Anda di halaman 1dari 58

Utk Apa jurnalisme Itu?

Tujuan utama dari jurnalisme adalah


menyediakan masyarakat informasi yang
tidak berpihak & bebas mereka tentukan
sendiri

The Elements of Journalism: Bill Kovach & Tom Rosenstiel

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 1


9 Elemen Jurnalisme
The elements of Journalism:
Journalism: Bill Kovach
Kovach & Tom Rosenstiel

1. Tugas pertama jurnalisme adalah


menyampaikan
menyampaika n KEBENARAN (fungsional)

2. Loyalitas kepada Masyarakat

3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 2


9 Elemen Jurnalisme
The elements of Journalism: Bill Kovach
Kovach & Tom Rosenstiel

4. Independensi

5. Memantau Kekuasaan & Menyambung Lidah


Mereka yang Tertindas

6. Jurnalisme sebagai forum publik

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 3


9 Elemen Jurnalisme
The elements of Journalism: Bill Kovach
Kovach & Tom Rosenstiel

7. Jurnalisme Harus MEMIKAT Sekaligus RELEVAN

8. Kewajiban Wartawan Menjadikan Beritanya


PROPORSIONAL & KOMPREHENSIF

9. Setiap Wartawan Harus Mendengarkan Hati


Nuraninya Sendiri

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 4


1. Tugas pertama jurnalisme adalah
menyampaikan
menyampaik an KEBENARAN (fungsional)

Namun, menurut Kovach & Rosenstiel


sendiri, ini sebuah ironi, yang justru paling
membingungkan!

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 5


1. Tugas pertama
per tama jurnalisme
jur nalisme adalah
menyampaikan KEBENARAN

Kebenaran yang mana? Bukankah kebenaran


bisa dipandang dr kacamat berbeda2? Tiap-
tiap agama, ideologi ataukah filsafat punya
dasar pemikiran yg belum tentu sama.
Sejarah pun sering bisa direvisi. Jadi,
kebenaran menurut siapa?

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 6


1. Tugas pertama
per tama jurnalisme
jur nalisme adalah
menyampaikan KEBENARAN

Mnrt Kovach & Rosenstiel masyarakat butuh


prosedur & proses utk mendapatkan apa yang
disebut kebenaran fungsional (k.f).
(k.f). Polisi
melacak & menangkap tersangka berdasarkan
ini. Hakim menjalankan peradilan juga
berdasarkan k.f.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 7


1. Tugas pertama
per tama jurnalisme
jur nalisme adalah
menyampaikan KEBENARAN

Kebenaran fungsional senantiasa bs direvisi.


Seorg terdakwa bs dibebaskan krn tdk
terbukti salah. Hakim bs keliru. Pelajaran
sejarah bs salah. Bahkan hukum2 alampun
bs salah!

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 8


1. Tugas pertama
per tama jurnalisme
jur nalisme adalah
menyampaikan KEBENARAN

Ini pula yg dilakukan jurnalisme. Bukan


kebenaran dlm tataran filosofis,
filosofis, tapi dlm tataran
fungsional.. Kebenaran yg diberitakan media
fungsional
dibentuk lapisan demi lapisan
lapisan..

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 9


1. Tugas pertama
per tama jurnalisme
jur nalisme adalah
menyampaikan KEBENARAN

Kovach & Rosenstiel mengambil contoh


tabrakan lalu lintas.
lintas. Hari pertama seorang
wartawan memberitakan
memberitakan kecelakaan itu. Di
mana, jam berapa, jenis kendaraannya apa,
nomor polisi berapa, korbannya bagaimana.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 10


1. Tugas pertama
per tama jurnalisme
jur nalisme adalah
menyampaikan KEBENARAN
Hari kedua berita itu mungkin ditanggapi oleh
pihak lain. Mungkin polisi, mungkin keluarga
korban. Mungkin ada koreksi. Kemudian,
koreksi bisa diberitakan pd hari ketiga/segera
mungkin. Ini juga bertambah ketika ada surat
pendengar, atau opini lewat telepon, dst. Dari
kebenaran sehari-hari ini terbentuklah
bangunan kebenaran yg lebih lengkap.
lengkap.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 11


2. Loyalitas kepada
kepada Masyarakat
Mas yarakat

Mengetahui mana yg benar & mana yg


salah saja tak cukup. Kovac
ovach
h dan Rosenstiel
menerangkan elemen kedua
kedua dengan ber
bertanya,
tanya,
´Kepada
´Kepada siapa wartawan harus
har us menempatkan
loyalitasnya? Pada perusahaannya? Pada
pembacany
pembacanya?
a? Atau pada masyaraka
masyarakat?µ
t?µ Inga
Ingatlah:
tlah:
wartawan punya tanggungjawab sosial!
sosial!

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 12


2. Loyalitas kepada
kepada Masyarakat
Mas yarakat

Kovach & Rosenstiel khawatir


Kovach kh awatir banyaknya
wartawan yang mengurusi bisnis bisa
mengaburkan misi media dlm melayani
kepentingan masyarakat. Bisnis media beda
dg bisnis kebanyakan. Dalam bisnis media
ada sebuah segitiga. Sisi pertama
per tama adalah
pembaca, pemirsa, atau pendengar . Sisi
kedua adalah pemasang iklan.
iklan. Sisi ketiga
adalah masyarakat.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 13


2. Loyalitas kepada
kepada Masyarakat
Mas yarakat

Segitiga Bisnis Media

Pendengar Pengiklan

Masyarakat

29- s' ir s - I
3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

Kovach & Rosenstiel berkata: Pengecekan ulang


dengan teliti adalah ESENSI dari jurnalisme!
Disiplin mampu membuat wartawan menyaring
desas-desus, gosip, ingatan
yang keliru, manipulasi, untuk mendapatkan
informasi yang akurat. Disiplin verifikasi inilah
yang membedakan jurnalisme dengan hiburan,
propaganda, fiksi atau seni.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 15


3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

Kovach & Rosenstiel berpendapa


berpendapat,t,
´saudara sepupuµ hiburan yang disebut
infotainment (d
(dari
ari kat
kata
a info
inform
rmat
atio
ion
n&
entertainment) harus dimengerti
wartawan agar tahu mana batas-
batasnya.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 16


3. Di si plin 
plin  da lam  Me la kukan 
kukan  VER
VERI 
I FI KASI 
KASI 

Info tainmen 
tainmen t ha
han 
n ya
ya te 
te r 
rfo 
f  o kus
kus pada apa-apa
yan 
yan g mena rik
rik pe 
pe rha 
rha tian 
tian  pemi rsa 
rsa / -
pen den ga r.
r. Jur na 
na li sme  me li put
put
ke pen tin gan  ma sya 
sya r 
ra 
a
 k
  a t yan 
yan g bi 
bi sa 
men ghi 
ghi bur
bur ta 
ta pi  jug
juga 
a  bi sa  ti da k.
k.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 17


3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

Bagaimana dg beragamnya standar 


  jurnalisme? Tidakkah disiplin tiap
wartawan dalam melakukan verifikasi
bersifat personal? Menurut Kovach &
Ronsenstiel, memang tak setiap
wartawan punya:
pemahaman yang sama.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 18


3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

Tidak setiap wartawan tahu standar 


minimal verifikasi. Susahnya, karena
tak dikomunikasikan dengan baik, ini
sering menimbulkan ketidaktahuan
pada banyak orang karena disiplin
dalam jurnalisme ini sering terkait
dengan apa yg biasa disebut sebagai
obyektivitas..
obyektivitas

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 19


3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

Orang sering bertanya apa


obyektivitas dalam jurnalisme itu?
Apakah wartawan bisa obyektif?
Bagaimana dengan wartawan yang
punya latar belakang pendidikan,
sosial, ekonomi, kewarganegaraan
kewarganegaraan,,
etnik, agama & pengalaman pribadi
yang nilai-nilainya berbeda dengan
nilai dari peristiwa yang diliputnya?

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 20


3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

Kovach dan Rosenstiel menjelaskan, pada


abad XIX tak mengenal konsep objektivitas
itu. Wartawan zaman itu lebih sering
memakai apa yang disebut sebagai
realisme.. Mereka percaya bila seorang
realisme
reporter menggali fakta-fakta dan
menyajikannya begitu saja maka
kebenaran bakal muncul dengan
sendirinya.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 21


3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

Ide tentang realisme ini muncul


bersamaan dengan terciptanya struktur 
karangan yang disebut sebagai piramida
terbalik di mana fakta yang paling
penting diletakkan pada awal laporan,
demikian seterusnya, hingga yang paling
kurang penting. Mereka berpendapat
struktur itu membuat pendengar 
memahami berita secara alamiah.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 22


3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

Walter Lippmann (wartawan terkemuka New


York Times) menekankan, jurnalisme tak
cukup hanya dilaporkan oleh ´Saksi Mata yang
tak terlatih.µ Niat baik atau usaha yang jujur 
 juga tak cukup. Lippmann mengatakan inovasi
baru pada zaman itu, misalnya bylines atau
kolumnis, juga tidak cukup.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 23


3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

Bylines diciptakan agar nama setiap reporter 


diketahui publik yang bakal mendorong si
reporter bekerja lebih baik karena namanya
terpampang jelas. Kolumnis/ulasan adalah
wartawan atau penulis senior yang tugasnya
menerangkan suatu peristiwa dengan konteks
yang lebih luas yang mungkin tak bisa
dilaporkan reporter yang sibuk bekerja di
lapangan.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 24


3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

Solusinya, menurut Lippmann, wartawan


harus menguasai semangat ilmu
pengetahuan (ANALISIS), ´Ada satu hal
yang bisa disatukan dalam kehidupan
yang berbeda-beda ini. Itu adalah
keseragaman dalam mengembangkan
metode, ketimbang sebagai tujuan;
seragamnya metode yang ditarik dari
pengalaman di lapangan).µ

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 25


3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

Baginya, metode jurnalisme bisa obyektif.


Namun, obyektifivas bukanlah tujuan.
Obyektivitas adalah disiplin dalam
melakukan verifikasi.
verifikasi.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 26


3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

Kovach & Rosenstiel menawarkan


5 konsep dalam verifikasi:
- Jangan
Jangan menambah
menambah atau mengamengarang
rang apa
apa pun;
- Janga
Jangann meni
menipu
pu atau menye
menyesatka
satkann pembaca,
pembaca,
pemirsa, maupun pendengar;
- Bersi
Bersikapla
kaplahh setranspar
setransparan
an & sejujur
sejujur mungkin
mungkin ttg
metode & motivasi Anda dlm reportase;
- Bersa
Bersandarl
ndarlah
ah pd
pd reportase
reportase Anda
Anda sendi
sendiri;
ri;
- Ber
Bersik
sikapl
aplah
ah renda
rendahh hati.
hati.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 27


3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

Kovach dan Rosenstiel juga menawarkan


metode yang kongkrit dalam melakukan
verifikasi:

Pertama, penyuntingan secara skeptis


Pertama, skeptis..
Penyuntingan harus dilakukan baris demi baris,
kalimat demi kalimat, dengan sikap skeptis.
Banyak pertanyaan, banyak gugatan.
gugatan.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 28


3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

Kedua, memeriksa akurasi


Kedua, akurasi.. David Yarnold dari
San Jose
Jose Mercury
Mercury News
News meng
mengemba
embangka
ngkann satu
daftar pertanyaan yang disebutnya ´accuracy
´accuracy
checklist.µ
checklist .µ
- Ap
Apak
akah
ah le
lead
ad be
beri
rita
ta su
suda
dah
h didu
diduku
kung
ng de
deng
ngan
an
data-data penunjang yang cukup?
- Apaka
Apakah
h sudah
sudah dicek
dicek ulang:
ulang: semua
semua nomor 
nomor 
telepon & alamat yg ada dalam laporan tsb?
Bagaimana dengan penulisan/cara pengucapan
nama & jabatan?
29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 29
3. Disiplin 
Disipli n  d alam
alam Melaku 
Melaku kan 
kan  VERIFIKASI

- Apa
Apakah
kah ma
mater
terii back
backgr 
gr ound gun a memahami
lapo 
lapo ran 
ran  And a sud 
sud ah
ah leng 
leng kap?
kap?

- Ap
Apa
aka
kahh sem
semu 
u a pihak yang 
yang  ad a d alam
alam lapo 
lapo ran 
ran 
sud ah
ah d iung kapkan 
kapkan  d an  apakah semu 
semu a pihak
sud ah
ah d iberi
iberi hak un tu k bicara?

- Ap
Apa
aka
kahh la
lapo ran 
ran  it
itu 
u  berpihak atau 
atau  memb
membu  u at
at
peng 
pe ng hakiman 
hakiman  yayang 
ng  mung kin 
kin  hal
halu 
u s terhad 
terhad ap
ap
salah satu 
satu  pihak? Siapa o rang 
rang  ya
yang 
ng  kira-kira tak
su ka
ka d eng an  lap
lapo 
o ran 
ran  And a lebih d ari
ari batas yg 
yg 
wajar?

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 30


3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

- Apa ada yan


yang
g kura
kurang?
ng?

- Apaka
Apakahh semua
semua kutipa
kutipann akurat
akurat dan
dan diberi
diberi
keterangan dari sumber yang memang
mengatakannya? Apakah kutipan-kutipan
(insert/actuality) itu mencerminka
mencerminkan n
pendapat dari yang bersangkutan?

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 31


3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

Ketiga,, jangan berasumsi


Ketiga berasumsi.. Jangan percaya
pada sumber-sum
sumber-sumber
ber resmi begitu saja.
Wartawan harus mendekat pada
sumber-sumber primer sedekat mungkin.
David Protess dari Northwestern University
memiliki satu metode untuk ini.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 32


3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

David Protess memakai tiga lingkaran yang


konsentris. Lingkaran paling luar berisi data-
data sekunder terutama
sekunder terutama kliping media lain.
Lingkaran yang lebih kecil adalah dokumen-
dokumen misalnya laporan pengadilan,
laporan polisi, laporan keuangan, dsb.
Lingkaran terdalam adalah saksi mata.
mata.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 33


Metode 3 Lingkaran
David Protess

Data sekunder

Saksi mata

Dokumen

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 34


3. Disiplin dalam Melakukan VERIFIKASI

Metode keempat,
keempat, pengecekan fakta ala Tom
French yang disebut Tom French·s Colored
Pencil.. Metode ini sederhana.
Pencil

French, seorang spesialis narasi panjang


nonfiksi dari suratkabar St. Petersburg
Times, Florida, AS memakai pensil berwarna
untuk mengecek fakta-fakta dalam
karangannya, baris per baris, kalimat per 
kalimat.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 35


4. Independensi

´Seorang wartawan adalah mahluk asosial


asosial..
Asosial bukan berarti antisosial
antisosial.µ
.µ (Namun ini
sangat dilematis!)

Kovach dan Rosenstiel berpendapat,


wartawan boleh mengemukakan
pendapatnya dalam kolom opini (tidak dalam
berita). Mereka tetap dibilang wartawan
walau menunjukkan sikapnya dengan jelas.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 36


4. Independensi

Kalau begitu wartawan boleh tak netral?


Menjadi netral bukanlah prinsip dasar 
 jurnalisme. Imparsialitas juga bukan yang
dimaksud dengan obyektivitas.

Prinsipnya, wartawan harus bersikap


independen terhadap orang-orang yang
mereka liput.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 37


4. Independensi

Semangat & pikiran untuk bersikap


independen ini lebih penting ketimbang
NETRALITAS. Namun wartawan yang
beropini juga tetap harus menjaga akurasi
dari data-datanya. Menulis opini ibaratnya,
menurut Maggie Galagher dari Universal
Press Syndicate, ´bicara
´bicara dengan seseorang
yang tak setuju dengan saya.µ
saya.µ

Mereka harus tetap melakukan verifikasi,


mengabdi pada kepentingan masyarakat, dan
memenuhi berbagai ketentuan lain yang
harus ditaati seorang wartawan (kode etik).
29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 38
4. Independensi

Kesetiaan pada kebenaran inilah yang


membedakan wartawan dengan juru
penerangan atau propaganda.

Kebebasan berpendapat ada pada setiap


orang. Tiap orang boleh bicara apa saja
walau isinya propaganda atau menyebarkan
kebencian. Tapi jurnalisme
Tapi jurnalisme bukan hal yang
sama.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 39


4. Independensi

Independensi harus dijunjung tinggi diatas


identitas lain seorang wartawan. Ada
wartawan yang beragama Kristen, Islam,
berkulit putih, keturunan Asia, keturunan
Afrika, laki-laki, perempuan, dsb.

Semua itu harus dinomorduakan! Pertama


wartawan dulu, baru sebagai orang
Kristen/Islam, dll. Jangan jadikan
identitasmu sebagai alasan utk mendikte
mendikte-mu.
-mu.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 40


5. Memantau Kekuasaan & Menyambung
Lidah Mereka yang Ter
Ter tindas

Memantau kekuasaan
kekuasaan bukan berarti melukai
mereka yang hidupnya nyaman.

Memantau kekuasaan dilakukan dalam


kerangka ikut menegakkan demokrasi
demokrasi..

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 41


5. Memantau Kekuasaan & Menyambung 
Menyambung 
Lidah Mereka yang 
yang  Tertindas

Salah satu cara pemantauan ini adalah


melakukan investi
investig 
g ative
ative repo 
repo rting 
rting  --sebuah
 jenis repo 
repo rtase
rtase di mana si wartawan berhasil
menunjukkan siapa yang yang  salah, siapa yang 
yang 
melakukan pelangg 
pelangg aran
aran hukum, yang 
yang 
seharusnya jadi terdakwa, dalam suatu
kejahatan publik yang 
yang  sebelumnya
dirahasiakan.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 42


5. Memantau Kekuasaan & Menyambung
Lidah Mereka yang Ter
Ter tindas

Namun investigasi sering dijadikan barang


dagangan (terjadi di AS & juga di Indonesia).
Investigasi tidak sama dengan RUMOR
RUMOR..

Kovach & Rosenstiel menceritakan


bagaimana radio-radio di sana menyiarkan
rumor dan dengan seenaknya mengatakan
mereka melakukan investigasi. Susahnya,
para pendengar, pemirsa, dan pembaca juga
tak tahu apa investigasi itu.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 43


5. Memantau Kekuasaan & Menyambung
Lidah Mereka yang Ter
Ter tindas

Banyak media lebih suka memperdagangkan


label-nya
label-nya saja tetapi tak benar-benar masuk
ke dalam investigasi.

Bob Woodward dari The Washington Post,


Post,
salah seorang wartawan yang investigasinya
ikut mendorong mundurnya Presiden Richard
Nixon
Nixon (skan
(skandal
dal Wate
Watergate
rgate pada 1970-an),
mengatakan: salah satu syarat investigasi
adalah ´pikiran
´pikiran yang terbuka.µ
terbuka.µ

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 44


6. Jurnalisme Sebagai Forum Publik

Manusia itu punya rasa ingin tahu yang


alamiah. Bila media melaporkan, katakanlah
dari jadwal-jadwal
jadwal-jadwal acara budaya hingga
kejahatan publik atau timbulnya suatu tren
sosial, ini pasti akan menggelitik rasa ingin
tahu pendengar.

Ketika mereka bereaksi terhadap laporan-


laporan itu maka masyarakat pun dipenuhi
dengan komentar ²mungkin lewat program
telepon di radio/talk show, surat pendengar,
dsb.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 45


6. Jurnalisme Sebagai Forum Publik

Pada gilirannya, komentar-komentar dalam


program interaktif didengar 
interaktif didengar oleh
oleh para politisi
& birokrat yang menjalankan roda
pemerintahan. Memang tugas merekalah
untuk menangkap aspirasi masyarakat.

Dengan demikian, fungsi jurnalisme sebagai


forum publik sangatlah penting karena,
seperti pada zaman Yunani kuno, lewat forum
inilah demokrasi ditegakkan.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 46


6. Jurnalisme Sebagai Forum Publik

Kovach dan Rosenstiel berpendapat


 jurnalisme yang mengakomodasi debat
publik harus dibedakan dengan ´ ́jurnalisme
 jurnalisme
semu,µ
semu ,µ yang mengadakan debat secara
artifisial dengan tujuan menghibur atau
melakukan provokasi
provokasi..

Munculnya jurnalisme semu itu terjadi karena


debatnya tak dibuat berdasarkan fakta-fakta
secara memadai. ´Talk
´Talk is cheap,µ
cheap,µ kata
Kovach dan Rosenstiel.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 47


7. Jurnalisme Harus Memikat Sekaligus
Relevan

Memikat sekaligus relevan. Ironisnya, dua


faktor ini justru sering dianggap dua hal
yang bertolakbelakang
bertolakbelakang..

Laporan yang memikat dianggap laporan yang


lucu, sensasional, menghibur, dan penuh
selebritis. Tapi laporan yang relevan
dianggap kering, penuh dengan
angka-angka, dan membosan
membosankan.
kan.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 48


7. Jurna lisme Har
Jurnalisme Harus
us Memikat Sekaligus
Relevan

Padahal bukti-bukti cukup banyak, bahwa


masyarakat mau keduanya. Orang menonton
Cek & Ricek tapi juga suka menyaksikan
Seputar Indonesia,
Indonesia, dst.

Majalah The
Majalah The New Yorke
Yorkerr terken
terkenal
al bukan
bukan saja
saja
karena kartun-kartunnya yang lucu, tapi juga
laporan-laporannya yang panjang & serius.
Inilah yang disebut dengan jurnalisme
dengan jurnalisme yang
bermutu..
bermutu

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 49


8. Kewajiban Wartawan Menjadikan Beritanya
PROPORSIONAL & KOMPREHENSIF

Apa itu berita yang proporsional?

Kovach & Rosenstiel mengatakan banyak


suratkabar yang menyajikan berita yang tak
proporsional. Judul-judulnya sensional
sensional..
Penekanannya pada aspek yang emosional
emosional..

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 50


8. Kewajiban Wartawan Menjadikan Beritanya
PROPORSIONAL & KOMPREHENSIF

Apa itu berita yang sensasional?

Kovach & Rosenstiel mengambil contoh


menarik. Pers sensasional diibaratkan
seseorang yang ingin meraih perhatian orang
dengan pergi ke tempat umum lalu melepas
pakaiannya. Orang pasti suka & melihatnya.

Pertanyaannya adalah bagaimana orang


telanjang itu menjaga kesetiaan orang yang
sedang melihatnya?

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 51


8. Kewajiban Wartawan Menjadikan Beritanya
PROPORSIONAL & KOMPREHENSIF

Ini berbeda dengan pemain gitar di pusat


keramaian. Dia datang ke tempat umum,
memainkan gitar, ada sedikit orang yang
memperhatikan.

Namun seiring dengan kualitas permainan


gitarnya, makin hari makin banyak orang
yang datang untuk mendengarkan. Pemain
gitar inilah contoh pers yang proporsional
proporsional..

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 52


8. Kewajiban Wartawan Menjadikan Beritanya
PROPORSIONAL & KOMPREHENSIF

Masyarakat bisa tahu kalau si wartawan


mencoba proporsional atau tidak. Sebaliknya
masyarakat juga tahu kalau si wartawan
cuma mau bertelanjang bulat.

SETIAP wartawan harus mendengarkan hati


nuraninya sendiri.
sendiri. Dari ruang redaksi hingga
ruang direksi, semua wartawan seyogyanya
punya pertimbangan pribadi tentang etika
dan tanggungjawab sosial.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 53


9. Setiap Wartawan Harus Mendengarkan
Hati Nuraninya Sendiri

´Setiap individu reporter harus menetapkan kode


etiknya sendiri, standarnya sendiri dan
berdasarkan model itulah dia membangun
karirnya,µ kata wartawan televisi Bill Kurtis dari
A&E Network.
Network.

Menjalankan prinsip itu tak mudah karena


diperlukan suasana kerja yg nyaman, bebas,
dimana setiap orang dirangsang utk bersuara.
´Bos, saya kira keputusan Anda keliru!µ
keliru!µ atau
´Pak, ini kok kesannya rasialisµ
rasialisµ adalah 2 contoh
kalimat yg seharusnya bisa muncul di redaksi.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 54


9. Setiap Wartawan Harus Mendengarkan
Hati Nuraninya Sendiri

Membolehkan tiap individu wartawan


Membolehkan
menyuarakan hati nurani pada dasarnya
membuat urusan manajemen jadi lebih kompleks.
Tapi tugas setiap redaktur untuk memahami
persoalan ini.

Mereka memang
memang mengambil keputusan final tapi
mereka harus senantiasa membuka diri agar tiap
orang yang hendak memberi kritik atau komentar 
bisa datang langsung pada mereka.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 55


Catatan:
Dua Elemen Penting Jurnalisme

Esensi dari jurnalisme adalah disiplin dalam


melakukan verifikasi
verifikasi.. Ini membuat wartawan bisa
menyaring desas-desus,
desas-desus, gosip, atau manipulasi,
guna mendapatkan informasi yang akurat.
Disiplin verifikasi membedakan jurnalisme
dengan hiburan, propaganda, fiksi atau seni.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 56


Dua Elemen Penting Jurnalisme

Jurnalisme harus memantau


kekuasaan & menyambung lidah
mereka yang tertindas.
tertindas.

Bukan berarti melukai mereka yang


hidupnya nyaman tapi ikut
menegakkan demokrasi.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 57


Daftar Pustaka

1. Kovach, Bill & Rosenstiel, Tom, The Elements of Journalism, 2001


Bill,  Journalism and Patriotism , Commentary, 2003
2. Kovach, Bi
3. Harsono, An
Andreas, Resensi Buku Sembilan Elemen 
 Jurnalisme , Pantau, Jakarta, 2001.

29-31 Ags '08 Firmansyah MS - FNS & YPBHI 58

Anda mungkin juga menyukai