Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM IPA

PENGARUH GAYA TERHADAP


TEKANAN

 JOSEPH ERANDI
 AGATHA LINTANG KINANTI
 SKINA ADONAI
 VIOLIN STANIA NANDIKA

SMP KATOLIK SY. YUSTINUS DE YACOBIS


Jl. Ki Hajar Dewantara No. 35 Krian
2017/2018
PRAKTIKUM IPA

Judul : Pengaruh Gaya Terhadap Tekanan

Tujuan : Untuk mengetahui gaya tekanan pada gaya suatu benda

Alat & Bahan :

a. Alat : - 1 Kelereng besar


- 1 Kelereng kecil
- 1 meter Benang/Tali
- Spidol
b. Bahan : - Tanah Liat secukupnya

Skema Kerja :

1. Siapkan 1 meter benang/tali, beri tanda pada benang/tali tiap 10cm


menggunakan spidol.
2. Bulatkan dan pipihkan permukaan tanah liat hingga permukaanya datar dan
halus, letakkan tanah liat pada bidang datar.
3. Posisikan benang/tali yang sudah ditandai tepat diatas permukaan tanah liat,
angkat benang hingga meregang dan diam (ujung tali dapat disisipkan pada
tanah liat agar benang tidak bergerak).
4. Jatuhkan kelereng kecil pada ketinggian tertentu (jatuhkan sesuai tinggi pada
benang yang telah ditandai), diikuti dengan dijatuhkannya kelereng besar.
Lakukan percobaan berikut selama 3 kali berturut turut dengan ketinggian
yang berbeda.
5. Lihat dan amati perubahan yang terjadi pada tanah liat! Mengapa terjadi
demikian? Tulis pengamatanmu dalam bentuk tabel!

Data Pengamatan :

Ketinggian Kelereng Pengamatan


Kelereng Kecil Tanah liat dalam kondisi utuh, tidak ada
cekungan pada tanah liat.
10 cm
Kelereng Besar Tanah liat dalam kondisi utuh, tidak ada
cekungan pada tanah liat.
Kelereng Kecil Tanah liat membentuk cekungan yang hampir
terlihat tak kasat mata, cekungan tsb memiliki
40 cm
diameter.± 0,4 cm & kedalaman ± 0,1 cm,
Kelereng Besar Tanah liat memiliki cekungan lebih dalam dan
lebar dibanding kelereng sebelumnya, dengan
diameter cekungan ± 0,7 cm dan kedalaman ±
0,3 cm.
Kelereng Kecil Tanah liat membentuk cekungan yang terlihat
cukup jelas, memiliki diameter ± 0,65 cm dan
100 cm
kedalaman ± 0,3 cm.
Kelereng Besar Tanah liat membentuk cekungan dalam dan agak
lebar dibandingkan kelereng sebelumnya dengan
diameter ± 1,2 cm dan kedalaman ± 0,4 cm

Pembahasan :

Praktikum ini mengindikasikan serta menunjukkan tentang bagaimana gaya


dapat bekerja terhadap tekanan. Praktikum berikut bertujuan untuk mengetahui serta
menggambarkan bagaimana suatu gaya tekanan pada gaya benda dapat mengubah
fisik suatu objek dan menggambarkan grafik hubungannya antara ketinggian.

Bahan yang diperlukan untuk media praktikum ini adalah tanah liat.
Sedangkan alat yang digunakan untuk mendemonstrasikan praktikum ini adalah
kelereng kecil dan kelereng besar (sebagai objek penekan), 1 meter benang (sebagai
pengukur ketinggian), dan spidol.

Langkah langkah untuk mendemonstrasikan praktikum ini mula-mula


menyediakan semua alat dan bahan. Kemudian ambil 1 meter benang/tali, lalu
menandainya tiap 10 cm menggunakan spidol. Kedua, membulatkan dan memipihkan
permukaan tanah liat hingga permukaanya datar dan halus dan meletakkan tanah liat
pada bidang datar. Ketiga, dengan memposisikan benang/tali yang sudah ditandai
tepat diatas permukaan tanah liat dan mengangkat benang hingga meregang dan
diam. Ujung benang dapat disisipkan pada tanah liat agar benang tidak bergerak.
Keempat, Kelereng kecil dijatuhkan pada ketinggian tertentu sesuai tinggi pada
benang yang telah ditandai, kemudian diikuti dengan dijatuhkannya kelereng besar.
Percobaan berikut dilakukan 3 kali berturut turut, dan data praktikum ditulis dalam
bentuk tabel.

Berdasarkan data yang diperoleh, kelereng kecil dan kelereng besar yang
dijatuhkan pada ketinggian 10 cm tidak menimbulkan perubahan apapun
dipermukaan tanah liat, Sedangkan, kelereng kecil yang dijatuhkan pada ketinggian
40 cm menimbulkan cekungan berdiameter.± 0,4 cm & kedalaman ± 0,1 cm.
Kelereng besar yang dijatuhkan pada ketinggian 40 cm menimbulkan cekungan
berdiameter ± 0,7 cm dan kedalaman ± 0,3 cm. Kelereng kecil yang dijatuhkan pada
ketinggian 100 cm menimbulkan cekungan berdiameter ± 0,65 cm dan kedalaman ±
0,3 cm. Sedangkan kelereng besar yang dijatuhkan pada ketinggian 100 cm
menimbulkan cekungan berdiameter ± 1,2 cm dan kedalaman ± 0,4 cm.

Setiap benda padat yang mempunyai gaya akan memberikan tekanan pada
tempatnya sebesar gaya tiap satuan luas. Sama halnya dengan percobaan diatas.
Apabila kita menjatuhkan kelereng dari ketinggian tertentu maka akan meninggalkan
bekas pada media yang ada dibawahnya dan bekas tersebut akan semakin dalam jika
kelereng dijatuhkan dari tempat yang lebih tinggi. Bekas tersebut menunjukkan
bahwa tanah liat tertekan oleh kelereng yang jatuh. Maka, besarnya tekanan
sebanding dengan besarnya gaya dan berbanding terbalik dengan luas alas. Dapat
disimpulkan bahwa tekanan suatu benda adalah hasil bagi gaya tekan dengan luas
permukaan tempat gaya bekerja.

Selain itu, uji coba diatas memperlihatkan data yang berbeda beda, baik dari
berat dan ukuran kelereng serta kedalaman dan diameter cekungan. Hal ini
menunjukkan bahwa tekanan yang dihasilkan kelereng juga dipengaruhi oleh massa
dan media alas. Mengapa demikian? Hal ini ditunjukkan dalam data diatas bahwa
semakin besar massa suatu benda, maka makin besar pula tekanan yang dihasilkan.
Pernyataan ini dibuktikan dalam data diatas, kelereng besar dapat membentuk
cekungan dengan diameter dan kedalaman yang lebih besar dibanding kelereng kecil.
Selain itu, media alas juga mempengaruhi tekanan. Apabila kita menjatuhkan
kelereng ke media yang lunak seperti lumpur atau sejenisnya, maka tekanan yang
dihasilkan kelereng meningkat lebih besar, maka cekungan pada lumpur jauh lebih
dalam dibanding tanah liat. Begitu juga sebaliknya, apabila kelereng dijatuhkan pada
media yang keras seperti batu atau marmer, maka kelereng yang dijatuhkan tekanan
tersebut tidak mengubah fisik batu marmer tersebut.

Lantas, apa yang menyebabkan terbentuknya cekungan pada tanah liat? Perlu
diketahui, gaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan
kecepatan dan/atau perubahan bentuk suatu benda. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
gaya tekan dari kelereng yang terjadi pada tanah liat menyebabkan perubahan bentuk
pada tanah liat, yaitu dengan membentuk cekungan. Dalam data diatas, kelereng yang
dijatuhkan pada ketinggian 10 cm, baik yang kecil ataupun yang besar tidak
mengubah fisik tanah liat. Mengapa hal itu bisa terjadi? Seperti yang sudah
diterangkan, tekanan dipengaruhi oleh ketinggian, massa, alas tempat gaya bekerja,
dan media alas yang digunakan. Kelereng besar dan kecil dijatuhkan dari ketinggian
10 cm diatas permukaan tanah liat yang partikelnya padat dan sedikit lentur (lempung
sawah). Ketika dijatuhkan, tekanan yang diberikan kelereng kurang besar untuk
memberi alas gaya yang sanggup mengubah fisik tanah liat. Mengapa tidak terjadi
perubahan? Karena ketinggian tempat kelereng dijatuhkan tidak berada jauh dari
permukaan tanah liat, sehingga tanah liat menerima gaya yang relatif kecil untuk
dapat mengubah bentuk fisik tanah liat yang cukup padat.

Beberapa penerapan konsep tekanan zat padat selain kelereng dengan tanah
liat yaitu: Pertama, mata kapak yang dibuat tajam untuk memperbesar tekanan pada
kayu. Kedua, Sirip ikan yang lebar memungkinkan ikan bergerak didalam air karena
memperoleh gaya dorong dari gerakan siripnya yang lebar. Ketiga, kaki itik dapat
berjalan ditanah lumpur dan tidak tergelincir karena kaki itik luas alasnya besar,
sehingga tekanan yang dihasilkan kecil.

Kesimpulan :

Gaya adalah sesuatu yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan


percepatan dan/atau perubahan bentuk suatu benda, sedangkan tekanan sendiri
adalah gaya yang bekerja pada suatu bidang per satuan luas bidang tersebut.

Gaya tekanan pada suatu benda dipengaruhi oleh ketinggian, massa, alas
tempat gaya bekerja, media alas, dan luas alas suatu objek. Besarnya tekanan
sebanding dengan gaya dan berbanding terbalik dengan luas alas, sehingga tekanan
suatu benda adalah hasil bagi gaya tekan dengan luas permukaan tempat gaya
bekerja.

a. Semakin tinggi kedudukan suatu benda, makin besar tekanan yang dihasilkan.
b. Makin besar massa suatu benda, makin besar pula tekanan yang dihasilkan.
c. Tekanan berbanding lurus dengan gaya dan berbanding terbalik dengan luas
permukaan tempat gaya bekerja.
d. Semakin lunak media yang digunakan, makin besar tekanan yang dihasilkan.
e. Makin luas objek tekanan, makin kecil tekanan yang dihasilkan kepada media
alas.

Daftar Pustaka :

P. Ananta, S – MIA . 1990. FISIKA 1, Jakarta

Indra Miftahul Huda 2017, Sidoarjo

https://edukiper.com/

ulfahnurulwardah.blogspot.co.id

Anda mungkin juga menyukai