Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

PRE-EKLAMSIA

Disusun Oleh:
BAGUS INDRA PRATAMA
2014901110013

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
PRE EKLAMSI

A. Definisi
Preeklampsia sejak dahulu didefinisikan sebagai trias yang terdiri dari
hipertensi, proteinuria, dan edema pada wanita hamil. Preeklampsia biasanya
terjadi pada kehamilan trimester ketiga, walaupun pada beberapa kasus dapat
bermanifestasi lebih awal (Heffner & Schust, 2009).

Preeklampsia umumnya terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi. Ibu yang
hamil pertama kali lebih besar berisiko preeklampsi. Preeklampsia adalah
sindrom yang terdiri dari tingginya tekanan darah, tingginya kadar protein
dalam urin (hemaproteuria), dan banyaknya cairan di dalam tubuh. Eklamsi
merupakan akibat yang ditimbulkan daripreeklampsi (Sinsin, 2008)

Preeklampsia dapat terjadi pada masa antenatal, intranatal, dan postnatal. Ibu
yang mengalami hipertensi akibat kehamilan berkisar 10%, 3-4 %
diantaranya mengalami preeklampsia, 5% mengalami hipertensi dan 1-2%
mengalami hipertensi kronik (Robson dan Jason, 2012).
B. Mekanisme Fisiologis
Klasifikasi
1. Pre-eklamsia
Ringan Preeklampsia adalah gangguan spesifik
2. Pre-eklamsia hipertensi yang disebabkan oleh
Berat Faktor predisposisi: kehamilan, pada usia kehamilan > 20
- Nuliparitas Faktor: imunologis, minggu yang disertai gangguan sistem
- Kehamilan kembar Spasme arteriola nutrisi, endotel organ. (Yuliani, Suharyo, Nugraheni,
- Penyakit vaskuler 2019)

Kerusakan
Vasokonstriksi Kerusakan glomerulal endotel vaskuler
pe an filtrasi ginjal Ekstravasasi cairan intrastitial ke
interstitial (ekstrasel)
Vasokontraksi meningkat,
pe an produksi renin pe an filtrasi ginjal Vasodilator menurun
Akumulasi cairan di jaringan
Tekanan darah meningkat,
protein uria, transudasi
pe an produksi pe an filtrasi natrium
angiotensin II
EDEMA
Retensi garam dan air Kejang / penurunan System saraf
kesadaran
HIPERTENSI
PROTEINURIA pe an reabsorbsi protein MK: Nyeri Akut

ANSIETAS Kurang informasi ttg penyakit pre eklampsi Pre eklampsi Kesulitan pengaturan terapi/ pencegahan komplikasi

PER PEB Defisiensi Pengetahuan Preeklampsi

Breathing Blood Brain Bladder Muskuluskeletal

Ekstravasasi cairan SSP Induksi edema otak


pe an sirkulasi darah pe an diuresis Akumulasi cairan di

me kan resisitensi otak interstitial


Rongga paru Oliguri
pe an suplai O2 ke janin
Gg sirkulasi otak Edema ekstrimitas
Edema paru
GG POLA
Vasokonstriksi PD
Kejang ELIMINASI URIN KELEBIHAN VOL.
POLA NAPAS IUGR
TAK EFEKTIF CAIRAN
Degenerasi plasenta
RESIKO Gg pada JANIN dan IBU
Klasifikasi Preeklamsia
Menurut Wahyuni, (2014) menyebutkan bahwa klasifikasi preeklamsia dibagi
menjadi 2 golongan:
1) Preeklamsia Ringan
a. Tekanan darah 140/90 mmHg atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau
lebih atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.
b. Proteinuria 0,3 gr/lt atau 1+ atau 2+
c. Edema pada kaki, jari, muka dan berat badan naik > 1 kg/minggu.
2) Preeklamsia Berat
a. Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
b. Proteinuria 5 gr/lt atau lebih
c. Oliguria ( jumlah urine < 500 cc per jam )
d. Terdapat edema paru dan sianosis
e. Adanya gangguan serebral, gangguan visus dan rasa nyeri di
epigastrum
Manifestasi Klinis
Menurut Yuli (2017) dan (Nurarif & Hardhi 2015) diagnosis preeklamsia
ditegakkan berdasarkan adanya gejala-gejala sebagai berikut
a. Penambahan berat badan yang berlebihan, terjadi kenaikan 1 kg seminggu
beberapa kali.
b. Edema terjadi peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan
dan muka.
c. Hipertensi (di ukur setelah pasien beristirahat selama 30 menit)
d. TD > 160/110 mmHg atau
e. Tekanan sistolik meningkat > 30 mmHg
f. Diastolik>15 mmHg
g. Tekanan diastolic pada trimester ke II yang >85 mmHg patut di curigai
sebagai preeklamsi
h. Proteinuria
i. Proteinurea sebanyak 5 g dalam urin 24 jam atau pemeriksaan kualitatif
+3 / +4.
j. Keluhan serebral,gangguan penglihatan atau nyeri epigastrium
k. Edema paru dan sianosis
l. Oliguria: Jumlah produksi urine 500 cc/24 jam atau <20 cc/jam yang
disertai kenaikan kreatinin darah
m. Keluhan cerebral, gangguan penglihatan atau nyeri daerah epigastrium.
n. Intra Uterine Growth Retardation (IUGR) atau keterlambatan pertumbuhan
janin dalam kandungan.

Pemeriksaan Penunjang
a. Darah lengkap
b. Serum elektrolit
c. Sumber lain mengatakan Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring
atau tidur, diukur 2 kali dengan interval 6 jam.Laboratorium : protein uri
dengan kateter atau midstream ( biasanya meningkat hingga 0,3 gr/lt atau
+1 hingga +2 pada skala kualitatif ), kadar hematokrit menurun, BJ urine
meningkat, serum kreatini meningkat, uric acid biasanya > 7 mg/100
ml( Suyono, 2002).
d. Berat badan : peningkatannya lebih dari 1 kg/minggu Tingkat kesadaran ;
penurunan GCS sebagai tanda adanya kelainan pada otak
e. USG;untuk mengetahui keadaan janin
f. NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin
(Nurarif & Hardhi 2015)

Penatalaksanaan Pre-Eklamsia Berat (Mansjoer, A 2002 sitasi oleh


Aspiani 2017)
a. Tirah baring miring ke satu sisi
b. Infus Dextrose 5% 500 cc tiap 6 jam, diselingi RL
c. Pemberian Antasida
d. Diet: cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garak
e. Pemberian obat anti kejang
f. Obat anti hipertensi
g. Kardiotonika
h. Lain-lain: Antipiretik, antibiotik, analgetik

C. Diagnosa Keperawatan, NOC & NIC


1. Nyeri akut berhubungan dengan spasme korteks cerebri
NOC: Mengontrol nyeri, Menunjukan tingkat nyeri (Pain Level)
NIC: Managemen cairan (Fluid Management), Pemberian analgetik
(Analgetik Administrtion)
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan edema pulmonal
NOC: Respiratory status: Ventilation
NIC: Managemen jalan nafas dan pemantauan jalan nafas
3. Resiko gangguan hubungan ibu dan janin berhubungan dengan gangguan
suplai oksigen ke utero plasenta sekunder akibat peningkatan tekanan
darah
NOC: Status maternal antepartum
NIC: Perawatan kehamilan resiko tinggi, Perawatan kehamilan
4. Defisiensi Pengetahuan Preeklamsi
NOC: Knowledge: disease process, helth behavior
NIC: Teaching disease process, berikan penilaian tentang tingkat
pengetahuan pasien tentang proses penakit ang spesifik.
5. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kehilangan protein
plasma, penurunan tekanan osmotik kolid plasma, retensi natrium dan
air, perpindahan cairan dari intrasel ke ekstrasel
NOC: Keseimbangan cairan, Keseimbangan elektrolit
NIC: Monitor Elektrolit, Managemen hivervolemia
6. Anseitas berhubungan dengan krisis situasi dan maturasi
NOC: Tingkat kecemasan, Kontrol kecemasan diri
NIC: Pengurangan kecemasan, Peningkatan Koping
7. Gangguan Eliminasi Urin
NOC: Urinary Elimination, contiunence
NIC: Urinary Retention Care, lakukan penilaian komprenhensif berfokus
pada inkontinansia (output urin, pola berkemih dan masalah kencing)
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, Gloria M et all. 2016 Nursing Interventions Classification (NIC) edisi keenam
bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah dan Roxsana Devi Tumanggor (eds).
Amsterdam : ELSEVIER.
Heffner LJ dan Schust DJ. 2009. At a Glance Sistem Reproduksi Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga
Herdman, T. Heather, 2015. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2017,
Jakarta : EGC.
Moorhead, sue et all. 2016 Nursing Outcomes Classification (NOC) pengukuran
Outcomes Kesehatan edisi kelima bahasa Indonesia dalam Intansari Nurjanah dan
Roxsana Devi Tumanggor (eds). Amsterdam : ELSEVIER.
Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC. Jogjakarta: MediAction
Robson, Elizabeth S dan JasonWaugh. 2012. Patologi Pada Kehamilan. Jakarta: EGC
Sinsin, Iis. 2008.Masa Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Wahyuni, Sri. 2014. Gambaran Faktor –Faktor Risiko Preeklamsiadi Rsud Margono
Soekarjo. (Karya Tulis Ilmiah) Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Yuli. A, Reny. 2017. Buju Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas, Aplikasi NANDA, NIC
NOC. Jakarta: TIM
Yuliani, Diki Retno, Suharyo Hadisaputro, Sri Achadi Nugraheni. 2019. Distribution of
Preeclampsia Risk Factors in Pregnant Woman with Mild Preeclampsia in
Banyumas District Jurnal kebidanan, Volume 9 Nomor 2 (2019) 135-141, p-
ISSN: 2089-7669 ; e-ISSN: 2621-2870

Banjarmasin, Desember 2020

Preseptor Akademik, Ners Muda,

(Kristina Yuniarti, Ns., M.Kep) (Nursyifa Mahmudah, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai