Anda di halaman 1dari 102

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ABON IKAN TUNA (Studi Kasus)

DI KECAMATAN BUKI, KABUPATEN SELAYAR

SKRIPSI

OLEH :

ANINDYA PUTRI
L241 13 010

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERIKANAN


DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ABON IKAN TUNA (Studi Kasus)
DI KECAMATAN BUKI, KABUPATEN SELAYAR

SKRIPSI

OLEH:

ANINDYA PUTRI

L 241 12 271

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Studi Pada


Departemen Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan
Universitas Hasanuddin
Makassar

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERIKANAN


DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
ABSTRAK

ANINDYA PUTRI (L24113010). “ Analisis Laporan Keuangan Abon Ikan


Tuna Studi Kasus di Kecamatan Buki, Kabupaten Selayar. Dibawah
bimbingan Sri Suro Adhawati sebagai pembimbing utama dan Sitti
Fakhriyyah sebagai pembimbing Anggota.

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut untuk


mengetahui berapa besar kekayaan perusahaan x dan y, untuk mengetahui
posisi perkembangan modal perusahaan x dan y, untuk mengetahui besar
keuntungan perusahaan x dan y per periode akuntansi.
Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
wawancara yaitu mengumpulkan data melalui wawancara dengan pihak pihak
yang terkait dengan penelitian, teknik observasi yaitu mengamati langsung
aktivitas yang berkaitan denganpenelitian seperti proses pengolahan ikan tuna,
serta pemasaran hasil olahan ikan tuna.Penelitian ini dilakukan di 2 (dua)
perusahaan yaitu x dan y pada bulan Mei sampai Juli 2017 berlokasi di
Kecamatan Buki, Kabupaten Kepulauan Selayar. Jenis penelitian yang
digunakan adalah studi kasus (case study) yaitu suatu penelitian yang lebih
terarah dan terfokus pada sifat tertentu yang tidak berlaku umum sehingga
mendapatkan gambaran yang luas dan lengkap dari objek yang diteliti . Populasi
dalam penelitian ini ada 2 perusahaan yaitu x dan y dengan jumlah populasi ada
20 orang. Kedua perusahaan ini terletak di Kecamatan Buki, Kabupaten Selayar.
Sampel penelitian ini dilakukan dengan cara sensus. Teknik pengambilan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara yaitu
mengumpulkan data melalui wawancara dengan pihak pihak yang terkait dengan
penelitian.Teknik observasi yaitu mengamati langsung aktivitas yang berkaitan
denganpenelitian seperti proses pengolahan ikan tuna, serta pemasaran hasil
olahan ikan tuna. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data
primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung di lapangan melalui hasil
observasi dan wawancara dengan pemilik usaha dan para karyawan. Data
sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media
perantara pada umumnya berupa bukti, dan catatan berupa nota-nota
pengeluaran dan pemasukan perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besar kekayaan
perusahaan x sebesar Rp. 46,015,225,- dan perusahaan y yaitu sebesar Rp.
53,914,635 dan besar keutungan kembang dahlia sebesar 10,189,787 dan y
sebesar, 12,081,550 perkembangan modal perusahaan perusahaan x sebesar
46.015.225 perusahaan y sebesar 53,914,635,- jika di bandingkan dengan
tingkat suku bunga bank saat ini yaitu 2,5% perusahaan x hanya mendapatkan
keuntungan sebesar 1,623,976, dan perusahaan y sebesar 1,951,378 sehingga
kedua prusahaan x dan y memiliki keuntungan lebih tinggi jika membuat produk
abon ikan tuna.

Kata Kunci: Laporan Keuangan, Prospek Usaha.


ABSTRACT

ANINDYA PUTRI (L24113010). "Analysis of Financial Report Abon Tuna


Fish Case Study in District Buki, Selayar District. Under the guidance of Sri
Suro Adhawati as the main counselor and Sitti Fakhriyyah as the member
mentor.

The purpose of this research is as follows to find out how big the wealth of
company x and y, to know the position of capital development of company x and
y, to know big profit company x and y per accounting period. The data collecting
technique used in this research is the interview technique that is collecting data
through interview with the parties related to the research, observation technique
that is observing the direct activities related to research such as tuna processing,
and marketing of tuna fish products. This research is done in 2 (two) companies
namely x and y in May to July 2017 are located in Buki District, Selayar Islands
District. The type of research used is case study (case study) is a more focused
research and focused on certain properties that are not generally accepted so as
to get a broad and complete picture of the object under study. Population in this
research there are 2 companies that is x and y with population amount there are
20 people. Both companies are located in Buki District, Selayar District. The
sample of this research is conducted by census. The data collecting technique
used in this research is the interview technique that is collecting the data through
interview with the parties related to the research. Observation technique that is
observing the direct activities related to research such as tuna processing, and
marketing of processed tuna. Sources of data used in this study are Primary
data, ie data obtained directly in the field through the results of observation and
interviews with business owners and employees. Secondary data, ie data
sources obtained indirectly through intermediary media in the form of evidence,
and notes in the form of memorandum of expenditure and income of the
company.
Based on the results of this study indicate that the large corporate wealth of Rp.
46,015,225, - and company y that is equal to Rp. 53,914,635 and big keahungan
dahlia equal to 10,189,787 and y equal to, 12,081,550 development of company
capital x amounted to 46,015,225 company y equal to 53,914,635, - in
comparison with current bank interest rate that is 2,5% x company only get profit
equal to 1,623,976 , and firm y of 1,951,378 so that both x and y companies have
higher profits if they make tuna products abon.

Keywords: Financial Statements, Business Prospects


i

RIWAYAT HIDUP

Anindya Putri lahir di Ujung Pandang, pada

tanggal 21 juli 1994. Penulis merupakan anak keempat

dari lima bersaudara anak dari ayahanda Muhammad Staf

dan ibunda Hasmiati. Pada tahun 2002 penulis memasuki

sekolah dasar di SD Inpres Benteng 1 Selayar dan lulus

pada tahun 2007, kemudian penulis melanjutkan

pendidikan SMP Negeri 1 Benteng Selayar dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun

2010 penulis melanjutkan pendidikan SMA Negeri 1 Benteng Selayar dan lulus pada

tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan S1 Program Sosial

Ekonomi Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

Universitas Hasanuddin melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi

Negeri (SNMPTN).

Dalam rangka menyelesaikan pendidikan dan merupakan syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Perikanan penulis melakukan penelitian dengan judul

Analisis Laporan Keuangan Abon Ikan Tuna di Kecamatan Buki, Kabupaten Selayar.
ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, segala Puji bagi Allah Subhana Wa Ta’ala atas

kebesaran dan karunia-Nya sehingga penulis dapat merampungkan penyusunan

Skripsi dengan judul “Analisis Laporan Keuangan Abon Ikan di Kecematan

Buki, Kabupaten Selayar”. yang merupakan salah satu syarat dalam

menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan Fakultas

Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Makassar.

Penulis telah menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati

penulis menyampaikan penghargaan yang setingi-tingginya dan ucapan terima kasih

kepada:

1. Ibu Hj. Sri Suro Adhawati, SE, M,Si selaku Pembingbing Utama dan Ibu Dr.

Sitti Fakriyyah, S.Pi., M.Si selaku Pembingbing Anggota.

2. Bapak Dr. Andi Adri Arief, S.Pi, M.Si selaku Ketua Program Studi Sosial

Ekonomi Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas

Hasanuddin.

3. Ibu Dr. Ir. Mardiana E. Fachry, M.Si selaku panasehat akademik sejak masuk

di perguruan tinggi di UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR. Beliau juga

pembimbing utama yang telah banyak membimbing, membantu serta


iii

memberikan saran dan kritikan kepada penulis sehingga dapat melaksanakan

Penelitian dengan baik dan menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Ir. Mardiana E. Fachry, M.Si, Dr. Hamzah, S.Pi., M.Si dan bapak

Benny Audy Jaya Gosari, S.Kel., M.Si. selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran-saran pada penulis untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Seluruh Staf Dosen Jurusan Perikanan khususnya dosen-dosen Program

Sosial Ekonomi Perikanan saya ucapkan terima kasih atas bimbingannya

selama ini.

6. Seluruh karyawan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, saya ucapkan terima

kasih atas bantuannya dalam pengurusan administrasi selama perkuliahan

sampai penyelesaian tugas akhir ini.

7. Selurah karyawan KUB Kembang Dahlia dan KUB Mekar Sari saya ucapkan

terima kasih atas keramahan dan kekeluargaannya dalam membantu

menyelesaikan skripsi ini.

8. Buat Ayahanda Muhammad Staf, BA dan Ibunda Hasmiati, selaku Orang

Tua yang telah memberikan doa dan dukunga baik materi maupun moril

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

9. serta kepada saudaraku yang telah memberikan doa. Bantuan dan dukungan,

Muhammad Hasrul S. P dan Muhammad Fajri S. Pd. Darmawanti AMK. Dan

adik saya Nur Hartini.

10. Seluruh saudara-saudara SOSEK Perikanan Angkatan 2013, terima kasih atas

bantuan dan kebersamaannya. Semoga kelak kita bisa sukses dimasa depan

dengan akhlak yang baik dan masa depan yang cemerlang. Aamiin

11. Buat sahabat saya Rada Nipas, Ayu Rahayu, Nurmaena, Mutiara sejak

semester satu sampai sekarang terima kasih yang selalu menemani dan
iv

memberikan semangat, saran, serta dukungan sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis telah berusaha menyajikan skripsi ini dengan sebaik mungkin, namun

disadari masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

sarannya yang bersifat membangun agar kedepannya dapat lebih baik. Semoga

laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian terutama kepada diri

pribadi penulis. Amin.

Makassar, Januari 2018

Anindya Putri
v

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

ABSTRAK .................................................................................................. iv

ABSTRACT ................................................................................................ v

RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………… . 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………… 3

C. Tujuan dan Kegunaan ............................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Ikan Tuna ……………………………………… 5

B. Abon Ikan Tuna …………………………………………………… 7

C. KUBE (Kelompok usaha bersama)………………………………. … 8

D. Analisis Laporan Keuangan …………………………….................... 9

E. Pasar ……………………………....................................................... 14
vi

III. MEDOTOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat…………………………………………………. 17

B. Jenis Penelitian........................................................................... 17

C. Populasi dan Sampel ................................................................. 17

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 17

E. Jenis dan Sumber data ............................................................. 18

F. Analisis Data .............................................................................. 18

G. Konsep Operasional .................................................................. 19

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Kondisi Geografis........................................................................ 20

B. gambaran umum perusahaan ......................................... … 24

C. Karakteristik Responden ............................................................ 27

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Modal Awal Usaha ...................................................................... 31

B. Peralatan Investasi ..................................................................... 32

B. Penerimaan Usaha ..................................................................... 37

C. Beban usaha ............................................................................... 39

D. Analisis Laporan Keuangan ....................................................... 40

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................ 45

B. Saran.......................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN
vii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin………………………… 21

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Dusun………………….. .................... 22

3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian………………… 23

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan…………………. . 24

5. Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur…………………. ................ 28

6. Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan………………… ........ 29

7. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan………… .... 30

8. Buku Kas Penerimaan dan Pengeluaran Perusahaan x dan y ……… 31

9. Jenis Peralatan Produksi perusahaan x dan y……………................... 34

10. Penerimaan usaha perusahan x dan y ................................................. 40

11. Kewajiban Usaha Perusahaan x dan y………………… ....................... 41

12. Laporan Neraca KUB Perusahaan x…………………………… ............ 42

13. Laporan Laba Rugi Perusahaan x……………………… ....................... 43

14. Laporan Perubahan Modal PPerusahaan x…………………… ............ 44

15. Laporan Neraca Perusahaan y …………… ......................................... 44

16. Laporan Laba rugi perusahaan y .......................................................... 45

17. Laporan Perubahan Modal ................................................................... 46


viii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Ikan Cakalang……………………………………….... ........................... 6


2. Bentuk Laporan Neraca ……………………………………….... ........... 11
3. Bentuk Laporan Laba Rugi ……………………………………….... ...... 13
4. Bentuk Laporan Perubahan Modal ……………………………………….... 14
5. Skema Kerangka Pikir Penelitian………………………………….......... 16
ix

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Identitas Responden. ............................................................................ 48


2. Jumlah Peralatan Perusahaan..……………………………. ................. 55
3. Buku Besar Perusahaan x dan Perusahaan Y Periode Juni 2017 ..... 56
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki potensi perikanan yang sangat besar, manakala dilihat

dari sisi luasnya perairan lautan, letak geografis, wilayah maupun panjang garis

pantai. Sebagai negara kepulauan, hampir dua pertiga wilayahnya adalah lautan.

Luas lautnya sekitar 3,1 juta km². yang terdiri dari perairan laut nusantara 2,8 juta

km2 dan perairan laut territorial 0,3 km2. Bila ditambah dengan perairan laut

Indonesia adalah 5,8 juta km2. Sementara itu, garis pantai yang dimliki Indonesia

mencapai 81.800 km. Garis pantai ini termasuk salah satu garis pantai yang

paling panjang di dunia (Ahmad dadan,dkk.2010)

Selain itu di Sektor kelautan dan perikanan, Indonesia memiliki potensi

maksimum perikanan laut sebesar 6,7-7,7 juta ton dan potensi perikanan darat

mencapai 3,6 juta ton. Salah satu potensi perikanan tangkap yaitu ikan tuna yang

merupakan salah satu primadona hasil perikanan, yang banyak digemari

masyarakat dunia karena lezat, dan berprotein tinggi. Ikan tuna juga merupakan

komoditas ekspor hasil perikanan terbesar ketiga di Indonesia setelah udang.

Adapun nilai ekspor ikan tuna pada tahun 2014 sebesar US$ 895 juta, bila

dibandingkan dengan volume ekspor ikan tuna pada tahun 2013, sedangkan nilai

ekspornya mencapai US$ 764 juta dengan volume ekspor ikan tuna 209.072 ton

(KKP. 2014).

Melihat potensi perikanan di sulawesi selatan yaitu ikan tuna yang

merupakan salah satu jenis ikan ekonomis penting di dunia. Selain itu ikan tuna

memiliki harga yang relative mahal bila dibandingkan dengan harga komoditas

perikanan lainnya.jumlah produksi perikanan tangkap di sulawesi selatan

sebesar 610.522. ton dan konsumsi ikan segar di sulawesi selatan tercatat

memiliki kemampuan konsumsi ikan sebanyak 60-80 kilogram per kapita tiap
2

tahunnya, tingginya tingkat konsumsi ikan di Sulawesi selatan dari nasional

didukung juga oleh produksi ikan tangkap daerah yang berada di atas angka 400

ribu ton pertahun (KKP. 2016)

Dimana Abon ikan tuna adalah salah satu hasil olahan dari ikan tuna.

dan abon ikan ini juga merupakan salah satu jenis makanan awetan dari ikan

yang disuwir-suwir dengan berbentuk serabut atau dipisahkan dari seratnya.

Kemudian ditambahkan dengan bumbu-bumbu kemudian digoreng. Produk yang

dihasilkan mempunyai bentuk serat lembut, rasa enak, bau khas, dan

mempunyai daya simpan yang relative lama satu tahun. (Ulfa, 2012).

Di Kecamatan Buki, Kabupaten Kepulauan Selayar terdapat suatu usaha

yaitu Perusahaan x dan y yaitu abon ikan tuna dalam bentuk usaha perkelompok.

Sumber bahan baku ikan tuna didapatkan dari nelayan disekitar lokasi rumah

produksi. Sehingga kualitas dan kesegaran bahan baku dapat terjaga.

Perusahaan x ini berdiri pada tahun 2010 dan perusahaan y pada tahun 2005.

Melihat bahwa kedua kelompok belum mempunyai pembukuan, posisi

kekayaan atau aktiva perusahaan serta kewajiban perusahaan tidak jelas

sehingga prospek usaha kedua perusahaan belum tergambar. Maka dari itu

peneliti tertarik untuk untuk melihat sejauh mana prospek usaha dari kedua

perusahaan ini maka perlu dilakukan analisis laporan keuangan dengan

judul“ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ABON IKAN TUNA (STUDI KASUS

KECEMATAN BUKI KABUPATEN SELAYAR)”.


3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka untuk mengetahui “Analisis

Laporan Keuangan Abon Ikan Tuna (Studi Kasus Kecematan Buki Kabupaten

Selayar)” perlu dilakukan penelitian mendalam. Rumusan masalah penelitian ini

adalah :

1. Berapa besar kekayaan perusahaan x dan y ?

2. Bagaimana posisi perkembangan modal perusahaan x dan y?

3. Berapa besar keuntungan perusahaan x dan y per periode akuntansi?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui berapa besar kekayaan perusahaan x dan y

2. Untuk mengetahui posisi perkembangan modal perusahaan x dan y

3. Untuk mengetahui besar keuntungan perusahaan x dan y per periode

akuntansi

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan, sehingga

memberikan gambaran dan pertimbangan bagi perusahaan x dan y untuk

mengambil keputusan di masa yang akan datang dan penelitian ini

diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam penilaian kinerja

keuangan instansi dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk

masalah keuangan yang dihadapi.

2. Bagi Mahasiswa sebagai referensi dalam menghadapi masalah yang sama

dan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan.


4

3. Bagi penulis untuk sarana menambah ilmu pengetahuan dan penerapan teori

yang diperoleh dengan praktek yang sesungguhnya.


5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Ikan Tuna

Ikan tuna adalah salah satu jenis ikan ekonomis penting di dunia dan

merupakan komoditi perikanan terbesar ketiga di Indonesia setelah udang dan

ikan dasar. Ikan tuna memiliki harga yang relatif lebih mahal dibandingkan harga

komoditas ikan lainnya dengan permintaan terus meningkat. Salah satu

penyebab tingginya harga ikan tuna adalah kegemaran orang-orang Jepang

menyantap sushi dan sashimi yang terbuat dari daging ikan tuna segar dan

menyebar ke negara-negara Eropa dan Timur Tengah (Sudirman,dkk.2008)

Pada tahun 2012, menurut data FAO, total hasil tangkapan tuna secara

global tidak kurang dari 6 juta ton, dan di Indonesia lebih dari satu juta ton ikan

tuna ditangkap. Tuna Indonesia sebagian besar diekspor ke berbagai tujuan

negara utama pembeli tuna, seperti Jepang, Amerika, China, dan beberapa

negara di Uni Eropa. Nilai ekspornya pun menghampiri 4 triliun rupiah. Hal

tersebut menjadikan Indonesia termasuk lima besar negara utama produsen tuna

di dunia. Penangkapan ikan tuna juga semakin meningkat dengan armada

penangkapan yang semakin modern dan bertambah banyak dari tahun ke tahun,

serta penurunan hasil tangkapan merupakan salah satu indikasi jumlah

tangkapan yang telah melewati batas MSY. Pada satu dekade terakhir terjadi

penurunan trendline, baik di Indonesia maupun secara global.

Tahun 2015 ini, FAO merilis bahwa 29% stok perikanan telah mengalami

over fishing atau tangkap lebih, termasuk stok ikan tuna. Akibatnya nelayan

berlomba-lomba untuk mendapatkan tangkapan sebanyak mungkin agar

keuntungan lebih banyak. Tetapi kurangnya pengetahuan penangkapan dan

penanganan ikan tuna yang baik menyebabkan tangkapan berjumlah banyak

tetapi berkualitas rendah yang memiliki harga jual minimal. Dimana hal ini tidak
6

hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pemborosan

sumber daya. Untuk mendapatkan kualitas ikan tuna yang bagus dan harga yang

tinggi, dibutuhkan langkah-langkah pengelolaan perikanan tuna yang baik,

khususnya metode penangkapan dan penanganan pasca tangkap yang baik.

Menurut Saanin (2014), klasifikasi ikan cakalang adalah sebagai berikut :

Phylum : Vertebrata

Class : Telestoi

Order : Perciformes

Family : Scombridae

Genus :Katsuwonus

Species :Katsuwonus Sp

Gambar 1. Spesies Ikan Tuna (Katsuwonus Sp)

Ikan tuna termasuk dalam famili Scombridae. Bentuk tubuhnya

memanjang seperti cerutu atau torpedo, berwarna kebiru-biruan atau biru tua

pada sisi belakang dan diatas tubuhnya dengan perut silver, mempunyai dua

sirip punggung, sirip depan biasanya pendek dan terpisah dari sirip belakang,

serta mempunyai jari-jari sirip tambahan (finlet) di belakang sirip punggung dan

dubur. Sirip dada terletak agak ke atas, sirip perut kecil, sirip ekor bercagak agak

dalam dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung hypural

(Saanin. 2014).
7

Menurut Nakamura (2014), potensi ikan tuna diseluruh dunia cukup

besar, dengan tingkat regenerasi cukup tinggi, oleh karenanya tidak perlu

khawatir akan habis meskipun dilakukan penangkapan dalam jumlah besar. Tuna

adalah ikan pernang cepat dan hidup bergerombol (Scholling) sewaktu mencari

makan. Kecepatan renang ikan dapat mencapai 50 km/jam. Kemampuan renang

ini merupakan salah satu fektor yang menyebabkan penyebarannya dapat

mengikuti skala ruang (Wilayah Geografis) yang cukup luas, termasuk

diantaranya beberapa spesies yang dapat menyebar dan bermigrasi lintas

samudra (Supadiningsih, 2004).

Ikan ini berproduksi sepanjang tahun pada perairan khatulistiwa,

fekunditasnya meningkat bersamaan dengan semakin besarnya ukuran tapi hal

ini sangat bervariasi. Makanan kegemaran ikan cakalang pada umumnya ialah

ikan crustacea, moluska dan dapat juga bersifat kanibalisme. Ikan ini memiliki

kecenderungan untuk bergerak dalam kelompok pada permukaan air. Ukuran

ikan dapat mencapai 108 cm dengan berat 32,5-34,5 kg (Collete, 2012).

B. Abon Ikan Tuna

Abon ikan adalah sejenis makanan awetan yang terbuat dari ikan laut

yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk

yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, bau khas, dan mempunyai daya

simpan yang relative lama. Menurut suryani (2007) Abon ikan merupakan jenis

makanan olahan ikan yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan

penggorengan. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk serat lembut, rasa

enak, bau khas, dan mempunyai daya simpan yang relative lama. Karyono dan

Wahid (1982) menyatakan, abon ikan adalah produk olahan hasil perikanan yang

dibuat dari daging ikan, melalui kombinasi dari penggilingan, penggorengan,


8

pengeringan dengan cara menggoreng, serta penambahan bahan pembantu

dan bahan penyedap terhadap daging ikan.

C. KUBE( Kelompok Usaha Bersama)

Keberadaan kelompok usaha Bersama (KUBE) bagi fakir miskin di

tengah-tengah masyarakat telah mencari sarana untuk meningkatkan usaha

ekonomi produktif (khususnya dalam peningkatan pendapatan), menyediakan

sebagian kebutuhan yang diperlukan bagi kebutuhan keluarga fakir miskin,

pengembangan diri dan sebagai wadah berbagai pengalaman antar anggota

(Supriatna. 2000).

Kehadiran KUBE fakir miskin merupakan media untuk meningkatkan

motivasi warga miskin untuk lebih maju secara ekonomi dan sosial,

meningkatkan interaksi dan kerjasama dalam kelompok, mendayagunakan

potensi dan sumber-sumber ekonomi lokal, memperkuat budaya kewirausahaan,

mengembangkan akses pasar dan menjalin kemitraan sosial ekonomi dengan

berbagai pihak yang terkait.

Melalui kelompok, setiap keluarga miskin dapat saling berbagai

pengalaman, saling berkomunikasi, saling mengenal, dapat menyelesaikan

berbagai masalah dan kebutuhan yang dirasakan. Dengan sistem KUBE,

kegiatan usaha yang tadinya dilakukan secara sendiri-sendiri kemudian

dikembangkan dalam kelompok, sehingga setiap anggota dapat meningkatkan

pengetahuan dan wawasan berfikir para anggota karena mereka dituntut suatu

kemampuan manajerial untuk mengelola usaha yang sedang dijalankan, dan

berupaya menggali dan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia di

lingkungan untuk keberhasilan kelompoknya.

Selain diharapkan dapat menumbuh kembangkan sikap-sikap

berorganisasian dan pengendalian emosi yang semakin baik serta dapat


9

menumbuhkan rasa kebersamaan, kekeluargaan, kegotongroyongan, rasa

kepedulian dan kesetiakawanan sosial, baik diantara keluarga binaan maupun

kepada masyarakat secara luas (sumardi, dkk. 1982).

D. Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir dari proses

akuntansi. Laporan keuangan menjadi bahan informasi bagi para pemakainya

sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Disamping

sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggungjawaban dan

menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai

tujuannya (Harahap, 2008).

Secara harfiah analisis laporan keuangan terdiri atas dua kata yaitu

analisis dan laporan keuangan ini berarti pula bahwa analisis laporan keuangan

suatu kegiatan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan. Dengan

menganalisis data financial, dapat diketahui kelemahan dan kekuatan dari

perusahaan tersebut serta hasil yang dianggap sudah cukup baik. Hasil analisis

sangat penting artinya bagi penyusunan rencana yang akan dilakukan diwaktu

yang akan datang. Dengan mengetahui kelemahan-kelemahan tersebut dapat

diperbaiki. Hasil yang dianggap sudah cukup baik harus tetap dipertahankan

untuk waktu-waktu mendatang. Adapun bentuk dari Laporan keuangan terdiri

atas (Prastowo, 2013):

1. Laporan Neraca

Laporan Neraca merupakan laporan yang memberikan informasi tentang

posisi kekayaan suatu usaha berupa keseimbangan antara aktiva dan kewajiban

serta modal yang menjadi sumber kekayaan perusahaan tersebut. Laporan

neraca dibuat untuk mengetahui sejauh mana perkembangan suatu usaha

berjalan dan berisikan informasi tentang nilai harta, hutang dan modal
10

perusahaan dalam satu periode akuntansi. Dari informasi yang disajikan akan

diketahui bagaimana perkembangan perusahaan dari satu periode akuntansi

kepada periode akuntansi selanjutnya. (Yadiati, 2006).

Neraca terdiri dari tiga bagian, yang pertama adalah aktiva, aktiva yang

tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga

termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan pada penghasilan

yang akan datang, serta aktiva yang tak berwujud lainnya. Aktiva dibagi menjadi

2 (dua) yaitu, aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Kemudian yang kedua yaitu

hutang. Hutang adalah kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang

belum terpenuhi, dimana hutng ini merupakan sumber dana atau modal

perusahaan yang berasal dari kreditur. Modal merupakan hak atau bagian yang

dimiliki oleh pihak perusahaan ditunjukkan dalam pos modal atau kelebihan nilai

aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.Tepatnya neraca akan memberikan

gambaran atau informasi tentang :

a) Nilai aktiva, kewajiban dan modal perusahaan

b) Perbandingan antara aktiva lancar perusahan dengan hutang lancer

perusahaan (likuiditas)

c) Perbandingan antara harta yang dimiliki perusahaan dengan hutang-hutang

perusahaan (solvabilitas)

Bentuk laporan neraca horizontal yaitu bentuk neraca yang terdiri dari dua

sisi yaitu sisi kiri dan sisi kanan. Contoh laporan neraca bentuk horizontal adalah

sebagai berikut:
11

Tabel 1. Neraca
Laporan Neraca

Periode

Aktiva Kewajiban + Modal

Aktiva Lancar Kewajiban

Aktiva Investasi

Aktiva tidak berwujud

Aktiva lain-lain Modal

Total aktiva Total. Kewajiban + Modal

2. Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi merupakan laporan hasil usaha yang menandingkan

(matching concept) antara pendapatan dan beban yang akan menghasilkan

kelebihan dari salah satu sisi. Jika laporan laba rugi terdapat kelebihan

pendapatan dibandingkan beban, maka kelebihan ini disebut dengan laba bersih

(net income/net profit). Sebaliknya, jika laporan laba rugi terdapat kelebihan

beban dibandingkan pendapatan, maka kelebihan ini disebut dengan rugi bersih

(net loss). Laporan laba rugi melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk

mendapatkan hasil, dan laba (rugi) perusahaan selama suatu periode tertentu.

tujuan penyusunan laporan laba rugi adalah untuk mengukur kemajuan atau

perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya (Yadiati, 2006).

Laporan laba rugi disusun untuk mengetahui apakah dalam periode

akuntansi berjalan, perusahaan memperoleh laba atau sebaliknya yaitu dalam

kondisi rugi, atau perusahaan dalam keadaan impas yaitutidak laba dan juga

tidak mengalami kerugian dan laporan laba rugi merupkan laporan untuk

mengukur keberhasilan operasional perusahaan selama jangka waktu tertentu.


12

Laporan laba rugi menyajikan informasi untuk membantu pihak investor

dan kreditur untuk memprediksi jumlah arus kas masa mendatang. Beberapa

manfaat laporan laba rugi bagi pihak investor dan kreditur antara lain

mengevaluasi kinerja perusahaan, memeriksa pendapatannya dan

membandingkan dengan perusahaan pesaing serta membantu menilai resiko

atau ketidakpastian mencapai arus kas masa mendatang (Soemarso. 2011)

Elemen-elemen dalam laporan laba rugi antara lain:

1. Pendapatan merupakan arus masuk atau peningkatan aktiva lainnya sebuah

perusahaan atau penyelesaian liabilitas selama periode tertentu karena

pengiriman atau produksi barang dan menyelesaikan jasa.

2. Beban merupakan arus keluar atau penggunaan aktiva atau timbulnya

liabilitas selama periode tertentu karena produksi barang atau lainnya.

3. Keuntungan merupakan peningkatan ekuitas karena ada transaksi

perusahaan yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi pemilik

perusahaan

4. Kerugian merupakan penurunan ekuitas karena ada transaksi perusahaan

yang periperal atau kebetulan selain yang dihasilkan dari beban atau

pendistribusian ke pemilik perusahaan.

Unsur-unsur perhitungan laporan laba rugi terdiri atas :

a) Laba yaitu jika total pendapatan perusahaan lebih besar daripada beban

usaha yang dibayarkan perusahaan.

b) Rugi adalah jika total pendapatan yang diperoleh perusahaan lebih kecil dari

totalbeban yang dibayarkan perusahaan

c) Tidak laba dan tidak rugi yaitu jika total pendapatan perusahaan sama dengan

total beban yang dibayarkan perusahaan.

Bentuk laporan laba rugi yaitu: bentuk vertikal yaitu semua pendapatan

dikelompokkan tersendiri dibagian atas dan dijumlahkan kemudian semua beban


13

dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Contoh laporan laba

rugi bentuk vertikal adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Laporan laba rugi


Laporan Laba Rugi

Periode

Pendapatan

Pendapatan Rp. XXX

Beban usaha

Beban …. Rp. XXX

Beban…. Rp. XXX

Rp. XXX

Laba /rugi Rp. XXX

3. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan suatu perusahaan

yang berisikan informasi tentang perkembangan modal perusahaan pada suatu

periode akuntansi. Dari laporan perubahan modal akan diketahui apakah modal

perusahaan mengalami kenaikan karena adanya tambahan investasi atau karena

perolehan laba dari kegiatan perusahaan atau sebaliknya apakah modal

perusahaan mengalami penurunan akibat adanya pengambilan modal oleh

pemilik perusahaan dalam bentuk prive atau akibat kegiatan perusahaan yang

mengalami kerugian (Erlina, 2013).

Laporan Perubahan Modal diperlukan untuk mengetahui maju mundurnya

keadaan suatu perusahaan. Jika modal perusahaan bertambah berarti terdapat

kemajuan, begitu juga sebaliknya. Jika modal awal lebih besar daripada modal

akhir maka hal ini menunjukkan perusahaan mengalami kemunduran. Jadi,


14

laporan perubahan modal ini menceritakan perubahan yang terjadi pada modal

(ekuitas) pemilik perusahaan. Mengapa Modal ini dap mengalami perubahan

bertambah atau berkurang, perubahan ini disebabkan oleh hasil operasi

perusahaan dalam suatu periode tertentu.Bentuk laporan perubahan modal

yaitu: bentuk vertical dimana penyusunanya kebawah dan nilai dari

laba/rugi serta prive ditambah setelah itu dikurangi dengan investasi awal.

berikut contoh laporan perubahan modaladalah sebagai :

Tabel 3. Laporan perubahan modal


Laporan Perubahan Modal

Periode
Modal awal Rp. XXX

Investasi tambahan Rp. XXX

Laba Rp. XXX

Prive Rp. XXX

Modal per periode Rp. XXX

Rp. XXX

F. Pasar

Pasar (dalam arti luas) merupakan tempat perjumpaan antara pembeli

dan penjual, di mana barang/jasa atau produk dipertukarkan antara pembeli dan

penjual. Ukuran kerelaan dalam pertukaran tersebut biasanya akan muncul

suatu tingkat harga atas barang dan jasa yang dipertukarkan tersebut

(Ehrenberget al. 2003).


15

Pasar terbentuk dari proses pertemuan sampai terjadinya kesepakatan.

Pasar tersebut tidak memperdulikan tempat dan jenis barang. Jadi pasar tidak

terbatas pada suatu lokasi saja (Rasyaf. 1996).

Pasar dapat digolongkan dalam dua golongan yaitu pasar konkrit dan

pasar abstrak. Pasar konkrit merupakan tempat dimana para peminta dan

penawar barang berkumpul dan bertemu. Ciri pasar konkrit yaitu peserta pasar

(penjual dan pembeli) dan barang yang diperdagangkan terdapat pada pasar

tersebut. Pasar abstrak adalah dimana para pedagangnya tidak menawar barang

barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan

menggunakan surat dagangnya saja, contoh pasar online

Jenis pasar menurut transaksinya dibedakan menjadi pasar tradisional

dan pasar modern. Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisonal

dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara

langsung. Barang – barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa

barang kebutuhan pokok. Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern

dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga(Hanafiah dan Saefuddin .

1983).

G. Kerangka Pikir

Potensi sumberdaya perikanan memiliki prospek yang sangat

menjanjikan untuk dikembangkan demi tercapainya tingkat pendapatan dan

kesejahteraan bagi masyarakat. Salah satu jenis komoditi perikanan yang dirintis

untuk meningkatkan pendapatan adalah pengolahan Ikan Tuna (katsuwonus

pelamis). Dasar pemikiran adalah bahwa Ikan Tuna mempunyai nilai ekonomis

tinggi.

Untuk menjadikan usaha Ikan Tuna (katsuwonus pelamis) sebagai salah

satu pilihan usaha yang layak dijalankan maka perlu dilakukan penelitian untuk
16

melihat besarnya keuntungan usaha pengolahan Abon Ikan Tuna pada Usaha

Kembang Dahlia.

Usaha tersebut dikatakan sukses bila hasil yang diperoleh lebih besar

dibandingkan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan produksi. Sehingga

dengan melakukan analisis yang tepat, perusahaan dapat menentukan

keputusan dalam menjalankan usaha, apakah dilanjutkan atau tidak, atau

melakukan inovasi baru dalam menjalankan usahanya, sehingga dapat

meningkatkan pendapatan yang mereka inginkan. Kerangka pikir dari penelitian

ini dapat dilihat pada skema berikut ini :

Potensi perikanan laut

Ikan Tuna

Kelompok Usaha

Kembang Dahlia Mekar Sari

Laporan Keuangan

Neraca Laba Rugi Perubahan Modal

Prospek Usaha

p
Gambar 2. Skema Kerangka Pikir
17

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan di 2 perusahaan yaitu x dan y pada bulan Mei

sampai Juli 2017 berlokasi di Kecamatan Buki, Kabupaten Kepulauan Selayar.

Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

perusahaan tersebut menjalankan usaha pengolahan Abon Ikan yang

mempunyai potensi untuk dikembangkan.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case study) yaitu

suatu penelitian yang lebih terarah dan terfokus pada sifat tertentu yang tidak

berlaku umum sehingga mendapatkan gambaran yang luas dan lengkap dari

objek yang diteliti (Singarimbun, 2001).

C. Populasi dan Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini ada 2 perusahaan yaitu x dan y dengan jumlah

populasi ada 20 orang. Kedua perusahaan ini terletak di Kecamatan Buki,

Kabupaten Selayar. Sampel penelitian ini dilakukan dengan cara sensus

D. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Teknik wawancara yaitu mengumpulkan data melalui wawancara dengan

pihak pihak yang terkait dengan penelitian.

2. Teknik observasi yaitu mengamati langsung aktivitas yang berkaitan

denganpenelitian seperti proses pengolahan ikan tuna, serta pemasaran hasil

olahan ikan tuna.


18

E. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung di lapangan melalui

hasil observasi dan wawancara dengan pemilik usaha dan para karyawan.

2. Data sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh secara tidak langsung

melalui media perantara pada umumnya berupa bukti, dan catatan berupa

nota-nota pengeluaran dan pemasukan perusahaan.

F. Analisis Data

Untuk menjawab permasalahan penelitian maka digunakan alat analisis:

1. Analisis Neraca

Analisis neraca adalah yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan

dari suatu perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada

periode tertentu. Neraca menunjukkan seberapa besar kekayaan perusahaan

(Wiratna, 2016)

2. Analisis Laba/Rugi

Laba/rugi adalah laporan yang disusun sistematis, isinya penghasilan yang

diperoleh perusahaan dikurangi dengan beban-beban yang terjadi dalam

perusahaan selama periode tertentu (Wiratna, 2016).

3. Analisis Perubahan Modal

Perubahan modal merupakan laporan yang berisi seberapa banyak modal

awal bertambah ataupun berkurang selama periode tertentu. Perubahan

modal itu terjadi dapat karena adanya laba atau rugi usaha, pengambilan

pribadi dari pemilik atau prive maupun penambahan modal pemilik

(Wiratna, 2016).
19

G. Konsep Operasional

1. Ikan tuna adalah bahan baku utama yang digunakan perusahaan x dan y

untuk produksi abon ikan tuna.

2. Aktiva adalah kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan x dan y dalam

satuan (Rp)

3. Kewajiban adalah biaya yang harus dibayarkan oleh perusahaan x dan y

dalam satuan (Rp).

4. Investasi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan x dan y untuk

mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang dalam satuan (Rp).

5. Modal adalah sejumlah uang maupun barang yang disetorkan oleh pemilik

perusahaan yang akan digunakan perusahaan untuk menjalankan usahanya

(Rp).

6. Pendapatan adalah seluruh pemasukan yang diterima oleh perusahaan x

dan y dalam satuan (Rp).

7. Beban adalah biaya yang dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan

satu periode (Rp).

8. Total biaya adalah jumlah keseluruhan biaya yang di

9. keluarkan untuk usaha Pengolahan Abon Ikan Tuna yang merupakan

penjumlahan antara biaya tetap dengan biaya variabel (Rp).

10. Keuntungan adalah hasil yang diperoleh dari penerimaan (penjualan hasil

produk pengolahan Abon Ikan) setelah dikurangi dengan total biaya (Rp).

11. Laba Rugi yaitu laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi

suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu (Rp)

12. Prive yaitu pengambilan pribadi berupa uang yang dilakukan oleh pimpinan

perusahaan/ pemilik modal (Rp)


20

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi

1). Keadaan Geografis

Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai salah satu propinsi di

Sulawesi Selatan terletak di ujung selatan pulau Sulawesi dan memanjang dari

utara ke selatan. Berbeda dengan kabupaten lain di Sulsel, Kabupaten

Kepulauan Selayar memiliki ciri khas dimana satu-satunya kabupaten yang

seluruh wilayahnya terpisah dari daratan Sulawesi serta terdiri dari gugusan

beberapa pulau.

Kecamatan Buki yang berada pada arah Utara Kabupaten Kepulauan

Selayar dan merupakan pemekaran dari Kecamatan Bontomatene berdasarkan

perda Nomor 6 tahun 2008. Kondisi topografi Kecamatan Buki sebagian besar

terdiri dari perbukitan untuk wilayah bagian timur dan wilayah bagian barat

sebagian datar dengan luas wilayah Kecamatan tercatat ± 55,27 km².Wilayah

administratif pemerintahan Kecamatan Buki terbagi atas 7 (tujuh) wilayah Desa

terdiri dari (Desa Buki, Bontolempangan, Kohala, Lalangbata, Balangbutung,

Buki Timur dan Mekar Indah).

Salah satu Desa yang berada di Kecamatan Buki yaitu Desa Mekar

Indah mempunyai luas ± 8 km². Terletak disebelah utara ibu kota Kabupaten

yaitu Benteng dengan jarak tempuh ± 17 km dengan waktu tempuh sekitar 30 -

40 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor/mesin. Selain itu desa

Mekar Indah juga terletak di sebelah Selatan pelabuhan penyeberangan Fery

antara Pammatata (Kab.Selayar) dengan Bira(Kab.Bulukumba) dengan jarak

tempuh ± 33 km dengan waktu tempuh sekitar 90 menit dengan menggunakan

kendaraan bermotor/mesin.
21

Secara topografi, tanah di Desa Mekar Indah merupakan tanah yang

memiliki tingkat kesuburannya sedang dan relatif baik sehingga mendukung

usaha pertanian yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Mekar Indah

ditinjau secara parsial yakni ke 3 (tiga ) Dusun tersebut yaitu Dusun Alasa,

Dusun Bangsiang, Dusun Saburangia. Selain itu Desa Mekar Indah memiliki

batas-batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Barugaia

 Sebelah Utara, berbatasan dengan Desa Buki

 Sebelah Barat , berbatasan dengan Laut Flores

 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bontolempangan.

2). Kondisi Demografi

Berdasarkan data tahun terakhir tahun 2016 jumlah penduduk Desa

Mekar Indah tercatat 920 (KK). Adapun banyaknya penduduk yang berjumlah

920 terdiri dari laki-laki sebanyak 430 jiwa dan perempuan sebanyak 490 jiwa

yang kesemuannya terbagi kedalam usia yang berbeda-beda, mulai dari

kelompok penduduk yang berusia antara 1-20 tahun sampai pada kelompok

yang berusia 61 tahun keatas. Komposisi penduduk Desa Mekar Indah

berdasarkan kelompok umur untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1

berikut ini:

Tabel 1. Jumlah Penduduk Desa Mekar Indah Berdasarkan Jenis Kelamin


No. Jenis Kelamin Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)

1. Laki-laki 430 46.74


2. Perempuan 490 53.26
Jumlah 920 100
Sumber : Data Sekunder, 2017

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa rasio jumlah penduduk

yang berjenis kelamin laki-laki lebih sedikit daripada pada jumlah penduduk yang

berjenis kelamin perempuan dengan perbandingan 430 jiwa yang berjenis


22

kelamin laki-laki dan 490 jiwa yang berjenis kelamin perempuan. Dengan jumlah

persentase untuk berjenis kelamin laki-laki sebesar 46.74 % sedangkan untuk

berjenis kelamin perempuan sebesar 53.26 %.

Tabel 2. Pembagian Jumlah Penduduk berdasarkan Dusun Di Desa Mekar Indah


No Jumlah
Nama Dusun Persentase (%)
. Kepala Keluarga
1. Dusun Alasa 266 29.59
2. Dusun Bangsiang 247 27.47
3. Dusun Saburangia 386 42.94
Jumlah 899 100
Sumber : Data Sekunder, 2017

Dengan keseluruhan jumlah kepala keluarga sebanyak 899 kk. Desa

Mekar Indah terbagi atas 3 (tiga) dusun, dengan jumlah kepala keluarga di

Dusun Alasa sebanyak 266 kk, Dusun Bangsiang sebanyak 247 kk, Dusun

Saburangia sebanyak 386 kk. Dengan jumlah persentase masing-masing dusun,

Dusun Alasa dengan jumlah persentase 29.59 %, Dusun Bangsiang sebesar

27.47 %, Dusun Saburangia sebesar 42.94. Dan berdasarkan tabel 2 diatas

dapat dilihat bahwa Dusun Saburangia memiliki persentase tinggi yaitu sebesar

42.94 % karena jumlah penduduk yang lebih banyak dibandingkan dusun lain.

Sedangkan untuk jumlah persentase terendah pada Dusun Bangsiang sebesar

27.47 % karena jumlah penduduk paling sedikit di Dusun Bangsiang.

3). Keadaan Sosial Ekonomi

Mata pencaharian penduduk Desa Mekar Indah yang berada di Desa

Mekar Indah sebagian besar adalah petani dan IRT . Adapun jenis dan jumlah

mata pencaharian masyarakat Desa Mekar Indah selengkapnya dapat dilihat

pada tabel 3 berikut ini:


23

Tabel 3. Komposisi penduduk menurut mata pencaharian di Desa Mekar Indah,


Kecematan Buki, Kabupaten Selayar.
No Bidang Mata Pencaharian Jumlah Persentase (%)
(Orang)
1 PNS 40 4,34
2 Nelayan 95 10,32
3 Pedagang 54 5,86
4 Tukang Batu 14 1,52
5 Tukang Kayu 80 8,69
6 Peternak 80 8,69
7 Penjual Bakso Ikan 50
5,43
8 Penjual Abon Ikan * 20* 2,17
9 Montir 40 4,34
10 Petani 145 15,76
11 Supir 80 8,69
12 Buruh 60 6,52
13 IRT 162 17,60
Jumlah 920 100
Sumber : Kantor Desa Mekar Indah , 2017

Data pada tabel 3 di atas menunjukkan bahwa mata pencaharian

penduduk Desa Mekar Indah terbesar yaitu sebagai ibu rumah tangga berjumlah

162 jiwa atau 17,60%, kemudian disusul oleh sektor pertanian yaitu 145 jiwa atau

15.76% . Hal ini didukung oleh potensi Desa Mekar Indah yang berada pada

wilayah perkebunan. kemudian yang terendah terdapat pada bidang mata

pencaharian tukang kayu berjumlah 14 jiwa atau 8,69%. Beberapa jenis mata

pencaharian lain yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa mekar indah

tersebut, yaitu sebagai Pegawai Negeri Sipil, Pedagang, Petani, Supir, Buruh,

montir, IRT, tukang batu, tukang kayu, penjual abon ikan, penjual bakso ikan,

peternak.

4). Tingkat Pendidikan

Penduduk merupakan salah satu variable yang sangat menentukan

tingkat kemajuan suatu wilayah. Semakin banyak penduduk yang

berpendidikantinggi di suatu wilayah maka semakin tinggi pula tingkat kemajuan


24

wilayah tersebut dan sebaliknya semakin banyak penduduk yang berpendidikan

rendah maka tingkat kemajuan wilayah tersebut semakin lambat.untuk

mengetahui secara jelas keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan, dapat

dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di Desa Mekar Indah,


Kecamatan Buki, Kabupaten Selayar
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase %
1 Sarjana 55 5.98
2 SLTA 185 20,10
3 SLTP/Sederajat 199 21,63
4 SD 189 20,54
5 Tidak Tamat SD 150 16,30
6 Tdk Sekolah 142 15,43
Jumlah 920 100
Sumber : Data Sekunder, 2017

Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan

penduduk di Desa Mekar Indah yang sarjana berjumlah 55 orang atau 5,98%,

SLTA berjumlah 185 orang atau 20,10%, SLTP/Sederajat berjumlah 199 orang

atau 21,63%, SD berjumlah 189 Orang atau 20,54%, Tidak tamat SD 150 orang

atau 16,30%, Tidak sekolah berjumlah 142 orang atau 15,43%. Jadi dapat dilihat

bahwa tingkat pendidikan penduduk Desa Mekar Indah umumnya tamatan

SLTP/Sederjat, artinya tingkat pendidikan penduduk Desa Mekar Indah masih

rendah.

B. Gambaran Umum Usaha

1). Letak Usaha

Tahap penting dalam memulai suatu usaha adalah pemilihan lokasi

tempat usaha akan didirikan. Pertimbangan lokasi usaha didasarkan pada faktor

kedekatan letak dari sumber bahan baku akses pasar terhadap prodak yang

dihasilkan, ketersediaan tenaga kerja, air bersih, sarana transportasi dan

telekomunikasi.
25

Lokasi usaha pengolahan produk abon ikan tuna yang didirikan oleh KUB

Kembang Dahlia dan KUB Mekar Sari dekat dengan lokasi bahan baku yaitu TPI

kondisi tersebut akan mempermudah proses penyediaan bahan baku ikan,

mengingat sifat ikan yang mudah rusak, serta bisa mengurangi biaya transportasi

dalam penyediaan bahan baku

Adapun letak perusahaan x dan y berada di jalan Merdekayya, Desa

Mekar Indah, Kecematan Buki, Kabupaten Selayar, yaitu dimana perusahaan

(X) melakukan kegiatannya untuk produksi abon ikan, dan kegiatan produksinya

sangat dekat dengan bahan baku dan merupakan daerah wilayah pesisir laut.

jarak tempuhnya sekitar ± 17 km dengan waktu tempuh sekitar 30 - 40 menit ke

tempat pengolahan abon ikan tuna ini.

2). Sejarah dan Perkembangan Umum Usaha

Sektor perikanan dan kelautan merupakan salah satu sektor

pembangunan yang mempunyai potensi dan dapat terus dikembangkan

mengingat sektor ini mempunyai banyak sumber daya alam yang bisa

dimanfaatkan yang di dalmnya terkandung nilai ekonomi yang cukup tinggi, salah

satunya pengolahan abon ikan tuna.

Perusahaan x dan y merupakan salah satu usaha perikanan yang

bergerak di bidang pengolahan abon ikan, salah satunya yaitu ikan tuna

(katsuwonus pelamis). Keunggulan dari usaha ini yaitu abon ikan yang diolah

sangat renyah dan gurih dan enak dan sebagai wadah untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat / ibu rumah tangga.

Awal berdirinya perusahaan x, dimana saat itu kondisi ekonomi ibu

rosminah ini mengalami kesulitan dalam membiayai kehidupannya sehari-hari

untuk keluarganya, disamping itu ibu rosminah ini mencari uang untuk kehidupan

sehari-harinya dengan mengikuti pengolahan abon ikan di perusahaan x yang

beranggotakan sebanyak 10 orang, tapi karena pembagian hasil usahanya tidak


26

merata dan upah yang didapatkan hanya sedikit tidak sebanding dengan hasil

kerja kerasnya, akhirnya ibu Rosmina keluar dan mendirikan kelompok sendiri

dan terbentuklah perusahaan y pada tahun 2010 sampai sekarang dan usaha ini

mendapatkan bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan berupa peralatan dan

perlengkapan dalam membuat abon ikan, dan Kelompok Usaha Bersama

Kembang Dahlia ini beranggotakan 10 orang yang diketuai sendiri oleh ibu

rosminah di bawah bimbingan penyuluh perikanan Syamsina Syamsuddin, S.Pi.

Perusahaan y berdiri pada tahun 2005 awalnya usaha ini berdiri karena

ada dorongan dari Dinas Kelautan dan Perikanan untuk mendirikan pengolahan

abon ikan yang beranggotakan 10 orang, serta diberikannya mereka penyuluhan

mengenai pentingnya berwirausaha dengan memanfaatkan hasil perikanan maka

terbentuklah perusahaan x.

Semenjak saat itu perusahaan (x) dan (y) terus menerus mengalami

peningkatan drastis sampai sekarang dan omset penjualannya telah merambah

ke berbagai wilayah yaitu Selayar, Palu, Bima, Jakarta, dan Makassar. Visi dan

misi didirikannya perusahaan (x) dan (y) yaitu sebagai wadah untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat/ibu rumah tangga dan meningkatkan

pembinaan terhadap tenaga kerja tentang pengolahan produk perikanan.

3). Struktur Organisasi

Struktur organisasi memegang peranan penting dalam suatu usaha

dalam menetapkan struktur organisasi perusahaan harus disesuaikan dengan

tingkat kebutuhan yang jelas dan tegas, sehingga wewenang dan tanggung

jawab dari tiap bagian yang ada dalam lingkup perusahaan tersebut menjadi

jelas.

Struktur organisasi perusahaan x dan yadalah sebagai berikut:


27

Pimpinan

Pimpinan usaha yaitu bertugas mengawasi seluruh aktivitas dalam

perusahaan.

Sekretaris

Sekretaris bertugas mencatat segala pendapatan dan pengeluaran pada

perusahaan.

Bendahara

Bendahara bertugas mengontrol dan mengawasi keuangan pada Usaha

baik pendapatan dan pengeluaran.

Karyawan

Karyawan pada perusahaan x dan y masing –masing sebanyak 10 orang

yang memiliki tugas masing-masing. Seperti bagian produksi, pengemasan, dan

penjualan

C. Karakteristik Responden

Responden adalah orang-orang yang menjadi sumber untuk

mendapatakan informasi dari penelitian ini. Responden dalam penelitian ini

adalah seluruh karyawan perusahaan x dan y sebanyak masing- masing 10

orang. Berikut dijelaskan identitas responden:

1). Tingkat Umur

Umur merupakan salah satu faktor dalam melihat produktifitas kerja dari

seseorang karena dengan umur terdapat kemampuan fisik dan kesehatan mental

dan spiritual untuk melakukan usaha. Berdasarkan konteks ketenagakerjaan

bahwa seseorang yang berusia antara 17-36 termasuk kedalam kategori

produktif dan 37-55 merupakan tenaga kerja yang masuk ke dalam kategori

sangat produktif (Adhawati S. S, 2010) . Klasifikasi keadaan umur responden

dapat dilihat pada tabel 5 berikut:


28

Tabel 5. Klasifikasi Responden menurut kelompok umur di Desa Mekar Indah,


Kecamatan Buki, Kabupaten Selayar
Umur Perusahaan Jumlah Persentase
No
(Tahun) X Y ( orang) %
1 20 – 27 2 1 3 15
2 28 – 35 2 3 5 25
2 36 – 43 4 2 6 30
3 44 – 51 1 3 4 20
4 52 – 59 1 1 2 10
Jumlah 10 10 20 100
Sumber: Data Primer setelah diolah (2017)

Berdasarkan tabel 5 terlihat bahwa semua responden berada pada usia

produktif yaitu berada pada kisaran umur 20-27 tahun sebanyak 3 orang atau

sekitar 15% dimana perusahaan x sebanyak 2 orang dan perusahaan y

sebanyak 1 orang, dan umur 28-35 tahun sebanyak 5 orang atau sekitar 25%

dan umur 36-43 tahun yaitu 6 orang atau 30% dan disusul oleh umur 44-51 tahun

sebanyak 4 orang atau sekitar 20% dan umur 52-59 tahun sebanyak 2 orang

atau sekitar 2%. Hal ini menunjukkan bahwa semangat dan produktifitas kerjanya

masih tinggi, sehingga kemampuan untuk melakukan usaha pembuatan abon

ikan tuna masih sangat tinggi, dan berpotensi dalam mengelola usahanya agar

memperoleh pendapatan dan berkembang lebih baik.

2). Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan formal sangat besar peranannya dalam proses

penerapan teknologi baru. Secarah teoritis semakin tinggi tingkat pendidkan

seseorang maka semakin cepat pula orang tersebut menyesuaikan diri terhadap

perubahan teknologi. Hal ini sesuai dengan peryataan Ananta (2012)

mengatakan bahwa pendidikan berfungsi menyiapkan salah satu input dalam

proses yaitu tenaga kerja, agar dapat bekerja dengan produktif karena

kualitasnya. Pendidikan pada umumnya akan mempengaruhi sikap dan respon

terhadap informasi dan inovasi teknologi dari luar, terutama kemampuan

mengikuti proses alih teknologi di bidang kelautan dan perikanan.


29

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan responden

dilokasi penelitian bervariasi dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama,

sekolah menegah atas dan sederajat, sampai tingkat pendidikan yang lebih tinggi

(S1). Tingkat pendidikan formal responden dilokasi penelitian dapat di lihat pada

tebel 8 berikut :

Tabel 6. Klasifikasi Responden menurut tingkat pendidikan di Desa Mekar


Indah, Kecamatan Buki, Kabupaten Selayar
Tingkat Perusahaan Jumlah Persentase
No
Pendidikan X Y (orang) %
1 SD 1 2 3 15
2 SLTP/SMP 6 5 11 55
3 SLTP/SMA 2 3 5 25
4 SARJANA S1 1 0 1 5
Jumlah 10 10 20 100
Sumber : Data Primer setelah diolah, 2017

Berdasarkan tabel 6 di atas, diketahui bahwa responden yang tamat SD

sebanyak 3 orang atau 15 %,SMP sebanyak 11 orang atau 55 %, dan SMA

sebanyak 5 orang atau 25%, dan responden dengan tingkat pendidikan Sarjana

sebanyak 1 orang atau 5%. Dengan demikian responden dalam penelitian ini

memiliki kualitas sumber daya manusia yang rendah dikarenakan sebagian

responden berada pada jenjang pendidikan SMP. Hal ini menyebabkan akibat

dari kondisi sosial ekonomi yang tidak mendukung untuk tetap melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Salah satu faktor yang tidak kalah

penting penyebab dari pendidkan rendah adalah rendahnya minat sekolah,

kondisi ekonomis, budaya yang ada di sekitarnya, dan juga dukungan dari pihak

keluarga.

3). Tanggungan Keluarga

Salah satu aspek yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan

kesejahteraan masyarakat adalah besarnya tanggungan setiap keluarga untuk

mencukupi kehidupan sehari – hari. Semakin besar jumlah tanggungan dalam


30

sebuah rumah tangga, akan mempengaruhi besarnya peningkatan. Tabel 7

berikut akan memperlihatkan jumlah tanggungan responden yang ada di KUB

Kembang Dahlia.

Tabel 7. Klasifikasi Responden menurut jumlah tanggungan keluarga di Desa


Mekar Indah, Kecamatan Buki, Kabupaten Selayar
Tanggungan Perusahaan Jumlah Persentase
No
Keluarga X Y ( orang) %
1 0-1 1 1 2 10
2 2-3 5 3 8 40
3 4-5 3 4 7 35
4 6-7 1 2 3 15
Jumlah 10 10 20 100
Sumber : Data Primer setelah diolah, 2017

Berdasarkan tabel 7 di atas, menunjukkan bahwa jumlah tanggungan

responden terbesar adalah antara 2-3 orang yaitu mencapai 40% diamana

perusahaan x sebanyak 5 orang dan perusahaan y sebanyak 4 orang, sementara

responden yang memiliki tanggungan keluarga antara 6-7 orang mencapai 15%

dimana perusahaan x sebanyak 1 orang dan y sebanyak 2 orang, antara 4-5

orang mencapai 35%, sementara yang memiliki tanggungan terkecil antara 0-1

orang mencapai 10%, Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa jumlah

tanggungan keluarga paling banyak terdapat pada kisaran 2-3 sebanyak 8 orang

dengan persentase 40% yang berarti bahwa jumlah tanggungan keluarga sangat

banyak Banyaknya jumlah tanggungan keluarga disebabkan karena tingkat

kelahiran masyarakat yang masih tinggi. Hal ini erat kaitannya dengan rendahnya

tingkat pendidikan yang dimiliki, dimana pandangan banyak anak banyak rejeki

masih berkembang. Selain itu banyaknya tanggungan juga disebabkan karena

adanya orang lain yang hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga.
31

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Modal awal usaha

Inti dasar dari suatu perusahaan /bidang usaha agar dapat terus

menjalankan kegiatan usahanya adalah dengan adanya modal usaha. Modal

merupakan salah satu faktor terpenting dari kegiatan produksi. Bagi perusahaan

untuk menjalankan kegiatan usahanya. Berikut tabel buku kas perusahaan x dan

y yang dipergunakan untuk mencatat masuk keluarnya uang dalam kas dalam

menjalankan usaha abon ikan tuna:

Tabel 8. Buku kas penerimaan dan pengeluaran uang pada perusahaan x dan y
periode juni 2017.
Perusahaan
No Uraian
X Y
Debet Kredit Debet Kredit
1 Setoran Modal Awal 2,814,000 10,000,000
2 Pembelian Bahan Baku 20,096,188 13,262,000
3 Penjulan Tunai 48,861,000 39,405,750
4 Pembayaran Listrik dan Air 4,120,000 2,718,300
5 Beban Bensin 2,333,575 1,638,300
6 Biaya Konsumsi 2,670,725 1,638,300
7 Membayar Gaji Karyawan 6,800,000 6,419,000
8 Prive 093,150,000 5,000,000
Jumlah 57,508,000 42,788,700 43,545,000 30,262,750
Saldo 14,719,300 13,282,250
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)

Berdasarkan tabel 8 di atas dapat dilihat jumlah pemasukan perusahaan

x pada kolom debit sebesar Rp. 57,508,000,- dan pengeluarannya pada kolom

kredit sebesar Rp. 42,788,700,- jika dibandingkan perusahaan y pemasukannya

hanya Rp. 43,545,000,- dan pengeluaranya sebesar Rp. 30,262,750,- pada

perusahaan x jumlah saldonya lebih tinggi karena lebih besar pemasukannya

dibandingkan dengan pengeluarannya, dan begitu juga sebaliknya dengan

perusahaan y saldo akhirnya rendah karena bahwa penerimaanya pada kolom

debit hanya Rp. 30,262,75-


32

2. Peralatan (Investasi)

Investasi adalah biaya yang dikeluarkan pada saat awal menjalankan

suatu usaha. Tujuan utama investasi ini adalah untuk memperoleh macam

manfaat berupa laba. Dalam menjalankan usaha abon ikan tuna harus memiliki

investasi yang sangat menunjang aktivitas yang dijalankannya. Adapun investasi

awal yang dilakukan oleh perusahaan x dan y untuk melakukan usaha abon ikan

tuna dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 8. Jenis Peralatan Produksi Abon Ikan Tuna perusahaan x dan y di


Kecamatan Buki, Kabupaten Selayar.
Nilai Aktiva Nilai Aktiva
No. Jenis Aktiva
Perusahaan X perusahaan Y
1 Mesin Penggiling 3,500,000 4,000,000
2 Mesin Press Abon 5,000,000 3,200,000
3 Priser 9,795,687 7,000,000
4 Press plastic 4,795,688 3,000,000
5 Lemari kaca 2,000,000 2,000,000
6 Expired date otomatis 4,000,000 4,000,000
7 Timbangan duduk kap 50 g 700,000 700,000
8 Mesin genset 5,165,000 4,024,875
9 Tangki air 1,500,000 1,500,000
10 kompor gas 370,000 370,000
11 Wajan stainless 360,000 360,000
12 Panci stainless 280,000 280,000
13 Pisau stainless 208,000 208,000
14 Baskom stainless tinggi 365,000 365,000
15 Baskom stainless lebar 400,000 400,000
16 Sulam 60,000 60,000
17 Cool box 730,000 730,000
18 Ember 100,000 100,000
19 Blender 350,000 350,000
20 Keranjang ikan 500,000 500,000
Total Rp. 40,179,375 Rp. 33,147,875
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)

Dari Tabel 8 menunjukkan bahwa terdapat 20 jenis peralatan yang

digunakan dalam pembuatan abon ikan tuna oleh perusahaan x dan y dengan

jumlah alat perusahaan x sebanyak 41 unit dan perusahaan y sebanyak 41 unit .

Untuk lebih jelasnya komponen peralatan yang digunakan pada perusahaan x

dan y dapat dijelaskan sebagai berikut dan dapat dilihat pada lampiran 3:
33

1) Mesin penggiling

Mesin penggiling mempunyai fungsi untuk menghaluskan daging ikan. Mesin

penggiling perusahaan x berjumlah 1 buah dan perusahaan y berjumlah 1

buah, umur ekonomis mesin penggiling adalah 5 tahun.

2) Mesin Press Abon

Mempunyai fungsi untuk mengurangi sekaligus menghilangkan kandungan

minyak pada abon hasil pemasakan tersebut gunanya untuk lebih

menaikkan kualitas abon, memperbaiki penampilan abon dan jadi lebih

awet. Mesin press abon perusahaan x berjumlah 1 buah dan perusahaan y 1

buah, umur ekonomis mesin press abon adalah 5 tahun.

3) Freezer

Freezer berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan daging ikan agar

terjaga kesegarannya. Freezer perusahaan x berjumlah 1 buah dan

perusahaan x sebanyak 1 buah, Umur ekomomis freezer adalah 5 tahun.

4) Press Plastik

Press plastik digunakan untuk merekatkan kemasan abon ikan. Jumlah press

plastic yang digunakan perusahaan x sebanyak 1 buah dan perusahaan y

berjumlah 1 buah. Umur ekonomis prss plastic 2 tahun.

5) Lemari Kaca

Fungsi lemari kaca untuk menyimpan prodak atau kemasan abon ikan

kedalam lemari tersebut. Lemari kaca yang digunakan perusahaan x

berjumlah 1 buah dan perusahaan y berjumlah 1 buah. Umur ekonomis

lemari kaca 5 tahun.

6) Expired Date Otomatis

Expired date otomatis berfungsi untuk mengetahui kapan waktu persisnya

produk abon ikan tersebut diproduksi dan atau kapan batas waktu akhir

(Expire Date alias EXP) produk tersebut masih memenuhi persyaratan untuk
34

dikonsumsi oleh para pembeli. Expired date otomatis perusahaan x yang

digunakan berjumlah 2 buah dan berjumlah y bejumlah 2 buah. Umur

ekonomis Expired date otomatis 5 tahun.

7) Timbangan Duduk

Alat ini digunakan untuk menimbang bahan-bahan pembantu dan abon ikan

yang akan dikemas. Timbangan duduk perusahaan x berjumlah 1 buah dan

perusahaan x berjumlah 1 buah. Umur ekonomis timbangan duduk 2 tahun.

8) Mesin Genset

Mesin genset berfungsi sebagai sebuah alat yang digunakan sebagai

sumber energi listrik ketika lampu padam. Mesin genset yang digunakan

perusahaan x ini berjumlah 1 buah dan perusahaan y berjumlah 1 buah.

Umur ekonomis mesin genset ini 5 tahun.

9) Tangki Air

Tangki air berfungsi untuk menampung air di bak untuk digunakan sebagai

kebutuhan produksi abon ikan. Tangki air perusahaan x berjumlah 1 buah

dan jumlah tangki air yang digunakan perusahaan y 1 buah. Umur

ekonomis tangki air 1 tahun.

10) Kompor Gas

Kompor ini digunakan sebagai tempat memasak selama proses pengukusan

daging ikan serta penggorengan abon ikan. kompor gas yang digunakan

perusahaan x berjumlah 2 buah dan perusahaan y 2 buah. Umur ekonomis

kompor gas adalah 5 tahun.

11) Wajan stainless

Alat ini digunakan pada proses penggorengan abon ikan. Wajan

perusahaan x berjumlah 2 buah dan perusahaan y berjumlah 3 buah. Umur

ekonomis wajan 2 tahun.


35

12) Panci Stainless

Panci yang digunakan untuk mengukus daging ikan, jumlah panci yang

digunakan perusahaan x sebanyak 2 buah dan perusahaan y berjumlah 3

buah, umur ekonomis panci 2 tahun.

13) Pisau

Alat ini digunakan untuk memotong daging ikan. Jumlah pisau yang

digunakan perusahaan y sebanyak 4 buah. Dan perusahaan y sebanyak 6

buah Umur ekonomis pisau 2 tahun.

14) Baskom Stainless Tinggi

Alat ini digunakan sebagai wadah selama pencucian ikan jumlah baskom

yang digunakan perusahaan x sebanyak 2 buah dan perusahaan y

sebanyak 3 buah. umur ekonomis panci 2 tahun.

15) Baskom Stainless Lebar

Alat ini digunakan sebagai tempat bumbu-bumbu yang akan dicampurkan

kedalam daging ikan. Jumlah baskom yang digunakan perusahaan x

sebanyak 2 buah dan perusahaan y sebanyak 2 buah. Umur ekonomis

baskom stainless lebar 2 tahun.

16) Sulam

Alat ini digunakan untuk mengaduk daging ikan pada saat penggorengan.

Jumlah sulam yang digunakan perusahaan x berjumlah 3 buah dan

perusahaan y berjumlah 3 buah. Umur ekonomis sulam 2 tahun.

17) Cool Box

Cool Box adalah alat yang dipergunakan sebagai tempat penyimpanan ikan

tuna agar selalu fresh dan suhunya tetap terjaga . jumlah cool box yang

digunakan perusahaan x sebanyak 4 buah dan perusahaan y berjumlah 4

buah, umur ekonomis cool box yaitu 2 tahun.


36

18) Ember

Alat ini digunakan sebagai wadah untuk menyimpan air ketika

membersihkan daging ikan. Jumlah ember yang digunakan perusahaan y

sebanyak 4 buah dan perusahaan x sebanyak 4 buah, Umur ekonomis

ember 1 tahun.

19) Blender

Alat ini digunakan untuk melunakkan bumbu-bumbu yang akan dicampurkan

kedalam daging ikan sebelum dilkakukan penggorengan. Jumlah blender

yang digunakan perusahaan x sebanyak 1 buah dan perusahaan y berjumlah

1 buah. Umur ekonomis blender 2 tahun.

20) Keranjang Ikan

Keranjang ikan berfungsi untuk menyimpan bahan baku yaitu ikan . Jumlah

keranjang ikan yang digunakan perusahaan x sebanyak 5 buah dan

perusahaan y 5 buah. Umur ekonomis keranjang ikan 2 tahun.

B. Perlengkapan

Perlengkapan adalah suatu barang yang dimiliki perusahaan untuk

melengkapi suatu pekerjaan atau kegiatan bisnis. Perlengkapan sifatnya lebih

mudah habis (masa manfaatnya lebih pendek) dan adapun bahan baku yang

digunakan untuk pembuatan abon ikan yaitu ikan tuna. berikut tabel pembelian

bahan baku dan penggunaan bahan baku :


37

Tabel 9. Pembelian dan penggunaan bahan baku abon ikan tuna perusahaan X
dan Y periode januari-juni 2017.
Perusahaan
No Bulan
X Y
Pembelian Pemakaian Pembelian Pemakaian
1 Januari 5,809,000 5,809,000 2,970,000 2,970,000
2 Februari 1,339,000 1,339,000 1,610,000 1,610,000
3 Maret 2,731,000 2,731,000 1,044,000 1,044,000
4 April 2,688,000 2,688,000 2,389,000 2,389,000
5 Mei 2,998,125 2,998,125 2,247,000 2,247,000
6 Juni 4,531,063 4,531,063 3,002,000 3,002,000
Jumlah 20,096,188 20,096,188 13,262,000 13,262,000
Saldo 0 0
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)

Dari tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa jumlah pembelian dan pemakaian

bahan baku ikan tuna pada perusahaan x sebesar Rp. 20,096,188,- dengan

jumlah produksi ikan tuna yang digunakan sebanyak 669 kg dan perusahaan y

berjumlah Rp. 13,262,000,- dan jumlah ikan tuna yang di produksi sebanyak 273

kg.

D. Penerimaan Usaha

Penerimaan usaha adalah jumlah seluruh penerimaan perusahaan X dan

Y dari hasil penjualan sejumlah produk abon ikan tuna (barang yang dihasilkan).

Berikut tabel penerimaan perusahaan perusahaan X januari-juni 2017:

Tabel 10. Penerimaan Usaha Perusahaan X januari-juni 2017


Ukuran Produksi Sisa penerimaan
Tahun Bulan Kemasan (kg) Prodak Harga Prodak (Rp)
640
Januari 100 gr 100 360 10,000 3,600,000
590
Februari 100 gr 25 300 10,000 3,000,000
710
Maret 100 gr 55 430 10,000 4,900,000
2017
740
April 100 gr 53 500 10,000 5,000,000
4,140
Mei 100 gr 350 100 10,000 4,400,000
2,204
Juni 100 gr 86 2,796 10,000 27,961,000
Rp.48,861,0
Jumlah 00
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)
38

Berdasarkan pada tabel 10 jumlah penerimaan usaha pada perusahaan X

di atas yang tertinggi terdapat pada bulan juni sebanyak 86 kg dengan jumlah

prodak yang terjual 2,796 dan sisa produk yang belum terjual ada 2.204

kemasan dengan harga Rp. 10,000,00,-/pcs dan pendapatan yang dihasilkan

sebesar Rp. 27,961,000,- kemudian yang terendah terdapat pada bulan februari

dengan jumlah produksi 25 kg dan yang terjual ada 300 produk dan sisa prodak

yang belum laku terjual 590 kemasan dengan total penerimaan sebanyak Rp.

3,000,000,- hal ini menunjukkan bahwa semakin besar hasil produksi abon ikan

tuna maka akan semakin besar penerimaan yang diperoleh.

Tabel 11. Penerimaan usaha perusahaan Y januari-juni 2017

Jumlah
Ukuran Produksi Sisa penerimaan
Thn Bulan Kemasan (Kg) Prodak Harga Produk (Rp)
Januari 100 gr 58 650 10,000 70 6,500,000
Februari 100 gr 31 400 10,000 20 4,000,000
Maret 100 gr 20 750 10,000 530 7,500,000
2017
April 100 gr 46 350 10,000 640 3,500,000
Mei 100 gr 50 371 10,000 769 3,716,000
Juni 100 gr 68 1,350 10,000 99 14,189,750
Jumlah Rp.39,405750
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)

Berdasarkan pada tabel 11 diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah

produksi abon ikan tuna yang terbanyak terdapat pada bulan juni dengan jumlah

produksi abon ikan tuna 68 kg, dengan jumlah produk yang terjual 1,350

kemasan dan sisa produk yang belum terjual sebanyak 99 kemasan dengan total

penerimaan Rp. 14,189,750,- kemudian pada bulan januari produksi abon ikan

tuna sebanyak 58 kg dan prodak yang terjual 650 kemasan dan sisa produk

sebanyak 70 kemasan dengan penerimaan sebesar Rp. 6,500,000,- dan yang

paling terkecil pada bulan maret dengan jumlah produksi 20 kg dan prodak yang

terjual sebanyak 750 kemasan dan sisanya sebanyak 530 produk dengan

penerimaan sebesar Rp. 7,500,000,- dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
39

semakin tinggi bahan baku yang digunakan untuk produksi abon ikan tuna maka

akan semakin tinggi pula penerimaan yang diperoleh..

E. Beban Usaha

Kewajiban usaha adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan x dan y

untuk produksi abon ikan tuna dan adapun komponen biaya yang harus

dikeluarkan untuk pengolahan abon ikan tuna yaitu biaya bahan dan bumbu

dapur, gas, kemasan, bensin, gaji karyawan, dan biaya pemakaian listrik.

Adapun besarnya masing-masing biaya usaha pengolahan abon ikan tuna dapat

dilihat pada tabel 12 berikut:

Tabel 12. Kewajiban Usaha pada Perusahaan X dan Y Periode Januari sampai
Juni2017
No Beban Usaha Perusahaan X Perusahaan Y
1 Biaya bensin Rp. 2,333,575 Rp. 1,638,300
2 Biaya konsumsi Rp. 2,670,725 Rp. 1,638,300
3 Biaya telfon/pulsa Rp. 2,650,725 Rp. 1,648,300
4 Biaya gaji Rp.6,800,00 Rp. 6,600,000
5 Biaya listrik dan air Rp. 4,120,000 Rp. 2,718,300
Total Rp. 38,671,213 Rp. 27,324,200
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)

Dari tabel 12 di atas dapat dijelaskan bahwa kewajiban atau biaya yang

dikeluarkan pada perusahaan (x) periode januari-juni 2017 sebesar Rp.

38,671,213,- kemudian biaya yang dikeluarkan perusahaan y Rp. 27,324,200,-

dapat disimpulkan bahwa pada perusahaan X jumlah biaya yang dikeluarkan

6tyjauh lebih besar, ini diakibatkan karena jumlah beban usaha perusahaan x

dalam menjalankan usaha abon ikan tunanya, dipengaruhi oleh tingkat produksi

abon, permintan konsumen, biaya tenaga kerja dan biaya operasional. jika

dibandingkan pada perusahaan Y yang pengeluarannya lebih sedikit.


40

F. Analisis Laporan Keuangan

Untuk mengetahui apakah suatu unit usaha dalam melakukan proses

produksi mengalami kerugian, impas atau untung maka dapat dilakukan analisis

laporan keuangan, dimaksudkan apakah perusahaan X dan Y ini dikatakan

sukses dalam memajukan usahanya dan apakah kondisi keuanganya baik atau

tidak. Sehingga dengan melakukan analisis yang tepat, perusahaan dapat

menentukan keputusan dalam menjalankan bisnisnya, sehingga dapat

meningkatkan pendapatan yang mereka inginkan. Untuk lebih jelasnya laporan

neraca, laba rugi, dan perubahan modal dapat dilihat pada perusahaan X pada

laporan keuangan berikut:

A. Perusahaan X

1. Neraca
Perusahaan X
Laporan Neraca
Per Juni 2017
Kas Tunai 2,814,000 Kewajiban 0
Peralatan 36,161,438
Perlengkapan - Modal 46,015,225
Pendapatan 7,039,787
Kewajiban +
Total Aktiva 46,015,225 Modal 46,015,225
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)

Pada laporan neraca perusahaan (x) di atas dapat dilihat bahwa aktiva

perusahaan x selama 6 bulan terdiri dari uang tunai sebesar Rp. 2,814,000,-

berasal dari setoran pemilik, peralatan sebesar Rp. 36,161,438,- berasal dari nilai

total peralatan dikurangi dengan penyusutan peralatan, pendapatan sebesar

Rp.7,039,787,- berasal dari pendapatan bersih yaitu nilai penerimaan dari hasil

penjualan dikurangi dengan biaya, sedangkan perlengkapan Rp. 0 nilainya

berasal dari pembelian bahan baku kemdian dikurangi dengan pemakian bahan

baku sehingga bahan baku yang digunakan habis terpakai semuanya untuk

produksi abon ikan tuna, dan nilai total passiva yaitu modal sebesar Rp.
41

46,015,225,- berasal dari total aktiva dikurangi dengan kewajiban. Sehingga

kekayaan yang dimiliki perusahaan X sebesar Rp. 46,015,225,-.

2. Laporan laba rugi

Perusahaan X
Laporan Laba Rugi
Per Juni 2017
Penerimaan Usaha 48,861,000

Beban Usaha
Pemakaian Bahan Baku 20,096,188
Biaya Konsumsi 2,670,725
Biaya Telphon 2,650,725
Biaya Listrik & air 4,120,000
Biaya gaji 6,800,000
Biaya bensin 2,333,575
Total Beban Usaha 38,671,213
Pendapatan 10,189,787
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)

Pada laporan laba rugi perusahaan (x)di atas dapat dilihat bahwa besar

pendapatan usaha yang diperoleh dari hasil penjualan prodak sebesar Rp.

48,861,000,- adapun beban- beban yang dikeluarkan yaitu biaya pemakaian

perlengkapan Rp. 20, 096,188,-dan beban konsumsi sebesar Rp. 2,670,725,-

biaya telfon/pulsa sebesar yaitu Rp. 2,650,725,- beban listrik dan air sebesar Rp.

4,120,000,- beban gaji Rp. 6,800,000,- biaya bensin Rp. 2,333,575,- sehingga

total biaya yang dikeluarkan yaitu Rp. 38,671,231,- dan laba yang didapatkan

sebesar Rp. 10,189,787,- sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan

laporan laba rugi perusahaan (x) mendapatkan keuntungan ini di karenakan

jumlah produksi abon ikan tuna yang banyak sehingga mempengaruhi

pendapatan usaha.
42

3. Laporan perubahan modal

Perusahaan X
Laporan Perubahan Modal
Per Juni 2017
Modal awal 38,975,438

Laba 10,189,787
Prive 3,150,000
Laba 7,039,787
Modal Sekarng 46,015,225
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)

Pada laporan perubahan modal perusahaan (x) di atas menunjukkan

bahwa modal awalnya berjumlah Rp. 38,975,438- dan laba yang dihasilkan dari

hasil penjualan prodak sebesar Rp. 10,189,787,- kemudian dikurangi dengan

pengambilan pribadi sebesar Rp. 3,150,000,- dan hasil yang didapatkan sebesar

Rp.7,039,787,- kemudian modal awal ditambah dengan kenaikan modal pemilik

sehingga terjadi penambahan modal sebesar Rp. 46,015,225,-dapat ditarik

kesimpulan bahwa perusahaan (x) mempunyai prospek yang baik .

B. Perusahaan Y

1. Neraca

Perusahaan Y
Laporan Neraca
Per Juni 2017
Kas Tunai 10,000,000 Kewajiban 0
Peralatan 29,833,085
Perlengkapan - Modal 53,914,635
Pendapatan 7,081,550
Piutang usaha 7,000,000
Kewajiban +
Total Aktiva 53,914,635 Modal 53,914,635
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)

Pada laporan neraca perusahaan (y) di atas dapat dilihat bahwa aktiva

perusahaan y selama 6 bulan terdiri dari uang tunai sebesar Rp. 10,000,000,-

berasal dari investasi modal dari pemilik usaha. Sedangkan peralatan sebesar

Rp. 29,833,085,- berasal dari nilai total peralatan dikurangi dengan nilai total
43

penyusutan alat, dan pendapatan sebesar Rp. 7,081,550,- berasal dari laba

bersih dikurangi dengan prive,- piutang usaha berjumlah Rp. 7,000,000,- berasal

dari penjualan prodak, dan perlengkapan berjumlah Rp. 0 berasal dari pembelian

bahan baku kemudian dikurangi dengan pemakaian bahan baku sehingga bahan

baku yang digunakan habis terpakai semuanya untuk produksi abon ikan tuna,

dan nilai total passiva yaitu modal sebesar Rp. 53,914,635,- berasal dari total

aktiva dikurangi dengan total hutang. Sehingga besar kekayaan perusahaan Y

Rp. 53,914,635,-

2. Laporan Laba Rugi

Perusahaan Y
Laporan Laba Rugi
Periode januari- juni 2017

Penerimaan Usaha 39,405,750

Beban Usaha
Pemakaian Bahan Baku 13,262,000
Biaya Konsumsi 1,638,300
Biaya Telphon 1,648,300
Biaya Listrik & air 2,718,300
Biaya gaji 6,419,000
Biaya bensin 1,638,300
Total Beban Usaha 27,324,200
Pendapatan 12,081,550
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)

Pada laporan laba rugi perusahaan (y) di atas dapat dilihat bahwa besar

pendapatan usaha yang diperoleh dari hasil penjualan prodak sebesar

Rp.39,405,750,- adapun beban- beban yang dikeluarkan yaitu biaya pemakaian

perlengkapan Rp. 13,262,000- dan beban konsumsi sebesar Rp. 1,638,300,-

biaya telfon/pulsa sebesar yaitu Rp. 1,648,300,- beban listrik dan air sebesar Rp.

2,718,300,- beban gaji Rp. 6,419,000,- biaya bensin Rp. 1,638,300,- sehingga

total biaya yang dikeluarkan yaitu Rp. 27,324,200- dan laba yang didapatkan

sebesar Rp. 12,081,550-. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan (y)
44

mempunyai prospek yang baik jika dibandingkan dengan tingkat suku bunga

tabungan di bank saat ini yaitu 2,5% / tahun.

3. Laporan Perubahan Modal

Perusahaan Y
Laporan Perubahan Modal
Periode Januari – Juni 2017
Modal awal 46,833,085

Laba 12,081,550
Prive 5,000,000

Laba 7,081,550
Modal Sekarng 53,914,635
Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)

Pada laporan perubahan modal perusahaan (x) di atas menunjukkan

bahwa modal awalnya berjumlah Rp.46,833,085,- dan laba yang dihasilkan dari

hasil penjualan prodak sebesar Rp. 12,081,550,- kemudian dikurangi dengan

pengambilan pribadi sebesar Rp. 5,000,000,- dan hasil yang didapatkan sebesar

Rp.7,081,550,- dan terjadi penambahan modal perusahaan y sebesar Rp.

53,914,635,- dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan (x) mempunyai

prospek usaha yang baik.

4. Tingkat Suku Bunga Bank

Tingkat suku bunga bank adalah harga yang harus dibayar oleh bank

sebagai balas jasa atas transaksi antara bank dan nasabah. Adapun tingkat suku

bunga bank yang berlaku saat ini yaitu 2,5% sehingga perusahaan x hanya

mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 1,623,976,- dan perusahaan y sebesar

Rp. 1,951,378,- dan jika dikaitkan dengan prospek usaha abon ikan tuna

perusahaan x mendapatkan keuntungan selama 6 bulan yaitu sebesar

Rp.10,189,787,- dan perusahaan y sebesar Rp. 12,081,550,- sehingga prospek

usaha kedua perusahaan x dan y sangat menguntungkan.


45

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Besar kekayaan perusahaan (x) yaitu sebesar Rp.46,015,225,- dan

perusahaan y sebesar Rp.53,914,635,-

2. Besar keuntungan yang diperoleh perusahaan (x) periode jan122uari-juni

2017 yaitu sebesar Rp. 10,189,787,- dan keuntungan (y) yaitu sebesar Rp.

12,081,550,-

3. Perkembangan modal pada perusahaan (x) periode januari-juni 2017 sebesar

Rp. 46,015,225,- dan perusahaan (y) sebesar Rp. 53,914,635,-

4. Jika dibandingkan dengan tingkat suku bunga bank yang berlaku saat ini yaitu

2,5% perusahaan x hanya mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 1,623,976,-

dan perusahaan y sebesar Rp. 1,951,378,-

Saran

Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini yaitu

1. sebaiknya perusahaan (x) dan (y) memberikan tambahan cita rasa kepada

abon ikan tuna sehingga bukan hanya rasa original tapi ada perpaduan rasa

di abon ikan tersebut.

2. Diharapkan kepada Pemerintah daerah kabupaten kepulauan selayar

khusnya Dinas Kelautan dan Perikanan agar lebih memperhatikan usaha

pembuatan abon ikan tuna, dari segi promosi penjualan melalui media sosial

(internet) yaitu diberikannya pelatihan.

3. Diharapkan kepada pemilik usaha pembuatan abon ikan tuna, terus

meningkatkan jumlah produksi, meningkatkan mutu produk dan

meningkatan promosi penjualan.


46

4. Diharapkan kepada mahasiswa atau peneliti selanjutnya agar memberikan

pemikiran-pemikiran yang inovatif kepada pemilik usaha abon ikan tuna agar

dapat bersaing dalam dunia usaha.


47

DAFTAR PUSTAKA

Adhawati, S.S , Sitti Fakhriyyah. 2009. Modul Dasar-Dasar Akuntansi Perikanan.


Universitas Hasanuddin. Makassar.

Alex, Nitisemito. 2014. Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek. Bumi Aksara.
Jakarta.

Collette, B. B., dan C. E. Nauen.2012. Scmrids of the world. FAO Fish


Syn. 2(125), 137p.

Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan. 2016. Rencana


Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan. Provinsi Sulawesi Selatan
Periode 2013 2018 yang bersifat indikatif.

Departemen Pertanian. 2014. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis.


Edisi Kedua. Jakarta.

Ehrenberg, Ronald G., dan Smith, Robert S. 2003. Modern Labor Economics:
Theory and Public Policy, Eight Edition Pearson Education, Inc. New
York City.

Erlina, rosdiana. 2013. Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis akrual. Penerbit:


Brama Ardian

FAO Fisheries And Aquaculture Departmen. 2012. Katsuwonus Pelamis.


Diunduh Pada Tanggal 10 Januari 2017 dari http://www. Fao.org

Harahap, Sofyan Syafri., 2008, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi
Kesatu, Cetakan Keempat, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Kementerian Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan. 2008

Prastowo, Dwi., dan Rifka Julianty, 2013, Analisis Laporan Keuangan, cetakan
kedua (Revisi), UPP AMP YKPN.

Nakamura.2014. potensi Ikan Cakalang Di Dunia. Pustaka Baru.


Press. Yogyakarta.

Maria ulfa. 2012. Pembuatan abon ikan . Abon ikan Jurnal online.
http://www. Abonikan.com. (Diakses 07 April 2017, 09.00 WIT)

Munawir, S., 2011, Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Ketiga belas,


Yogyakarta : Liberty.

Maria ulfa. 2012. Perubahan Mutu Abon Ikan Marlin (istiophorus sp.) Kemasan
Vakum - Non Vakum Pada Berbagai Suhu Penyimpanan dan Pendugaan
Umur Simpannya. Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.

Mubyarto, 2013. Pengantar Ekonomi Pertanian, Yogyakarta : LP3ES


48

Sinaga Pariaman. 2014. Pasar modern vs pasar tradisional.Jakarta :


Kementerian Koperasi dan UKM.

Soemarso S. R. 2011, Akuntansi Suatu Pengantar,Buku satu. Edisi lima,Jakata:


Salemba Empat

Sumardi, mubyarto dan Hans. Dieterevers, ed. 1982. Kemiskinan Dan


Kebutuhan Pokok. Jakarta. Cv Rajawali.

Supriatna, Tjahya, 2000. Strategi Pembangunan Dan Kemiskinan. Jakarta:


Rineka Cipta.

Dadan Ahmad S, dan Rina Fitriana.2010. Pengelolaan Sumber Daya dan


Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Soekartawi. 2012. Dasar Penyusunan Evaluasi Proyek. Pustaka Sinar Harapan.


Jakarta.

Sudirman, H dan M. Yusri Karim. 2008. Ikan tuna (Biologi Eksploitasi Manajemen
dan Budidayanya). Yasrif watampone. Jakarta.

Saanin, H. 2014. Taksonomi Dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta. Jakarta.

Supadiningsih dan Rosana. 2004. Penyebaran Ikan Cakalang. Pustaka Baru.


Press. Yogyakarta.

Supriatna Tjahja. 2012. Strategi Peningkatan Kelompok Usaha Bersama. Rineke


Cipta. Jakarta.

Suryani, A. 2007. Membuat Aneka Abon . Penebar Swadaya. Jakarta.

Wiratna Sujarweni. 2016. Pengantar Akuntansi. Pustaka Baru Press. Yogyakarta

Yadiati winwin. 2012. Pengantar Akuntansi. Kencana. 2006.


49
Lampiran 1. Data Umum Responden

1) Data Responden Perusahaan X

No Nama Jenis Kelamin Umur Pendidikan Jumlah Tanggungan Jabatan


Terakhir
1 Rosminah Perempuan 39 Tahun SD 1 Pimpinan
2 Jumiati Perempuan 36 Tahun SMP 3 Sekertaris
3 St. Rukaya Perempuan 30 Tahun SARJANA 3 Bendahara
4 Rini Perempuan 27 Tahun SMP 2 Anggota
5 Naslia Perempuan 59 Tahun SMP 3 Anggota
6 Saharia Perempuan 37 Tahun SMP 2 Anggota
7 Hilda Inayah Perempuan 20 Tahun SMP 4 Anggota
8 Darapati Perempuan 52Tahun SMP 5 Anggota
9 Kaharuddin Laki-Laki 43 Tahun SMA 7 Anggota
10 Ahmad Faisal Laki-Laki 51 Tahun SMA 6 Anggota
2). Data Responden Perusahaan Y

No Nama Jenis Kelamin Umur Pendidikan Terakhir Jumlah Tanggungan Jabatan


1 Basse Bau Perempuan 40 Tahun SD 1 Pimpinan
2 Rani Perempuan 42 Tahun SD 2 Sekertaris
3 Tini Perempuan 46 Tahun SMP 3 Bendahara
4 Salma Perempuan 30 Tahun SMP 3 Anggota
5 Nur Fida Perempuan 20 Tahun SMP 4 Anggota
6 Santi Perempuan 27 Tahun SMP 4 Anggota
7 Bau Amang Perempuan 51 Tahun SMP 5 Anggota
8 Sagia Perempuan 52 Tahun SMA 5 Anggota
9 Jannah Perempuan 59 Tahun SMA 6 Anggota
10 St. Maemunah Perempuan 44 Tahun SMA 7 Anggota
Lampiran 2. Jenis peralatan Perusahaan Y dan Perusahan X

1). Perusahaan X
No. Jenis Aktiva Aktiva Awal Harga satuan Nilai aktiva
1 Mesin Penggiling 1 3,500,000 3,500,000
2 Mesin Press Abon 1 3,500,000 5,000,000
3 Priser 1 9,795,687 9,795,687
4 Press plastic 1 4,795,688 4,795,688
5 Lemari kaca 1 2,000,000 2,000,000
6 Expired date otomatis 2 2,000,000 4,000,000
7 Timbangan duduk kap 50 g 1 700,000 700,000
8 Mesin genset 1 5,165,000 5,165,000
9 Tangki air 1 1,500,000 1,500,000
10 kompor gas 2 185,000 370,000
11 Wajan stainless 2 180,000 360,000
12 Panci stainless 2 140,000 280,000
13 Pisau stainless 4 52,000 208,000
14 Baskom stainless tinggi 2 182500 365,000
15 Baskom stainless lebar 2 200,000 400,000
16 Sulam 3 20,000 60,000
17 Cool box 4 182,500 730,000
18 Ember 4 25,000 100,000
19 Blender 1 350,000 350,000
20 Keranjang ikan 5 100,000 500,000
Total 40,179,375
2). Perusahaan Y

No. Jenis Aktiva Aktiva Awal Harga satuan Nilai aktiva


1 Mesin Penggiling 1 3,500,000 3,500,000
2 Mesin Press Abon 1 3,500,000 5,000,000
3 Priser 1 9,795,687 9,795,687
4 Press plastic 1 4,795,688 4,795,688
5 Lemari kaca 1 2,000,000 2,000,000
6 Expired date otomatis 2 2,000,000 4,000,000
7 Timbangan duduk kap 50 g 1 700,000 700,000
8 Mesin genset 1 4,024,875 4,024,875
9 Tangki air 1 1,500,000 1,500,000
10 kompor gas 2 185,000 370,000
11 Wajan stainless 2 180,000 360,000
12 Panci stainless 2 140,000 280,000
13 Pisau stainless 4 52,000 208,000
14 Baskom stainless tinggi 2 182500 365,000
15 Baskom stainless lebar 2 200,000 400,000
16 Sulam 3 20,000 60,000
17 Cool box 4 182,500 730,000
18 Ember 4 25,000 100,000
19 Blender 1 350,000 350,000
20 Keranjang ikan 5 100,000 500,000
Total 39,039,250
Lampiran 3. Buku Besar Perusahaan (X) Periode Januari-Juni 2017
Nama Akun: Kas

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo


Januari 1 Investasi Modal 2,814,000 2,814,000
5 Pembelin Bahan Baku 1,064,000 1,750,000
10 Pembelian Bahan Baku 849,000 901,000
15 Pembelian Bahan Baku 407,000 494,000
16 Pembelian Bahan Baku 2,210,000 1,716,000
14 Pendapatan Secara Tunai 1,500,000 3,216,000
22 Penjualan Secara Tunai 1,500,000 4,716,000
25 Pembelian Bahan Baku 407,000 4,309,000
26 Penjualan Secara Tunai 600,000 4,909,000
27 Pembayaran Listrk & Air 1,000,000 3,909,000
28 Biaya Transportasi 500,000 3,409,000
29 Biaya Pulsa 500,000 2,909,000
29 Biaya Konsumsi 300,000 2,609,000
29 Membayar Gaji Karyawan 1,500,000 1,109,000
30 Pengambilan Pribadi 600,000 509,000
Februari 1 penjualan tunai 3,194,000 3,703,000
Pembelian Bahan Baku 1,279,000 2,424,000
3 Penjualan Secara Tunai 2,200,000 4,624,000
4 Pembelian Bahan Baku 587,000 4,037,000
6 Penjualan Secara Tunai 800,000 4,837,000
12 Pembayaran Listrk & Air 900,000 3,937,000
13 Biaya Transportasi 400,000 3,537,000
14 Biaya Pulsa 500,000 3,037,000
15 Biaya Konsumsi 500,000 2,537,000
16 Pembayaran Gaji 2,000,000 537,000
20 Pengambilan Pribadi 500,000 37,000
Maret 1 penjualan tunai 3,254,000 3,291,000
2 Pembelian Bahan Baku 752,000 2,539,000
3 Penjualan Secara Tunai 1,800,000 4,339,000
4 Pembelian Bahan Baku 1,174,000 3,165,000
5 Penjualan Secara Tunai 2,100,000 5,265,000
6 Pembelian Bahan Baku 805,000 4,460,000
7 Penjualan Secara Tunai 1,000,000 5,460,000
10 Pembayaran Listrk & Air 800,000 4,660,000
11 Biaya Transportasi 500,000 4,160,000
12 Biaya Pulsa 600,000 3,560,000
13 Biaya Konsumsi 700,000 2,860,000
15 Biaya Gaji 2,000,000 860,000
17 Pengambilan Pribadi 550,000 310,000
April 1 penjualan tunai 3,423,000 3,733,000
7 Pembelian Bahan Baku 1,174,000 2,559,000
9 Penjualan Secara Tunai 1,600,000 4,159,000
10 Pembelian Bahan Baku 857,000 3,302,000
11 Penjualan Secara Tunai 2,100,000 5,402,000
12 Pembelian Bahan Baku 657,000 4,745,000
13 Penjualan Secara Tunai 1,300,000 6,045,000
14 Pembayaran Listrk & Air 340,000 5,705,000
15 Biaya Transportasi 353,575 5,351,425
16 Biaya Pulsa 300,000 5,051,425
17 biaya konsumsi 500,000 4,551,425
17 Biaya Gaji 2,000,000 2,551,425
19 Pengambilan Pribadi 500,000 2,051,425
Mei 1 penjualan tunai 3,640,000 5,691,425
2 Pembelian Bahan Baku 332,000 5,359,425
3 Penjualan Secara Tunai 900,000 6,259,425
4 Pembelian Bahan Baku 1,184,125 5,075,300
5 Penjualan Secara Tunai 300,000 5,375,300
6 Pembelian Bahan Baku 712,000 4,663,300
7 Penjualan Secara Tunai 2,200,000 6,863,300
9 Pembelian Bahan Baku 770,000 6,093,300
10 Penjualan Secara Tunai 1,000,000 7,093,300
11 Pembayaran Listrk & Air 450,000 6,643,300
12 Biaya Transportasi 200,000 6,443,300
13 Biaya Pulsa 300,000 6,143,300
14 Biaya Konsumsi 100,000 6,043,300
15 Biaya Gaji 1,300,000 4,743,300
20 Pengambilan Pribadi 500,000 4,243,300
Juni 1 penjualan tunai 3,750,000 7,993,300
2 Pembelian Bahan Baku 332,000 7,661,300
3 Penjualan Secara Tunai 3,000,000 10,661,300
4 Pembelian Bahan Baku 1,184,125 9,477,175
5 Penjualan Secara Tunai 1,700,000 11,177,175
6 Pembelian Bahan Baku 712,000 10,465,175
7 Penjualan Secara Tunai 2,500,000 12,965,175
8 Pembelian Bahan Baku 770,000 12,195,175
9 Penjualan Secara Tunai 3,500,000 15,695,175
18 Pembayaran Listrk & Air 630,000 15,065,175
18 Biaya Transportasi 380,000 14,685,175
19 Biaya Pulsa 100,000 14,585,175
20 Biaya Konsumsi 80,000 14,505,175
21 Pembayaran Gaji 3,500,000 11,005,175
21 Pengambilan Pribadi 500,000 10,505,175
22 pendapatan abon ikan 5,233,000 15,738,175

Nama akun : Modal

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Januari 1 Setoran Tunai 2,814,000.00 2,814,000


Investasi Alat 40,179,375.00 42,993,375
Penyusutan alat 4,017,938 38,975,438
Pendapatan 48,861,000.00 87,836,438
Pemakaian perlengkapan 20,096,188 67,740,250
Nama akun: Peralatan
Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Tgl

Januari 1 Mesin Penggiling 3,500,000 3,500,000


Mesin Press Abon 5,000,000 8,500,000
Priser 9,795,687 18,295,687
Press plastic 4,795,688 23,091,375
Lemari kaca 2,000,000 25,091,375
Expired date otomatis 4,000,000 29,091,375
Timbangan duduk kap 50 g 700,000 29,791,375
Mesin genset 5,165,000 34,956,375
Tangki air 1,500,000 36,456,375
kompor gas 370,000 36,826,375
Wajan stainless 360,000 37,186,375
Panci stainless 280,000 37,466,375
Pisau stainless 208,000 37,674,375
Baskom stainless tinggi 365,000 38,039,375
Baskom stainless lebar 400,000 38,439,375
Sulam 60,000 38,499,375
Cool box 730,000 39,229,375
Ember 100,000 39,329,375
Blender 350,000 39,679,375
Keranjang ikan 500,000 40,179,375
Nama Akun : peny. peralatan
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Januari 1 Peny. .Peralatan 669,656 669,656


Febuari 1 Peny. .Peralatan 669,656 1,339,313
Maret 1 Peny. .Peralatan 669,656 2,008,969
April 1 Peny. .Peralatan 669,656 2,678,625
Mei 1 Peny. .Peralatan 669,656 3,348,281
Juni 1 Peny. .Peralatan 669,656 4,017,938

Nama Akun : Perlengkapan


Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Januari 1 Pembelian Bahan Baku 5,809,000 - 5,809,000


1 Pemakaian Bahan Baku 1,064,000 4,745,000
5 Pemakaian bahan baku 849,000 3,896,000
15 Pemakaian bahan baku 407,000 3,489,000
25 Pemakaian bahan baku 2,210,000 1,279,000
27 Pembelian Bahan Baku 1,279,000 0
Februari 1 Pembelian Bahan Baku 1,339,000 1,339,000
2 Pemakaian bahan baku 587,000 752,000
4 Pemakaian bahan baku 752,000 0
Maret 1 Pembelian Bahan Baku 2,731,000 0 2,731,000
2 Pemakaian Bahan Baku 1,174,000 1,557,000
4 Pemakaian Bahan Baku 805,000 752,000
6 Pemakaian Bahan Baku 752,000 0
April 1 Pembelian Bahan Baku 2,688,000 2,688,000
7 Pemakaian bahan baku 1,174,000 1,514,000
10 Pemakaian bahan baku 857,000 657,000
12 Pemakaian bahan baku 657,000 0
Mei 1 Pembelian Bahan Baku 2,998,125 2,998,125
2 Pemakaian bahan baku 332,000 2,666,125
4 Pemakaian bahan baku 1,184,125 1,482,000
6 Pemakaian bahan baku 712,000 770,000
9 Pembelian Bahan Baku 770,000 0
Juni 1 Pembelian Bahan Baku 4,531,063 4,531,063
2 Pemakaian bahan baku 725,000 3,806,063
4 Pemakaian bahan baku 995,000 2,811,063
6 Pemakaian bahan baku 601,063 2,210,000
8 Pemakaian bahan baku 2,210,000 0

Nama akun: Pendapatan


Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Januari 1 Penjualan Tunai 1,500,000 1,500,000


18 Penjualan Tunai 1,500,000 3,000,000
26 Penjualan Tunai 600,000 3,600,000
Februari 3 Penjualan Tunai 2,200,000 5,800,000
6 Penjualan Tunai 800,000 6,600,000
Maret 3 Penjualan Tunai 1,800,000 8,400,000
5 Penjualan Tunai 2,100,000 10,500,000
7 Penjuaan Tunai 1,000,000 11,500,000
April 9 Penjualan Tunai 1,600,000 13,100,000
11 Penjualan Tunai 2,100,000 15,200,000
13 Penjualan Tunai 1,300,000 16,500,000
Mei 3 Penjualan Tunai 900,000 17,400,000
5 Penjualan Tunai 300,000 17,700,000
7 Penjualan Tunai 2,200,000 19,900,000
10 Penjualan Tunai 1,000,000 20,900,000
Juni 3 Penjuaan Tunai 3,000,000 23,900,000
5 Penjualan Tunai 1,700,000 25,600,000
7 Penjualan Tunai 2,500,000 28,100,000
9 Penjualan Tunai 3,500,000 31,600,000
12 Penjualan Tunai 3,194,000 34,794,000
15 Penjualan Tunai 3,254,000 38,048,000
17 Penjuaan Tunai 3,423,000 41,471,000
18 Penjualan Tunai 3,640,000 45,111,000
20 Penjualan Tunai 3,750,000 48,861,000
Nama akun: Beban Listrik dan air
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Januari 1 Pembayaran Listrik & Air 1,000,000 1,000,000


Februari 18 Pembayaran Listrik & Air 900,000 1,900,000
Maret 26 Pembayaran Listrik & Air 800,000 2,700,000
April 3 Pembayaran Listrik & Air 340,000 3,040,000
Mei 6 Pembayaran Listrik & Air 450,000 3,490,000
Juni 3 Pembayaran Listrik & Air 630,000 4,120,000

Nama akun: Beban Bensin


Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Januari 28 biaya bensin 500,000 500,000


Februari 13 biaya bensin 400,000 900,000
Maret 11 biaya bensin 500,000 1,400,000
April 15 biaya bensin 353,575 1,753,575
Mei 12 biaya bensin 200,000 1,953,575
Juni 18 biaya bensin 380,000 2,333,575
Nama Akun : Beban Telpon
Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Tgl

Januari 29 Biaya Pulsa 500,000 500,000


Februari 14 Biaya Pulsa 500,000 1,000,000
Maret 12 Biaya Pulsa 600,000 1,600,000
April 16 Biaya Pulsa 300,000 1,900,000
Mei 13 Biaya Pulsa 300,000 2,200,000
Juni 19 Biaya Pulsa 450,725 2,650,725

Nama Akun : Biaya Konsumsi


Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Tgl

Januari 29 Biaya Konsumsi 300,000 300,000


Februari 15 Biaya Konsumsi 500,000 800,000
Maret 13 Biaya Konsumsi 700,000 1,500,000
April 17 Biaya Konsumsi 500,000 2,000,000
Mei 14 Biaya Konsumsi 100,000 2,100,000
Juni 20 Biaya Konsumsi 570,725 2,670,725
Nama Akun : beban gaji
Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Tgl

Januari 29 beban gaji januari 1,500,000 1,500,000


Februari 15 Beban Gaji Februari 2,000,000 3,500,000
Maret 13 Beban Gaji Maret 2,000,000 5,500,000
April 17 Beban Gaji April 2,000,000 2,000,000
Mei 14 Beban Gaji Mei 1,300,000 3,300,000
Juni 20 Beban Gaji Juni 3,500,000 6,800,000

Nama Akun : prive


Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Januari 30 pengambilan pribadi januari 600,000 600,000


Pengambilan Pribadi
Februari 20 Februari 500,000 1,100,000
Maret 17 Pengambilan Pribadi Maret 550,000 1,650,000
April 19 Pengambilan Pribadi April 500,000 2,150,000
Mei 20 Pengambilan Pribadi Mei 500,000 2,650,000
Juni 21 Pengambilan Pribadi Juni 500,000 3,150,000
Lampiran 4. Buku Besar KUB Mekar Sari Periode Januari-Juni 2017

Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo


Januari 1 Investasi Modal 10,000,000 10,000,000
3 Pembelian Bahan Baku 592,000 9,408,000
15 Pembelian Bahan Baku 1,419,000 7,989,000
15 Pembelian Bahan Baku 959,000 7,030,000
Penjualan tunai 1,500,000 8,530,000
Penjualan tunai 2,000,000 10,530,000
Penjualan tunai 3,000,000 13,530,000
22 Pemb.Listrik & Air 250,000 13,280,000
23 Beban Transpor 300,000 12,980,000
24 Biaya Pulsa 200,000 12,780,000
25 Biaya Konsumsi 300,000 12,480,000
26 Beban Gaji Anggota 650,000 11,830,000
28 Pengambilan Pribadi 500,000 11,330,000
Februari 1 Penerimaan Penjualan 2,216,000 13,546,000
2 Beban Perlengkapan 763,000 12,783,000
3 Penjualan Secara Tunai 1,500,000 14,283,000
4 Pembelian Bahan Baku 847,000 13,436,000
4 Penjualan Secara Tunai 2,500,000 15,936,000
12 Pemb.Listrik & Air 200,000 15,736,000
13 Beban Transpor 300,000 15,436,000
13 Biaya Pulsa 350,000 15,086,000
13 Biaya Konsumsi 300,000 14,786,000
14 Beban Gaji Anggota 650,000 14,136,000
20 Pengambilan Pribadi 500,000 13,636,000
Maret 1 Penerimaan Penjualan 1,116,000 14,752,000
2 Pembelian Bahan Baku 1,044,000 13,708,000
3 Penjualan Secara Tunai 2,000,000 15,708,000
4 Penjualan Secara Tunai 1,500,000 17,208,000
5 Penjualan Secara Tunai 2,500,000 19,708,000
6 Penjualan Secara Tunai 1,500,000 21,208,000
12 Pemb.Listrik & Air 200,000 21,008,000
13 Beban Transpor 300,000 20,708,000
15 Biaya Pulsa 350,000 20,358,000
16 Biaya Konsumsi 300,000 20,058,000
17 Beban Gaji Anggota 400,000 19,658,000
19 Pengambilan Pribadi 500,000 19,158,000
April 1 Penerimaan Penjualan 1,472,000 20,630,000
2 Pembelian Bahan Baku 487,000 20,143,000
3 Penjualan Secara Tunai 1,500,000 21,643,000
4 Pembelian Bahan Baku 947,000 20,696,000
5 Penjualan Secara Tunai 2,500,000 23,196,000
6 Pembelian Bahan Baku 615,000 22,581,000
7 Penjualan Secara Tunai 1,500,000 24,081,000
10 Pemb.Listrik & Air 200,000 23,881,000
11 Beban Transpor 200,000 23,681,000
12 Biaya Pulsa 350,000 23,331,000
13 Biaya Konsumsi 200,000 23,131,000
14 Beban Gaji Anggota 615,000 22,516,000
17 Pengambilan Pribadi 500,000 22,016,000
Mei 1 Penerimaan Penjualan 2,023,000 24,039,000
2 Pembelian Bahan Baku 1,065,000 22,974,000
3 Penjualan Secara Tunai 1,000,000 23,974,000
6 Pembelian Bahan Baku 500,000 23,474,000
8 Penjualan Secara Tunai 2,500,000 25,974,000
10 Pembelian Bahan Baku 682,000 25,292,000
11 Penjualan Secara Tunai 1,500,000 26,792,000
12 Penjualan Secara Tunai 2,216,000 29,008,000
12 Pemb.Listrik & Air 200,000 28,808,000
13 Beban Transpor 300,000 28,508,000
14 Biaya Pulsa 100,000 28,408,000
12 Biaya Konsumsi 300,000 28,108,000
14 Pengambilan Pribadi 400,000 27,708,000
Juni 1 Penerimaan Penjualan 2,618,000 30,326,000
2 Pembelian Bahan Baku 412,000 29,914,000
3 Penjualan Secara Tunai 1,000,000 30,914,000
4 Pembelian Bahan Baku 1,014,000 29,900,000
5 Penjualan Secara Tunai 1,000,000 30,900,000
6 Pembelian Bahan Baku 822,000 30,078,000
7 Penjualan Secara Tunai 2,000,000 32,078,000
8 Pembelian Bahan Baku 754,000 31,324,000
9 Penjualan Secara Tunai 1,116,000 32,440,000
12 Penjualan Secara Tunai 1,472,000 33,912,000
17 Penjualan Secara Tunai 2,023,000 35,935,000
18 Penjualan Secara Tunai 9,578,750 45,513,750
18 Pemb.Listrik & Air 1,468,300 44,045,450
19 Beban Transpor 238,300 43,807,150
20 Biaya Pulsa 298,300 43,508,850
21 Biaya Konsumsi 238,300 43,270,550
22 Beban Gaji Anggota 754,000 42,516,550
25 Pengambilan Pribadi 2,500,000 40,016,550

Nama Akun: Modal


Tgl Uraian kredit Saldo
Ref Debet
Januari 1 Setoran Tunai 10,000,000 10,000,000
Investasi Alat 33,147,875 43,147,875
Penyusutan alat 3,314,790 39,833,085
Pendapatan 39,405,750 79,238,835
Pemakaian perlengkapan 13,262,000 65,976,835
82,553,625 16,576,790 65,976,835
Nama Akun: Peralatan
Ref
Tgl Uraian Debet Kredit Saldo

Januari 1 Mesin Penggiling 4,000,000 4,000,000


Mesin Press Abon 3,200,000 7,200,000
Priser 7,000,000 14,200,000
Press plastic 3,000,000 17,200,000
Lemari kaca 2,000,000 19,200,000
Expired date otomatis 4,000,000 23,200,000
Timbangan duduk kap 50 g 700,000 23,900,000
Mesin genset 4,024,875 27,924,875
Tangki air 1,500,000 29,424,875
kompor gas 370,000 29,794,875
Wajan stainless 360,000 30,154,875
Panci stainless 280,000 30,434,875
Pisau stainless 208,000 30,642,875
Baskom stainless tinggi 365,000 31,007,875
Baskom stainless lebar 400,000 31,407,875
Sulam 60,000 31,467,875
Cool box 730,000 32,197,875
Ember 100,000 32,297,875
Blender 350,000 32,647,875
Keranjang ikan 500,000 33,147,875
Nama Penyusutan Peralatan
Uraian Ref Debet Kredit Saldo
Tgl

Januari 1 Peny. .Peralatan 552,465 552,465


Febuari 1 Peny. .Peralatan 552,465 1,104,930
Maret 1 Peny. .Peralatan 552,465 1,657,395
April 1 Peny. .Peralatan 552,465 2,209,860
Mei 1 Peny. .Peralatan 552,465 2,762,325
Juni 1 Peny. .Peralatan 552,465 3,314,790

Nama Akun: Perlengkapan


Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Januari 1 Pembelian Bahan Baku 2,970,000 2,970,000


3 pemakaian bahan baku 592,000 2,378,000
15 Pembelian Bahan Baku 1,419,000 959,000
20 Pembelian Bahan Baku 959,000 0
februari 1 Pembelian Bahan Baku 1,610,000 1,610,000
2 pemakaian bahan baku 763,000 847,000
4 Pembelian Bahan Baku 847000 0
Maret 2 Pembelian Bahan Baku 1,044,000 1,044,000
April 1 Pembelian Bahan Baku 2,389,000 2,389,000
2 pemakaian bahan baku 487,000 1,902,000
4 Pembelian Bahan Baku 947,000 955,000
6 Pembelian Bahan Baku 615,000 340,000
2 Pembelian Bahan Baku 340,000 0
Mei 1 Pembelian Bahan Baku 2,247,000 2,247,000
6 pemakaian bahan baku 1,065,000 1,182,000
10 Pembelian Bahan Baku 500,000 682,000
2 Pembelian Bahan Baku 682,000 0
juni 1 Pembelian Bahan Baku 3,002,000 3,002,000
4 pemakaian bahan baku 412,000 2,590,000
6 Pembelian Bahan Baku 1,014,000 1,576,000
10 Pembelian Bahan Baku 822,000 754,000
16 Pembelian Bahan Baku 754,000 0

Nama Akun : Piutang Usaha


Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Januari 4 Penjualan Secara Tunai 1,500,000 3,000,000


15 Penjualan Secara Tunai 3,000,000 5,000,000
21 Penjualan Secara Tunai 2,000,000 7,000,000

Nama Akun: Pendapatan


Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Januari 4 penjualan tunai 1,500,000 1,500,000


16 penjualan tunai 3,000,000 4,500,000
21 penjualan tunai 2,000,000 6,500,000
februari 3 penjualan tunai 1,500,000 8,000,000
4 penjualan tunai 2,500,000 10,500,000
maret 3 penjualan tunai 2,000,000 12,500,000
3 penjualan tunai 1,500,000 14,000,000
5 penjualan tunai 2,500,000 16,500,000
7 penjualan tunai 1,500,000 18,000,000
April 3 penjualan tunai 1,000,000 19,000,000
8 penjualan tunai 2,500,000 21,500,000
Mei 11 penjualan tunai 1,500,000 23,000,000
13 penjualan tunai 2,216,000 25,216,000
juni 1 penjualan tunai 1,116,000 26,332,000
17 penjualan tunai 1,472,000 27,804,000
18 penjualan tunai 2,023,000 29,827,000
19 penjualan tunai 9,578,750 39,405,750

Nama Akun: Beban Listrik dan air


Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Januari 22 Pembayaran Listrik & Air 250,000 250,000


12 Pembayaran Listrik & Air 200,000 450,000
12 Pembayaran Listrik & Air 200,000 650,000
10 Pembayaran Listrik & Air 200,000 850,000
12 Pembayaran Listrik & Air 400,000 1,250,000
18 Pembayaran Listrik & Air 1,468,300 2,718,300
Nama Akun: Biaya Transport
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Januari 23 Biaya Bensin 300,000 300,000


13 Biaya Bensin 300,000 600,000
13 Biaya Bensin 300,000 900,000
11 Biaya Bensin 200,000 1,100,000
13 Biaya Bensin 300,000 1,400,000
19 Biaya Bensin 238,300 1,638,300

Nama Akun: Biaya Konsumsi No. Ref


Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Januari 25 Biaya Konsumsi Januari 300,000 300,000


13 Biaya Konsumsi Februari 300,000 600,000
16 Biaya Konsumsi Maret 300,000 900,000
13 Biaya Konsumsi April 200,000 1,100,000
12 Biaya Konsumsi Mei 300,000 1,400,000
21 Biaya Konsumsi Juni 238,300 1,638,300

No. Ref
Nama Akun: Biaya pulsa
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Januari 24 Biaya Pulsa 200,000 200,000


13 Biaya Pulsa 350,000 550,000
15 Biaya Pulsa 350,000 900,000
12 Biaya Pulsa 350,000 1,250,000
13 Biaya Pulsa 100,000 1,350,000
20 Biaya Pulsa 298,300 1,648,300

Nama Akun: Beban Gaji No. Ref


Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Januari 26 Membayar Beban Gaji Anggota Januari 650,000 650,000


14 Membayar Beban Gaji Anggota Februari 2,500,000 3,150,000
17 Membayar Beban Gaji Anggota Maret 400,000 3,550,000
14 Membayar Beban Gaji Anggota April 615,000 4,165,000
14 Membayar Beban Gaji Anggota Mei 1,500,000 5,665,000
22 Membayar Beban Gaji Anggota Juni 754,000 6,419,000
Nama Akun: Prive No. Ref
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Saldo

Januari 28 Pengambilan Pribadi 500,000 500,000


20 Pengambilan Pribadi 500,000 1,000,000
19 Pengambilan Pribadi 500,000 1,500,000
17 Pengambilan Pribadi 500,000 2,000,000
20 Pengambilan Pribadi 500,000 2,500,000
25 Pengambilan Pribadi 2,500,000 5,000,000
Lampiran 6. Pembelian dan penggunaan bahan baku abon ikan tuna perusahaan
X dan Y periode januari-juni 2017.
Perusahaan Perusahaan
No Uraian X Y
Pembelian Pemakaian Pembelian Pemakaian
1 Pembelian Bahan Baku 5,809,000 - 2,970,000
2 Pemakaian Bahan Baku 1,064,000 592,000
3 Pemakaian Bahan Baku 849,000 1,419,000
4 Pemakaian Bahan Baku 407,000 959,000
5 Pemakaian Bahan Baku 2,210,000
6 Pemakaian Bahan Baku 1,279,000
7 Pembelian Bahan Baku 1,339,000 1,610,000
8 Pemakaian Bahan Baku 587,000 763,000
9 Pemakaian Bahan Baku 752,000 847000
10 Pembelian Bahan Baku 2,731,000 1,044,000
11 Pemakaian Bahan Baku 1,174,000 1,044,000
12 Pemakaian Bahan Baku 805,000
13 Pemakaian Bahan Baku 752,000
14 Pembelian Bahan Baku 2,688,000 2,389,000
15 Pemakaian Bahan Baku 1,174,000 487,000
16 Pemakaian Bahan Baku 857,000 947,000
17 Pemakaian Bahan Baku 657,000 615,000
18 Pemakaian Bahan Baku 340,000
19 Pembelian Bahan Baku 2,998,125 2,247,000
20 Pemakaian Bahan Baku 332,000 1,065,000
21 Pemakaian Bahan Baku 1,184,125 500,000
22 Pemakaian Bahan Baku 712,000 682,000
23 Pemakaian Bahan Baku 770,000
24 Pembelian Bahan Baku 4,531,063 3,002,000
25 Pemakaian Bahan Baku 725,000 412,000
26 Pemakaian Bahan Baku 995,000 1,014,000
27 Pemakaian Bahan Baku 601,063 822,000
28 Pemakaian Bahan Baku 2,210,000 754,000
Jumlah 20,096,188 20,096,188 13,262,000 13,262,000
Saldo 0 0
Lampiran 6.Pembelian dan penggunaan bahan baku abon ikan tuna perusahaan
X dan Y periode januari-juni 2017.
Perusahaan Perusahaan
No Uraian X Y
Pembelian Pemakaian Pembelian Pemakaian
1 Pembelian Bahan Baku 5,809,000 - 2,970,000
2 Pemakaian Bahan Baku 1,064,000 592,000
3 Pemakaian Bahan Baku 849,000 1,419,000
4 Pemakaian Bahan Baku 407,000 959,000
5 Pemakaian Bahan Baku 2,210,000
6 Pemakaian Bahan Baku 1,279,000
7 Pembelian Bahan Baku 1,339,000 1,610,000
8 Pemakaian Bahan Baku 587,000 763,000
9 Pemakaian Bahan Baku 752,000 847000
10 Pembelian Bahan Baku 2,731,000 1,044,000
11 Pemakaian Bahan Baku 1,174,000 1,044,000
12 Pemakaian Bahan Baku 805,000
13 Pemakaian Bahan Baku 752,000
14 Pembelian Bahan Baku 2,688,000 2,389,000
15 Pemakaian Bahan Baku 1,174,000 487,000
16 Pemakaian Bahan Baku 857,000 947,000
17 Pemakaian Bahan Baku 657,000 615,000
18 Pemakaian Bahan Baku 340,000
19 Pembelian Bahan Baku 2,998,125 2,247,000
20 Pemakaian Bahan Baku 332,000 1,065,000
21 Pemakaian Bahan Baku 1,184,125 500,000
22 Pemakaian Bahan Baku 712,000 682,000
23 Pemakaian Bahan Baku 770,000
24 Pembelian Bahan Baku 4,531,063 3,002,000
25 Pemakaian Bahan Baku 725,000 412,000
26 Pemakaian Bahan Baku 995,000 1,014,000
27 Pemakaian Bahan Baku 601,063 822,000
28 Pemakaian Bahan Baku 2,210,000 754,000
Jumlah 20,096,188 20,096,188 13,262,000 13,262,000
Saldo 0 0
Lampiran 5. Buku Kas Penerimaan dan Pengeluaran Pada Perusahaan X Periode Januari-Juni 2017.
Tgl
Uraian Ref Debet Kredit

Januari 1 Investasi Modal 2,814,000


5 Pembelin Bahan Baku 1,064,000
10 Pembelian Bahan Baku 1,500,000
15 Pembelian Bahan Baku 849,000
18 Pendapatan Secara Tunai 1,500,000
22 Penjualan Secara Tunai 2,100,000
25 Pembelian Bahan Baku 407,000
26 Penjualan Secara Tunai 600,000
27 Pembayaran Listrk & Air 1,000,000
28 Biaya Transportasi 500,000
29 Biaya Pulsa 100,000
29 Biaya Konsumsi 300,000
29 Membayar Gaji Karyawan 1,500,000
30 Pengambilan Pribadi 600,000
Februari 1 penjualan tunai 3,194,000
2 Pembelian Bahan Baku 1,279,000
3 Penjualan Secara Tunai 2,200,000
4 Pembelian Bahan Baku 587,000
6 Penjualan Secara Tunai 800,000
12 Pembayaran Listrk & Air 900,000
13 Biaya Transportasi 400,000
14 Biaya Pulsa 40,000
15 Biaya Konsumsi 500,000
16 Pembayaran Gaji 2,000,000
20 Pengambilan Pribadi 500,000
Maret 1 penjualan tunai 3,254,000
2 Pembelian Bahan Baku 752,000
3 Penjualan Secara Tunai 1,800,000
4 Pembelian Bahan Baku 1,174,000
5 Penjualan Secara Tunai 2,100,000
6 Pembelian Bahan Baku 805,000
7 Penjualan Secara Tunai 1,000,000
10 Pembayaran Listrk & Air 800,000
11 Biaya Transportasi 353,575
12 Biaya Pulsa 90,000
13 Biaya Konsumsi 50,000
15 Biaya Gaji 2,000,000
17 Pengambilan Pribadi 550,000
April 1 penjualan tunai 3,423,000
7 Pembelian Bahan Baku 752,000
9 Penjualan Secara Tunai 1,600,000
10 Pembelian Bahan Baku 1,174,000
11 Penjualan Secara Tunai 2,100,000
12 Pembelian Bahan Baku 857,000
13 Penjualan Secara Tunai 1,300,000
14 Pembayaran Listrk & Air 450,000
15 Biaya Transportasi 200,000
16 Biaya Pulsa 60,000
17 biaya konsumsi 500,000
17 Biaya Gaji 2,000,000
19 Pengambilan Pribadi 500,000
Mei 1 penjualan tunai 3,640,000
2 Pembelian Bahan Baku 657,000
3 Penjualan Secara Tunai 900,000
4 Pembelian Bahan Baku 332,000
5 Penjualan Secara Tunai 300,000
6 Pembelian Bahan Baku 1,184,125
7 Penjualan Secara Tunai 2,200,000
9 Pembelian Bahan Baku 712,000
10 Penjualan Secara Tunai 1,000,000
11 Pembayaran Listrk & Air 900,000
12 Biaya Transportasi 500,000
13 Biaya Pulsa 50,000
14 Biaya Konsumsi 700,000
15 Biaya Gaji 1,300,000
20 Pengambilan Pribadi 500,000
Juni 1 penjualan tunai 3,750,000
2 Pembelian Bahan Baku 770,000
3 Penjualan Secara Tunai 3,000,000
4 Pembelian Bahan Baku 725,000
5 Penjualan Secara Tunai 1,700,000
6 Pembelian Bahan Baku 995,000
7 Penjualan Secara Tunai 2,500,000
8 Pembelian Bahan Baku 1,180,000
9 Penjualan Secara Tunai 3,500,000
18 Pembayaran Listrk & Air 630,000
18 Biaya Transportasi 380,000
19 Biaya Pulsa 100,000
20 Biaya Konsumsi 570,725
21 Pembayaran Gaji 3,500,000
21 Pengambilan Pribadi 500,000
22 pendapatan abon ikan 5,233,000
jumlah 57,508,000 43,279,425
Lampiran 5. Buku Kas Penerimaan dan Pengeluaran Pada Perusahaan Y Periode Januari-Juni 2017.
Tgl Uraian Ref Debet Kredit

Januari 1 Investasi Modal 10,000,000

3 Pembelian Bahan Baku 592,000

15 Pembelian Bahan Baku 1,419,000


15 Pembelian Bahan Baku 500,000

20 Pembelian Bahan Baku 959,000


22 Pemb.Listrik & Air 250,000
23 Beban Transpor 30,000
24 Biaya Pulsa 30,000
25 Biaya Konsumsi 20,000
26 Beban Gaji Anggota 650,000
28 Pengambilan Pribadi 200,000
Februari 1 Penerimaan Penjualan 2,216,000
2 Beban Perlengkapan 763,000
3 Penjualan Secara Tunai 1,500,000

4 Pembelian Bahan Baku 847,000


4 Penjualan Secara Tunai 2,500,000
12 Pemb.Listrik & Air 200,000
13 Beban Transpor 30,000
13 Biaya Pulsa 30,000
13 Biaya Konsumsi 30,000
14 Beban Gaji Anggota 650,000
20 Pengambilan Pribadi 250,000
Maret 1 Penerimaan Penjualan 1,116,000
2 Pembelian Bahan Baku 1,044,000
3 Penjualan Secara Tunai 2,000,000
12 Pemb.Listrik & Air 200,000
13 Beban Transpor 20,000
15 Biaya Pulsa 30,000
16 Biaya Konsumsi 30,000
17 Beban Gaji Anggota 400,000
19 Pengambilan Pribadi 200,000
April 1 Penerimaan Penjualan 1,472,000
2 Pembelian Bahan Baku 487,000
3 Penjualan Secara Tunai 1,500,000
4 Pembelian Bahan Baku 947,000
5 Penjualan Secara Tunai 2,500,000
6 Pembelian Bahan Baku 615,000
7 Penjualan Secara Tunai 1,500,000
10 Pemb.Listrik & Air 200,000
11 Beban Transpor 30,000
12 Biaya Pulsa 30,000
13 Biaya Konsumsi 30,000
14 Beban Gaji Anggota 1,400,000
17 Pengambilan Pribadi 200,000
Mei 1 Penerimaan Penjualan 2,023,000
2 Pembelian Bahan Baku 340,000
3 Penjualan Secara Tunai 1,000,000
6 Pembelian Bahan Baku 1,065,000
8 Penjualan Secara Tunai 2,500,000
10 Pembelian Bahan Baku 500,000
11 Penjualan Secara Tunai 1,500,000
12 Pemb.Listrik & Air 200,000
13 Beban Transpor 30,000
14 Biaya Pulsa 30,000
12 Biaya Konsumsi 30,000
14 Pengambilan Pribadi 1,500,000
Juni 1 Penerimaan Penjualan 2,618,000
2 Pembelian Bahan Baku 682,000
3 Penjualan Secara Tunai 1,000,000
4 Pembelian Bahan Baku 412,000
5 Penjualan Secara Tunai 1,000,000
6 Pembelian Bahan Baku 1,014,000
7 Penjualan Secara Tunai 2,000,000
8 Pembelian Bahan Baku 220,000
9 Penjualan Secara Tunai 500,000
10 Pembelian Bahan Baku 822,000
12 Penjualan Secara Tunai 1,800,000
16 Pembelian Bahan Baku 754,000
17 Penjualan Secara Tunai 1,300,000
18 Pemb.Listrik & Air 200,000
19 Beban Transpor 30,000
20 Biaya Pulsa 30,000
21 Biaya Konsumsi 30,000
22 Beban Gaji Anggota 2,000,000
25 Pengambilan Pribadi 100,000
27 Pembelian Bahan Baku 3,480,375
28 Pembelian Bahan Baku 3,480,375
Foto Dokumentasi
Gambar. Toko Pemasaran Kembang Dahlia

Gambar. Produk Abon Ikan Tuna

Anda mungkin juga menyukai