier
10
BAB III
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
Devi, G.A.P.C. (2018). Hubungan Asupan Kalsium Dan Aktivitas Fisik Terhadap Profil
Lipid Pada Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Jalan Di Rsup Sanglah
Denpasar. Diploma thesis, Jurusan Gizi. Tersedia pada: http://repository.poltekkes-
denpasar.ac.id/1196/3/BAB%20II.pdf. Diaskes pada: [17 Februari 2021]
Fitriana, Y. (2017). Pengaruh Ekstrak Ubi Jalar Ungu (Ipoema batatas L) Tehadap
Ekspresi Heat Shock Protein 70 (Hsp 70) Pada Tikus Jantan Putih (Rattus novergicus
strain wistar) Model Aterosklerosis. Undergraduate (S1) thesis, University of
Muhammadiyah Malang. Tersedia pada: http://eprints.umm.ac.id/41039/3/jiptummpp-
gdl-yulandafit-47141-3-bab2.pdf. [Diakses pada: 17 Februari 2021]
Sastrawan, I.G.G. (2019). “Capsaicin Loaded Nanoliposome Agonis Trpv1 : Potensi Terapi
Dalam Penatalaksanaan Aterosklerosis I”, Essence of Scientific Medical Journal.
Tersedia pada : https://ojs.unud.ac.id/index.php/essential/article/view/47127. Diakses
pada : [16 Februari 2021]
Hermawatirisa (2016). “Konsep Penyakit Jantung Koroner Konsep Medis”,
http://eprints.umpo.ac.id/3913/3/BAB%202.pdf. Diakses pada : [19 Februari 2021]
Iman, F. N. (2017). Pengaruh Ekstrak Ubi Jalar Ungu (Ipoema batatas L) TERHADAP Kadar
Malondealdehide (MDA) Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus strain wistar) Model
Aterosklerosis. Undergraduate (S1) thesis, University of Muhammadiyah Malang.
Tersedia pada : http://eprints.umm.ac.id/41284/3/jiptummpp-gdl-fakihnadhi-47034-3-
babii.pdf. [Diakses pada: 17 Februari 2021]
Ismawati, I., Romus, I., & Utami, E.A. (2020). “Efek Inhibitor Proteasom terhadap
Histopatologi Arteri Koronaria pada Tikus Model Aterosklerosis”, Jurnal Kedokteran
Dan Kesehatan, Vol. 16 No. 2, pp. 135–142. Diaskes pada: [17 Februari 2021]
Kayan, A. (2015). “No Title proposal kerangka analisis untuk bisnis yang menghasilkan
keunggulan kompetitif berkelanjutan-Riview penelitian sebelumnya dan redefinisi
membedakan kerangka kerja sistem- ”, Buletin Sekolah Pascasarjana Perdagangan,
Universitas Waseda, pp.57-77. Diaskes pada: [17 Februari 2021]
Kumar, V., Abbas, A. K., Aster, J. C., & Perkins, J. A. (2018). Robbins basic pathology
(Tenth edition.). Philadelphia: Elsevier. Diaskes pada: [17 Februari 2021]
12
Lintong, P. (2015). “Perkembangan Konsep Patogenesis Aterosklerosis”, Jurnal Biomedik
(Jbm), Vol. 1 No. 1, available at:https://doi.org/10.35790/jbm.1.1.2009.806. Diaskes
pada: [17 Februari 2021]
Aziz, M. & Yadav, K. (2016). “Pathogenesis of Atherosclerosis A Review”, Medical &
Clinical Reviews, Vol. 2 No. 3, available at:https://doi.org/10.21767/2471-
299x.1000031. Diakses pada: [17 Februari 2021]
Prameswari, N. P. (2019). “Pemanfaatan Senyawa Antiaterogenik Jamur Tiram Putih
(Pleurotus Spp.) dalam Pencegahan Aterosklerosis”, Jimki, Vol. 7 No. 2, p. 6. Available
at : http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/215/213.
Diakses pada : [17 Februari 2021]
Oliver, J. (2019). “Bab Ii Tinjauan Pustaka Aplikasi”, Hilos Tensados, Vol. 1, pp. 1–476.
Available at: http://eprints.undip.ac.id/29345/3/Bab_2.pdf. Diakses pada : [17 Februari
2021]
WHO. (2017). Cardiovascular Disease (CVDs). Tersedia pada : https://www.who.int/news-
room/fact-sheets/detail/cardiovascular-diseases-(cvds). Diakses pada : [17 Februari
2021]
Wibowo, Agung. (2016). Di Rumah Sakit Islam Surakarta Tahun 2003. Skripsi. Fakultas
Farmasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta. Diaskes pada: [17 Februari
2021]
13