SKRIPSI
OLEH :
ANINDYA PUTRI
L241 13 010
SKRIPSI
OLEH:
ANINDYA PUTRI
L 241 12 271
The purpose of this research is as follows to find out how big the wealth of
company x and y, to know the position of capital development of company x and
y, to know big profit company x and y per accounting period. The data collecting
technique used in this research is the interview technique that is collecting data
through interview with the parties related to the research, observation technique
that is observing the direct activities related to research such as tuna processing,
and marketing of tuna fish products. This research is done in 2 (two) companies
namely x and y in May to July 2017 are located in Buki District, Selayar Islands
District. The type of research used is case study (case study) is a more focused
research and focused on certain properties that are not generally accepted so as
to get a broad and complete picture of the object under study. Population in this
research there are 2 companies that is x and y with population amount there are
20 people. Both companies are located in Buki District, Selayar District. The
sample of this research is conducted by census. The data collecting technique
used in this research is the interview technique that is collecting the data through
interview with the parties related to the research. Observation technique that is
observing the direct activities related to research such as tuna processing, and
marketing of processed tuna. Sources of data used in this study are Primary
data, ie data obtained directly in the field through the results of observation and
interviews with business owners and employees. Secondary data, ie data
sources obtained indirectly through intermediary media in the form of evidence,
and notes in the form of memorandum of expenditure and income of the
company.
Based on the results of this study indicate that the large corporate wealth of Rp.
46,015,225, - and company y that is equal to Rp. 53,914,635 and big keahungan
dahlia equal to 10,189,787 and y equal to, 12,081,550 development of company
capital x amounted to 46,015,225 company y equal to 53,914,635, - in
comparison with current bank interest rate that is 2,5% x company only get profit
equal to 1,623,976 , and firm y of 1,951,378 so that both x and y companies have
higher profits if they make tuna products abon.
RIWAYAT HIDUP
pendidikan SMP Negeri 1 Benteng Selayar dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun
2010 penulis melanjutkan pendidikan SMA Negeri 1 Benteng Selayar dan lulus pada
tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan S1 Program Sosial
Negeri (SNMPTN).
Analisis Laporan Keuangan Abon Ikan Tuna di Kecamatan Buki, Kabupaten Selayar.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, segala Puji bagi Allah Subhana Wa Ta’ala atas
Penulis telah menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati
kepada:
1. Ibu Hj. Sri Suro Adhawati, SE, M,Si selaku Pembingbing Utama dan Ibu Dr.
2. Bapak Dr. Andi Adri Arief, S.Pi, M.Si selaku Ketua Program Studi Sosial
Hasanuddin.
3. Ibu Dr. Ir. Mardiana E. Fachry, M.Si selaku panasehat akademik sejak masuk
4. Ibu Dr. Ir. Mardiana E. Fachry, M.Si, Dr. Hamzah, S.Pi., M.Si dan bapak
Benny Audy Jaya Gosari, S.Kel., M.Si. selaku dosen penguji yang telah
selama ini.
6. Seluruh karyawan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, saya ucapkan terima
7. Selurah karyawan KUB Kembang Dahlia dan KUB Mekar Sari saya ucapkan
Tua yang telah memberikan doa dan dukunga baik materi maupun moril
9. serta kepada saudaraku yang telah memberikan doa. Bantuan dan dukungan,
10. Seluruh saudara-saudara SOSEK Perikanan Angkatan 2013, terima kasih atas
bantuan dan kebersamaannya. Semoga kelak kita bisa sukses dimasa depan
dengan akhlak yang baik dan masa depan yang cemerlang. Aamiin
11. Buat sahabat saya Rada Nipas, Ayu Rahayu, Nurmaena, Mutiara sejak
semester satu sampai sekarang terima kasih yang selalu menemani dan
iv
Penulis telah berusaha menyajikan skripsi ini dengan sebaik mungkin, namun
disadari masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
sarannya yang bersifat membangun agar kedepannya dapat lebih baik. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian terutama kepada diri
Anindya Putri
v
DAFTAR ISI
HALAMAN
ABSTRAK .................................................................................................. iv
ABSTRACT ................................................................................................ v
I. PENDAHULUAN
E. Pasar ……………………………....................................................... 14
vi
B. Jenis Penelitian........................................................................... 17
A. Kondisi Geografis........................................................................ 20
A. Kesimpulan ................................................................................ 45
B. Saran.......................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari sisi luasnya perairan lautan, letak geografis, wilayah maupun panjang garis
pantai. Sebagai negara kepulauan, hampir dua pertiga wilayahnya adalah lautan.
Luas lautnya sekitar 3,1 juta km². yang terdiri dari perairan laut nusantara 2,8 juta
km2 dan perairan laut territorial 0,3 km2. Bila ditambah dengan perairan laut
Indonesia adalah 5,8 juta km2. Sementara itu, garis pantai yang dimliki Indonesia
mencapai 81.800 km. Garis pantai ini termasuk salah satu garis pantai yang
maksimum perikanan laut sebesar 6,7-7,7 juta ton dan potensi perikanan darat
mencapai 3,6 juta ton. Salah satu potensi perikanan tangkap yaitu ikan tuna yang
masyarakat dunia karena lezat, dan berprotein tinggi. Ikan tuna juga merupakan
Adapun nilai ekspor ikan tuna pada tahun 2014 sebesar US$ 895 juta, bila
dibandingkan dengan volume ekspor ikan tuna pada tahun 2013, sedangkan nilai
ekspornya mencapai US$ 764 juta dengan volume ekspor ikan tuna 209.072 ton
(KKP. 2014).
merupakan salah satu jenis ikan ekonomis penting di dunia. Selain itu ikan tuna
memiliki harga yang relative mahal bila dibandingkan dengan harga komoditas
sebesar 610.522. ton dan konsumsi ikan segar di sulawesi selatan tercatat
memiliki kemampuan konsumsi ikan sebanyak 60-80 kilogram per kapita tiap
2
didukung juga oleh produksi ikan tangkap daerah yang berada di atas angka 400
Dimana Abon ikan tuna adalah salah satu hasil olahan dari ikan tuna.
dan abon ikan ini juga merupakan salah satu jenis makanan awetan dari ikan
dihasilkan mempunyai bentuk serat lembut, rasa enak, bau khas, dan
mempunyai daya simpan yang relative lama satu tahun. (Ulfa, 2012).
yaitu Perusahaan x dan y yaitu abon ikan tuna dalam bentuk usaha perkelompok.
Sumber bahan baku ikan tuna didapatkan dari nelayan disekitar lokasi rumah
Perusahaan x ini berdiri pada tahun 2010 dan perusahaan y pada tahun 2005.
sehingga prospek usaha kedua perusahaan belum tergambar. Maka dari itu
peneliti tertarik untuk untuk melihat sejauh mana prospek usaha dari kedua
B. Rumusan Masalah
Laporan Keuangan Abon Ikan Tuna (Studi Kasus Kecematan Buki Kabupaten
adalah :
C. Tujuan Penelitian
akuntansi
D. Kegunaan Penelitian
sebagai berikut :
3. Bagi penulis untuk sarana menambah ilmu pengetahuan dan penerapan teori
Ikan tuna adalah salah satu jenis ikan ekonomis penting di dunia dan
ikan dasar. Ikan tuna memiliki harga yang relatif lebih mahal dibandingkan harga
menyantap sushi dan sashimi yang terbuat dari daging ikan tuna segar dan
Pada tahun 2012, menurut data FAO, total hasil tangkapan tuna secara
global tidak kurang dari 6 juta ton, dan di Indonesia lebih dari satu juta ton ikan
negara utama pembeli tuna, seperti Jepang, Amerika, China, dan beberapa
negara di Uni Eropa. Nilai ekspornya pun menghampiri 4 triliun rupiah. Hal
tersebut menjadikan Indonesia termasuk lima besar negara utama produsen tuna
penangkapan yang semakin modern dan bertambah banyak dari tahun ke tahun,
tangkapan yang telah melewati batas MSY. Pada satu dekade terakhir terjadi
Tahun 2015 ini, FAO merilis bahwa 29% stok perikanan telah mengalami
over fishing atau tangkap lebih, termasuk stok ikan tuna. Akibatnya nelayan
tetapi berkualitas rendah yang memiliki harga jual minimal. Dimana hal ini tidak
6
sumber daya. Untuk mendapatkan kualitas ikan tuna yang bagus dan harga yang
Phylum : Vertebrata
Class : Telestoi
Order : Perciformes
Family : Scombridae
Genus :Katsuwonus
Species :Katsuwonus Sp
memanjang seperti cerutu atau torpedo, berwarna kebiru-biruan atau biru tua
pada sisi belakang dan diatas tubuhnya dengan perut silver, mempunyai dua
sirip punggung, sirip depan biasanya pendek dan terpisah dari sirip belakang,
serta mempunyai jari-jari sirip tambahan (finlet) di belakang sirip punggung dan
dubur. Sirip dada terletak agak ke atas, sirip perut kecil, sirip ekor bercagak agak
(Saanin. 2014).
7
besar, dengan tingkat regenerasi cukup tinggi, oleh karenanya tidak perlu
khawatir akan habis meskipun dilakukan penangkapan dalam jumlah besar. Tuna
adalah ikan pernang cepat dan hidup bergerombol (Scholling) sewaktu mencari
ini sangat bervariasi. Makanan kegemaran ikan cakalang pada umumnya ialah
ikan crustacea, moluska dan dapat juga bersifat kanibalisme. Ikan ini memiliki
Abon ikan adalah sejenis makanan awetan yang terbuat dari ikan laut
yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk
yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, bau khas, dan mempunyai daya
simpan yang relative lama. Menurut suryani (2007) Abon ikan merupakan jenis
makanan olahan ikan yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan
enak, bau khas, dan mempunyai daya simpan yang relative lama. Karyono dan
Wahid (1982) menyatakan, abon ikan adalah produk olahan hasil perikanan yang
(Supriatna. 2000).
motivasi warga miskin untuk lebih maju secara ekonomi dan sosial,
pengetahuan dan wawasan berfikir para anggota karena mereka dituntut suatu
Secara harfiah analisis laporan keuangan terdiri atas dua kata yaitu
analisis dan laporan keuangan ini berarti pula bahwa analisis laporan keuangan
perusahaan tersebut serta hasil yang dianggap sudah cukup baik. Hasil analisis
sangat penting artinya bagi penyusunan rencana yang akan dilakukan diwaktu
diperbaiki. Hasil yang dianggap sudah cukup baik harus tetap dipertahankan
1. Laporan Neraca
posisi kekayaan suatu usaha berupa keseimbangan antara aktiva dan kewajiban
berjalan dan berisikan informasi tentang nilai harta, hutang dan modal
10
perusahaan dalam satu periode akuntansi. Dari informasi yang disajikan akan
Neraca terdiri dari tiga bagian, yang pertama adalah aktiva, aktiva yang
tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga
yang akan datang, serta aktiva yang tak berwujud lainnya. Aktiva dibagi menjadi
2 (dua) yaitu, aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Kemudian yang kedua yaitu
hutang. Hutang adalah kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang
belum terpenuhi, dimana hutng ini merupakan sumber dana atau modal
perusahaan yang berasal dari kreditur. Modal merupakan hak atau bagian yang
dimiliki oleh pihak perusahaan ditunjukkan dalam pos modal atau kelebihan nilai
perusahaan (likuiditas)
perusahaan (solvabilitas)
Bentuk laporan neraca horizontal yaitu bentuk neraca yang terdiri dari dua
sisi yaitu sisi kiri dan sisi kanan. Contoh laporan neraca bentuk horizontal adalah
sebagai berikut:
11
Tabel 1. Neraca
Laporan Neraca
Periode
Aktiva Investasi
kelebihan dari salah satu sisi. Jika laporan laba rugi terdapat kelebihan
pendapatan dibandingkan beban, maka kelebihan ini disebut dengan laba bersih
(net income/net profit). Sebaliknya, jika laporan laba rugi terdapat kelebihan
beban dibandingkan pendapatan, maka kelebihan ini disebut dengan rugi bersih
(net loss). Laporan laba rugi melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk
mendapatkan hasil, dan laba (rugi) perusahaan selama suatu periode tertentu.
tujuan penyusunan laporan laba rugi adalah untuk mengukur kemajuan atau
kondisi rugi, atau perusahaan dalam keadaan impas yaitutidak laba dan juga
tidak mengalami kerugian dan laporan laba rugi merupkan laporan untuk
dan kreditur untuk memprediksi jumlah arus kas masa mendatang. Beberapa
manfaat laporan laba rugi bagi pihak investor dan kreditur antara lain
perusahaan
yang periperal atau kebetulan selain yang dihasilkan dari beban atau
a) Laba yaitu jika total pendapatan perusahaan lebih besar daripada beban
b) Rugi adalah jika total pendapatan yang diperoleh perusahaan lebih kecil dari
c) Tidak laba dan tidak rugi yaitu jika total pendapatan perusahaan sama dengan
Bentuk laporan laba rugi yaitu: bentuk vertikal yaitu semua pendapatan
Periode
Pendapatan
Beban usaha
Rp. XXX
periode akuntansi. Dari laporan perubahan modal akan diketahui apakah modal
pemilik perusahaan dalam bentuk prive atau akibat kegiatan perusahaan yang
kemajuan, begitu juga sebaliknya. Jika modal awal lebih besar daripada modal
laporan perubahan modal ini menceritakan perubahan yang terjadi pada modal
laba/rugi serta prive ditambah setelah itu dikurangi dengan investasi awal.
Periode
Modal awal Rp. XXX
Rp. XXX
F. Pasar
dan penjual, di mana barang/jasa atau produk dipertukarkan antara pembeli dan
suatu tingkat harga atas barang dan jasa yang dipertukarkan tersebut
Pasar tersebut tidak memperdulikan tempat dan jenis barang. Jadi pasar tidak
Pasar dapat digolongkan dalam dua golongan yaitu pasar konkrit dan
pasar abstrak. Pasar konkrit merupakan tempat dimana para peminta dan
penawar barang berkumpul dan bertemu. Ciri pasar konkrit yaitu peserta pasar
(penjual dan pembeli) dan barang yang diperdagangkan terdapat pada pasar
tersebut. Pasar abstrak adalah dimana para pedagangnya tidak menawar barang
barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan
dan pasar modern. Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisonal
dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara
langsung. Barang – barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa
barang kebutuhan pokok. Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern
1983).
G. Kerangka Pikir
kesejahteraan bagi masyarakat. Salah satu jenis komoditi perikanan yang dirintis
pelamis). Dasar pemikiran adalah bahwa Ikan Tuna mempunyai nilai ekonomis
tinggi.
satu pilihan usaha yang layak dijalankan maka perlu dilakukan penelitian untuk
16
melihat besarnya keuntungan usaha pengolahan Abon Ikan Tuna pada Usaha
Kembang Dahlia.
Usaha tersebut dikatakan sukses bila hasil yang diperoleh lebih besar
Ikan Tuna
Kelompok Usaha
Laporan Keuangan
Prospek Usaha
p
Gambar 2. Skema Kerangka Pikir
17
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case study) yaitu
suatu penelitian yang lebih terarah dan terfokus pada sifat tertentu yang tidak
berlaku umum sehingga mendapatkan gambaran yang luas dan lengkap dari
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini ada 2 perusahaan yaitu x dan y dengan jumlah
E. Sumber Data
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung di lapangan melalui
hasil observasi dan wawancara dengan pemilik usaha dan para karyawan.
2. Data sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara pada umumnya berupa bukti, dan catatan berupa
F. Analisis Data
1. Analisis Neraca
dari suatu perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada
(Wiratna, 2016)
2. Analisis Laba/Rugi
modal itu terjadi dapat karena adanya laba atau rugi usaha, pengambilan
(Wiratna, 2016).
19
G. Konsep Operasional
1. Ikan tuna adalah bahan baku utama yang digunakan perusahaan x dan y
2. Aktiva adalah kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan x dan y dalam
satuan (Rp)
5. Modal adalah sejumlah uang maupun barang yang disetorkan oleh pemilik
(Rp).
10. Keuntungan adalah hasil yang diperoleh dari penerimaan (penjualan hasil
produk pengolahan Abon Ikan) setelah dikurangi dengan total biaya (Rp).
11. Laba Rugi yaitu laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi
12. Prive yaitu pengambilan pribadi berupa uang yang dilakukan oleh pimpinan
Sulawesi Selatan terletak di ujung selatan pulau Sulawesi dan memanjang dari
seluruh wilayahnya terpisah dari daratan Sulawesi serta terdiri dari gugusan
beberapa pulau.
perda Nomor 6 tahun 2008. Kondisi topografi Kecamatan Buki sebagian besar
terdiri dari perbukitan untuk wilayah bagian timur dan wilayah bagian barat
Salah satu Desa yang berada di Kecamatan Buki yaitu Desa Mekar
Indah mempunyai luas ± 8 km². Terletak disebelah utara ibu kota Kabupaten
kendaraan bermotor/mesin.
21
ditinjau secara parsial yakni ke 3 (tiga ) Dusun tersebut yaitu Dusun Alasa,
Dusun Bangsiang, Dusun Saburangia. Selain itu Desa Mekar Indah memiliki
Mekar Indah tercatat 920 (KK). Adapun banyaknya penduduk yang berjumlah
920 terdiri dari laki-laki sebanyak 430 jiwa dan perempuan sebanyak 490 jiwa
kelompok penduduk yang berusia antara 1-20 tahun sampai pada kelompok
berdasarkan kelompok umur untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1
berikut ini:
yang berjenis kelamin laki-laki lebih sedikit daripada pada jumlah penduduk yang
kelamin laki-laki dan 490 jiwa yang berjenis kelamin perempuan. Dengan jumlah
Mekar Indah terbagi atas 3 (tiga) dusun, dengan jumlah kepala keluarga di
Dusun Alasa sebanyak 266 kk, Dusun Bangsiang sebanyak 247 kk, Dusun
dapat dilihat bahwa Dusun Saburangia memiliki persentase tinggi yaitu sebesar
42.94 % karena jumlah penduduk yang lebih banyak dibandingkan dusun lain.
Mekar Indah sebagian besar adalah petani dan IRT . Adapun jenis dan jumlah
penduduk Desa Mekar Indah terbesar yaitu sebagai ibu rumah tangga berjumlah
162 jiwa atau 17,60%, kemudian disusul oleh sektor pertanian yaitu 145 jiwa atau
15.76% . Hal ini didukung oleh potensi Desa Mekar Indah yang berada pada
pencaharian tukang kayu berjumlah 14 jiwa atau 8,69%. Beberapa jenis mata
tersebut, yaitu sebagai Pegawai Negeri Sipil, Pedagang, Petani, Supir, Buruh,
montir, IRT, tukang batu, tukang kayu, penjual abon ikan, penjual bakso ikan,
peternak.
penduduk di Desa Mekar Indah yang sarjana berjumlah 55 orang atau 5,98%,
SLTA berjumlah 185 orang atau 20,10%, SLTP/Sederajat berjumlah 199 orang
atau 21,63%, SD berjumlah 189 Orang atau 20,54%, Tidak tamat SD 150 orang
atau 16,30%, Tidak sekolah berjumlah 142 orang atau 15,43%. Jadi dapat dilihat
rendah.
tempat usaha akan didirikan. Pertimbangan lokasi usaha didasarkan pada faktor
kedekatan letak dari sumber bahan baku akses pasar terhadap prodak yang
telekomunikasi.
25
Lokasi usaha pengolahan produk abon ikan tuna yang didirikan oleh KUB
Kembang Dahlia dan KUB Mekar Sari dekat dengan lokasi bahan baku yaitu TPI
mengingat sifat ikan yang mudah rusak, serta bisa mengurangi biaya transportasi
(X) melakukan kegiatannya untuk produksi abon ikan, dan kegiatan produksinya
sangat dekat dengan bahan baku dan merupakan daerah wilayah pesisir laut.
mengingat sektor ini mempunyai banyak sumber daya alam yang bisa
dimanfaatkan yang di dalmnya terkandung nilai ekonomi yang cukup tinggi, salah
bergerak di bidang pengolahan abon ikan, salah satunya yaitu ikan tuna
(katsuwonus pelamis). Keunggulan dari usaha ini yaitu abon ikan yang diolah
sangat renyah dan gurih dan enak dan sebagai wadah untuk meningkatkan
untuk keluarganya, disamping itu ibu rosminah ini mencari uang untuk kehidupan
merata dan upah yang didapatkan hanya sedikit tidak sebanding dengan hasil
kerja kerasnya, akhirnya ibu Rosmina keluar dan mendirikan kelompok sendiri
dan terbentuklah perusahaan y pada tahun 2010 sampai sekarang dan usaha ini
mendapatkan bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan berupa peralatan dan
Kembang Dahlia ini beranggotakan 10 orang yang diketuai sendiri oleh ibu
Perusahaan y berdiri pada tahun 2005 awalnya usaha ini berdiri karena
ada dorongan dari Dinas Kelautan dan Perikanan untuk mendirikan pengolahan
terbentuklah perusahaan x.
Semenjak saat itu perusahaan (x) dan (y) terus menerus mengalami
ke berbagai wilayah yaitu Selayar, Palu, Bima, Jakarta, dan Makassar. Visi dan
misi didirikannya perusahaan (x) dan (y) yaitu sebagai wadah untuk
tingkat kebutuhan yang jelas dan tegas, sehingga wewenang dan tanggung
jawab dari tiap bagian yang ada dalam lingkup perusahaan tersebut menjadi
jelas.
Pimpinan
perusahaan.
Sekretaris
perusahaan.
Bendahara
Karyawan
penjualan
C. Karakteristik Responden
Umur merupakan salah satu faktor dalam melihat produktifitas kerja dari
seseorang karena dengan umur terdapat kemampuan fisik dan kesehatan mental
produktif dan 37-55 merupakan tenaga kerja yang masuk ke dalam kategori
produktif yaitu berada pada kisaran umur 20-27 tahun sebanyak 3 orang atau
sebanyak 1 orang, dan umur 28-35 tahun sebanyak 5 orang atau sekitar 25%
dan umur 36-43 tahun yaitu 6 orang atau 30% dan disusul oleh umur 44-51 tahun
sebanyak 4 orang atau sekitar 20% dan umur 52-59 tahun sebanyak 2 orang
atau sekitar 2%. Hal ini menunjukkan bahwa semangat dan produktifitas kerjanya
ikan tuna masih sangat tinggi, dan berpotensi dalam mengelola usahanya agar
seseorang maka semakin cepat pula orang tersebut menyesuaikan diri terhadap
proses yaitu tenaga kerja, agar dapat bekerja dengan produktif karena
sekolah menegah atas dan sederajat, sampai tingkat pendidikan yang lebih tinggi
(S1). Tingkat pendidikan formal responden dilokasi penelitian dapat di lihat pada
tebel 8 berikut :
sebanyak 5 orang atau 25%, dan responden dengan tingkat pendidikan Sarjana
sebanyak 1 orang atau 5%. Dengan demikian responden dalam penelitian ini
responden berada pada jenjang pendidikan SMP. Hal ini menyebabkan akibat
dari kondisi sosial ekonomi yang tidak mendukung untuk tetap melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Salah satu faktor yang tidak kalah
kondisi ekonomis, budaya yang ada di sekitarnya, dan juga dukungan dari pihak
keluarga.
Kembang Dahlia.
responden terbesar adalah antara 2-3 orang yaitu mencapai 40% diamana
responden yang memiliki tanggungan keluarga antara 6-7 orang mencapai 15%
orang mencapai 35%, sementara yang memiliki tanggungan terkecil antara 0-1
tanggungan keluarga paling banyak terdapat pada kisaran 2-3 sebanyak 8 orang
dengan persentase 40% yang berarti bahwa jumlah tanggungan keluarga sangat
kelahiran masyarakat yang masih tinggi. Hal ini erat kaitannya dengan rendahnya
tingkat pendidikan yang dimiliki, dimana pandangan banyak anak banyak rejeki
adanya orang lain yang hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga.
31
Inti dasar dari suatu perusahaan /bidang usaha agar dapat terus
merupakan salah satu faktor terpenting dari kegiatan produksi. Bagi perusahaan
untuk menjalankan kegiatan usahanya. Berikut tabel buku kas perusahaan x dan
y yang dipergunakan untuk mencatat masuk keluarnya uang dalam kas dalam
Tabel 8. Buku kas penerimaan dan pengeluaran uang pada perusahaan x dan y
periode juni 2017.
Perusahaan
No Uraian
X Y
Debet Kredit Debet Kredit
1 Setoran Modal Awal 2,814,000 10,000,000
2 Pembelian Bahan Baku 20,096,188 13,262,000
3 Penjulan Tunai 48,861,000 39,405,750
4 Pembayaran Listrik dan Air 4,120,000 2,718,300
5 Beban Bensin 2,333,575 1,638,300
6 Biaya Konsumsi 2,670,725 1,638,300
7 Membayar Gaji Karyawan 6,800,000 6,419,000
8 Prive 093,150,000 5,000,000
Jumlah 57,508,000 42,788,700 43,545,000 30,262,750
Saldo 14,719,300 13,282,250
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)
x pada kolom debit sebesar Rp. 57,508,000,- dan pengeluarannya pada kolom
2. Peralatan (Investasi)
suatu usaha. Tujuan utama investasi ini adalah untuk memperoleh macam
manfaat berupa laba. Dalam menjalankan usaha abon ikan tuna harus memiliki
awal yang dilakukan oleh perusahaan x dan y untuk melakukan usaha abon ikan
digunakan dalam pembuatan abon ikan tuna oleh perusahaan x dan y dengan
dan y dapat dijelaskan sebagai berikut dan dapat dilihat pada lampiran 3:
33
1) Mesin penggiling
3) Freezer
4) Press Plastik
Press plastik digunakan untuk merekatkan kemasan abon ikan. Jumlah press
5) Lemari Kaca
Fungsi lemari kaca untuk menyimpan prodak atau kemasan abon ikan
produk abon ikan tersebut diproduksi dan atau kapan batas waktu akhir
(Expire Date alias EXP) produk tersebut masih memenuhi persyaratan untuk
34
7) Timbangan Duduk
Alat ini digunakan untuk menimbang bahan-bahan pembantu dan abon ikan
8) Mesin Genset
sumber energi listrik ketika lampu padam. Mesin genset yang digunakan
9) Tangki Air
Tangki air berfungsi untuk menampung air di bak untuk digunakan sebagai
daging ikan serta penggorengan abon ikan. kompor gas yang digunakan
Panci yang digunakan untuk mengukus daging ikan, jumlah panci yang
13) Pisau
Alat ini digunakan untuk memotong daging ikan. Jumlah pisau yang
Alat ini digunakan sebagai wadah selama pencucian ikan jumlah baskom
16) Sulam
Alat ini digunakan untuk mengaduk daging ikan pada saat penggorengan.
Cool Box adalah alat yang dipergunakan sebagai tempat penyimpanan ikan
tuna agar selalu fresh dan suhunya tetap terjaga . jumlah cool box yang
18) Ember
ember 1 tahun.
19) Blender
Keranjang ikan berfungsi untuk menyimpan bahan baku yaitu ikan . Jumlah
B. Perlengkapan
mudah habis (masa manfaatnya lebih pendek) dan adapun bahan baku yang
digunakan untuk pembuatan abon ikan yaitu ikan tuna. berikut tabel pembelian
Tabel 9. Pembelian dan penggunaan bahan baku abon ikan tuna perusahaan X
dan Y periode januari-juni 2017.
Perusahaan
No Bulan
X Y
Pembelian Pemakaian Pembelian Pemakaian
1 Januari 5,809,000 5,809,000 2,970,000 2,970,000
2 Februari 1,339,000 1,339,000 1,610,000 1,610,000
3 Maret 2,731,000 2,731,000 1,044,000 1,044,000
4 April 2,688,000 2,688,000 2,389,000 2,389,000
5 Mei 2,998,125 2,998,125 2,247,000 2,247,000
6 Juni 4,531,063 4,531,063 3,002,000 3,002,000
Jumlah 20,096,188 20,096,188 13,262,000 13,262,000
Saldo 0 0
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)
Dari tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa jumlah pembelian dan pemakaian
bahan baku ikan tuna pada perusahaan x sebesar Rp. 20,096,188,- dengan
jumlah produksi ikan tuna yang digunakan sebanyak 669 kg dan perusahaan y
berjumlah Rp. 13,262,000,- dan jumlah ikan tuna yang di produksi sebanyak 273
kg.
D. Penerimaan Usaha
Y dari hasil penjualan sejumlah produk abon ikan tuna (barang yang dihasilkan).
di atas yang tertinggi terdapat pada bulan juni sebanyak 86 kg dengan jumlah
prodak yang terjual 2,796 dan sisa produk yang belum terjual ada 2.204
sebesar Rp. 27,961,000,- kemudian yang terendah terdapat pada bulan februari
dengan jumlah produksi 25 kg dan yang terjual ada 300 produk dan sisa prodak
yang belum laku terjual 590 kemasan dengan total penerimaan sebanyak Rp.
3,000,000,- hal ini menunjukkan bahwa semakin besar hasil produksi abon ikan
Jumlah
Ukuran Produksi Sisa penerimaan
Thn Bulan Kemasan (Kg) Prodak Harga Produk (Rp)
Januari 100 gr 58 650 10,000 70 6,500,000
Februari 100 gr 31 400 10,000 20 4,000,000
Maret 100 gr 20 750 10,000 530 7,500,000
2017
April 100 gr 46 350 10,000 640 3,500,000
Mei 100 gr 50 371 10,000 769 3,716,000
Juni 100 gr 68 1,350 10,000 99 14,189,750
Jumlah Rp.39,405750
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)
produksi abon ikan tuna yang terbanyak terdapat pada bulan juni dengan jumlah
produksi abon ikan tuna 68 kg, dengan jumlah produk yang terjual 1,350
kemasan dan sisa produk yang belum terjual sebanyak 99 kemasan dengan total
penerimaan Rp. 14,189,750,- kemudian pada bulan januari produksi abon ikan
tuna sebanyak 58 kg dan prodak yang terjual 650 kemasan dan sisa produk
paling terkecil pada bulan maret dengan jumlah produksi 20 kg dan prodak yang
terjual sebanyak 750 kemasan dan sisanya sebanyak 530 produk dengan
penerimaan sebesar Rp. 7,500,000,- dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
39
semakin tinggi bahan baku yang digunakan untuk produksi abon ikan tuna maka
E. Beban Usaha
untuk produksi abon ikan tuna dan adapun komponen biaya yang harus
dikeluarkan untuk pengolahan abon ikan tuna yaitu biaya bahan dan bumbu
dapur, gas, kemasan, bensin, gaji karyawan, dan biaya pemakaian listrik.
Adapun besarnya masing-masing biaya usaha pengolahan abon ikan tuna dapat
Tabel 12. Kewajiban Usaha pada Perusahaan X dan Y Periode Januari sampai
Juni2017
No Beban Usaha Perusahaan X Perusahaan Y
1 Biaya bensin Rp. 2,333,575 Rp. 1,638,300
2 Biaya konsumsi Rp. 2,670,725 Rp. 1,638,300
3 Biaya telfon/pulsa Rp. 2,650,725 Rp. 1,648,300
4 Biaya gaji Rp.6,800,00 Rp. 6,600,000
5 Biaya listrik dan air Rp. 4,120,000 Rp. 2,718,300
Total Rp. 38,671,213 Rp. 27,324,200
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)
Dari tabel 12 di atas dapat dijelaskan bahwa kewajiban atau biaya yang
6tyjauh lebih besar, ini diakibatkan karena jumlah beban usaha perusahaan x
dalam menjalankan usaha abon ikan tunanya, dipengaruhi oleh tingkat produksi
abon, permintan konsumen, biaya tenaga kerja dan biaya operasional. jika
produksi mengalami kerugian, impas atau untung maka dapat dilakukan analisis
sukses dalam memajukan usahanya dan apakah kondisi keuanganya baik atau
neraca, laba rugi, dan perubahan modal dapat dilihat pada perusahaan X pada
A. Perusahaan X
1. Neraca
Perusahaan X
Laporan Neraca
Per Juni 2017
Kas Tunai 2,814,000 Kewajiban 0
Peralatan 36,161,438
Perlengkapan - Modal 46,015,225
Pendapatan 7,039,787
Kewajiban +
Total Aktiva 46,015,225 Modal 46,015,225
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)
Pada laporan neraca perusahaan (x) di atas dapat dilihat bahwa aktiva
perusahaan x selama 6 bulan terdiri dari uang tunai sebesar Rp. 2,814,000,-
berasal dari setoran pemilik, peralatan sebesar Rp. 36,161,438,- berasal dari nilai
Rp.7,039,787,- berasal dari pendapatan bersih yaitu nilai penerimaan dari hasil
berasal dari pembelian bahan baku kemdian dikurangi dengan pemakian bahan
baku sehingga bahan baku yang digunakan habis terpakai semuanya untuk
produksi abon ikan tuna, dan nilai total passiva yaitu modal sebesar Rp.
41
Perusahaan X
Laporan Laba Rugi
Per Juni 2017
Penerimaan Usaha 48,861,000
Beban Usaha
Pemakaian Bahan Baku 20,096,188
Biaya Konsumsi 2,670,725
Biaya Telphon 2,650,725
Biaya Listrik & air 4,120,000
Biaya gaji 6,800,000
Biaya bensin 2,333,575
Total Beban Usaha 38,671,213
Pendapatan 10,189,787
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)
Pada laporan laba rugi perusahaan (x)di atas dapat dilihat bahwa besar
pendapatan usaha yang diperoleh dari hasil penjualan prodak sebesar Rp.
biaya telfon/pulsa sebesar yaitu Rp. 2,650,725,- beban listrik dan air sebesar Rp.
4,120,000,- beban gaji Rp. 6,800,000,- biaya bensin Rp. 2,333,575,- sehingga
total biaya yang dikeluarkan yaitu Rp. 38,671,231,- dan laba yang didapatkan
pendapatan usaha.
42
Perusahaan X
Laporan Perubahan Modal
Per Juni 2017
Modal awal 38,975,438
Laba 10,189,787
Prive 3,150,000
Laba 7,039,787
Modal Sekarng 46,015,225
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)
bahwa modal awalnya berjumlah Rp. 38,975,438- dan laba yang dihasilkan dari
pengambilan pribadi sebesar Rp. 3,150,000,- dan hasil yang didapatkan sebesar
B. Perusahaan Y
1. Neraca
Perusahaan Y
Laporan Neraca
Per Juni 2017
Kas Tunai 10,000,000 Kewajiban 0
Peralatan 29,833,085
Perlengkapan - Modal 53,914,635
Pendapatan 7,081,550
Piutang usaha 7,000,000
Kewajiban +
Total Aktiva 53,914,635 Modal 53,914,635
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)
Pada laporan neraca perusahaan (y) di atas dapat dilihat bahwa aktiva
perusahaan y selama 6 bulan terdiri dari uang tunai sebesar Rp. 10,000,000,-
berasal dari investasi modal dari pemilik usaha. Sedangkan peralatan sebesar
Rp. 29,833,085,- berasal dari nilai total peralatan dikurangi dengan nilai total
43
penyusutan alat, dan pendapatan sebesar Rp. 7,081,550,- berasal dari laba
bersih dikurangi dengan prive,- piutang usaha berjumlah Rp. 7,000,000,- berasal
dari penjualan prodak, dan perlengkapan berjumlah Rp. 0 berasal dari pembelian
bahan baku kemudian dikurangi dengan pemakaian bahan baku sehingga bahan
baku yang digunakan habis terpakai semuanya untuk produksi abon ikan tuna,
dan nilai total passiva yaitu modal sebesar Rp. 53,914,635,- berasal dari total
Rp. 53,914,635,-
Perusahaan Y
Laporan Laba Rugi
Periode januari- juni 2017
Beban Usaha
Pemakaian Bahan Baku 13,262,000
Biaya Konsumsi 1,638,300
Biaya Telphon 1,648,300
Biaya Listrik & air 2,718,300
Biaya gaji 6,419,000
Biaya bensin 1,638,300
Total Beban Usaha 27,324,200
Pendapatan 12,081,550
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)
Pada laporan laba rugi perusahaan (y) di atas dapat dilihat bahwa besar
biaya telfon/pulsa sebesar yaitu Rp. 1,648,300,- beban listrik dan air sebesar Rp.
2,718,300,- beban gaji Rp. 6,419,000,- biaya bensin Rp. 1,638,300,- sehingga
total biaya yang dikeluarkan yaitu Rp. 27,324,200- dan laba yang didapatkan
sebesar Rp. 12,081,550-. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan (y)
44
mempunyai prospek yang baik jika dibandingkan dengan tingkat suku bunga
Perusahaan Y
Laporan Perubahan Modal
Periode Januari – Juni 2017
Modal awal 46,833,085
Laba 12,081,550
Prive 5,000,000
Laba 7,081,550
Modal Sekarng 53,914,635
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)
bahwa modal awalnya berjumlah Rp.46,833,085,- dan laba yang dihasilkan dari
pengambilan pribadi sebesar Rp. 5,000,000,- dan hasil yang didapatkan sebesar
Tingkat suku bunga bank adalah harga yang harus dibayar oleh bank
sebagai balas jasa atas transaksi antara bank dan nasabah. Adapun tingkat suku
bunga bank yang berlaku saat ini yaitu 2,5% sehingga perusahaan x hanya
Rp. 1,951,378,- dan jika dikaitkan dengan prospek usaha abon ikan tuna
Kesimpulan
2017 yaitu sebesar Rp. 10,189,787,- dan keuntungan (y) yaitu sebesar Rp.
12,081,550,-
4. Jika dibandingkan dengan tingkat suku bunga bank yang berlaku saat ini yaitu
Saran
1. sebaiknya perusahaan (x) dan (y) memberikan tambahan cita rasa kepada
abon ikan tuna sehingga bukan hanya rasa original tapi ada perpaduan rasa
pembuatan abon ikan tuna, dari segi promosi penjualan melalui media sosial
pemikiran-pemikiran yang inovatif kepada pemilik usaha abon ikan tuna agar
DAFTAR PUSTAKA
Alex, Nitisemito. 2014. Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek. Bumi Aksara.
Jakarta.
Ehrenberg, Ronald G., dan Smith, Robert S. 2003. Modern Labor Economics:
Theory and Public Policy, Eight Edition Pearson Education, Inc. New
York City.
Harahap, Sofyan Syafri., 2008, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi
Kesatu, Cetakan Keempat, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Prastowo, Dwi., dan Rifka Julianty, 2013, Analisis Laporan Keuangan, cetakan
kedua (Revisi), UPP AMP YKPN.
Maria ulfa. 2012. Pembuatan abon ikan . Abon ikan Jurnal online.
http://www. Abonikan.com. (Diakses 07 April 2017, 09.00 WIT)
Maria ulfa. 2012. Perubahan Mutu Abon Ikan Marlin (istiophorus sp.) Kemasan
Vakum - Non Vakum Pada Berbagai Suhu Penyimpanan dan Pendugaan
Umur Simpannya. Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Sudirman, H dan M. Yusri Karim. 2008. Ikan tuna (Biologi Eksploitasi Manajemen
dan Budidayanya). Yasrif watampone. Jakarta.
Saanin, H. 2014. Taksonomi Dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta. Jakarta.
1). Perusahaan X
No. Jenis Aktiva Aktiva Awal Harga satuan Nilai aktiva
1 Mesin Penggiling 1 3,500,000 3,500,000
2 Mesin Press Abon 1 3,500,000 5,000,000
3 Priser 1 9,795,687 9,795,687
4 Press plastic 1 4,795,688 4,795,688
5 Lemari kaca 1 2,000,000 2,000,000
6 Expired date otomatis 2 2,000,000 4,000,000
7 Timbangan duduk kap 50 g 1 700,000 700,000
8 Mesin genset 1 5,165,000 5,165,000
9 Tangki air 1 1,500,000 1,500,000
10 kompor gas 2 185,000 370,000
11 Wajan stainless 2 180,000 360,000
12 Panci stainless 2 140,000 280,000
13 Pisau stainless 4 52,000 208,000
14 Baskom stainless tinggi 2 182500 365,000
15 Baskom stainless lebar 2 200,000 400,000
16 Sulam 3 20,000 60,000
17 Cool box 4 182,500 730,000
18 Ember 4 25,000 100,000
19 Blender 1 350,000 350,000
20 Keranjang ikan 5 100,000 500,000
Total 40,179,375
2). Perusahaan Y
No. Ref
Nama Akun: Biaya pulsa
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo