Anda di halaman 1dari 2

Apakah Charophyceae berkerabat dengan dengan Tanaman darat?

Anggota yang paling mirip tumbuhan dari Charophyceae adalah anggota kelas

Charales (Nitella) biasa ditemukan di banyak lingkungan perairan. Beberapa karakter yaitu:

1. Kloroplasnya berbentuk cakram seperti tanaman darat (Bryophyta sd Spermatophyta)


2. Sudah tidak mempunyai pirenoid
3. Dua genera Nitella dan Chara berbagi beberapa fitur seperti tumbuhan dengan lingkaran
cabang lateral.
4. Reproduksi pada kelompok ini melibatkan gametangia dan sel gamet dilindungi sel jaket jaket
steril seperti pada Bryophyta.

Data morfologi, biokimia, dan molekuler sangat menunjukkan nenek moyang yang sama dari tumbuhan
darat dan Charophyceae. Meskipun sekarang diterima secara luas bahwa Charophyceae berkerabat
tanaman darat, ada ketidaksepakatan yang cukup besar mengenai sistematika taksa charophycean yang
berbeda dan apakah alga Chara- atau Coleochaete adalah nenek moyang tanaman darat. Analisis
komparatif sekuens gen 18S rRNA lengkap alga charophycean, bersama dengan sekuens dari lumut,
pteridophytes dan tumbuhan tingkat tinggi sekarang mengkonfirmasi nenek moyang bersama dari
charophytes dan tumbuhan darat. Data ini menunjukkan bahwa Charales menyimpang lebih awal
menjadi garis keturunan terpisah.

Konsentrasi Ion Hidrogen (pH)

Derajat keasaman (pH) air menunjukkan banyaknya ion Hidrogen yang terkandung dalam air dan
merupakan salah satu faktor pembatas utama bagi kelangsungan hidup hidrobiota (Welch, 1952 dalam
Fathurrachman, 1992). Nilai pH dapat dijadikan sebagai indikator untuk menentukan penyebaran
organisme di dalam perairan (Odum, 1971). Perairan alami yang belum tercemar mempunyai pH antara
4-10 (Hermana, 1990 dalam Arifin 1996).

Derajat keasaman (pH) di perairan sangat bergantung pada ion-ion karbonat dan bikarbonat
(Golterman, 1971). Kehadiran ion-ion tersebut berfungsi sebagai penyangga yaitu meminimumkan
kisaran pH di perairan (Wetzel, 1983). Keseimbangan garam-garam karbonat dan bikarbonat di dalam
perairan dipengaruhi oleh konsentrasi CO2 yang dapat diubah oleh kegiatan fotosintesis vegetasi
akuatik. Fotosintesis yang lebih aktif membutuhkan CO2 lebih banyak. Pengurangan konsentrasi CO2
sebagai akibat dari kegiatan fotosintesis dan turbulensi di lingkungan perairan menyebabkan kalsium
karbonat mengendap dan bikarbonat melimpah (Hynes, 1972). Karbonat di dalam air akan lebih mudah
mengendap. Banyaknya karbonat dalam suatu perairan dapat digunakan menilai tingkat kesuburan
suatu perairan (Ruttner, 1971, Goldman dan Home, 1983).

Bentuk Kloroplas

Kloroplas adalah plastida berwama hijau, umumnya berbentuk lensa, terdapat di dalam sel tumbuhan
lumut, paku-pakuan dan tumbuhan berbiji. Garis tengah dari lensa tersebut 2-6 mm, sedangkan
tebalnya 0,5-1,0 mm. jika dilihat dengan mikroskop cahaya dengan perbesaran yang paling kuat,
kloroplas sering kelihatan berbentuk butir. Bagian-bagiannya yang kelihatan berwama tua disebut grana,
sedangkan bagian-bagian yang kelihatan berwama muda disebut stroma. Sejajar dengan permukaannya
yang lebar, di dalam kloroplas terdapat lamella. Secara umum suatu sel mesofil daun mengandung 30-
500 butir kloroplas yang berbentuk cakram atau gelendong.

Bentuk kloroplas yang beraneka ragam ditemukan pada ganggang (Algae). Kloroplast
berbentukjala ditemukan pada Cladophora, yang berbentuk pita spiral ditemukan pada Spirogyra,
sedangkan yang bentuk bintang ditemukan pada Zygnema.

Pada tumbuhan tingkat tinggi, umumnya mengandung klorofil a dan b. Klorofil ini mempunyai panjang
gelombang yang berbeda.

Klorofil fitoplankton memiliki sifat berfluorescense dan mengabsorbsi. Sifat berfluorescense merupakan
dasar untuk mengisolasi klorofil-a, -b, c1 dan c2, sedangkan sifat absorbsi dijadikan dasar menentukan
ciri-ciri dari klorofil-a, -b, c1 dan c2. Selain sifat-sifat tersebut, klorofil mempunyai fungsi menyerap
energi cahaya (kinetic energy) yang dapat digunakan dalam proses fotosintesis dan sebagai katalisator
dalam proses fotosintesis. Perlu diteliti kinetic energy masing masing jenis klorofil untuk mengetahui
efektitasnya. Berikut hasil penelitian tentang koefisien penyerapan klorofil a, b, dan c.

Anda mungkin juga menyukai