Anda di halaman 1dari 4

CATATAN SELAMA PRAKTEK UJI TANAH SONDIR DAN HANDBOR

SONDIR
 Sebelum melakukan pengujian, cari tau dulu apakah ada kabel atau pipa di dalam tanah.
 Hal yang dilakukan sebelum melakukan pengujian adalah mengecek alat terlebih dahulu
 Angker, angker untuk ngikat sondir. Pastikan diameter angker spiral harus lebar dan matanya
tajam.
 Cek pipa sondir. Didalam pipa sondir ada batang dalam, batang dalam harus keadaan loss,
supayabisa di stel.
 Bikonus. Bikonus ada 2 pemutarnya yaitu satang dalam dan mantel
 Konus harus licin
 Manometer harus bagus.

Cara kerja
 Tanah di bor dengan menggunakan angker, tanah yang di bor harus datar.
 Pasang tang pemutar diatas angker dengan setir
 Pasang kunci monyet di angker, sebagai alas pijakan dengan orang diatasnya
 Di bor sampai kandas. Mengetahui kandasnya sampai tampak bentuk persegi angker yang datar/
sejajar dengan tanah.
 Pengeboran yang kedua dengan angker berjarak 1 m dengan agker yang pertama secara horizontal.
Terserah mau di sebelah kiri atau kanan angker yang pertama. Tanah nya juga harus datar.

 Pindahkan alat sondir, dengan manometer menghadap ke angker


 Pemeriksaaan visual alat sondir apakah sudah tegak/ belum, jika belum tegak ntah dikasi ganjalan
di bawahnya berupa batu/ dikorek, jangan pakai batu bata karna bisa pecah. Lihat ketegakan sondir
dari ke empat sisinya.
 Ambil rel yang panjang dengan posisi yang bolongnya dibawah dan pasang di kedua sisi yang
berbeda (pada bagian yang ada angkernya). Pasang dengan bentuk “N”
 Ambil rel yang pendek dengan posisi yang bolongnya dibawah dan pasang di kedua sisi yang
berbeda (yang gak ada angkernya). Pasang dengan bentuk “N”
 Ambil kupingan, dan kunci relnya
 Cek kedataran alat sondir dengan menggunakan waterpass ( yang khusus untuk alat sondir) di atas
relnya. Cek di semua sisinya. Kalau belum datar, relnya di pijak atau diganjal.

 Cek batang sondir dan batang dalamnya, kalau batang dalamnya lolos jika dimasukkan kedalam
batang sondir maka dia bagus/itu pasangan batang dalamnya, kalau gak lolos berarti itu bukan
pasangannya/ada yang mengganjal di dalam batang sondir.
 Cek piston, apakah bekerja/ tidak. Jika iya maka jarum manometer bergerak, jika tidak bisa jadi
karena kurang oli. Cara ngisi olinya, buka tempat oli dan masukkan oli sembari piston dibuka
dengan pemutar oli secara perlahan (mirip dengan cara kerja ngisi oli rem kreta)

 Sambung bikonus dengan batang sondir dan masukkan batang dalamnya (dibagian atas bikonus)
dan dibawahnya disambung dengan konus berbentuk segi tiga. Pastikan tidak ada tanah di dalam
agar tidak ada gesekan, kalau ada tanah maka gesekan di dalam lubang yang di bor akan
terhambat.
 Masukkan alat yang sudah disambung tadi kedalam lubang yang ada di alat sondir, jika tidak bisa
masuk maka tanh perlu digali sedikit
 Turunkan/putar piston di alat sondir sampai batang dalam sondir menyentuh piston

Cara baca
 Loncatan pertama sebagai Cr (cone resistant), loncatan kedua sebagai Tr (total resistant).
Dilapangan pembacaan dibaca setiap kedalaman dengan kelipatan 20 cm.
 Pengujian dengan alat sondir ringan dilakukan jika :
1. Pengeboran mencapai kedalaman 20 m
2. Angka manometer sampai pada angka 250 kg/cm2. Angka ini menunjukkan kekuatan
tanah atau beton
3. Alat sondir miring, hal ini terjadi karena angker uda gk kuat menahan

Tabel Data Pengujian


Kedalaman Bacaan angka pada Bacaan Bacaan
Cr Tr
(cm) batas kedalaman loncatan I loncatan II
0,0 3 6 22 25 28
0,2 3 10 22 25 32
0,4 8 18 23 31 41
0,6 16 17 25 41 42
0,8
1,0
dst

Cara baca manometer


 Terdapat 2 atau 3 orang yang bekerja. 1 orang sebagai pemutar / yang menurunkan piston,
1 orang yang melihat manometer dan 1 orang lagi yang menyetel kunci piston dan melihat
tanda kedalaman di alat sondir.
 Pertam. Kunci lubang piston lalu turunkan piston pada garis 0 yang sudah di tandai, yang
artinya pada kedalaman 0,0 cm lihat manometer menunjukkan angka berapa, ingat atau
catat angkanya (misal angka 22)
 Kemudian buka kunci lubang piston, turunkan piston dengan 3 kali putaran. Pada loncatan
pertama lihat jarumnya menunjukkan angka berapa. Misal angka 25, maka kurangkan
angka pada angka loncatan pertama dengn angka di kedalaman 0,0 . yaitu 25 – 22 = 3
 Kemudian putar lagi pemutar pistonnya sebanyak 3 kali, lalu lihat dan baca angka pada
loncatan kedua. Misal angka 28, maka kurangkan angka pada loncatan kedua dengan angka
di kedalaman 0,0 . yaitu 28 – 22 = 6
 Ulangi langkah 1-3 untuk bacaan angka di kedalaman berikutnya

20
TR – CR = F (Friction) x = TSF (untuk ngitung pondasi)
100

HAND BOR
 Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui letak lapisan tanah keras. Batas-batas
kedalaman lapisan tanah yaitu :
 0 – 16 : tanah sangat lunak
 16 – 40 : tanah lunak
 40 – 120 : tanah sedang
 120 – 200 : tanah padat
 >200 : tanah sangat padat

 Ngambil tanah terganggu (disturb) bisa dengan dengan cangkul, bor (tanah yang nyangkut di mata
bor)
 Tanah yang di ambil di pindahkanke core box. Standar ukuran panjangnya adalah 5 m, ada 5
lubang, jarak antar lubang 1 m
 Kalau bor gak bisa di putar maka mata bor udah penuh dengan tanah
 Setiap mata bor udah penuh di pindahkan ke core box

Lakukan identifikasi terhadap 5 hal yaitu :


 Jenis tanah. Apakah lanau, lempung, lanau lempung, berpasir. Kalau kasar berarti pasir, kalau
halus berarti lanau/ lempung
 Warna, apakah warna ciklat, kuning hitam, coklat terang, coklat kehitaman
 Kadar air, apakah kadar air tinggi, sedang atau rendah
 Plastisitas, apakah tinggi, sedang atau rendah. Kalau plastisitas tinggi berarti lanau (kenyal)
 Kepadatan

Langkah kerja
 Sambungkan bor dengan setirnya dan stang setirnya
 Bor lah sampai tanah di mata bor penuh
 Kalau penuh angkat lalu pindahkan ke core box
 Berapa kedalaman yang di capai bor di tanah, disitulah ditulis kedalamannya di core box (di
tandai)
 Kalau tanah terganggu (disturb) mata bornya bentuk tabung kerucut dan tajam.

 Kalau tanah tidak terganggu (undisturb / UDS) beda lagi ujung mata bornya.
 Tanah UDS mata bornya diganti dengan bentuk tabung. Cara ngambil sampelnya dengan bagian
atas atau tiangnya dipukul yang dilapisi bantalan diatasnya, di pukul sedalam 50 cm
 Kalau sudah 50 cm, angkat dan lepaskan tiangnya lalu kedua ujung tabung yang berisi tanah
dikorek sedalam 2 cm. lalu beri cairan lilin (parafin), hal ini dilakukan agar kadar air pada tanah
tidak hilang, lalu di tutup/dilapisi dengan plastic di kedua ujungnya
 Tanah UDS untuk pengujian unconfined

Bagian ini banyak ketinggalan, makanya gak lengkap


 Kedalaman 27,8 cm, tanah terganggu. Maksimal 5 m
 Kadar air 2 macam yaitu :
1. Kadar air mula-mula, tanah yang terjemur dibawah sinar matahari)
2. Kadar air di lapangan

Cerita-cerita sama bapak


 Pendapatan kalau pengujian handbor 1 jt – 1,5 per titik, kalau sondir 1,25 jt – (aku gk ingat brp).
Itu uda sama buat laporan dan sewa alat
 LSP (sertifikat keterampilan). Di polmed juga ada tesnya, ada 5 skema
1. Pelaksanaan pekerjaan jalan
2. Pelaksana pekerjaan lapangan gedung
3. Estimasi biaya
4. Juru ukur. Yang tes pak gallio dan pak marsedes
5. Sertifikat geoteknik. Pengujiannya seperti sondir dan handbor
 Untuk prodi MRKG cuman poin no 2 dan 5.
 LSP hanya untuk semester 6.
 Ada 800 sertifikasi untuk 1 angkatan dari semua jurusan (di polmed ada 6 jurusan)
 Tesnya berupa lisan, tulisan tatacara observasi dan pengolahan data/ laporan

 Untuk UAS nanti melalui Gmeet atau offline. Per orang di tes selama 5 – 10 menit
 Yang di tes berupa metode dan laporan yang uda di praktekkan, nggk menutup kemungkinan
laporan yang lain (tanpa praktek).

Anda mungkin juga menyukai