RIAN ROHIMAT
2004001
Sejarah pitamaha
Pita Maha, sebuah entitas sejarah seni rupa di Bali era 1930-an sampai sekarang belum pernah
teridentifikasi secara tegas.Beragam tulisan dan ulasan memaknainya dengan berbagai penamaan,
entah itu disebut sebagai koperasi seniman, organisasi seniman, atau yang lain.Padahal Pita Maha
yang resmi berdiri 29 Januari 1936, memiliki peran sangat penting dalam sejarah seni rupa
Bali.Wayan Kun Adnyana dari penelitian disertasinya, Pita Maha merupakan gerakan sosial seni
lukis Bali tahun 1930-anDalam renungan kebudayaan, Kun Adnyana menjelaskan, sejak medio
1920-an, muncul gelombang praktik seni lukis oleh remaja Desa Ubud di bawah bimbingan pelukis
senior desa setempat, seperti Tjokorda Oka Gambir di Peliatan dan Ida Bagus Kembeng di Tebasaya.
Mereka mulai melakukan praktik seni lukis baru, dengan memberi peluang bagi pribadi pelukis
untuk mengungkap ekspresi pribadi.Begitu juga praktik seni yang dilakukan pelukis Lempad dengan
melakukan perubahan dan pembaruan atas dominasi langgam seni lukis wayang Kamasan.
Penggagas pitamaha
Rudolf Bonnet lahir dari keluarga Huguenot Belanda yang selama banyak
generasi telah menjadi pembuat kue / roti di Amsterdam. Bonnet berjuang
keras untuk dapat keluar dari gaya hidup borjuisnya untuk menjadi seorang
seniman lukis.
Ketertarikan Bonnet untuk hidup sebagai seniman membawanya ke Italia
pada tahun 1920, di mana dia mendapat banyak pengaruh dari lukisan-
lukisan renaisans. Dia menetap selama delapan tahun di desa Anticoli
Corrado di sebelah Selatan kota Roma. Di Italia Bonnet bertemu dengan
W.O.J. Nieuwenkamp, seorang seniman Belanda yang telah berkeliling di
Hindia Belanda dan kemudian menetap di sebuah villa di dekat kota
Firenze. Nieuwenkamp-lah yang meyakinkan Bonnet untuk pergi ke Bali.
Www.wikipideia.com
Ida Bagus made
Ida Bagus Made Poleng (1915-1999; Tebasaya, Gianyar, Bali), lebih dikenal
dengan Ida Bagus Made, pertama kali belajar seni lukis dari ayahnya, Ida Bagus
Made Kembeng (1897-1952), salah satu anggota perkumpulan seniman Pitamaha
yang menjadi juara Argent Sertifikat Merit dan Medali Perak pada Pameran
Internasional 1937 di Paris, Prancis.
http://archive.ivaa-
online.org/pelakuseni/ida-bagus-made-
poleng-1
I Nyoman Tjokot
https://dictionary.basabali.org/Biography_of_Nyoman_Tjokot_-#:~:text=Nyoman
%20Tjokot%20adalah%20pemahat%2Fpematung,pohon%20yang%20hanyut
%20di%20sungai.
I gusti nyoman limpad
Bima memboyong
Raja yang bodoh ditipu kera Saudara saudaranya
Barong dance
Bermain musik
Surya pernawa
Surya Pernawa bersekolah di Surabaya sejak tingkat SMP, lalu pernah kuliah di Universitas
Airlangga Surabaya. Lalu, dia pindah ke ITB Bandung. Surya Pernawa lulus jurusan seni rupa
dan desain ITB, dan kemudian menjadi dosen di almamaternya, 1967-1988.
Ketika mahasiswa di ITB, beliau aktif bekerja, dia diajak oleh kawan-kawan seniornya dan para
dosen dalam menangani sejumlah proyek penting.
Misalnya tahun 1963/1964, dia ikut masuk dalam tim perencanaan Gedung Conefo yang kini
menjadi Gedung DPR/MPR Jakarta. Hiasan atau ornamen dalam gedung wakil rakyat itu adalah
sebagian besar hasil kreativitas Surya Pernawa.
http://www.bidadariart.com/new/
id/artist/sculpture/modern/indone
sia/wayan-mudana-bali/
I ketut gede