SOAL ESAY
Jawab soal-soal esay dbawah ini.
1. Pada akhirnya pelaksanaan PSBB dalam memitigasi dampak Covid-19
merubah tata kelola perkotaan, fungsi kota menjadi bergeser, kota tidak
lagi dinamis. Saudara susun tulisan saudara mengenai hal tersebut secara
terstruktur.
2. Bagaimana saudara dapat menjelaskan solusi memitigasi dampak Covid-19
dalam perspektif teori ekonomi perkotaan.
3. Menurut saudara apakah siklus perkotaan berubah atau bertambah dengan
aktivitas baru.
4. Dalam teori ekonomi perkotaan, pandemi Covid-19 termasuk dalam
kategori eksternalitas publik atau apakah ada pandangan teori atau ahli
perkotaan lainnya.
5. Dalam kuliah umum online kemarin, pada penjelasan apa terdapat
persinggungan antara kebijakan ekonomi makro dan ekonomi perkotaan.
Jawab
1. Untuk mencegah laju penyebaran Covid-19 di Indonesia, pemerintah
akhirnya memutuskan untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala
Besar ( PSBB) pada 31 Maret 2020, hampir sebulan sejak kasus Covid-19
pertama kali ditemukan di Indonesia. PSBB atau bisa diartikan sebagai
lockdown parsial merupakan salah satu intervensi yang dilakukan
pemerintah setelah sebelumnya mengimbau masyarakat untuk menjaga
jarak (physical distancing). Kebijakan ini membatasi mobilitas masyarakat,
sehingga kota pun menjadi tidak dinamis sesuai dengan maksud dari fungsi
perkotaan, salah satunya dengan menutup sekolah-sekolah dan kantor-
kantor, guna memutus rantai penyebaran virus SARS-CoV-2, penyebab
Covid-19. Cara pemerintah dalam mengkomunikasikan pandemi Covid-19
ke masyarakat banyak menuai kritik. Beberapa ahli menilai bahasa yang
digunakan pemerintah terlalu rumit dan tidak mudah dipahami oleh
kebanyakan masyarakat.
2. Pemerintah melakukan mitigasi risiko penurunan kinerja pertumbuhan
perekonomian domestik akibat perlambatan ekonomi dan perdagangan
global. Penurunan harga komoditas, dan penurunan volume penerbangan
serta pariwisata melalui stimulus pada perekonomian guna menjaga
momentum pertumbuhan.
Pertama, kebijakan fiskal APBN melalui langkah stabilisasi fiskal.
Kementerian Keuangan memberikan respons countercyclical melalui
kebijakan fiskal dari sisi pengeluaran yaitu percepatan belanja (dana desa,
bansos).
Menjaga konsumsi rumah tangga miskin melalui berbagai program yang
dapat dilakukan segera, lebih tepat sasaran, coverage besar, dan
berdampak langsung dapat menjadi solusi efektif. Karena, marginal
prospensity to consume (MPC) rumah tangga miskin tinggi, misal program
kartu sembako, kartu prakerja.
Kedua, keberpihakan sektor riil dengan mempercepat reformasi struktural
guna pengembangan industri domestik. Pemerintah merespons kebijakan
jangka pendek dengan tetap memperhatikan kebijakan yang bersifat
struktural dan berdimensi panjang. Di antaranya, dengan menginisiasi
omnibus law RUU Cipta kerja dan perpajakan
Ketiga, kebijakan moneter dan makro prudential melalui kebijakan
akomodatif, operasi moneter mendukung ketersediaan likuiditas, dan
menjaga stabilitas nilai tukar dan suku bunga. Bank Indonesia sudah
bergerak cepat dengan mengeluarkan langkah lanjutan penguatan
kebijakan menurunkan suku bunga acuan. OJK juga melakukan pelonggaran
bauran kebijakan untuk membantu sektor-sektor keuangan yang
terdampak.
Keempat, Kebijakan sektor keuangan melalui upaya tetap menjaga
kepercayaan, menjaga likuiditas, dan memperkuat ketahanan.Kita sama-
sama berharap dan tetap berfikir positif serta optimistis virus korona ini
tidak terlalu lama. Mitigasi risiko yang dilakukan pemerintah harus
diimbangi dengan upaya optimal dalam mengatasi musuh terbesar
masyarakat Indonesia saat ini, yaitu rasa ketakutan dan
kepanikan.Komunikasi pemerintah yang cepat dan tepat perlu dilakukan.
Terutama, terkait langkah-langkah yang diambil untuk menurunkan risiko
penyebaran dan percepatan penanganan penderita covid-19. Serta,
menjaga stabilitas harga dan ketersediaan kebutuhan masyarakat.
5.