Anda di halaman 1dari 15

Network Planning metoda PDM

(Precedence Diagram Method)

Ruang Lingkup :
1. Pengantar PDM
2. Kelebihan PDM dibandingkan ADM
3. Penggambaran Diagram
4. Hubungan Ketergantungan
5. Perhitungan Durasi
 Perhitungan Maju
 Perhitungan Mundur
6. Kegiatan Terputus
7. Float dan Jalur Kritis

Manajemen Konstruksi 3 Fadli, MT 1


Network Planning metoda PDM
1. Pengantar PDM
– PDM merupakan bentuk alternatif /penyempurnaan untuk
merepresentasikan network pekerjaan, menggunakan model
diagram: AoN
– PDM sangat efektif untuk :
 Repetitif Work (pekerjaan yang berulang) seperti:
– Pembangunan unit-unit rumah
– Pekerjaan gedung berlantai banyak
– Jembatan panjang dengan banyak pilar
 Jika banyak aktifitas dilakukan bersamaan

2. Kelebihan PDM dibandingkan ADM


– Untuk aktifitas yang overlap, network lebih sederhana
– Tidak memerlukan dummy
– Perhitungan network menjadi lebih sederhana; Event Time tidak
ada; langsung menghitung Activity Time;
Manajemen Konstruksi 3 Fadli, MT 2
Network Planning metoda PDM

Contoh PDM

Menggali Tanah (6)

Memasang Pipa (9)

Menimbun Pipa (7)

Aktivitas 1 Aktivitas 2 Aktivitas 3


SS(1-2)=4 SS(2-3)=6
0 6 4 13 10 17
Menggali Memasang Menimbun
6 9 7
Tanah Pipa Pipa
0 6 4 13 10 17

Manajemen Konstruksi 3 Fadli, MT 3


Network Planning metoda PDM

3. Penggambaran Diagram
– PDM disebut juga Diagram Nodal, karena aktifitas
digambarkan dalam nodal
– Tanda panah hanya digunakan untuk menyatakan hubungan
ketergantungan

i i = Nomor Kegiatan.
DESC = Description/Nama Kegiatan.
ES EF Di = Durasi Kegiatan.
DESC Di
LS LF ES = Early Start ; EF = Early Finish.
atau
LS = Latest Start; LF = Latest Finish.

ES EF
i DESC Di
LS LF
Manajemen Konstruksi 3 Fadli, MT 4
Network Planning metoda PDM
4. Hubungan Ketergantungan:
PDM memungkinkan kegiatan-kegiatan proyek tidak mengikuti aturan dasar
network planning ADM yaitu bahwa ‘suatu kegiatan hanya dapat dimulai jika
kegiatan yang mendahuluinya sudah selesai dikerjakan’ (Aturan 1) yaitu FS=0.
Network yang digunakan bertipe AoN (Activity on Node) yang memungkinkan
penggambaran hubungan ketergantungan kegiatan (constraint) sebagai berikut :
 Start to Start (SSij )= Lead Time
Aktifitas sebelum harus dimulai sekian waktu sebelum aktifitas berikutnya dimulai.
 Start to Finish (SFij ) = Lead Time
Aktifitas sebelum harus dimulai sekian waktu sebelum aktifitas berikutnya selesai.
 Finish to Start (FSij ) = Lag Time
Aktifitas sesudah selesai sekian waktu sesudah aktifitas sebelumnya selesai.
 Finish to Finish (FFij ) = Lag Time
Aktifitas sesudah selesai sekian waktu sesudah aktifitas sebelumnya selesai.

Manajemen Konstruksi 3 Fadli, MT 5


Network Planning metoda PDM
4. Hubungan Ketergantungan (2):
– Ssij , SFij, FFij,dan FSij umumnya dinyatakan dalam satuan waktu
(hari, minggu, bulan).
– SSij dapat juga dinyatakan dalam % waktu kegiatan di depan (i).
– FFij dapat juga dinyatakan dalam % waktu kegiatan di belakang (j).
FFij

ES EF FSij ES EF
i DESCi Di j DESCj Dj
LS LF LS LF
SSij
SFij

Manajemen Konstruksi 3 Fadli, MT 6


Network Planning metoda PDM

5. a. Perhitungan Durasi (Perhit. Maju)


FFij

ES EF FSij ES EF
i DESCi Di j DESCj Dj

SSij
SFij

1. Perhitungan Maju:
- untuk mendapatkan ES dan EF dari seluruh kegiatan;
- selalu diambil harga yang terbesar;
- EFi = ESi + Di

Manajemen Konstruksi 3 Fadli, MT 7


Network Planning metoda PDM
5. a. Perhitungan Durasi (Perhit. Maju)
2. ESj diperoleh dari yang terbesar:

ESj = ESi + SSij


= EFi + FSij

3. EFj diperoleh dari yang terbesar:


EFj = EFi + FFij
= ESj + Dj
= ESi + SFij

4. Jika tidak terdapat hubungan SSij dan FSij dan kegiatan


tidak boleh diputus, maka:
ESj = EFj – Dj, atau
ESj = waktu mulai proyek (jika kegiatan boleh terputus)

Manajemen Konstruksi 3 Fadli, MT 8


Network Planning metoda PDM

5. b. Perhitungan Durasi (Perhit. Mundur)


FFjk

FSjk
j DESCj Dj k DESCk Dk
LS LF LS LF
SSjk
SFjk

1. Perhitungan Mundur:
- untuk mendapatkan LF dan LS dari seluruh kegiatan;
- selalu diambil harga yang terkecil;
- LSk = LFk – Dk.

Manajemen Konstruksi 3 Fadli, MT 9


Network Planning metoda PDM
5. b. Perhitungan Durasi (Perhit. Mundur)
2. LFj diperoleh dari yang terkecil:

LFj = LFk - FFjk


= LSk - FSjk

3. LSj diperoleh dari yang terkecil:


LSj = LSk - SSjk
= LFk - SFjk
= LFj - Dj

4. Jika tidak terdapat hubungan FFjk dan FSjk dan kegiatan


tidak boleh diputus, maka:
LFj = LSj + Dj, atau
LFj = Waktu akhir proyek (jika kegiatan boleh terputus).

Manajemen Konstruksi 3 Fadli, MT 10


5. c. PDM Contoh Perhit. Maju 26+4 = 30
32+1 = 33
FF = 25%

20 WATER &
102 AB

103 AB

107 AB
104 AB
16 ASSIGN 20 32 26 SUB- 33 33 SELL 37
SEWER
CONT ST 4 12 GRADE 4 LOTS ST 4
MAINS ST
A&B A&B ST A&B A&B

FS = 3
SS = 50%
FS = 1

105 AB

106 AB
36 38 38 39
GRADE PAVE ST
2 1
ST A&B A&B
100 AD

101 AD

0 8 8 COMP 15

114 AD
ACQ 39 39
8 PLAN & 7 PROJ
LAND 0
SPEC COMP

110 CD

113 CD
33 SUB- 37 37 38
PAVE ST
GRADE 4 1
C&D
FS = 1 ST C&D

26+2 =28
FF = 50% 32+1 = 33

20 WATER &
108 CD

109 CD

112 CD
111 CD

16 ASSIGN 20 32 26 33 33 SELL 37
SEWER GRADE
CONT ST 4 12 2 LOTS ST 4
MAINS ST ST C&D
C&D C&D C&D

SS = 50%
Manajemen Konstruksi 3 Fadli, MT 11
5. c. PDM - Contoh Perhit. Mundur
FF = 25%

20 WATER &

107 AB
102 AB

103 AB

104 AB
16 ASSIGN 20 32 26 SUB- 33 33 SELL 37
SEWER
CONT ST 4 12 GRADE 4 LOTS ST 4
MAINS ST
16 A&B 20 20 A&B 32 29 ST A&B 33 35 A&B 39

FS = 3 33
32-12 = 20
SS = 50%
29-6 = 23

106 AB
105 AB
36 38 38 39
GRADE PAVE ST
FS = 1 2 1
ST A&B A&B
36 38 38 39
100 AD

101 AD

0 8 8 COMP 15

114 AD
ACQ 39 39
8 PLAN & 7 PROJ
LAND 0
0 8 8 SPEC 15 COMP
39 39

16-1 = 15
17-1 = 16
110 CD

113 CD
33 SUB- 37 37 38
PAVE ST
GRADE 4 1
FS = 1 C&D
34 ST C&D 38 38 39
33-12 = 21
32-6 = 26 FF = 50%

20 WATER &
108 CD

109 CD

112 CD
111 CD

16 ASSIGN 20 32 26 33 33 SELL 37
SEWER GRADE
CONT ST 4 12 2 LOTS ST 4
MAINS ST ST C&D
17 C&D 21 21 C&D 33 32 34 35 C&D 39

SS = 50%
Manajemen Konstruksi 3 Fadli, MT 12
Network Planning metoda PDM
6. Kegiatan Terputus
1. Kegiatan terputus terjadi jika:
- EFi – ESi ≠ Di
- LFi – LSi ≠ Di
2. Kegiatan terputus digambarkan sebagai berikut:
a. Perhitungan Kedepan:
FFij
ESi EFi
AKTIFITAS i
aj
AKTIFITAS j
SSij interupsi

ESj EFj

aj = Dj - FFij
Interupsi = EFj – ESj – Dj
(mulai pada ESj)
Manajemen Konstruksi 3 Fadli, MT 13
Network Planning metoda PDM
6. Kegiatan Terputus (2)
b. Perhitungan Ke belakang:
interupsi FFjk

LSj bj LFj
AKTIFITAS j

AKTIFITAS k
LSk LFk
SSjk

bj = Dj - SSjk
Interupsi = LFj – LSj – Dj
(mulai pada LSj)

Manajemen Konstruksi 3 Fadli, MT 14


Network Planning metoda PDM

7. Float dan Jalur Kritis


1. Dikenal 3 macam float yaitu:
- Start Float = LS - ES;
- Finish Float = LF – EF;
- Total Float = LF – ES – D;
- Start Float = Finish Float untuk kegiatan yang tidak terputus.
2. Jalur kritis:
- ES = LS;
- EF = LF;
- LF – ES = Durasi.
3. Kritis sebagian:
- Terjadi pada kegiatan terputus;
- Perlu juga diperhatikan.

Manajemen Konstruksi 3 Fadli, MT 15

Anda mungkin juga menyukai