PEDOMAN
PEMBELAJARAN DAN
SMALL GROUP
DISCUSSION
BUKU FASILITATOR
2
Buku SGD untuk Fasilitator
Semester 4
Skenario 1-4
Integrasi dan Sinergi Matakuliah:
3
TIM PENYUSUN
4
FASILITATOR
5
KATA PENGANTAR
6
Student Centered Learning plus (SCL+) yaitu memadukan
secara proporsional antara Teacher Centered Learning
(TCL) dan Student Centered Learning (SCL) sesuai
learning outcome yang akan dicapai dalam pembelajaran.
Prinsip STAR adalah adanya hubungan yang serasi dan
harmonis antara dosen dengan mahasiswa, peningkatan
mitra pembelajaran timbal-balik antara mahasiswa dan
dosen, sehingga tercipta Patrap Triloka ing ngarsa sung
tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani,
sudah sewajarnya dosen di depan menjadi contoh bagi
mahasiswa, di tengah memotivasi, dibelakang memberi
dukungan dengan kewibawaan dosen agar peserta didik
berkembang. Hubungan serasi antara dosen dengan
mahasiswa diciptakan sejak awal perkuliahan melalui
interaksi di kelas dan lebih fokus melalui tutorial dalam
Small Group Discussion (SGD), dan ditambah dengan
adanya bimbingan kepada mahasiswa untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat (long life learner).
Metode penyampaian perkuliahan dilakukan secara
daring dengan metode pembelajaran kooperatif
(cooperative learning), dosen menyampaikan materi dan
diskusi, menyampaikan apa yang akan dipelajari dan
mengapa perlu dipelajari oleh mahasiswa. Koordinator
Matakuliah (MK) pada kuliah perdana menyampaikan
kontrak pembelajaran kepada para mahasiswa, isi kontrak
pembelajaran sesuai Rencana Program Kegiatan
Pembelajaran Semester (RPKPS) yang telah disusun oleh
tim dosen, memperkenalkan semua dosen pengampu
beserta kepakaran masing-masing dengan tujuan agar
mahasiswa mengenal dosen dan keahliannya sejak dari
awal perkuliahan, sehingga diharapkan dosen dapat
menjadi teladan untuk dicontoh mahasiswa. Setelah
7
perkuliahan secara daring dilaksanakan diikuti pula
dengan kegiatan tutorial pada kelas-kelas kecil melalui
SGD untuk penerapan SCL. Metode penyampaian dalam
SGD pada semester awal dilakukan dengan metode
pembelajaran kolaboratif (collaborative learning),
sedangkan untuk semester berikutnya dapat dilakukan
dengan cara competitive learning, case-based learning,
research-based learning, problem-based learning, dan
lain-lain cara yang digunakan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Buku pedoman pembelajaran dan SGD ini dipakai
untuk dosen/fasilitator dalam memberikan materi kuliah
dan dalam memandu mahasiswa dalam menjalankan
proses SGD. Semoga output yang dihasilkan dalam proses
pembelajaran dan pendidikan di Fakultas Kedokteran
Hewan UGM mampu mengedepankan kemampuan
intelektualitas untuk mengasah hard skills dan
peningkatan soft skills yang dilandasi moral dan etika
veteriner, dapat menghantarkan mahasiswa untuk
mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
Maret, 2021
Dekan
8
PENDAHULUAN
9
DAFTAR ISI
10
TUJUAN PEMBELAJARAN
11
SKEMA PEMBELAJARAN
SGD
Semester 4
12
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Rangkaian aktivitas pembelajaran berikut ini disiapkan
untuk mengarahkan mahasiswa mencapai tujuan
pembelajaran:
1. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan melalui STAR,
dengan cara memadukan secara proporsional antara
TCL dan SCL sesuai learning outcome yang akan
dicapai.
Prinsip STAR adalah ada hubungan yang serasi dan
harmonis antara dosen dengan mahasiswa,
peningkatan mitra pembelajaran timbal-balik antara
mahasiswa dan dosen, tercipta Patrap Triloka ing
ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut
wuri handayani. Dosen sewajarnya di depan harus
menjadi contoh baik bagi mahasiswa, di tengah
memotivasi, di belakang memberi dukungan dengan
kewibawaan agar peserta didik berkembang.
Hubungan serasi antara dosen dengan mahasiswa
diciptakan sejak awal perkuliahan melalui interaksi di
kelas dan lebih fokus melalui kegiatan diskusi dalam
SGD, serta membimbing mahasiswa menjadi
pembelajar sepanjang hayat (long life learner).
2. Kuliah
Metode perkuliahan dilakukan dengan cara dosen
mempresentasikan materi dan diskusi apa dan
mengapa harus dipelajari oleh mahasiswa. Pada kuliah
perdana, Koordinator MK menyampaikan kontrak
pembelajaran kepada para mahasiswa sesuai RPKPS
yang telah disusun oleh tim dosen, memperkenalkan
13
semua dosen pengampu beserta kepakaran masing-
masing dengan tujuan agar mahasiswa mengenal
dosen dan keahliannya sejak awal perkuliahan,
sehingga diharapkan dosen dapat menjadi teladan
untuk dicontoh mahasiswa. Rencana Program
Kegiatan Pembelajaran Semester dan bahan ajar wajib
diberikan kepada mahasiswa melalui sistem e-
learning eLOK dan dalam bentuk hardcopy disimpan
di Perpustakaan. Dalam penerapan kurikulum berbasis
kompetensi, perkuliahan diselenggarakan dengan cara
kombinasi antara kuliah dan diskusi kelompok dalam
kelas kecil. Hal ini bertujuan agar mahasiswa
memperoleh materi kuliah yang cukup dan diikuti
dengan belajar mandiri. Perkuliahan diselenggarakan
sesuai dengan matakuliah yang telah ditentukan
learning outcome dalam mencapai kompetensi.
Integrasi dan sinergi antar matakuliah diselenggarakan
melalui SGD yang membahas skenario tertentu, untuk
meningkatkan dan mempertajam pemahaman
mahasiswa. Apabila diperlukan diantara jadwal SGD
dapat diselenggarakan perkuliahan, untuk memberi
kesempatan mahasiswa untuk klarifikasi dan
membahas pertanyaan mahasiswa yang tidak dapat
dijawab dalam diskusi kelompok.
14
sesuatu hal, harus digantikan oleh fasilitator pengganti
yang sesuai bidangnya. Apabila pada jadwal yang
ditentukan fasilitator belum hadir sampai batas waktu
10 menit, kelompok mahasiswa yang bersangkutan
harus memberitahu Bagian Akademik FKH UGM
sesegera mungkin untuk mendapatkan fasilitator
pengganti. Selama proses diskusi, semua kelompok
harus membawa sumber pembelajaran yang sesuai,
yang mungkin diperlukan pada saat SGD.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran pada
semester pertama, digunakan metode collaborative
learning (pembelajaran kolaboratif). Pembelajaran
semester berikutnya dapat dilakukan dengan cara
competitive learning, case-based learning, research-
based learning, problem-based learning, dan lain-lain.
Cara tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran,
yang dilaksanakan dalam dua kali pertemuan diskusi
untuk satu skenario yang sama. Pertanyaan dasar yang
perlu dikemukan adalah: Apa yang sudah ketahui?
Apa yang diharapkan untuk diketahui selanjutnya?
15
⚫ Sesi 2: Fasilitator membagi kelompok kecil sesuai
topik diskusi di akhir diskusi. Diskusi kelompok kecil
dilaksanakan di luar SGD.
⚫ Fasilitator meminta masing-masing mahasiswa
membuat laporan hasil diskusi dengan mencari
sumber referensi seluas-luasnya sebagai tugas
individu yang dikumpulkan sebelum SGD-2
dimulai. Isi laporan meliputi: Topik diskusi, tujuan
pembelajaran, skema pembelajaran, pembahasan,
kesimpulan, dan daftar referensi.
⚫ Laporan dikirimkan ke fasilitator secara online.
⚫ Fasilitator meminta masing-masing kelompok kecil
menyiapkan hasil diskusi dalam bentuk power
point/multimedia yang dipresentasikan pada SGD
pertemuan kedua.
⚫ Komentar pelaksanaan SGD oleh Fasilitator
dituliskan pada form komunikasi fasilitator dan
dikirimkan ke akademik.
16
Tugas Fasilitator Via Daring:
⚫ Fasilitator wajib membuka meeting room daring
sesuai jadwal. Meetng room di share ke akademik 1
hari sebelum pelaksanaan SGD. Apabila fasilitator
terjadwal akan mengganti dengan fasilitator lain
maka fasilitator pengganti yang membuat link
meeting room.
⚫ Mengarahkan dan memfasilitasi diskusi.
⚫ Memberi penilaian aktivitas mahasiswa selama
diskusi pada SGD pertemuan pertama dan kedua,
dengan penilaian melalui 3 aspek:
1. Attitude (sikap mental dan etika) = afektif
2. Skill (cakap, ahli, mampu adaptasi pada
kompetensi positif) = psikomotor
3. Knowledge (membangun intellectual capital) =
kognitif
⚫ Memberi penilaian aktivitas mahasiswa selama
diskusi pada SGD pertemuan kedua dengan penilaian
melalui 4 aspek :
1. Attitude (sikap mental dan etika) = afektif
2. Skill (cakap, ahli, mampu adaptasi pada
kompetensi positif) = psikomotor
3. Knowledge (membangun intellectual capital) =
kognitif
4. Tugas Individu
pada form yang telah disediakan.
17
teoritis, identifikasi tujuan pembelajaran kelompok,
memastikan bahwa kelompok telah mengumpulkan
semua informasi yang diperlukan, dan
mengidentifikasi pertanyaan praktis serta menyiapkan
presentasi
5. Praktikum
Diselenggarakan oleh Laboratorium di Departemen
untuk memperkaya pemahaman mahasiswa tentang
konsep yang didiskusikan terkait dengan
pengembangan ilmu. Latihan untuk meningkatkan
ketrampilan yang diperlukan seorang dokter hewan
untuk memenuhi kompetensinya (ketrampilan
komunikasi dengan klien, keterampilan klinik, dan
sebagainya).
6. Konsultasi ahli
Aktivitas ini diselenggarakan berdasarkan keperluan
dan diselenggarakan sendiri oleh kelompok
mahasiswa, dengan menghubungi dosen yang
berkompeten.
7. Belajar mandiri
Sebagai pembelajar dewasa, mahasiswa diharapkan
mampu menerapkan cara belajar mandiri, suatu jenis
ketrampilan yang penting untuk pengembangan
pribadi dan karir dimasa depan. Ketrampilan ini
meliputi kemampuan menemukan minat pribadi,
mencari informasi dari berbagai sumber pembelajaran,
menentukan cara belajar yang sesuai, dan
mengidentifikasi kebutuhan belajar selanjutnya.
Mahasiswa tidak akan pernah merasa cukup hanya
18
belajar dari catatan kuliah atau textbook. Belajar
mandiri merupakan ciri terpenting dari pendekatan
SCL, dan pada tahap tertentu, belajar akan menjadi
perjalanan tanpa ujung/batas.
8. Diskusi kelas
Diskusi kelas dapat diselenggarakan melalui kuliah
diantara jadwal SGD. Tujuan diskusi ini adalah untuk
memberi penjelasan dan membandingkan proses
pembelajaran di antara kelompok untuk menghindari
adanya kelompok yang salah pemahanan dalam
diskusi. Semua kelompok boleh mengajukan topik
tertentu untuk didiskusikan, dan fasilitator atau dosen
akan menjawab pertanyaan sesuai kompetensi
masing-masing.
19
RUBRIK PENILAIAN SGD
20
Nilai dibawahnya diberikan sesuai bobot ilmiah
yang disampaikan.
Nilai minimal 60 diberikan kepada mahasiswa yang
sama sekali tidak berkontribusi dalam menjawab
permasalahan.
Nilai maksimal 100 jika:
• tulisan yang dikirim secara online kepada
fasilitator paling lambat sebelum pelaksanaan
SGD hari kedua dimulai.
Tugas • Isi menjawab semua tugas dengan jelas.
individu • tulisan runtut dan rapi
(hanya pada • mencantumkan referensi yang memadai dengan
SGD kedua) sumber yang dipercaya
• minimal 3 pustaka
Nilai minimal 60 diberikan pada mahasiswa jika:
• tulisannya tidak menjawab tugas dengan tepat
• sumber kurang sahih.
21
⚫ Bahan presentasi:
- Topik: Salah satu dari tugas dalam skenario
(masing-masing kelompok kecil topik
berbeda)
- Bentuk power point
- Isi paparan singkat hasil diskusi kelompok
Dipresentasikan pada pertemuan SGD kedua.
22
BLUE PRINT PENILAIAN
23
REFERENSI
24
Company. Philadelphia, London, Toronto, Montreal,
Sydney, Tokyo.
4. Rubin, E., Farber- J.C., 1994. Pathology, Philadelphia,
J.B. Lippincott Company, 6th Ed.
5. Thomson, R.G., 1978. General Veterinary Pathology,
W.B. Sounders Company, Philadelphia.
Farmakologi Dasar
1. Hsu, W.H., 2008. Handbook of Veterinary Pharmacology.
Wiley-Blackwell. Iowa.
2. Adams, H.R., 2001. Veterinary Pharmacology and
Therapeutics. 8th Ed . Blackwell Publishing. America.
3. Boothe, D.M., 2001. Small Animal Clinical
Pharmacology and Therapeutics. W.B. Saunders Co.
Philadelphia.
25
2. Evans, G. and Maxwell W.M.C., 1987. Salamon’s
Artificial Insemination of Sheep and Goats.
3. Hafez., ESE, 1987. Reproduction in Farm Animals, 5th
Ed., Lea and Febiger, Philadelphia.
4. Hafez., ESE, 1993. Reproduction in Farm Animals, 6th
Ed., Lea and Febiger, Philadelphia.
5. Hafez., ESE & Hafez B., 2000. Reproduction in Farm
Animals, 7th Ed., Lea and Febiger, Philadelphia.
6. Hafez., ESE & Hafez B., 2003. Reproduction in Farm
Animals, 8th Ed., Lea and Febiger, Philadelphia.
26
Skenario 1
(SGD Semester 4)
27
Kata kunci: kandang modern, membrana mukosa pucat,
hati dan limpa membesar, feed supplement, feed additive
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa memahami persyaratan gizi kualitatif babi
dan genjik, mengidentifikasi bahan pakan utama,
formulasi ransum yang seimbang, pemahaman prinsip
dalam ratio formulasi nutrisi, dan memahami
kebutuhan gizi dalam berbagai situasi penyakit, serta
faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap
kesehatan genjik.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme
terjadinya gangguan sirkulasi, hemoragi, timbunan
cairan di ruang tubuh.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis feed additive,
mineral dan vitamin, cara pemberian dan aplikasinya
4. Mahasiswa dapat saling berkolaborasi, berbagi konsep,
keterampilan dan perilaku dalam diskusi.
28
Skenario 2
(SGD Semester 4)
29
Berdasar kajian observasional mastitis pada sapi
perah oleh drh. Supriyanto (2014), diketahui bahwa
prevalensi mastitis karena Staphylococcus aureus positif
sebesar 52,8%. Kajian observasional yang dilakukan oleh
peneliti hanya sekali dalam pengambilan sampel, maka
peneliti tidak mengukur insidensi mastitis. Hasil
penelitian menunjukkan faktor yang berpengaruh
terhadap kejadian mastitis adalah lantai kandang semen,
ambing lecet, dan air kotor. Hasil penelitian tersebut
kemudian menimbulkan beberapa pertanyaan: Bagaimana
peneliti membuktikan asosiasi tersebut, kajian
observasional apa yang dilakukan? Apakah kajian lintas
seksional, kasus-kontrol, atau kohort? Apakah penyakit
ini bersifat endemik atau epidemik? Asosiasi statistik apa
yang digunakan sebagai pengukur? Apakah χ 2?
Bagaimana dengan kekuatan asosiasi epidemiologinya?
Odds ratio atau relative risk atau keduanya?
Tujuan pembelajaran
1. Mahasiswa mampu mengenal beberapa penyakit
yang disebabkan oleh bakteri, mampu
mengidentifikasi agen penyakit, mampu
menganalisis penyakit berdasar mekanisme infeksi
dan patogenesisnya.
2. Mahasiswa memahami konsep dasar farmakokinetik
dan farmakodinami, mampu menjelaskan absorpsi,
distribusi, metabolisme dan ekskresi, reseptor, agonis,
30
antagonis dan interaksi obat, mampu menjelaskan
bagaimana obat bekerja dan mengetahui fungsi
reseptor, dan menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja suatu obat.
3. Mahasiswa mampu memahami, menghayati konsep
dan penerapan epidemiologi mencakup data populasi,
sampel dan sampling, pengujian diagnostik,
prevalensi dan insidensi kajian observasional uji coba
lapangan penyidikan penyakit epidemik, penyidikan
penyakit endemik, monitoring dan surveilance
pengendalian penyakit.
4. Mahasiswa dapat saling berkolaborasi, berbagi
konsep, keterampilan dan perilaku dalam diskusi.
31
Skenario 3
(SGD Semester 4)
32
yang terlibat, serta pakan. Dosen tersebut juga
menyarankan agar dia mempelajari tentang nutrisi,
karakteristik semen, dan spermatogram normal pada
hewan lain.
Kata Kunci:
ejakulat, kualitas semen, morfologi spermatozoa ,
spermatogenesis, spermatogram, hormon, nutrisi,
vagina buatan.
Tujuan Pembelajaran
1. Mampu menjelaskan proses spermatogenesis,
metabolisme spermatozoa, semen dan komponennya
pada bermacam-macam hewan
2. Mampu menjelaskan mekanisme hormonal terkait
spermatogenesis pada bermacam-macam hewan
3. Mampu menjelaskan kebutuhan nutrisi bagi sapi.
4. Mampu menjelaskan dan melaksanakan koleksi dan
pemeriksaan kualitas semen
5. Mahasiswa dapat saling berkolaborasi, berbagi
konsep, keterampilan dan perilaku dalam diskusi
33
Skenario 4
(SGD Semester 4)
Sapi Keguguran
34
Kata kunci: abortus, Brucella abortus, udema, penyakit
endemik, penyidikan penyakit endemik, kerugian
ekonomi.
Tujuan pembelajaran
1. Mahasiswa mampu mengenal beberapa penyakit yang
disebabkan oleh bakteri dan jamur terutama yang
berkaitan dengan kasus abortus, mampu
mengidentifikasi agen penyakit, mampu menganalisa
penyakit berdasar mekanisme infeksi dan patogenesis.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan proses yang terjadi di
dalam tubuh setelah tubuh terdedah oleh agen-agen
infeksius, memahami mekanisme terjadinya
keradangan.
3. Mahasiswa mampu memahami, menghayati konsep
dan penerapan epidemiologi mencakup data populasi,
sampel dan sampling, penyidikan penyakit epidemik
dan penyakit endemik. Metode analisis ekonomi apa
yang digunakan?
4. Mahasiswa dapat saling berkolaborasi, berbagi konsep,
keterampilan dan perilaku dalam diskusi.
35