Penganggaran Bisnis
Penganggaran Bisnis
DESKRIPSI ANGGARAN
Anggaran produksi dalam arti luas merupakan penjabaran dari rencana penjualan
menjadi rencana produksi yang meliputi: perencanaan tentang jumlah produksi, kebutuhan
persediaan, material, tenaga kerja dan kapasitas produksi.
Sedangkan dalam artian sempit anggaran produksi disebut juga anggaran jumlah yang
harus diproduksi, yaitu suatu perencanaan tingkat (volume) barang yang harus diproduksi
oleh perusahaan agar sesuai dengan tingkat volume penjualan yang telah direncanakan.
Tujuan disusunnya anggaran produksi antara lain adalah untuk :
a. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang dapat disediakan sesuai dengan yang telah
direncanakan.
b. Menjaga tingkat persediaan yang memadai.
c. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya-biaya produksi yang dihasilkan akan
seminimal mungkin.
Kebijakan dalam penyusunan anggaran produksi ada tiga macam yaitu pola produksi
konstan (mengutamakan stabilitas produksi), pola bergelombang (mengutamakan
pengendalian tingkat persediaan), pola produksi moderat ( cara kombinasi).
BAB 6
ANGGARAN BAHAN BAKU
BAB 7
ANGGARAN TENAGA KERJA
Tenaga kerja yang bekerja dalam pabrik dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
tenaga kerja langsung (direct labour) dan tenaga kerja tak langsung (indirect labour). Tenaga
kerja langsung pada prinsipnya terbatas hanya pada tenaga kerja di pabrik secara langsung
yang terlibat pada proses produksi dan pembiayaannya yang akan dikaitkan dengan biaya
produksi atau barang yang dihasilkan. Sedangkan tenaga kerja tak langsung yaitu tenaga
kerja di pabrik yang hanya terlibat secara langsung pada proses dan biayanya dikaitkan pada
biaya overhead.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain
adalah: kebutuhan tenaga kerja, pencarian atau penarikan tenaga kerja, latihan tenaga kerja
baru, evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja, gaji upah yang harus diterima
oleh tenaga kerja, pengawasan tenaga kerja.
Perencanaan dan pengendalian anggaran tenaga kerja langsung memiliki dua tujuan
yaitu untuk mendapatkan output maksimum dari setiap karyawan, dan untuk menjamin
bahwa biaya produksi mencerminkan biaya tenaga kerja yang sesuai.
Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran tenaga
kerja langsung adalah : rencana produksi, bagian/departemen yang digunakan untuk
melakukan proses produksi, standard penyelesaian produk waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan satu unit produksi, dan sistem upah yang digunakan (menurut waktu/jam,
hasil/unit, dengan intensif interval).
BAB 8
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
Biaya overhead pabrik (factory overhead) adalah biaya-biaya dalam pabrik yang
dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka proses produksi, kecuali biaya bahan baku
langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Atau dengan kata lain biaya overhead pabrik
(BOP) adalah biaya yang terjadi dipabrik, selain biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung.
Anggaran BOP adalah suatu rencana yang menggambarkan besarnya tarif biaya yang
terjadi di pabrik (departemen produksi) selain tenaga kerja langsung dan bahan baku yang
terjadi selama satu periode. Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran BOP antara lain :
1. Anggaran unit yang akan diproduksi, yang akan berkaitan dengan kualitas dan kuantitas.
2. Kebijakan standard pemakaian bahan.
3. Sistem pembayaran upah yang dipakai.
4. Metode penyusutan.
Ada tiga macam kapasitas yang dapt dipakai sebagai dasar pembuatan anggaran biaya
overhead pabrik yaitu kapasitas teoritis, kapasitas normal, dan kapaasitas sesungguhnya yang
diharapkan. Adapun langkah-langkah dalam menentukan tarif BOP/ departemen adalah
penyusunan anggaran biaya overhead pabrik/departemen, alokasi biaya overhead pabrik
departemen pembantu ke departemen produksi, dan tarif pembebanan biaya overhead pabrik
per departemen.
Secara umum tujuan disusunnya anggaran biaya overhead pabrik adalah sebagai alat
pedoman kerja, pengkoordinasian kerja dan pengawasan kerja yang dapat membantu
manajemen dalam melaksanakan aktivitas perusahaan. Sedangkan secara khusus tujuan dari
disusunya anggaran biaya overhead pabrik (BOP) adalah untuk :
a. Mengetahui penggunaan biaya secara efisien.
b. Menetukan harga pokok produk secara tepat.
c. Mengetahui pengalokasian biaya sesuai kebutuhan.
d. Mengetahui antara realisasi dengan perencanaan.
e. Mengetahui bagian yang bertanggung jawab.
Dalam perencanaan dan pengawasan anggaran biaya overhead pabrik (BOP) menurut
sifatnya dikenal dengan tiga macam yaitu :
1. Biaya tetap (fixed cost)
2. Biaya variabel (variabel cost)
3. Biaya semi variabel (semivariabel cost)
Terhadap ketiga macam kategori biaya overhead pabrik tersebut, dapat pula dilakukan
penggolongan lain atas dasar dapat tidaknya biaya itu dikendalikan, sehingga diperoleh cara
pengelompokkan lain yakni :
a. Biaya yang dapat dikendalikan (controllabel)
b. Biaya yang tidak dapat dikendalikan (non controllabel)
Untuk menentukan besarnya dana yang harus dianggarkan untuk penyusunnan
anggaran BOP, terdapat permasalahan-permasalahan pokok sebagai berikut:
1. Penentuan jumlah biaya (anggaran)
2. Penanggung jawab dalam rencana biaya
3. Pengawasan BOP
Dalam pengawasan BOP yang perlu diperhatikan adalah pengalokasian BOP dari
departemen jasa ke departemen produksi. Karena biaya yang timbul pada departemen jasa
selain untuk kepentingan jasa itu sendiri, juga untuk kepentingan departemen produksi.
Pengalokasian BOP dapat dilakukan dengan cara “Clean Cost Consept” yaitu pengalokasian
berdasarkan proporsi pemakaian jasa oleh masing-masing bagian produksi.
BAB 9
ANGGARAN BEBAN USAHA (OPERATING EXPENSES)
Beban usaha (operating expenses) merupakan beban kegiatan pokok perusahaan yang
tidak terjadi dipabrik, selain harga penjualan yang ditampilkan dalam laporan rugi laba.
Beban usaha terdiri dari beban penjualan, beban administrasi dan umum. Beban penjualan
(selling expenses) ialah semua biaya yang terjadi dalam lingkungan bagian penjualan, serta
biaya-biaya lain yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh bagian-
bagian penjualan. Sedangkan biaya beban administrasi dan umum ( general & administration
expeses) ialah biaya yang terjadi dan terdapat di dalam lingkungan kantor administrasi
perusahaan, serta biaya-biaya lain yang sifatnya umum untuk keperluan perusahaan secara
keseluruhan.
Kegunaan anggaran beban secara umum adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pedoman kerja
2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja
3. Sebagai alat pengawasan kerja bagi aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan penjualan dan
administrasi selama periode anggaran.
Adapun kegunaan anggaran beban usaha secara khusus yaitu berguna sebagai dasar
untuk menyusun anggaran kas. Hal ini disebabkan karena sebagian dari biaya penjualan dan
biaya administrasi & umum tersebut memerlukan pengeluaran kas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyususnan anggaran beban usaha (operating
expenses) antara lain adalah :
a. Anggaran penjualan
b. Berbagai standard biaya yang berkaitan dengan biaya penjualan
c. Sistem pembayaran upah (gaji) berkaitan dengan biaya penjualan
d. Metode deperesiasi yang dipakai oleh perusahaan
e. Metode alokasi biaya yang dipakai oleh perusahaan
BAB 10
HARGA POKOK & PROYEKSI LABA RUGI
Harga pokok merupakan salah satu komponen dari laporan laba rugi, yang menjadi
perhatian manajemen perusahaan dalam mengendalikan operasional perusahaan. Harga
pokok dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu harga pokok persediaan, harga pokok
produksi, dan harga pokok penjualan.
Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara untuk memperhitungkan unsur-
unsur biaya kedalam harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan yaitu :
1. Full costing, merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan
semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan
baku, bahan tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel
maupun tetap.
2. Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok (metode
penentuan harga pokok dimana biaya produksi variabel saja yang dibebankan sebagai bagian
dari harga pokok).
Anggaran laba rugi merupakan satu jenis anggaran yang diperlukan oleh suatu
perusahaan untuk merencanakan besarnya laba yang ingin dicapai pada satu periode
anggaran. Disamping itu anggaran rugi-laba merupakan tujuan disusunnya dari anggaran
operasional. Tujuan dilaporkannya laba rugi adalah sebagai indikator efisiensi penggunaan
dana yang digunakan sebagai dasar untuk pengukuran, penentuan, pengendalian, motivasi
prestasi manajemen, dan sebagai dasar kenaikan kemakmuran serta dasar pembagian deviden
untuk para investor yang menanamkan modalnya pada perusahaan.
Laporan anggaran biaya laba rugi merupakan suatu laporan sistematis perusahaan
mengenai penghasilan biaya laba rugi yang diperoleh suatu perusahaan pada suatu periode.
Informasi yang perlu disajikan dalam penyusunan laporan anggaran laba rugi adalah :
1. Menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan
2. Menunjukkan biaya-biaya operasi
3. Menunjukkan harga hasil yang diperoleh diluar operasi pokok perusahaan
4. Menunjukkan laba rugi yang insidentil.