Kation Anion
Kation Anion
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anion merupakan ion sisa asam atau ion yang bermuatan negatif, berbeda
dengan kation, suatu senyawa kimia pasti merupakan gabungan antara kation
dengan anion. Oleh karena itu, sifat-sifat suatu senyawa pasti dipengaruhi oleh
kation maupun anion.
Ilmu farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang sediaan obat dan zat-
zat yang terkandung didalamnya, serta cara-cara pengolahanya. Seluk beluk
tentang pengidentifikasian dan pemisahan suatu zat dalam suatu sampel. Untuk
itu, pengetahuan tentang analisis kualitatif sangat esensial untuk di jadikan salah
satu keahlian bagi seorang farmasis.
Analisa kation, merupakan suatu bagian dari analisis ion yang dibagi
menjadi analisis kation dan anion, untuk tujuan analisis kualitatif sistematik
kation. Kation di klasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat
kation itu terhadap reagensia. Dengan memakai apa yang disebut reagensia
golongan secara sistematik, dapat kita tetapkan ada tidaknya golongan-golongan
kation dan dapat juga memisahkan golongan-golongan ini untuk pemeriksaan
secara selektif.
Pada percobaan ini, sampel yang tidak diketahui golongan dan ion
sampelnya kemudian akan di identifikasikan analisi kation hingga golongan dan
ion sampel tersebut diketahui.
1. Maksud percobaan
Maksud percobaan ini adalah memahami dan untuk mengetahui
tahap-tahap identifikasi kation anion suatu sampel
2. Tujuan percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah mengidentifikasi kation dan anion
terhadap suatu sampel untuk menentukan golonganya dengan cara uji
pendahuluan dan uji penegasan dengan menggunakan beberapa reaksi
spesifik.
C. Prinsip percobaan
Prinsip dari percobaan ini adalah mengidentifikasi kation dan anion
terhadap suatu sampel dengan golongan yang mana direaksikan dengan
beberapa pereaksi spesifik lalu diamati perubahan fisik dan kimia yang terjadi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
1. ANALISIS KATION
Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang
disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif
membahas identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan
apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan
analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur
Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu
yang ada dalam sampel atau contoh (Underwood;207).
2. ANALISIS ANION
Kemungkinan adanya Anion dapat diperkirakan dengan
mengetahui kepastian kation apa saja yang terdapat dalam larutan sampel
pada percobaan terdahulu yaitu Percobaan Analisis Kation.
1. Uji sulfat
2. Uji untuk zat pereduksi
3. Uji untuk zat pengoksid
4. Uji dengan larutan perak nitrat
5. Uji dengan larutan Kalsium klorida
6. Uji dengan larutan besi (III) klorida. (G, Shelva;357)
Untuk keperluan sampel didihkan dengan larutan Na2CO3 jenuh,
praktis semua ion logam mengendap sebagai karbonat, dan filtrat atau ekstrak
soda (ES) dipakai untuk pengujian anion.
1. Kelompok Nitrat
2. Kelompok Sulfat
3. Kelompok Halogenida
Ada beberapa proses fisika kimia yang dapat digunakan untuk
memberikan informasi analisis. Proses ini berkaitan dengan sejumlah sifat atom
dan molekul serta fenomena-fenomena yang mampu menjadikan elemen-elemen
atau senyawa-senyawa tersebut dapat dideteksi atau dapat diukur secara kualitatif
pada kondisi yang dapat di kontrol proses-proses yang mendasari ini semua
menentukan berbagai macam teknik analisis.( Dr. Sudjasdi; 103)
Kation golongan III terdiri dari besi (III), alminium, kromium (III), dan
nikel, kobalt, mangan (II), dan zink.
C. Prosedur Kerja
1. Penentuan Golongan Kation
a) Saiapkan larutan uji (1 – 2ml)
b) Direaksikan dengan HCl encer 2M, bila terbentuk endapan putih berarti
positif golongan I, bila negatif, maka reaksi dilanjutkan ke no. 3
c) Direaksikan dengan H2S (Tiosetamid dengan pemanasan). Bila timbul
endapan hitam berarti positif golongan II, uji dilanjutkan dengan reaksi
dengan amonium polisulfida. Bila endapan melarut berarti golongan II
B, bila tidak melarut berarti golongan II A
d) Siapakan larutan uji zat baru, reaksikan dengan NH 4Cl dan NH4OH,
bila terbentuk endapan berwarna spesifik berarti positif golongan III A,
bila tidak ada endapan, tetapi dengan sulfida mengendap putih atau
hitam, bararti positif golongan III B
e) Siapkan larutan zat uji baru, reaksikan dengan amonium karbonat 1 M,
bila terbentuk endapan putih, berarti golongan IV
f) Bila larutan tak mengendapkan dengan semua reagensia di atas, berarti
golongan V
2. Identifikasi Kation
Pada praktikum ini, asisten akan memberikan suatu larutan sampel
untuk dianalisa larutan tersebut mengandung kation yang mana
(golongan berapa). Praktikan boleh saja mencoba-coba menebak-nebak
dengan berbagai reaksi yang sudah dilakukan saat pengenalan reaksi
kation. Semakin banyak yang tertebak, tentunya nilai praktikan akan
lebih tinggi.
Berbagai langkah reaksi di bawah ini adalah alternatife prosedur
percobaan yang bisadialkukan pada percobaan pengenalan reaksi
kation. Agar tidak terjadi kerumunan praktikan di salah satu bahan
kimia saat praktikum, maka asistenlah yang akan menentukan urutan
langkah serta kation apa aja yang perlu di coba reaksinya. Asisten bisa
menambah/mengurangi reaksi yang dilakukan oleh praktikan.
a) Kation Ag+ : Setetes larutan ditambah setetes HCl 2M, terjadi
endapan putih AgCl, cuci dengan H2O larutkan endapan dalam
(NH4)2CO3 2M, dibagi dau; 1. Setetes larutan ditambah setetes HCl
2M. Amati apa yang terjadi. 2. setetes larutan ditambah NaOH 6M.
Amati apa yang terjadi
b) Kation Pb2+ : 1. setetes larutan di tambah setetes larutan K 2CrO4
1M,amati apa yang terjadi. 2. setetes larutan ditambah setetes
H2SO4 2M dan setetes alkohol, amati apa yang terjadi
c) Kation Hg2+ : 1. setetes larutan ditambahkan pada sekeping
temabaga (yang bersih), amati apa yang terjadi. setetes larutan di
tambah setetes KI, amati apa yang terjadi. 2. setetes larutan
ditambah setetes Ki, amati apa yang terjadi
d) Kation Hg22+ : setetes larutan ditambah KI, amati apa yang terjadi
e) Kation Cu2+ : 1. tiga tetes larutan ditambah setetes KI, amati apa
yang terjadi. 2. setetes larutan ditambah setetes HCl 2M kemudian
setetes k4Fe(CN)6, amati apa yang terjadi
f) Kation Bi3+ : Reaksi amalgam : 2 atau 3 tetes larutan ditambah HCl
0,5M 5 tetes, celupkan batang tembaga pada larutan. Lalu gosok
dengan kertas saring, amati apa yang terjadi. (Reaksi amalgam ini
berlaku juga untuk tes Hg2+)
g) Kation As3+ : 1. lima tetes larutan ditambah 10 tetes NaOH 6M dan
beberapa potong kecil Al (alumunium foil) dalam tabung reaksi.
Pada mulut tabung diletakkan sepotong kertas saring yang dibasahi
HgCl2, lalu dipanaskan, amati apa yang terjadi. 2. dua tetes
ditambah AgNO3, amati apa yang terjadi
h) Kation Fe3+ : 1. setetes larutan Fe3+ ditambah setetes larutan KSCN
2M, amati apa yang terjadi. 2. setetes atau dua tetes larutan Fe 3+
ditambah satu tetes larutan K4Fe(CN)6, amati apa yang terjadi.
i) Kation Mn2+ : satu atau dua tetes larutan Mn2+ ditambah 5 tetes
HNO3 6M, kemudian sedikit KLO4 atau PbO2, lalu dipanaskan,
amati apa yang terjadi
j) Kation Al3+ : lima tetes larutan Al3+ ditambah dua tetes NH4Ac 6M
dan 3 tetes pereaksi alumunium, lalu panaskan lima menit, dan
tambahkan (NH4)2CO3 sampai larutan tepat basa, tambahkan 3 tetes
lagi, amati apa yang terjadi
k) Kation Cr3+ : setetes larutan Na2CrO4 ditambah setetes larutan
AgNO3, amati apa yang terjadi
l) Kation Ni2+ : setetes larutan di tambah setetes NaAc 2M dan setetes
dimetil glioksim, amati apa yang terjadi
m) Kation Co2+ : dua tetes larutan di tambah sedikit KSCN padat dan
setetes amil alkohol, aduk, amati apa yang terjadi
n) Kation Zn2+ : larutan ditambah setetes K4Fe(CN)6, amati apa yang
terjadi
o) Kation Ca2+ : 1. setetes larutan ditambah setetes larutan (NH2)C2O4,
amati apa yang terjadi. 2. lakukan reaksi nyala
p) Kation Ba2+ : 1. setetes larutan dibubuhkan pada kertas radizomat
kemudian di tambah setetes HCl 0,5M, amati apa yang terjadi. 2.
dua tetes larutan ditambah setetes HOAC 2M dan ditambah setetes
pereaksi titan yellow dan setetes NaOH 2M, amati apa yang terjadi
q) Kation Mg2+ : 1. dua tetes di tambah 2 tetes NH4Cl 2M dan
beberapa tetes NH4OH hingga bersifat basa dan 2 tetes Na2HPO4,
amati apa yang terjadi. 2. setetes larutan di tambah dengan setetes
pereaksi titan yellow dan setetes NaOH 2M, amati apa yang terjadi
r) Kation K+ : 1. setetes larutan di tambah setetes larutan
Na2Co(NO3)6 pekat, diamkan agak lama, lalu amati apa yang
terjadi. 2. dua tetes larutan di tambah 2 tetes asam pikrat, amati apa
yang terjadi
s) Kation Na+ : lakukan reaksi nyala
t) Kation NH4+ : sedikit zat padat dipanaskan dengan 0,5 ml NaOH
6N didalam tabung reaksi. Cium bau yang keluar. 2. letakkan
sepotong kertas lakmus merah yang basah diatas mulut tabung
reaksi, amati apa yang terjadi. 2. sepotong kertas saring yang telah
di celup dalam pereaksi nessler, amati apa yang terjadi
3. Identifikasi Anion
Pada praktikum ini, asisten akan memberikan suatu larutan sampel
untuk dianalisa larutan tersebut mengandung anion yang mana(golongan
berapa). Praktikan bisa saja mencoba-coba/menebak-nebak dengan
berbagai reaksi yang sudah dilakukan saat pengenalan reaksi anion. Tapi
akan lebih efesien jika praktikan mengikuti langkah-langkah yang ada di
buku vogel jilid dua bab identifikasi anion.
Berbagai langkah reaksi di bawah ini adalah alternatif prosedur
percobaan yang bisa dilakukan pada percobaan pengenalan reaksi anion.
Agar tidak terjadi kerumunan prkatikan di salah satu bahan kimia saat
praktikum, maka asistenlah yang akan menentukan urutan langkah serta
anion apa saja yang perlu di coba reaksinya. Asisten bisa
menambah/mengurangi reaksi yang di lakukan oleh praktikan.
a) Ion Cl- : 1. Ditambahkan sedikit H2SO4 encer, amati apa yang terjadi.
2. ditambahkan H2SO4 pekat, amati apa yang terjadi. 3. ditambahkan
larutan AgNO3, amati apa yang terjadi
b) Ion Br- : 1. Ditambahkan H2SO4 pekat, timbul gas, lalu dipanaskan dan
amati apa yang terjadi. 2. ditambahkan larutan H2SO4 pekat, timbul
gas, lalu dipanaskan dan diamati apa yang terjadi. 3. ditambahkan
larutan AgNO3, amati apa yang terjadi
c) Ion I- : 1. Ditambahkan larutan H 2SO4 pekat, amati apa yang terjadi. 2.
Ditambahkan AgNO3,amati apa yang terjadi. 3. Ditambahkan CuSO 4,
amati apa yang terjadi
d) Ion Fe(CN)63- : 1. Ditambahkan H2SO4 encer, amati apa yang terjadi.
2. ditambahkan H2SO4 pekat, amati apa yang terjadi. 3. Ditambahkan
AgNO3, amati apa yang terjadi
e) Ion CNS- : 1. ditambahkan H2SO4 encer, amati apa yang terjadi. 2.
ditambahkan H2SO4 pekat, amati apa yang terjadi. 3. Ditambahkan
AgNO3, amati apa yang terjadi
f) Ion NO2 : 1. Ditambahkan H2SO4 encer, pada keadaan dingin tidak
terjadi apa-apa, coba di panaskan, amati apa yang terjadi. 2.
ditambahkan larutan NH4Cl, lalu ditambahkan asam asetat, amati apa
yang terjadi. 3. ditambahkan larutan FeCl3, lalu di tambahkan H2SO4
pekat, amati apa yang terjadi
g) Ion S2- : 1. Ditambahkan H2SO4 pekat, lalu di panaskan, amati apa
yang terjadi. 2. Ditambahkan H2SO4 encer atau HCl, amati apa yang
terjadi (cium bau yang muncul). 3. Ditambahkan AgNO3, amati apa
yang terjadi
h) Ion CH3COOH- : 1. Ditambahkan H2SO4 pekat, terbentuk asam asetat,
lalu di tambahkan ethanol, amati apa yang terjadi (cium bau yang
muncul). 2. Ditambahkan FeCl3, lalu panaskan, amati apa yang terjadi
i) Ion SO32- : 1. Ditambahkan H2SO4 encer, amati apa yang terjadi. 2.
Ditambahkan AgNO3, amati apa yang terjadi. 3. Ditambahkan larutan
BaCl2, amati apa yang terjadi
j) Ion CO32- : 1. Ditambahkan H2SO4 encer, amati apa yang terjadi. 2.
Ditambahkan AgNO3, amati apa yang terjadi. 3. Ditambahkan larutan
BaCl2, amati apa yang terjadi
k) Ion C2O42- : Ditambahkan H2SO4 pekat, amati apa yang terjadi. 2.
Ditambahkan AgNO3, amati apa yang terjadi. 3. Ditambahkan larutan
BaCl2, amati apa yang terjadi
l) Ion PO42- : 1. Ditambahkan AgNO3, amati apa yang terjadi. 2.
Ditambahkan larutan BaNO3, amati apa yang terjadi
m) Ion Nitrat NO3- : 1. Ditambahkan H2SO4 pekat, lalu dipanaskan, amati
apa yang terjadi. 2, larutan nitirt di tambahkan FeSO 4 jenuh perlahan-
lahan lalu di tambahkan H2SO4 pekat perlahan-lahan lewat dinding
tabung, amati apa yang terjadi
n) Ion SO4- : 1. ditambahkan larutan BaCl 2, amati apa yang terjadi. 2.
Ditambahkan larutan Pb asetat, amati apa yang terjadi
o) Ion F- : 1. Ditambahkan H2SO4 pekat, lalu dipanaskan, amati apa yang
terjadi. 2. Ditambahkan larutan CaCl2, amati apa yang terjadi
2-
p) Ion Ba3 : 1. Ditambahkan H2SO4 pekat, dibakar, diamati apa yang
terjadi. 2. Ditambahkan H2SO4 pekat dan alkohol, amati apa yang
terjadi. 3. Ditambahkan AgNO3, amati apa yang terjadi. Coba lakukan
pemanasan, amati apa yang terjadi
q) Ion Fe(CN)64- : 1. Ditambahkan H2SO4, amati apa yang terjadi.
Lakukan pemanasan, amati apa yang terjadi. 2. Ditambahkan H 2SO4
pekat, lakukan pemanasan, amati apa yang terjadi
BAB III
METODE KERJA
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan
1. Sampel I NaNO2
Pemeriksaan makroskopik :
a. Empirik
1) Rasa : kasar
2) Warna : bening
3) Bau : tak berbau
b. Kelarutan : larut
c. Pemerian : Higroskopik
Pemeriksaan mikroskopik :
NO Pereaksi Perubahan
1 Sampel + HCl -
2 +NH4Cl -
3 Sampel baru + NH4OH + NH4Cl -
4 + (NH4)2 CO3 -
Kesimpulan Awal : Kation golongan VI (Mg , K , Na+ , dan NH4+)
+ +
NO Pereaksi Perubahan
1 + BaCl2 dan HCl -
2. +HNO3 -
NO Pereaksi Perubahan
1 Sampel +AgNO3 + HNO3 -
2 H2SO4 + asam oksalat -
Kesimpulan : Anion golongan V (NO3-)
Senyawa : NaNO2
2. Sampel II ZnCl
Pemeriksaan makroskopik
a. Empirik
1. Rasa : kasar
2. Warna : bening
3. Bau : tak berbau
b. Kelarutan : larut
c. Pemerian : Higroskopik
Pemeriksaan mikroskopik :
NO Pereaksi Perubahan
1 Sampel + HCl -
2 + H2S -
3 Sampel baru + NH4OH + NH4Cl -
4 + H2S ↓ putih
- Kesimpulan awal Kation golongan :IV (Mg2+, Zn2+, CO2+, Mn2+)
2. Pemeriksaan pendahuluan anion
NO Pereaksi Perubahan
1 + AgNO3 + NH4OH ↓ putih larut
N Pereaksi Perubahan
O
1 NaOH +berlebih ↓ putih larut
N Pereaksi Perubahan
O
1 Sampel +AgNO3 + NH4OH ↓ putih larut
2 Sampel baru+Pb(NO3)2 ↓ putih
Kesimpulan :
Kation : Zn2+
Anion :Cl-
Senyawa :ZnCl
B. Reaksi
1. Sampel NaNO2
Na+ + HCl NaCl + H+
Na+ + NH4OH NaOH + NH+
Na+ + NH4Cl NaCl + NH+
Na+ + (NH4)2CO3 Na2CO3 + 2 NH+
NO3- + BaCl2
NO3- + HNO3
NO3- + AgNO3
NO3- + H2SO4
2. Sampel ZnCl2
Zn2+ + H2S ZnS + 2H+
Cl- + Ag+ AgCl-
PEMBAHASAN
Kation adalah ion bermuatan positif yang kehilangan satu atau lebih
elektron, karena tertarik pada ke katoda sedangkan anion adalah ion bermauatan
negatif yang menagkap satu atau lebih elektron, karena dia tertarik menuju anoda
Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul atau ionya terkemas
secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi secara umum. Zat
cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan struktur terjadi pada
semua kelas material dengan semua jenis ikatan kimia. Amorf adalah suatu
senyawa yang tidak mempunyai bangunan dan susunan kristal sendiri. Hablur
adalah padatan yang bangun dalamnya tertentu karena susunan atom-atom atau
ion-ionya. Sedangkan serbuk adalah suatu senyawa atau unsur yang lumat atau
memiliki bentuk menyerupai butir-butir halus (tepung)
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sampel pertama terdiri dari kation Na+ dan kation NO3- , jadi senyawanya
adalah NaNO2
2. Sampel kedua terdiri dari kation K+ dan anion I-, jadi senyawanya adalah
KI
3. Sampel ketiga terdiri dari kation Ag+ dan anion NO3-, jadi senyawanya
adalah AgNO3
4. Sampel keempat terdiri dari kation Zn2+ dan anion Cl- , jadi senyawanya
adalah ZnCl2
5. Sampel kelima terdiri dari kation Na+ dan anionnya S2- , jadi senyawanya
adalah NaS2O3
6. Sampel keenam terdiri dari kation Fe3+ dan anion NO3- , jadi senyawanya
adalah Fe(NO3)3
7. Sampel ketujuh terdiri dari kation K+ dan anion Cl- , jadi senyawanya
adalah KCl
B. Saran
1. Untuk Laboratorium
Mohon alat dan bahannya diperlengkap dan aturan peletakan bahannya
mohon lebih diatur dan dirapikan lagi.
2. Untuk Asisten
Tetap smangat terutama klo praktikan bertanya dan semangat periksa
laporanya ya kk”.cayo.hehehehe (^_^)
SKEMA KERJA
Golongan 1 ↓
larutan + H2S
Golongan 2↓
sampel baru + NH4Cl + NH4OH
Golongan 3↓
larutan + H2S
Golongan 4↓
Larutan baru + (NH4)2CO3
Golongan 5↓
Golongan 6 (sisa)
OLEH
KELOMPOK :1
GELOMBANG :1
MAKASSAR
2011