Bagi rakyat polandia dan negara lain tempat demokrasi muncul,pertanyaan ini terjawab
lewat tindakan. Jurnalisme ada untuk membangun masyarakat. Jurnalisme ada untuk
memenuhi hak-hak warga negara. Jurnalisme ada untuk demokrasi . jutaan orang
terberdayakan arus informasi bebas, menjadi terlibat langsung dalam menciptakan
pemerintahan dan peraturan baru untuk kehidupan politik,sosial, dan ekonomi negara
mereka.
Pengetahuan tentang sesuatu memberi mereka rasa aman , membuat mereka bisa
merencanakan dan mengatur hidup mereka. Berita adalah bagian dari komunikasi yang
membuat kita terus memperoleh informasi tentang pergantian peristiwa , isu ,dan tokoh
didunia luar. Beerita menyediakan rasa kebersamaan dan tujuan bersama. Berita bahkan
membantu mengontrol dengan mengikat mereka terhadap ancaman bersama.
LAHIRNNYA JURNALISME
Dengan evolusi surat kbar-surat kabar pertama , para politikus inggris mulai
membicarakan sebuah fenomena baru, yang mereka sebut opini publik. Pada awal abad ke-
18 wartawan atau penerbit memformulasikan teori kebebasan berbicara dan pers bebas.
Pada 1720 , dua orang dari sebuah suratkabar london, yang menulis dengan nama samaran
cato, memperkenalkan ide bahwa kebenaran harus bisa menjadi pertahanan melawan
pencemaran nama baik.
Konsep tersebut akhirnya mengakar dalam pemikiran pra pendiri amerika serikat dan
terus bergulir hingga menjiwai Deklarasi hak-hak dasar virginia yang sebagian ditulis oleh
james madisson, konstitusi massachusetts yang ditlis oleh jhon adams da sebagian besar
pernyataan baru tentang hak-hak dasar ditanah koloni.pemerintah seharusnnya tak boleh
menyensor, tak seorang pun yang boleh, dan peers pun akan bebas, thomass jefferson
menyampaikan hal ini kepada george washington. Selang 200 tahun pengertian pers
sebagai benteng kebebasan menyatu dalam doktrin hukum amerika. didalam amamdemen
pertama,demikian bunyi keputusan yang dikeluarkan mahkamah agung yang mendukung
New York Times untuk menerbitkan dokumen rahasia pemerintah yang disebut pentagon
papers pada 1971,para pendiri bangsa ini mengharuskan pers bebas dilindungi untuk
memenuhi peran utamanya dalam demokrasi. Pers ada untuk melayani mereka yang
diperintah bukan mereka yang memerintah.
Lebih tepat jika disebut tugas pertama wartawan era baru adalah memverivikasi apakah
informasinya bisa dipercaya, lantas meruntutkannya sehingga warga bisa memahaminya
secara efisien. Dalam sebuah era ketika siapa saja bisa menjadi reporter atau komentator
sebuah web, maka, anda bergerak menuju jurnalisme dua arah. Wartawan menjadi
pemimpin diskusi atau mediator daripada menjadi guru atau pengajar semata. Audiens
tidak hanya menjadi konsumen melainkan prosumen, sebuah persilangan antara konsumen
dan produsen. Jika warga bermasalah dengan berita, mereka tahu kepada siapa harus
mengirimkan email untuk mengoreksi yang telah tercetak (media kini banyak mencetak
alamat email dan situs internet yang memasang nama penulis dalam bentuk hiperteks
sehingga memudahkan pembaca untuk mengontak penulis, redaktur, atau penerbit). Jenis
interaksi teknologi tinggi ini adalah jurnalisme yang menyerupai percakapan, sangat mirip
dengan jurnalisme pertama yang berlangsung di kedai minum dan kafe 400 tahun yang
lalu. Dari contoh yang jelas ini kita bisa mengetahui bahwa fungsi jurnalisme tidak berubah
secara mendasar meski kita telah masuk era digital. Teknik yang digunakan mungkin
berlainan, tapi prinsip-prinsip yang menggarisbawahinya tetap sama.
Kebanyakan orang mendapatkan berita dari televisi lokal, sebuah media yang umumnya
tak mempedulikan proses pemerintahan. Hanya 47% yang membaca surat kabar dan orang
orang tak lebih banyak tahu tentang dunia luar dibandingkan 50 tahun yang lalu. Mungkin
ide bahwa pers menyediakan informasi yang dibutuhkan orang orang agar mereka bisa
mengatur diri mereka adalah ilusi. Mungkin orang tidak peduli dalam realitas, mungkin
kita tidak bisa mengatur diri sama sekali. Pemerintah bekerrja dan kita semua pada
umumnya adalah penonton.
Ada publik yang terlibat, dengan taruhan pribadi didalam sebuah persoalan dan punya
pemahaman yang kuat. Ada publik yang berminat, yang tak punya peran langsung dalam
persoalan itu tapi terpengaruh olehnya dan menanggapi dengan pengalaman tangan
pertama. Dan lantas ada publik yang tidak berminat yang menaruh perhatian kecil saja dan
akan bergabung jika memang akhirnya ia memutuskan untuk begitu setelah semua garis
garis wacana ditata oleh orang lain. Dalam teori keterkaitan publik, kita semua menjadi
anggota tiga grup ini bergantung pada isu yang dilaporkan suatu media.
Pada awal ini ada kebulatan suara mutlak dan juga kebingungan yang sempurna, semua
orang setuju wartawan harus menyampaikan suatau hal yang pasti kebenarannya. Namun
orang berselisih paham tentang apa yang dimaksud dengankebenaran. Ketika ditanyakan
nilai apa yang mereka anggap tertinggi dalam pekerjaanya, 100% wartawan yang
diwawancarai dalam survei yang dilakukan Pew Research Center For The People And The
Press dan Committe of Conccernedjournalis menjawab menyajikan fakta secara benar.
Keinginan agar informasi merupakan kebenaran adalah elementer. Berita adalah materi
yang digunakan orang untuk mempelajari dan berpikir tentang dunia diluar diri mereka,
maka kualitas terpenting berita adalah bisa digunakan dan diandalkan. Kebenaran
menciptakan rsa aman yang tumbuh dari kesadaran seseorang dan kebenaran inilah yang
jadi intisari sebuah berita. Pada awal abad ke-20 para wartawan mulai menyadari bahwa
realisme dan realitas atau akurasi dan kebenaran tak bisa lagi dengan mudah dianggap
sama.
3. Untuk Siapa Wartawan Bekerja
SEKADAR
Menyebut dengan jelas bahwa wartawan harus selalu mencari kebenaran tidaklah cukup.
Kondisi macam apa yang mereka perlukan untuk mengetahui kebenaran dan juga untuk
mengkomunikasikannya kepada publik dalam cara yang dipercaya masyarakat.kesetian
kepada warga adalah makna yang disebut independensi jurnalistik yang sering dipakai
sebagai gagasan gagasan lain, termasuk ketidakterikatan, tidak berat sebelah, dan
ketidakberpihakan.
Tetap saja, pemikiran bahwa wartawan melayani warga masih pada urutan teratas masih
dipercaya oleh banyak wartawan. Pertanyaan, kepada siapa anda bekerja ? mendapat
tanggapan yang cukup kuat diantara wartawan yang diwawancarai yang dilakukan oleh
pew research center for the people and the press dan committe of concerneed journalists,
lebih dari 80% respondes menempatkankewajiban pertama adlah kepada
pembaca/pendengar/pemirsa sebagai prinsip inti jurnalisme. Dalam wawancara
mendalam yang terpisah dengsn jawaban terbuka dengan psikolog lebih dari 70%
wartawan menempatkanaudienssebagai loyalitas pertama mereka, jauh diatas atasan
mereka dan mereka sendiri, profesi mereka, atau bahkan keluarga mereka.
PAGAR API
Jika wartawan menunjukan komitmen pertanyaanya kepada warga, bagaimana dengan
orang lain yang bekerja dimedia bagian penjualan ikla, bagian sirkulasi, para pengemudi
truk, penerbit dan pemilik.
1) PEMILIK ATAU PERUSAHAAN HARUS MENOMORSATUKAN WARGA
Daripada mengasingkan redaksi dari bagian usaha ada cara lain yang bisa
membuat jurnalisme berjalan dalam kondisi terbaiknya, yaitu saat kedua belah
pihak setia pada nilai nilai profesi ini bukan satu sisi untuk bisnis dan sisi lain
untuk pelayanan publik. Sejarah mengisyaratkan hal ini bisa berjalan hanya jika
pemilik perusahaan benar benar mempercayai inti nilai nilai jurnalisme sebagai
prioritas utama.
2) PEKERJAKAN MANAJER BISNIS YANG JUGA MENOMORSATUKA
WARGA
Sementara pemilik media adalah penentu akhir nilai nilai dalam institusi, orang
orang bisnis yang sukses juga menyebut tentang perlunya mempekerjakan manajer
yang punya misi yang sama, sekalipun menjajakan iklan atau membangun sirkulasi
adalah jalan yang berbeda dari menghasilkan tulisan.
3) TETAPKAN DAN KOMUNIKASIKAN STANDAR YANG JELAS
Bahkan jika para pemilik punya misi jurnalistik yang sama, banyak perusahaan
media merasa perlu untuk dengan jelas menyatakan standar mereka satu demi satu
dan sebuah atmosfer tempat orang berbisnis dan orang redaksi paling tidak dalam
jenjang tertentu bisa berbicara untuk memastikan mereka mengerti dan
menghormati peran masing masing yang dipegang.
4) KATA AKHIR BERITA BERADA DITANGAN WARTAWAN
Banyak orgnisasi lain yang terlibat dalam peroduksi berita mengatakan bahwa
wartawan harus memegang kata akhir untuk urusan berita bukan bagian bisnis, ini
merupakan prinsip yang sangat jelas.
5) KOMUNIKASIKAN STANDAR YANG JELAS KEPADA PUBLIK
Kunci terakhir adalah bagaimana menjadikan semuanya sangat jelas bagi audiens
lebih jelas dari masa lalu tentang bagaimana organisasi berita bekerja.
4. Jurnalisme Verifikasi
Intisari jurnalisme adalah sebuah disiplin verifikasi, pada akhirnya disiplin verifikasi adalah
ihwal yang memisahkan jurnalisme dari hiburan, propaganda, fiksi, atau seni. Hiburan
berfokus pada hal-halyang menggembirakan hati. Propaganda akan menyeleksi fakta atau
mengarang fakta demi kepentingan yang sebenarnya persuasi dan manipulasi. Fiksi
mengaarang skenario untuk sampai pada kesan yang lebih personal dari apa yang disebut
kebenaran.
Tapi mereka tak selalu bisa mengungkapakan dengan fasih peran yang dimainkan
pengecekan suatu berita dimasyarakat. Namun, verifikasi selalu berada didalam fungsi
pokok jurnalisme. Seperti yang dikatakan Walterr Lipmann pada 1920 sebuah komunitas
tak bisa merdeka bial kekurangan informasi, karena dengan informasi yang cukup
kebohongan bisa dideteksi.
INDEPENDENSI PIKIRAN
Kebebasan berbicara dan kebebasan pers bermakna keduanya adalah milik semua orang.
Namun komunikasi danj jurnalisme bukanlah istilah yang bisa saling dipertukarkan. Siapa
saja bisa menjadi wartawan. Namun semuanya tidak sungguh-sungguh wartwan. Faktor
yanmg menentukan bukanlah kartu pers yang mereka miliki tapi lebih terletak pada sifat
kerja mereka.
Phil Donahue berpendapat dalam sebuah forum kami bahwa seseorang yang masuk ke
sebuah bar di chernobyl dan berkata, reaktor itu meledak,adalah seorang reporter pada
waktu itu. Jika melaporkan sebuah peristiwa yang ia saksikan atau ia periksa dan tidak
menyampaikan sebuah desas-desus, ia sedang melakukan jurnalisme.
EVOLUSI INDEPENDENSI
Manusia secara alami adalah mahkluk sosial dan politik, dan komunitas yang dibentuk itu
membutuhkan semacam aktifitas politik. Pada intiny pers menukar loyalitas partisan untuk
sebuah tatana baru bahwa jurnalisme tak akan melansir agenda tersembunyi.
Editorial dan opini politik yang sebelunya bercampur dengan berita, bahkan kadang-
kadang dijadikan berita dihalaman depan, kini disusun terpisah dengan ruang dan label
yang berbeda. Dari keputusan-keputusan sederhana ini hal-hal yang nampak sangat jelas
saat ini banyak dari etika baku jurnalisme dibentuk, terutama prinsip-prinsip yang
menyangkut pengambilan posisi politik yang dilakukan reporter.
INDEPENDENSI DALAM PRAKTIK
Aturan telah dimodifikasi dan diperkuat sampai pada keadaan dimana reporter dan
redaktur sekarang ini sering dilarang ikut serta dalam aksi politik, seperti unjuk rasa yang
menyaangkut yang politisi. Insiden greenhouse terjadi saat jurnalisme amerika makin
sensitif dengan tuduhan bias. Sifata politik telah berubah sejak 1960-an, sebagian
disebabkan oleh masuknya pemikiran yang digagas jaringan aktif lembaga pemikir
konservatif kedalam debat publik.
INDENPENDENSI DARI KELAS ATAU STATUS EKONOMI
Saat wartawan menjadi lebih terlatih, berpendidikan lebih tinggi, dan dalam banyak hal
juga mendapatkan bayaran lebih baik, maka muncullah komplikasi lain tentang
independensi. Juan gonzales, kolumnis Daily News di New York mengatakan bahwa
dalam sebuah forum comitte for concerneed journalists,problem terbesar adalah bahwa
rakyat amerika merasa ada kelas yang menganga diantara mereka yang menghasilkan
berita serta informasi dan mereka yang menerimannya.
Pembagian kelas ini menunjukkan bias kepada sebagian besar rakyat amerika, tak
pedulii apakah ia konservatif, tengah, atau liberal. Jika mereka kelas pekerja dan mereka
miskin, mereka dianggap kurang penting dalam masyarakat saya pikir ini adalah bias
utama. Beberapa wartawan berpendapat, bahkan barangkali seharusnya ada sebuah
sistem untuk merekrut orang-orang yang mempunyai pengalaman hidup yang berbeda-
beda.jika anda ingin mengubah komposisi kekuatan karya jurnalistik, harus ada semcam
program yang mengambil orang-orang yang telah punya karier lain tawari mereka sebuah
kesempatan untuk membantu membuat variasi dalam pengkelasan,kata gonzales.
Dalam kasus ini reportase berkembang dari penemuan atau bocoran informasi dari
sebuah investigasi resmi yang sudah dijalankan atau sedang disiapkan oleh pihak lain,
biasanya agen pemerintah. Resiko reportase semcam ini, seperti ditunjukkan diffie, adalah
nilainya banyak bergantung pada ketepatan logika dan skeptisisme reporter yang terlibat.
Reporter memberikan subjek yang diwawancarai sebuah forum kuat untuk menyuarakan
tuduhan tanpa bukti atau melontarkan pendapat tanpa akuntabilitas publik.
Hal ini tidak berarti reportase mengenai investigasi sepenuhnya salah. Namun hall ini
biasanya beresiko tinggi, reporter disini biasanya hanya mendapatkan sebagian yang
dirahasiakan, dan tidak menguasai semuanya. Bukannya menjadi anjing penjaga terhadap
lembaga yang kuat, pers punya kelemahan sehungga malah menjadi alat mereka.
Paradoksinya, media berita sering berpikir yang sebaliknya bahawa mereka bisa lebih
bebas memberitakan kecurigaan atau tuduhan karena mengutip sumber resmi ketimbang
menjalankan investigasi sendiri.
Wartawan harus membuat hal yang penting menjadi menarik dan relevan
Kebanyakan jurnalisme, seperti kebanyakan komunikasi, berada ditengah-tengah. Tugas
wartawan adalah menemukan cara membuat hal-hal yang penting menjadi menarik untuk
setiap cerita, dan menemukan campuran yang tepatdari yang serius dan kurang serius
yang ada dalam laporan berita pada hari manapun.
Mungkin pemahaman yang terbaik sebagai berikut:
Jurnalisme adalah mendongeng dengan sebuah tujuan. Tujuannya adalah menyediakan
informasi yang dibutuhkan orang dalam memahami dunia. Tantangan pertama adalah
menemukan informasi yang orang butuhkan untuk menjalani hidup mereka. Kedua
adalah membuatnya bermakna,relevan dan enak disimak. Sajian yang mengasyikan
audiens benar-beenar menjadi komitmen wartawan kepada warga. Dengan kata lain,
tanggung jawab wartawan bukan sekadar menyediakan informasi, tapi menghadirkanya
sedemikian rupa sehingga orang tertarik untuk menyimak tantangan kami yang paling
penting berkisar pada memilih apa yang akan membuat perhatian pembaca terjaga-
banyak pembaca, yang bermacam jenisnya-tetap terjaaga.
Pada akhirnya yang perlu dilakukan adalah latihan strategis yang melibatkan lebih dari
sekadar menjejalkan. Fakta kedalam kalimat pemberitahuan pendek dan waktu adalah
kemewahan yang dirasa kian kurang saja dipunyai wartawan saat ini. Sayangnya, disaat
publik memiliki alternatif yang lebih menggairahkan dan lebih menarik untuk
mendapatkan berita, dan menjadi kian skeptis pada jurnalisme, yang terjadi justru
penghematan diredaksi dengan jumlah staf lebih sedikit dan sering lebih berfokus pada
kuantitas berita daripada kualitasnya.
Definisi baru dari siapa, apa, kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana. Roy petter
clark, professor penulisann di poyinter institute di florida, membuat kesimpulan
yang menarik. Clark tergelitik oleh ide penulis Rick zahler dari seattle, yang
berpendapat bahwa penulisan berita sekarang cenderung mengambil peristiwa
yang dinamis dan lantas membekukannya. Urutan waktu semata-mata hari
kemarin. Tempat menjadi tenggat. Zahler ingin melumerkan berita dan
meletakkan cerita dalam sebuah gerakan.
Bereksperimen dengan teknik penceritaan baru. Struktur narasi yang paling umum
digunakan dalam jurnalisme memang amat terbatas. Saat jurnalisme berkembang
kian kompleks dan topiknya kian luas, banyak wartawan yang terbaik dari
kelompoknya menganggap teknik ini tak lagi memadai.terkadang hanya memulai
dari A dan menuju Z bukanlah cara terbaiik untuk melakukannya, kata Wiliam
Waitaker dari CBS kepada mitra peneliti akademis.terrkadang mengambil L, M,
N, O, dan P dari tengah dan menaruhnya diawal cerita karena itulah poin yang
paling masuk akal dan termudah bagi orang-orang untuk memahami persoalan
dan meletakannya dalam perspektif.
Masa depan bentuk tanya dan jawab (T&J). JAY Rossen professor jurnalisme
New York University dab kritikus ulung pers, mengatakan bahwa ia menilai
bentuk tanya jawab sangat kuat tapi metode ini jarang digunakan. Bentuk ini
memaksa wartawan untuk membingkai materi seputar masalah yang mungkin
ditanyakan warga. Menariknya, hal ini menjadi bentuk yang disenangi disitus web
dalam bentuk pertanyaan yang sering diajukan.
Sok pintar. Dalam pemberitaan istilahnya adalah memberitahu bukannya
memperlihatka, menguliahi, menggurui, kata marlette. Inilah momen diberita
televisi saat koresponden berkata kepada audiens apa yang mereka lihat. Ini
adalah momen sebuah berita disuratkabar berkutat pada suatu poin dan bukannya
bergerak maju. Bagaimana kita menjaga berita agar tidak menjadi orang yang sok
pintar.
Gambaran pikiran. Satu cara adalah membantu orang membangun gambaran
dibenak mereka sendiri ketimbang kita menggambarkannya untuk mereka. Annie
lang yang mengajar telekomunikasi dan mengelola institute for communications
research di indiana university, mengatakan bahwa riset akademis telah dengan
jelas mengukuhkan kekuatan gambaran mental, termasuk metafor.Tak ada yang
lebih menakutkan ketimbang mengatakan kepada seseorang.ada ular
dibelakangmu. Hal itu lebih kuat ketimbang memperlihatkan ular kepada
mereka.
Menghubungkan berita pada tema yang lebih dalam penyingkapan. Tema ini tak
dinyatakan oleh wartawan tapi diperlihatkan, atau disingkap, dengan cara
bagaimana wartawan memperlakukan materi yang tepat, gambar yang tepat
ditelevisi atau pandangan yang saling diperlihatkan dua orang yang sedang
bermusuhan. Berita yang bagus membawa anda sampai pada kebenaran, mereka
tidak menceritakan kebenaran kepada anda.
Karakter dan detail dalam berita. Wartawan mengatakan bahwa mereka
menganggap karakter sebagai hal penting untuk menarik orang masuk kedalam
tulisan. Terlalu banyak jurnalisme yang gagal mengembangkan karakter. Orang-
orang hanya menjadi lembaran data. Alasan utama untuk ini adalah merreka tak
dibiarkan berbicara dengan cara orang bicara dalam kehidupan nyata. Kutipan
seringkali dipakai sebagai alat ketimbang sebagai bagian dari percakapan yang
lebih dalam antara subjek cerita dan audiens. Cara wartawan yang digambarkan
ditelevisi adalah faktor utama yang lain. Seringkali bahkan seseorang terlihat
tidak seperti orang-orang dalam kehidupan nyata saat diambil gambarnya dengan
latar belakang artifisial dalam cahaya terang atau berdiri didepan sebuah
bangunan dan dikelilingi mikrofon. Mereka eksis hanya dalam sebuah dunia yang
artifisial dunia berita dan lebih tampak sebagai karikatur daripada karakter.
Menemukan metaforatau struktur tersembunyi. Krulwich mengatakan metodenya
adalah menemukan materi tersembunyi dalam tiap kisah yang membuatnya bisa
dikenang dan orisinal. Hal ini berarti menghindari formula, memperlakukan tiap
kisah sebagai sesuatu yanhg unik, dan membiarkan materi menemukan
strukturnya sendiri.
Narasi dalam melayani kebenaran. Dalam tahun-tahun terakhir penulisan berita
naratif telah terlihat oleh para redaktur sebagaimenulis dengan sikap. Inilah
yang penulisannya wartawannya memasukkan perasaanya sendiri atau opini
seperti sebuah bisikan dipanggung, sebagaimana terbukti dalam baris-baris yang
ditujukan kepada diri sendiri, ada kuap jelas yang terdengar dari para reporter saat
kandidat itu mulai bicara.
Saat kita mendiskusikan teknik penting untuk mengingat bahwa bentuk tak
pernah bisa menentukan substansi-teknik seharusnya tidak pernah menggantikan
fakta. Penggunaan bentuk narasi oleh wartawan harus selalu dipagari dengan
prinsip akurasi dan kejujuran yang telah dipaparkan sebelumnya. Terlepas dari
bentuk penyajiannya, ada hal yang harus selalu diingat menyangkut berita yang
paling enak disimak, berita itu harus benar.
BUDAYA KEJUJURAN
Kemampuan wartawan untuk mengikuti nurani jauh lebih penting daripada apapun
yang mereka percayai atau keyakinan apapun yang mereka bawah kedalam pekerjaaan
mereka,kata Linda Foley, Presideen Newspaper Guild, kepada wartawan dalam
sebuah forum comitte of concerned journalists. Kredibilitas, lebih daripada
objektivitas, itulah yang penting bagi kita dalam industri, harus ada budaya diredaksi
yang memungkinkan seseorang wartawan punya sebuah diskusi yang bebas dan
terbuka.
Tentang Kejujuran.
Kita punya hak untuk berharap bukti integritas reportase terlihat jelas. Ini berarti
bahwa proses verifikasi bagaimana orang berita membuat keputusan mereka dan
mengapa harus transparan. Mereka harus menjadi indikasi yang jelas dari pengkajian
yang menggunakan pikiran terbuka. Kita harus bisa menakar nilai dan bias informasi
bagi diri kita sendiri.
Tentang independensi.
Kita punya hak untuk berharap bahwa komentator, kolumnis, wartawan opini
melayani kepentingan debat masyarakat dan bukannya kepentingan sempit sebuah
faksi atau hasil yang sudah ditentukan terlebih dahulu.
Mengingat bahwa kesetian pertama wartawan adalah pada kebutuhan warga, hal itu
juga mengisyaratkan bahwa, sementara wartawanya sendiri tak harus menjadi netral,
kita bisa berharap loyalitas mereka tak terbagi. Kita bisa berharap bahwa mereka tidak
menuliskan pidato bagi para politisi atau diam-diam memberikan nasihat bagi mereka
yang diliput atau ditulis opininya. Mengingat kita menyimak penulis opini untuk
membantu kita menyusuri masalah yang kompleks yang dihadapi masyarakat, kita
seharusnya berharap melihat bukti dalam tulisan atau laporan mereka bahwa mereka
telah mengkaji ide orang lain tentang subjek tersebut.