Anda di halaman 1dari 4

Kasturia wira (12)

XI MIPA 4
SENI BUDAYA

Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus
sebagai suatu karya seni. Orang yang menciptakan patung disebut pematung. Tujuan
penciptaan patung adalah untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan selama
mungkin. Karenanya, patung biasanya dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan
lama dan sering kali mahal, terutama dari perunggu dan batu seperti marmer, kapur,
dan granit.

Dalam sejarah seni pahat di wilayah Indonesia terkait erat dengan perkembangan
seni pahat. Menurut beberapa literatur, orang Indonesia tahu ukiran itu sejak 1500 SM.
Saat itu, leluhur bangsa Indonesia telah mengukir kapak batu dengan alat sederhana.
Motif yang telah ia buat masih begitu sangat sederhana, dalam sebuah bentuk garis, titik
atau kurva.
Dalam tahun 500 sampai 300 SM, seni patung telah mengalami sebuah
perkembangan. Dalam sebuah dekade ini, orang telah mulai menggunakan dalam sebuah
emas, perunggu, dan perak yakni sebagai suatu ukiran. Bahkan, mereka sudah terbiasa
dengan adanya suatu teknik casting mereka sendiri, sehingga dalam sebuah ukiran mulai
bervariasi.

Perkembangan seni ukir mulai berkembang pesat setelah masuk agama, budha,
hindu dan Islam. Karya seni tersebut digunakan untuk keperluan ritual atau penghormatan
sang raja, sehingga karya ukiran dapat dijumpai pada candi prasasti. Selain pada candi
juga dapat dijumpai pada senjata tradisional seperti keris, tombak, nisan serta alat kesenian
seperti gamelan dan wayang.

Motif - motif yang diciptakan tidak terlepas dari kisah para dewa dan pahlawan.
Seni pahat atau patung mulai dikenal setelah seni ukir menemui masa kejayaan, dan
mulailah untuk menciptakan karya seni yang indah dan menarik dan bukan saja mengukir
tetapi membuat sebuah bentuk.

Perkembangan seni ukir mulai berkembang pesat setelah masuk agama,


budha, hindu dan Islam. Karya seni tersebut digunakan untuk keperluan ritual atau
penghormatan sang raja, sehingga karya ukiran dapat dijumpai pada candi prasasti. Selain
pada candi juga dapat dijumpai pada senjata tradisional seperti keris, tombak, nisan serta
alat kesenian seperti gamelan dan wayang.

Motif - motif yang diciptakan tidak terlepas dari kisah para dewa dan pahlawan.
Seni pahat atau patung mulai dikenal setelah seni ukir menemui masa kejayaan, dan
mulailah untuk menciptakan karya seni yang indah dan menarik dan bukan saja mengukir
tetapi membuat sebuah bentuk.

Ketika Islam masuk ke nusantara, tradisi pembuatan patung mulai mengalami


kemunduran. Hal ini disebabkan dalam ajaran Islam dilarang penggambaran makhluk
hidup sehingga hasil karya yang menyerupai makhluk hidup disamarkan. Namun beberapa
daerah di nusantara tidak mengalami pengaruh dari masuknya agama Islam, sehingga
kegiatan pembuatan patung tetap dilanjutkan

Semenjak kemunculan seni rupa modern Indonesia pada awal abad 20, seni patung
terkesan tidak penting, kurang diperhatikan, dan tidak sepopuler seni lukis. Perannya pun
tidak banyak dibicarakan dalam perkembangan seni rupa modern Indonesia, walaupun tak
pernah benar-benar surut. Ketika seni kontemporer semakin nyata perkembangannya
dalam wacana seni rupa Indonesiapun, posisi seni patung seperti jalan di tempat, tidak giat
dan terabaikan. Padahal jika dilihat lebih jeli, seni patung memiliki peran dalam
perkembangan seni rupa kontemporer Indonesia. Buktinya pada tahun 1977 pernah
diadakan suatu exibition yang diberi judul Pameran Seni Patung Kontemporer Indonesia.
Di sinilah untuk pertama kalinya label kontemporer digunakan sengaja dipakai untuk
menghindari penggunaan label ‘patung modern’.
Pematung G Sidharta soegijo yang memparakarsai berdirinya Asosiasi Pematung
Indonesia (API) pada 7 juli 2000, adalah seniman yang mempelopori pameran seni
patung Indonesia tahun 1977. Didirikannya asosiasi tersebut merupakan tanggapan para
pematung terhadap kurang dinamisnya kehidupan seni patung di Indonesia sekarang ini.

1. Ali Umar

Ali Umar merupakan seorang seniman patung yang lahir di Padang Pariaman,
Sumatera Barat pada tahun 1967. Ia mendapatkan gelar S1 bidang seni (S.Sn.) dari
Institusi Seni Indonesia Yogyakarta. Umar mulai menggeluti dunia seni patung sejak ia
masuk Fakultas Seni Rupa dan Desain dan mengambil jurusan seni patung. Semua
Karya-karya nya menginterpretasikan sikap pribadi seorang Ali umar yang sangat peka
terhadap realitas seksual. Selain itu, salah satu idealismenya dalam berkarya adalah
agama. Contoh karya seni patung dari Ali Umar:

2. I Nyoman Nuarta

Seniman bali satu ini lahir di Tabanan pada 14 November 1951. Pria ini terkenal
karena karyananya yang mendunia yaitu GWK (Garuda Wisnu Kencana), Monumen
Jalesveva Jayamahe serta Monumen Proklamasi Indonesia. Nyoman dibesarkan di sebuah
keluarga berlatar belakang pengusaha yang terbilang cukup berhasil. Kemudian dalam
rangka mengasah bakatnya di bidang seni, Nyoman menempuh studi jurusan Seni Rupa
di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1972. Dan semenjak itulah kiprahnya di
dunia seni dimulai. Contoh karya seni patung dari I Nyoman Nuarta:
3. Abdi Setiawan

Seniman asal padang lainnya adalah Abdi Setiawan. Ia dilahirkan di Sicincin,


Pariaman, Sumatera Barat pada 29 Desember 1971. Yang unik dari seluruh hasil Karya
seniman yang kini menetap di Yogyakarta ini adalah karya dalam bentuk instalasi dan
patung berukuran life size atau seluruh tubuh. Instalasi dan patung yang dihasilkannya
menceritakan kehidupan yang biasa dijalani oleh orang-orang indonesia dari berbagai
status sosial. Contoh karya seni patung dari Abdi Setiawan

Sumber:

http://ngumbarakala.blogspot.com/2015/05/perkembangan-seni-patung-nusantara.html

https://guruakuntansi.co.id/sejarah-seni-patung/

https://brainly.co.id/tugas/12647899

https://serupa.id/seni-patung/

Anda mungkin juga menyukai