STOKE
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, yang telah memberikan kesehatan jasmani dan
rohani sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Stroke” ini dengan lancar. Sholawat
serta salam tak lupa kami curahkan kehadirat Nabi besar Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam jahiliyahke alam yang penuh rahmat ini.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Imardiani S.Kep.,Ns.M.Kep pada Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Penyakit Anemia bagi
para pembaca dan juga penulis.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal. Namun, terlepas dari itu semua
kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari sisi materi maupun penulisannya. Kami dengan rendah hati dan tangan
terbuka menerima berbagai masukkan maupun saran yang bersifat membangun serta
memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat
ataupun menginspirasiuntuk para pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
3.1 Kasus...............................................................................................................................12
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................27
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................27
4.2 Saran...............................................................................................................................27
DAFTAR PUSAKA................................................................................................................28
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Stroke?
2. Bagaimana anatomi fisiologi pada penyakit Stroke?
3. Bagaimana etiologi pada penyakit Stroke?
4. Apa saja manifestasi klinis pada penyakit Stroke?
5. Apa saja klasifikasi pada penyakit Stroke?
6. Bagaimana patofisiologi pada penyakit Stroke?
7. Apa saja komplikasi pada penyakit Stroke?
8. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan pada penyakit Stroke?
9. Apa saja tatalaksana yang dilakukan pada penyakit Stroke?
10. Bagaimana pathways pada penyakit Stroke?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Stroke
2. Untuk mengetahui anatomi fisiologi pada penyakit Stroke
3. Untuk mengetahui etiologi pada penyakit Stroke
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis pada penyakit Stroke
5. Untuk mengetahui klasifikasi pada penyakit Stroke
6. Untuk mengetahui patofisiologi pada penyakit Stroke
7. Untuk mengetahui komplikasi pada penyakit Stroke
8. Untuk mengetahui pemeriksaan yang dilakukan pada penyakit Stroke
9. Untuk mengetahui tatalaksana yang dilakukan pada penyakit Stroke
10. Untuk mengetahui paithways pada penyakit Stroke
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
- 2/3 depan kedua belahan hemisfer otak & struktur subkortikal mendapat darah dari
sepasang Arteri karotis interna yang dinamakan Sirkulasi anterior / Sistem karotis
- 1/3 bag belakang ( serebelum, korteks oksipital bag posterior, batang otak )
memperoleh darah dari sepasang Arteri vertebralis yg bersatu menjadi Arteri basilaris
yang dinamakan Sirkulasi posterior / Sistem vertebrobasilar.
5
b. Faktor risiko penderita Beberapa faktor risiko yang berasal dari penderita yaitu life
style, kurangnya aktivitas, konsumsi minuman alkohol dan bersoda, makanan junk
food, dan psikologis yang kurang baik.
c. Faktor risiko yang dapat diubah Beberapa faktor risiko yang dapat diubah atau
dimodifikasi seperti hipertensi, penyakit jantung (jantung koroner ataupun infark
miokard), diabetes mellitus, hiperkolesterolemia, obesitas, dan merokok.
d. Faktor risiko yang tidak dapat diubah Beberapa faktor risiko yang tidak dapat diubah
atau dimodifikasi yaitu usia, jenis kelamin, dan ras. (Alwin, 2013)
11
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Kasus
Studi kasus dilakukan di RSUD Moh.Hoesin Palembang. pada tanggal 7-11-2023 di
ruang Instalasi Gawat Darurat. Pasien yang dirawat berinisial Ny M.S berusia 53 tahun,
jenis kelamin perempuan, agama islam pekerjaan buruh harian, alamat plaju palembang,
Nomor register 12345, masuk rumah sakit pada tanggal 7-11-2023 dengan diagnosa
medis Stroke Hemoragic, tanggal pengkajian 7-11-2023, sumber informasi dari pasien,
keluarga dalam hal ini sebagai penanggung jawab Tn.P.S yakni suami pasien, dan catatan
perawatan.
Pada tanggal 7-11-2023 jam 08.00 WITA didapatkan hasil keluhan utama keluarga Ny.M.
S mengalami mati rasa pada tangan kiri dan kaki kanan dan sulit untuk berbicara,
sebelum sakit keluarga Ny.M.S mengatakan Ny.M.S pernah mengalami riwayat
hipertensi satu bulan lalu. Riwayat penyakit sekarang: Ny M.S dirujuk dari Puskesmas
Masape dengan keluhan mengalami mati rasa pada tangan kiri dan kaki kanan setelah
jatuh di kamar mandi saat mencuci pakaian. Ny. M. S sempat dirawat di rumah sakit
selama 7 hari kemudian dirujuk ke RSUD Dr.H.M Rabain. Setelah dirawat selama 10 hari
pasien dirujuk kembali ke Muara Enim baru dirujuk ke RSUD Moh.Hoesin Palembang.
Saat dikaji pasien hanya terbaring di tempat tidur, sulit bergerak karena mati rasa kedua
anggota gerak badan, sulit berbicara, sesak napas tetapi tidak bisa mengeluarkan sekret,
terpasang Nasogastrik Tube dan Dower Cateter. Riwayat penyakit keluarga: Ny.M.S
adalah anak pertama dari 6 bersaudara dan mempunyai 7 anak. Saudara ketiga Ny.M.S
mempunyai riwayat hipertensi, Tekanan darah 140/90 milimeterhg, Nadi: 88 kali per
menit, Suhu : 36,5 C, pernapasan : 23 kali per menit.
Pengkajian primer: Airway (jalan napas); tidak ada sumbatan jalan napas,
Breathing(pernapasan); pasien sesak napas tanpa aktivitas, terpasang O2 3 liter per menit/
nasal kanul, frekuensi pernapasan 23x/menit, irama teratur, kedalaman dalam, batuk non
produktif, sputum tidak ada, bunyi napas ronchi di lobus kanan, Circulation; nadi
88x/menit, irama teratur, denyut nadi tidak kuat, tekanan darah 140/90 mmhg, ekstremitas
hangat, warna kulit pucat, tidak ada nyeri dada, Capillary Refill Time<3 detik, tidak ada
edema, turgo kulit baik, mukosa bibir lembab, kebutuhan oral: terpasanag Nasogastrik
12
Tube (makan lewat pipa 6x200cc), parenteral: terpasang Infus Natrium Clorida 0,9%
500cc/ 8 jam 16 tetes per menit, buang air kecil: terpasangdower Cateter(100cc/6jam),
buang air besar: 1-2x hari, Disability: tingat kesadaran apatisglasgow Coma Scale:
E4M3V1, pupil isokor. Total Glasgow Coma Scale adalah 8. Pengkajian sekunder:
musculoskeletal: kekuatan otot ekstremitas atas bagian dekstra bernilai 2 dan ekstremitas
bagian bawah dekstra 1, ekstremitas bagian atas dan bawah sinistra . Hasil pemeriksaan
laboratorium di dapatkan: Eritrosit: 3.17 (normal: 4.36-6.20 10^6/ul), Hematokrit: 23.5
(normal: 40.0-54.0 %), Neutrofil:83.2 (normal: 50-70 %), Limfosit:7.4 (normal: 20-40
%), jumlah neutrofil: 9.30 (normal: 1.50-7.00 10^3/ul) calcium Ion: 1.260 (normal:
1.120-1.320).
Terapi tindakan kolaborasi: injeksi piracetam 3 kali 3gram lewat Intravena (8 jam)
dengan kontra indikasi gangguan pembekuan darah, penyakit liver, penyakit ginjal dan
efek samping cemas, mudah mengantuk, depresi dan perdarahan. Aspilet 1 kali 1 tablet
lewat oral (24jam) dengan kontraindikasi penyakit asma, maag, perdarahan di bawah kulit
dan efek samping perasaan tidak nyaman pada lambung, perasaan mual atau muntah.
Amlodipin 3 kali 10 miligram lewat oral (8jam) dengan kontraindikasi gangguan liver,
jantung, pembuluh darah jantung dan efek samping merasa lelah, jantung berdegup
kencang, merasa mual dan tidak nyaman. Candesartan 3 kali 8 miligram lewat oral
(8jam) dengan kontraindikasi gangguan hati, kalsium tinggi dalam darah dan efek
samping bengkak pada kedua tungkai, pusing, lemas, sakit maag, diare, mual. Neurodex 3
kali 1tablet lewat oral (8jam) dengan kontraindikasi gangguan pembekuan darah dan efek
samping kesemutan pada tangan dan kaki. Simvastatin 3 kali 20 miligram lewat oral
(8jam) dengan kontraindikasi gangguan hati, gangguan ginjal, nyeri otot dan efek
samping sakit kepala, konstipasi, gangguan tidur, ruam, kram otot.
Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. M.S
Umur : 53 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh Harian
Alamat : Palembang
Nomor registrasi 12345
Diagnosis medik : Stroke Hemoragik
13
Tanggal MRS : 7 November 2023
Tanggal pengkajian :Selasa, 16 Juli 2019
Nama : Tn P.S
Umur : 55 Tahun
Alamat : Palembang
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Keluarga Ny.M.S mengatakan anggota badan Ny.M.S bagian kiri dan kanan
mengalami mati rasa dan sulit untuk berbicara.
b. Riwayat penyakit sekarang
Ny.M.S jatuh di kamar mandi saat mencuci pakaian 1 bulan lalu, 5 hari kemudian
dirujuk ke Puskesmas Masape dan 7 hari kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Apoi,
kemudian 10 hari kemudian dirujuk ke Kalabahi baru dirujuk ke RSUD Prof. Dr.
W.Z Johannes Kupang. Saat dikaji pasien hanya terbaring di tempat tidur, sulit
bergerak karena mati rasa kedua anggota gerak badan, sulit berbicara, sesak napas
tetapi tidak bisa mengeluarkan sekret, terpasang NGT dan DC.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga Ny.M.S mengatakan Ny.M.S pernah mengalami riwayat hipertensi 1
bulan lalu.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Ny.M.S adalah anak pertama dari 6 bersaudara dan mempunyai 7 anak. Saudara
ketiga Ny.M.S mempunyai riwayat Hipertensi, begitu juga dengan anak pertama
Ny.M.S mempunyai riwayat Hipertensi.
Tanda-Tanda Vital
TD: 140/90 mmHg
Nadi: 88x/menit
Suhu: 36,5ºC
RR: 23x/menit
14
3. Pengkajian Primer
a. Airways (jalan nafas)
Sumbatan: Tidak ada sumbatan pada jalan nafas
(-) benda asing, (-) bronscospasme, (-) darah, (-) sputum, (-) lendir, (-) lain-lain
sebutkan: -
b. Breathing (pernafasan)
Sesak dengan: pasien tidak mengeluh sesak nafas
(-) aktifitas tanpa aktifitas, (√) terpasang O2 lpm/ nasal kanul, (-) menggunakan
otot tambahan
Frekuensi: 23 x/mnt
Irama
(√) teratur ( ) tidak teratur
Kedalaman:-
(√) dalam ( ) dangkal
Reflek batuk : ( ) ada (√) tidak ada
Batuk: -
tidak Warna:-
Konsistensi:-
Bunyi napas:
(√) ronchi ( ) creakles ( ) BGA:-
c. Circulation
1. Sirkulasi perifer
Nadi :88 x/menit
Irama: (√) teratur ( ) tidak
Denyut: ( ) lemah ( ) kuat (√) tidak kuat
TD: 140/90 mmHg
Ekstremitas : (√) Hangat ( ) Dingin
15
Warna Kulit : ( ) cyanosis ( √) Pucat ( ) Kemerahan
Nyeri Dada : ( ) Ada (√) Tidak
Karakteristik nyeri dada :Tidak ada nyeri dada
( ) Menetap ( ) Menyebar ( ) Seperti ditusuk-tusuk
( ) Seperti ditimpah benda berat
16
( ) Ya (√) Tidak ( ) Berdarah ( ) Berlendir ( ) Cair
17
Bising Usus : 20 x/menit
e. Intoksikasi
( ) Makanan
( ) Gigitan Binatang
( ) Alkohol
( ) Zat kimia
( ) Obat-obatan
( ) Lain – lain : Tidak ada intoksikasi
f. Disability
Tingkat kesadaran :
( ) CM (√) Apatis ( ) Somnolent ( ) Sopor ( ) Soporocoma
(Coma) Pupil : (√) Isokor ( ) Miosis ( ) Anisokor ( ) Midriasis ( )
Pin poin Reaksi terhadap cahaya :Pupil bereaksi terhadap cahaya
Kanan (√) Positif ( ) Negatif
Kiri (√) Positif () Negatif
GCS : E :4 M:3 V :1
Jumlah : 8
g. Pengkajian Sekunder
1. Musculoskeletal / Neurosensori
(-) Spasme otot
(-) Vulnus, kerusakan jarring
(-) Krepitasi
(-) Fraktur
(-) Dislokasi
(-) Kekuatan
( ) Kekuatan Otot :
2 1
3. Integumen
( ) Vulnus : -
( ) Luka Bakar: -
4. Psikologis
Ketegangan meningkat (-)
18
Fokus pada diri sendiri (-)
Kurang pengetahuan (-)
Pemeriksaan penunjang:
1.260
19
Candesartan 3x8 mg PO 07.00 Mengobati tekanan darah tinggi (hiperten)
pada otak
Neurodex 3x1 tab PO 07.00 suplemen vitamin B kompleksi) pada otak
Simvastin 3x20 mg PO 07.00 Membantu menurunkan kolestrol dan lemak
jahat (seperti LDL, trigliserda) dan
meningkatkan kolestrol baik (HDL) dalam
darah
DO:
DO:
20
jelas saat berbicara lidah tidak
jelas
3 DS: Mukus berlebihan Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
Keluarga pasien mengatakan
pasien sesak nafas
DO:
A. Diagnosis Keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskuler.
2. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan system saraf pusat.
3. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan mucus berlebihan.
21
DO : Rentang gerak (ROM) 1 5 kering)
1. Kekuatan Nyeri 5 1 Terapeutik
otot menurun 1. Posisikan
2. Rentang semifowler atau
gerak (ROM) fowler
Menurun 2. Lakukan fisioterapi
Gejala dan tanda dada jika perlu
minor 3. Berikan oksigen jika
DS: perlu
1. Nyeri saat Edukasi
bergerak 1. Ajarkan Teknik
DO: batuk efektif
1. Sendi kaku Kolaborasi
2. Gerakan 1. Kolaborasi
terbatas pemberian
3. Fisik lemah bronkodilator,ekspek
toran,mukolitik,jika
perlu
22
bicara atau Kemampuan berbicara 1 5 bicara(mis.memori,p
mendengar Kemampuan 1 5 endengaran,dan
2. Menunjukan mendengar Bahasa)
respon tidak Kesusuaian ekspresi 1 5 3. Monitor frustasi
sesuai wajah/tubuh ,marah,depresi atau
Gejala dan tanda Afasia 5 1 hal lain yang
minor Dispasia 5 1 mengganggu bicara
DS:- Apraksia 5 1 4. Identifikasi perilaku
DO: Respon perilaku 1 5 emosional dan fisik
1. Afasia sebagaiu bentuk
2. Dispasia komunikasi
3. Apraksia Terapeutik
4. Sulit 1. Sesuaikan gaya
mempertahan komunikasi dengan
kan kebutuhan
komunikasi (mis.berdiri di depan
5. Sulit pasien,dengarkan
menggunaka dengan
n ekspresi seksama,tunjukan
wajah atau satu gagasan atau
tubuh pemikiran
sekaligus,bicaralah
dengan perlahan
sambal menghindari
teriakan,gunakan
komunikasi
tertulis,atau meminta
bantuan keluarga
untuk memahami
ucapan pasien)
Edukasi
1. Ajarkan pasien dan
keluarga proses
23
kognitif,anatomis,da
n fisiologis yang
berhubungan dengan
kemammpuan
berbicara
Kolaborasi
1. Rujuk ke ahli
patologi bicara atau
terapis
24
harus dilakukan
cuping (mis. Duduk
hidung ditempat tidur,duduk
disisi tempat
tidur,pindah dari
tempat tidur ke
kursi)
26
oksigenasi P: Semua intervensi
dilanjutkan.
27
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pengkajian yang didapatkan pasien Pada kasus nyata anggota badan pasien bagian kiri
dan kanan mengalami mati rasa dan sulit untuk berbicara, riwayat hipertensi 1 bulan lalu.
Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus yaitu: hambatan mobilitas fisik
berhubungan dengan gangguan neuromuskuler, hambatan komunikasi verbal
berhubungan dengan gangguan saraf pusat dan ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
Intervensi keperawatan pada ketiga diagnosa keperawatan yang diambil adalah
imobilisasi bagian tubuh yang terganggu, bantu pasien dalam melakukan aktivitas,
monitor kecepatan bicara, tekanan dan kecepatan, posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi, lakukan fisioterapi dada, dan instruksikan bagaimana melakukan batuk efektif.
Implementasi keperawatan dilakukan sesuai dengan aktifitas-aktiftas yang berada
pada intervensi keperawatan yang disusun. mulai dari pengaturan posisi, monitor
neurologi, peningkatan komunikasi sampai pada manajemen jalan nafas.
Evaluasi keperawatan yang dilakukan pada pasien Ny.M.S menunjukan ketiga
masalah keperawatan belum teratasi, hal ini disebabkan perlu perawatan lebih lanjut dan
rawat nginap sampai pemulihan perfusi serebral normal.
4.2 Saran
1. Edukasi: Penting untuk memberikan edukasi kepada orang tua pasien tentang Stroke,
termasuk penyebab, gejala, dan opsi pengobatan. Pengetahuan ini akan membantu
mereka dalam pengambilan keputusan.
2. Perawatan Terintegrasi: Kolaborasi antara tim medis, seperti ortopedi, fisioterapis,
dan ahli rehabilitasi, penting untuk merencanakan perawatan terintegrasi yang sesuai
dengan kebutuhan pasien.
3. Pemeriksaan Rutin: Pasien dengan Stroke perlu menjalani pemeriksaan rutin untuk
memantau perkembangan dan mengidentifikasi potensi komplikasi.
4. Dukungan Psikologis: Pasien dan keluarga perlu mendapatkan dukungan psikologis
dalam menghadapi tantangan yang terkait dengan Stroke
28
DAFTAR PUSAKA
Alwin. (2013). Keperawatan Gawat Darurat dan Manajemen Bencana. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1–123.
https://onlinelearning.uhamka.ac.id/pluginfile.php/449888/mod_resource/content/1/M
ODUL BIOGEOGRAFI OK.pdf
Tim Pokja SDKI DPP PPNL 2018. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan
Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawaan Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
Hidayati, A. N., Alfian, M. I. A. A., & Rosyid, A. N. (2018). Gawat Darurat Medis Dan
Bedah. In Rumah Sakit Universitas Airlangga (Vol. 8, Issue 1). adm@aup.unair.ac.id
Ahan R, et al. 2019. Association Between Time to Treatment With Endovascular Reperfusion
Therapy and Outcomes in Patients With Acute Ischemic Stroke Treated in Clinical
Practice. JAMA. 2019 Jul 16;322(3):252-263. doi: 10.1001/jama
Ishihara T, et al. 2018. PROMISE-TIA Study Investigators. Significance of Nonfocal
Symptoms in Patients With Transient Ischemic Attack. Stroke;49(8):1893-1898. doi:
10.1161/STROKEAHA.118.022009. PMID: 30012818
Johnston SC, Easton JD, Farrant M, Barsan W, Conwit RA, Elm JJ, Kim AS, Lindblad AS,
Palesch YY; Clinical Research Collaboration, Neurological Emergencies Treatment
Trials Network, and the POINT Investigators. Clopidogrel and Aspirin in Acute
Ischemic Stroke and High-Risk TIA. N Engl J Med. 2018 Jul 19;379(3):215- 225. doi:
10.1056/NEJMoa1800410. Epub 2018 May 16. PMID: 29766750; PMCID:
PMC6193486
Lin K, Lindsay P, Shams T, Smith E, Boulanger JM, Butcher K, Gubitz G, Lang E. 2018. A
summary of the Canadian Stroke Best Practice Recommendations, Sixth Edition:
Updates relevant to prehospital and emergency medicine providers. CJEM.20(5):685-
692. doi: 10.1017/cem.2018.438. PMID: 30990157
29