Na - Central Place Theory
Na - Central Place Theory
THEORY
(TEORI TEMPAT
PUSAT)
MK Pola Lokasi dan Struktur Ruang
1
PENGANTAR
Poin kunci dalam pemahaman teori:
Pusat kota
Hierarki keruangan
Jangkauan pelayanan
Kondisi yang memungkinkan
2
FAKTA-FAKTA
Ada keterkaitan fungsional antara
suatu pusat dengan wilayah di
sekelilingnya
Keterkaitan desa-kota
3
CENTRAL
PLACE THEORY
Teori tempat berpusat menggambarkan
pola sistem kota-kota pada suatu wilayah
sebagai bentuk penyatuan dari pola
lokasi kegiatan-kegiatan industri
(ekonomi).
Konsep
memperkirakan jumlah, ukuran Garis besar, teori tempat
dan lingkup pelayanan kota-kota berpusat adalah
pada suatu wilayah
dibuat berdasarkan pengembangan Tempat terjadinya pertukaran
sederhana dari analisis (wilayah) barang/jasa;
pemasaran (market-area analysis)
dimana trade off antara skala ekonomi Pusat permukiman yang berfungsi
dan ongkos transportasi memunculkan
konfigurasi tempat-tempat terpusat menyediakan barang/jasa dalam
(central places) wilayah pelayanannya
4
Topografi
Dataran homogen, tidak berbatas, tanpa hambatan.
Transportasi
Moda transportasi homogen dan ongkos transportasi
proporsional terhadap jarak
Penyedia barang/jasa
Penyedia barang/jasa berperilaku sebagai manusia
rasional-ekonomis, yaitu berupaya memaksimalkan
keuntungan dengan berlokasi pada dataran dengan
pasar terluas dan jauh dari kompetitornya
5
Wilayah pelayanan
(range)
9
Adanya suatu tempat pusat yang dibentuk oleh fungsi yang
ELEMEN DALAM bersifat memusat (Central function/profession) Fungsi
barang dan jasa yang berupa pada titik tertentu saja
TEORI TEMPAT Adanya jumlah penduduk tertentu yang mendukung
BERPUSAT keberadaan fungsi tersebut batas ambang (threshold).
Frekuensi penggunaan jasa sangat berpenagruh terhadap
penduduk ambang
Jarak dimana penduduk masih mau untuk melakukan
perjalanan untuk mendapatkan pelayanan atau fungsi
tertentu (range of goods)
Jasa-jasa “tingkat rendah” memerlukan jumlah penduduk
dan daerah pasar yang lebih kecil
Jasa-jasa “tingkat tinggi” memerlukan jumlah penduduk dan
daerah pasar yang lebih besar
10
POLA
HEKSAGONAL
DALAM TEORI
TEMPAT
BERPUSAT
11
POLA
HEKSAGONAL
DALAM TEORI
TEMPAT
BERPUSAT
12
Jumlah tempat terpusat pada setiap tingkat
hierarki permukiman mengikuti perbandingan
konstan (k) mulai dari hierarki tertinggi POLA HEKSAGONAL
hingga terendah
HEKSAGONAL Memenuhi
kebutuhan
Prinsip:
meminimumkan jarak
Tempat sentral
penduduk untuk tersebut merupakan
pelayanan seluas sebuah pusat
mendapatkan
mungkin pemerintahan
pelayanan fungsi di
tempat pusat
14
PRINSIP PASAR
(MARKETING PLACE) K=3
pusat pelayanan pasar optimum dimana
tempat sentral tersebut selalu menyediakan
kebutuhan barang-barang pasar untuk daerah
disekitarnya.
Jenis fungsi/kegiatan pada hirarki yang lebih
tinggi juga mencakup kegiatan pada tempat
pusat hirarki dibawahnya
Disebut sebagai prinsip k=3 (K3) karena suatu
kegiatan di tempat pusat akan melayani 3
tempat pusat untuk fungsi dibawahnya 1
tempat pusat sendiri ditambah dengan 2 tempat
pusat hirarki dibawahnya 15
PRINSIP • hierarki K =3 membangun dan menentukan
PASAR lokasi pasar berdasarkan asas pemasaran maka
(MARKETING sekurang-kurangnya lokasi pasar tersebut harus
ada pada kawasan yang diharapkan memiliki
PLACE) K=3 pengaruh dalam kegiatannya terhadap partisipasi
penduduk 1/3 dari enam kawasan tetangganya.
Kawasan tempat sentral K = 3
merupakan hasil dari kawasan • Untuk keberhasilan lokasi , wajib diperhatikan
sentral (1) ditambah dengan 1/3 jalan dengan alat angkutannya dan tempat
bagian dari kawasan tetangga parkir bagi pendatang
yang berada dalam pengaruh
tempat sentral tersebut. K 3
merupakan hierarki tempat
sentral pada kasus pasar optimum
16
PRINSIP PASAR
(MARKETING PLACE) K=4
Merupakan pusat lalu lintas/transportasi
maksimum dimana tempat sentral tersebut
menyediakan sarana dan prasarana lalu-lintas
yang optimal.
Bersifat linear karena titik pusat berada pada titik
tengah dari setiap sisi heksagon
Disebut sebagai K=4 karena 1 tempat pusat
melayani 4 tempat pusat lain yaitu 1 pada tempat
pusatnya sendiri dan 3 dari tempat pusat lain
K 4 merupakan kawasan pengaruh 1/2 dari enam
kawasan tetangga ditambah kawasan sentral (1).
K 4 merupakan hierarki tempat sentral pada 17
situasi lalu lintas optimum
• Perhitungan lokasi terminal kendaraan berdasarkan
asas lalu liintas sekurang-kurangnya harus memiliki
PRINSIP kawasan pengaruh 1/2 dari enam kawasan tetangga.
PASAR Penentuan lokasi ini harus ada pada tempat yang
mudah dijangkau oleh para pemakai angkutan umum
(MARKETING yang secara sentral memiliki radius relatif sama ke
PLACE) K=4 segala arah.
20
August Losch (1940)
August Lösch expanded on Christaller’s work in his
book The Spatial Organization of the Economy (1940)
pasar
• Tidak ada hirarki, luas wilayah pasar tergantung
barang yang diproduksi
• Berpendapat bahwa Prinsip Hirarki Cristaller
August Losch hanya merupakan kasus khusus dari
keseluruhan rangkaian sistem tempat pusat
(1940) yang mungkin
• Pendekatan Christaller adalah murni penjelasan
tentang unsur jasa dalam struktur ruang
• Pendekatan losch lebih merupakan penjelasan
tentang distribusi spasial dari industri
manufakturing yang berorientasi pasar
22
• Ukuran dan cakupan pelayanan kota-kota
dalam suatu wilayah akan berbeda-beda
karena produk-produk konsumsi memiliki
KONSEKUENSI skala ekonomi yang berbeda-beda relatif
(O’SULLIVAN terhadap pemintaan per unit, sehingga memiliki
wilayah pasar yang berbeda-beda
2003) • “Besar berarti sedikit”: Suatu wilayah akan
memiliki sedikit kota besar dan banyak kota
Pendapat penerapan teori kecil karena kota besar mampu menyediakan
tempat berpusat pada era barang dan jasa lebih banyak dan beragam
modern • Konsumen cenderung melakukan perjalanan ke
kota yang lebih besar, bukan ke kota yang lebih
kecil atau sama ukurannya
23
• Teori tempat terpusat merupakan model
deskriptif (statis), bukan model kausal sehingga
tidak dapat menjelaskan bagaimana/mengapa
proses penghierarkian kota-kota terjadi
• Aplikasi terbatas pada kegiatan ekonomi yang
KRITIK bersifat pelayanan (perdagangan/jasa); tidak
dapat diterapkan untuk semua jenis kegiatan, mis.
industri pengolahan yang membangkitkan
Pendapat penerapan teori pekerjaan dan menarik penduduk dari luar wilayah
tempat berpusat pada era • Teori ini mungkin berlaku di beberapa tempat
modern saja, karena setiap wilayah memiliki karakteristik
fisik dan sosial yang berbeda
24
Prinsip-prinsip tempat terpusat diterapkan dalam perencanaan 3 polder
besar di Belanda (1930, 1942 dan 1957) – membentuk propinsi baru
Flevoland – untuk mengantisipasi ledakan penduduk
Polder tidak memiliki latar belakang historis dan hambatan fisik
asumsi penting Christaller terpenuhi!
• Polder Wieringermeer:
Jarak menglaju meningkat 3 pusat mengalami
tumpang tindih wilayah pelayanan
26
TUGAS
Critical Review
1. Buat kelompok beranggotakan 10
orang.
2. Cari studi kasus terkait Central Place
Theory di era modern
3. Lakukan critical review terhadap teori
tempat berpusat dan susun dalam
bentuk poster.
4. Batas pengumpulan: 24 Oktober 202027
pukul 12.00 WIB.
THANK
YOU!